Dosen Pengampu :
Suji, S.Sos., M.Si.
197006152008121002
Disusun Oleh :
Moh. Maulana A.P 180910201078
Diko Ravananda A 200910201029
Ella Dwi Saputri 200910201030
Aldi Yaski Kurnia A 200910201035
Siti Handariyatul M 200910201039
Ramdani Ahmad 200910201041
Regina Alifya Desyka A 200910201044
Elvina Nadiyatus Syifa 200910201045
Alfrida Septya Nurqarin 200910201051
Intan Widhi Permatasari 200910201054
Yudha Arya Anggara 200910201056
Siti Nur Haliza 200910201057
Risdi Anto 200910201058
Dony Putra Haryudha 200910201059
Meutia Azzahra Filialarya 200910201060
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya, dan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Antropologi yang berjudul “Sistem Religi dan Kepercayaan
Masyarakat.”
Makalah ini dapat penulis susun berkat kerjasama dari seluruh pihak yang
membantu dalam menyusun makalah ini baik itu teman-teman, dosen, dan semua
yang telah membantu. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
………………………
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................... 3
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kajian yang ada dalam ilmu antropologi adalah mengenai
kebudayaan masyarakat, dalam makalah ini akan membahas mengenai sistem
religi dan kepercayaan yang ada pada masyarakat Indonesia, hal tersebut
dikarenakan sistem religi dan kepercayaan merupakan salah satu unsur
kebudayaan yang ada di Indonesia. Dalam perspektif ilmu antropologi sistem
religi dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian keyakinan/kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat yang berkenaan dengan kekuatan ghaib, yaitu sebuah
kekuatau yang berasal dari luar kendali manusia. Sumber kekuatan ghaib yang
dimaksud bermacam macam bisa berasal dari Tuhan, dewa, benda benda,
kekuatan alam, dan sebagainya. Dengan begitu sistem religi dan kepercayaan
tidak dapat dipisahkan, hal tersebut dikarenakan adanya kepercayaan melahirkan
sebuah sistem religi, seperti misalnya terdapat masyarakat yang percaya terhadap
roh nenek moyang sehingga munculah sistem religi animisme, lalu adanya
manusia yang percaya terhadap benda benda yang memiliki kekuatau ghaib
munculah sistem religi dinamisme, hal tersebut merupakan sistem religi yang
pernah dianut oleh bangsa kita sebelum masa pra aksara, namun saat ini sistem
religi yang ada masyarakat semakin berkembang hingga masyarakat percaya
terhadap adanya Tuhan sehingga semakin banyak munculnya agama yang menjadi
keyakinan masyarakat, seperti agama islam, agama hindu, agama kristen, agama
budha, dan agama kong hu cu. Semua itu merupakan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat bangsa kita.
1. Sistem keyakinan
2. Sistem upacara keagamaan
3. Suatu umat yang menganut religi itu
2.3.1 Roh Nenek Moyang (Kepercayaan terhadap nenek moyang ini diduga
muncul pada saat masyarakat zaman pra-aksara masih mengandalkan
kehidupan berburu, mengumpulkan, serta meramu makanan.)
2.3.2 Animisme (Tahap kelanjutan dari kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Mereka mulai memahami sebab-sebab gejala alam yang terjadi.)
2.3.3 Dinamisme ( kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau
kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha
manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan
gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka.)
2.3.4 Totemisme ( kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja
karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara
lain sapi, ular, dan harimau.)
2.3.5 Monoisme ( sebuah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.)
Saat ini Indonesia hanya mengakui enam agama. Di luar agama-agama itu,
hanya dianggap aliran kepercayaan saja, termasuk agama lokal. Padahal pernah
ada 245 agama lokal di Indonesia. Karena tidak diakuinya agama lokal, muncul
anggapan bahwa orang Indonesia tidak beragama sebelum abad pertama. Menurut
Kuntjaraningrat, dalam bukunya Kebudayaan, Mentaliteit dan Pembangunan
(1974), istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama yang diakui resmi
oleh negara, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui secara resmi
disebut religi (agama). Jika agama itu seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan dunia gaib, maka tak hanya keenam agama yang diakui
pemerintah yang layak disebut agama. Aliran kepercayaan pun layak disebut
agama. Agama Konghucu tak jauh beda nasibnya dengan agama lokal, tak diakui
oleh orde baru. Hindu diyakini masuk pada abad pertama Masehi, tak lama
disusul Budha. Islam sendiri masuk kira-kira seabad setelah wafatnya Nabi
Muhammad SAW. Di abad ke-7 sudah ada kerajaan Islam Perlak di Aceh. Lalu
Agama Kristen masuk bersama orang-orang Eropa ke Indonesia. Konghucu tentu
masuk bersama pada pedagang dan imigran dari daratan Tiongkok ke Indonesia.
Sebelum kedatangan agama-agama dari luar, dalam buku sejarah di sekolah,
hanya disebutkan aliran kepercayaan seperti Animisme dan Dinamisme saja.
Buku pelajaran sejarah yang beredar di sekolah tak menyebut dengan jelas agama-
agama asli Indonesia. Padahal, ada banyak agama asli Indonesia sebelum
masuknya agama-agama dari luar.
3.1 Kesimpulan