Oleh,
Nadia Lailin Nafiah
19.01.03.006
S-1 Administrasi Kesehatan
Assalamu’alaikumWrWb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena atas
limpahan rahmatnya, sehingga penulisan makalah tugas manajemen citra diri dan
kehumasan yang berjudul “Hubungan masyarakat dalam Organisasi” dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
Komunikasi dan Humas
Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan data-data yang diperoleh dari
buku-buku, artikel-artikel, serta informasi media sosial yang berhubungan dengan
tema di atas, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah bekerjasama sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan
bermanfaat bagi semua pembaca amin.
Wassalamu’alaikumWrWb
Penulis
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................3
ABSTRAK..........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................6
C. Tujuan......................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Fungsi humas dalam sebuah organisasi..................................................10
B. Organisasi profesi humas........................................................................14
C. Kedudukan public relations dalam organisasi.........................................15
D. Tugas humas dalam organisasi................................................................17
E. Kegiatan-kegiatan humas .......................................................................18
BAB III PENUTUP............................................................................................
KESIMPULAN...................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 26
.
4. Organisasi Profesi Humas Internasional
Organisasi humas tingkat internasional terbentuk pada Mei 1955 dalam
suatu pertemuan di Stratfort-Upon-Avon, Dengan tujuan sebagai berikut:
1) Menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman
profesional antara mereka yang berurusan dalam kegiatan humas
mengenai kepentingan internasional.
2) Mengadakansuatu rotasi apabila anggotanya setiap saat memerlukan
pemberitahuan dan bimbingan.
3) Membantu mencapai kualitas tertinggi tentang praktik kehumasan
umumnya di seluruh negara dan terutama di bidang internasional.
4) Meningkatkan praktik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia
dan memajukan nilai-nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu
pengetahuan.
5) Meninjau dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang
mempengaruhi praktik kehumasan yang biasa terjadi di berbagai negara
termasuk masalah-masalah seperti status profesi sebagai kode etik
profesi.
6) Menebitkan berbagai buleti, majalah atau terbitan-terbitan lain, seperti
“Who’s Who” dibidang humas internasional.
E. KEGIATAN-KEGIATAN HUMAS
Pekerjaan-pekerjaan humas yang dihadapi para petugasnya baik
pimpinan humas ataupun bukan, sesungguhnya ada banyak. Keragaman
pekerjaan yang mereka tangani, tergantung pula dari kebijakan pimpinan
organisasi / perusahaan / instansi dimana mereka bekerja, baik humas internal
ataupun humas eksternal
a. Humas Internal
Internal relations (hubungan internal) adalah kegiatan PR untuk
membina hubungan dengan publik internal, seperti karyawan, para manajer,
top management, dan para pemegang saham (stockholders) agar citra dan
reputasi organisasi atau perusahaan tetap positif dimata public internal.
a) Hubungan Karyawan
Sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan jangan berharap
memperoleh hubungan komunitas yang baik apabila para karyawannya
tidak diberikan informasi atau diberikan informasi yang salah. Kegagalan
yang serius dalam komunikasi karyawan menciptakan kelambanan pegawai,
ketidakefisienan, produktivitas menurun, semangat kerja menurun, mungkin
timbul pemogokan, serta masalah lain yang menimbulkan dan merugikan
organisasi, lembaga atau perusahaan, misalnya penjualan produk jasa
menurun, keuntungan berkurang, juga citra dan reputasinya menjadi negatif
(Moore, 2004 : 348).
b. Humas Eksternal
External relations (hubungan eksternal) adalah kegiatan PR yang
melakukan hubungan dengan publik eksternal sebuah organisasi atau
perusahaan, seperti pers, pendidik, dan para pemuka pendapat. Sebagai
analogi, seorang PR itu satu kaki berada di organisasi atau perusahaan dan
satu kakinya lagi berada di publik. Artinya, kaki seorang PR itu harus
merentang.
a) Hubungan Pemasok
Ketergantungan para pengusaha kepada para pemasok (supplier)
komponen produk meningkat selama bahan dan proses yang semakin
khusus menjadi terlihat dalam produksi peralatan yang ilmiah dan rumit,
serta produk-produk teknis yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
industri, militer, dan publik konsumen meningkat. Dalam hubungan ini,
kedudukan pemasok semakin bertambah penting. Para pengusaha pabrik
percaya kepada pemasok bahan mentah, suku cadang, aksesoris, perkakas,
dan mengoperasikan perbekalan untuk produksi dan operasi. Para pemasok
makanan, obat-obatan, perangkat keras, pakaian, perabot rumah, bahan
bakar, dan beribu-ribu produk lainnya untuk dijual kembali kepada
komsumen utama (Moore, 2004 : 403-404).
b) Hubungan Komunitas
Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup di tempat yang
sama, berpemerintahan sama, dan mempunyai kebudayaan dan sejarah yang
KESIMPULAN
Jadi, seorang praktisi humas harus memiliki perencanaan yang matang
dalam membuat suatu program kerja dan harus secara efisien menjalankan proses
tersebut. Perencanaan dan Pemrograman dijadikan kompas kinerja yang akan
menjadi patokan dan skala dalam menjalankan fungsi management. Perencanaan
itu sendiri terdiri dari anggaran humas internal dan anggaran biro humas. Seorang
praktisi PR harus memikirkan langkah apa saja yang akan diambil dalam
mewujudkan suatu sistem yang baik dan terencana agar tidak salah arah dalam
proses kinerjanya.
Perencanaan yang baik serta pembentukan suatu program yang efektif dan
efisien akan berdampak positif bagi perusahaan dan organisasi bersangkutan. Hal
ini secara otomatis menguntungkan secara materi bagi perusahaan dalam jangka
waktu tertentu dari hasil kinerja tersebut. Membuat program juga harus
direncanakan secara matang agar program yang akan dipilih dan dijalankan akan
efektif dan akan menghasilkan hasil yang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa
dalam menjalankan fungsi management, seorang humas harus memfikirkan
tentang langkah apa yang akan diambil dan kemana nasib perusahaan akan
dibawanya, kemudian membuat suatu kegiatan perencanaan yang baik dengan
disertakan program-program dan media apa yang akan dipilih agar secara efektif
meningkatkan minat positif bagi khalaya;