Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI PUBLIK TERKAIT VAKSINASI COVID 19

Susi Artuti Erda Dewi


Ilmu Komunikasi, STISIP Persada Bunda
Email: susiartuti@gmail.com

Diterima: Juni 2021, Diterbitkan: Juni 2021

ABSTRAK
Pemerintah telah menetapkan bahwa pandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai
bencana non-alam. Hingga tahun 2021 Pandemi covid-19 masih berlanjut melanda Indonesia dan
memerlukan penanganan lanjutan, khususnya dengan secara aktif mendorong penegakkan protokol
kesehatan masyarakat terus dihimbau untuk terus memakai masker, menjaga jarak dan mencuci
tangan serta membangkitkan kesiapan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Untuk membangun
kepercayaan publik terhadap vaksin baru memang bukan pekerjaan yang mudah. Untuk itu,
diperlukan komunikasi publik dalam menyampaikan informasi, mengedukasi dan mempersuasi
publik agar mematuhi protokol kesehatan dan bersedia untuk divaksin. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui komunikasi publik terkait vaksinasi covid 19. Metode penelitian yang digunakan
adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah keberhasilan program vaksinasi
Covid-19 bergantung pada banyak faktor, dan komunikasi publik menjadi salah satu kunci
keberhasilan tersebut.
Kata Kunci: Komunikasi, Komunikasi Publik, Vaksinasi Covid 19.

ABSTRACT

The government has designated the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic as a non-natural
disaster. Until 2021 the covid-19 pandemic continues to plague Indonesia and requires further
treatment, especially by actively encouraging the enforcement of public health protocols continue to be
encouraged to continue wearing masks, keeping distance and washing hands and generating public
readiness to vaccinate. To build public trust in new vaccines is not an easy job. Therefore, public
communication is required in conveying information, educating and preparing the public to comply with
health protocols and be willing to be vaccinated. The purpose of this study is to find out public
communication related to covid 19 vaccination. The research method used is qualitative descriptive
approach. The result of this study is that the success of the Covid-19 vaccination program depends on
many factors, and public communication is one of the keys to that success.
Keywords: Communication, Public Communication, Covid 19 Vaccination.

PENDAHULUAN perlu ditanyakan dan dijawab dalam


Komunikasi merupakan sesuatu hal melihat proses komunikasi, yaitu siapa,
yang sangat penting dalam kehidupan. mengatakan apa, dalam media/saluran apa,
Antar individu manusia akan memerlukan kepada siapa, dan apa efeknya.
komunikasi satu sama lain dalam ruang Komunikasi yang terjalin berbagai jenis
lingkup publik. Salah satu model mulai dari komunikasi horizontal yakni
komunikasi yang tua tetapi masih komunikasi antar sesame masyarakat
digunakan orang unuk tujuan tertentu hingga komunikasi vertikal yaitu
adalah model komunikasi yang komunikasi dari atasan ke bawahan
dikemukakan oleh Harold Laswell (dalam maupun sebaliknya. Menurut Lewis (dalam
buku Arni Muhammad, 2011) beliau buku Arni Muhammad, 2011) komunikasi
menggunakan 5 (lima) pertanyaan yang ke bawah adalah untuk menyampaikan
tujuan, merubah sikap, membentuk
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (162-167)

pendapat, mengurangi ketakutan dan 443/dinkes 3.1/679 tentang jadwal


kecurigaan yang timbul karena salah pelaksanaan vaksinasi covid 19. Dinas
informasi, mencegah kesalahpahaman PMDDUKCAPIL Provinsi Riau telah
karena kurang informasi dan mengikuti vaksinasi massal pertama
mempersiapkan anggota organisasi untuk periode Januari sampai dengan April 2021
menyesuaikan diri dengan perubahan. yang di prioritaskan untuk petugas publik
Sebagai keberhasilan pemerintah terkait yang berusia diatas 50 tahun. Vaksinasi
program yang akan dijalankan perlu Covid-19 harus mencakup kelompok usia
melibatkan partisipasi dari masyarakat. lanjut (>60 tahun) yang merupakan
Untuk itu, perlu kiranya cara yang tepat kelompok risiko tinggi terinfeksi Covid-19
dalam berkomunikasi khususnya terkait dengan mortalitas yang juga tinggi. Namun,
dengan program vaksinasi covid 19. faktanya dilapangan demi memenuhi kuota
Sebagaimana diketahui program vaksinasi per instansi yang dibutuhkan berjumlah 50
ini masih menimbulkan pro dan kontra ada orang pegawai susah untuk terealisasi dari
masyarakat yang bersedia mengikuti 50 orang pegawai yang masuk kriteria
vaksin namun ada juga sebagian untuk divaksin hanya 43 orang pegawai
masyarakat yang belum bersedia divaksin yang bersedia divaksin sehingga sisanya
dengan berbagai alasan mulai dari alasan berjumlah 7 orang disi oleh Tenaga Harian
riwayat kesehatan, ibu hamil dan ibu Lepas (THL).
menyusui hingga alasan pribadi. Komite Ketidakpercayaan sebagian warga
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan negara terhadap vaksin covid 19 bukan
Ekonomi Nasional (KPCPEN) di laman hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi
covid19.go.id mengatakan, hal ini terjadi di seluruh belahan dunia. Ini tentunya
dikarenakan terdapat beberapa informasi menjadi pekerjaan rumah bersama. Survey
keliru yang beredar di masyarakat terkait yang pernah dilakukan oleh (Nature
vaksin, seperti halal-haram vaksin, Medicine, 2021) menunjukkan masih
kandungan berbahaya dalam vaksin, banyaknya masyarakat global yang ragu
efektivitas serta keamanan vaksin, dan lain terhadap vaksin. Istilah populer yang
sebagainya. Padahal pemerintah telah digunakan adalah vaccine hesitancy.
memastikan hanya akan menyediakan Organisasi Kesehatan Dunia atau World
vaksin yang terbukti aman dan lolos uji Health Organization (WHO) memaknai
klinis sesuai rekomendasi WHO vaksin keraguan terhadap vaksin ini sebagai
covis 19 produksi sinovac dijamin suci dan “penundaan dalam penerimaan atau
halal. Bahkan, Presiden Joko Widodo penolakan” (delay in acceptance or refusal)
serius mengaktualisasikan apa yang oleh terhadap vaksinasi meskipun layanan
(Kouzes & Posner, 2011) disebut dengan vaksinasi sudah tersedia. Yang menarik dari
istilah “exemplary leadership”, yakni survey Nature Medicine adalah bahwa
menjadi pemimpin yang patut diteladani skeptisisme terhadap vaksin rupanya
karena beliau telah memberikan contoh memiliki hubungan dengan rendahnya
menjadi orang pertama yang bersedia kepercayaan warga terhadap pemerintah.
mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Jika hal ini berlaku di Indonesia, maka
Tujuannya untuk memberikan kemungkinannvaksinasi perdana yang
kepercayaan dan keyakinan kepada dilakukan oleh Presiden tempo hari belum
masyarakat bahwa vaksin yang digunakan cukup untuk “mengungkit” (leveraging)
aman. Khusus Indonesia, variabelnya rasa percaya publik. Tentu hal ini menjadi
ditambah satu, yakni kehalalan. pekerjaan rumah yang serius, mengingat
Kontras dengan minimnya kesediaan vaksinasi adalah salah satu ikhtiar kita
dari pegawai di Dinas PMDDUKCAPIL ditengah pandemi ini.
Provinsi Riau dalam mengikuti program Menurut (Nature Communication,
vaksinasi covid 19. Menindaklanjuti Surat 2021) Vaksinasi Covid-19 di masa
Dinas Kesehatan Provinsi Riau No. pandemic merupakan upaya “Public

163
Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi...

Goods” yang dilakukan oleh Pemerintah menurut (T.Syahrizal, Dendy, Veny, 2020).
sebagai urusan wajib (Obligatory Public Aliran komunikasi ke bawah (downward
Health Functions). Oleh sebab itu, seluruh communication) yaitu pesan yang mengalir
biaya vaksinasi harus ditanggung dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi
sepenuhnya oleh pemerintah. Di Indonesia kepada mereka yang berotoritas lebih
vaksin covid 19 yang banyak digunakan rendah adapun tujuannya untuk merubah
adalah Vaksin Sinovac yang dapat sikap, membentuk pendapat, mengurangi
diberikan kepada orang berusia 18-59 ketakutan dan kecurigaan yang timbul
tahun dalam kondisi sehat. Setiap warga karena salah informasi, mencegah
akan diberikan sebanyak 2 kali vaksin kesalahpahaman karena kurang informasi
dengan jarak minimal 14 hari. Dosis dalam dan mempersiapkan anggota organisasi
sekali suntikan adalah 0,5 ml diberikan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
secara gratis kepada masyarakat dan tidak (Arni Muhammad, 2011) sama seperti yang
dikenakan biaya sama sekali. Hal ini, dilakukan oleh Presiden Jokowi kepada
dilakukan demi mempercepat penurunan bawahannya selaras dengan konsep
pandemic sehingga diperlukan cakupan komunikasi publik yang dikemukakan oleh
imunisasi sebesar 70% agar ‘herd Judy Pearson dan Paul Nelson (dalam
immunity’ segera tercapai dalam kurun Srisadono, 2018) mereka mendefinisikan
waktu kurang dari 1 tahun. komunikasi publik (public speaking)
Terkait sikap masyarakat yang masih sebagai proses menggunakan pesan untuk
ragu dengan vaksinasi Covid 19. menimbulkan kesamaan makna dalam
Pemerintah perlu mengambil langkah sebuah situasi di mana sumber
strategi komunikasi yang lebih efektif, mentransmisikan pesan ke sejumlah
sehingga menurunkan tingkat apatis dan penerima yang kemudian memberikan
menghasilkan perubahan sikap di kalangan umpan balik berupa pesan atau komunikasi
masyarakat yang masih ragu terhadap nonverbal maupun berupa tanya jawab.
vaksinasi Covid 19. Menurut Aristoteles, Secara sederhana dalam komunikasi
beliau menyebutkan teori segitiga retorika publik, terdapat sumber, pesan, penerima
yaitu ethos, logos dan pathos dalam dan diantara ketiganya ada yang disebut
membangun komunikasi yang efektif. sebagai gangguan. Sumber akan
Ethos artinya kredibilitas dari seorang menyesuaikan pesan yang dikirimkan
komunikator, logos yaitu kemampuan kepada penerima. Kunci dari komunikasi
dalam memberikan rasionalisasi, dan publik adalah pesan yang disampaikan
pathos adalah karismatik atau daya tarik dapat dipahami dengan baik dan diterima
yang bersifat emosional (NN,2012). secara utuh. Namun, tidak menutup suatu
Ketiga variabel ini adalah faktor dasar kemungkinan dalam proses penyampaian
yang harus dipenuhi oleh komunikator pesan sering terjadi kesalahpahaman atau
dalam mempengaruhi perubahan sikap gangguan pada pesan yang lebih disering
komunikan. disebut dengan hoax. Komunikasi publik
Hal terpenting dari komunikasi publik yang efektif akan mampu mengimbangi
terkait vaksinasi Covid-19 saat ini adalah beredarnya informasi palsu, disinformasi,
komunikasi yang berlangsung harus dan isu yang salah terkait suatu hal. Untuk
ditangani secara komprehensif, sistematis meminimalisir terjadinya hal tersebut maka
dan searah kepada publik semua yang hal yang perlu dilakukan adalah dengan
terkait dengan vaksinasi covid 19. mempersingkat tahap-tahap dari proses
Mengingat kondisi saat ini kasus covid-19 komunikasi dengan semakin panjang
semakin meningkat. Kota Pekanbaru dan tahapan yang dilalui oleh pesan maka akan
Propinsi Riau juga tidak luput dari menimbulkan distorsi pesan dalam
pandemi covid-19. Terlebih lagi saat ini komunikasi.
Pekanbaru berada dalam zona merah dan Berdasarkan uraian diatas maka tujuan
masih minimnya literasi terkait covid-19 dari penelitian ini adalah untuk meneliti
164
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (162-167)

tentang komunikasi publik terkait penelitian ini adalah komunikasi publik dan
vaksinasi covid 19 studi kasus di Dinas vaksinisasi covid 19. Dengan konsep
PMDDUKCAPIL Provinsi Riau. operasional menggunakan teori
Rumusan masalahnya adalah seperti apa komunikasi. Teknik analisis yang
komunikasi publik terkait vaksinasi covid digunakan adalah grounded theory yaitu
19 di Dinas PMDDUKCAPIL Porovinsi menjelaskan fenomena yang terjadi
Riau? berdasarkan teori yang relevan. Sumber
data dalam penelitian ini adalah data primer
yang diperoleh langsung dari informan
METODE PENELITIAN penelitian selebihnya data tambahan seperti
Penelitian ini menggunakan dokumen, studi kepustakaan, jurnal dll.
pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut (Moleong, 2012).
(Sugiono, 2017) Penelitian kualitatif
dituntut untuk memiliki wawasan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
luas, baik wawasan teoritis maupun Komunikasi yang terjadi terkait
wawasan praktis yang terjadi dan vaksinasi covid 19 berdasarkan teori
berkembang pada konteks sosial. komunikasi yang dikemukakan laswell
Rancangan Penelitian kualitatif (dalam Arni Muhammad, 2011) ada 5
merupakan suatu pendekatan penelitian (lima) hal sebagai berikut: siapa,
yang mengungkapkan situasi sosial mengatakan apa, dalam media/saluran apa,
tertentu dengan mendeskripsikan kepada siapa, dan apa efeknya.
kenyataan secara benar, diuraikan dalam Pertama, Siapa pejabat pemerintah yang
kalimat yang berdasarkan kepada teknik bertugas menyampaikan informasi kepada
pengumpulan dan analisis data yang publik terkait Vaksin Covid-19 maupun
relevan yang diperoleh dari situasi yang rencana vaksinasi perlu ditetapkan dari
alamiah (dalam djaman, 2009) Jumlah sejak awal. Pejabat yang berwenang
sampel yang digunakan dalam penelitian hendaknya bersifat tetap. Hal ini penting
adalah 50 orang yang tercatat sebagai untuk menghindari terjadinya
pegawai yang telah mengikuti program kesimpangsiuran informasi. Berdasarkan
vaksinasi. Namun yang menjadi informan hasil wawancara dengan informan
pada saat ditemui dilapangan adalah pendukung untuk skala di Provinsi Riau
Kasubbag Kepagawaian dan Umum biasanya informasi terkait Covid 19 dapat
sebagai informan kunci, informan utama mereka saksikan melalui media televise
yaitu staf yang berstatus Aparatur Sipil lokal RTv dan salah satunya yang sering
Negara (ASN) dan informan pendukung mengimbau masyarakat terhadap vaksinasi
yaitu staf Tenaga Harian Lepas (THL) adalah Gubernur Riau. Sedangkan untuk di
dengan menggunakan teknik sampling lingkungan kantor yang selalu mengimbau
accidental sampling. Saturasi data sampel terkait informasi mengenai vaksinasi covid
dalam penelitian ini tercapai jika semua 19 koordinasi antara Kepala Dinas dan
jenis karateristik informan telah terwakili. Kasubbag Kepegawaian dan Umum.
Proses pengumpulan data yaitu peneliti
bertemu dengan responden-responden Kedua, Apa yang dikatakan oleh
yang ditemui secara kebetulan dikarenakan pemerintah yaitu mari sukseskan program
adanya kebijakan pemerintah yang Vaksinasi Covid 19 dan sama-sama kita
kembali menerapkan sebagian pegawainya perlu menangani berita atau informasi palsu
dengan sistem Work From Home (WFH) (hoax) yang beredar di media sosial.
dan Work From Office (WFO). Teknik Menurut Informan kunci perlu adanya
pengumpulan data yang digunakan adalah kerjasama antara pemerintah dan pihak
dengan menggunakan observasi, terkait misalnya Kementerian Komunikasi
wawancara langsung dengan responden dan Informatika (Kominfo) untuk
dan dokumentasi. Variabel dalam memfilter berita-berita yang meresahkan
sehingga dapat berpengaruh kepada

165
Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi...

pegawai yang menyebabkan menurunnya saran, maupun kritik.


semangat dan keyakinan teman-teman
yang belum vaksin untuk mengikuti SIMPULAN
program vaksinansi covid 19. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Ketiga, Media atau saluran yang disimpulkan bahwa keberhasilan program
digunakan oleh pemerintah tentunya vaksinasi Covid-19 bergantung pada
saluran yang transparan dan mudah untuk banyak faktor yang mempengaruhinya,
diakses oleh publik terkait pelaksanaan dan salah satu faktor tersebut adalah
Vaksinasi Covid-19, informasi yang komunikasi publik. Komunikasi publik
disampaikan harus secara detail mulai dari yang dipersiapkan dengan akurat, tuntas,
informasi pengadaan vaksin, kehalalan, strategi yang matang, monitoring dan
manfaat vaksin, ketersediaan vaksin evaluasi (monev) yang berkesinambungan
hingga peta jalan vaksinasi di Indonesia. akan memberikan pengaruh positif pada
Dari penelitian di lapangan pegawai Dinas tingkat pengetahuan, pemahaman, dan
PMDDUKCAPIL Provinsi Riau selalu partisipasi masyarakat. Sehingga jika
update dengan perkembangan covid 19 sudah jelas dengan informasi yang
dan vaksinasi. Meraka kerap memantau disampaikan masyarakat akan yakin dan
informasi dan berita di berbagai saluran tidak akan kebingungan serta tidak perlu
media mulai dari berita yang disiarkan di lagi mencari-cari sumber informasi lain.
televesi nasional maupun swasta, media Dari hasil dilapangan menurut penuturan
sosial hingga website dari salah satu responden sebagai bawahan
https://covid19.go.id. mereka akan mengikuti seluruh perintah
Keempat, Kepada siapa informasi dari atasan dan mensupport segala bentuk
vaksinasi covid 19 disampaikan oleh kebijakan yang dikeluarkan termasuk
pemerintah berawal disampaikan kepada dalam hal vaksinasi covid 19.Harapannya,
para jurnalis hingga nantinya dikonsumsi seluruh masyarakat Indonesia khususnya
oleh publik. Antara pemerintah dan pegawai Dinas PMDDUKCAPIL Provinsi
jurnalis harus satu suara dalam Riau antusias dalam mengikuti vaksinasi
menyampaikan informasi agar terhindar Covid-19 dan semoga pelaksanaan
dari miskomunikasi yang disampaikan vaksinisasi di Indonesia akan berjalan
kepada masyarakat. Menurut informan dengan sukses dan lancar.
utama hal ini penting mengingat masih ada
rekan-rekan yang mengurungkan niat UCAPAN TERIMAKASIH
untuk divaksin dikarenakan berita yang Pertama penulis mengucapkan
beredar dimasyarakat yang masih simpang terimakasih kepada seluruh pihak yang
siur dengan informasi satu pintu mudah- terkait didalam penelitian ini mulai dari
mudahan menaikkan kepercayaan untuk responden hingga Kasubbag Kepegawaian
melaksanakan vaksin. dan Umum Dinas PMDDUKCAPIL
Kelima, Efek dari komunikasi Provinsi Riau yang telah membantu mulai
vaksinasi Covid 19. Menurut informan dari proses pengumpulan data dan
kunci selama covid 19 di Indonesia yang informasi yang dibutuhkan dalam
saya melihat pemerintah telah terbuka penelitian serta STIKES Payung Negeri
dalam menyampaikan informasi maupun Pekanbaru yang telah ikut membantu
membuka ruang diskusi dan dialog dengan dalam memfasilitasi hasil penelitian ini
warga terkait pelaksanaan vaksinasi dalam bentuk jurnal.
Covid-19. sehingga masyarakat dapat
menyampaikan keluh kesahnya sebelum DAFTAR PUSTAKA
Arni Muhammad. (2011). Komunikasi
dan sesudah vaksin dan berbagai hal yang Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara.
penting lainnya terkait vaksinasi kepada Djaman satori dan Aan Komariah, Riduan, (ed),
pemerintah, baik berupa catatan, masukan, (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif.

166
Health Care : Jurnal Kesehatan 10 (1) Juni 2021 (162-167)

Bandung. Alfabeta.
Kouzes dan Posner. (2004). Leadership The
Challenge. Jakarta. Erlangga.
Laura Matrajt, Julia Eaton, Tiffany Leung,
Dobromir Dimitrov, Joshua, David, and
Holly Janes (2021). Optimizing vaccine
allocation for COVID-19 vaccines shows
the potential role of single-dose
vaccination. Jurnal Nature
Communication.
https://doi.org/10.1038/s41467-021-
23761-1
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya
NN. (2012). Teori Persuasi: Formula Segitiga
Retorika. http://100motivasi.wordpress.c
om/2012/09/22/teori-persuasi-formula-
segitiga-retorika/. Diakses pada Senin, 07
Juni 2021.
Oren Milman, Idan Yelin, Noga Aharony,
Rachel Katz, Esma Herzel, Amir Ben-
Tov, Jacob Kuint, Sivan Gazit, Gabriel
Chodick, Tal Patalon, and Roy Kishony
(2021). Community-level evidence for
SARS-CoV-2 vaccine protection of
unvaccinated individuals. Jurnal Nature
Medicine.
https://doi.org/10.1038/s41591-021-
01407-5
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
T.syahrizal, Dendy, Veny (2020). Analisis
Tingkat Stres Pada Pasien Hemodialisa
Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Di
Masa Pandemi Covid-19, Health Care:
Jurnal Kesehatan, 9 (2), 61-67.
Wahyu Srisadono (2018). Komunikasi Publik
Calon Gubernur Provinsi Jawa Barat
2018 Dalam Membangun Personal
Branding Menggunakan Twitter. Jurnal
Pustaka Komunikasi, 1(2), 213-227.

167

Anda mungkin juga menyukai