Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. Pengertian Public Relations............................................................................................4
B. Fungsi Dari Public Relations Dalam Organisasi............................................................5
C. Fungsi Dan Tujuan Public Relations..............................................................................8
D. Pengertian Public Relations digital.................................................................................9
E. Peran Public Relations Dalam Era Digital....................................................................10
F. Pola Komunikasi Public Relations................................................................................13
G. Etika Dalam Kegiatan Public Relations........................................................................14
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Public Relations (PR) adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi

internal dan eksternal yang direncanakan antara suatu organisasi/lembaga dengan

publiknya untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan saling pengertian.

Setidaknya dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Public Relations adalah

kegiatan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh lembaga/lembaga dengan publik dalam

rangka mencapai saling pengertian. Komunikasi ini perlu direncanakan karena mencakup

tujuannya, dalam suatu komunikasi kita perlu memiliki etika, sehingga pembicara akan

berbicara tentang etika humas pada kesempatan ini.

Public Relations bisa dikatakan HUMAS (Hubungan Masyarakat), di Indonesia

sudah lama digunakan oleh departemen, perusahaan, swasta, dll. Humas adalah segala

bentuk komunikasi terencana, baik internal maupun eksternal, antara suatu organisasi

dengan semua publiknya untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan saling pengertian

(Jefkins, 2002:9).

Cutlip dkk. (Nova, 2009:35) mendefinisikan hubungan masyarakat sebagai fungsi

manajerial yang menciptakan dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan

antara organisasi dan masyarakat di mana keberhasilan atau kegagalan mereka bergantung.

Humas dapat dilihat sebagai jembatan di dalam perusahaan untuk membangun hubungan

dengan semua orang yang dapat saling menguntungkan dan membantu kemajuan

perusahaan. Humas memegang peranan penting dalam segala bidang sesuai dengan

fungsinya yaitu menjalin hubungan baik antara organisasi dengan publiknya, baik publik

internal maupun eksternal.

1
Public relations harus dapat memposisikan dirinya di antara perusahaan dan

publiknya, peran humas akan menaungi citra suatu perusahaan. Citra perusahaan penting

bagi perusahaan karena mempengaruhi apa yang dilihat oleh publik. Dapat juga dikatakan

bahwa perusahaan yang memiliki citra baik di masyarakat tentunya memiliki kepercayaan

yang besar di mata publik eksternalnya.

Public relations mempunyai tugas untuk menyampaikan informasi tentang

organisasi atau perusahaan kepada publik agar tetap eksis dan dikenal di masyarakat untuk

menyampaikan informasi, humas membutuhkan alat pendukung untuk menyebarkan

informasi. Informasi adalah kumpulan rumusan teks untuk mengkomunikasikan dan

mempengaruhi penerimanya, dalam upaya mencapai respon partisipatif, melalui sarana

yang sebanyak-banyaknya akan memudahkan dan mempercepat proses komunikatif yang

dijalin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Public Relations?

2. Apa saja fungsi Public Relation dalam organisasi?

3. Apa saja fungsi dan tujuan Public Relations?

4. Apa yang dimaksud dengan Public Relations digital?

5. Bagaimana peran Public Relations dalam era digital?

6. Apa saja pola komunikasi Public Relations?

7. Bagaimana etika dalam kegiatan Public Relations?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari Public Relations.

2. Untuk mengetahui fungsi dari Public Relations dalam organisasi

3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Public Relations

4. Untuk mengetahui pengertian dari Public Relations digital.

2
5. Untuk mengetahui peran Public Relations dalam era digital.

6. Untuk mengetahui pola komunikasi Public Relations.

7. Untuk mengetahui etika dalam kegiatan Public Relations.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Public Relations

Upaya yang direncanakan dengan sengaja untuk membangun dan memelihara

saling pengertian antara organisasi dan karyawannya. Pendapat ini menunjukkan bahwa

humas dipandang sebagai suatu proses atau kegiatan yang bertujuan untuk menjalin

komunikasi antara organisasi dengan pihak-pihak di luar organisasi (Coulsin-Thomas,

2002).

Public relations adalah suatu proses interaksi di mana humas menciptakan opini

publik sebagai masukan yang menguntungkan kedua belah pihak dan menginspirasi

pemahaman, meningkatkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan untuk menanamkan

niat baik, kepercayaan dalam saling pengertian dan citra publik yang baik. Crystallizing

Public Opinion menegaskan bahwa Humas adalah profesi yang berkaitan dengan

hubungan antara perusahaan dan publiknya, yang menentukan kehidupan perusahaan

(Widjaja, 2001).

Frank Jefkins mendefinisikan Public Relations sebagai berikut: “Public Relations

consist of all forms of planned communication, outwards and Inwards, between an

organization and its publics for the purposes of Achieving specific objectives concerning

mutual understanding. Public Relations adalah bentuk umum komunikasi terencana, baik

eksternal maupun internal, antara organisasi dan publiknya untuk mencapai tujuan tertentu

berdasarkan saling pengertian.

Public relations adalah fungsi manajemen khusus yang membantu membangun

dan memelihara komunikasi timbal balik, pengertian, dukungan dan kerjasama antara

organisasi dan publik, menggabungkan isu-isu manajemen, membantu manajemen belajar

dan menanggapi opini publik, menjelaskan tanggung jawab manajemen dan menekankan

4
melayani kepentingan publik, membantu manajemen tetap terinformasi, secara efektif

melacak dan memanfaatkan perubahan, berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk

mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian yang tepat dan teknik komunikasi yang

baik sebagai alat utama (Maria, 2002).

B. Fungsi Dari Public Relations Dalam Organisasi

Sebelum seorang Public Relations menjalankan tugasnya dalam organisasi,

terlebih dahulu ia harus memahami peran humas dalam organisasi. Dalam organisasi,

seorang Public Relations secara fungsional dapat menjalankan fungsi manajerial dan

menciptakan komunikasi yang harmonis antara eksekutif dan karyawan, eksekutif dan

publik, atau karyawan dan publik untuk menciptakan citra positif organisasi. Dan

didukung oleh humas internal dan eksternal yang bekerja untuk kepentingan publik.

Sederhananya, fungsi Public Relations adalah menghubungkan publik atau pihak-pihak

yang berkepentingan di dalam atau di luar organisasi. Onong Uchjana Effendy (1998:153)

menggambarkan bahwa peran Public Relations adalah menciptakan hubungan yang

harmonis dengan komunikasi dua arah dua arah antara organisasi dan publiknya baik

secara internal maupun eksternal untuk menyebarkan informasi. Artinya komunikasi akan

menciptakan dan menyalurkan opini publik tentang organisasi yang bersangkutan.

Namun jika dikaji secara lebih luas dan umum, fungsi Public Relations dalam

organisasi antara lain:

1. Mengabdi kepada kepentingan publik.

Semua kegiatan public relations dilakukan dalam rangka menciptakan opini

publik yang dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak. Publik adalah audiens

utama untuk semua hubungan masyarakat organisasi. Jangan sampai keberadaan

kegiatan Humas benar-benar merugikan masyarakat dan menimbulkan perselisihan.

Seorang petugas humas harus mampu melayani masyarakat, baik yang berkaitan

5
dengan pemberitahuan suatu kegiatan maupun pengaduan/pengaduan masyarakat

tentang suatu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau kebijakan organisasi.

Kecuali untuk kepentingan publik, baik internal maupun eksternal, tidak mungkin

membangun hubungan yang nyaman. Di sisi lain, sebuah organisasi akan berhasil jika

semua yang dilakukannya adalah untuk melayani kepentingan publik. Misalnya,

menjalankan program air bersih bagi masyarakat terpencil yang masih kesulitan

mencari dan memperoleh air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk

memasak, mandi, mencuci atau lainnya.

2. Memelihara komunikasi yang baik antar organisasi/lembaga dengan publik.

Komunikasi merupakan aset terpenting untuk menjalin hubungan antara insan

suatu organisasi/lembaga dengan publiknya. Dengan komunikasi kepada publik,

hubungan saling pengertian dan dukungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu untuk

pengembangan lebih lanjut organisasi/lembaga harus dapat terjalin dalam pembentukan

citra positif organisasi/lembaga yang bersangkutan. Misalnya, menciptakan komunikasi

dua arah dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan

mengarahkan opini publik terhadap perusahaan, mempromosikan produk dan layanan

di dalam organisasi, dll. Tapi jangan lupa, bahwa seorang public relations juga harus

mampu menjalin komunikasi yang harmonis dengan unit-unit organisasi sehingga

seluruh public relations dapat memperoleh dukungan dan dukungan penuh dari

pegawai unit organisasi masing-masing. Misalnya, suatu organisasi merayakan hari jadi

organisasi, agar hubungan dengan publik dapat terjalin dengan baik, seorang humas

harus mengajak publik untuk berpartisipasi dalam perayaan hari jadi organisasi;

mengadakan pengajian/pertemuan yang mengundang masyarakat; saling menyapa,

saling tersenyum, tidak sombong, saling menghormati saat melewati/bertemu suatu

tempat; dan lainnya.

6
3. Kegiatan public relations, ketika menjalankan fungsinya harus menitikberatkan kepada

moral dan tingkah laku yang baik.

Artinya, semua kegiatan public relations harus berdampak positif bagi publik

dan tidak merugikan moral dan perilaku publik. Dalam hal ini, dalam hal

kepemimpinan, seorang pemimpin yang baik dalam perilaku akan fokus pada moralitas,

ia juga akan memiliki otoritas ketika tidak ada cacat moral dan perilaku. Anda harus

menjadi panutan bagi bawahan Anda, bahkan bagi seorang humas. Karena semua

kegiatan dalam organisasi disetujui oleh pimpinan organisasi dan harus dapat

bermanfaat bagi publik. Misalnya, jika suatu organisasi melakukan sosialisasi kepada

publik, maka topik yang dipilih harus memenuhi kebutuhan publik, bukan moral dan

perilaku buruk, mensosialisasikan penggunaan e-KTP, mensosialisasikan dalam arti

dari 3M, tidak tertular demam berdarah, sosialisasi melalui kebijakan pendidikan, dll

sesuai dengan wilayah kerja organisasi.

4. Menunjang/membantu kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

Untuk mencapai tujuan organisasi, setiap organisasi pasti akan melakukan

beberapa kegiatan positif. Dalam mendukung kegiatan manajemen, seorang public

relations harus memahami dan memahami latar belakang suatu kegiatan yang

dilakukan. Setelah memahami latar belakang suatu kegiatan, public relations harus

mampu memberikan dukungan yang komprehensif agar tujuan dari kegiatan tersebut

dapat tercapai secara optimal. Misalnya mencari sponsor, menginformasikan kepada

masyarakat tentang kegiatan, meminta bantuan pihak terkait dengan adanya kegiatan

tersebut, dll.

5. Untuk memperoleh keuntungan bersama diantara publik yang berkepentingan.

7
Kerjasama adalah kegiatan yang dirancang untuk membangun hubungan dengan

publik. Kolaborasi dapat dilakukan oleh lebih dari dua orang, baik di dalam maupun di

luar organisasi. Tujuan utama dari kerjasama adalah untuk mencapai keuntungan

bersama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini, misalnya, seorang public relations

dapat mendukung pelaksanaan suatu kegiatan bekerja sama dengan organisasi selain

sponsor, manfaat hubungan masyarakat adalah bahwa kegiatan tersebut dapat berhasil

dilaksanakan dengan dukungan materi/finansial dari sponsor dan untuk sponsor.

organisasi lain akan diketahui namanya oleh publik. Tujuan saling menguntungkan

antara dua pihak yang berkepentingan telah tercapai. Dengan persuasi yang dilakukan

oleh seorang PR professional, Anda dapat mengubah sikap dan perilaku publik

(stakeholder dan masyarakat) terhadap organisasi untuk kepentingan kedua belah pihak.

Dan agar hal tersebut terjadi, tidak terjadi secara instan, harus dibarengi dengan usaha

yang sungguh-sungguh dan maksimal.

C. Fungsi Dan Tujuan Public Relations

Menurut Scott Cutlip dalam buku Effective Public Relations, terdapat beberapa

elemenmen dasar dari fungsi dan peran public relations, yaitu:

1. Mendukung perencanaan dan keberlangsungan program sebagai bagian dari

manajemen organisasi.

2. Menjembatani hubungan antara organisasi dengan public.

3. Memonitor kesadaran, opini, sikap dan prilaku di dalam dan di luar organisasi.

4. Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur dan tindakan organisasi bagi public.

5. Menyesuaikan sejumlah kebijakan, prosedur, dan tindakan organisasi yang

berseberangan dengan kepentingan public.

8
6. Menganjurkan manajemen untuk menyusun kebijakan, prosedur dan tindakan baru

yang mendorong pada langgengnya hubungan mutualistik antara organisasi dengan

public.

7. Menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah antara organisasi dengan public.

8. Menghasilkan perubahan spesifik terkait kesadaran, opini, sikap dan perilaku

organisasi.

9. Menghasilkan hubungan baru antara organisasi dengan public.

Berdasarkan beberapa fungsi yang telah disebutkan diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa fungsi seorang public relations secara garis besar adalah sebagai

berikut:

1. Sebagai Communicator atau penghubung antara lembaga atau organisasi yang diwakili

dengan publiknya.

2. Peranan Back up management, sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi

atau perusahaan.

3. Membentuk Corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan

citra bagi organisasi atau lembaganya.

Sementara itu, pada pokoknya kegiatan PR bertujuan untuk mempengaruhi

pendapat, sikap, sifat, dan tingkah laku publik dengan jalan menumbuhkan penerimaan

dan pengertian dari publik. PR harus selalu mengutamakan kepentingan khalayak

sasarnya, menggunakan moral atau kebiasaan yang baik guna terpeliharanya komunikasi

yang menyenangkan di dalam masyarakat.

D. Pengertian Public Relations digital

Digital public relations atau cyber public relations secara harfiah berarti hubungan

masyarakat yang menggunakan media internet, dan hubungan masyarakat digital adalah

9
hubungan masyarakat yang dilakukan melalui media internet untuk membangun merek

atau merek perusahaan dan kepercayaan, pemahaman, dan citra perusahaan. kepada publik

(Hidayat, 2014:116).

Digital public relations adalah zaman di mana pengguna internet semakin banyak.

Jadi, agar tidak ketinggalan dengan perkembangan saat ini, profesional public relations

harus bisa memanfaatkan internet untuk mendukung dan memaksimalkan kinerjanya.

Ketika public relations digital adalah kegiatan public relations yang menggunakan media

internet untuk memaksimalkan output dari para profesional public relations.

Penggunaan internet telah memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan

masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut hasil survei yang diterbitkan

pada tahun 2017 oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi

pengguna internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2017, penetrasi

pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta orang dari total penduduk 262 juta

orang (APJII, 2018). Artinya 54,68% penduduk Indonesia memiliki pengguna internet.

Dari data ini, tidak bisa dipungkiri kita sudah memasuki dunia digital. Dunia digital telah

mengubah bentuk komunikasi antara organisasi dengan kelompok sasarannya. Cutlip,

Center and Broom (2006:287) menunjukkan bahwa Internet. Ini adalah revolusi

komunikasi yang sangat luas dan mendalam. Untuk profesional public relations.

Penggunaan internet juga mempengaruhi struktur hubungan masyarakat dan manajemen

informasi dalam suatu organisasi. Penggunaan teknologi internet untuk hubungan

masyarakat, disebut juga hubungan masyarakat digital (cyber public relations atau network

public relations).

E. Peran Public Relations Dalam Era Digital

Ada beberapa peran penting public relations di era yang makin digital, berikut di

antaranya:

10
1. Menggiring Opini

Bahwa opini publik adalah yang paling penting karena mampu menciptakan

sentimen. Sederhananya, sentimen positif akan memberi citra yang baik untuk bisnis,

dan sebaliknya untuk sentimen negatif. Beban berat jelas ada di pundak divisi PR,

karena merekalah yang selanjutnya bertanggungjawab pada citra bisnis. Memang benar

kalau media online memaksa PR mengubah peran, dan ketidakmampuan beradaptasi

dengan era modern yang serba digital bisa membunuh perusahaan. Tentu saja press

release dan artikel untuk media konvensional masih penting, meski efeknya tak bisa

dikontrol. Ini jelas beda dengan media online yang mana PR masih punya kontrol atas

konten sehingga pendekatan yang diambil tetap relevan untuk menggiring opini

konsumen.

2. Mengelola Akun Sosial

Ada tambahan peran yang harus diterima public relations di era digital. Seperti

yang sama-sama diketahui, era digital memaksa semua lini bisnis bergerak secara

online, dan akun sosial merupakan muaranya. Ini yang harus dimaksimalkan divisi PR.

Kecakapan mengelola akun sosial menjadi keharusan, apa pun itu. PR akan tetap terus

menjadi PR tapi bukan seperti yang dikenal dulu atau sebelumnya. Tugas PR memang

masih selalu terkait dengan membangun koneksi ke konsumen, tapi pendekatan yang

diambil harus berbeda.

Dengan akun sosial, PR tak akan mengalami yang namanya one way street,

yaitu kondisi di mana pesan dikirim tapi tidak sampai dengan efektif. Media sosial

memungkinkan pesan dikirim ke segmen yang dipilih dengan disertai feedback

sehingga tak bertepuk sebelah tangan. Dengan berbekal akun sosial, PR kemudian bisa

merumuskan pendekatan yang tepat pada segmen yang dipilih. Mengetahui siapa yang

menjadi target jelas penting meski ini tak mudah dilakukan.

11
3. Mengelola Konsumen

Bersama bagian pemasaran, PR punya peran khusus dalam menjaga konsumen.

Satu isu kecil sudah cukup mampu menghancurkan citra yang dibangun perusahaan,

dan situasi seperti ini jelas harus dikelola dengan langkah terbaik agar tak melebar.

Konsumen sangat rentan terhadap informasi apa pun, dan menjadi tugas PR untuk

menjaga arus informasi tetap relevan saat diserap oleh target bisnis. Mengelola

konsumen jelas terkait dengan membangun komunitas yang solid, dan itu jelas perlu

strategi tak biasa. Ini bisa diketahui dengan membuat riset tentang apa yang menjadi

kebutuhan konsumen lalu menawarkan satu produk yang sekiranya sesuai dengan

ekspektasi, sekaligus mampu memberi solusi.

4. Membuat Strategi Publikasi

Di antara peran PR paling jelas terlihat di era digital yaitu strategi publikasi.

Faktanya, inilah aspek paling fundamental yang harus digarap divisi tersebut. Tapi

langkah yang sama juga sering diambil oleh industri lain, termasuk kompetitor bisnis,

jadi budaya perusahaan harus dilibatkan di sini. Strategi ini mampu membangun citra

yang kuat nan efektif yang nantinya bisa memberi ciri khas dibanding bisnis lain di

bidang yang sama. Efeknya bahkan lebih besar karena pada dasarnya mampu

menciptakan segmen baru, menarik lebih banyak klien, dan mendekatkan diri pada

tujuan.

Publikasi melibatkan banyak platform berbeda, baik konten yang berbasis

video, artikel, bahkan media sosial. Mampu mengintegrasikan konten seperti ini ke

dalam program PR memberi peluang lebih bagi bisnis untuk mencapai sukses dan

konsisten dalam jangka panjang.

5. Menjaga Reputasi Online

12
Adalah tugas PR untuk menjaga reputasi online suatu perusahaan beserta lini

bisnisnya. Terlebih di era digital, reputasi online jelas jadi sesuatu yang teramat

penting. Termasuk di dalamnya yaitu membangun koneksi, mengatasi krisis

komunikasi, dan memperbaiki relasi dengan konsumen. Begitu internet memberi

kebebasan konsumen untuk bersuara lebih banyak, reputasi online menjadi makin vital

untuk kelangsungan bisnis. Dari sudut pandang konsumen saat mencari produk, mereka

dengan mudah akan beralih ke produk lain semisal tak mendapat apa yang dicari.

Sesederhana itu!

PR bertugas menjaga konsumen agar tetap loyal, tentu saja dengan

menghadirkan pendekatan berbeda untuk tiap produk yang dirilis. Reputasi yang terjaga

baik pada akhirnya memberi kontribusi pada laju penjualan. Dunia bisnis terus berubah

dinamis, dan era digital merupakan pusatnya. Perubahan cepat mengharuskan respon

tepat agar bisnis tetap relevan dengan situasi terbaru. Untuk mengambil keuntungan

dari situasi tersebut, peran aktif public relations di era digital jelas lebih dibutuhkan

daripada sebelumnya.

F. Pola Komunikasi Public Relations

1. Pola komunikasi Primer

Pola komunikasi sekunder merupakan proses penyampaian pesan dari

komnunikator ke komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai saluran atau

media. Simbol tersebut dibagi menjadi dua yaitu secara verbal dan non verbal.

2. Pola komunikasi Sekunder

Pola komunikasi ini merupakan proses penyampaian pesan oleh seseoarang

kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua dan

simbol sebagai media pertama.

3. Pola komunikasi linear

13
Pola komunikasi yang menjadikan komunikan sebagai tujuan utama. Artinya

komunikan menjadi terminal dalam penyampaian pesan oleh komunikator, arah pesan

hanya berada pada komunikan atau satu titiik yaitu komunikan. Pesan yang

disampaiakan biasanya dikonsepkan sebelum disampaikan.

4. Pola komunikasi sirkular

Pola komunikasi ini menunjukan proses komunikasi yang terjadi secara terus

menerus karena adanya umpan balik antara komunikator dan komnunikan.

Pola komunikasi yang dijelaskan tersebut merupakan modal utama bagi public

relations untuk memberikan pehaman baik kepada publik, ini menjadikan public

relations sebagai wadah dalam hubungan perusahaan dengan masyarakat dan

pemerintah.

Hubungan masyarakat adalah komunikasi itu sendiri dengan demikian public

relations mengkomunikasikan kepada publik-publiknya, manajemen mengumumkan,

menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaanya, dengan maksud

mengukuhkan pengertian dan penerimaan. Kebutuhan public relations dalam

menerapkan bagian dari strategi yaitu pola komunikasi terhadap tanggung jawab sosial

menjadikan pertumbuhan humas menjadi semakin penting sebagaimana diakui oleh

perusahaan-perusahaan bahwa mereka memiliki tanggung jawab sosial untuk melayani

publik.

G. Etika Dalam Kegiatan Public Relations.

Etika dalam public relations itu sangat penting karena dalam konteks hubungan,

etika sangat diperlukan agar dapat menjalin hubungan yang baik, apalagi jika kita menjadi

seorang PR itu sangat penting karena sebelum melaksanakan hubungan manusia, sikap etis

harus tercermin terlebih dahulu pada diri seorang PR yang profesinya banyak menyangkut

hubungan manusia, maka dari itu seorang PR harus menguasai kode etik PR.

14
Dalam kode etik PR Internasional (IPRA) yang dikenal dengan “Kode Athena”,

yaitu diterimanya di dalam sidang umum asosiasi public relations Internasional (IPRA-

International Public Relation Association), pada bulan mei 1956, di kota Athena, Yunani

dan kemudian diperbaharui di Teheran, Iran pada 17 April 1968, antara lain yang berisikan

pedoman bagi perilaku profesional PR/Humas, yaitu;

1. Selalu mengingatkan bahwa karena hubungan profesi dengan khalayaknya, maka

tingkah lakunya walaupun secara pribadi akan selalu mempunyai penngaruh terhadap

penghargaan pada pelaksanaan profesinya.

2. Menghormati di dalam pelaksanaan tugas profesinya, prinsip-prinsip moral, peraturan-

peraturan, dalam “Deklarasi hak-hak asasi manusia”

3. Menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia dan mengakui hak-hak dari

setiap pribadi untuk menilai.

4. Menumbuhkan komunikasi moral, psikologi, dan intelektual untuk berdialoog yang

terbuka dan sempurna, dan mengakui hak-hak orang yang terlibat untuk menyatakan

persoalannya atau menyatakan pendapat.

5. Sebagai profesional selalu bertingkah laku dalam keadaan apapun sedemikian rupa

untuk menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang berhubungan dengannya.

6. Melaksanakan tugasnya dengan bermartabat, menghindari penggunaan bahasa yang

samar-samar atau dapat menimbulkan kesalahpahaman, dan tetap menjaga loyalitas

kepada perusahaan dimana ia bekerja.

7. Sebagai Profesional akan selalu menghindari sebagai berikut:

a. Menutup-nutupi kebenaran atas dasar apa pun alasannya.

b. Menyiarkan informasi dan berita yang tidak didasari kepada fakta yang aktual,

kenyataan dan kebenaran.

15
c. Mengambil bagian dalam usaha yang tidak etis dan tidak jujur yang akan dapat

merusak martabat dan kehormatannya.

d. Menggunakan segala macam cara dan teknik yang tidak disadari serta tidak dapat

dikontrol, sehingga tindakan individu itu tidak lagi didasarkan kepada keinginan

pribadi yang bebas dan bertanggung jawab

Etika PR atau Etika Profesi PR merupakan bagian dari bidang etika khusus atau

etika terapan yang menyangkut dimensi sosial, khususnya bidang profesi, baik secara

kelembagaan atau dalam struktur organisasi (PR by Function) maupun individual

sebagai penyandang professional PR (PR by Professional) berfungsi untuk menghadapi

dan mengantisipasi tantangan kedepan, yaitu pergeseran system pemerintahan otokratik

menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai

dengan munculnya kebebasan pers, mengeluarkan pendapat, opini dan berekspresi yang

lebih terbuka, serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan dan pasar bebas,

khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu

menerobos (penetration) batas-batas wilayah suatu Negara (borderless), dan sehingga

dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Public Relations atau Humas merupakan pekerjaan seseorang yang mengorganisir

suatu lembaga atau perusahaan baik dari luar maupun dari dalam untuk memberikan citra

yang baik bagi khalayak sasar demi kemajuan lembaga atau perusahaan tersebut. PR

memiliki beberapa fungsi, yaitu: Sebagai Communicator, Peranan Back up management,

Membentuk Corporate image.

Fungsi Public Relations dalam organisasi antara lain: mengabdi kepada

kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antar organisasi/lembaga dengan

publik, kegiatan public relations, ketika menjalankan fungsinya harus menitikberatkan

kepada moral dan tingkah laku yang baik, menunjang/membantu kegiatan manajemen

dalam mencapai tujuan organisasi, untuk memperoleh keuntungan bersama diantara publik

yang berkepentingan.

Digital Public Relations atau e-PR atau dapat disebut juga sebagai Cyber Public

Relations merupakan konsep baru yang digunakan dalam manajemen reputasi perusahaan.

17
Praktek Digital Public Relations (PR) merupakan salah satu bagian dari kegiatan

hubungan masyarakat yang diadaptasi dari penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi bagi perusahaan. Ada beberapa peran penting public relations di era yang

makin digital, berikut di antaranya: menggiring opini, mengelola akun sosial, mengelola

konsumen, membuat strategi publikasi, menjaga reputasi online.

Pola Komunikasi Public Relations terbagi atas beberapa yaitu: pola komunikasi

primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi linear, pola komunikasi sirkular.

Etika dalam public relations itu sangat penting karena dalam konteks hubungan,

etika sangat diperlukan agar dapat menjalin hubungan yang baik, apalagi jika kita menjadi

seorang PR itu sangat penting karena sebelum melaksanakan hubungan manusia, sikap etis

harus tercermin terlebih dahulu pada diri seorang PR yang profesinya banyak menyangkut

hubungan manusia, maka dari itu seorang PR harus menguasai kode etik PR.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Utami Fitriana. Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik. Yogyakarta:

PUSTAKA PELAJAR, 2013.

Suhandang Kustadi. Public Relations Perusahaan, Kajian, Program, dan Implementasi.

Bandung: Nuansa, 2004.

Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Frida Kusumastuti. 2002. Dasar- Dasar HUMAS. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Lena Satlita. 2011. Media Public Relations. http:staff.uny.ac.id/dosen/lena-satlitadra-msi/PR-

Minggu-08.pdf.

Oemi Abdurrachman . 1995. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti.

Onong Uchjana Effendy. 1993. Human Relations dan Public Relaions. Bandung: Mandar

Maju.

Hidayat, Dasrun. 2014. Media public relations: pendekatan studi kasus cyber Public

relations sebagai metode kerja public relations digital. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rosady Ruslan, Etika Kehumasan konsepsi dan aplikasi, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada,

2001

Anda mungkin juga menyukai