Anda di halaman 1dari 23

MEDIA PUBLIC RELATIONS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

PUBLIC REALION

Dosen Pengampu :

IMAM KHALID.,S.Sos.,M,I,Kom

Oleh

Indah suriyani ( 21.31.1305 )

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIRAN ISLAM V B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusunan dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti da sesuai dengan harapan .

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak IMAM KHALID.,S,Sos,M,I,Kom


sebagai dosen pengampu mata kuliah PUBLIG RELATIONS yang telah mampu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadarkan bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusunan sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kuala Tungkal, 14 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2

C. Tujuan penulisan.......................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Media public Relations...........................................................................3

B. Media Di Luar Public Relations................................................................................4

C. Media visit.................................................................................................................9

D. Media Audio-visual................................................................................................10

E. Media yang di Buat Public Relations......................................................................13

F. Peranan Media public Relation................................................................................15

G. Manfaat Media Public Relation.............................................................................17

BAB III............................................................................................................................19

PENUTUP.......................................................................................................................19

A. KESIMPULAN.......................................................................................................19

B. SARAN...................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Public Relations adalah sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial, dan menjadi
bagian dari induknya ilmu komunikasi. Selain ilmu, PR pun sebuah profesi di
bidang komunikasi, yakni profesi sebagai Public Relations Officer (PRO atau
pejabat humas) di lembaga atau perusahaan; sebagai konsultan PR, yakni event
organizer (penyelenggara berbagai event dari lembaga atau perusahaan yang
menjadi klien-nya) dan masih banyak lagi.

Media Public Relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan
media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan,
dan tercapaian tujuan-tujuan individu maunpun organisasi atau pengusahaan,
meningkatkan kepercayaan publik , meningkatkan poit of selling, membantu
perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam
publik.

Seperti menurut Philip Lesly(1991), bahwa Media Relations adalah sebagai


hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon
kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.

Dalam Media Public Relations, sementara media massa melihat PR sebagai


sumber berita atau informasi bagi media tersebut. Berdasarkan
perkembangannya saat ini, kini media massa tersebut ( surat kabar umum,
majalah umum, radio siaran, dan televisi siaran) sudah masuk kategori media
massa konvensionalatau tradisional. Setelah berkembangnya internet, muncul
media online ( newspaper online, megazine, online, digital radio, digital
television).

Media yang dibuat oleh PR sering kali disebut dengan istilah private
publications (publikasi dibuat sendiri), seperti house journal ( majalah atau surat
kabar perusahaan ), annual report (laporan tahunan ), company profile (profil
perusahaan), proposal, selebaran atau brosur, billboard cetak dan elektronik.

Sedangkan Media Online yaitu situs jejaring sosial sebuah web berbasis
pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profile, melihat

1
daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk
bergabung dalam situs tersebut. Jejaring terbesar antralain, blog, facebook,
myspace, dan twitter.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan konsep dari media public relations
2. Apa saja media diluar public relations
3. Apa itu media visit
4. Apa peranan media public relatios

C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan pengertian media public relations
2. Menjelaskan mengenai media diluar public relations
3. Menjelaskan media visit
4. Menjelaskan peranan media public relations

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media public Relations


Media Public Relations adalah aktivitas komunikasi public relations/humas
untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam
rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang.
(Wardhani, 2008:9). Mengelola relasi yang baik dengan media menjadi sangat
penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak organisasi, ukuran
keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada jumlah pemberitaan yang
disiarkan media massa. (Iriantara, 2005:80).

Frank Jefkins menjelaskan yang dimaksud dengan Media Public Relations


adalah Usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas
suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan
pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
(2000:98).

Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan media relation merupakan bagian dari


public relation eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik
dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan public
untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media massa


sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik.

Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan
produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin
besar tingkat kepercayaan publik.

3
Fungsi media public relations adalah meningkatkan citra perusahaan,
meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu
perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam
publik.

B. Media Di Luar Public Relations


Media Public Relations (PR) yang di luar atau yang tidak dibuat oleh PR, lebih
dikenal dengan istilah commercial press (pers atau media massa komersial) atau
disebut pula media massa umum, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.
Media massa konvensional berbeda dengan media massa kontemporer. Dalam
operasionalnya, media konvensional memerlukan sebuah studio yang lengkap
dengan pemancar yang menjulang tinggi. Sementara media massa kontemporer
tidak memerlukan frekuensi siaran karena sistemnya mirip telepon seluler, juga
tidak memerlukan perangkat studio yang lengkap.

a. Surat Kabar Umum

Pada zaman Kaisar Romawi sudah memiliki surat kabar umum yang
dinamakan the Acta Diurna (berisikan tentang berbagai peristiwa setiap
harinya), ditulis pada lempengan tanah liat, ditempelkan di dinding setelah
pertemuan anggota senat. Para pembaca menggunakan surat kabar umum:

1. untuk memperoleh informasi tentang dan interpretasi hubungan publik;

2. sebagai alat kehidupan sehari-hari;

3. untuk santai dan pelarian;

4. untuk prestise atau gengsi;

5. untuk kontak sosial.

Bentuk-bentuk surat kabar umum:

4
1. National daily newspapers (surat kabar harian nasional). Sirkulasinya
lebih luas dan secara signifikan berdampak pada masalah sosial dan
politik.

2. Large metropolitan dailies (surat kabar harian metropolitian). Surat


kabar harian metropolitian diterbitkan sedikitnya lima kali seminggu,
dengan sirkulasi di kota-kota besar.

3. Suburban and small town dailies (harian pinggiran kota dan kota
kecil). Harian di kota kecil, seperti halnya harian di pinggir kota,
tirasnya mendekati harian metropolitian.

4. Weeklist and semiweeklies (mingguan dan semi mingguan). Banyak


surat kabar mingguan dan semi mingguan sukses karena banyak
pengiklanan yang keberhasilan ini diikuti oleh surat kabar pinggiran
kota. Meskipun bukan surat kabar pinggiran kota, banyaka pula surat
kabar mingguan dan semi mingguan sukses melalui kombinasi
pertemuan kebutuhan para pembaca dan pengiklan.

b. Radio Siaran

Bapak Radio, Guglielmo Marconi, membuat bacaan laporan-laporan ilmiah


tentang pengiriman sinyal melalui udara tanpa kabel. Namun sebelumnya
yang menjadi pionir daklam mengkaji temuan ini adalah James Clerk
Maxwell dan Heinrich Herts. Marconi tidak hanya tertarik pada teori
pengiriman sinyal melalui udara, tetapi ia mengembangkannya menjadi
pengiriman dan penerimaan kode telegraf dengan jarak 2 mil tahun 1896.
Radio dinilai lebih berhasil karena sifat dasar hubungan radio dengan
khalayaknya lebih personal. Di Indonesia berkembang stasiun FM komersial
dan stasiun AM komersial walupun AM komersial sudah mengalami
penurunan. Radio nonkomersial di Indonesia dinamakan radio komunitas.

c. Televisi Siaran

5
Telivisi telah mengubah banyak hal, diantaranya kebiasaan, operasional dan
hubungan dengan khalyak, buku-buku mereka, majalah-majalah, bioskop-
bioskop dan radio. Komputer dengan kekuatan jejaringnya, telah
meningkatkan telivisi sebagai media komunikasi massa. Televisi sebagai
media PR tidak hanya televisi nasional atau regional tapi juga televisi
internasional, termasuk pula sistem-sistem teletex.

d. Newspaper Online

Berkembangnya teknologi komunikasi dalam bentuk internet telah


melahirkan apa yang dimaksud dengan media online atau media
kontemporer. Newspaper online adalah media kontemporer yang
operasionalnya melalui jalur internet. Surat kabar media maya ini tidak
menggunakan kertas atau dicetak karena setiap pembaca akan langsung
mengaksesnya melalui internet.

e. Digital Radio

Digital Radio (radio digital) adalah pengembangan dari radio siaran


konvensional yang memerlukan frekuensi udara dalam mengoperasikan
siarannya. Radio digital adalah radio yang dikemas dalam media online,
setiap pendengar dapat mengaksesnya lewat komputer melalui sebuah
modem yang dipasang di perangkat komputer itu. Radio yang menganut
citizen journalism, selain memiliki radio siaran, juga memiliki radio digital
dan televisi digital. Kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang
berskala lokal, nasional hingga internasional baik yang dipancarkan secara
luas maupun yang dikemas secara khusus.

f. Digital Television

Digital television (televisi digital) dinamakan juga Web-TV dapat diakses


melalui internet. Melalui televisi digital, para penonton dapat mengakses
kembali berita-berita yang tak sempat ditonton melalui televisi siaran.

6
g. Media pers (press)

Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat
secara umum, baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan
internasional, koran-koran gratis, majalah-majalah, yang diterbitkan secara
umum maupun hanya dalam jumlah terbatas untuk kalangan tertentu; buku-
buku petunjuk khusus; buku-buku tahunan dan laporan-laporan tahunan dari
berbagai lembaga yang sengaja dipublikasikan untuk umum.

h. Jurnal Eksternal

Proporsi keberadaan jurnal eksternal hanya 15 persen dari jurnal internal.


Tapi, di Amerika Serikat media ini sudah menjadi alat utama humas sejak
pertengahan abad kesembilan belas. Jurnal eksternal yang pertama
diterbitkan oleh Singer company ( perusahaan pembuat mesin jahit yang
pertama di dunia). Jurnal eksternal tersebut sengaja di buat untuk para
pemakai mesin jahit. Kemunculan jurnal itu selanjutnya menjadi bagian dari
sejarah humas universal.

Jurnal Eksternal tidak harus diartikan semata-mata sebagai suatu bentuk


terbitan tentang suatu perusahaan yang dibagikan kepada pihak-pihak luar.
Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah - masalah yang dihadapi oleh
suatu organisasi. Apalagi dewasa ini pilihan bacaan sudah demikian banyak,
termasuk majalah -majalah prestisius. Majalah -majalah seperti itu jelas
lebih menarik untuk dibaca daripada sekedar terbitan yang mengisahkan
berbagai keributan yang terjadi di suatu organisasi. Jadi, sama halnya dengan
majalah atau terbitan umum, jurnal eksternal harus dibuat sedeikian rupa
sehingga dapat menjangkau khalayak yang dituju.

Bila dibandingkan dengan pihak internal, pihak eksternal tentu saja lebih
bermacam -macam. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu menetapkan
lebih dahulu siapa khalayak pembaca dari jurnal eksternal yang hendak

7
diterbitkannya. Pihak-pihak yang sering menjadi khalayak pembaca jurnal
eksternal adalah sebagai berikut;

1. Para distributor: Mereka ini perlu mendapatkan jurnal eksternal dalam


rangka pengakraban hubungan, menddik mereka bagaimana caranya
menggunakan produk atau jasa perusahaan dengan baik, membantu
mereka menjalankan operasi usahanya secara lebih efisien serta memberi
petunjuk bagi mereka bagaimana mempromosikan penjualan.

2. Para pengguna dan konsumen: Mereka juga perlu mendapat jurnal


eksternal agar lebih mengetahui keunggulan dan tata cara pemakaian
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk produk yang
berupa komponen atau bahan baku maka pihak-pihak yang merupakan
penggunanya adalah para perakit, formulator, serta para produsen
sekunder.

3. Patron: Yang dimaksud patron disini adalah pihak-pihak yang secara


tidak langsung berhubungan dengan operasi organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan, namum mereka memiliki kaitan-kaitan tertentu dan
potensi yang penting.

4. Para pemimpin atau pencipta pendapat umum: karena mereka sangat


berpengaruh,mereka perlu diberitahu mengenai sejarah, kebijaka,
prestasi, karya riset, dan berbagai aspek lainnya dari suatu organisasi.
Dengan cara demikian diharapkan mereka akan memiliki pendapat yang
baik mengenai organisasi tadi.

5. Calon konsumen : Contoh calon konsumen adalah anak-anak. pesan-


pesan mengenai kesehatan, ketertiban, dan sebagainya dapat
disampaikan melalui komik atau majalah anak-anak.

Sejauh mana sebuah media dibaca,dinikmati,dan menimbulkan pengaruh


perlu diketahui untuk memperthankan atau meningkatkan kualitasnya.hanya

8
saja, pengukuran secara tepat agak sulit dilakukan. Meskipun demikian, ada
beberapa cara yang biasa ditempuh guna mengukur sejauh mana suatu media
telah berhasil menyentuh para pembacanya. Antara lain adalah sebagai
berikut;

a. Survei pembaca: Pada survei ini para pembaca diminta mengisi suatu
kuesioner serta menyertakan pendapatnya mengenai suka atau tidak
sukanya mereka terhadap suatu media.

b. Kompetisi: Jika suatu majalah sering mendapat saingan dari ”muka-


muka” baru yang ingin menampilkan sosok atau liputan sejenis, itu
menunjukan majalah tadi cukup menarik dan diminta pembaca.

c. Surat-surat pembaca: Dipublikasikan atau tidak, jumlah surat pembaca


dapat menunjukan sejauh mana mereka menaruh minat dan perhatian
atas suatu jurnal.

d. Respon terhadap iklan: Apabila produk-produk yang diiklankan di suatu


majalah mengalami lonjakan angka penjualan maka minat dan
kepercayaan masyarakat terhadap majalah itu tinggi.

e. Pengutipan artikel: apabila suatu jurnal sudah memiliki jangkauan yang


cukup luas dan dipercaya maka berbagai aritkel yang dimuatnya akan
sering kali dikutip dan dimanfaatkan secara luas.

f. Dampak: Yang dimaksud dengan dampak disini adalah hasil-hasil nyata


dari usaha humas yang dilakukan melalui jurnal eksternal.

C. Media visit
Salah satu strategi tidak langsung dari media public relations adalah media visit.
Media visit ini secara sederhana dapat di pahami sebagai aktivitas kunjungan
korporasi ke manajemen media masa. Namun, sebagai media public relations,
media visit merupakan inisiatif dari public relations officer atau media relations

9
officer untuk pro-aktif membangun hubungan baik terhadap media dengan cara
mengunjungi kantor media dengan tujuan jaga pendek memperkenalkan diri dan
korporasi, memiliki hubungan yang bersifat personal, menawarkan kerjasama,
meminta dukungan , atau mengetahui jajaran redaksi yang menentukan berita
dan kultr kerja media dan tujuan jangka pan jang untuk menjalin
persahabatandalam relasi yang saling menguntungkan. Selain media visit , ada
juga istilah lain yang sering digunakan untuk merujuk pada aktivitas yang sama,
yaitu press visit1.

D. Media Audio-visual
Ini merupakan salah satu kemajuan penting didunia media yang harus
diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti pers, radio,dan televisi,
perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang
dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu yang diarahkan
kepada khalayak yang bersifat terbatas pula. Penerapan sistem ini memerlukan
sejumlah lembaga pendukung,seperti perpustakaan film (dalam kaset-kaset
video) yang sanggup menyimpan, memelihara, serta mendistribusikan kaset-
kaset rekaman tersebut kepada khalayak.

Sebelum membuat media audiovisual, kita terlebih dahulu menentukan apa


tujuannya, siapa khalayaknya, seberapa jauh jangkaunnya, dan bagaimana
caranya khalayak tersebut ditentukan.

1. Tujuan: Audiovisual adalah salah satu alat untuk menjangkau khalayak


dalam rangka mengkomunikasikan pesan khusus demi mencapai tujuan-
tujuan tertentu.

2. Khalayak: Apakah informasi yang disajikan melalui audiovisual dan gaya


penyajiannya sudah cocok dengan khlayak yang ehndak dituju? Apakah
pernik-pernik teknis perlu diuraikan kepada khalayak? Bisakah urainnya

1
Iswandi Syahutra, 2019. Media Relations. Hlm 131.

10
dibuat sesederhana mungkin tanpa mengurangi maknannya? Setiap jenis
khalayak memerlukan perlakuan yang tentu saja berlainan.

3. Masa liputan: Jika media audiovisual hendak dipakai dalam waktu lama
maka selama berlangsungnya proses perekaman, hal-hal yang terkait dengan
waktu perlu dihindari, misalnya saja, kita tengah merekam kehidupan sehari-
hari di suatu organisasi maka hal-hal seperti mode pakaian, bentuk
kendaraan, dan berbagai hal lainnya yang identik dengan suatu kurun waktu
atau periode tertentu hendaknya dijauhi.

4. Literatur Edukatif ( bisa dalam bentuk Laporan, Majalah, Surat Kabar)

Berbeda dari literatur penjualan, literatur edukatif adalah semua bahan


cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau mendorong digunakannya
suatu produk atau jasa pelayanan, atau berbagai manfaat dan nilai dari
produk tadi. Yang termasuk dalam kategori ini adalah lembaran resep dan
buku masakan yang khusus di terbitkan menyertai sebuah produk. Kita
sering menemukan lembaran seperti ini pada produk mentega atau minyak
goreng. Produk pestisida biasanya juga disertai dengan petunjuk-petunjuk
cara nerawat tanaman,dan ada juga beberapa produk tertentu (buku agenda)
yang disertai dengan sisipan peta

5. Komunikasi Lisan

Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung oleh
peralatan audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang penting.
Beberapa organisasi bahkan telah memperkerjakan para pembicara secara
permanen dan diserahi tugas khusus untuk menyampaikan penjelasan
mengenai organisasinya di berbagai club dan perkumpulan masyarakat. Ada
pula perusahaan yang menyewa pembicara dari luar secara freelance. Tapi
akan lebih baik jika pembicara tersebut merupakan salah seorang pegawai
atau orang dalam organisasi yang benar-benar menegetahui seluk beluknya

11
6. Pameran Humas

pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggaraan


pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran-
pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu media ikaln,karena
tujuan penyelenggaraan pameran tersebut adalah untuk memperkenalkan
suatu produk kepada ,masyarakat agar mereka lantas tertarik, kemudian
membelinya.Sebenarnya, kegiatan humas juga dapat memanfaatkan acara
pameran untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah hal yang sebaliknya, yakni kegiatan-kegiatan humas tersebut juga
bermanfaat menunjang keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pameran
atau ekshibisi. Acara promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat
para konsumen jika acara itu disertai program humas. Dengan
demikian,terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kegiatan humas dan
acara pameran. Pameran juga merupakan satu-satunya media periklanan
yang menyentuh semua pancaindra; mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit

7. Seminar

Guna menunjang penggunaan berbagai media yang telah diuraikan di atas


(misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada baiknya jika suatu
perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak.
Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konfermasi. Penyelenggaraan
suatu konferensi kehumasan mirip dengan penyelenggaraan resepsi pers.
Bedanya,waktu penyelenggaraan konferensi humas lebih lama(paling tidak
satu hari penuh), melibatkan lebih banyak peserta atau tamu, programnya
lebih ekstensif (melibatkan sejumlah pembicaraan dan harus didukung
dengan peralatan audiovisual yang baik), dan tentu saja memerlukan biaya
yang lebih banyak. Pos pengeluaran yang cukup besar antara lain harus
dialokasikan untuk penyewaan ruangan atau gedung yang cukup refresentatif
dan untuk pembayaran catering.

12
8. Sponsor

Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara, subjek,


kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas
menerimanya. Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni perlindungan
serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan hartawan kepada
para artis dan musisi. Beethoven dan Mozart takkan sanggup berkarya tanpa
adanya patronage yang membebaskan mereka dari tekanan kemiskinan.
Demikian pula dengan Leonardo Da Vinci, yang takkan leluasa berkarya
tanpa adanya bantuan dan perlindungan dari Duke of Milan. Di masa-masa
berikutnya, para miliarder industrialis ternama seperti Tate, Carnegie, Ford,
dan Morris menghibahkan sejumlah besar uangnya untuk mendirikan
yayasan atau lembaga-lembaga pemberi sponsor.

E. Media yang di Buat Public Relations


Media yang dibuat PR adalah media untuk kalangan terbatas, bukan untuk
umum seperti media massa. Media yang dibuat oleh PR seringkali disebut
dengan istilah private publications (publikasi dibuat sendiri), seperti:

a. Annual Report

Annual report (laporan tahunan) sangat penting dan luas cangkupan


bacaanya, dan sebagai publikasi yang sangat mahal yang dibuat oleh divisi
PR/Humas sebuah perusahaan atau organisasi. Laporan tahunan ini
diperuntukan bagi publik pemangku kepentingan atau publik terkait
(stakeholders).

Menurut Robert Cole, faktor yang diperhatikan dalam penulisan laporan


tahunan, seperti: anggaran, alokasi SDM dan kendala. Unsur-unsur laporan
tahunan:

1. Laporan keuangan dua tahun sebelumnya.

13
2. Ringkasan analisis operasional manajemen lima tahun yang lalu.
Memperkenalkan jabatan-jabatan penting pimpinan perusahaan.

3. Informasi bursa saham dan dividend (pembagian keuntungan bagi


pemegang saham publik) periode dua tahun ke belakang.

4. Penjelasan singkat tentang kegiatan bisnis.

5. Suplemen akunting keuangan.

b. Company Profile (Profil Perusahaan)

Company profile (CP) adalah gambaran tertulis tentang kegiatan sebagian


fakta perusahaan yang disajikan secara resmi. Sebagian fakta karena
perusahaan dapat memilih dan membatasi pada hal-hal yang ingin disajikan
ke luar. Company profile dapat digunakan untuk menanamkan citra lewat
bahasa tulisan dan gambar. Filosofi, moto atau sistem nilai peursahaan
disampaikan secara tertulis karena orang memerlukan perenungan untuk
menafsirkannya. Company profile direncanakan, diseleksi dan dikirmkan
kepada sasaran yang sesuai. Profil disajikan secara tertulis agar pihak yang
berkepentingan mempunyai pegangan yang lebih jelas.

Dalam menyusun company profile selalu mempertimbangkan: identitas


perusahaan, budaya perusahaan, yang diterjemahkan secara konsisten,
sasaran atau tujuan company profile beranjak dari tujuan perusahaan,
khalayak sasaran company profile yang jelas. Ruang lingkup isi company
profile:

a. Kata pengantar direktur utama dan atau komisaris utama.

b. Deskripsi latar belakang perusahaan.

c. Deskripsi produk dan jasa utama yang ditawarkan oleh perusahaan


beserta jangkauan pasarnya.

14
d. Filosofi, moto dan nilai yang dianut perusahaan.Filosofi dalam bentuk
mission statement.

e. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap lingkungan.

f. Gambaran kesehatan perusahaan (neraca, laporan rugi laba dan cash flow
statement)

Company profile tertulis mempunyai kelebihan:

a. Pihak yang berkepentingan dapat merefleksikan perasaan ketika


membaca company profile.

b. Dapat berfungsi sebagai referensi.

c. Dapat mempersingkat waktu transaksi.

d. Menunjukkan karakter atau kepribadian perusahaan.

e. Memberikan pemahaman yang benar bagi pihak yang berkepentingan.

F. Peranan Media public Relation


Sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, PR berorientasi pada
aktivitas yang dilakukan oleh industri, perusahaan, perserikatan, organisasi
sosial, atau jawatan pemerintah, untuk menciptakan dan memelihara hubungan
yang sehat dan bermanfaat dengan maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan
sekeliling dan memperkenalkan diri pada masyarakat.

Minimal ada dua fungsi utama PR yang utama dalam masyarakat. Pertama, PR
bertujuan mendapatkan dan menambahkan penilaian serta jasa bagi masyarakat.
Kedua, secara defensif berusaha menjadi sarana pembelaan diri terhadap
pendapat negatif tatkala menerima penyerangan yang tidak wajar dari pihak luar.

15
Pada tataran praksisnya, implementasi PR mengarah pada tiga bidang kerja,
yakni marketing, publishing dan dokumentasi. Pada dua bidang marketing dan
publishing mungkin memang demikian fungsi PR.

Adapun kewajiban PR adalah melaksanakan kebijakan manajer perusahaan


dalam memperkenalkan produk barunya dan mempengaruhi masyarakat.
Sedangkan terhadap pihak internal perusahaan, PR mempunyai kewajiban
memberikan penjelasan tujuan dari setiap kebijakan agar semua pihak merasa
terpanggil dan mau menyukseskan program perusahaan sesuai dengan visi
manajer yang akan memakai barang atau jasa (produksi) yang baru.

Dari sini terlihat, PR mempunyai dua arah komunikasi. Dari dua arah ini, tugas
terberat PR adalah keberhasilannya mewujudkan hubungan yang harmonis
antara perusahaan dengan masyarakat melalui sarana yang positif berupa, public
understanding (pengertian publik), publik confidence (kepercayaan publik),
public support (dukungan publik) dan public cooperation (kerja sama publik).

Lekatnya bidang PR dengan dunia komunikasi, secara otomatis mengarahkan


proses komunikasi PR berhadapan dengan dua bentuk hubungan yang berbeda
strateginya, yakni hubungan secara psikologis dan hubungan sosiologis dengan
publik.

Yang pertama, kegiatan PR dihadapkan pada masalah-masalah yang


berhubungan dengan opini masyarakat dan proses persuasi. Sementara yang
kedua dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi
massa, human relations dan group relation.

Media relation sebagai bagian dari PR tentu saja mengikuti langkah-langkah


standar PR. Standar kegiatan atau proses PR meliputi:

1. Pengumpulan fakta (fact finding), dengan cara penelitian

2. menganalisis pemberitaan media (trend analysis)

16
3. merumuskan permasalahan berdasarkan hasil penelitian atau kajian.

4. Perencanaan dan penyusunan program, berdasarkan permasalahan yg sudah


dirumuskan

5. Menjalankan rencana dg tindakan komunikasi

6. Evaluasi terhadap semua rangkaian kegiatan dan program PR

Dalam lingkup bidang kerja Media Realtion tentu saja ada kegiatan-kegiatan yg
dilakukan untuk melakuakan bidang kerja yg lain, misalnya untuk mencapai
sasaran community relation, costumer relation atau investor relation.

Dibawah ini merupakan fungsi Media Relation, Menurut Glen dan Denny
Griswold :

1. Menilai sikap public terhadap organisasi

2. Mengindentifikasikan kebijakan & prosedur individu / organisasi terhadap


kepentingan public

3. Menjalankan program tindakan untuk meraih pengertian dan pengakuan


public.

John Vivian (2008,344) memberiakan perhatian khusus pada posisi media


relation, bahwa PR memiliki tiga tanggung jawab fungsional yg berkaitan dg
fungsi media relation:
1. Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang
diluar perusahaan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-
orang pemerintahan.
2. Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan
optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan
kelompok internal lainnya.
3. Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa.

17
G. Manfaat Media Public Relation
Hubungan yg tercipta baik antara organisasi dg media yg diwakili oleh praktisi
PR diharapkan akan lebih positif, sehingga akan terlihat manfaat dari adanya
media public relations, Yaitu:
1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan
media massa
2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati,
menghargai, kejujuran serta kepercayaan
3. Penyampaian informasi yg akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan
bagi public.

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Frank Jefkins menjelaskan yang dimaksud dengan Media Public Relations


adalah Usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas
suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan
pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
(2000:98).
Fungsi media public relations adalah meningkatkan citra perusahaan,
meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan point of selling, membantu
perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam
publik. Media Public Relations (PR) yang di luar atau yang tidak dibuat oleh PR,
lebih dikenal dengan istilah commercial press (pers atau media massa komersial)
atau disebut pula media massa umum, baik dalam bentuk cetak maupun
elektronik.
Minimal ada dua fungsi utama PR yang utama dalam masyarakat. Pertama, PR
bertujuan mendapatkan dan menambahkan penilaian serta jasa bagi masyarakat.
Kedua, secara defensif berusaha menjadi sarana pembelaan diri terhadap
pendapat negatif tatkala menerima penyerangan yang tidak wajar dari pihak luar.

B. SARAN
Melihat perkembangan komunikasi semakin meningkat, membuat seorang
public relations harus dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi yang
digunakan, baik dengan menggunakan komunikasi interpersonal maupun dengan
menggunakan komunikasi massa melalui media televisi.
Dalam proses komunikasi, diharapkan seseorang public media relations dapat
mengetahui kondisi atau situasi, tempat, dan lain sebagainya agar pesan atau

19
berita yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik dan terjadi kesamaan
makna.

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugaskampus.blogspot.com/2017/03/media-relations.html?m=1
Syahputra , Iswandi. 2019. Media Relations . Depok : PT . Raja Grafindo
Persada
Ardinto. Alviro. 2015. Dasar –dasar Public Relations . Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Ardinto , Elviro. 2014. Handbook Of Public Relations . Bandung : Simbiosa
Rekatama Media.

20

Anda mungkin juga menyukai