Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KEGIATAN SISWA ( LKS )

Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan

Kelas/ Semester : XI / I

Alokasi Waktu : 6 JP ( 2 X Pertemuan ) @ 45 Menit

Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami ruang lingkup kehumasan

Indikator : A. Hakekat dan Sejarah Humas

B. Karakteristik dan Konsep Humas

C. Ruang Lingkup Humas

MATERI :

A. Hakekat dan Sejarah Humas


1. Pengertian Humas
Hubungan masyarakat atau yang disebut public relations merupakan suatu usaha yang
bertujuan guna membangun dan juga untuk mempertahankan citra, reputasi, serta komunikasi yang baik
dan juga bermanfaat antara perusahaan atau organisasi dengan khalayak umum atau masyarakat. Menurut
pemdapat Frank Jefkins menyatakan bahwa Humas adalah “ Segala bentuk dari komunikasi terencana,
antara suatu organisasi dengan pihak lain yang bertujuan yang bertujuan untuk meraih tujuan- tujuan yang
berkaitan dengan kesepahaman yang menguntungkan kedua belah pihak”.
Menurut pendapat British Institude Public Relation, Humas merupakan suatu keseluruhan
dari berbagai upaya yang dilakukan dengan terencana dan juga memiliki kesinambungan yang bertujuan
dengan menciptakan dan juga untuk memelihara niat baik (good will) serta menumbuhkan sikap saling
pengertian yang terjadi antara suatu organisasi/ perusahaan dengan segenap khalayak atau masyarakat.
Adapun menurut pendapat dari Efendy, humas dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu :
a. Humas sebagai teknik komunikasi
Yaitu jika kegiatan humas dilakukan sendiri oleh pimpinanan organisasi
b. Humas sebagai metode komunikasi
Humas sebagai metode komunikasi dimaksudkan jika humas dilakukan secara
melembaga (public relations of being), di mana wahana humas ditekankan pada beberapa
hal, yaitu pada beberapa hal, yaitu pada biro, bagian, seksi, urusan bidang, dan
sebagainya. Menurut Pendapat IPR menyatakan jika Humas sebagai suatu disiplin dan
juga serangkaian usaha yang bertujuan untuk menjaga reputasi guna memperoleh
pemahaman, pengertian dan juga dukungan serta untuk mempengaruhi opini dan
perilaku.
Pengertian Humas Meneurut Para Ahli :
1) Asosiasi Humas Seluruh Dunia
Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya,
memberikan masukan dan saran kepada para pemimpin organisasi dan mengimplementasi
program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan
khalayak.
2) Cutlip, Center, dan Broom (2006)
Publik Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan
yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan dan
kegagalan organisasi tersebut.
3) Edward L. Bernays
Publik Relations mempunyai tiga arti, yakni :
 Penerangan kepada publik
 Persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
 Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga
4) Frank Jeffkins (1986)
Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik kedalam
maupun keluar organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian
bersama.
Selain itu, ada beberapa defenisi menurut para ahli dan asosiasi di atas, humas dapat di
defenisikan dalam dua pengertian yakni humas sebagai “methode of communication” dan
humas sebagai “state of being”.
a. Humas sebagai “methode of communication” (metode komunikasi)
Memiliki ciri khas, yakni :
 Komunikasi dilaksanakan dua arah secara timbal balik
 Kegiatan yang dilakukan meliputi penyebaran informasi, pelaksanaan persuasi dan
pengkajian opini publik
 Tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan perusahaan itu sendiri
 Sasaran yang dituju adalah publik intern dan ekstern
 Efek yang diharapkan adalah terjadinya hubungan yang harmonis antar organisasi
dengan publiknya
b. Humas sebagai “state of being”
Maksudnya adalah humas merupakan perwujudan kegiatan berkomunikasi sehingga
melembaga. Humas dilembagakan dalam bentuk devisi, bagian ataupun biro yang
mengurusi fungsi humas.
2. Sejarah Perkembangan Humas
a. Sejarah Umum Humas di Dunia
Istilah publik relations mulai dikenal pada tahun1906. Hal tersebut dibuktikan oleh Ivy
Ledbetter Lee yang mampu menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun
1906 dengan sukses. Sehingga dengan berbagai usahanya kemudian Ivy Ledbetter Lee di angkat menjadi
bapak Humas Dunia atau The Father Of Public Relations. Perkembangan Humas merupakan yang sejalan
dengan perkembangan yang sejalan dengan perkembangan manusia. Unsur- unsur yang memberi
informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat dan mengintergrasikan masyarakat adalah landasan
bagi perkembangan suatu masyarakat. Sedangkan dasar- dasar fungsi humas ditemukan ketika revolusi
Amerika ketika Humas di mualai direncanakan dan dilaksanakan.
Perkembangan Humas di Dunia dapat dirincikan pada Tabel berikut :

Periode Kejadian
Abad ke - 19 Humas di Amerika dan di Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan
pada perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
1865 - 1900 Pada tahun- tahun ini, publik masih dianggap bodoh oleh Praktisi Humas
1900 - 1918 Publik mulai diberi informasi dan dilayani
1918 - 1945 Publik maulai diberi pendidikan dan dihargai
1925 Humas menjadi pendidikan tinggi resmi di New York
1928 Humas sebagai mata kuliah wajib di Belanda, serta mulai diadakannya kursus
kehumasan
1945 - 1968 Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui tentang banyak hal
1968 Di belanda Humas berkembang pesat ke arah ilmiah karena adanya penelitian yang
rutin dan berkesinambungan mengenai humas. Sedangkan di Amerika, arah humas
cenderung ke arah bisnis
1968 - 1979 Publik dikembangkan dan dikelompokkan berdasarkan berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979 - 1990 Profesi Humas memasuki masa globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1) Terjadinya perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola
perilaku praktisi humas secara nasional/ internasional
1990 - 2) Mulai terbangun kerja sama kehumasan secara lokal, nasional maupun
internasional
Sekarang
3) Terjadi saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, IPTEK, sesuai
dengan kebutuhaaan era global/ informasi

b. Sejarah Humas di Indonesia


Sejarah perkembangan Humas antarnegara dapat berbeda- beda abik bentuk maupun
kualitasnya, karena perkembangan Humas ini lebih banyak dipengaruhi oleh kompleksitas masyarakat. Di
Indonesia sendiri, perkembangan Humas secara konseptual ditandai dengan berdirinya organisasi humas
pertama yang didirikan oleh Pertamina dengan adanya Devisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan
Masyarakat). HUPMAS yang didirikan Pertamina ini tugasnya adalah menjalin hubungan komunikasi
timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/ BUMN/ Asing dan masyarakat.
Secara rinci, Rosadi Ruslan (1998) membagi Publik Relations di Indonesia dalam 4 periode, yakni :

Periode Kejadian
Periode I (1962) Pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda,
yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/
divisi humas.
Terbentuknya Badan koordinasi Kehumasan (Bakohumas), yang tata kerjanya
antara lain, ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangun,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan
dan pengembangan profesi kehumasan.
Periode 2 Tahun 1967, berdiri koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang
(1967 – (1971) disingkat “Bakor” yang secara Ex Officio di pimpin oleh pimpinan pada setiap
departemen.
Tahun 1970 – 1971, Bakor di ubah menjadi Bakohumas (Badan Koordinasi
Kehumasan Pemerintah) yang di atur melalui SK Menpen No.
31/Kep?Menpen/Tahun 1971. Yang menjelaskan bahwa Bakohumas menjadi
institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas
tersebut beranggotakan Humas Departemen, Lembaga Negara serta unit usaha
negara/ BUMN. Kerjasama antara Humas departemen/ institusi tersebut
menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi dalam
operasi penerangan dan kehumasan.
Mulai muncul Humas di kalangan profesional pada lembaga swasta umum,
ditandai dengan :
1) Tanggal 15 Desember 1972 didirikannya Perhimbunan Hubungan
Periode 3 Masyarakat Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi humas oleh
(1972 – 1993) kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Pada konvensi nasional humas di
Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEKI).
Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Publik Relations
Association (IPRA) dan ASEAN Publik Relations Organization (FAPRO).
2) Tanggal 10 April 1987 di Jakarta, terbentuknya Asosiasi Perusahaan Publik
Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi terbentuk
organisasi perusahaan publik relations yang indepen (konsultan jasa
kehumasan).
Periode 4 Mulai berkembang Humas di kalangan swasta bidang profesi khusus seperti
(1995 – spesialis humas di bidang industri pelayanan jasa. Perkembangan pada periode
Sekarang) ini ditandai dengan :
1) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang
(H-3) sebagai wadah organisasi profesi Humas bidang jasa perhotelan,
berkaitan dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di
Indonesia).
2) Tanggal 13 September 1996 diresmikannya Forum Komunikasi antar Humas
Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono.
3) Keluarnya SK. BAPEPAM No.63/ 1996, tentang wajibnya pihak emiten (
Perusahaan yang Go To Public ) di pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa
Efek Surabaya memiliki Lembaga Corporate Secretary.
4) Berdirinya PRSI ( Public Relations Society Of Indonesian ) pada tanggal 11
November 2003 di Jakarta. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan
kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta partisipasi para
anggotanya untuk berkiprah sebagai Public Relations Profesional dalam
aktivitas secara nasional maupun Internasional.

B. Karakteristik dan Konsep Humas


1. Karakteristik Humas
a. Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Humas pada dasarnya adalah kegiatan komunikasi, akan tetapi tidak semua komunikasi
dapat dikatakan sebagai humas. Ciri dari komunikasi humas yaitu, komunikasi yang
dilakukan secara dua arah sehingga mampu memungkinkan terjadinya arus informasi
secara timbal balik.
b. Memiliki Sifat yang Terencana
Humas memiliki sifat yang terencana yang mengandung arti jika kerja atau aktivitas yang
berkesinambungan, mempunyai metode integrasi dengan bagian lain, dan memiliki hasil
yang nyata. Syarat dan sifat terencana berkesinambungan, yaitu merupakan satu syarat
yang dinilai dalam kompetensi tertinggi program dari Public Relations Internasional yaitu
disebut Golden Word Award For Excellence In Public Relations (GWA).
c. Sasaran Utama Publik
Umumnya suatu kelompok masyarakat mempunyai karakteristik dan juga kepentingan
yang sama, sehingga sasaran humas bukan perorangan atau individu. Hal ini perlu
disampaikan karena terdapat seseorang yang masih beranggapan jika Public Relations
(PR) merupakan Personal Relations.
2. Konsep Humas
a. Latar Belakang Konsep Humas
1) Konsep Tradisional
Konsep Tradisional dari Humas, antara lain konsep tradisional tertutup, konsep
tradisional terbatas, dan konsep tradisional eksternal.
2) Konsep Modern
Konsep Modern dalam Humas, antara lain konsep modern terbuka, konsep modern
tersebar luas serta konsep modern internal dan eksternal.

b. Tujuan Humas
Pada hakikatnya, humas merupakan suatu aktivitas, sehingga humas memiliki tujuan,
yaitu terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognitif ), menjaga dan
membentuk saling percaya (Aspek Afektif ) serta memelihara dan menciptakan kerja
sama ( Aspek Psikomotorik ).
Tujuan Humas Menurut Meinanda (2008), antara lain :
1) Tujuan Internal
Bagi internal organisasi, tujuan humas adalah untuk mencapai karyawan yang
mempunyai gairah kerja. Hal tersebut diwujudkan melalui :
 Seorang pemimpin harus memperhatikan kepentingan para pegawai baik di
tinjau dari ekonomi, sosial maupun psikologi.
 Membina “Mental Attitude” agar anggota/ karyawan dapat memberikan
kesan positif pada publik.
 Memperlakukan tipe karyawannya dengan sikap yang sama, tanpa membeda-
bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain.

 Mengadakan upgrading atau memberi kesempatan untuk mengikuti


pendidikan lainnya, yang secara psikologis dapat menaikkan martabat
mereka.
2) Tujuan Eksternal
Tujuan Humas bagi eksternal organisasi, meliputi :
 Untuk mempererat hubungan dengan orang di luar badan/ instansi hingga
terbentuknya opini publik yang beragam terhadap badan tersebut.
 Mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif dan persuatif,
yang ditujukan kepada publik di luar badan tersebut.
Dari tujuan Humas di atas dapat disimpulkan bahwa setelah pengetahuan/ pikiran dibuka,
emosi atau kepercayaan disentuh, selanjutnya perilaku positif akan mampu diraih.
Sehingga tujuan utama dari Humas, yaitu membentuk suatu citra atau image yang
mendukung atau memihak pada lembaga/ organisasi di mana Humas tersebut berada.

c. Tugas Humas
1) Meningkatkan partisipasi, dukungan dan juga bantuan yang dilakukan secara konkret
yang berasal dari masyarakat, baik berupa sarana prasarana, maupun dana yang
bertujuan demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari organisasi/ lembaga/
perusahaan.
2) Menimbulkan dan juga membangkitkan rasa tanggung jawab yang besar pada
masyarakat terhadap kelangsungan dari program yang berasal dari organisasi/
lembaga/ perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi.
4) Mengembangkan dan menegakkan citra/ image yang mampu menguntungkan
organisasi/ lembaga/ perusahaan terhadap para stakeholder-nya dengan sasaran yang
terkait, yaitu publik eksternal dan internal.
5) Membuka kesempatan yang luas terhadap para pemakai produk dan juga berbagai
pihak yang terkait untuk partisipasi dalam meningkatkan mutu organisasi/ lembaga/
perusahaan.
Menurut Nawawi dan Martini Hadari, tugas hubungan masyarakat/ Humas, yaitu sebagai
berikut :
a) Humas bertugas untuk menyebarluaskan berbagai bentuk informasi mengenai suatu
gagasan, agar maksud dan tujuan serta manfaat dari suatu perusahaan/ lembaga/
organisasi dapat diketahui oleh berbagai pihak di masyarakat.
b) Humas miliki tugas, yaitu selalu mempersiapkan bahan yang selalu update atau
terbaru mengenai berbagai hal yang akan dikomunikasikan atau yang disampaikan
oleh pimpinan perusahaan kepada masyarakat / pihak tertentu dalam wawancara,
pidato, pemasar seminar, ceramah dan sebagainya.
c) Humas memberikan berbagai kejelasan mengenai informasi yang sudah disampaikan
pimpinan/ administrator kepada masyarakat/ kepada pihak terkait.
d) Humas memiliki tugas untuk menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk
rencana dari perusahaan/ lembaga/ organisasi yang berkaitan dengan berbagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat yang disampaikan kepada pimpinan/ administrator
dengan tujuan untuk mendapatkan persetujuan.

d. Fungsi Humas
1) Fungsi utama Humas
a) Menilai den menentukan pendapat umum yang memiliki kaitan dengan
perusahaan/ organisasinya
b) Menumbuhkembangkan hubungan baik yang etrjadi antara perusahaan dengan
publiknya, baik publik eksternal maupun internal yang bertujuan untuk
menanamkan pengertian.
c) Memberikan saran kepada pimpinan mengenai cara dalam mengendalikan
berbagai pendapat umum dengan sebagaimana mestinya.
d) Menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat umum.
e) Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik yang bertujuan untuk menciptakan
iklim pendapat publik yang menguntungkan bagi perusahaan/ lembaga/
organisasi.
2) Fungsi Humas sebagai fungsi manajemen
a) Fungsi Intern
 Humas harus mampu untuk mengusahakan tumbuhnya suatu sikap dan
citra atau image masyarakat yang positif terhadap berbagai brntuk
tindakan/ kebijaksanaan dari organisasi
 Sebagai penghubung antara manjemen dengan publiknya.
b) Fungsi Ekstern
 Publik Relations (PR) memiliki fungsi untuk mengidentifikasi dan
mengenali berbagai hal yang mampu menimbulkan sikap/ gambaran
yang bersifat negatif yang ada dalam masyarakat sebelum sesuatu
tindakan/ kebijakan dijalankan.
 PR membuat suatu penafsiran dan penelitian sebagai kepentingan
manjemen tentang sikap yang ada sekarang/ diperkirakan sebelumnya
pada publik utama atas urusan yang berasal dari perusahaan.
 PR memberikan suatu nasihat yang ditujukan pada manajemen tentang
seluruh perkembangan yang berada diluar ataupun di dalam yang
menyangkut berbagai pengaruh hubungan perusahaan dengan publiknya.
 Melakukan tindakan yang bertujuan demi kepentingan manajemen dalam
merencanakan dan juga melaksanakan fungsi umum dari Humas.
3) Fungsi Humas Menurut Edward L. Bernaus
a) Memberikan informasi kepada masyarakat
b) Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
c) Melakukan usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga/
organisasinya dengan publiknya ataupun sebaliknya.

e. Peran Humas
Menurut Dozier dan Broom membagi peran Humas menjadi empat Kategori, yakni :
1) Expert Presciber Communication
Praktisi Humas dianggap sebagai orang yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dalam bidangnya dan membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Sehinnga seorang Humas harus
berperan untuk menasihati pimpinan suatu organisasi/ perusahaan. Hubungan ini
seperti hubungan yang terjadi antara Dokter dan Pasien.
2) Communication Facilitator
Praktisi Humas bertindak sebagai Fasilitator komunikasi/ Mediator yang terjadi
antara perusahaan dengan publiknya, baik publik internal maupun eksternal yang
membantu pihak maajemen dalam mendengarkan apa yang diharapkan dan
diinginkan publiknya. Disisi lain, ia juga harus mampu menjelaskan kembali
keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya. Istilah umum, yaitu
sebagai jembatan komunikasi yang terjadi antara publik dengan perusahaan. Dalam
hal ini, humas juga sebagai penengah atau media jika terjadi salah pengertian/
Miscommunication.
3) Promblem Solving Facilitator
Praktisi Humas memiliki peran sebagai fasilitator dalam memecahkan berbagai
permasalahan. Dalam hail ini, Humas ikut aktif dalam setiap manajemen (krisis).
Sehinnga, Humas menjadi anggota tim, bahkan jika memungkinkan seseorang humas
mampu menjadi leader dalam melakukan penanganan terhadap krisis yang ada dalam
manajemen.
4) Technician Communication
Dalam hal ini, petugas Humas adalah pelaksana dari teknis komunikasi atau sebagai
Journalist In Resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau
dikenal dengan “Methode Of Communication In Organization”. Adapun kebijakan
dan keputusan teknik komunikasi yang akan digunakan bukan di ambil dari
keputusan humas, melainkan keputusan yang berasal dari manajemen kemudian
dilaksanakan oleh Humas.

f. Aspek- Aspek Humas


1) Aspek Pelayanan
Untuk mengatur, mengotomatisasi dan sinkronisasi proses, tidak hanya bagi kegiatan
penjualan, tetapi juga orang- orang untuk pemasaran, layanan pelanggan dan
dukungan teknis
2) Aspek Komunikasi
Yakni bagaimana humas mampu melakukan komunikasi dua arah dengan baik.
3) Aspek Kesetiaan
Yakni mempengaruhi individu maupun kelompok untuk saling berhubungan melalui
dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opini untuk mencapai
suatu kesuksesan perusahaan.
4) Aspek Produktivitas
Yakni Humas harus memahami dan memandang kerja, baik secara individual
maupun kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal
mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas.
5) Aspek Etika dan Moral
Merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik yang disebut sebagai kode Etik
Public Relations atau Kode Etik Kehumasan.

g. Manfaat Humas
1) Manajemen Krisis
Pada dasarnya, tidak ada satupun perusahaan yang bebas dengan krisis, minimal
perusahaan tersebut memiliki resiko mengalami krisis. Sehingga, tim humas yang
berada dalam struktur perusahaan memiliki tugas untuk menyelesaikan berbagai
krisis yang terjadi dengan melakukan berbagai bentuk persiapan dan juga kesiapan
tersendiri dari humas.
2) Penerbitan Desktop
Humas memiliki tanggung jawab atas jurnal dari komputer perusahaan. Sehingga
perusahaan memiliki bagian internal relations yang mengurusi hal tersebut.
3) Identitas Perusahaan
Adalah suatu wahana komunikasi bagi seluruh karyawan dari perusahaan, pemilik
saham, agen atau dealer, lembaga keuangan, konsumen, serta berbagai pihak yang
memiliki kepentingan dan juga memiliki kaitan dengan perusahaan. Tim Humas
merupakan bagian yang memiliki tanggung jawab dalam memelihara dan
menciptakan identitas dari suatu perusahaan.
4) Hubungan Parlementer
Humas harus menjalin hubungan parlementer dengan baik yaitu berbagai hubungan
yang terjadi antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, anggota parlemen
dan seluruh birokrat yang berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan
departemen. Regulator / legislator merupakan publik yang memiliki peran penting
dalam keberlangsungan usaha dari suatu perusahaan.
5) Publik Relations Financial
Dalam suatu perusahaan yang sudah mencapai go public, seharusnya perusahaan ini
memerlukan tim humas yang mampu melakukan berbagai bentuk kegiatan. Humas
yang berada diseputar peristiwa keuangan/ bisnis dalam rangka mendukung rencana
perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung
peluncuran laporan tahunan dari suatu perusahaan.

C. Ruang Lingkup Humas


1) Internal Public Relations ( Hubungan Publik Internal )
Yaitu suatu hubungan yang terjadi antara orang- orang yang merupakan bagian dari suatu
instansi/ perusahaan tertentu. Hal ini disesuaikan dengan jenis, karakteristik, sifat serta
kedudukan/ jabatan dari praktisi humas dalam suatu organisasi/ lembaga itu sendiri.
Berikut ruang lingkup publik internal antara lain :
a. Employee Relations ( Hubungan dengan Para Pekerja )
Dalam hal ini para pekerja adalah bagian yang memiliki peran untuk mencapai tujuan
dari suatu organisasi. Sehingga, mereka harus dirangkul dengan cara mempertahankan
hubungan yang baik denga tujuan agar para pekerja mampu memberikan potensi terbaik
demi kemajuan suatu organisasi.
Hubungan dengan para pekerja dapat dilakukan dengan cara melakukan komunikasi
secara pribadi, dengan tujuan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan/ keluhan
yang dialami dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dapat menghambat
kemajuan dari suatu organisasi.
Dalam menjaga hubungan yang baik dengan para pekerja dapat dilakukan dengan cara
memperlakukan para pekerja dengan adil, memberikan kenyamanan dan ketenangan saat
bekerja, memberikan adanya perasaan diakui oleh perusahaan, memberika reward, serta
sarana yang digunakan untuk menyalurkan perasaan mereka/ menyediakan tempat untuk
berekspresi seperti majalah intern dan sebagainya.
b. Stockholder Relations ( Hubungan dengan Para Pemegang Saham )
Hubungan dengan pemegang saham harus dibina dengan baik, dikarenakan pemegang
saham sangat membantu perusahaan agar tetap bertahan. Sehingga, hubungan yang
terjalin harus berjalan dengan baik dan tidak peduli terhadap besar kecilnya saham yang
ditanam dalam suatu perusahaan.
c. Labour Relations ( Hubungan dengan Para Buruh )
Hubungan dengan para buruh harus berjalan dengan baik, agar tidak terjadi suatu
kesalahpahaman dan juga hubungan kurang baik yang terjadi antara atasan (Pimpinan)
dan bawahan (Para Buruh).
d. Manager Relations ( Hubungan dengan Para Manajer )
Dalam sebuah perusahaan, manajer merupakan orang yang memiliki kuasasa besar dalam
menentukan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Dalam menjaga
hubungan baik dapat dilakukan dengan cara memberikan tunjangan jabatan, mobil dinas,
coffe morning, rumad dinas, jenjang karier dan lainnya.
e. Humas Relations ( Hubungan Sesama Manusia )
Hubungan dengan sesama warga dalam suatu perusahaan harus dibina dengan baik oleh
suatu organisasi dengan tujuan untuk menimbulkan rasa kesetiakawanan dan
persaudaraan. Sehingga, akan muncul team work yan baik agar mampu mencapai tujuan
dari suatu organisasi.
2) External Public Relations ( Hubungan Publik Eksternal )
Merupakan suatu tugas humas yang bertujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan
pihak yang berada diluar perusahaan.
Berikut beberapa bentuk hubungan publik eksternal humas :
a. Press Relations ( Hubungan dengan Para Press )
Yang terdiri dari beberapa hal, yaitu press release, press conference, press interview,
press room, press reception dan adanya press tour.
b. Government relations ( Hubungan dengan Pemerintah )
Suatu perusahaan harus menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah, karena terdapat
berbagai kepentingan didalamnya terdapat peran dari pemerintah. Contohnya
mensponsori berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.
c. Community Relations ( Hubungan dengan Warga sekitar Perusahaan )
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan beasiswa pada pelajar.
d. Customer Relations ( Hubungan dengan Para Pelanggan )
Hal ini dilakukan karena pelanggan adalah aset terbesar dari perusahaan dalam mencari
keuntungan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan beberapa hadiah, seperti
merchandise, kalender, diskon dll.
e. Consumer Relations ( Hubungan dengan Konsumen )
Dengan tujuan agar berbagai barang yang dipasarkan oleh perusahaan mampu diterima
oleh konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan cara memberikan berbagai informasi/
iklan yang lengkap dan menarik tentang produk/ hasa yang sedang ditawarkan pada
konsumen.
3) Sasaran Humas
Sasaran humas menurut Hendry Fayol, antara lain :
a) Membangun identitas dan citra perusahaan yang dilakukan dengan cara menciptakan
identitas dan citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal
balik dua arah dengan berbagai pihak.
b) Menghadapi krisis yang dilakukan dengan cara menangani keluhan dan menghadapi
krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.
c) Mempromosikan aspek kemasyarakatan dengan cara mempromosikan kepentingan
publik serta mendukung kegiatan kampanye sosial seperti kampanye anti merokok, serta
menghindari obat- obatan terlarang dan sebagainya.
4) Tugas Humas
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dalam rangka mengubah pengetahuan dan pengertian,
penerimaan dan ketertarikan publik. Menurut Kusumastuti (2015) menyebutkan tugas
Humas , antara lain :
 Menginterprestasikan, menganalisis dan membuat evaluasi kecenderungan perilaku
publik untuk kemudian direkomendasikan kepada pihal manajemen untuk
merumuskan kebijakan organisasi.
 Mempertemukan kepentingan organisasi publik sehingga tercipta saling pengertian,
menghormati dan menyanggupi untuk melaksanakan kebijakan yang diambil oleh
organisasi.
 Mengevaluasi program organisasi khususnya yang berkaitan dengan publik.
5) Proses Humas
Tujuan pokok dari humas adalah membangun hubungan harmonis antara organisasi dengan
publiknya. Hasil yang diharapkan dari kehumasan adalah terciptanya citra positif, kemauan
baik, saling menghargai, saling pengertian dan toleransi antar kedua pihak. Untuk mencapai
tujuan tersebut, humas dapat melalui beberapa tahapan yang disebut Proses Humas.
Menurut Cultip & Center, Proses Humas adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan Mendengarkan
Penelitian dilakukan untuk mengetahui/ menentukan permasalahan yang sebenarnya
terjadi, yang berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi terhadap kebijakan organisasi.
Praktisi Humas harus dapat mengumpulkan keterangan selengkap mungkin. Setelah itu
dilakukan pengolahan terhadap data faktual, mengadakan perbandingan, melakukan
pertimbangan, dan menghasilkan penilaian hingga memperoleh kesimpulan mengenai
permasalahan yang terjadi.
2. Perencanaan dan Mengambil Keputusan
Perencanaan dan pengambilan keputusan dilakukan untuk menentukan apa yang dapat
humas kerjakan. Maksudnya berdasarkan rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan
dan pengambilan keputusan mengenai publik, sasaran, tindakan dan strategi komunikasi,
taktik dan tujuan program sesuai kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan
kepentingan publik.
3. Mengomunikasikan dan pelaksanaan
Tahap ini merupakan implementasi dari tindakan dan komunikasi yng telah didesain
untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik untuk mencapai sasaran program.
Praktisi Humas harus mampu mengomunikasikan pelaksanaan program sehingga dapat
mempengaruhi sikap publiknya, kemudian mendorong mereka untuk mendukung
pelaksanaan program tersebut. Disamping itu, praktisi humas harus melakukan aksi dan
melakukan kegiatan humas sebaik- baiknya.
4. Evaluasi
Tahap dimana humas melakukan evaluasi terhadap hasil dari program kerja/ aktivitas
humas yang telah dilakukan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitas proses
secara keseluruhan. Hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan di
masa mendatang.

Setelah mempelajari materi tentang ruang lingkup kehumasan, diharapkan agar siswa/i dapat
mengerjakan tugas di bawah ini dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran.

Contoh 1 :

Kasus :
Suatu organisasi kurang membangun hubungan yang baik dengan masyarakat disekitarnya, sehingga
masyarakat kurang mengenal organisasi tersebut dengan baik. Apa yang harus dilakukan manjemen
perusahaan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat disekitarnya ?

Solusi :
Organisasi dapat membentuk divisi humas dengan tugas menjalin komunikasi dengan para
stakeholders ataupun mengomunikasikan visi, misi, tujuan dan program organisasi kepada publik.
Divisi Humas dapat dijadikan sebagai ujung tombak bagi organisasi dalam menjalin hubungan
dengan berbagai pihak.

Catatan : silahkan dikerjakan dan di kumpul pertemuan berikutnya.

TUGAS 1.1 MEMECAHKAN MASALAH

1. KASUS I
Sebuah perusahaan tekstil akan mendirikan pabrik baru disebuah daerah. Namun masyarakat
setempat di daerah tersebut menolak pembangunan pabrik karena dikhawatirkan limbah
pabrik akan mengotori lingkungan daerah tempat daerah mereka. Berdasarkan studi dan
penelitian, pabrik yang akan didirikan di daerah tersebut telah sesuai dengan peraturan dan
tidak akan mencemari lingkungan sekitar. Berdasarkan kasus di atas, sebagai Praktisi Humas
di pabrik tersebut yang bertindak sebagai Communication Facilitator, tindakan apa yang akan
kamu lakukan ?

2. KASUS 2
Harianto bekerja sebagai manajer humas disebuah perusahaan. Pada suatu hari terjadi konflik
antara perusahaan dengan masyarakat sekitar terkait pembuangan limbah industri. Sebagai
seorang prakrisi humas perusahaan langkah apa yang seharusnya dilakukan Harianto ?

3. KASUS 3
Sebuah perusahaan kurang mampu menjalin hubungan baik dengan masyarakat karena

Anda mungkin juga menyukai