PENCEGAHAN SKABIES
Oleh Kelompok I :
1. Adisty Feriani
2. Affany Septi Legy
3. Atika Suri
4. Aprilia Deana Putri
5. Bunga Ernalya
6. Dwira Januar
7. Dini Rahmadani
8. Elfira Yunita
9. Fadhilah Elkhusna
10. Miftahul Mubarak
11. Nusrat Ahmatul Isra
12. Qorii Surya Verantika
13. Rauka Hilliah
PRODI S 1 KEPERAWATAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN SCABIES
A. LATAR BELAKANG
Scabies menurut WHO merupakan suatu penyakit signifikan bagi kesehatan
masyarakat karena merupakan kontributor yang substansial bagi morbiditas dan
mortalitas global. Prevalensi scabies di seluruh dunia dilaporkan sekitar 300 juta kasus
pertahunya (Nugraheni, 2016). Scabies merupakan infeksi parasit pada kulit yang
disebabkan oleh Sarcoptes scabei var hominis. Insiden scabies di negara berkembang
menunjukkan siklus fluktuasi atau peningkatan. Distribusi, prevalensi, dan insiden
penyakit infeksi parasit pada kulit ini tergantung dari area dan populasi yang diteliti.
Penelitian di suatu kota miskin di Bangladesh menunjukkan bahwa semua anak usia dari
6 tahun menderita scabies, serta di pengungsian Sierra Leone ditemukan 86% anak pada
usia 5-9 tahun terinfeksi Sarcoptes scabei.
Di Indonesia pada tahun 2011 didapatkan jumlah penderita scabies sebesar
6.915.135 (2,9%) dari jumlah penduduk 238.452.952 jiwa. Jumlah ini mengalami
peningkatan pada tahun 2012 yang jumlah penderita scabies diperkirakan sebesar 3,6 %
dari jumlah penduduk (Depkes RI, 2012). Pada hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, dikabupaten Jember jenis kelamin laki-laki terkena scabies lebih besar dari
pada perempuan ditunjukkan dengan hasil penelitian laki-laki 24,89% dan perempuan
5,82% (zaelany, 2017), di Padang terdapat kejadian 2 .
Pondok pesantren mempunyai kegiatan yang sangat padat, baik kegiatan formal
atau non formal, maka dengan adanya kegiatan yang padat sehingga santri pondok
pesantren kurang memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan serta hunian
yang padat merupakan faktor terjadinya santri terkena penyakit scabies.
Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan peneliti di Pondok pesantren Nur
Huda II Sambi Boyolali pada hari minggu tanggal 19 maret 2017, melalui metode
wawancara dan observasi pada 10 santri yang diambil secara acak dari jumlah 250 santri
dipondok pesantren Nur Huda II, didapatkan 40% atau 4 dari 10 santri yang terkena
scabies. Sedangkan terdapat 60% atau 6 dari 10 santri yang tidak terkena scabies, hal ini
memiliki karakter yang berbeda diantaranya dari perilaku hidup bersih dan sehat.
Menurut keterangan Fadli selaku tim kesehatan pondok pesantren Nur Huda II
banyak santri yang terkena penyakit kulit, yang tanda-tandanya mirip seperti scabies,
yang berupa gatal-gatal dikulit, disela-sela jari tangan, kaki dan badan terutama pada
malam hari. Hal ini yang menyebabkan santri kurang fokus dalam belajar karena merasa
gatal-gatal yang sangat mengganggu akibat scabies. Dari keterangan tersebut, maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran faktor risiko kejadian scabies dipondok
pesantren Nur Huda II Sambi Boyolali. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai data dasar upaya pencegahan terjadinya penyakit scabies dipondok pesantren
supaya tidak terus menular.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami serta menjelaskan kembali penyakit scabies.
C. MATERI
a. Pengertian penyakit scabies.
b. Penyebab dan ciri-ciri penyakit scabies.
c. Penanggulangan dan pengobatan penyakit scabies.
d. Pencegahan penyakit scabies.
D. METODE
Ceramah
E. Media
Leaflet
F. Materi (terlampir)
G. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Semua Anggota
2. Presenter : Affany Septi Legi
3. Moderator : Adisty Feriani
4. Fasilitator : Aprilia Dheana Putri, Atika Suri, Bunga Ernalya, Dini
Rahmadani, Dwira Januar, Dini Rahmadani , Fadhilah Elkhusna, Elfira Yunita,
Miftahul Mubarak, Nusrat Ahmatul Isra, Qorii Surya Verantika, Rauka Hilliah
5. Observer : Fadhilah Elkhusna
H. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audiens untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audiens
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audiens agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
4. Tugas Observer
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan
I. Pengaturan Tempat
Keterangan :
: presenter : fasilitator
J. Kegiatan Penyuluhan
N
Waktu KegiatanPenyuluhan Kegiatan Peserta
o
1 5 Menit Pembukaan :
Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri dan Mendengarkan
anggota kelompok serta dosen dan memperhatikan
pembimbing Mendengarkan
Menjelaskan topik dan tujuan dan memperhatikan
Menjelaskan kontrak waktu Mendengarkan
dan bahasa dan memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan audien Mengemukakan
tentang defenisi asam urat pendapat
Memberi reinforcement positif Mendengarkan
Menjelaskan defenisi skabies Memperhatikan
Menggali pengetahuan audien Mengemukakan
tentang penyebab skabies pendapat
Memberi reinforcement positif Mendengarkan
Menjelaskan tentang penyebab Memperhatikan
asam urat Mengemukakan
Menggali pengetahuan audien pendapat
tentang ciri – ciri skabies .Mendengarkan
Memberi reinforcement positif Memperhatikan
Menjelaskan tentang tanda- Mengemukakan
tanda skabies pendapat
Menggali pengetahuan audien Mendengarkan
tentang pencegahan skabies Memperhatikan
Memberi reinforcement positif Mendengarkan
Menjelaskan tentang
pencegahan
3 5 menit Penutup
Memberikan kesempatan Bertanya
kepada audien untuk bertanya Mendengarkan
Menjawab pertanyaan audien Mengevaluasi
Mengevaluasi bersama – sama
dengan audien atas materi yang telah Mendengarkan
dibahas dan memperhatikan
Menyimpulkan materi Menjawab salam
penyuluhan yang telah dibahas
Mengucapkan salam
K. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang.
c. Suasana tenang, tidak ada penghalang selama penyuluhan.
d. Tempat dan media penyuluhan dapat digunakan sesuai rencana.
e. Keluarga memperhatikan dan mendengarkan dengan baik
2) Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan.
b. Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga berperan aktif.
c. Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga mengajukan pertanyaan.
d. Peran mahasiswa sebagai pemberi penyuluhan terlaksana sesuai tujuan.
3) Evaluasi Hasil
a. Diharapkan masyarakat yang hadir mengetahui pengertian skabies
b. Diharapkan masyarakat yang hadir mengetahui penyebab skabies
c. Diharapkan masyarakat yang hadir mengetahui ciri - ciri skabies
d. Diharapkan masyarakat yang hadir mengetahui pencegahan skabies
e. Diharapkan masyarakat yang hadir mengetahui pengobatan skabies
MATERI PENYULUHAN
Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Dr. Adi Heru S. MSC. 1995 Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.