Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Jurnalistik
Jurusan :
Dosen Pengampu :
Kelompok 5 :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridha, rahmat, dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berisi tentang
“Kebijakan redaksional dan Style book ” ini dengan sebagaimana mestinya. Shalawat serta
salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami dari kelompok empat selaku penyusun dalam makalah ini, mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Jurnalistik, Saiful Bahri, S.Psi., M.I.kom, yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menambah ilmu pengetahuan. Kami
selaku penyusun berharap semoga makalah yang kami susun dapat membantu menambah
pengetahuan dan pemahaman kami serta pembaca. Kami menyadari masih ada kekurangan
dalam makalah ini. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebijakan pada suatu media lebih berkaitan dengan bentuk masyarakat tempat
berkembangnya media massa, sehingga dapat mencapai kedudukan sebagai institusi sosial
yang penting, pada umumnya media massa membagi struktur organisasinya ke dalam dua
bagian yaitu bidang perusahaan dan bidang redaksi. Dalam penyelenggaraan harian,
kebijakan isi media (kecuali iklan dan tata usaha) lebih dominan oleh redaksi. Dalam
ensiklopedia pers indonesia, kurniawan junaedi mendefinisikan: “redaksi adalah bagian atau
orang dalam sebuah organisasi pers yang bertugas untuk menolak atau mengizinkan
pemuatan sebuah tulisan atau berita. Pertimbangan yang digunakan bisa menyangkut aspek
apakah tulisan atau berita itu bernilai berita atau tidak, menarik tidaknya bagi pembaca, serta
menjaga corak politik yang dianut penerbit pers tersebut. di samping itu, bertugas untuk
memperhatikan bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan atau beritanya, termasuk di dalamnya
agar tidak salah cetak.”
Style book adalah buku pedoman gaya bahasa. Style book juga sering diartikan gaya
selingkung. Gaya Selingkung adalah pedoman tata cara penulisan sebuah media. Dalam
bahasa Inggris, Gaya Selingkung disebut Style Book, Style House, atau Style Guide.
Selingkung berasal dari kata lingkung-melingkung yaitu yang artinya "memberi batas
(pagar) sekeliling". Dalam contoh kalimat, KBBI mencantumkan kata selingkung yang
artinya sekeliling; sekitar; dan gaya selingkung artinya gaya yang terbatas pada satu
lingkungan.
B. Rumusan Masalah
4
A. Konsep Kebijakan Redaksional Media
1. Konsep Kebijakan
a. Pengertian Kebijakan Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kebijakan adalah rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan kepemimpinan dan cara bertindak, pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip,
maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha untuk mencapai sasaran.
2. Konsep Redaksi
Kata redaksi atau redaksioanal ‘memiliki suatu pengertian ‘adalah suatu
bagian terpenting dalam organisasi media komunikasi massa yang tugas pokoknya
mengelola isi atau acara media massa cetak atau elektronik. Secara umum, redaksi
mempunyai tugas untuk pengawasan, pengelolaan, penampilan, dan komposisi
naskah. Secara garis besar, keredaksian dibagi menjadi empat jenjang jabatan, yaitu:
a. Top Manajer (Pemimpin Umum), adalah orang pertama yang bertanggung jawab
terhadap semua isi perusahaan.
5
oleh kesalahan penulisan redaksi atau hal-hal yang dinilai melanggar hukum.
6
3. Definisi Kebijakan Redaksional
Dalam penayangan suatu berita, ada aturan-aturan atau prinsip dasar yang
harus dipatuhi sebagai pedoman yang tertuang dalam kebijakan redaksi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghasilkan tulisan atau tayangan yang sesuai dengan warna
yang dianut media bersangkutan.
Penulis menyimpulkan bahwa kebijakan merupakan suatu patokan atau prinsip dasar yang
mengarahkan segala tindakan dan wewenang yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang terhadap pencapaian suatu tujuan tertentu sesuai dengan visi-misi perusahaan.
Pengambilan kebijakan suatu media sebagai suatu institusi, sangat erat kaitannya dengan
tujuan yang ingin dicapai. Gejala ini seiring dengan meningkatnya peran media itu sendiri
sebagai suatu institusi penting dalam suatu masyarakat.
a. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan normanorma yang
menghubungkan institusi-institusi tersebut dengan masyarakat dan
institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media diatur oleh masyarakat.
b. Media massa merupakan sumber kekuatan (alat kontrol), manajemen dan inovasi
dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti sumber daya
7
lainnya.
e. Media telah menjadi sumber dominan, bukan saja bagi individu untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan
kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif
yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Asumsi di atas menggambarkan bahwa media massa merupakan sumber kekuatan dan
mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Peran ini
dipengaruhi oleh aturan atau norma yang diwujudkan dalam suatu kebijakan yang
menghubungkan institusi media dengan masyarakat. Oleh sebab itu, kebijakan pada suatu
media lebih berkaitan dengan bentuk masyarakat tempat berkembangnya media massa,
sehingga dapat mencapai kedudukan sebagai institusi sosial yang penting, pada umumnya
media massa membagi struktur organisasinya ke dalam dua bagian yaitu bidang perusahaan
dan bidang redaksi. Dalam penyelenggaraan harian, kebijakan isi media (kecuali iklan dan
tata usaha) lebih dominan oleh redaksi. Dalam ensiklopedia pers indonesia, kurniawan
junaedi mendefinisikan: “redaksi adalah bagian atau orang dalam sebuah organisasi pers yang
bertugas untuk menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita. Pertimbangan
yang digunakan bisa menyangkut aspek apakah tulisan atau berita itu bernilai berita atau
tidak, menarik tidaknya bagi pembaca, serta menjaga corak politik yang dianut penerbit pers
tersebut. di samping itu, bertugas untuk memperhatikan bahasa, akurasi, dan kebenaran
tulisan atau beritanya, termasuk di dalamnya agar tidak salah cetak.”1
1
Lukman Ali, 1994, Kamus Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka
Dewan Pers, ensiklopedia Nasional Indonesia, Edisi VIII Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka
Denis Mc Quail, 1987, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi Jakarta: Erlangga
8
B. Style Book
Style book adalah buku pedoman gaya bahasa. Style book juga sering diartikan gaya
selingkung. Gaya Selingkung adalah pedoman tata cara penulisan sebuah media. Dalam
bahasa Inggris, Gaya Selingkung disebut Style Book, Style House, atau Style Guide.
Selingkung berasal dari kata lingkung-melingkung yaitu yang artinya "memberi batas
(pagar) sekeliling". Dalam contoh kalimat, KBBI mencantumkan kata selingkung yang
(Journalism & Publishing) a set of rules concerning spellings, typography, etc, observed
by editorial and printing staff in a particular publishing or printing company.
Gaya Selingkung adalah pedoman, cara, atau gaya penulisan yang berlaku di lingkungan
sebuah media. Dengan adanya gaya selingkung ini, wartawan akan "kompak"
dalam penggunaan ejaan, kalimat, dan penulisan sebuah kata.
Tidak semua media menaati Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Gaya Selingkung juga
berlaku di kalangan penerbit buku dan dalam penerbitan jurnal ilmiah. Gaya Selingkung
1. Gaya selingkung merupakan gaya bahasa yang ditentukan redaksi sebagai salah satu
ciri khas. Selain itu, gaya selingkung bisa dibilang merupakan gaya bahasa baku bagi redaksi
terkait. Sayangnya, gaya selingkung sering kali bertentangan dengan ejaan baku yang
berlaku. Pada tataran morfologi, pelanggaran kaidah morfologi sebagai perwujudan gaya
selingkung penerbit juga dimunculkan. Sebagai contoh, kata mempercayai bagi sejumlah
penerbit merupaka bentuk yang baku, sedangkan penerbit lain menggunakan kata
Kurniawan Junaedi, 1991 , Ensiklopedia Pers Indonesia , Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
9
memercayai. Padahal proses pembentukannya sama saja seperti pada kata memukuli, yaitu
memperoleh akhiran –i untuk kemudian mendapat awalan meN-. Kata-kata lain yang bisa
Demikian pula dalam tatanan tanda baca. Adapun tanda baca yang paling sering disalah
gunakan ialah tanda petik tunggal yang sering kali menggantikan peran tanda petik ganda.
Tampaknya kebanyakan mereka beranggapan bahwa tanda petik ganda berfungsi lain, di
antaranya untuk mengapit istilah yang masih kurang dikenal atau kata yang memiliki arti
khusus. Sebaliknya dengan tanda petik tunggal yang hanya memiliki dua fungsi, yaitu
mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain, dan mengapit terjemahan atau
Dibawah ini terdapat contoh style book penulisan berita dan karangan khas yang
disarikan dari Style Book Kantor Berita ANTARA, yang dalam penyusunannya mengacu ke
1. Judul Berita
b. Judul berita ditulis padat, singkat, jelas, dan mencerminkan isi pokok berita yang
e. Judul berita sebaiknya kalimat aktif dengan kata kerja tanpa awalan .
10
Benar : RUMAH TANPA IMB DIBONGKAR
i. 1). Judul kutipan dimulai dengan nama jabatan sumber yang membuat pernyataan
2). Judul kutipan bisa dengan nama jika sumber berita itu adalah tokoh
Contoh:
k. Dalam judul dimungkinkan mengandung dua atau lebih fakta yang saling berkaitan.
RUMAH RUSAK
a. Tempat terbit terdiri atas tempat, tanggal, bulan dan nama kantor berita ANTARA
c. Setiap tempat dapat dijadikan baris terbit jika di tempat itu terjadi peristiwa penting
11
d. Bila tidak dikenal, nama tempat itu harus diikuti dengan tempat terdekat yang lebih
dikenal
f. Nama Media ditulis di dalam tanda kurung sesudah tanggal dan bulan pembuatan
berita.
g. Garis datar di tulis di antara baris terbit dan kata pertama teras
h. Jika berita merupakan kutipan atau terjemahan dari kantor berita asing tanpa
mengubah strukturnya, Nama Media ditulis lebih dahulu, disusul nama kantor berita
asing/sumber media asli yang dikutip, dipisahkan dengan garis miring. Tempat seperti
Contoh : New York, 14/11 (Nama Media/AFP) – Sekjen PBB Ban Kiie Moon
... dst
i. Jika struktur berita dari kantor berita asing diubah, nama kota diganti dengan nama
kota tempat berita tersebut ditulis ulang, sementara nama kantor berita yang dikutip
3. Teras Berita
a. Teras berita adalah alinea pertama yang mengemukakan bagian terpenting dan
b. Teras berita ditulis secara singkat dan padat dalam satu kalimat yang terdiri atas
sebanyak-banyaknya 30 kata.
d. Teras sebaiknya merupakan kalimat aktif. Kalimat pasif dapat digunakan apabila
lebih menarik.
e. Unsur Siapa dan Apa lazim dipakai sebagai pembuka teras. Unsur yang
12
f. Unsur Siapa yang tak dikenal tidak dipakai untuk awal teras berita, kecuali
mencoba bunuh diri di Jakarta, Jumat, karena merasa malu tidak naik kelas.
g. Jika teras berita merupakan pernyataan, penilaian, harapan atau imbauan, maka
unsur Siapa harus melekat pada teras berita dan ditulis pada wal atau akhir kalimat.
(GSA) yang menyerah, kata Gazali Abbas, anggota DPR asal Aceh.
h. Jika unsur Siapa merupakan bagian dari suatu lembaga atau kesatuan, pada teras
Contoh: Jakarta, 16/1 (Nama Media) - Polisi menyita lebih dari lima kilo gram
malam.
i. Unsur Tempat dapat dipakai untuk membuka teras berita jika merupakan fakta
polisi.
j. Unsur Waktu dapat menjadi awal teras berita jika mempunyai arti terpenting atau
j. Unsur Bagaimana dan Mengapa pada umumnya tidak mengawali teras berita,
kecuali untuk berita yang mengungkapkan suatu peristiwa yang jarang terjadi atau
13
memiliki daya pikat manusia yang tinggi.
4. Tubuh Berita
a. Fungsi utama tubuh berita ialah mendukung dan melengkapi hal yang dikemukakan
b. Tubuh berita harus berisi uraian lebih rinci dari yang tertulis dalam teras berita,
d. Tubuh berita disusun dengan alur cerita dari satu alinea ke alinea berikutnya secara
berkesinambungan.
e. Dalam tubuh berita, satu alinea terdiri atas satu kalimat atau lebih, tetapi tidak
f. Fakta dan data latar belakang yang sudah umum diketahui tidak perlu disebut
sumbernya.
g. Semua unsur berita (5W+1H) sudah harus terungkap dalam tiga alinea pertama.
5. Pemilihan Kata
d. Hindari penggunaan kata yang tidak umum. Bila tidak bisa dihindari, tulis kata
14
e. Kata vulgar dan kasar sama sekali tidak boleh digunakan dalam menulis berita,
f. Bahasa yang tidak baku seperti bahasa gaul, prokem dan dialek hendaknya
dihindari, kecuali dalam kutipan langsung. Itu pun harus diberi tanda petik.
“Menurut pemantauan (Nama Media) ...”, “Menurut catatan (Nama Media)...” untuk
khusus dengan sumber berita yang istimewa dalam materi yang eksklusif.
i. Pencatuman nama wartawan Media dibolehkan dalam berita yang luar biasa dan
eksklusif.
k. Jangan gunakan kata seperti diketahui , seperti dimaklumi, seperti diberitakan dan
dapat ditambahkan.
l. Jangan gunakan kata sifat dan superlatif, misalnya besar sekali, indah, sedih, cantik,
m. Unsur menerangkan peristiwa yang sudah lama terjadi, jangan memakai kata baru-
baru ini, melainkan menggunakan unsur waktu yang lebih pasti, misalnya pecan lalu,
6. Kutipan
b. Kutipan langsung sebaiknya tidak terlalu panjang dan dipilih hanya untuk
15
pernyataan yang betul-betul penting serta menarik.
c. Kata yang bersifat subjektif seperti, kita, kami atau saya digunakan hanya dalam
7. Jati diri
a. Jatidiri atau nama orang ditulis penuh sesuai dengan ejaan yang biasa dipakai
pemilik nama.
b. Untuk orang yang punya nama marga, suku atau keluarga, maka pada penyebutan
pertama di tulis lengkap dan berikutnya cukup ditulis nama yang lebih dikenal.
c. Jika nama tersebut disertai beberapa gelar kesarjanaan, yang ditulis adalah gelar
tertinggi, misal Prof atau Dr. Gelar ini ditulis pada penyebutan pertama, sedangkan
Tetapi, seorang guru besar yang sedang mengemukakan hasil penelitian patut disebut
e. Jatidiri sumber berita di dalam penyebutan pertama harus ditulis lengkap. Jika
f. Wanita yang sudah menikah, jika perlu cukup disebutkan dengan singkatan Ny. di
g. Pangkat militer yang mendahului nama orang ditulis singkatannya yang lazim dan
tidak perlu selalu disebutkan bersama nama orang itu pada penulisan selanjutnya.
h. Nama seseorang cukup ditulis inisialnya dari huruf pertama namanya jika yang
16
bersangkutan :
i. Jika diketahui pasti bahwa seorang tersangka adalah penjahat kambuhan atau orang
secara lengkap.
j. Jika nama orang terdiri atas dua kata atau lebih (untuk orang Indonesia), pertama
kali di tulis lengkap dan untuk berikutnya di tulis nama pertamanya saja, kecuali
8. Nama Tempat
a. Negara
3). Dalam menuliskan nama negara atau daerah jajahan yang sedang dalam
b. Kawasan
1). Penulisan nama kawasan sama dengan yang berlaku bagi penulisan nama
negara.
2). Jika nama itu menyebut pula mata angin, penulisannya dilakukan
mengikuti kaidah bahasa Indonesia, yakni huruf pertama nama mata angin
17
3). Apabila sudah menjadi nama dan bukan istilah geografi lagi, huruf pertama
c. Daerah/propinsi
dan kawasan.
d. Kota
1). Nama kota atau nama tempat yang belum dikenal ditulis bersama nama
pemisah koma.
2). Pencantuman nama tempat atau kota yang belum dikenal baik harus diberi
penjelasan mengenai letaknya dari kota lain yang sudah lebih dikenal,
. 3). Setiap penyingkatan nama daerah yang belum banyak dikenal harus ditulis
9. Bilangan
pecahan, halaman buku, usia, segala jenis ukuran, hasil pertandingan olahraga, satuan
c. Lambang persen (%) ditulis dengan huruf dan bilangan yang mendahuluinya
Contoh: Jika penanganan pasca panen baik, kerontokan padi jenis Cisadane
hanya dua persen dan Rajalele 1,5 persen. Kini kerontokan kedua jenis padi
d. Bilangan yang menunjukkan jumlah jam, menit, detik ditulis sesuai ketentuan
18
pertama, kecuali untuk penulisan prestasi olahraga dan penulisan letak geografi suatu
tempat.
Contoh : Pesawat yang membawa Presiden Reagan tiba di Ngurah Rai, Bali,
e. Bilangan pada awal kalimat di tulis dengan huruf. Apabila terlalu panjang angka
dapat didahului dengan kata-kata sejumlah, kira-kira, lebih dari dan hampir.
g. Bilangan yang menunjukkan urutan ditulis dalam angka dengan didahului awalan
ke dan dihubungkan dengan tanda penghubung (ke-) atau memakai angka Romawi.
h. Angka Romawi digunakan untuk nama kesatuan militer, urutan dinasti, Paus, dan
raja.
i. Untuk menulis angka kelipatan ribuan, jutaan, miliaran dan triliunan digunakan cara
j. Penulisan bilangan untuk menunjukkan jumlah uang juga dapat dipakai cara seperti
Khusus untuk kelipatan ribuan dapat dipakai dua cara : Rp11 ribu atau Rp11.000
k. Jika dalam suatu bilangan terdapat jumlah di belakang koma yang lebih dari dua
angka, penulisannya cukup sampai dua angka di belakang koma itu saja dengan cara
membulatkan.
l Nilai dalam mata uang asing harus disertai persamaan atau perkiraan nilai dalam
rupiah.
1 yard = 91,44 cm
19
1 galon = 3,78 liter (Amerika Serikat)
Contoh:
o. Untuk perbandingan lebih dari dua angka bilangan dipakai lambang titik dua (:)
p. Semua pecahan yang berdiri sendiri ditulis dengan huruf, sedangkan pecahan yang
Inflasi bulan Desember hanya 1,5 persen.Kenaikan harga BBM telah meningkatkan indeks
biaya hidup sebesar 1,33 persen (sebenarnya 1 1/3 persen).2
2
https://www.google.com/amp/s/adhiebjurnal.wordpress.com/2008/11/11/kebijakan-redaksi-dan-style-
book/amp/
https://www.romelteamedia.com/2014/04/pengertian-gaya-selingkung-stylebook-media.html?m=0
https://www.google.com/amp/s/ayuwantarikemz.wordpress.com/2013/05/22/ragam-bahasa-
jurnalistik/amp/
Buku Ringkasan Style Book Penulisan Berita dan Karangan Khas Kantor Berita ANTARA
20
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Pers, ensiklopedia Nasional Indonesia, Edisi VIII Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka
Denis Mc Quail, 1987, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Edisi Jakarta: Erlangga
Kurniawan Junaedi, 1991 , Ensiklopedia Pers Indonesia , Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
https://www.google.com/amp/s/adhiebjurnal.wordpress.com/2008/11/11/kebijakan-
redaksi-dan-style-book/amp/
https://www.romelteamedia.com/2014/04/pengertian-gaya-selingkung-stylebook-
media.html?m=0
https://www.google.com/amp/s/ayuwantarikemz.wordpress.com/2013/05/22/ragam-
bahasa-jurnalistik/amp/
Buku Ringkasan Style Book Penulisan Berita dan Karangan Khas Kantor Berita
ANTARA
21
22
23