BAB I
RUANG LINGKUP KEHUMASAN
1. SEJARAH HUMAS
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara
pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Pada perkembangannya
konsep dasar Public Relations mulai diperkenalkan di Amerika yang dipelopori oleh
Ivy Ledbetter Lee yang pada tahun 1906, Ivy berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu
bara di Amerika Serikat akibat pemogokan kaum buruh. Pemogokan kaum buruh ini
memunculkan ide atau gagasan dari Lee untuk menengahi dengan bagi keuntungan antara kedua
belah pihak yakni pihak indutriawan dan pihak pekerja.
Pemikiran Ivy dalam melakukan pekerjaannya dinamakan "The Declaration
of Principles" (Deklarasi azas-azas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa keberadaan public
tidakbisa dianggap enteng oleh indutri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Atas upayanya
ini Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai "The father of Public Relations"
Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950, seiring perkembangan
politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat
Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan
Indonesia oleh Belanda.
Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan
dengan nama Hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan, lebih banyak untuk ke
luar organisasi.
Hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan istilah Public Relations digunakan oleh
pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina, sebuah perusahaan minyak. Public
Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun
swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak
tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Perkembangan humas di Indonesia terus bergulir seiring dengan perkembangan humas
yang ada di Asia, bahkan dunia. Sebagai contoh, humas digunakan untuk kepentingan usaha
dalam ajang seperti Olimpiade, suatu event international yang sampai saat ini masih menjadi
pusat perhatian dunia sebagai ajang membuka pasar dunia untuk memasarakan produk-
produknya.
2. DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan,
direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah
lembaga/institusi dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan sebuah seni
berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari
kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif
lembaga.Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan
melaksanakan kegiatan humas secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi
maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu
yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta,
merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Sebagai sebuah profesi seorang petugas Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat
akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Menurut Majalah Public Relations News, Humas adalah: fungsi manajemen yang menilai
sikap masyarakat,mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu organisasi terhadap
kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan melaksanakanprogram humas aksi untuk
mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan agar diterima masyarakat
Menurut “ The International Public Relations Assosiation” (IPRA), Humas adalah fungsi
manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta
atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang
terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini diantara mereka.
Menurut The British Institute of Public Relations, Humas adalah: suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan memelihara saling
pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakatnya
Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk
mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.
Menurut Edward L. Bernays, Humas memiliki tiga pengertian :
1) Memberi penerangan kepada masyarakat.
2) Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan
dari masyarakat terhadap permasalahannya.
Jadi Humas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara organisasi/lembaga dengan publik,
yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, saling
membantu/kerjasama, menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif
lembaga/organisasi.
3. KARAKTERISITIK HUMAS
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang
disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu:
a. Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas.
Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan
terjadinya arus informasi timbal balik.
b. Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan
kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan
hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu
syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS
internasional, yakni GWA (Golden World Award For Excellence in HUMAS).
c. Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah
pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan
budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai
tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.
d. Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama.
Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang
mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.
4. MACAM-MACAM HUMAS
A. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan
dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka
memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja
institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Selain memberikan informasi keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus
memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi
yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik
yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.
Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari
berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas
pula dari “karakteristik” yang melekat dalam setiapprogram humas pemerintah antara lain
sebagai berikut :
1. Program humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang,
karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena
sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers,
LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai
permasalahan mereka.
2. Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk mendapat pengakuan dan publikasi tentang apa
yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Bentuk yang bias ditemukan
melalui Kampanye kesehatan, sadar hukum, mass information, pengumpulan dan, publikasi
perkembangan teknologi kedokteran dan hasil penelitian, pengalaman dramatis dalam mencari
berita dan pemutaran film-film. Contoh penerapan bentuk humas Profesi tersebut adalah dokter,
pengacara, waatawan, artis dan sebagainya.
5. FUNGSI HUMAS
Fungsi humas menurut IHUMASA
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada
tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini meliputi 15
pokok yaitu:
1) Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah humasilaku manusia.
2) Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3) Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran
tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4) Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang
utuh
5) Mencegah konflik dan salah pengertian
6) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7) Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
8) Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
9) Memperbaiki hubungan industrial
10) Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
11) Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota
untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau layanan
12) Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
13) Menciptakan jadi diri institusi
14) Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
15) Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi
Pekerjaan petugas Humas
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1) Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai
dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2) Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu
menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi)
dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-
pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan
pengertian.
3) Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam
suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau
sekelompok orang.
4) Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak
mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai
peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga
ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer disekelilingnya dapat
diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5) Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, umumnya merupakan
cara yang berhasil untuk meraih simpati.
6. ASPEK-ASPEK HUMAS
a. Aspek Layanan
Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan
sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran,
layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik
dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah
memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan
pelayanan klien.
Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan yang baik agar klien tertarik dan
bertahan pada perusahaan tersebut
b. Aspek Komunikasi
Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way
communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal
(timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah
mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif).
Contoh: Sebelum para karyawan perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji, public
relations harus melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah aksi dan
umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah rencana
aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian melaksanakan rencana
terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan.
c. Aspek Kesetiaan
Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi ,sikap dan opini untuk
mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada.
Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran jalannya
perusahaan
d. Aspek Produktivitas
Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia
karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang). Pandangan yang lebih
mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan
memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau
kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja
dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis
dari konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan
bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind) yang selalu
mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin,dan esok lebih
baik dari hari ini.” Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik
antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
(Sedarmayanti,2009:197). Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil yang atau output
dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik
kinerja seorang pegawai ,berarti pegawai tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya
semakin meningkat.
Contoh: Merancang iklan yang menarik dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien
untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan.
Disamping persyaratan diatas ada juga pedomen bagi petugas humas dalam melakukan dan
mengembangkan hubungan masyarakat antara lain :
a. Penampilan
b. Tingka laku
c. Keterbukaan
d. Kemampuan daya tangkap dan pemehaman
e. Kemampuan memahami orang lain
f. Keterusterangan
g. Etika
h. Kegembiraan
i. Kecakapan untuk berkomunikasi
j. Kemampuan untuk memberi perhatian
8. PROSES HUMAS
Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat,
kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk
memperoleh hasil akhir tersebut.
Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja,
seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat
proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada
pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah:
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,
praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu
memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang
berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?”
merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam
melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala
keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual
yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan
penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah
didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus
mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian
rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini
dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion,
wawancara mendalam, dan walking around research.
1. Planning (perencanaan)
Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam tahap
ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi
masalah dan menentukan orang-orang yang akan menangani masalah tersebut nantinya.
Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut
menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data
dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada
rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat
program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan
publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah
dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari
evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini,
dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu,
setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru
lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat
kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial dan peran teknis.
Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert pereciber communication,
prooblem solving process facilitator dan communicatoin facilitator.
Keempat peran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. expert pereciber communication
Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan
perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2. Poblem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia
menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis
manajemen.
3. Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan
sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
4. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di
bidang humas.
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas yakni :
1. Menginterpretasikan , menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian
direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
2. Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
3. Mengevaluasi program humas-program humas organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan
dengan publik.
Ada beberapa manfaat dari adanya humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat
dengan tujuan dan fungsi humas. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Memahami, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik. Kecenderungan
perilaku publik diklasifikasikan oleh Frank Jeffkins menjadi empat situasi yang dihadapi oleh
humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangka dan memusuhi.
Dalam hal tersebut tugas humas dapat mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang
apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi
simpati.
b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik
Kepentingan organisasi/lembaga dapat jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya.
Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi
saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila kepentingannya berbeda, maka
humas dapat bertugas untuk menghubungkannya.
c. Mengevaluasi program humas organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan dengan publik.
Humas disini bertugas untuk senantiasa memonitor semua program humas, karena tugas tersebut
dapat berarti humas memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program humas
sebaiknya diteruskan atau dihentikan.
Humas pada hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat dianalogikan
dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah :
a. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian
Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling mengenal, baik
mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian,
aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling
kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.
b. Menjaga dan membentuk saling percaya
Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “ kebaikan/ketulusan”
orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “
kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepetingan (organisasi dan
pers), maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima
dan menghormati kepentingan masing-masing.
c. Memelihara dan menciptakan kerja sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkapn akan terbentuk bantuan dan
kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau
termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.
BAB II
KODE ETIK HUMAS
2. Planning (perencanaan)
Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam tahap
ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi
masalah dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah nantinya. Perencanaan ini
tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan
suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang
telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah,
dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program humas kerja
berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci
dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah
dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari
evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini,
dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu,
setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru
lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat
kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial dan peran
teknis. Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert pereciber
communication, prooblem solving process facilitator dan communicatoin facilitator.
Keempat peran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. expert pereciber communication
Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan
perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2. Poblem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia
menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis
manajemen.
3. Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan
sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
4. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di
bidang humas.
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas yakni :
1. Menginterpretasikan , menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian
direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
2. Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
3. Mengevaluasi program humas-program humas organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan
dengan publik.
Secara garis besar kode etik IHUMASA mencakup butir-butir pokok sebagai Standard
Moral of Public Relationssebagai berikut:
1. Kode perilaku;
2. Kode moral;
3. Menjunjung tinggi standar moral;
4. Memiliki kejujuran yang tinggi;
5. Mengatur secara etis mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh diperbuat oleh Humasofesional
HUMAS/Humas.
Landasan patokan utama dari etika profesi dan Kode etik IHUMASA adalah berdasarkan
prinsip-prinsip dasar PBB sebagai berikut:
1. The Universal Declaration of Human Right
(Menghormati dalam pelaksanaan tugas humasofesinya dengan memperhatikan humasinsip-
humasinsip moral dari deklarasi umum tentang hak-hak asasi manusia).
2. Human Dignity
(Menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia serta mengakui hak setiap humasibadi
untuk menilai).
D. Jabatan Humas
1. Pengertian Jabatan
Ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu
dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.
Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam
lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS.
Tugas pokok pranata humas adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan
yang meliputi:
1. Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan
2. Pelayanan informasi
3. Melaksanakan hubungan kelembagaan
4. Melaksanakan hubungan personil
5. Mengembangkan pelayanan informasi dan kehumasan.
1. PERHUMAS
Pada tanggal 15 Desember 1972 para praktisi humas di Indonesia mendirikan
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta. Berikut tujuan-tujuan
PERHUMAS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan perkembangan dan keterampilan humasofesional hubungabmasyarakat
di Indonesia.
2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan masyarakat.
3. Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman diantara para anggotanya.
4. Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi serumpun dengan bidang hubungan
masyarakat, di dalam maupun diluar negeri.
Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya organisasi humas di Asia Tenggara yaitu
FAHUMASO (Federation of ASEAN Public Relations Organization) di Kuala Lumpur.
Indonesia melalui Perhumas ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAHUMASO di Jakarta.
2. APHUMASI
Di Indonesia juga terdapat organisasi yanng menghimpun perusahaan humas, yakni
APHUMASI (Asosiasi Perusahaan Public Relations). AHUMASI didirikan pada 10 April 1987
di Jakarta bersifat independen.
Keanggotaan IHUMASA terbuka bagi semua orang yang bertanggung jawab penuh bagi
rencana dan pelaksanaan suatu bagian penting dan berkaitan dengan semua kegiatan dari suatu
badan hukum, perusahaan,perserikatan, pemerintah atau organisasi lain yang membina hubungan
baik dan humasoduktif dengan publik atan khalayak ramai.
5. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah:
1. Menyalahgunakan kepercayaan, ini dapat berupa membocorkan rahasia, korupsi dll
2. Memberikan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang sumbernya
tidak jelas dan tidak dapat dicek.
3. Mengadakan kerja sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individu-
individu lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.
4. Menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan
seseorang kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respons terhadap tindakan-tindakan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Komentar
1.
BALAS
Posting Komentar
Postingan populer dari blog ini
Manfaat dan Tujuan Humas
Agustus 22, 2018
Lanjutan dari Fungsi dan Peranan Humas...
8.PROSEDUR KERJA HUMAS Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka
diperlukan prosedur/proses kerja yang benar. Mengingat, kegiatan HUMAS tidak hanya
mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir
tersebut. Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
lingkungan kerja, seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan
kegiatannya. Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis,
sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut
adalah: 1. Research (penelitian) Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala
dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya
dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang
pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang berkepentingan dan terpengaruhi
oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupak…
BACA SELENGKAPNYA
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan