Jawab :
Peran media massa terhadap pekerjaan seorang praktisi PR sangatlah penting,
seorang praktisi PR tidak akan memiliki arti apabila Public Relations tersebut tidak
melakukan kegiatan hubungan dengan media (media relations). Media Relations itu
sendiri merupakan salah satu kegiatan PR yang berhubungan dengan media massa dalam
hal publikasi organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Ketika melakukan kegiatan
media relations, hubungan baik yang terbangun antara Praktisi PR dengan media massa
bukanlah tujuan utama. Tujuan utama dari kegiatan media relations ini adalah terciptanya
kepercayaan dalam diri masyarakat (stakeholder) terhadap perusahaan atau organisasi
tersebut.
Hubungan antara praktisi PR dengan instansi media akan terjadi secara efektif jika
menggunakan strategi media relations yang tepat. Menurut buku Media Relations: Konsep
Strategi dan Aplikasi, kegiatan media relations terbagi atas dua bentuk.
a. Pertama yaitu bentuk tulisan contohnya seperti press release (siaran pers), letters to
the editor (membuat surat atau tulisan yang dikirim kepada editor), Public Service
Announcements (Pemberitahuan mengenai layanan publik), dan Electronic
Communications (Komunikasi melalui media internet, seperti memasang iklan, hingga
berkomunikasi menggunakan sosial media)
b. Kedua yaitu dalam bentuk acara atau events. Beberapa contoh acara media relations
yang dibuat oleh praktisi PR seperti, kunjungan pers (praktisi PR mengundang
wartawan atau pekerja media untuk mengunjungi perusahaan/organisasi tempat ia
bekerja), press calls (bentuk kegiatan yang dilakukan praktisi PR untuk
menyampaikan informasi atau berita melalui telepon), media events (kegiatan yang
dilakukan dengan mengundang media massa, baik cetak maupun elektronik ketika
perusahaan menjadi sponsor dalam suatu kegiatan), dan salah satu yang paling penting
adalah konferensi pers (Press Conference).
1
2. Sebutkan Stakeholders bagi profesi Public Relations ? Bagaimana peranan media massa
bagi seorang Public Relations dalam menjangkau Stakeholders nya ?
Jawab :
Stakeholders Public Relations :
Kelompok pemangku kepentingan dapat dikelompokkan ke dalam 5 (lima)
kelompok besar, yaitu:
1. Kelompok media:
Kelompok yang termasuk dalam kelompok media adalah jurnalis media cetak;
elektronik dan on-line; pengusaha media; organisasi profesi media dan pengusaha
media. Prinsip utama pengembangan hubungan media adalah hubungan berkelanjutan
yang didasarkan atas kemitraan untuk mendapatkan pemahaman dan terciptanya
saling pengertian dengan media. Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut
kemudian dapat memberikan gambaran kepada kita mengenai kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan PR untuk dapat memenuhi kebutuhan kelompok media, antara lain:
a. Menyediakan informasi bagi media berupa visi-misi, kebijakan dan posisi
lembaga.
b. Mengatur wawancara antara pers dengan pimpinan.
c. Mengadakan konperensi pers.
d. Menyiapkan naskah pers (release, position paper, backgrounder, advertorial)
e. Mengunjungi media
f. Mengatur kunjungan pers ke lembaga.
2
Prinsip dalam pengembangan hubungan tersebut kemudian dapat memberikan
gambaran kepada kita mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan PR untuk
dapat memenuhi kebutuhan kelompok internal, antara lain:
a. Menjalin hubungan baik dengan seluruh karyawan.
b. Melakukan kordinasi dengan bagian SDM untuk perekrutan,
pengangkatan, penempatan, mutasi dan pemutusan hubungan kerja.
c. Menyelenggarakan program-program yang dapat meningkatkan ikatan
bersama serta jaminan sosial bagi karyawan.
d. Melakukan kunjungan/pertemuan pribadi dengan karyawan.
3. Kelompok komunitas:
Kelompok yang termasuk dalam kelompok komunitas adalah masyarakat sekitar;
kelompok usaha kecil dan menengah dan komunitas kurang beruntung. Prinsip utama
pengembangan hubungan komunitas adalah mewujudkan tanggungjawab sosial
pemerintah (government social responsibility) kepada komunitas.
3
4. Kelompok lembaga/instansi pemerintah lainnya:
Kelompok yang termasuk dalam kelompok lembaga/instansi pemerintah lainya adalah
sesama lembaga/instansi pemerintah, BUMN/BUMD, TNI dan POLRI serta parlemen
dan partai politik. Prinsip utama pengembangan hubungan antar lembaga adalah
sinerji dan keterpaduan arus informasi dan komunikasi untuk mendapatkan
pemahaman bersama serta keterpaduan tindakan dalam menghadapi masalah bersama.
5. Kelompok Khusus:
Kelompok yang termasuk dalam kelompok khusus adalah lembaga swadaya
masyarakat; lembaga pemantau; komunitas financial dan investor, komunitas
perguruan tinggi. Prinsip utama pengembangan hubungan kelompok khusus adalah
kepekaan tinggi dalam memahami masalah bersama sehingga diminimalkan
terjadinya perbenturan kepentingan yang mengarah pada munculnya konflik.
4
Peranan media massa terhadap stakeholders:
a. Membuat press release (siaran pers), letters to the editor (membuat surat atau
tulisan yang dikirim kepada editor), Public Service Announcement (Pemberitahuan
mengenai layanan publik), dan Electronic Communications (Komunikasi melalui
media internet, seperti memasang iklan, hingga berkomunikasi menggunakan
sosial media)
b. Membentuk acara atau events. Beberapa contoh acara media relations yang dibuat
oleh praktisi PR seperti, kunjungan pers (praktisi PR mengundang wartawan atau
pekerja media untuk mengunjungi perusahaan/organisasi tempat ia bekerja), press
calls (bentuk kegiatan yang dilakukan praktisi PR untuk menyampaikan informasi
atau berita melalui telepon), media events (kegiatan yang dilakukan dengan
mengundang media massa, baik cetak maupun elektronik ketika perusahaan
menjadi sponsor dalam suatu kegiatan), dan salah satu yang paling penting adalah
konferensi pers (Press Conference).
3. Jelaskan pemahaman anda mengenai media relations ? Sebutkan tujuan dan prinsip kerja
media relations ?
Jawab :
Menurut saya media relation merupakan bagian dari public relation eksternal
yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana
komunikasi antara organisasi/lembaga atau perusahaan kita bekerja dengan public untuk
mencapai tujuan organisasi yang baik dan kita inginkan.
5
Tujuan :
Bila suatu perusahaan menjalankan program media relation, pada umumnya adalah
perusahaan yg sangat membutuhkan dukungan media massa dalam pencapaian tujuan
organisasi, cecara rinci tujuan media relation menurut Rachmadi dan Diah Wardani :
a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta lembaga
b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media
c. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan
organisasi
d. Mewujudkan hubungan yg stabil dan berkelanjutan yg dilandasi oleh saling percaya.
Tujuan dalan PR :
a. Membantu mempromosikan dan menigkatkan penjualan produk dan jasa.
b. Menjalin komunikasi berkesinambungan.
c. Meningkatkan kepercayaan public.
d. Meningkatkan citra baik perusahaan/ organisasi.
6
7. Bentuk dan isi mempengaruhi dalam media. Bentuk media yaitu media elektronik dan
media cetak. Sedangkan isi media yaitu terkaitnya dengan bentuk media massa.
8. Media massa memiliki wujud keindahan. Media cetak dan media elektronik memilik
keindahan yang berbeda-beda.
Pada uraian diatas, praktasi humas sangat penting mempelajari prinsip kerja media
massa, karena apabila praktisi humas memahami apa prinsip kerja media massa, maka
kegiatan media relations akan berjalan seperti ysng diinginkan dan perusahaan
mendapatkan hasilnya yaitu publik akan mempunyai opini baik dan perusahaan
mendapatkan citra positif.
4. Sebutkan dan gambarkan model-model hubungan Public Relations, serta jelaskan ciri-ciri
dari masing-masing model tersebut.
Jawab :
1. Two way communication symmetrical :
7
2. Two way communication asymmetrical :
8
memang berupaya untuk meningkatakan hubungannya antara instansi dengan
masyarakat agar pemerintah bisa membantu masyarakat untuk menemukan penyakit
apa yang sebenarnya terjadi juga membantu menanganinya, tetapi respon dari
masyarakat hingga kini tidak ditanggapi sehingga membuat komunkasi yang terjadi
hanya satu arah.
1. Press Agentry
Model Pertama yang akan kita bahas adalah Model Press Agentry, Press Agentry
disebut juga dengan Agen Pemberitaan yakni sebuah model dimana informasi bergerak
satu arah dari organisasi menuju publik. Model seperti ini kerap digunakan di sebuah
organisasi atau perusahaan yang mana tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut
memahamkan audience/masyarakat. Dari beberapa asumsi model ini adalah bentuk paling
tua dari Public Relations, sepemahaman dengan pengertiannya, Press Agentry diartikan
sama dengan hal-hal seperti Publisitas dan Promosi (Lattimore Baskin : 2010).
Pada beberapa penjelasan yang ada, saya bisa menarik kesimpulan bahawa Model
Press Agentry kerap banyak sekali digunakan dalam urusan pengembangan-
pengembangan perusahaan, untuk menciptakan citra baik nama perusahaan atau
organisasi mereka dan menarik perhatian para konsumen atau audience termasuk dalam
menggunakan taktik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan hampir semuanya mengarah ke
taktik Propaganda, dimana seseorang atau sekelompok kumpulan berusaha mempengaruhi
atau mempersuasi orang lainnya dengan berbagai cara, seperti contohnya jika dalam
sebuah perusahaan ingin menampilkan produk barunya maka ia akan menampilkan
menggunaka iklan dan mendesain berbagai cara agar iklan tersebut menarik perhatian
konsumen, seperti dengan menyewa bintang iklan ternama atau dengan menawarkan
9
sejumlah hadiah, doorprize, promo dan sebagiannya. Hal- hal semacam ini merupakan
taktik dalam sebuah perusahaan untuk mempengaruhi orang orang disekitarnya, terkadang
dalam semua taktik yang digunakan tidak secara etis melainkan beberapa diantaranya
mengunakan semacam pencitraan yang berlebihan demi mengangkat nama baik
perusahaanya ataupun organisasi, terlepas dalam menggunakannya dengan berbagai cara.
Lattimore dan Baskin menyebutkan semakin keras mereka bersuara, semakin banyak
perhatian yang akan mereka peroleh, terlepas salah atau benar sehingga akan semakin
baik mereka melakukan perkerjaaan.
2. Informasi Publik
10
3. Model Asimetris Dua Arah
Dari Penjelasan Model Informasi Publik diatas kita bisa menyimpulkan bahwa
Model Informasi Publik lebih memusatkan pada penyampaian informasi kepada audience
ketimbang mencapai pemaham antara organisasi dengan public, dikarenakan Model
Informasi Publik tidak menerapka metode ilmiah dan riset untuk mempersuasi Publik.
Berbeda dengan Model Asimetris Dua Arah, Model ini memandang Publik adalah objek
yang harus dipahamkan dengan informasi yang kita kucurkan, namun meskipun begitu
model ini tidak lebih mempertimbangkan feedback audience seperti Model Informasi
Publik dan Perbedaan nya tidak membuat mereka berdiri terlalu jauh antara satu dengan
yang lainnya, model asimetris dua arah ini lebih menarik audience untuk menyesuaikan
diri dengan oragnisasi bukan organisasi yang menyesuaikan dengan audience. Alur
komunikasi yang digunakan sama seperti model model sebelumnya yakni alur
komunikasi satu arah. Selain itu Model ini menerapkan kelanjutan riset, meneliti metode-
metode ilmiah, efektivitas persuasi dengan mewawancarai, meneliti agar sebuah informasi
dan pesan menjadi efektif. Model Asimetris dua arah, Press Agentry dan juga Informasi
Publik merupakan model yang mempunyai tujuan dan definisi yang sama dalam mencapai
tujuan di organisasi dengan cara mempersuasi, mmempengaruhi audience demi meraih
final destination, sedangkan model terakhir yang vakan kami sampaikan sedikit
mempunyai fokus yang berbeda.
11
satu arah (Lattimore Baskin : 2010) dengan begitu pengkondisian informasi kepada
public lebih efektive karena bisa menyampaikan respon kepada organisasi dari feedback
Public. Dalam bukunya Public Relations Profesi dan Praktik : 2010, disampaikan bahwa
Grunig menciptakan nama lain dari model ini, mixed motives, collarobative advocacy dan
cooperative antagonism. Grunig juga mengatakan bahwa Model ini adalah Model yang
paling etis. Dari sini bisa saya simpulkan bahwa Model Simetris Dua Arah merupakan
Model yang berhasil dalam penyampaiannya kepada publik dan mengikat keduanya
dalam komunikasi yang efektif. Dalam tatanan organisasi sebuah pencitraan baik akan
timbul jika konsumen memberi feedback positif begitu pula karena Publik adalah Penentu
bagaimana sebuah Organisasi berrhasil dalam pengaturan di dalamnya.
Dari sini kita bisa membaca garis-garis tipis perbedaan yang ada dalam keempat model
ini, keempatnya memiliki tujuan sama dalam menyampaikan informasi untuk publik
namun, taktik yang digunakan untuk mepersuasi audience berbdeda sehingga hasi yang
ditimbulkan berupa feedback yang berbeda pula, demikian yang nantinya akan
berpengaruh pada proses internal atau eksternal dari sebuah perusahaan.
12
5. Jelaskan salah satu karakteristik (kelebihan dan kekurangan) media massa di bawah
ini: (pilih salah satu saja). Sebutkan fungsi-fungsi media massa tersebut dan bentuk
kerjasama apa saja yang mungkin dilakukan antara media tersebut dengan perusahaan
yang anda wakili.
Jawab :
Dalam kasus ini saya memilih media massa twitter, saya memilih twitter karena
twitter merupakan salah satu media sosial yang banyak di gunakan di dunia. Saat ini
hampir semua orang tidak lepas dari gadget sehingga informasi sangat mudah
didapatkan melalui sosial media, dan hamper semua orang saat ini aktif di sosial
media. Hal ini yang menjadi alasan saya memilih media sosial di bandingkan dengan
media yang lain, agar memudahkan tersebarnya informasi dan cepatnya informasi
yang tersebar.
Kelebihan:
- Informasi yang diunggah lebih cepat tersebar.
- Publik yang dituju luas.
- Bisa berkomunikasi dua arah, karena biasanya media massa hanya bersifat satu
arah.
Kekurangan:
- Publik yang dituju tidak dapat di kategorikan.
- Banyaknya akun palsu yang memungkinka adanya berita hoax, atau berita palsu.
13
Contoh:
14
DAFTAR PUSTAKA
1. https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013
2. Lattimore,Dan.,& Baskin,Otis.,& Heiman,T,Suzette.,& Toth,L,Elizabeth,. (2010).
Public Relation Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Himanika.
3. http://marcomm.binus.ac.id/2015/11/13/hubungan-dengan-media-sebagai-bentuk-
komunikasi-external-perusahaan/
15