Anda di halaman 1dari 28

PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR HUMAS/PUBLIC


RELATIONS
DAFTAR ISI

1. PENGERTIAN PR / HUMAS

2. TUJUAN PR

3. PR SEBAGAI PROFESI
Public Relations adalah …
secara harfiah yakni gabungan dari dua buah kata yaitu
“public” dan “relations”.

Public adalah salah satu kelompok dalam masyarakat dimana di


dalam masyarakat yang sifatnya heterogen terdapvbmnbbat
sekelompok orang yang sifat homogen. Yang homogen inilah
yang dapat dikategorikan sebagai “publik”.

Kata publik secara universal yaitu sekelompok orang yang


mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu
hal.
Dalam bahasa indonesia kata relation diterjemahkan
sebagai ‘hubungan’ tetapi dalam kaitannya dengan PR,
relations yang dimaksud adalah jamak.

Dari pengertian kata relations’ di atas, maka jelaslah bahwa


hubungan yang dilakukan dalam kegiatan PR adalah
banyak. Dalam arti kata kegiatan PR pada pelaksanaannya
melibatkan berbagai macam hubungan, jadi tidak hanya
dalam satu macam hubungan.
Institute of Public Relations (IPR), PR adalah …
“keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian
antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”

Analisis :
1. ‘upaya yang terencana dan berkesinambungan’
Berarti bahwa PR adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau
program terpadu, dan semuanya ini berlangsung secara
berkesinambungan dan teratur. Jadi, PR sama sekali
bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau
dadakan.
2. tujuan utamanya adalah ‘menciptakan & memelihara saling
pengertian’ .
Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi
tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang
turut berkepentingan. Selain itu, organisasi juga harus
memahami setiap kelompok atau individu yang terlibat
dengannya.
Doug Newsom dan Alan Scott, dalam This is PR, edisi
ketiga,
PR memiliki tiga arti
1. Penerangan kepada publik
2. Persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah
laku publik
3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga

(Ardianto, 2011)
Cutlip, Center and Broom, 2006

PR adalah manajemen yang membangun dan


mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara organisasi dengan publik mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”.
International Public Relations Association (IPRA)

“PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang


terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan
lembaga swasta atau publik (umum) untuk
memperoleh pengertian, simpati dan dukungan
dengan penelitian opini publik di antara mereka.
Untuk mengaitkanya sedapat mungkin
kebijaksanaan dan prosedur yang mereka pakai
untuk melakukan hal itu direncanakan dan
disebarkanlah informasi yang lebih produktif dan
pemenuhan keinginan bersama yang lebih efisien”

(Ardianto, 2011)
Definisi tersebut dengan tegas menunjukkan bahwa
PR adalah fungsi manajemen, menegaskan bahwa
komunikasi dalam kegiatan PR sangat penting.
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi 2 arah
dari organisasi ke publiknya, dari publik ke organisasi
secara timbal balik, dengan memperhatikan opini
publik sebagai efeknya, baik yang terdapat pada
publik internal maupun publik eksternal.
Dari berbagai konsep PR di atas, maka dapat ditarik konsep
untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik
atau publik yang berkembang terhadap organisasi/
perusahaan, maka :

Dalam kegiatannya :
PR memberi masukan dan nasihat terhadap berbagai
kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau
isu publik yang ditimbulkan.

Dalam Pelaksanaannya :
PR menggunakan komunikasi untuk memberitahu,
mempengaruhi dan Mengubah pengetahuan, sikap dan
perilaku publik sasarannya
Tujuan Public Relations

Menciptakan pemahaman antara perusahaan dengan publiknya

Tujuan kegiatan PR pertama kali adalah berupaya menciptakan


saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya.

Perusahaan harus mampu memahami kondisi nyata publiknya.


Public Relations harus memulai aktivitasnya dengan bertanya
“siapa publik saya?; apakah publik saya mengenal saya?;
bagaimana persepsi publik tentang saya?; apa yang belum
diketahui publik tentang saya?; apa yang saya lakukan?;
bagaimana saya melakukannya?; bagaimana saya berbeda
dengan pesaing?; dsb.
Publik harus mempunyai informasi yang cukup tentang
perusahaan misalnya, “apa yang telah atau sedang atau akan
dilakukan oleh perusahaannya?; produk apa yang dihasilkan
perusahaan? Apakah perusahaan punya komitmen untuk
mendukung kepentingan publik?”

Ketercukupan informasi akan terwujud bila PR


menyediakan saluran komunikasi yang terbuka dan
memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang timbal balik
(two way reciprocal).
Membangun Citra korporat (Corporate image)
Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan yang
menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan,
perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam
perusahaan dan lainnya.
Dengan kata lain citra korporat adalah citra keseluruhan
yang dibangun dari semua komponen perusahaan seperti :
kualitas produk, keberhasilan ekspor, kesehatan keuangan,
perilaku karyawan, tanggung jawab sosial terhadap lingkungan
atau pengalaman konsumen yang menyenang atau menyedihkan
tentang pelayanan perusahaan.
Karena keseluruhan komponen perusahaan berpotensi
menciptakan citra maka kegiatan PR dapat bersifat :

a. PR sebagai metode komunikasi, yaitu kegiatan PR yang


dilakukan melalui divisi PR.

b. PR sebagai teknik komunikasi, yaitu segala perilaku anggota


organisasi berpotensi mempengaruhi citra tertentu di mata
publik. Di sini berlaku prinsip “every body is a PR” setiap
orang adalah PR bagi dirinya sendiri dan perusahaan tempat
dia bekerja.
Membentuk opini yang favourable

Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan


disebut opini publik. Jadi opini publik merupakan ekspresi
publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap
perusahaan. Dalam kaitan ini, PR dituntut memelihara
komunikasi persuasif yang ditujukan untuk :
1. Menjaga opini yang mendukung
2. Menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang
belum diekspresikan
3. Menetralkan opini yang negatif.
Membentuk goodwill & kerjasama
Pada tahap ini, tujuan PR sudah pada tahap tindakan nyata.
Artinya sudah tercipta jalinan kerja sama dalam bentuk perilaku
tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam
tahap ini diharapkan publik secara nyata mendukung program-
program perusahaan. Misalnya publik turut serta dalam
menyukseskan kampanye PR atau tetap loyal mengkonsumsi
produk perusahaan.
Goodwill dan kerja sama dapat terwujud karena ada inisiatif
yang dilakukan berulang-ulang oleh PR perusahaan untuk
menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada
publiknya.
Tujuan menciptakan kerja sama berarti membantu
perusahaan dan publik untuk saling beradaptasi satu sama lain.
PR adalah upaya-upaya perusahaan untuk menciptakan kerja
sama dengan kelompok-kelompok masyarakat.
C dalam PR adalah
• Credibility (kredibilitas)
• Context (konteks)
• Content (Isi)
• Clearify (kejelasan)
• Continuety (kesinambungan)
• Concistency (konsistensi)
PR SEBAGAI PROFESI
Public relations kini telah menjadi suatu keahlian yang dibutuhkan di berbagai
organisasi. Seorang praktisi public relations dituntut untuk mampu mengerjakan
banyak hal. Ia harus bisa menjadi seorang komunikator, seorang penasehat, dan
sekaligus seorang perencana yang baik. Ia harus mengetahui benar seluk beluk
organisasi dan mampu mewakilinya dalam berbagai kesempatan dan keperluan.

Pentingnya peran public relations sangat menunjang kemajuan organisasi, oleh


karena itu dalam sebuah organisasi terdapat divisi atau departemen tersendiri bagi
public relations.
Sebagai seorang profesional, maka mereka yang bergerak di bidang public relations haruslah
mempunyai sikap yang memenuhi kriteria profesional. Berikut ini sikap yang harus dapat diterapkan oleh
para profesional public relations dalam menjalankan profesinya:
1. Setia terhadap profesinya, yang tentu saja kesetiaan ini membawa konsekuensi pada kemampuan
seorang public relations profesional untuk lebih mementingkan pelayanan terhadap orang lain
daripada kepentingannya sendiri. Dengan demikian seorang public relations profesional harus
mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi dari sekedar ganjaran.

2. Mantap dalam Body of knowledge dan intelektualitasnya. Dengan demikian untuk usaha public
relations profesional haruslah digarap oleh orang yang mempunyai keahlian secara ilmiah. Mempunyai
keterampilan-keterampilan teknis di bidang public relations yang diperlukan untuk mepersiapkan
fasilitas-fasilitas atau pelayanan-pelayanan pokok.

3. Seorang public relations yang profesional itu harus mempunyai dan dapat mengembangkan
keterampilan khusus/unik, sehingga dapat menjadikan profesinya yang exceptional.
Pendidikan yang berkarakter
akan menciptakan banyak intelektual terpelajar
bukan intelektual kurang ajar

(Anonim)
Soal Latihan
1. PR adalah manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat
antara organisasi dengan publik mempengaruhi kesuksesan
atau kegagalan organisasi tersebut, pendapat tersebut
dikemukakan oleh:

a. Cutlip, Center & Broom


b. Frank Jefkins
c. Dan Lattimore
d. Otis Baskin
e. Linggar Anggoro
2. Menurut Doug Newsom dan Alan Scott, dalam This is PR, PR
memiliki tiga arti. Kecuali …

a. Penerangan kepada publik


b. Informasi untuk organisasi
c. Persuasi kepada publik untuk mengubah sikap
d. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu
lembaga
e. Mengubah tingkah laku publik
3. C dalam PR adalah, kecuali …

a. Context (konteks)
b. Content (Isi)
c. Clearify (kejelasan)
d. Continuety (kesinambungan)
e. Charity (amal)
4. Merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya
terhadap perusahaan. Pernyataan tersebut merujuk pada
definisi …

a. Citra d. Image
b. Opini publik e. Opini
c. Reputasi
5.“Persepsi publik tentang perusahaan yang menyangkut
pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku
perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan
dan lainnya”. Pernyataan tersebut merujuk pada definisi …

a. Citra d. Image
b. Opini publik e. Opini
c. Reputasi

Anda mungkin juga menyukai