Anda di halaman 1dari 15

Konvergensi Media

PRAKTIKUM MATA KULIAH SISTEM MICROPROSESSOR


DOSEN PEMBINA
SAPTO PRATOLO, S.SOS, M.Si

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Semester 6


Program Strata Satu

Disusun Oleh:
Dyah Retno Kusumaningrum (418190)
Multimedia Broadcasting 1

PROGRAM STRATA 1
MULTIMEDIA BROADCASTING
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG
2020
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................1
DAFTAR ISI .........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konvergensi Media ......................................................... 5
2.2 Dasar Terbentuknya Konvergensi Media ........................................ 22
2.3 Perkembangan Konvergensi Media ....................................................
2.4 Bentuk Media Baru Akibar Konvergensi Media .................................
2.5 Interaktifitas dan Media Baru ..............................................................
2.6 Konsep Jejaring Sosial (Sejarah dan Definisi) ..............................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................27
3.2 Saran ...................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 28

BAB I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era sekarang ini, internet menjadi salah satu hal penting yang

mengubah dunia khususnya pada bidang informasi. Internet mengubah

pekerja para jurnalis yang tadinya di media cetak/televisi menjadi beralih

ke media digital.

Menurut Hiilf (2000), Internet adalah medium terbaru yang

menkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu.

Karena itu, apa yang berubah bukanlah substansinya, melainkan mode-

mode produksi dan perangkatnya. Salah satu pertimbangan Pojok-Berita.com

menerapkan konsep konvergensi media yaitu motif bisnis media. Ada

kecenderungan jika suatu media massa tidak memasuki ranah teknologi digital

akan digilas oleh persaingan media massa yang kian cepat. Model bisnis yang

ditawarkan adalah memunculkan produk-produk derivasi (turunan) dari media

cetak.

Produk derivasi itu berawal dari sumber berita yang sama dan dari jurnalis

yang sama. Didukung pula oleh kekuatan data dari riset dan penelitian. Seluruh

komponen yang ada di dalam Pojok-Berita.com akan memaksimalkan sumber

berita untuk memproses menjadi produk turunan, dapat berupa e-paper, radio,

dan e-books, atau events yang berbasis komunitas. (Resmadi dalam Akbar,

2017:1)

Henry Jenkins (2006) mendefinisikan konvergensi media sebagai

aliran konten di beberapa platform media, kerjasama industri dengan

media dan kegiatan migrasi media.

3
Fenomena ini terjadi akibat kemunculan teknologi digital dan media

baru. Menurut John (2011, hlm. 221) dewasa ini konten diciptakan untuk

penerbitan multi-platform baik dari perspektif organisasi media dan praktik

jurnalistik. Media cetak yang saat ini masih bertahan dituntut untuk melakukan

konvergensi dengan menyiapkan media-media yang berbasis digital.

Konvergensi media mudah mempengaruhi bagaimana kegiatan sehari-

hari jurnalis dalam memperoleh bahan berita. Menurut Akbar (2017:3) cara kerja

jurnalis mengalami perubahan dimana mereka harus memiliki kemampuan

multitasking dalam mengolah dan menyajikan berita, termasuk juga kombinasi

konten yang harus dibuat harus lebih bervariatif. Dengan adanya internet

memudahkan perusahaan dan media masa dalam menjangkau

masyarakat. Penggunaan media ini juga memperkecil pengeluaran, media

cetak seperti brosur, koran dan lain sebagainya dapat diminalisirkan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu konvergensi media?
b. Bagaimana perkembangan konvergensi media?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui konvergensi media
b. Mengetahui perkembangan konvergensi media

1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pikiran dan bahan koreksi pada pemahaman terkait fotografi khususnya
pengenalan jenis-jenis kamera dan menambah keilmuan atau wawasan
khususnya dalam bidang Broadcast Engineering Management.

4
1.4.2 Praktis
Diharapkan atas penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para
jurnalis dan penonton mengenai konsep etika dan regulasi penyiaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konvergensi Media 


Konvergensi media yaitu berbaurnya media telekomunikasi tradisional
dengan internet. Kunci utama konvergensi memang digitalisasi. Seluruh bentuk
informasi atau data diubah dari format analog dan digital sehingga dapat dikirim
dalam satuan bit (binary digital). Menjadikan konvergensi media tidak lepas dari
media interaktif yang menghubungkan sistem komunikasi, baik antar sesama
manusia ataupun antara manusia dan komputer atau media itu sendiri. Inilah
keunikan konvergensi media dibandingkan dengan media konvensional. (Tim
Penyusun Komunikasi Penyiaran Indonesia dalam Miftahurrahmah, 2019:3).
Dengan adanya konvergensi ini, memungkinkan meningkatnya
konglomerasi industri. Hal ini memungkinkan media-media besar semakin
membesar. Digitalisasi dalam konvergensi ini telah menjadi alat bagi kaum
oligarki media untuk mengkonsolidasi industri dan mengurangi keberagaman
sudut pandang berita.(Utomo dalam Miftahurrahman, 2019:3) Sehingga
konvergensi media mampu mengubah konsepsi Lembaga pers yang sifatnya
masif dan melembaga menjadi media interaktif yang aksesnya bersifat personal
atau individual. Konvergensi media mampu memperkaya informasi secara
meluas karena ada akses internet. Lebih mudah, praktis dan efisien dengan
adanya konvergensi menjadikan media multifungsi. Konvergensi juga
berpengaruh pada perusahaan dan industri teknologi komunikasi karena
mengubah perilaku bisnis sehingga menguntungkan dan memajukan
perusahaan. Masyarakat bisa mendapatkan informasi lebih cepat, sehingga
membuat masyarakat akan memilih informsasi yang dibutuhkan melalui media
konvergen. (Romli dalam Miftahurrahman, 2019:3) Konvergensi mampu
mengubah ciri-ciri komunikasi massa konvensional, seperti Umpan balik
misalnya, yang biasanya selalu tertunda, akan berkurang bahkan mungkin akan
lenyap sama sekali. menurut Saverin dan Tarkard, konvergensi media
memunculkan karakter baru, yakni makin interaktif, sehingga penggunanya
mampu berkomunikasi secara langsung dan sekaligus memperoleh kinsekuensi
langsung atas pesan yang disampaikannya. (TPKPI dalam Miftahurrahman,
2019:4)

6
2.2 Dasar Terbentuknya Kovergensi Media
John Fiske dalam bukunya Cultural and Communication Studies
mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah dipahami karena unit-unitnya
dibedakan dengan jelas,berlainan dengan kode-kode analog yang bekerja dalam
suatu skala kontinu. Jadi tidaklah heran jika dalam orientasi perkembangan
peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau dengan kata lain
proses menuju kemudahan, kelengkapan, dankecepatan dalam mendapatkan
dan memahami berbagai informasi.
Dari sisi bisnis, digitalisasi menjanjikan efisiensi biaya yang cukup
signifikan dengan area cakupan yang lebih luas, kualitas pelayanan yang lebih
baik dan mampu melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan
mereka. Namun yang jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu mendesak
kelahiran beragam kreativitas dalam penyajian konten sehingga area cakupan
bisnis dapat lebih diperluas.
Menurut Jonathan Parapak dari Universitas Pelita Harapan, tahapan
perkembangan paradigma ini menjadi 3 tahapan proses, yaitu automatisasi,
integrasi, dan kolaborasi.Mayoritas pelaku di kawasan ini berada di antara
automatisasi dan integrasi, sementara hanya sebagian kecil yang telah mencapai
tahap di antara integrasi dan kolaborasi.

2.3 Perkembangan Konvergensi Media


Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses
teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya,
dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi
baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi
dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform
media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan
konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada
konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari
munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan
3C yaitu computing  (memasukkan data melalui
komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten). Teori
konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006,

7
menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai
dengan perkembangan budaya masyarakat.

2.3.1 Pendorong konvergensi media


Perubahan perilaku konsumen:
Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika
Serikat The Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh
investor baru. Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot
karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14
persen dalam enam bulan ditahun 2009.
Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari
iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61
orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun. Sepekan sebelumnya, Chicago
Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi. Harga bahan baku koran
semakin mahal. Pendukung konvergensi media
a. Media massa konvensional (Televisi, radio, surat kabar dll)
b. Internet
c. Perangkat lunak atau software.
 
2.3.2 Manfaat Konvergensi Media
Manfaat konvergensi media Manfaat konevergensi media tentu saja
memudahkan khalayak dalam mendapatkan informasi, berita, hiburan, membeli
barang. Tidak mebutuhkan biaya yang banyak, lebih hemat waktu, praktis, juga
bisa membuat pihak media sebagai tantangan untuk mengembangkan media
yang sudah ada sebelumnya.
2.3.3 Dampak Dari Konvergensi Media
Dampak Konvergensi Media dan Tekhnologi Komunikasi ini
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam gaya hidup sehari-hari,
yang diantaranya adalah melalui :
Munculnya “gaya hidup digital” dengan penggunaan computer dan LAN
secara meluas
a. Meluas / tinggi nya pemakaian internet, aplikasi chatting, e – mail, dll.
b. Munculnya gaya hidup mobile
c. Meningkatkan kualitas hidup kita
d. Terbiasa dengan sesuatu yang instan

8
e. Persaingan industry yang semakin ketat
f. Fenomena serba elektronik dan “on-line”
g. Berikut ini merupakan tindakan remaja khususnya siswa yang sering
ditemukan. Ada sikap positif dan negatif.
h. Banyak siswa yang mempunyai handphone waktu luangnya banyak tersita
untuk smsan atau saling telepon, facebook – an, dll (bukan untuk belajar).
i. Ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung di dalam kelas sebagian
siswa / mahasiswa memilih sibuk dengan handphone mereka.
j. Sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling
berkomunikasi ketika saat ulangan.
k. Banyak siswa yang menyimpan hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi.
l. Siswa tidak menjadi “gagap teknologi”, siswa dapat mengikuti perkembangan
era teknologisasi dunia dan siswa dapat lebih produktif, efektif dan efisien dalam
waktu, energi dan biaya karena ada sarana komunikasi yang memudahkan
urusannya.
m. Siswa dapat mencari materi dengan melakukan searching lewat handphone
meskipun berada dalam lingkungan kelas saat jam pelajaran tanpa perlu ke
laboratorium TIK.

2.4 Bentuk Media Baru Akibat Kovergensi Media


New media adalah media yang semua sudah dipengaruhi oleh teknologi.
Di era informasi ini media sudah menyediakan platform langsung, informatif,
cerdas, dan interaktif untuk menghasilkan ruang diskusi. Teori new
media mengubah sebagian besar perhatian pada ontologi media digital sebagai
ciri khas yang akan menggantikan sejarah media di  abad kedua.
Ungkapan media baru dalam kaitannya dengan bentuk media “lama”,
seperti surat kabar cetak dan majalah, yang merupakan representasi statis dari
teks dan grafik.
Media baru meliputi:
a. Situs web dan blog
b. Streaming audio dan video
c. Ruang obrolan (Chat room)
d. Posel/Surel (e-mail)
e. Komunitas online
f. Media sosial dan platform berbagi

9
g. Aplikasi seluler (Mobile apps)
h. Iklan web
i. Media DVD dan CD-ROM
j. Lingkungan realitas virtual
k. Integrasi data digital dengan telepon, seperti telepon internet
l. Kamera digital

Laman Southeastern Universtity menyebutkan lima jenis media baru yang


menggambarkan evolusi media baru.
a. Blog
Blog adalah bentuk populer dari Media Baru. Meskipun blog adalah
bentuk awal dari media baru, mereka masih relevan dan berbagi beberapa
karakteristik dari jenis media baru terbaru.
Informasi dalam blog mudah diakses dan dicari, dan semuanya biasanya
diatur secara alami. Misalnya, posting blog sering bersarang di bawah kategori,
dan pengguna dapat menavigasi posting dengan kategori atau tag tertentu atau
melalui pencarian.
Seperti bentuk media baru lainnya di mana konten diposting – seperti
surat kabar online dan beberapa platform media sosial – entri sering berisi media
campuran seperti foto dan video yang sesuai dengan teks.
Blog juga dapat bersifat interaktif, meskipun ada beberapa perbedaan.
Sebagai contoh, jenis liputan berita paling populer untuk blog adalah politik dan
peristiwa luar negeri, menurut Pusat Penelitian Pew.
Namun, terlepas dari blogger politik, sebuah studi dalam Jurnalisme
menemukan “kebanyakan jurnalis berusaha untuk tetap menjadi penjaga
gerbang bahkan dalam format yang sangat interaktif dan partisipatif ini”.
b. Realitas Virtual
Teknologi realitas virtual (virtual realty) mensimulasikan lingkungan
bersama dengan kehadiran fisik dan pengalaman indera pengguna. Umumnya,
pengguna mengalami realitas virtual melalui headset khusus atau di layar
komputer.
Tampaknya, aplikasi tanpa batas untuk realitas virtual ada. Dalam realitas
virtual, pengguna dapat bersepeda melintasi
Himalaya, mempertimbangkan membeli real estat yang belum dibangun,
melihat film 360 derajat atau kereta api sebagai penembak jitu.

10
Semua realitas virtual memberikan pengalaman yang sangat interaktif
dan mendalam yang menempatkan pengguna dalam lingkungan yang nyata atau
fiksi.
Beberapa orang mengatakan, tingkat pencelupan realitas maya yang tak
tertandingi memenuhi syarat sebagai “media pamungkas” di media baru, menurut
profesor Özhan Tingöy dan Barbaros Bostan.
Realitas virtual mungkin siap untuk menjadi masa depan media baru.
Perusahaan media dan hiburan berinvestasi dalam realitas virtual dan berencana
untuk menjadi platform hiburan berikutnya, kata The New York Times. Realitas
virtual dapat mengubah jurnalisme dan cara audiens melihat dan terlibat dengan
berita dari seluruh dunia, TechRepublic menjelaskan.
c. Media sosial
Media sosial (social media) berpusat pada menciptakan, berbagi, dan
bertukar informasi, ide, dan konten di jaringan dan komunitas online.
Media sosial yang sangat interaktif adalah bentuk media baru yang sangat
bergantung pada partisipasi pengguna untuk memberikan nilai.
Berbeda dengan bentuk-bentuk media baru seperti realitas virtual, media sosial
adalah hal biasa. Menurut temuan survei terhadap 170.000 pengguna internet
oleh GlobalWebIndex, rata-rata pengguna online menghabiskan 1,72 jam per
hari di platform sosial. Jaringan sosial mengkonsumsi sekitar 28 persen dari
semua aktivitas online.
Masa depan media sosial kemungkinan terkait dengan bentuk-bentuk
media baru lainnya. Sebagai contoh, majalah Inc. melihat teknologi seperti
augmented dan virtual reality, video langsung dan integrasi foto dan bercerita
sebagai bagian dari masa depan media sosial jangka pendek.
d. Surat Kabar Online
Surat kabar daring (online news paper) dianggap media baru karena
banyak alasan yang sama dengan blog. Surat kabar online memadukan berbagai
jenis media dan mudah diakses dan dicari. Pengguna juga dapat berinteraksi
dengan beberapa surat kabar online melalui fitur komentar.
Surat kabar online – bersama dengan media sosial dan bentuk media baru
lainnya – adalah bagian utama mengapa surat kabar tradisional beralih ke
bentuk digital.

11
e. Game Digital
Game digital adalah bagian dari budaya media sehari-hari dan jenis
media baru yang unik. “Game digital dan dunia game membuka ruang budaya
sendiri, dan, tidak seperti media baru dan lingkungan virtual lainnya, ruang ini
dibingkai sebagai ‘main-main’ sejak awal,” tulis Johannes Fromme dan Alexander
Unger dalam buku Computer Games and New Media Cultures.
Game digital juga patut diperhatikan karena cara mereka membangun
interaksi dan komunitas. Menurut The New Media Consortium’s 2014 K–12
Horizon Report, “Industri ini menghasilkan aliran permainan yang stabil yang
terus memperluas sifat dan dampaknya – mereka dapat bersifat artistik, sosial
dan kolaboratif, dengan banyak yang memungkinkan sejumlah besar orang dari
seluruh dunia untuk berpartisipasi secara bersamaan”.
Menrut Entertainmet Software Association, lebih dari setengah dari gamer
yang paling sering bermain dengan yang lain, dan sekitar setengahnya merasa
bahwa gim video membantu mereka terhubung dengan teman dan
menghabiskan waktu bersama keluarga.
Jenis permainan tertentu menunjukkan kemungkinan media baru. Game
bermain peran online multipemain yang masif membenamkan gamer di dunia
virtual yang dibangun di atas interaksi sosial – dan “dunia artifisial ini memiliki
struktur, budaya, etos, ekonomi, dan politik mereka sendiri,” tulis Tingöy dan
Bostan.
Contoh lain adalah bagaimana layanan streaming video game langsung
meningkat popularitasnya. Tren ini telah mengarah pada olahraga baru yang sah
yang disebut “e-sports,” atau video game sebagai olahraga penonton profesional,
lapor The Economist.

2.5 Interaktifitas Dan Media Baru


Interaktivitas telah menjadi istilah untuk sejumlah pilihan media baru yang
berkembang dari penyebaran cepat jalur akses internet, digitalisasi media, dan
konvergensi media.Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah
pada media massa konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari
web.Setiap individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan
media online-nya dan termasuk gambar, teks, dan yang lainnya
Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru bagi seniman
untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar.Unsur lain

12
dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk editor, partisipasi
pendengar dalam program tersebut, komputer dan program-program aplikasi
teknologi.

2.6 Konsep Jejaring Sosial (Sejarah dan Definisi)


Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-
simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu
atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Jejaring
sosial lebih mengacu pada situs atau website yang digunakan sebagai tempat
berkumpulnya orang banyak tanpa dibatasi dan memiliki jalur ikatan seperti
keluarga, teman, rekan bisnis dan lain sebagainya.

Analisis jaringan jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai


simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan
ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan
antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan
bahwa jaringan jejaring sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari
keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan
cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan
seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial
adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan
tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu.
Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan
simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya

13
BAB III
PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Kemunculan media baru (internet) telah banyak membawa perubahan
bagi industri media di dunia, dan juga di Indonesia. Tidak sedikit perusahaan
media yang berlomba-lomba memiliki saluran media di internet dengan konten
yang sama. Media cetak atau televisi saat ini mengembangkan salurannya
dengan memiliki situs resmi atau website. Konvergensi media yang telah
dilakukan oleh perusahaan media ini bukan tanpa alasan. Perluasan jangkauan
siar dan audiens menjadi salah satu alasan utama. Tak hanya perusahaan media
skala besar saja yang melakukan hak demikian. Pemilik dan pengelola stasiun
tidak terlalu memberikan batasan dalam berinovasi dengan program acara,
sehingga semua ide kreatif dapat tersalurkan dan dihargai.

3.4 Saran
Saran dari saya, menjadi seorang mahasiswa harus memahami dan
belajar lebih dalam tentang perkembangan konvergensi media karena di jaman
modern ini masyarakat lebih memilih sistem informasi yang praktis dan hemat
biaya namun tetap up to date untuk berita terkini dan terpercaya.

DAFTAR PUSTAKA

14
MIftahurrahmah, 2019. Penerapan Konvergensi Dalam Upaya Mempertahankan
Pembaca Pada Media Tribun Jambi. Jambi : Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin

Shaktider. 2014. Memahami Konvergensi Media.


https://shaktidarikhwan.wordpress.com/2014/11/28/memahami-
konvergensi-media/. Diakses pada 08 Maret 2021.

15

Anda mungkin juga menyukai