Kelas/ Semester : XI / I
MATERI :
Periode Kejadian
Abad ke - 19 Humas di Amerika dan di Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan
pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
1865 - 1900 Pada tahun- tahun ini, publik masih dianggap bodoh oleh Praktisi Humas
1900 - 1918 Publik mulai diberi informasi dan dilayani
1918 - 1945 Publik maulai diberi pendidikan dan dihargai
1925 Humas menjadi pendidikan tinggi resmi di New York
1928 Humas sebagai mata kuliah wajib di Belanda, serta mulai diadakannya kursus
kehumasan
1945 - 1968 Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui tentang banyak hal
1968 Di belanda Humas berkembang pesat ke arah ilmiah karena adanya penelitian yang
rutin dan berkesinambungan mengenai humas. Sedangkan di Amerika, arah humas
cenderung ke arah bisnis
1968 - 1979 Publik dikembangkan dan dikelompokkan berdasarkan berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979 - 1990 Profesi Humas memasuki masa globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1) Terjadinya perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola
perilaku praktisi humas secara nasional/ internasional
1990 - 2) Mulai terbangun kerja sama kehumasan secara lokal, nasional maupun
internasional
Sekarang
3) Terjadi saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, IPTEK, sesuai
dengan kebutuhaaan era global/ informasi
Periode Kejadian
Periode I (1962) Pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda,
yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/
divisi humas.
Terbentuknya Badan koordinasi Kehumasan (Bakohumas), yang tata kerjanya
antara lain, ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangun,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan
dan pengembangan profesi kehumasan.
Periode 2 Tahun 1967, berdiri koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang
(1967 – (1971) disingkat “Bakor” yang secara Ex Officio di pimpin oleh pimpinan pada setiap
departemen.
Tahun 1970 – 1971, Bakor di ubah menjadi Bakohumas (Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah) yang di atur melalui SK Menpen No.
31/Kep?Menpen/Tahun 1971. Yang menjelaskan bahwa Bakohumas menjadi
institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas
tersebut beranggotakan Humas Departemen, Lembaga Negara serta unit usaha
negara/ BUMN. Kerjasama antara Humas departemen/ institusi tersebut
menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi dalam
operasi penerangan dan kehumasan.
Mulai muncul Humas di kalangan profesional pada lembaga swasta umum,
ditandai dengan :
1) Tanggal 15 Desember 1972 didirikannya Perhimbunan Hubungan
Periode 3 Masyarakat Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi humas oleh
(1972 – 1993) kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Pada konvensi nasional humas di
Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEKI).
Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Publik Relations
Association (IPRA) dan ASEAN Publik Relations Organization (FAPRO).
2) Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuknya Asosiasi Perusahaan Publik
Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi terbentuk
organisasi perusahaan publik relations yang indepen (konsultan jasa
kehumasan).
Periode 4 Mulai berkembang Humas di kalangan swasta bidang profesi khusus seperti
(1995 – spesialis humas di bidang industri pelayanan jasa. Perkembangan pada periode
Sekarang) ini ditandai dengan :
1) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang
(H-3) sebagai wadah organisasi profesi Humas bidang jasa perhotelan,
berkaitan dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di
Indonesia).
2) Tanggal 13 September 1996 diresmikannya Forum Komunikasi antar Humas
Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono.
3) Keluarnya SK. BAPEPAM No.63/ 1996, tentang wajibnya pihak emiten (
Perusahaan yang Go To Public ) di pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya memiliki Lembaga Corporate Secretary.
4) Berdirinya PRSI ( Public Relations Society Of Indonesian ) pada tanggal 11
November 2003 di Jakarta. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan
kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta partisipasi para
anggotanya untuk berkiprah sebagai Public Relations Profesional dalam
aktivitas secara nasional maupun Internasional.
b. Tujuan Humas
Pada hakikatnya, humas merupakan suatu aktivitas, sehingga humas memiliki tujuan,
yaitu terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognitif ), menjaga dan
membentuk saling percaya (Aspek Afektif ) serta memelihara dan menciptakan kerja
sama ( Aspek Psikomotorik ).
Tujuan Humas Menurut Meinanda (2008), antara lain :
1) Tujuan Internal
Bagi internal organisasi, tujuan humas adalah untuk mencapai karyawan yang
mempunyai gairah kerja. Hal tersebut diwujudkan melalui :
Seorang pemimpin harus memperhatikan kepentingan para pegawai baik di
tinjau dari ekonomi, sosial maupun psikologi.
Membina “Mental Attitude” agar anggota/ karyawan dapat memberikan
kesan positif pada publik.
Memperlakukan tipe karyawannya dengan sikap yang sama, tanpa membeda-
bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain.
c. Tugas Humas
1) Meningkatkan partisipasi, dukungan dan juga bantuan yang dilakukan secara konkret
yang berasal dari masyarakat, baik berupa sarana prasarana, maupun dana yang
bertujuan demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari organisasi/ lembaga/
perusahaan.
2) Menimbulkan dan juga membangkitkan rasa tanggung jawab yang besar pada
masyarakat terhadap kelangsungan dari program yang berasal dari organisasi/
lembaga/ perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi.
4) Mengembangkan dan menegakkan citra/ image yang mampu menguntungkan
organisasi/ lembaga/ perusahaan terhadap para stakeholder-nya dengan sasaran yang
terkait, yaitu publik eksternal dan internal.
5) Membuka kesempatan yang luas terhadap para pemakai produk dan juga berbagai
pihak yang terkait untuk partisipasi dalam meningkatkan mutu organisasi/ lembaga/
perusahaan.
Menurut Nawawi dan Martini Hadari, tugas hubungan masyarakat/ Humas, yaitu sebagai
berikut :
a) Humas bertugas untuk menyebarluaskan berbagai bentuk informasi mengenai suatu
gagasan, agar maksud dan tujuan serta manfaat dari suatu perusahaan/ lembaga/
organisasi dapat diketahui oleh berbagai pihak di masyarakat.
b) Humas miliki tugas, yaitu selalu mempersiapkan bahan yang selalu update atau
terbaru mengenai berbagai hal yang akan dikomunikasikan atau yang disampaikan
oleh pimpinan perusahaan kepada masyarakat / pihak tertentu dalam wawancara,
pidato, pemasar seminar, ceramah dan sebagainya.
c) Humas memberikan berbagai kejelasan mengenai informasi yang sudah disampaikan
pimpinan/ administrator kepada masyarakat/ kepada pihak terkait.
d) Humas memiliki tugas untuk menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk
rencana dari perusahaan/ lembaga/ organisasi yang berkaitan dengan berbagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat yang disampaikan kepada pimpinan/ administrator
dengan tujuan untuk mendapatkan persetujuan.
d. Fungsi Humas
1) Fungsi utama Humas
a) Menilai den menentukan pendapat umum yang memiliki kaitan dengan
perusahaan/ organisasinya
b) Menumbuhkembangkan hubungan baik yang etrjadi antara perusahaan dengan
publiknya, baik publik eksternal maupun internal yang bertujuan untuk
menanamkan pengertian.
c) Memberikan saran kepada pimpinan mengenai cara dalam mengendalikan
berbagai pendapat umum dengan sebagaimana mestinya.
d) Menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat umum.
e) Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik yang bertujuan untuk menciptakan
iklim pendapat publik yang menguntungkan bagi perusahaan/ lembaga/
organisasi.
2) Fungsi Humas sebagai fungsi manajemen
a) Fungsi Intern
Humas harus mampu untuk mengusahakan tumbuhnya suatu sikap dan
citra atau image masyarakat yang positif terhadap berbagai brntuk
tindakan/ kebijaksanaan dari organisasi
Sebagai penghubung antara manjemen dengan publiknya.
b) Fungsi Ekstern
Publik Relations (PR) memiliki fungsi untuk mengidentifikasi dan
mengenali berbagai hal yang mampu menimbulkan sikap/ gambaran
yang bersifat negatif yang ada dalam masyarakat sebelum sesuatu
tindakan/ kebijakan dijalankan.
PR membuat suatu penafsiran dan penelitian sebagai kepentingan
manjemen tentang sikap yang ada sekarang/ diperkirakan sebelumnya
pada publik utama atas urusan yang berasal dari perusahaan.
PR memberikan suatu nasihat yang ditujukan pada manajemen tentang
seluruh perkembangan yang berada diluar ataupun di dalam yang
menyangkut berbagai pengaruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
Melakukan tindakan yang bertujuan demi kepentingan manajemen dalam
merencanakan dan juga melaksanakan fungsi umum dari Humas.
3) Fungsi Humas Menurut Edward L. Bernaus
a) Memberikan informasi kepada masyarakat
b) Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
c) Melakukan usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga/
organisasinya dengan publiknya ataupun sebaliknya.
e. Peran Humas
Menurut Dozier dan Broom membagi peran Humas menjadi empat Kategori, yakni :
1) Expert Presciber Communication
Praktisi Humas dianggap sebagai orang yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dalam bidangnya dan membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Sehinnga seorang Humas harus
berperan untuk menasihati pimpinan suatu organisasi/ perusahaan. Hubungan ini
seperti hubungan yang terjadi antara Dokter dan Pasien.
2) Communication Facilitator
Praktisi Humas bertindak sebagai Fasilitator komunikasi/ Mediator yang terjadi
antara perusahaan dengan publiknya, baik publik internal maupun eksternal yang
membantu pihak maajemen dalam mendengarkan apa yang diharapkan dan
diinginkan publiknya. Disisi lain, ia juga harus mampu menjelaskan kembali
keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya. Istilah umum, yaitu
sebagai jembatan komunikasi yang terjadi antara publik dengan perusahaan. Dalam
hal ini, humas juga sebagai penengah atau media jika terjadi salah pengertian/
Miscommunication.
3) Promblem Solving Facilitator
Praktisi Humas memiliki peran sebagai fasilitator dalam memecahkan berbagai
permasalahan. Dalam hail ini, Humas ikut aktif dalam setiap manajemen (krisis).
Sehinnga, Humas menjadi anggota tim, bahkan jika memungkinkan seseorang humas
mampu menjadi leader dalam melakukan penanganan terhadap krisis yang ada dalam
manajemen.
4) Technician Communication
Dalam hal ini, petugas Humas adalah pelaksana dari teknis komunikasi atau sebagai
Journalist In Resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
dikenal dengan “Methode Of Communication In Organization”. Adapun kebijakan
dan keputusan teknik komunikasi yang akan digunakan bukan di ambil dari
keputusan humas, melainkan keputusan yang berasal dari manajemen kemudian
dilaksanakan oleh Humas.
g. Manfaat Humas
1) Manajemen Krisis
Pada dasarnya, tidak ada satupun perusahaan yang bebas dengan krisis, minimal
perusahaan tersebut memiliki resiko mengalami krisis. Sehingga, tim humas yang
berada dalam struktur perusahaan memiliki tugas untuk menyelesaikan berbagai
krisis yang terjadi dengan melakukan berbagai bentuk persiapan dan juga kesiapan
tersendiri dari humas.
2) Penerbitan Desktop
Humas memiliki tanggung jawab atas jurnal dari komputer perusahaan. Sehingga
perusahaan memiliki bagian internal relations yang mengurusi hal tersebut.
3) Identitas Perusahaan
Adalah suatu wahana komunikasi bagi seluruh karyawan dari perusahaan, pemilik
saham, agen atau dealer, lembaga keuangan, konsumen, serta berbagai pihak yang
memiliki kepentingan dan juga memiliki kaitan dengan perusahaan. Tim Humas
merupakan bagian yang memiliki tanggung jawab dalam memelihara dan
menciptakan identitas dari suatu perusahaan.
4) Hubungan Parlementer
Humas harus menjalin hubungan parlementer dengan baik yaitu berbagai hubungan
yang terjadi antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, anggota parlemen
dan seluruh birokrat yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan
departemen. Regulator / legislator merupakan publik yang memiliki peran penting
dalam keberlangsungan usaha dari suatu perusahaan.
5) Publik Relations Financial
Dalam suatu perusahaan yang sudah mencapai go public, seharusnya perusahaan ini
memerlukan tim humas yang mampu melakukan berbagai bentuk kegiatan. Humas
yang berada diseputar peristiwa keuangan/ bisnis dalam rangka mendukung rencana
perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung
peluncuran laporan tahunan dari suatu perusahaan.
Setelah mempelajari materi tentang ruang lingkup kehumasan, diharapkan agar siswa/i dapat
mengerjakan tugas di bawah ini dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.
Contoh 1 :
Kasus :
Suatu organisasi kurang membangun hubungan yang baik dengan masyarakat disekitarnya, sehingga
masyarakat kurang mengenal organisasi tersebut dengan baik. Apa yang harus dilakukan manjemen
perusahaan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat disekitarnya ?
Solusi :
Organisasi dapat membentuk divisi humas dengan tugas menjalin komunikasi dengan para
stakeholders ataupun mengomunikasikan visi, misi, tujuan dan program organisasi kepada publik.
Divisi Humas dapat dijadikan sebagai ujung tombak bagi organisasi dalam menjalin hubungan
dengan berbagai pihak.
1. KASUS I
Sebuah perusahaan tekstil akan mendirikan pabrik baru disebuah daerah. Namun masyarakat
setempat di daerah tersebut menolak pembangunan pabrik karena dikhawatirkan limbah
pabrik akan mengotori lingkungan daerah tempat daerah mereka. Berdasarkan studi dan
penelitian, pabrik yang akan didirikan di daerah tersebut telah sesuai dengan peraturan dan
tidak akan mencemari lingkungan sekitar. Berdasarkan kasus di atas, sebagai Praktisi Humas
di pabrik tersebut yang bertindak sebagai Communication Facilitator, tindakan apa yang akan
kamu lakukan ?
2. KASUS 2
Harianto bekerja sebagai manajer humas disebuah perusahaan. Pada suatu hari terjadi konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar terkait pembuangan limbah industri. Sebagai
seorang prakrisi humas perusahaan langkah apa yang seharusnya dilakukan Harianto ?
3. KASUS 3
Sebuah perusahaan kurang mampu menjalin hubungan baik dengan masyarakat karena