Disusun Oleh :
Kelompok 8
Ilmu Komunikasi-2 / Semester VI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT., karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Kedudukan Humas dalam Organisasi dengan maksimal dan baik.
Shalawat beriring salam penulis ucapkan kepada Nabi besar kita junjungan alam
yaitu Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam jahiliah menuju
peradaban seperti saat ini, yang membuka mata hati kita agar terus menuntut ilmu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1906 dalam sejarah istilah Public Relations terjadinya puncak
krisis, saat itu terjadinya pemogokan total buruh industri pertambangan batu bara
di Amerika Serikat dan sebagai akibatnya adalah terancamnya kelumpuhan total
industri batu bara terbesar di negara tersebut. Pada puncak krisis yang berlangsung
tersebut munculah seorang tokoh humas pertama sebagai sebuah teknik Pengguat
dengan adanya aktivitas yang dilakukan Ivy Ledbetter hasil menanggulangi
kelumpuhan industri batubara di Amerika Serikat dengan sukses, kejadian ini
pertama kali muncul istilah Public Relations (PR) yang sering kita kenal dengan
Humas. Terlihat dalam peristiwa tersebut bahwa perusahaan yang besar dan baik
harus memiliki humas agar dapat mempermudah kegiatan penjagaan citra keluar
perusahaan maupun penguatan internal di perusahaan tersebut.
Peran humas dalam sebuah organisasi sangat penting, dalam riset tentang
kegiatan humas, ada dua peran besar yang secara konsisten muncul dalam kegiatan
humas yaitu peran sebagai teknisi dan manajemen. Peran sebagai teknisi mewakili
seni dari humas seperti menulis, mengedit, mengambil foto, menangani produksi
komunikasi, membuat event spesial, dan melakukan kontak telepon dengan media.
Peran sebagai manajer berfokus pada kegiatan membantu organisasi dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah terkait dengan humas. Manajer humas
melaksanakan tiga peran, pertama: sebagai pemberi penjelasan; kedua: sebagai
fasilitator komunikasi; dan ketiga: sebagai fasilitator pemecahan masalah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari keempat butir diatas jelas bahwa pelaksanaan fungsi Humas atau Public
Relations dilaksanakan dengan kegiatan komunikasi. Jenis komunikasi yang mana
yang dilaksanakan, sudah tentu bergantung kepada pesan yang akan disampaikan
atau disebarkan, dan tujuan yang akan dicapai.
3
dan pemahamannya diperlukan organisasi) serta merekomendasi dan
merencanakan kegiatan, dan termasuk didalamnya pembuatan anggaran,
penjadwalan, pembagian dan pendelegasian tugas.
Relationship. Seorang praktisi Humas yang berhasil harus
mengembangkan keterampilan dalam mengumpulkan informasi dari
manajemen, sejawat dalam organisasi dan dari sumber-sumber di luar
organisasi. Untuk itulah banyak kegiatan humas mensyaratkan para praktisi
untuk selalu bekerja sama dan menjalin hubungan terutama dengan bagian-
bagian lain dalam organisasi seperti kepegawaian, hukum dan pemasaran
serta yang lainnya. Disamping itu, menjaga hubungan dengan pihak luar
organisasi juga sangat penting.
Writing and Editing. Sejalan dengan sasaran kegiatan humas, yakni
mencapai publik yang amat besar, alat penting yang dapat digunakannya
adalah melalui barang-barang cetakan. Banyak ragam barang cetakan yang
digunakan dalam kegiatan humas seperti, laporan tahunan, booklets, media
releases, newsletter, dan lain-lainnya. Tulisan yang jelas dan masuk akal
sangat penting artinya bagi keefektifan kerja praktisi humas. Sebagian besar
pekerjaan humas berkaitan dengan penulisan dan penyuntingan.
Information. Membangun sistem informasi yang baik merupakan salah
satu cara menyebarkan informasi secara efektif. Hal ini berkaitan dengan
usaha pengenalan cara kerja berbagai media atau saluran komunikasi yang
ada, termasuk didalamnya surat kabar, media elektronik, radio dan televisi,
serta multi media. Ini akan sangat membantu pekerjaan praktisi humas,
terutama dalam menyebarkan berbagai informasi kepada publik.
Production. Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan produksi media
komunikasi yang digunakan dalam menyebarkan pesan-pesan yang
dirancang oleh praktisi humas. Untuk itu, praktisi humas harus memiliki
pengetahuan tentang tata letak, tipografi, fotografi dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan produksi media komunikasi yang digunakan dalam
kegiatan humas.
Special Event. Konferensi pers, pameran, ulang tahun perusahaan,
pemberian penghargaan, kunjungan perusahaan dan sebagainya merupakan
4
kegiatan-kegiatan yang harus ditangani oleh praktisi humas. Kegiatan
seperti ini biasanya diarahkan untuk dapat menarik perhatian dan
memperoleh pengakuan dari publik terhadap keberadaan perusahaan.
Aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian biasanya berkaitan dengan
protokoler, perencanaan dan koordinasi, detail-detail jadwal dengan
kegiatan-kegiatannya, serta persiapan publikasi penunjangnya seperti
booklets, publisitas dan juga laporannya.
Speaking. Keterampilan penting yang juga harus dimiliki oleh seorang
praktisi Humas adalah keterampilan berbicara, baik untuk tatap muka
individual maupun untuk tatap muka kelompok (public speaking). Menulis
pidato adalah bagian dari tugas humas.
Research and Evaluation. Aktivitas penting yang dilakukan seorang
praktisi humas adalah pengumpulan fakta. Banyak cara dapat dilakukan
untuk itu, bisa dilakukan secara formal maupun informal serta dapat
menggunakan berbagai teknik. Penelitian biasanya digunakan baik pada
awal maupun pada akhir sebuah program kehumasan. Pengevaluasian
kegiatan humas juga sekarang mulai memperoleh perhatian yang semakin
besar.
Dari pemaparan tentang konsep dasar dan fungsi Humas diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa ciri khas proses dan fungsi Humas adalah:
5
Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain
goodmorals & manners)
6
Menghimpun, membina dan mengarahkan potensi perusahaan public
relations nasional, agar secara aktif, positif, dan kreatif, turut serta
dalamusaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,
Mewujudkan fungsi Humas yang sehat, jujur dan bertanggung jawab,
sesuai dengan kode praktik dan kode etik yang lazim berlaku secara
nasional dan internasional,
Mengembangan dan mewujudkan kepentingan asosiasi dengan
memberikan kesempatan kepada para anggota dengan konsultasi dan
kerjasama serta memberikan saran bagi pemerintah,
Memberi informasi kepada klien bahwa anggota APPRI memenuhi
syarat untuk memberikan nasihat dalam bidang Humas dan akan
bertindak untuk klien menurut kemampuan profesionalnya.
Merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal-soal kepentingan
usaha dan profesi, dan menjadi forum koordinasi praktik Humas.
Merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui
mengenai pengalaman dan kualifikasi para anggotanya.
Membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa public
relations.
APPRI juga telah menetapkan kode etik profesi dan memberlakukan pada
anggotanya. Sampai sejauh ini anggota APPRI telah berkiprah di tingkat
internasional.
7
Untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan di bidang
humas.
Untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi bidang
kehumasan.
Untuk merumuskan, memajukan, menjelaskan tujuan, fungsi humas
dan seterusnya kepada kelompok-kelompok usaha.
Untuk memperbaiki hubungan pelaksanaan humas dengan para
majikan dan klien.
Untuk memajukan dan berusaha mempertahankan standar yang
tinggi pelayanan umum dan tingkah laku.
Untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Serta untuk menerbitkan
pamflet, buku, monografi, majalah dan sebagainya.
Untuk menggiatkan, menyediakan sarana dan kesempatan bagi riset
serta memberikan, menghibahkan, dan mensponsori pemberian
beasiswa.
8
namanya diganti menjadi NGPR (Vereniging voor Public Relations en
Voorlichting/ Asosiasi PR dan Informasi).
Bahwa kedudukan humas atau PR adalah menilai sikap masyarkat (public) agar
tercipta keserasian antara masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/instansi.
Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan hingga sasaran
(target) yang hendak dicapai oleh organisasi/instansi tersebut tidak terlepas dari
dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya. Dalam menjalankan
fungsinya, seorang PR/Humas sebagai pejabat humas dituntut untuk memiliki
empat kemampuan, yaitu:
Dan peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi Humas (public relations
practitioner) dalam suatu organisasi/instansi, antara lain:
9
2. Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar
pelaksanaan public policy nya. Jangan sampai pesan atau informasi tersebut
membingungkan atau menghasilkan sesuatu yang kadang-kadang tidak
jelas arahnya, sehingga pesan-pesan akan menjadi sulit untuk diterima oleh
publik.
3. Pihak PR/Humas harus memiliki kemampuan untuk melihat ke depan atau
memprediksi sesuatu secara tepat yang didasarkan kepada pengetahuan
akan data atau sumber informasi aktual dan faktual, yang menyangkut
kepentingan organisasi maupun publiknya.
10
melibatkan diri dalam sebuah kegiatan dengan membawa brand organisasi. Hal
semacam ini tentu akan memberikan pengaruh positif pada citra organisasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apa yang dikerjakan humas atau bagian humas dalam organisasi adalah
programming, relationship, writing and editing, information, production, special
event, speaking, research and evaluation. Dalam konsepnya, seorang Kepala
Humas harus mencantumkan dengan jelas fungsi Humas yang digarapnya, sebab
fungsi itulah yang harus dijabarkan dalam operasionalisasinya
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun bagi kami. Selain itu, penulis berharap agar pembaca dapat
memahami isi dari makalah ini serta dapat di praktekkan dengan baik di kemudian
hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. (2009). Human Relations & Public Relations. Bandung:
CV. Mandar Maju
iliweri, Alo. (2014). Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Bandung: PT. Bumi
Aksara
13