Anda di halaman 1dari 16

Pengertian, Jenis-Jenis dan Proses Komunikasi

March 23, 2012 By admin Leave a Comment KOMUNIKASI Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan. Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status. Ada pedoman untuk mendapatkan komunikasi secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, lansung pada masalah, mengambarkan situasi,dan meringkas. Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan jepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Selain dikatakan sebagai proses pemindahan gagasan seseorang dari orang lain dalam bentuk kata-kata tetapi juga dalam bentuk ekspresi wajah intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur ; 1. Sebagai kegiatan seseorang untuk megerti, 2. Sebagai sarana pengendalian informasi, 3. Sebagai sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu. Menurut pakar American Management Association ada 10 aturan jika ingin berkomunikasi dengan baik:

Jelaskan konsep/ide Anda sebelum berkomunikasi, Teliti tujuan sebenarnya dalam komunikasi, Pertimbangkan suasana lingkungan dan waktu, Hubungan pihak lain,

Waspada atas nada dan isi berita, Komunikasikan seseorang yang membantu dan bernilai bagi penerima, Tindak lanjut komunikasi, Komunikasi untuk waktu yang akan datang pula, Tindakan konsisten dengan kata,dan Menjadilah pendengar yang baik.

PROSES KOMUNIKASI Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :

Pengirim>Berita>Penerima

Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain : Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain. Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat. Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima. Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk katakata yang diucapkan. Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi. Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi. Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.

Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain : a. Komunikasi formal vs informal Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu - Pemuasan kebutuhan manusiawi, - Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan, - Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, - Sumber informasi hubungan pekerjaan. Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi. b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang. c. Komunikasi satu arah dan dua arah Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik. Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya : 1. Saluran komunikasi formal 2. Sruktur wewenang Dalam organisasi dimana perbedaan stasus dan kekuasaan akan mempengaruhi isi komunikasi. 1. Spesialis jabatan Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan, tugas, waktu, dan gaya yang sama dalam berkomonikasi. 1. Pemilikan informasi

Berarti individu memunyai informasi dan pengetahuan yang khas mengenai tugasnya. Dari pengamatan yang ada, bentuk-bentuk jaringan komunikasi dikelompokan ke dalam beberapa bentuk diantaranya bentuk lingkaran, diagonal, lateral, rantai, huruf Y, dan bintang.

HAMBATAN KOMUNIKASI Menurut Cangara pada tahun 2006, gangguan komunikasi adalah intervensi pada elemen komunikasi yang menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif, sedangkan rintangan komunikasi adalah hambatan yang menyebabkan proses komunikasi adalah hambatan yang menyebabkan proses komunikasi menjadi tidak sesuai antara penerima dan pengirim. Meski gangguan dan rintangan komunikasi dapat dibedakan, tetapi sebenarnya rintangan komunikasi bisa juga terjadi disebabkan karena adanya gangguan (Cangara,2006) Sedangkan menurut Liliweri (2004) member pengertian bahawa hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara pengirim dengan penerima, atau paling fatal adalah mengurangi makna pesan di antara mereka.Menurut Curtis, Floyd, dan Winsor (2005), hambatan merupakan sifat yang melekat pada komunikasi dan merupakan satu factor dalam situasi komunikasi. Ada beberapa hal yang merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian. Menurut Robbins (1996) ada empat hal yang bisa menjadi hambatan komunikasi, yaitu:

1. Penyaringan Penyaringan (filtering) mengacu pada pengirim yang memanipulasikan informasi sedemikian rupa sehingga akan tampak lebih menguntungkan di mata si penerima. Misalnya Misalnya bila seorang wali kelas memberitahu apa yang ia rasa ingin didengar oleh Kepala Sekolah, ia sedang menyaring informasi. Kepentingan dan persepsi pribadi mengenai apa yang penting oleh mereka yang melakukan ituakan mengakibatkan penyaringan. Determinan (penentu) utama dari penyaringan adalah banyaknya tingkat dalam suatu struktur organisasi. Semakin banyak tingkat vertical dalam hirarki organisasi itu, makin banyak kesempatan untuk penyaringan (Robbins, 1996).Hal ini akan sedikit demi sedikit mengurangi kevalidan informasi sebenarnya. 2. Persepsi Selektif Persepsi selektif muncul karena penerima dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi

mereka yang lain (Robbins, 1996). Dalam sebuah proses komunikasi kita sebagai individu bisa memilih pesan yang menurut kita lebih penting untuk ditangani dan meninggalkan pesan yang lain untuk ditinggalkan. Persepsi selektif bisa menyebabkan distorsi pesan, dikarenakan tidak keseluruhan pesan yang didengarkan tetapi hanya sebagian saja yang sesuai dengan kebutuhan (Sharpe, 1991). 3. Emosi Kondisi kejiwaan antara pengirim dan penerima pesan sangat berpengaruh terhadap pemaknaan konsep sebuah informasi. Pesan yang sama saat diterima pada kondisi emosi yang labil misalnya saat marah atau bingung kemungkinan besar akan dimaknai lain ketika kondisi kejiwaan stabil. Emosi yang ekstrem akan besar kemungkinannya untuk menghalangi proses komunikasi yang efektif. Dalam contoh semacam itu, kita cenderung sekali mengabaikan proses pemikiran rasional serta objektif dan menggantikannya dengan penilaian yang emosional (Robbins, 1996) 4. Bahasa Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran. Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Dan sebagai bagian dari hasil perkembangan kebudayaan masyarakat, tentunya masing-masing individu mempunyai karakteristik bahasa yang berbeda-beda tentunya. Hambatan terbesar proses komunikasi dalam organisasi adalah bahwa anggota organisasi tidak mengetahui bagaimana orang-orang lain dengan siapa mereka berinteraksi telah menggunakan persepsi yang berbeda dengan bahasa yang sama. Para pengirim cenderung mengandaikan kata-kata dan istilah-istilah yang mereka gunakan berarti sama bagi penerima dan bagi mereka (Robbins, 1996) KOMUNIKASI ORGANISASI

Home > Komunikasi dan Konseling > Proses Komunikasi

Proses Komunikasi
May 03, 2009 10 Comments by lusa Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penginterpretasian. Penyandian. Pengiriman. Perjalanan. Penerimaan. Penyandian balik. Penginterpretasian.

Penginterprestasian Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting. Penyandian Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret. Pengiriman Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan. Perjalanan

Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan. Penerimaan Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan. Penyandian Balik Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding). Penginterpretasian Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:

Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : 1. Perspektif psikologis. 2. Perspektif mekanis. Perspektif Psikologis Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal. Perspektif Mekanis Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal.

Komunikasi ini dibedakan : 1. 2. 3. 4. Proses komunikasi primer. Proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi linier. Proses komunikasi sirkular.

Proses Komunikasi Primer Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media. Proses Komunikasi Sekunder Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama. Proses Komunikasi Linier Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Proses Komunikasi Sirkular Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator. Kesimpulan adanya proses komunikasi: 1. 2. 3. 4. 5. Komunikasi bersifat dinamis. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat. Pesan komunikasi tidak harus diterima. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.

Referensi Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC. Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya. Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

Jun 5

Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi


Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Berikut ini adalah hambatan hambatan dalam Komunikasi : 1. Hambatan dari Proses Komunikasi Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya. 2. Hambatan Fisik Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. 3. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima. 4. Hambatan Psikologis Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

# Klasifikasi Komunikasi dalam organisai


Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi : 1. Dari segi sifatnya : a. Komunikasi Lisan komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara cth: presentasi

b. Komunukasi Tertulis komunikasi melalui tulisan Cth: email c. Komunikasi Verbal komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan cth: curhat d. Komunikasi Non Verbal komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat) cth: seseorang yang nerves (gemetar) 2. Dari segi arahnya : a. Komunikasi Ke atas komunikasi dari bawahan ke atasan b. Komunikasi Ke bawah komunikasi dari atasan ke bawahan c. Komunikasi Horizontal komunikasi ke sesama manusia / setingkat d. Komunikasi Satu Arah pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik) e. Komunikasi Dua Arah berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi 3. Menurut Lawannya : a. Komunikasi Satu Lawan Satu berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya cth:berbicara melalui telepon b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok) berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok Cth: kelompok satpam menginterogasi maling c. Kelompok Lawan Kelompok berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain Cth: debat partai politik 4.Menurut Keresmiannya : a. Komunikasi Formal komunikasi yang berlangsung resmi cth: rapat pemegang saham b. Komunikasi Informal komunikasi yang tidak resmi cth : berbicara dengan teman

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut: 1. Hambatan Teknis Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

2. Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.

3. Hambatan Manusiawi Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup : Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Sumber : agungpia.multiply.com

Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antara satu orang dengan orang yang lain. Sebagai makhluk sosial manusia pasti melakukan komunikasi agar dapat berinteraksi satu dengan lainnya, oleh karena itu komunikasi saat erat hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial. I. a. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi,

dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut: Hambatan Teknis Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien. b. Hambatan Semantik Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Hambatan semantik dibagi menjadi 3, diantaranya: 1. 2. Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara. Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama. Contoh: bujang (Sunda: sudah; Sumatera: anak laki-laki). 3. Adanya pengertian konotatif empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan. Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu, berkaki contoh: partisipasi menjadi partisisapi.

Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya. c. Hambatan Manusiawi Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orangorang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. II. 1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar. 2. 3. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya. 4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan. 5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian. 6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :

Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung. 7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya. 8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya. III. 1. 2. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi

Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan komunikasi serta komunikan yang akan dituju. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus berusahadapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.

3.

Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan, Cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik agar mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan. Sumber : http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/10/13/hambatan-hambatan-

dalam-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai