Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEDIA RELATION DAN MANAJEMEN HUMAS REPUTASI MEDIA

KELOMPOK 8 :
MOH RAFLI ALFARIZI
AHMAD IKHSANDI. R
MOH FATONAH S LAGUNI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POITIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas Rahmat dan karunia Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Media relation dan manajemen
humas reputasi media” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Manajemen Humas. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau menambah wawasan yang
luas terkait judul makalah bagi para pembaca maupun bagi penyusun
Penyusun berterima kasih kepada Ibu Suanti Tunggala selaku dosen mata kuliah Manajemen
Humas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan
mata kuliah yang sedang kami tekuni.
Penyusun juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya
sehingga membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari akan segala
kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajian.
Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik dari pembaca.

Luwuk banggai, 14 November


2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Media Relation.................................................................................................................3
2.2 Manajemen Humas..........................................................................................................5
2.3 Reputasi............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Media Relations saat ini diperlukan karena menjadi sarana yang sangat efektif dan efisien
dalam membantu komunikasi dengan publik. Agar kepentingan dengan publik dapat
terpelihara, maka segala kepentingan media massa terhadap organisasi mesti direspons media
relations, atau dengan kata lain bagaimana mempublikasikan atau mempromosikan organisasi
melalui media massa.
Hubungan media relations merupakan alat, dan kerja sama untuk kepentingan proses
publikasi atau publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktifitas
komunikasi humas dengan pihak publik. Karena peranan hubungan internal dan eksternal
dalam kehumasan tersebut dapat sebagai saluran chanel dalam penyampaian pesan, maka
peningkatan informasi atau pemberitaan dari pihak publikasi humas merupakan prioritas
utama.
Tugas humas adalah membina hubungan yang baik dengan publik organisasi Ringkasnya,
tugas humas adalah membangun hubungan yang baik dengan stakeholder organisasi. Akan
tetapi bukan hanya sekedar menjalin hubungan baik saja, melainkan bagaimana hubungan
tersebut memiliki makna bagi pencapaian tujuan organisasi.
Pada dasarnya, manajemen humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi
tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial
(perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial.
Peran humas dalam konteks ilmu komunikasi yang menjadikan humas sebagai suatu metode
dan teknik komunikasi atau sebagai kelembagaan dimana humas akan berperan sebagai
penunjang manajemen, aktivitas organisasi, dan demi tercapainya tujuan bersama dalam
suatu organisasi.
Saat ini, tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan humas. Dengan demikian, humas
adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, yang baik
bersifat komersial yang bertujuan mencari keuntungan. Tidak peduli apakah organisasi itu
berada di sektor pemerintahan maupun sektor swasta.

1
1.2 Rumusan Masalah
a) Apa Definisi dari Media Relation?
b) Apa saja fungsi dari Media Relation?
c) Apa Tujuan dari Media Relation?
d) Apa Saja Prinsip Kerja Media Relation
e) Apa Pengertian dari Manajemen Humas?
f) Apa saja fungsi Manajemen Humas?
g) Apa Tujuan dari Manajmen Humas?
h) Apa Definisi dari reputasi?
1.3 Tujuan
a) Untuk Menguraikan Definisi dari Media Relation
b) Untuk Menjelaskan fungsi dari Media Relation
c) Untuk Memaparkan Tujuan dari Media Relation
d) Untuk Mengetahui Prinsip Kerja Media Relation
e) Untuk Menjelaskan pengertian dari Manajemen Humas
f) Untuk Menjelaskan Fungsi Manajemen Humas
g) Untuk Memaparkan Tujuan dari Manajemen Humas
h) Untuk Menguraikan Definisi dari Reputasi

2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Media Relation
1) Definisi Media Relation
Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap bentuk bentuk media massa memberikan
pengaruh yang berarti bagi perusahaan. Liputan yang baik di media akan memberikan
pencitraan yang baik pula bagi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam
memakai produk perusahaan, dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal untuk
menginvestasikan modalnya bagi perusahaan. Aktifitas public relations inilah yang menjalin
relasi dengan media dan mendapatkan kepercayaan dari liputan media.
Philip Lesly memberikan definisi media relations sebagai hubungan dengan media untuk
melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi
(Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah,129).
Yosal Iriantara mengartikan media relations merupakan bagian dari public relations eksternal
yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana
komunikasi antara organisasi dengan publik untuk mencapai tujuan organisasi (Wahidin
Saputra & Rulli Nasrullah,130).
Tampak bahwa pengertian media relations berdasarkan pada relasi antara individu atau
organisasi atau perusahaan dengan media. Sehingga dapat disimpulkan pengertian media
relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau
publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu
maupun organisasi atau perusahaan.
Dengan demikian, media relations menempati posisi penting dalam pekerjaan seorang Public
Relations karena media massa menjadi gawang dan mengontrol informasi yang mengalir ke
masyarakat dalam suatu sistem sosial.
2) Fungsi Media Relation
Johnson & Johnson menegaskan bahwa media memiliki peran serta fungsi yang sangat
penting bagi perusahaan, diantaranya:
a. Pertama, fungsi media relations dapat meningkatkan citra perusahaan
b. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan.
c. Meningkatkan point of selling dari produk dan jasa.
d. Membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis.
e. Meningkatkan relasi dari beragam publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan,
perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
3) Tujuan Media Relations
Langkah yang diambil pada saat menentukan fungsi media relations, tentu diharapkan dapat
sesuai dengan sasaran yang akan dicapai oleh public relations. Sasaran sebagai tujuan dari
sikap atau tindakan yang diambil tanpa melahirkan masalah baru dari keputusan yang

3
diambil. Menjalankan fungsi PR dengan menggunakan media relations sebagai strategi
adalah keputusan yang tepat karena maju mundurnya perusahaan sangat bergantung dengan
harmonisasi hubungan antara pers dengan perusahaan. Pada dasarnya, upaya membangun
media relations bertujuan untuk:
a. Menjaga netralitas dan objektifitas terhadap informasi atau data yang berkembang di media
massa. Adanya hubungan baik dengan media, diharapkan dapat membantu dalam
menginformasikan berita yang wajar, berimbang dan menguntungkan perusahaan atau
organisasi yang terkait.
b. Mendapatkan sarana yang tepat untuk kepentingan publikasi seluas mungkin tentang
kegiatan serta kebijakan yang diambil perusahaan yang dianggap baik untuk diketahui publik.
c. Tidak dipungkiri, hadirnya hubungan media yang baik akan melahirkan umpanbalik dan
respons dari publik sebagi data rujukan atau landasan da;am melakukan evaluasi terhadap
kegiatan organisasi atau perusahaan.
d. Selanjutnya tujuan hubungan dengan media untuk menumbuhkan kepercayaan sehingga
dapat melahirkan hubungan yang baik secara berkesinambungan antara perusahaan dan pers.
4) Prinsip Kerja Media Relations
Kegiataan media relations akan membawa efek yang besar apabila dilakukan dengan
menggunakan prinsip kerja yang tepat. menurut Frank Jefkins, beberapa hal yang harus
diperhatikan praktisi atau institusi PR dalam menjalankan media relations yang baik adalah:
a. Melayani dan memahami media setiap saat
Memahami dan melayani media ini dapat dilakukan dengan cara memahami siapa dan
bagaimana media massa itu. Salah satu cara yang dilakukan dalam memahami media adalah
mengerti bagaimana mediascape dari media massa tersebut. Mediascape merupakan
singkatan dari media dan landscape. Secara harfiah landscape adalah gambaran yang
mempresentasikan pandangan atas pemandangan alam yang meliputi daratan, lembah,
gunung, hutan, air. Tetapi istilah ini kemudian berkembang. Dalam ilmu sosial, istilah ini
kemudian digunakan untuk menunjukkan sisisisi yang menonjol dari suatu fenomena yang
terjadi di masyarakat.
b. Membangun reputasi sebagai organisasi yang dapat dipercaya media
Prinsip kerja yang kedua dari media relations adalah membangun reputasi sebagai organisasi
yang dapat dipercaya media. Pada bagian ini, seorang public relations harus siap
menyediakan dan memasok materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja. Hanya
dengan cara inilah seorang public relations akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang
akurat dan dapat dipercaya oleh wartawan. Berdasarkan fakta diatas, komunikasi timbal balik
yang saling memguntungkan akan lebih mudah diciptakan dan dipelihara.
c. Menyediakan salinan informasi yang memadai dan akurat
Yang dimaksud dengan menyediakan salinan informasi yang memadai dan akurat adalah
menyediakan reproduksi foto-foto yang baik dan menarik serta jelas. Pada era teknologi
komunikasi saat ini, input langsung melalui komputer akan memudahkan pekerjaan wartawan
dan pekerjaan media. Teknologi komunikasi yang semakin maju ini memudahkan mereka

4
untuk mengoreksi dan menyusun ulang dari suatu terbitan, seperti siaran berita atau news
release. Perkembangan teknologi juga membantu dalam penyediaan salinan naskah dan foto-
foto baik secara tepat waktu.
d. Bekerja sama dalam penyediaan materi informasi
Sebagai contoh, seorang public relations dan wartawan dapat bekerja sala dalam
mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.
e. Menyediakan fasilitas verifikasi
Praktisi Public Relations juga perlu memberi kesempatan kepada jurnalis melakukan
verifiaksi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang mereka terima. Contoh dalam hal
nyata, para jurnalis itu diijinkan untuk menengok fasilitas atau kondisikondisi organisasi yang
hendak diberitakan.
f. Membangun hubungan personal yang kokoh dengan media
Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila
dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan sikap saling menghormati profesi
masing-masing.

2.2 Manajemen Humas


1) Pengertian Manajemen Humas
Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau
mengatur. Secara terminologi adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan daya
manusia dan sumber-sumber lainnya (Andang,21)
Sedangkan, Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang terencana untuk
menjalin dan membina saling pengertian di antara organisasi dan dukungan masyarakat
melalui komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfaatan dan
kesepakatan bersama (Suryosubroto,2)
Berdasarkan definisi tersebut, pengertian humas secara umum dapat diartikan sebagai fungsi
manajemen yang khas antara pendidikan dengan public internal (dosen, guru, karyawan dan
mahasiswa/siswi), dan public eksternal (orang tua mahasiswa/ orang tua siswa, masyarakat
dan istitusi luar).
Menurut Ruslan, manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan
rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang
diwakilinya.
Menurut Wahjosumidjo, manajemen humas adalah suatu proses pengembangan hubungan
lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orangtua dan warga
wilayah berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

5
Dari beberapa definisi di atas, bahwa manajemen humas difungsikan untuk mendukung dan
memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara
organisasi dengan publiknya. Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai komunikasi
dua arah secara timbal balik antara organisasi dengan publik dalam rangka mendukung fungsi
dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan memenuhi
kepentingan bersama. Jadi hubungan masyarakat pada prinsipnya merupakan kegiatan
komunikasi antara organisasi dengan masyarakat dalam arti luas.
2) Fungsi Manajemen Humas
Berkaitan dengan fungsi manajemen humas, Nasution Zulkarnain merumuskan fungsi-fungsi
manajemen humas dalam lembaga pendidikan sebagai berikut:
a) Sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung (melalui
media) kepada pemimpin lembaga dan publik intern (guru, karyawan, siswa).
b) Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
mempublikasikan lembaga pendidikan.
c) Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya.
Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwasannya manajemen humas difungsikan sebagai
media dalam menjembatani antara sekolah dan masyarakat yang nantinya sekolah sebagai
lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat harus memenuhi
kebutuhan masyarakatnya.
Selain itu, fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen humas yaitu meliputi:
a) Fungsi perencanaan
Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, baagimkana mencapai,
berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa jumlah biayanya. Perencanaan ini
dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
b) Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang
terlibat dalam kerjasama di lembaga pendidikan. Kegiatan pengorganisasian bertujuan
menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip manajemen lembaga
pendidikan.
c) Fungsi penggerakan
Menggerakkan dalam al ini merangsang anggota-anggota organisasi melaksanakan tugas-
tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Menurut Davis menggerakkan adalah
kemampuan pemimpin membujuk orang-rang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dengan penuh semangat.
d) Fungsi pengkoordinasian
Pengkoordinasian berarti menjaga agar masing-masing tugas yang telah diberi wewenang dan
tanggung jawab dikerjakan sesuai dengan aturan dalam mencapai tujuan. Menurut Gie,
pengkoordinasian adalah rangkaian aktivitas menghubung, menyatupadukan, dan
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib
dan seirama menuju ke arah tercapaian tujuan tanpa terjadi kekacauan, pencekcokan, dan
kekosongan kerja.

6
e) Fungsi pengarahan
Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang
ditetapkan, tidak tejadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
f) Fungsi pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku
tenaga pengajar dan karyawan dalam organisasi lembaga pendidikan. Secara umum
pengawasan dikaitkan dengan upaya mengendalikan, membina dan pelusuran sebagai upaya
pengendalian kualitas pendidikan.
3) Tujuan Manajemen Humas
Secara umum hubungan sekolah dan masyarakat memeiliki tujuan yang hendak dicapai yakni
berupa peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada gilirannya masyarakat akan merasakan
dampak langsung dari kemajuan tersebut. Adapun tujuan yang lebih kongkrit hubungan
antara sekolah dan masyarakat antara lain:
a) Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik.
b) Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sekaligus
menjadi desakan yang dirasakan saat kini.
c) Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju
dan lebih membumi agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna
jasa pendidikan.

2.3 Reputasi
Reputasi pada dasarnya adalah nama baik yang dinilai dari pihak eksternal dan internal.
Menurut Gaotsi dan Wilson (2001), reputasi adalah evaluasi semua stakeholder terhadap
organisasi sepanjang waktu yang didasarkan atas pengalaman stakeholder tersebut dengan
organisasi.
Tujuh penyebab yang dipandang sebagai ancaman terhadap reputasi organisasi (hasil survey
Corporate Reputation Watch 2002):
1. Kritik terhadap perusahaan atau produk yang disampaikan melalui media cetak atau
elektronik
2. Perilaku tidak etis perusahaan
3. Bencana yang menghambat produksi
4. Tuduhan / putusan pengadilan
5. Tuduhan dari sekelompok kepentingan atau costumer tentang keamanan produk
tertentu.
6. Tuduhan dari pejabat pemerintah atas keamanan produk
7. kritik atas perusahaan/ paroduk di internet
Organisasi perlu melakukan tindakan yang terencana dan terkelola dengan baik untuk
membangun kesan dimata stakeholdernya. Maka kepercayaan stakeholder tetap terjaga.

7
Dalam reputasi terkandung nama baik, dipandang luhur, diperlakukan bernilai dan penting,
serta kehormatan. Buah reputasi adalah kepercayaan.
Reputasi berdampak pada publik internal dan eksternal. Karyawan sebagai publik internal
akan merasa bangga bekerja untuk perusahaan yang memiliki reputasi dan akan bekerja lebih
semangat. Dalam hal rekruitmen, perusahaan tidak akan sulit mencari tenaga-tenaga kerja
yang berkualitas karena banyak orang yang ingin bergabung dengan organisasi tersebut. Bagi
publik eksternal seperti pelanggan, mereka akan merasa memilih produk yang tepat. Contoh,
seorang penumpang SIA (penerbangan Singapur) kehilangan kopernya, tapi ia tidak merasa
khawatir kopernya hilang malah berkata” untung naik SIA.” karena SIA selalu menunjukan
tanggung jawab untuk masalah kehilangan seperti itu.
Reputasi membantu perusahaan mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut antara lain:
1. peningkatan penjualan
2. mendorong transaksi dan prakarsa strategis
3. perekrutan pegawai baru dan pegawai merasa lebih betah
4. mempertinggi harga saham perusahaan

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
media relations merupakan keterkaitan secara langsung maupun tak langsung antara sebuah
organisasi dan media massa. Keduanya saling membutuhkan dan masing-masing memiliki
kebutuhan yang sama. Keduanya akan saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing didalam organisasi mereka.
manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya
pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
Reputasi yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang dapat berubah menjadi
buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan
yang sebenarnya.
3.2 Saran
Kunci dari kegiatan media relations adalah konsistensi. harus selalu memberikan informasi
kepada media secara rutin dan haruslah sering mengadakan pertemuan untuk sekedar sharing
santai. Hal ini penting dilakukan karena media akan selalu menginginkan informasi setiap
hari setiap saat.
Dalam Manajemen Humas Harus menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan
kita bersama dengan lingkungan. Karena mereka ikut menentukan kehidupan organisasi
apabila kita tidak saling mengganggu, perlu diajak berunding, demi kebaikan semua pihak tak
ada yang dirugikan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations
di Era Cyber, (Depok: Gramata Publishing, 2014)
Andang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Konsep Strategi, dan Inovasi
Menuju Sekolah Efektif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 21.
Suryosubroto, Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (School Public Relations) (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012), 2.

10

Anda mungkin juga menyukai