Anda di halaman 1dari 20

pengertian Humas

Pengertian Humas secara umum adalah salah satu bagian dari organisasi (baca: Pengertian Organisasi)
yang berfungsi untuk melakukan interaksi, hubungan, dan kerjasama dengan masyarakat yang terkait
dengan organisasi tersebut.
Humas merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Public
Relation (PR) yang bertanggungjawab dalam membangun dan mempertahanan reputasi, citra, dan
komunikasi yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik.
Dalam dunia bisnis, fungsi humas kerap dikaitkan dengan marketing, padahal sangat berbeda. Sebagai
profesi, bidang Humas nantinya membantu mendidik, memberikan infomasi, membangkitkan ketertarikan
masyarakat, merencanakan strategi untuk meraih simpati hingga membuat masyarakat mengerti dalam
situasi tertentu.
Seperti ketika perusahaan diterpa kasus tidak sedap yang mengancam citra baik, pihak humas nantinya
akan memberikan edukasi dan berbagai upaya pada khalayak supaya tidak memberikan citra buruk
tentang perusahaan mereka.
Bidang ini akan menyusun berbagai strategi supaya mendapatkan simpati dan agar brand yang dibangun
dengan susah payah tidak gelap begitu saja. Makanya pekerjaan humas nantinya akan berhubungan
dengan pers (baca: pengertian pers) dan tidak pernah lepas dari ilmu komunikasi.
Pengertian Humas Menurut Para Ahli
Beberapa Ahli pernah menjelaskan tentang definisi humas (hubungan masyarakat), diantaranya adalah:
1. J.C Seidel
Menurut J. C Sidel pengertian Humas adalah proses berkesinambungan dari usaha-usaha manajemen
(baca: Pengertian Manajemen) agar bisa mendapatkan itikad baik dan pengertian dari para pelanggan,
karyawan, dan publik secara umum.
2. Howard Bohham
Menurut Howard Bohham pengertian humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang
lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan publik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap sebuah
lembaga atau organisasi.
3. Cultip, Center, & Broom
Menurut Cultip, Center, & Broom, pengertian Humas adalah fungsi manajemen yang bertujuan
membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang
bisa memberikan dampak positif terhadap keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi.
4. Scott M. Cutlip dan Allen H. Center
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center, Definisi humas adalah merupakan fungsi manajemen yang
bertugas untuk:
Memberikan penilaian terhadap sikap publik
Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi/ perorangan dalam melayani kepentingan publik
Membuat rencana dan melakukan program untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan dari
masyarakat
5. International Public Relations Association (IPRA)
Pengertian humas menurut IPRA, humas adalah fungsi manajemen yang terencana dan berkalanjutan di
dalam orgnisasi induk atau pun lembaga swasta yang bertujuan mendapatkan simpati, pegertian serta
dukungan dari pihak terkait.
Kalau disederhanakan lagi humas adalah manajemen yang membantu pencapaian tujuan organisasi,
memfasilitasi perubahan organisasional dan mendefinisikan filosofi.
Fungsi Humas Dalam Organisasi
Menurut Edward L. Bernays, ada beberapa fungsi humas, diantaranya:
Memberikan pemahaman kepada publik
Melakukan persuasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku
Berupaya untuk menyatukan sikap dan perilaku publik agar sesuai dengan sikap dan perbuatan sebuah
lembaga, atau sebaliknya.
Tujuan Humas Dalam Organisasi
Ada beberapa tujuan utama humas, diantaranya adalah:
Meningkatkan dukungan, bantuan, dan partisipasi dari publik dalam bentuk sarana, prasarana, tenaga, dan
dana, untuk memudahkan pencapaian tujuan organisasi.
Menciptakan rasa tanggungjawab dari masyarakat akan keberlangsungan program organisasi secara
efektif dan efisien.
Melibatkan publik dalam penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Membuat dan mengembangkan pencitraan yang baik untuk organisasi dan juga kepada para pimpinan/
stakeholder dengan sasaran terjalinnya hubungan yang baik antara publik internal dengan publik
eksternal.
Memperluas jangkauan pelanggan yang terhubung untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan mutu
organisasi.
Manfaat Humas Bagi Organisasi
Dari penjelasan pengertian humas tentu kita menyadari manfaat humas di dalam sebuah organisasi.
Menurut Frank Jefkins, beberapa manfaat Hubungan Masyarakat adalah:
1. Manajemen Krisis
Semua organisasi pasti pernah mengalami masa krisis sehingga dibutuhkan adanya persiapan dalam
mengatasinya. Divisi humas akan bermanfaat sebagai tim manajemen krisis dalam organisasi yang
berhubungan dengan masyarakat.
2. Penerbitan Desktop
Manfaat humas sebagai penerbitan desktop sangat penting pada sebuah organisasi. Dan organisasi jaman
sekarang lebih memang membutuhkan operator komputer yang berdedikasi ketimbang editing
konvensional.
3. Identitas Perusahaan
Staff humas bertugas menciptakan identitas perusahaan. Tugas ini sangat penting karena menyangkut
semua aspek organisasi secara keseluruhan dan merupakan bagian paling penting dari semua jenis
komunikasi dalam organisasi.
4. Hubungan Parlemen
Beberapa organisasi membutuhkan humas yang berhubungan dengan pemerintah, parlemen, dan birokrat
di instansi pemerintah.
5. Public Relations Finansial
Organisasi juga membutuhkan konsultan humas yang khusus beraktivitas pada bidang keuangan dan
operasional bisnis sebuah perusahaan. Aktivitas tersebut dilakukan untuk mendukung rencana perusahaan
klien agar turut serta di bursa saham atau memberikan dukungan saat membuat laporan keuangan
tahunan.
Baca juga: Pengertian Kampanye
Tugas Pokok Humas
Secara umum tugas utama humas adalah mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan semua fakta
tentang urutan situasi sehingga organisasi mendapatkan simpati dari situasi dan kejadian tersebut.
Tugas pokok humas pada sebuah organisasi adalah:
1. Menciptakan Kesan/ Image
Kesan yang didapatkan seseorang terhadap seseorang, produk, atau situasi, sesuai dengan tingkat
pengetahuan orang tersebut.
2. Pengetahuan dan Pengertian
Humas sangat berperan dalam memberikan informasi kepada publik internal dan publik eksternal dengan
menyediakan informasi yang akurat dan dalam format yang mudah dipahami.
3. Menciptakan Ketertarikan (interest)
Humas juga harus mampu menciptakan ketertarikan publik terhadap situasi tertentu yang berdampak
besar pada organisasi.
4. Penerimaan
Humas bertanggungjawab dalam memberikan penjelasan kepada publik atas situasi atau kejadian
sehingga sikap menentang, ketidakpedulian yang ada di sekitarnya dapat berubah menjadi pengertian dan
penerimaan.
5. Simpati
Humas harus bisa menyampaikan informasi secara jelas kepada publik untuk meraih simpati.
Kegiatan-Kegiatan Humas
Meskipun demikian, kegiatan humas bukan berarti harus banyak menggelar konferensi pers atau
mengundang wartawan demi membuat citra baik. Namun humas dituntut untuk membuat simbol
komunikasi baik verbal maupun non-verbal.
Contoh kegiatan verbal antara lain menulis artikel, proposal, presentasi, press release, membuat progress
report dan sebagainya. Sementara komunikasi verbal bisa berupa open house, presenter, desk information,
announcer dan lain-lain.
Nah, untuk yang non-verbal devisi humas bisa membuat seminar, riset, penelitian, dan seterusnya. Jika
dijabarkan sedikit lebih detail menjadi seperti berikut:
1. Customer Relations
Divisi humas menciptakan hubungan baik dengan pihak di luar perusahaan, misalnya dengan konsumen.
2. Employee Relations
Tidak hanya di luar perusahaan, humas juga wajib membangun komunikasi antara pimpinan dan
bawahan.
3. Community Relations
Community relation bertujuan menciptakan hubungan baik antara perusahaan dengan pihak terkait
misalnya partner dan juga komunitas tertentu.
4. Government Relations
Menciptakan hubungan baik antara organisasi dengan pemerintah.
5. Media Relations
Media berperan penting dan harus dijembatani oleh humas perusahaan karena kebanyakan sumber citra
perusahaan bersumber dari sini.
Peranan Humas dalam Perusahaan
1. Expert Pereciber Communication
Ini yang unik. PR dianggap sebagai expert yang kerap memberikan masukkan untuk perusahaan. Ini
berkaitan dengan pengertian humas yang berperan sebagai jembatan informasi antara perusahaan dan
konsumen.
2. Facilitator
Humas atau PR berfungsi dalam setiap menejemen. Mereka berperan sebagai fasilitator dan selalu ada
saat masa kritis perusahaan muncul. Bahkan, devisi humas akan menjadi leader dalam permasalahan yang
dihadapi perusahaan di lingkungan dan masyarakat.
3. Communication Facilitator
Humas akan menjadi fasilitator atau jembatan komunikasi antara konsumen, masyarakat dan perusahaan.
Tak heran mereka juga menjadi penengah sekaligus.
4. Technician Communication
Petugas humas adalah pelaksana teknis komunikasi yang bertugas sebagai penyedia layanan. Ada
beberapa cara yang dilakukan oleh bidang kehumasan dalam menciptakan opini publik, antara lain:
Tekanan (Pressure) – Memberikan pengaruh baik secara individu karena memiliki kewibawaan.
Membeli (buying) – Kegiatan ini sama seperti membeli amplop atau suara opini publik. Ini diperlukan
dalam rapat pemegang saham perusahaan untuk menjaga citra perusahaan.
Bujukan (persuasive) – Tindakan persuasive adalah hal yang paling tepat untuk membentuk opini publik.
Contoh Humas dalam Organisasi
Pada umumnya setiap perusahaan pasti memiliki divisi humas. Beberapa contoh humas (hubungan
masyarakat) yang ada dalam perusahaan diantaranya:
1. Humas Media Cetak
Seperti disebutkan sebelumnya, divisi humas itu berbeda dengan divisi pemasaran. Namun, seringkali
humas melakukan kegiatan promosi bila ada perubahan dalam perusahaan, atau ada peluncuran layanan
dan produk baru.
Humas ini bertugas untuk berkomunikasi secara intens dengan media cetak. Humas media cetak disusun
sedemikian rupa dan dilaksanakan dengan press release ke berbagai media cetak.
2. Humas Media Audio Visual
Hampir sama dengan humas media cetak. Namun, bentuk informasi yang disampaikan ke publik terkait
organisasi adalah melalui Televisi dan Radio.
3. Humas Media Online
Penyebaran informasi dalam bentuk teks dan video bisa dilakukan secara online. Biasanya dilakukan
dengan cara membuat konten berisi kata kunci tertentu mengenai produk, dan selanjutnya mempublish
konten tersebut ke blog/ website.
Dengan upaya tertentu maka konten tersebut akan tampil di mesin pencari, misalnya Google. Dengan
begitu akan lebih banyak orang mengetahui tentang perusahaan dan produk yang dipublikasikan.
Baca juga: Pengertian Budaya Organisasi
Dari penjelasan mengenai pengertian humas, fungsi, tugas dan peranannya, tentu kita sekarang
menganggap bidang ini sangat penting. Terutama ketika perusahaan baru saja dibangun karena
menciptakan citra yang baik di masyarakat adalah hal yang krusial.
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-humas.html
PUBLIC RELATIONS (PR) SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN.

Dalam Definisinya Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagaalan organisasi tersebut. Definisi PR, menempatkan PR sebagai sebuah fungsi
manajemen, yang berarti bahwa manajemen di semua organisasi harus menempatkan PR. Definisi ini juga
mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara
organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari profesi PR. Sebagai fungsi manajemen, PR
adalah bagian dari struktur organisasi dan bagian dari proses untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
Tanggung jawabnya mencakup aktivitas membantu organisasi untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi, politik, sosial dan teknolog yang terus berkembang.
Public relation merupakan fungsi manajemen khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian
dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya
.
Dari definisi di atas tampak bahwa PR adalah fungsi manajemen bukan adminsitratif. Secara lebih dalam
lagi pada sessi atau mata kuliah yang lain akan dibahas mengenai posisi PR sebagai koalisi dominan yang
duduk di leher struktur yang bertindak sebagai fungsi manajemen sehingga kurang tepat jika PR hanya
didudukkan sebagai bagian dari marketing, SDM, atau jika kita lihat di pemerintah tidak kurang PR atau
Humas hanyal bagian dari seksi. Dalam hal penempatan PR ada beberapa klasifikasi penempatan dan
pemanfaatan PR pada sebuah organisasi:
1. Beberapa organisasi menempatkan Public Relations pada hirarkhi tinggi di perusahaan, memiliki
garis pelaporan langsung kepada pimpinan atau kepala administrator. Beberapa menempatkan fungsi
Public Relations pada posisi yang lebih rendah, memiliki hubungan pelaporan dengan bagian pemasaran,
personalia, legal atau pengambil keputusan lain di tingkat yang lebih tinggi.
2. Beberapa organisasi menempatkan Public Relations pada unit tersendiri sementara itu ada beberapa
organisasi yang menempatkan Public Relations pada beberapa unit dalam departemen di organisasi.
3. Beberapa organisasi menggunakan konsultan dari luar organisasi/perusahaan, beberapa menggunakan
Public Relations dari internal perusahaan bahkan ada yang menggabungkan keduanya (Grunig,1992;396)
Praktisi public relations atau petugas humas dapat mengarahkan unsur-unsur potensial agar dapat
membentuk opini publik sesuai dengan citra yang diinginkan oleh organisasi. Bagaimanapun juga kita
mahfum, bahwa opini publik dan citra organisasi tentu saja merupakan faktor penting yang menentukan
sukses atau gagalnya aktivitas dan pelaksanaan program organisasi.
Ø Kaitan PR dengan manajeman.
PR dalam definisinya dikatakan bahwa PR itu melekat pada manajemen. Manajemen tak akan dapat
berjalan sebagimana seharusnya tanpa adanya PR. Manajemen sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari, apalagi dalam kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini. Tak ada kegiatan yang dilakukan
dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan manajemen. Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa
PR akan sukses dalam fungsinya apabila mamu menciptakan, membangun, dan mengembangkan relasi
kita. Barangkali di antara sekian banyak kegiatan manusia tidak ada yang lebih penting dibandingkan
dengan kegiatan yang disebut managing itu, dari persiapan yang akan merupakan input organisasi atau
kelompok, bahkan mungkin pribadi.
Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang
individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News).
Public Relations melibatkan manajemen problem dalam atau manajemen isu, PR membantu manajemen
agar tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; PR mendefinisikan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen
tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah
sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset
dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya.

Ø Pendukung manajemen perusahaan / lembaga.


Public relation merupakan fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan
dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam permasalahan, membantu manajemen mampu menanggapi
opini public, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara afektif,
bertindak sebagai sistim peringatan dini dalam mengantisispasi kecenderungan menggunakan penelitian
serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Public relation merupakan fungsi
manajemen khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman,
penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya .
Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan),
jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di
antaranya bisa diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations
dengan baik dan tepat. PR harus diposisikan secara langsungb berdekatan dengan manajemen. Hal ini
sesuai dengan fungsi manajemen di dalam organisasi. PR harus terletak pada lini garis staf manajemen
puncak. Dengan begitu PR dapat mengorganisasi seluruh kegiatan komunikasi organisasi baik secara
internal maupun eksternal. PR merupakan salah satu pendukung dalam mengatur organisasi atau
perusahaan. Disini PR dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani publiknya, dan ikut
menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dengan membuat rencana kerja, menciptakan strategi,
melaksanakan rencana kerja, dan menilai hasil kerja. PR berusaha menempatkan manajer sebagai top
manajemen dalam kepemimpinannya, dan mengefektifkan serta mengefisiensikan pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan menjadi kenyataan demi kontinuitas organisasi atau perusahaan tersebut.
Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan),
jelas sengatlah penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di
antaranya bisa diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations
dengan baik dan tepat.
Hal-hal yang dapat dilakukan public relations dalam mendukung tujuan perusahaan, yaitu:
1. Mempromosikan barang atau jasa.
2. Mendeteksi isu dan peluang yang berpengaruh pada perusahaan.
3. Menetapkan bentuk organisasi dalam berhubungan dengan publik.
4. Meningkatkan nama baik terhadap seluruh karyawan.
5. Mencegah dan menyelesaikan masalah ketenagakerjaan.
6. Meningkatkan nama baik pemegang saham.
7. Menghindari kesalahpahaman atau kecurigaan publik terhadap perusahaan.
8. Menginvestigasi perilaku kelompok-kelompok yang mempengaruhi organisasi.
9. Memformulasikan kebijakan-kebijakan dan cara penerapannya.
10. Memperhatikan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan public relation.
Kapan aktivitas public relations dilakukan, kembali kepada kebijaksanaan perusahaan apa yang ingin
dicapai dalam aktivitasnya tersebut. Pada prinsipnya aktivitas public relations untuk meningkatkan citra
perusahaan, tetapi juga harus dipertimbangkan tujuan-tujuan khusus yang disesuaikan dengan tujuan
perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang membutuhkan dukungan dari aktivitas public relations
berkaitan dengna citra perusahaan.
a. Untuk mengubah citra perusahaan;
b. Untuk mendukung usaha-usaha pemasaran dan promosi perusahaan;
c. Untuk mengimbangi publikasi yang merugikan perusahaan dan mengembalikan kepercayaan
konsumen;
d. Untuk membuat pemerintah dan lembaga legislatif memperhatikan aktivitas perusahaan;
e. Menunjukkkan semangat untuk memberikan terbaik kepada masyarakat dengan menarik produk yang
dianggap gagal atau rusak, yang dapat merugikan;
f. Untuk menjelaskan kebingungan konsumen dengan masuknya produk palsu atau produk imitasi.

Ø Peran dan Fungsi PR dalam perusahaan / lembaga.


Peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi (perusahaan/pemerintahan), jelas sengatlah
penting. Sehingga pelaksanaan aktivitasnya harus dikemas seefektivas mungkin. Dan ini di antaranya bisa
diraih dengan cara mempesiapkan dan mengaplikasikan program kerja Public Relations dengan baik dan
tepat.
Pada dasarnya ada empat peran PR dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:
1. Communication Tehnician
Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknis. Pada tahap ini kemampuan jurnalistik dan
komunikasi sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis, menulis news letter, menulis in
house journal, menulis news release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir
pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil
keputusan. Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka
sebagai "the last to know"
2. Expert Prescriber
Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memeiliki tanggungjawab penuh
untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan
tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan
pekerjaan mereka yang lainnya. Tampaknya bangga karena PR semacam ini dianugerahi kepercayaan
tinggi tetapi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR seolah terisolir
dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat
tergantung kepada PR nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas – tugas PR, padahala seperti
diketahui seharusnya tugas PR harusnya dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan.
3. Fasilitator Komunikasi
Peran fasilitator komunikasi bagi para praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara)
komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liaison), interpreter, dan mediator antara
organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan menfasilitasi percakapan dengan
menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya
adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen maupun publik untuk membuat
keputusan demi kepentingan bersama.

4. Fasilitator Pemecah masalah


Ketika praktisi melakukan peran fasilitator pemecah masalah, mereka berkolaborasi dengan manajer lain
untuk mendifinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategi.
Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan pertama dan kemudian kemudian sampai ke
evaluasi program final. Praktisi pemecah masalah membantu manejer lain dan organisasi untuk
mengaplikasikan PR dalam proses manajemen bertahap yang juga dipakai untuk memecahkan problem
organisasional lainnya.
Fungsi PR dalam perusahaan / lembaga akan mendapat kekuasaan apabila anggota koalisi menghargai PR
sebagai fungsi manajemen yang penting. Atau tidak menganggapnya sekedar fungsi teknis yang bertugas
mengimplementasikan strategi komunikasi yang diputuskan oleh orang lain. Dalam fungsi manajemen PR
dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani publiknya, dan ikut menentukan tujuan organisasi
atau perusahaan dengan membuat rencana kerja, menciptakan strategi, melaksanakan rencana kerja, dan
menilai hasil kerja.
Selain itu Fungsi PR antara lain;
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam rangka mencapai tujuan bersama.
2. Membina hubungan yang baik atau harmonis antara organisasi dengan pihak publiknya, sebagai
khalayak sasarannya.
3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi
yang diwakilinya, atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi
untuk tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi 2 arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari
organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
6. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui
gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau
perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
7. Menentukan dan memahami secara benar prilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.
8. Menganalisasi tingkat opini publik, baik yang intern (internal public) maupun yang ekstern (external
public).
9. Mengantisipasi kecenderungan-kencenderungan, masalah-masalah potensial, kebutuhan-kebutuhan
dan kesempatan-kesempatan.
10. Menentukan formulasi dan meurumuskan kebijakan-kebijakan.
11. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah prilaku masayarakat
sasaran. Termasuk membuat budget/anggaran biaya operasionalnya.

http://matejgaspar.blogspot.com/2011/02/public-relations-pr-sebagai-fungsi.html

Media Komunikasi dan Kehumasan


Pengenalan khalayak, audience atau publik dari pengertian public (dalam bahasa Inggris) lebih relevan
untuk memahami struktur publik karena relevan dengan konteks public relations (humas).
Pengenalan bentuk publik lebih dipahami pula dalam konteks sasaran organisasi tertentu baik komersial
dan nonkomersial dalam hubungan dengan publiknya: publik internal dan publik eksternal.
Pemahaman struktur publik yang lebih menyeluruh adalah dari segi manajemen humas yang mengelola
hubungan organisasi dan publik internal maupun publik eksternal, yang meliputi enam unsur.
Pakar humas, Frank Jefkins mengemukakan ada delapan publik utama dari kelompok orang yang
berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal. Dikemukakan pula
mengapa suatu organisasi harus mengenali publik organisasinya dengan memahami empat alasan penting.
Alasan ini membawa konsekuensi dan membebani pelaksana humas bila tidak mengantisipasi ciri publik
itu. Peranan opini (sikap publiknya) diutamakan dalam memperoleh dukungan publik tertentu mengenai
citra organisasi.
Di pihak lain pengenalan publik erat hubungannya dengan perumusan penelitian proses perencanaan
humas suatu organisasi yang meliputi 6 P: people, process, practise, product, plant, dan publication.
Bentuk publik dikenal juga melalui penggolongan (klasifikasi) hubungan antara komunikasi dan
komunikator antara lain publik sosial, publik fungsional, serta target publik yang dikenal dengan
stakeholders dalam lima klasifikasinya.
Unsur-unsur Media Komunikasi Humas
Unsur-unsur media komunikasi atau media yang digunakan humas, dipahami dalam konteks pemilihan
media yang sesuai dengan ciri-ciri dan sifat publik yang dikelola hubungannya oleh suatu organisasi.
Jelasnya media komunikasi yang digunakan adalah yang sesuai dengan ciri publik internal dan publik
eksternal dari suatu organisasi. Publik internal adalah karyawan, pemegang saham, dan hubungan
industrial; sedangkan publik eksternal adalah komunitas sekitar organisasi, konsumen, pemerintahan,
media pers.
Baik hubungan secara manusiawi (human relations) maupun dalam keadaan krisis organisasi, termasuk
pula media yang digunakan humas meliputi tiga komponen, yaitu manajemen organisasi, publik, dan
humas. Sebagai unsur pendukung perlengkapan teknis, yang digunakan adalah buletin internal, papan
pengumuman, kunjungan berkala, dan tatap muka. Tidak kurang pentingnya hubungan karyawan
(employee relations) di tempat bekerja sehari-hari.
Demikian pula media hubungan dengan pemegang saham untuk menanamkan rasa memiliki perusahaan
dan saling menguntungkan dengan pihak manajemen, khususnya manajemen keuangan dan investasi
melalui wawancara atau kuesioner, pos atau forum-forum rapat. Media dalam hubungan industrial juga
menggunakan forum-forum konsultasi di dalam atau antara bipartit dan tripartit ataupun antara SPSI dan
apindo. Demikian pula media-media yang digunakan dalam hubungan publik eksternal yang terdiri dari
para pelanggan komunitas tertentu, instansi pemerintah, pers. Hubungan media pers sangat berperan
dengan menggunakan unsur-unsur media cetak atau elektronik yang ditunjang oleh kemitraan yang
terpadu antara praktisi humas dan wartawan dengan saling menghormati profesi masing-masing.
Penggerakan dan Pengarahan Kegiatan Humas
Fungsi manajemen humas adalah mengelola hubungan organisasi dan publik, mewujudkan saling
pengertian bersama untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan secara efisien dan efektif. Dengan kata
lain menyampaikan informasi yang objektif mengenai kebijakan pimpinan agar publik dapat memahami
organisasi/perusahaan yang diwakilinya, sekaligus menilai opini/sikap publik terhadap
organisasi/perusahaannya.
Fungsi manajemen pengembangan pelaksanaan menggerakkan (actuating) Humas terutama terlibat dalam
proses penetapan sasaran dan tujuan organisasi, pembagian pekerjaan organisasinya, dan motivasi,
kepemimpinan, koordinasi serta komunikasi. Proses menggerakkan humas tersebut berlandaskan delapan
tugas manajemen humas secara fungsional dan operasional serta meliputi tiga bidang peranan manajer
dengan enam langkah pengorganisasiannya.
Peranan motivasi ditentukan oleh sejauh mana humas memahami sikap dan perilaku organisasi dan publik
mewujudkan kredibilitas, citra, serta sasaran organisasinya secara efisien dan efektif. Di pihak lain
ditentukan pula oleh dorongan motivasi penilaian orang luar (publik) terhadap organisasi dan budaya
perusahaannya (corporate culture). Pengarahan motivasi sangat dipengaruhi oleh penerapan empat macam
pendekatan filsafat manajemen humas.
Sedangkan pengarahan operasionalnya meliputi empat tindakan yang membantu manajemen
menggerakkan humas. Pengarahan motivasi dan operasional tersebut berdasarkan pola umum dengan tiga
model motivasi: tradisional, hubungan manusiawi, dan sumber daya manusia. Manajemen humas dapat
mengalami masalah hubungan yang tidak efektif antara lain disebabkan oleh masalah komunikasi
organisasi. Masalah ini dipengaruhi oleh empat faktor saluran/struktur organisasi formal dan oleh empat
macam jaringan aliran komunikasi. Oleh karena itu perlu dipahami strategi komunikasi organisasi:
komunikasi vertikal, lateral dan diagonal dengan prosedur hubungan dan tindakannya masing-masing.
Ditemukan juga tiga hambatan organisasional dan hambatan antarpribadi. Untuk mengatasi hambatan
tersebut diarahkan strategi dan teknik-teknik tertentu meningkatkan efektivitas komunikasi. Salah satu
teknik adalah menerapkan sepuluh prinsip humas yang baik, sebagaimana rumusan Asosiasi Manajemen
Amerika.
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif, oleh karena itu perlu dipahami empat masalah
pencapaian komunikasi yang efektif. Upaya pencapaian ini merupakan tugas pemrosesan informasi
dengan tiga cara pendekatannya. Pengarahan secara strategis dalam menggerakkan humas tergantung juga
kepada faktor kepemimpinan dalam organisasi di samping pengaruh melalui motivasi, komunikasi
organisasi, dan koordinasi. Ada tiga pendekatan kepemimpinan yang perlu dipahami. Antara lain adalah
yang dikenal dengan teori X dan Y oleh Mc Gregor dan kisi-kisi manajerial oleh Blake dan Mouton.
Persyaratan Tenaga Humas
Perencanaan mutu dan kemampuan tenaga humas secara mendasar, mengacu pada tanggung jawab ilmiah
dan ilmu-ilmu sosial yang melandasi pengetahuan humas, dan pada persyaratan tugas dan tanggung jawab
manajerial humas dalam mengadakan rekayasa sosial budaya mencapai dukungan publik. Dengan kata
lain persyaratan dasar selaku manajer organisasi, berlaku bagi tenaga humas di samping penguasaan
teknis bidang ilmu komunikasi dan praktek Humas. Fungsi manajerial tenaga humas dapat digambarkan
oleh struktur jabatan manajemen pada tiap-tiap organisasi yang berbeda-beda satu dengan yang lain,
seperti beberapa contoh pada organisasi perusahaan, dan sebuah universitas.
Pakar Humas Frank Jefkins mensyaratkan empat macam tugas pokok tanggung jawab manajemen
seorang manajer humas. Persyaratan tenaga humas berkaitan pula dengan profesi humas. Profesi Humas
sebagai pemahaman etika dan etiket yang berhubungan dengan penampilan dalam rangka menciptakan
dan membina citra organisasi yang diwakilinya dan selayaknya dipertanggungjawabkan kepada umum
melalui kode etik tertentu. Termasuk etiket-etiket formalitas protokoler dan protokol diplomatik yang
berlaku secara internasional. Persyaratan tenaga humas dilandaskan pula kepada rumusan prinsip-prinsip
Humas yang terdiri dari sepuluh pokok (Doug Newsom dan Alan Scott).
Praktisi humas secara mikro ditentukan oleh kualifikasi kemampuan “generalist” dan lebih ideal lagi jika
memiliki kemampuan ahli komunikasi plus. Tetapi kualifikasi yang mendekati standar bagi praktisi
humas adalah seorang generalist dari disiplin yang berbeda, seperti ahli hukum, ahli teknik, dan
sebagainya.
Selanjutnya terdapat kira-kira 12 syarat kemampuan bagi praktisi humas sebagaimana yang dikemukakan
Charles W. Pine. Dari segi keberhasilan fungsi manajemen menggerakkan humas, persyaratan tenaga
humas banyak dibantu oleh pengetahuan dan skill di ketiga bidang: teknis, manusia, dan konseptual
(George Terry). Pakar humas Frank Jefkins mengemukakan bahwa jenis pekerjaan yang dapat ditangani
oleh manajer humas tidaklah seragam antara organisasi satu dengan lainnya. Maka tugas manajer humas
banyak ragamnya baik di bidang internal maupun eksternal sebagaimana dikemukakan sejumlah kurang
lebih 21 ragam kegiatan manajer humas.
Struktur dan Ciri Media Komunikasi yang Dipergunakan Humas
Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers (cetak
atau elektronik). Dengan demikian struktur dan ciri-ciri pers harus dikuasai oleh para praktisi humas.
Perlu pula dipahami bahwa media cetak yang terdiri dari harian/penerbitan pagi dan sore masing-masing
mempunyai ciri-cirinya tersendiri seperti waktu penerbitan, cara kerjasamanya dengan redaksi. Oleh
karena itu penting dipahami pula sejumlah pedoman siaran pers (F.P. Seitel), dan prinsip hubungan pers
yang baik (Frank Jefkins).
Ciri-ciri media pers lainnya adalah siaran berita (news release) pada media cetak maupun elektronik,
kelayakan berita, artikel, foto, yang kesemuanya harus sesuai dengan persyaratan redaksional dan
beritanya sampai siap cetaknya. Oleh karena itu pula baik praktisi humas maupun wartawan perlu
menghayati dan saling menghormati kode etik pers dan etika profesi masing-masing bahkan peraturan
hukum pers.
Di samping siaran pers bentuk dan ciri-ciri lain adalah tiga kegiatan acara temu pers yang
diselenggarakan sebagai kelengkapan informasi untuk siaran berita humas. Kadang-kadang dilengkapi
pula dengan pelayanan buku petunjuk mengenai features, daftar majalah mingguan daerah, daftar
perusahaan. Ada pula tiga bentuk sponsor melalui media elektronik (isu olahraga, pendidikan, pendukung
iklan/pemasaran). Di samping itu ciri umumnya melalui berkala intern. Media film dokumenter
merupakan bentuk dan ciri media humas yang penting. Tidak kurang pentingnya juga ciri media
komunikasi tatap muka langsung dengan publik, kadang-kadang dengan alat bantunya berupa
pertunjukkan kesenian rakyat, ceramah, dan beraneka ragam pameran.

Teknik dan Cara Pemilihan Media Komunikasi yang Sesuai dengan Lingkungan Humas
Teknik dan cara pemilihan media komunikasi humas adalah yang sesuai dengan publiknya. Kapan publik
dicapai, biayanya dan tergantung pula pada empat faktor; cara pendekatan keterampilan petugas humas,
anggaran dan kebijaksanaannya.
Tahap pertama, pemilihan media berita adalah persiapan dan penyiaran berita pada media cetak dan
elektronik. Bagi kelompok publik kecil dalam suatu organisasi dipilih media komunikasi (jurnal) internal
yang berjenis-jenis secara teratur dengan beberapa variasi. Perlu diperhitungkan di sini cakupan pembaca,
kuantitas, frekuensi, kebijakan, judulnya, dan proses percetakannya, gaya dan format, langgangan, iklan,
serta distribusinya.
Komunikasi tatap muka kadang-kadang dipilih dalam komunikasi ke atas dengan pimpinan manajer dan
komunikasi sejajar antara karyawan. Media dan teknik humas hendaknya dibedakan antara media untuk
periklanan dan untuk humas. Oleh karena itu Frank Jefkins mengemukakan daftar pilihan media utama
bagi kegiatan humas yang meliputi tiga belas jenis dengan bentuk dan cirinya masing-masing.
Sumber Buku Manajemen Humas karya Mahidin Mahmud dan Alex Rumondor
Peran Manajemen Public Relations
Peran public relations (PR) dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-fungsi
manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut merupakan suatu proses kegiatan atau
pencapaian suatu tujuan pokok dari organisasi/perusahaan yang pada umumnya berhubungan dengan
pemanfaatan berbagai sumber daya yang dimiliki lembaga tersebut, apabila ditinjau berdasarkan teori
manajemen sumber daya yang dipunyai perusahaan yang meliputi sumber daya manusia, sumber material,
sumber perlengkapan produksi atau mesin, kemampuan keuangan yang mencukupi untuk biaya
operasional, dan metode yang digunakan cukup baik dalam menggerakan roda perusahaan, serta
perusahaan diharapkan dapat membangun distribusi produk yang cukup memadai atau membangun
market yang handal dalam memasarkan produk.

Keberhasilan peran PR dalam menunjang fungsi-fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan
bersama tergantung kepada kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki lembaga
tersebut. Dengan demikian sebagai PR manager dituntut mempunyai kemampuan dalam
mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang ada; kemampuan yang harus dijalankan adalah:
1. Technical Management
2. Managerial skill

Seorang manajer PR harus memiliki karakter yang merupakan perpaduan seni dengan profesional yang
baik dalam berkemampuan dibidang manajerial, teknis, motivator, komunikator, perencana, pelaksana,
dan sebagai evaluator program kerja.

Pakar manajemen dalam mendefinisikan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manajer PR
adalah:
“How management skill is getting things done through the people”.
“Kemampuan dibidang manajemen adalah bagaimana membuat suatu keberhasilan pelaksanaan program
kerja melalui orang lain”.

Untuk dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan utama manajemen perusahaan dibutuhkan
kerjasama dari berbagai macam bagian, dengan demikian seorang manajer PR harus memiliki
keterampilan sebagai berikut :
1. Sebagai creator. Harus memiliki kreativitas dalam menciptakan ide-ide, gagasan dan wawasan serta
pemikiran yang cemerlang.
2. Conceptor. Mempunyai kemampuan sebagai konseptor dalam penyusunan program kerja
kehumasan dan rencana program lain.
3. Mediator. Memiliki kemampuan dalam penguasaan teknik komunikasi yang baik melalui media
secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau menyalurkan informasi dari lembaga /
organisasi yang diwakili kepada publik.
4. Problem solver. Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi, baik secara proaktif,
antisipatif, inovatif, dinamis dan solutif.

PR sebagai media penghubung diantara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam upaya
membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Kegiatan utama dari public relations dalam
mewakili pimpinan manajemen suatu lembaga atau organisasi tersebut, merupakan bentuk kegiatan two
ways communications adalah ciri dari fungsi dan peran public relations, karena sebagian fungsi dan tugas
public relations adalah bertindak sebagai sumber informasi (source of informations) dan merupakan
saluran informasi (channel of informations)

Peran Manajemen PR
Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952, University of Oklahoma Press)
terdapat 3 fungsi utama humas yaitu :
Memberikan penerangan kepada masyarakat
Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung
Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

Perkembangan PR yang berhubungan dengan perananta, baik secara praktis maupun profesional dalam
organisasi atau perusahaan. Menurut Dozier D.M (1992) sebagai salah satu kunci dalam memahami
fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat
terbagi dalam empat kategori (Dozier & Broom, 1995).
Penasihat ahli (expert prescriber)
Seorang praktisi pakar PR yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu
mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Hubungan praktisi pakar
PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya, artinya pihak
manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari
pakar PR (expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang
tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

Fasilitator komunikasi (communication fasilitator)


Praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut
mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai,
menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator)


Peran praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan PR ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal
ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga
mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi
secara rasional dan profesional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk
suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli public relations dengan melibatkan berbagai departemen
dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah
menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.

Teknisi komunikasi (communication technician)


Peran communication technician menjadikan praktisi public relations sebagai journalist in resident yang
hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dengan istilah methode of communication in
organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan,
yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat
pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkat atasan. Hal yang serupa juga berlaku
pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen
dengan lainnya (employer relations / and communication media model).
Dari model peranan para praktisi public relations dalam prakteknya dapat ditarik dua peranan atau fungsi
praktisi public relations yang harus ada dalam suatu organisasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I
Gusti Ngurah Putra dalam majalah Journal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia “Komunikasi dan
Budaya” (1997:126-127), bahwa seorang praktisi public relations harus berkembang menjadi manajer
yang memiliki kemampuan “manajerial (managerial skill) atau “kemampuan teknis” dalam
berkomunikasi.

Bahkan mungkin kedua model peranan praktisi PR tersebut harus dilkuasai sekaligus oleh praktisi PR
dalam melaksanakan fungsinya pada aktivitas dan operasional manajemen organisasi.

Keempat dari peranan PR public relations dapat terlihat mana yang berperan dan berfungsi pada tingkat
managerial skill, keterampilan hubungan antar individu (human relations skill) dan keterampilan teknis
(technical skill) dalam manajemen humas. Peran public relations dalam manajemen suatu organisasi
terlihat dari beberapa aktivitas pokok humas yang meliputi:

Mengevaluasi sikap atau opini publik


Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan publik
Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas public relations/humas.

Ruang lingkup aktivitas PR dalam sebuah organisasi/lembaga yaitu:

Membina hubungan dengan public internal


Public internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit / badan / perusahaan atau organisasi. seorang
public relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran
negatif didalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

Membina hubungan dengan public external


Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat) mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yang positif terhadap lembaga yang diwakiliknya. Peran public relations tersebut bersifat dua arah yaitu
berorientasi ke dalam dan keluar.

Peran yang dilakukan public relations tersebut dengan tujuan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai
berikut :
Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image)
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak
Menghadapi krisis (facing of crisis)
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and
damage
Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public cause)
Mempromosikan kepentingan publik
Mendukung kegiatan kampanye sosial

Peran public relations dalam manajemen suatu organisasi terlihat dari beberapa aktivitas pokok humas
yang meliputi:
Mengevaluasi sikap atau opini publik
Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan publik
Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas public relations/humas.

Menurut Cutlip et.al, (2000; 85) fungsi public relations dalam manajemen secara operasional teknis
adalah:
1. PR berfungsi melaksanakan
Penelitian (research). Tahap penelitian dalam public relations, baik dalam memperoleh data
primer dan sekunder, maupun penelitian bersifat opinion research, secara kualitatif dan kuantitatif.
Kegiatan seperti ini bersifat motivation research, yaitu penelitian yang tertuju pada jiwa manusia yang
berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan yang paling mendasar
Perencanaan (planning). Penyusunan suatu program acara (event) atau agenda setting dan program
kerja humas. Penyusunan tersebut berdasarkan data dan fakta dilapangan, kebijakan, prosedur, tema dan
kemampuan dana serta dukungan dari pihak terkait.
Pengkoordinasian (coordinating). Maksudnya adalah mengkoordinir salah satu tim kerja dengan
menentukan kerjasama dan keterlibatan dari instansi atau personil lainnya kedalam satu koordinasi tim
yang solid sebagai upaya pencapaian tujuan lembaga organisasi.
Administrasi (administration). Menyangkut masalah administrasi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dokumentasi, sistem pengarsipan dan pencatatan keluar masuknya uang dan sekaligus
merupakan suatu bukti tertulis / tercatat dalam sistem administrasi yang baik.
Produksi (production). Merupakan bentuk produk publikasi dan promosi yang dikelola oleh
humas, dalam upaya mendukung perluasan / pemasaran produk atau nama dan pengaruh pada sebuah
organisasi dan lain sebagainya. Merencanakan media plan, publication, publicity, audiovisual, special
events dan regular events untuk tujuan berkampanye.
Partisipasi komunitas (community participation). Maksudnya adalah partisipasi humas dalam
melakukan suatu komunikasi timbal-balik dengan komunitas masyarakat / publik lingkungan tertentu
untuk mencapai saling pengertian dan citra positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Misalnya kegiatan
peduli bidang social marketing dan social core (kepedulian public relations terhadap aspek kepentingan
sosial).
Nasihat (advisor). Memberikan sumbang saran kepada manajemen dan pimpinan perusahaan
berkenaan dengan kebijakan organisasi tentang penyesuaian berdasarkan kepentingan publik eksternal /
internal, maupun berdasarkan hasil pengidentifikasian keinginan dan reaksi opini publik terhadap tujuan
perusahaan.

2. Aktivitas PR
Pencarian fakta/permasalahan (fact finding)
Perencanaan (planning)
Komunikasi (communication)
Evaluasi (evaluating)
3. PR adalah "the right man in the right place, the right man behind the gun"
Efektivitas, berhasil untuk mencapai tujuan, seraya untuk memuaskan semua pihak yang terkait.
Efisiensi, ketepatan mengelola keuangan atau dana secara tepat.
http://iswahyudisugiyono.blogspot.com/2016/09/peran-m-anajemenpublic-relations.html

Kegiatan Khusus (Special Events) HUMAS

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (Special Event) dalam Public Relations merupakan salah
satu kiat untuk menarik perhatian media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang
akan ditampilkan dalam acara tersebut.
Special Event adalah sebuah event yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian pada media
untuk klien, perusahaan atau produk
Event tersebut juga dapat didesain untuk mentransfer pesan spesifik tentang produk anda contohnya, fakta
yang menunjukan bahwa perusahaan tersebut memberikan kesempatan yang sama kepada semua pekerja,
perusahaan tersebut merupakan tempat yang tepat untuk bekerja, bertanggung jawab terhadap lingkungan
sosial, merupakan tetangga yang baik memberikan tempat pada kemajuan wanita, memproduksi produk
berkualitas nomor satu atau perusahaan tersebut merupakan pembayar pajak yang patuh. Sebuah Special
Event dapat juga berupa peluncuran produk atau publisitas produk.

Rachmat Kriyantono (2008:27) menyampaikan bahwa Arti Special Event menurut istilah lain sebagai
berikut:
Special, atau spesial berarti sesuatu yang “istimewa”, pengecualian (khas) dan tidak umum.
Event, Suatu kejadian penting atau peristiwa khusus, baik yang terjadi secara internal, lokal, maupun
naional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa (event) secara internasional.
Pengertian Event of Public Relations adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan
produk, progam maupun organisasi kepada khalayak dengan Public Relations sebagai motornya.

Special Event yaitu peristiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis kegiatan dalam
Public Relations, yaitu:
Acara suatu peresmian
Acara peringatan tertentu
Acara Komersial (new product launching) atau Non Komersial (Social Community Relations)
Fungsi Special Event
Untuk memberikan secara langsung (bertatap muka) dan mendapatkan hubungan timbal balik yang positif
dengan publiknya melalui progam kerja atau acara khusus yang sengaja dirancang dan dikaitkan dengan
event (perhatian khusus).
Sebagai media komunikasi dan sekaligus untuk mendapatkan publikasi dan akhirnya media massa atau
publik sebagai target sasarannya akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, pengertian yang mendalam
dan diharapkan dari acara khusus tersebut dapat menciptakan citra positif terhadap perusahaan atau
lembaga / produk yang diwakilinya.
Tujuan Special Event
Tujuan Special Event :
Pengenalan (awareness) mendapat dukungan publik atau media pers dan meningkatkan pengetahuan
(knowledge) terhadap lembaga / perusahaan dan produk yang ditampilkan.
Suatu proses publikasi melalui komunikasi timbal balik yang pada akhirnya akan memperoleh publisitas
yang positif
Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Event
Adapun prinsip-prinsip penyelenggaraan event menurut Rachmat Kriyantono (2008:39) yang ada adalah
sebagai berikut:
Perencanaan
Menetapkan rencana kegiatan, baik secara konsep maupun teknis berdasarkan observasi mengenai
kegiatan tersebut serta memprediksi hasil yang dicapainya.
Maksud dan tujuan
Mengidentifikasikan maksud yang ingin dicapai sesuai skala prioritas organisaisi dan menetapkan tujuan
jangka pendek serta jagka panjang yang disesuaikan dengan visi dan misi organisasi.
Anggaran
Membuat rancangan biaya yang digunakan untuk mengadakan kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan
kondisi keuangan organisasi dan menjalin kerjasama dengan sponsor yang dilibatkan memperkecil resiko
biaya.
Pengawasan
Melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hal-hal yang keluar dari tujuan atau ada
ketidaksesuaian pada proses pelaksaan dengan perencanaan yang dibuat sebelumnya.
https://mirave21.wordpress.com/2012/03/09/kegiatan-khusus-special-events/

Anda mungkin juga menyukai