Anda di halaman 1dari 10

PELAYANAN KIA-KB

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

KOMUNITAS

Yang dibina oleh Ns. Sri Wahyuni, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Oleh:

Siti Maghfiroh (1901021029)

Friska Amalia (1901021016)

M. Aji Prasetyo (19010210??)

Aldinasa Hardika P (19010210??)

PROGRAM STUDI D3 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Tidak lupa juga saya panjatkan sholawat serta saam
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke
masa yang terang benderang dan menjadi tauladan dalam menuntut ilmu
pengetahuan.

Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas. Yang disusun


dalam bentuk kajian ilmiah yang berjudul “PELAYANAN KIA-KB” dan dengan
selesainya makalah ini, kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes. sebagai dekan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Jember.
2. Ns. Mad Zaini, M.Kep. Sp.Kep,J. sebagai kepala program studi D3
Keperawatan.
3. Ns. Sofia Rhosma, M.Kep sebagai wakil dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.
4. Ns. Sri Wahyuni, M.Kep., Sp.Kep.Kom sebagai dosen pembimbing mata
kuliah Komunitas

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini. Oleh karena ini, saya berharap adanya kritik dan saran untuk
memperbaiki kekurangan yang ada di makalah ini.

Jember,24 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i


KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Pengertian KIA...........................................................................................
2.2 Tujuan Program KIA..................................................................................2
2.3 Kegiatan dalam Program KIA....................................................................3
2.4 Pengertian KB.............................................................................................3
2.5 Tujuan Program KB....................................................................................4
2.6 Manfaat KB……………………………………………………………….5
2.7 Sasaran Program KB……………………………………………………...6
2.8 Ruang lingkup Program KB………………………………………………7
2.9 Metode KB………………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP.........................................................................................12


3.1 Simpulan.....................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian bayi Indonesia juga telah mengalami kemajuan yang
signifikan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade
terakhir. Pada tahun 1960, Angka Kematian Bayi (AKB) Indonesia adalah
128  per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini turun menjadi 68 per 1.000
kelahiran hidup pada 1989, 57 pada 1992 dan 46 pada 1995. Pada dekade
1990-an, ratarata penurunan lima persen per tahun, sedikit lebih tinggi
daripada dekade 1980-an sebesar empat persen per tahun. Walaupun
pencapaian telah begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di
Indonesia masih tergolong tinggi  jika dibandingkan dengan negara-negara
anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih
tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.
Berbagai usaha untuk menurunkan AKI telah dilakukan, di antaranya
program Safe Motherhood  pada tahun 1988, Gerakan Sayang Ibu pada
tahun 1996, Gerakan Nasional Kehamilan yang Aman atau Making
Pregnancy Saver  (PMS). Selain itu, atas kerjasama POGI, IDAI, IDI, Ikatan
Bidan Indonesia, dan Departemen Kesehatan pada tahun 2002, oleh Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo telah diterbitkan buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Buku ini diharapkan dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh setiap insan kesehatan (bidan, dokter,
dokter spesialis obstetrik dan ginekologi) di seluruh pelosok tanah air.
Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah
pendarahan 45%, infeksi 15%, dan hipertensi dalam kehamilan
(preeklampsia) 13%. Sisanya terbagi atas penyebab partus macet, abortus
yang tidak aman, dan  penyebab tidak langsung lainnya (SKRT, 1995).
Indonesia berharap dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dari 390
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi dari 69
menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Balita 97
menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dalam rangka
memenuhi MDGs 2015. Seorang dokter umum sebagai dokter layanan
primer dalam  penyelenggaraan kesehatan sudah sepatutnya berpartisipasi
aktif dalam mendukung pencapaian target MDGs 2015 ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan KIA beserta tujuannya?
2. Apakah yang dimaksud dengan KB beserta tujuannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari KIA beserta tujuannya.
2. Untuk mengetahui maksud dari KB beserta tujuannya.

3.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KIA


KIA merupakan program atau upaya kesehatan Ibu dan Anak  adalah
upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya
memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-
menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal
penggunaan alat transportasi atau komunikasi (telepon genggam, telpon
rumah), pendanaan,  pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi
KB. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun
bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.

2.2 Tujuan Program KIA


2.2.1 Tujuan Umum
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu
dan keluarganya untuk atau mempercepat pencapaian target Pembangunan
Kesehatan Indonesia yaitu Indonesia Sehat 2015, serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2.2.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan
teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, Desa
Wisma, penyelenggaraan Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak   
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Desa Wisma,
Posyandu dan Karang Balita, serta di sekolah TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu  bersalin,
ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,  balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dalam
keluarganya.

2.3 Kegiatan dalam Program KIA


1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak   balita
dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauan tumbuh kembang balita.
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali,
Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan
program KIA.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk 
macam-macam penyakit ringan.
2.4 Pengertian KB
Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan
kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual
setiap penduduknya. Program KB di Indonesia diatur dalam UU N0 10
tahun 1992, yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
2.5 Tujuan Program KB
2.5.1 Tujuan umum
Mewujudkan visi dan misi KB yaitu membangun kembali dan
melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana pogram KB di masa
mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas.

2.5.2 Tujuan KB secara Fisiologis


a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

2.6 Manfaat KB
1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Di Indonesia, ada sekitar 20% insiden kebobolan hamil (kehamilan
yang tidak direncanakan/diinginkan)  dari total jumlah kehamilan yang
tercatat pada populasi pasangan menikah. Ini menandakan bahwa akses
informasi dan pengetahuan soal kontrasepsi masih tergolong rendah.
Kehamilan yang tidak direncanakan bisa terjadi pada wanita yang belum
atau sudah pernah hamil tetapi sedang tidak ingin punya anak. Kejadian
ini juga bisa saja terjadi karena waktu kehamilan yang tidak sesuai
dengan yang diinginkan, misalnya jarak usia anak pertama dan kedua
terlalu dekat.
2. Mengurangi resiko aborsi
Kehamilan tidak diinginkan sangat berisiko meningkatkan angka
aborsi ilegal yang bisa berakibat fatal. Sebab pada dasarnya, hukum
Indonesia menyatakan aborsi adalah tindakan ilegal dengan beberapa
pengecualian tertentu. Tindak aborsi sangat diatur ketat dalam UU
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.
3. Menurunkan angka kematian ibu
Merencanakan kapan waktu yang tepat untuk hamil dan punya anak
nyatanya menguntungkan buat kesehatan wanita. Kehamilan yang tidak
diinginkan dan tidak direncanakan dapat memperbesar peluang risiko
berbagai komplikasi kehamilan dan melahirkan, termasuk kematian ibu
4. Mengurangi angka kematian bayi
Wanitayang hamil dan melahirkan di usia dini berisiko lebih tinggi
melahirkan bayi prematur, lahir dengan berat badan rendah, dan
kekurangan gizi. Berbagai laporan bahkan mengatakan bahwa bayi yang
dilahirkan oleh perempuan berusia sangat belia memiliki risiko kematian
dini lebih tinggi daripada ibu yang berusia lebih tua. (dppkbmpd, 2020)

2.7 Sasaran program KB


2.7.1 Sasaran langsung
Pasangan usia subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepi secara berkelanjutan.
2.7.2 Sasaran tidak langsung
Pelaksana dan pengelola KB dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran
melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka
mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.

2.8 Ruang Lingkup Program KB


A. Komunikasi Informasi dan edukasi
B. Konseling
C. Pelayanan kontrasepsi
D. Pelayanan infertilitas
E. Pendidikan SEX
F. Konsultasi pra-perkawinan dan konsultasi perkawinan
G. Tes keganasan
H. Adopsi
2.9 Metode KB
Keluarga berencana menggunakan metode kontrasepsi untuk mencegah
kehamilan. Terdapat beberapa jenis metode kontrasepsi, yaitu:
A. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal yaitu metode pencegahan kehamilan dengan cara
mengatur hormon reproduksi dalam tubuh, tersedia dalam tiga bentuk
yaitu:
1. Oral : pil progesteron dan pil kombinasi
2. Suntikan
3. mekanik
B. Kontrasepsi Metode Perintang
Terdapat beberapa jenis, yaitu:
1. Kondom
2. Diafragma
3. Kap serviks
C. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD)
Yaitu suatu alat yang dibuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam
rahim dan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara menghalangi
terjadinya pembuahan atau implantasi.
D. Kontrasepsi Permanen (operatif)
Yaitu tindakan yang dilakukan pada pria maupun wanita yang
berkeinginan untuk mencegah kehamilan secara permanen. Pada pria
tindakan operasi yang dilakukan yaitu dengan memotong vas deferens
(vasektomi). Dan untuk wanita yaitu dengan melakukan ligasi tuba
(pengikatan saluran tuba) dan histerektomi (pengangkatan rahim).
2.10

Anda mungkin juga menyukai