Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR PUBLIC RELATION

“PUBLISITAS”

Disusun oleh

Kelompok 2
Pengantar Public Relation kelas A

1. Sarah Kintan Cahyani (1710863025)


2. Annisa Marlina (1710861002)
3. Nurul Pratiwi (1710861020)
4. Wahyu Fajri Pratama (1710863021)

Dosen:
Revi Marta,M.I.Kom

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DAFTAR ISI

Halaman Cover.............................................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A.Latar Belakang........................................................................................................2

B.Rumusan Masalah....................................................................................................3

C.Tujuan Penulisan......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5

A.Peranan Publisitas dalam Pekerjaan PR......................................................................5

B.Peran Media Sebagai Fungsi Publisitas......................................................................6

BAB III PENUTUP......................................................................................................7

A.KESIMPULAN........................................................................................................7

B.Saran.........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam divisi public relations pastilah ada sebuah usaha untuk membuat citra perusahaan
baik di mata publik. Citra perusahaan dapat menjadi baik apabila publik mendapaktan informasi yang
cukup, yang mengurangi ketidakpastian akan sesuatu. Usaha agar publik dapat mendapatkan
informasi disebut dengan publikasi dan publisitas. Di kajian public relations kita mengenal publisitas
dan publikasi. Mungkin sebagian orang berfikir bahwa publisitas dan publikasi itu sama, namun
dalam kenyataan nya ketiga kata tersebut mempunyai arti, konteks kegiatan, dan media yang
digunakan.
Dalam makalah ini saya akan memberikan penjelasan, perbedaan, dan persamaan tentang apa
itu publikasi dan publisitas yang bersudut pandang dari buku dari Rachmat Kriyantono, Ph.D., Public
relations Writing (2008) dan beberapa sumber lainnya.

1.2 Rumusan masalah


Public relations seringkali disamakan dengan publisitas, namun pada hakikatnya keduanya
tidak bisa dianggap sama karena adanya perbedaan prinsip serta tujuan keduanya.

1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini antara lain:
· Memberikan definisi dan ruang lingkup penjelasan tentang ruang lingkup public relations.
· Menjelaskan definisi publikasi dan publisitas
· Mengidentifikasikan lingkup publisitas.
· Menegaskan perbedaan definisi, tujuan, dan fungsi dari public relations, publikasi, dan
publisitas
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peran Publisitas dalam Public Relations

1.Publisitas
Publicity is any information or action that bring someone to public notice. Hal ini dapat diartikan
bahwa publisitas adalah segala informasi yang membawa seseorang individu menjadi dikenal publik.
Berikut ini adalah beberapa defenisi lain yang diungkapkan para ahli mengenai publisitas :

 Herbert M. Baus : pesan yang direncanakan, dieksekusi dan disitribusikan melalui media
tertentu untuk memenuhi kepentingan publik tanpa membayar pada media (Kriyantono, 2008,
h.41).
 Otis Baskin, dkk : istilah yang merujuk pada publikasi berita tentang organisasi atau individu
di mana untuk itu tidak perlu membayar waktu atau space (Kriyantono, 2008, h.41).
 Doug Newsom, dkk : informasi tentang organisasi yang dikemasi sebagai editorial – bukan
iklan – pada medium publikasi dan berita (Kriyantono, 2008, h.42).

Publisitas dapat berupa berbagai bentuk. Contohnya berita tentang individu yang berhasil dalam
bidang yang ia geluti, berita mengenai peluncuran produk terbaru dari organisasi atau perusahaan,
resensi mengenai album, film, atau liputan suatu acara, dan sebagainya.

2. Fungsi dan Ruang Lingkup Pekerjaan Public Relation

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public
relation sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relatin (Kriyantono, 2008, h.21).berikut
ini adalah fungsi dari seorang public relatoin :

 Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya.


 Melayani kepentingan publik dengan baik, dan
 Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (Kriyantono, 2008, h.21).

Setelah dijelaskan mengenai fungsi seorang public relation, maka dapat dicari tahu mengenai
seberapa luas ruang lingkup pekerjaan seorang PR. Ruang lingkup pekerjaan public relation dapat
disingkat dan membentuk kata PENCILS, yaitu :
 Publication & Publicity : mengenalkan perusahaan kepada publik dengan cara membuat
tulisan atau press release yang bisa disebarkan pada media.
 Events : mengorganisasikan event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. Event yang
diselenggarakan dapat dilakukan dalam berbagai kesempatan, misalnya promosi atau
peluncuran produk baru bertepatan dengan ulang tahun perusahaan, dsb.
 News : pekerjaan seorang PR adalah membuat tulisan yang bersifat menyebarkan informasi
pada publik. Karena ini lah seorang PR dituntut untuk memiliki kemampuan menulis sama
baiknya seperti seorang wartawan.
 Community Involvement : membuat program yang bertujuan untuk menciptakan keterlibatan
masyarakat sekitar atau komunitas lainnya. Seorang PR diharap mampu memposisikan diri
sebagai bagian dari komunitas atau masyarakat itu sendiri. Hal itu nantinya diharapkan
mampu membangun rasa saling memiliki antara perusahaan dan komunitas atau masyarakat
sekitar.
 Identity-Media : membina hubungan baik dengan pers atau media. Karena media adalah mitra
kerja yang akan menyebarkan informasi yang dibuat oleh public relation dan media
membantu tersalurkannya aspirasi dari publik pada perusahaan.
 Lobbying : keahlian dalam negosiasi sangat dibutuhkan oleh PR karena hal tersebut akan
digunakan untuk menyelesaikan berbagai maslah antara perusahaan dengan pihak internal
atau eksternal perusahaan.
 Social Investment : membuat program yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan kepentingan
sosial.

3. Peran Publisitas pada Kegiatan Public Relation

Seperti yang dijelaskan ditas, seorang PR berkewajiban membangun citra positif dari
perusahaan yang ia naungi. Citra positif tersebut hanya dapat terbentuk ketika publik memiliki
persepsi yang positif pula terhadap perusahaan. Maka untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan
publisitas sebagai tindakan yang membuat perusahaan dikenal oleh publik. Dan hal terbaik dari
membangun citra adalah ketika orang lain dapat menceritakan hal – tidak hanya positif – yang telah
dibangun oleh seseorang atau perusahaan.

Publisitas dilakukan oleh media massa tanpa paksaan dan tanpa bayaran, hal ini lah yang
menjadi poin penting dari kegiatan publisitas. Publik menganggap isi dalam publisitas atau berita
yang dikeluarkan oleh media massa tidak di lebih-lebihkan, tidak hanya disorot sisi positifnya, dan
tidak dibuat-buat. Sehingga publik merasa mengetahui yang sebenar-benarnya mengenai perusahaan
atau seorang individu yang citranya dibangun tersebut. Berbeda dengan iklan yang biasa publik lihat,
publisitas yang bersifat suka rela mampu membangun kepercayaan lebih dari publik.
Namun, perlu diingat bahwa publikasi dan public relation bukanlah hal yang sama. Publisitas
hanyalah alat yang digunakan public relation untuk mendukung tujuan manajemen (Kriyantono,
2008, h.52). perbedaan dari PR dan publikasi terletak pada periode waktu yang digunakan. Publisitas,
karena dalam bentuk pemberitaan terhadap kejadian tertentu, hanya strategi jangka pendek.
Sedangkan public relation karena telah dibangun dari awal, memiliki periode yang lebih lama. Lalu
public relation selalu dirancang untuk mengeluarkan informasi yang khalayak ingin dengar mengenai
suatu perusahaan. Berbeda dengan sifat publisitas yang terbuka, publisitas tidak selalu memberitakan
mengenai hal positif dari suatu perusahaan atau seseorang.

Hal lain yang dilakukan oleh PR adalah PR menggunakan berbagai macam strategi komunikasi
dalam membangun citra perusahaan. Public relation juga melakukan hal tersebut menggunakan
berbagai media komunikasi. Sedangkan publikasi hanya terbatas pada pemberitaan oleh media massa.

2. Peran Media Sebagai Fungsi Publisitas

Menurut Jefkins,Publisitas adalah:

1. Informasi berasal dari luar media


2. Pesan yang tidak terkontrol dalam penempatan di media karena sumber pesan(komunikator)
tidak membayar kepada institusi media yang memuat berita yang dikirim oleh sumber berita.
3. Suatu pesan yang dapat direkayasa.
4. Suatu hasil,akibat atau dampak dari diumumkannya suatu informasi.

Lesly berpendapat bahwa Publisitas adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan.

Judith Rich mengatakan tidak ada batasan untuk ruang kreatif kegiatan publisitas yaitu kreatifitas
yang menghasilkan karya kreatif berupa penempatan artikel,tulisan,foto,atau tayangan visual yang
sarat nilai berita (luar biasa,penting,mengandung unsur emosional,humanis dan humor)yang
menyenangkan dan memiliki dampak besar terhadap apa yang dipublikasikan dengan tujuan untuk
memusatkan perhatian publik.

Fungsi publisitas tidak terlepas dari fungsi komunikasi massa (Joseph .A Devito, 1996:

1. Untuk menghibur
2. Untuk meyakinkan (to persude)
3. Untuk mengukuhkan
Maksudnya media massa mampu mengukuhkan atau membuat kepercayaan,sikap,nilai,dan
opini dalam kehidupan bermasyarakat.
Contohnya: media massa mampu membangun kepercayaan positif masyarakat melalui
kampanye politik Prabowo ,dulu dianggap bermasalah menjadi calon pemimpin yang
diperhitungkan.
4. Untuk mengubah
Media massa mampu mengubah pendapat,sikap serta opini beberapa pihak yang kontra
terhadap suatu masalah tertentu.
Contoh:Perubahan perilaku membeli aqua karena pengaruh media.
5. Untuk menggerakkan
Media massa mampu menggerakkan konsumen untuk mengambil tindakan membeli suatu
merek-merek tertentu.
6. Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu
Media massa mengungkapkan secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari norma yang
berlaku.Media merangsang masyarakat untuk mengubah sesuatu.
7. Menginformasikan
Masyarakat belajar tentang politik,seni,budaya,ekonomi,film,dsb dari media massa.
BAB III

A. Kesimpulan

Publikasi dan public relation saling berhubungan. Publikasi merupakan salah satu cara ampuh
yang dapat digunakan oleh seorang public relation untuk membangun citra perusahaan. Tanpa dibayar
dan diminta, media massa akan melakukan publikasi pada perusahaan atau seseorang. Namun hal ini
disatu sisi juga tidak selalu baik, karena publisitas yang muncul di media massa tidak selalu positif.
Maka dari itu, public relation dituntut untuk mempu mendukung citra positif perusahaan memlauli
berbagai media komunikasi lain hingga terbentuk publikasi positif dari media massa.

B. Saran
Citra perusahaan terletak pada praktisi PR. Sebaiknya praktisi PRbekerjasama dengan praktisi
lain secara koordinasi, integratif, antisipatif, dan solutif untuk menjaga citra perusahaan. Selain itu
praktisi PR harus tetap bertahan menjagacitra perusahaan dalam keadaan apapun.
DAFTAR PUSTAKA

1. Kriyantono, Rachmat. (2008). Public relation writing: teknik produksi media public relations
dan publisitas korporat. Jakarta: Pranamedia Group.
2. Cutlip, M. Scoott, Allen H. Center dan Glen M. Broom. Effective public relations. Alih
bahasa Tri Wibowo. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
3. Kriyantono, Ph.D. (2008). Public Relations Writing (2nd ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai