“Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Audit
Komunikasi”
Oleh:
Ilmu Komunikasi 2 Humas / Kelompok 7
Elvina Rizky NIM 0105192021
Baihaqi Abdillah NIM 0105192022
Alila Ramadhani NIM 0105192032
Putri Salwa Kurnia Balqis NIM 0105192036
Ahmad Budi Sakti Tambak NIM 0105193144
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
A. Saran ................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan atau organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja sama
untuk suatu kepentingan bisnis, profesi, sosial dan berbagai macam keperluan
lainnya. Mereka bekerja sama melakukan berbagai kegiatan organisasional yang
ada dalam suatu organisasi diantaranya untuk menentukan tujuan yang ingin
dicapai, menyusun rencana kerja, mengelola dan menjalankan operasi bisnis
organisasinya, memperlancar pelaksanaan rencana kerja, termasuk menyusun
peraturan, mengambil keputusan dan berhubungan dengan berbagai pihak serta
memonitor kinerja organisasi atau bisnis perusahaan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Audit Komunikasi?
2. Bagaimana Bagaimana Teknik Audit Komunikasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Metode Audit Komunikasi.
2. Untuk mengetahui Teknik Audit Komunikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Andre Hardjana, Audit Komunikasi teori dan praktek, (Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 80.
2 The Official LCCI Examination Board Guide, How to Pass Public Relations, Third Level, 1999, h. 354-362.
3
3. teknik analisis jaringan (network analysis technique)
4
yang khusus dilakukan untuk membantu tafsiran atas temuan-temuan yang
diperoleh melalui alat-alat audit lain.
3
Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 52-54.
5
Misalnya, pewawancara menyimpulkan begini: “Kalau begitu, komunikasi di
organisasi sudah hebat, bukan?”
3. Analisis Jaringan
Analisis jaringan (network analysis) pada dasarnya bertujuan untuk memetakan
kegiatan-kegiatan komunikasi yang melibatkan responden dalam organisasi
ataupun unit kerjanya-baik secara formal maupun informal. Responden secara
khusus diminta menunjukkan sejauh mana dengan intensitas bagaimana ia terlibat
dalam komunikasi dengan rekan dalam unit atau departemen tempat kerjanya dan
beberapa orang kunci di luar unit atau departemennya didalam jam kerjanya.
Analisis jaringan menurut ICA audit sangat perlu dilakukan dalam organisasi
besar (complex organization). Dan untuk melakukannya secara cermat dibutuhkan
program komputer khusus.
4. Pengalaman Komunikasi
6
Metode buku catatan harian komunikasi hanya cocok untuk organisasi dengan
struktur yang kompleks dan jelas. Metode ini tidak lazim untuk responden
kategori pekerja (tangan) kasar (blue collar), karena pekerja tangan umumnya
tidak menghargai dokumen, sehingga tidak dapat diharapkan mempunyai catatan
harian yang cermat.
2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Pada dasarnya pengumpulan data dalam kegiatan audit komunikasi dilakukan
dengan tiga jenis teknik yang berbeda, yakni teknik observasi (observation
technique), teknik wawancara (interview technique), dan teknik analisis isi
(content analysis techniques). Paparan berikut ini akan meliput pengertian dan
contohnya, kekuatan dan kelemahannya, dan jenis uraian yang dapat dibuat
berdasarkan teknik analisisnya yang sesuai.
1. Teknik Observasi
Teknik observasi pada dasarnya merupakan kegiatan-kegiatan mengamati dan
mencatat perilaku yang dapat dilakukan atas perilaku orang lain maupun
perilakunya sendiri. Teknik pengumpulan data mempunyai keunggulan dan
kelemahan yang perlu diperhatikan.4
4
Owen Hargie dan Dennis Tourish, Handbook of Communication Audits for Organizations, (London: Routledge,
2000), h. 90.
7
praktis.
• Data yang terkumpul kadang terlalu banyak dan berlebihan, sehingga
sebagian data tidak dapat digunakan.
• Kualitas data tergantung pada tingkat saling percaya (trust) kerelaan
responden untuk bekerja sama dengan peneliti.
• Tidak dapat memberikan informasi tentang distorsi pada pesan dan
intensitas arus yang muncul dari pesan, dan pengulangan
(reduncancy) jaringan komunikasi , yakni beberapa kali untuk
berbagai kepentingan.
Dalam teknik observasi diperlukan seorang pengamat terlatih yang dapat
memberikan manfaat, meliputi hal-hal sebagai berikut ini :
(1) Memberikan data yang bermanfaat untuk menguraikan bagaimana beban
(load) komunikasi yang harus dilaksanakan oleh pejabat kunci.
(2) Memberikan informasi tentang jaringan dan arah komunikasi .
(3) Memberikan informasi yang bebas dari kontaminasi (contamination) dan
kepentingan responden. Namun, sebelum menggunakan teknik
pengumpulan data ini peneliti harus juga mempertimbangkan tiga
kelemahan yang melekat pada teknik ini, yakni makan waktu lama,
membutuhkan pelatihan pengamatan secara sangat seksama, dan
penyimpangan perilaku komunikasi - ketidakwajaran komunikasi - sebagai
akibat dari pengaruh kehadiran pengamat.
2. Teknik Wawancara
Wawancara sebagaimana diuraikan sebelumnya-dalam bagian “Lima Alat Ukur
dalam Audit Komunikasi”, wawancara pada dasarnya meliputi dua teknik yang
berbeda, yakni teknik wawancara dengan kuesioner (questionnaire
interview) dan teknik wawancara tatap muka (interview technique). Teknik
wawancara dengan kuesioner merupakan alat pengumpulan data secara tertulis.
Untuk menjamin kualitas data yang dikumpulkan pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner perlu diuji coba (pretest) terlebih dahulu. Jenis-jenis pertanyaan
reflektif, dan pertanyaan hipotesis tidak akan diulang di sini, karena sudah
8
dipaparkan dalam bagian “wawancara dengan kuesioner dan wawancara
terbuka” di depan.
Dalam audit komunikasi teknik analisis isi dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan, misalnya untuk mengukur tingkat kemudahan pemahaman
(readability level) dari dokumen-dokumen organisasi perusahaan; membuat
analisis tema-tema yang termuat dalam warta karyawan; analisis pesan-pesan
yang disampaikan kepada para karyawan melalui saluran formal organisasi;
analisis atas buku pedoman kerja bagi karyawan yang diterbitkan oleh
perusahaan; dan memo internal yang merupakan jenis dokumen paling banyak
beredar dalam organisasi bisnis ataupun organisasi publik. Dokumen yang
paling banyak beredar dalam suatu organsasi adalah surat memo. Teknik analisis
isi juga digunakan untuk meninjau tema-tema berbagai dokumen, terutama
9
dokumen yang paling popular dalam perusahaan yakni surat memo. Pencarian
dan penentuan tema dari memomemo yang dipilih melalui sampling atau
keseluruhan memo dalam periode tertentu, umumnya digunakan analisis
kualitatif.5
Dilihat dari potensinya sebagai teknik riset, analisis isi pernah dinyatakan
(Klaus Krippendorff,1980:7) Salah satu teknik riset yang sangat penting dalam
ilmu-ilmu sosial, yang berusaha memahami data tidak sebagai kumpulan-
kumpulan peristiwa fisik tetapi sebagai fenomena simbolik dan mendekati
analisisnya secara tak kentara. (content analysis is one of the most important
research technique in the social sciences, it seeks to understand data not as a
collection of physical events but as symbolic phenomena and to approach their
analysis approach their analysis unobstrusi unobstrusively).
1. Berbeda dengan teknik-teknik lain yang sudah disebut sebelumnya, analisis isi
merupakan teknik riset yang tidak kentara sehingga tidak mempengaruhi
kewajaran data.
2. Analisis isi menerima materi sebagaimana adanya tanpa disusun terlebih dulu
dalam suatu struktur oleh penelitinya.
3. Teknik analisis isi sangat peka terhadap konteks data, dengan demikian mampu
mengolah bentuk-bentuk simbolik (symbolic forms).
4. Teknik analisis isi dapat menangani data yang jumlahnya sangat besar.
5
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2016), h. 80-82.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit komunikasi menyelidiki cakupan komunikasi untuk menentukan
sifat dan kualitas komunikasi antara organisasi dengan publiknya, melihat
apakah pesan yang disampaikan sudah sesuai, serta bagaimana frekuensi
dan teknik yang digunakan untuk menyampaikannya.
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini. Kami selaku penyusun makalah
menyadari jika makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala bentuk kritikan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
guna penyempurnaan makalah ini serta meningkatkan pemahaman
akademis kita bersama.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hardjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi teori dan praktek. (Jakarta: PT Grasindo).
The Official LCCI Examination Board Guide. 1999. How to Pass Public Relations.
Third Level.
Owen Hargie & Dennis Tourish. 2000. Handbook of Communication Audits for
Organizations, (London: Routledge).
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung: Alfabeta).
12