1
f. Sebagai agen pembentuk opini publik, harus mampu berperan sebagai agen yang
menghubungkan organisasi dengan publiknya.
g. Dituntut untuk mampu menjadi pengemas agenda setting kebijakan instansi, untuk
disampaikan ke media sebagai agenda setting media dan diterima oleh publik sebagai agenda
settingnya publik atau masyarakat. “Melalui penciptaan agenda setting kebijakan oleh semua
Pranata Humas Pemerintah, ke depan publik akan mendapatkan informasi alternatif dan
benar, sehingga masyarakat tidak lagi terbelenggu oleh “anomali” informasi yang setiap
detik membanjiri ranah publik, bahkan ranah privasi seseorang.
h. Sebagai pembangun kepercayaan publik melalui jalur komunikasi dengan menunjukkan
hasil kerja nyata,
i. Pembangun citra positif pemerintah.
j. Penyusun strategi komunikasi efektif serta membentuk sikap dan perilaku dari orang yang
diberi kepercayaan.
2. Tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) Pemerintahan
Humas sebagai salah satu jabatan fungsional PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan informasi dan kehumasan, baik informasi berskala nasional maupun daerah/lokal.
Humas pemerintahan secara eksplisit diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 109/M.PAN/11/2005. Pasal 4 dikatakan: Tugas
pokok pranata humas adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan,
meliputi perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, pelayanan informasi, hubungan
kelembagaan, hubungan personil, dan pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
Selain itu tugas dan fungsi humas pemerintahan juga diatur oleh Permendagri No 13 Tahun
2011, Pasal 3, yaitu:
Lembaga kehumasan mempunyai tugas:
a. memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan kebijakan,
program dan kegiatan pemerintah.
b. mengelola informasi yang akan dikomunikasikan kepada masyarakat secara
cepat, tepat, akurat, proporsional dan menarik, selaras dengan dinamika
masyarakat.
c. menyampaikan informasi kebijakan, program dan kegiatan pemerintah secara
lengkap, utuh, tepat dan benar kepada masyarakat.
2
d. memberikan pemahaman kesamaan visi, misi dan persepsi antara masyarakat
dan pemerintah.
e. menampung aspirasi publik sebagai masukan dalam mengevaluasi kebijakan,
program dan kegiatan pemerintah.
Selain itu Humas Pemerintah juga memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-
langkah, dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan obyektif.
b. Memberi batuan kepada media berita (news media) berupa bahan-bahan informasi
mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas
peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan
sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat
diperlukan.
c. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai
kepada khalayak di dalam negeri maupun luar negeri.
d. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selan-jutnya menyampaikan
tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah
yang bersangkutan sebagai input
3. Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) Pemerintahan
Sebagaimana yang terdapat didalam Permendagri No 13 Tahun 2011, Pasal 3 yang
mengatur tentang tugas dan fungsi Humas Pemerintah, berikut adalah fungsinya:
“Lembaga kehumasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai fungsi
sebagai tempat komunikasi pemerintah kepada masyarakat.”
Selain itu berikut adalah penjabaran fungsi Humas Pemerintah, yaitu:
a. Sebagai penyampai informasi atau menjadi sumber informasi resmi pemerintah.
b. Sebagai komunikator publik, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau
informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya.
c. Sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di
satu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di
lain pihak.
d. Sebagai agen pembentuk opini publik yang menghubungkan organisasi dengan publiknya.
e. Sebagai pembangun citra positif pemerintah dan masyarakat.
f. Membina dan menyelenggarakan publikasi dan penerangan.
3
g. Membina dan menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat melalui pers dan media
lainnya.
h. Melakukan analisis dan evaluasi berita serta menyampaikan rekomendasi.
i. Menyelenggarakan dokumentasi atas kegiatan-kegiatan Pemerintahan.
4
komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan
mediator antara organisasi dan publiknya.
Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan
menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap
terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen
maupun publik untuk membuat keputuasan demi kepentingan bersama.
Humas yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber
informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi,
menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu
hubungan komunikasi di antara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran
di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
Dan juga peranan teknis, yakni :
d. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia menyediakan
layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang
akan digunakan bukan merupakan keputusan petugas humas. Teknisi komunikasi disewa
untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature,
mengembangkan isi web, dan mengangani kontak media.
Humas yang melakukanm peran ini biasanya tidak hadir disaat manajemen
mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan
komunikasi dan mengimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui secara
menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun mereka tidak hadir saat diskusi
tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi tugas untuk
menjelaskannya kepada karyawan dan pers.
2. Tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Organisasi
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas yakni :
a. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku
publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen/organisasi untuk merumuskan
kebijakan organisasi.
8
Adapun tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan apa yang ingin dicpai oleh pihak yang terlibat dalam manajemen
lembaga pendidikan.
b. Humas harus menetukan strategi apa yang akan digunakan untuk melaksanakan program
perencanaan tersebut.
c. Humas juga harus menetukan program kerja yang akan digunakan dan dilaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah yang telah direncanakan atau dijadwalkan.
d. Dan yang terkhir humas harus menetukan anggaran dana yang telah dipersiapkan serta daya
pendukung yang bersifat khusus.
3. Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan
Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga
pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga
pendidikan antara lain:
a. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik
secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
b. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untuk proses
mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan
atau mempromosikan lembaga pendidikan.
c. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image
positif pada lembaga pendidikannaya. Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan
guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
JAWABAN NO 2
Hal ini dapat mengakibatkan Produk tersebut kehilangan citranya. Dalam peristiwa semacam
ini Public Relations diperlukan untuk mengangkat kembali citra produk bersangkutan.
Dari ilustrasi kasus-kasus tersebut, dapat dipahami bahwa ada jalinan antara pemasaran
dengan public relations (PR). Dalam kegiatan pemasaran terdapat Formula 4P atau dikenal
dengan istilah Marketing mix yaitu:
product
price
place
promotion
9
Dalam hal ini Public Relations terdapat pada elemen promotion; yang mana didalamnya juga
terdapat periklanan, direct marketing, personal selling dan Sales promotion. (promotion mix)
Konsep pemasaran yang terkait dengan PR dikemukakan oleh empat pakar yaitu :
Philip Kotler – social marketing
Regis McKenna – Relationship Marketing
Stan Rapp – Individualized marketing
Thomas L. Harris – marketing Public Relations.
Menurut Thomas L Harris muncul dan berkembangnya MPR saat ini bisa dilihat dari
fenomena yang ada yaitu :
1. Public relations has become a big and profitable business (Public Relations sudah
menjadi sesuatu yang besar dan bisnis yang menguntungkan.)
2. MPR is the largest and fastest growing segment of a fast growing industry. (MPR
adalah bagian pertumbuhan yang paling besar dan paling cepat dalam suatu
pertumbuhan industri yang paling cepat pula.)
3. Companies have recognized the growing importance of marketing public relations
with bigger budget and fatter paychecks.( Perusahaan telah mengakui semakin
meningkatnya arti penting MPR, maka besarnya anggaran dan cek gaji yang lebih
besar pula.)
4. Public relations is getting increasing interest in the marketing and business media.
( Public Relations mulai menambah minat di media pemasaran dan perusahaan.)
5. The academic community is showing greater interest in public relations. (Himpunan
akademis menaruh perhatian yang lebih baik terhadap Public Relations)
Definisi MPR
Menurut Thomas L Harris MPR merupakan : Proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian program–program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan yang
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian
dan kepentingan para konsumen.
Arti penting MPR:
MPR dianggap efektif pada banyak area antara lain:
1. MPR dapat efektif dalam membangun brand awareness dan brand knowledge.
10
2. MPR potensial untuk membangun efektivitas pada area “increasing category usage”
(menambah kategori penggunaan) dan “increasing brand sale (meningkatkan
penjualan merk)”.
3. Untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapai perlu adanya perpaduan antara
periklanan dengan MPR.
4. MPR semakin penting sebab utamanya dengan semakin canggihnya teknologi media
elektronik :
1. PR lebih cost effective ditengah biaya media yang tinggi
2. Dapat melengkapai iklan secara komplementer
3. Dapat diapaki sebagai kegiatan yang dapat terpercaya serta dapat menembus
situasi yang relatif sulit/terbatas
FAKTOR PENDORONG, MANFAAT DAN PERAN MPR
Faktor-Faktor Pendorong MPR
Sesuai dengan perkembangan kegiatan pemasaran yang adayang semakin komplek dengan
dirasakan semakin sulitnya upaya perencanaan pemasaran berkaitan dengan adanya consumer
indifference (ketidakpedulian konsumen), resistance (perlawanan), dan clutter (kekacauan).
Maka pelaku pemasaran harus mampu mengembangkan pesan-pesan yang bersifat
meningkatkan kredibilitas yang ada serta dampak positif bagi konsumen.
Adapun pendorong meningkatnya peran MPR yang utama adalah :
1. Pecahnya pasar yang bersifat massal
2. Peledakan informasi dan teknologi
3. Peningkatan persaingan
4. Jaringan periklanan semakin kurang kuat
5. Dampak dari VCR (video camera recorder).
6. Biaya iklan semakin meningkat
7. Pergeseran biaya promosi
8. Ketahanan iklan berkurang
9. Ketahanan efektivitas TV
10. MPR dalam Marketing mix
11. Biro periklanan membutuhkan PR
12. Peluang media yang berkembang
13. Kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas
Sedangkan faktor yang masih dirasakan menghambat adalah :
11
1. Relatif sulit untuk dapat dilakukan penilaian/Evaluasi.
2. Relatif belum dipahami sepenuhnya manfaat dari MPR oleh manajemen serta belum
sepenuhnya dukungan dapat diarapkan dari manajemen.
Manfaat MPR:
1. Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar
2. Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen
3. Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk-produk yang
sudah jenuh.
4. Membangun komunikasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk-produk yang
sudah lama.
5. Dapat mengikut sertakan karyawan dan masyarakat untuk lebih mengenal produk.
6. Membangun pasar baru dan pasar yang lemah
7. Membangun dan memantapkan perhatian atas suatu kategori produk.
8. Mengembangkan daya jangkau iklan
9. Mengatasi resistensi (perlawanan) dari konsumen terhadap iklan
10. Membantu mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang ada
kaitannya dengan pemasaran.
11. Membangun berita yang positif sebelum kegiatan kegiatan periklanan diadakan.
12. Membuat iklan lebih berharga pesan-pesannya.
13. Memberikan suplementasi terhadap kegiatan iklan dengan mengkomunikasikan
manfaat produk.
14. Menyampaikan cerita mengenai produk dalam bentuk yang lebih mendalam.
15. Menambah eksposur dari produk-produk yang tidak dapat diiklankan kepada
konsumen
16. Dapat mempengaruhi opinion leader
17. Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kampanye salles promotion.
18. Dapat dipakai mengidentifikasikan perusahaan dan produk dengan perbedaan etnik
yang ada.
19. Dapat dipakai dalam meningkatkan brand awareness melalui sponsorship.
20. Dapat memberikan interpretasi yang tepat terhadap dampak dari issue yang bersifat
emerging di pasar.
21. Dapat mengkomunikasikan keputusan pemasaran sesuai dengan perhatian publik.
22. Dapat membantu mengatasi masalah produk yang sedang dalam resiko.
12
23. Dapat menggairahkan bantuan dari pengecer.
Peranan MPR
Menurut Daniel J. Edelman terdapat beberapa situasi dimana MPR dapat berperan banyak.
Situasi itu antara lain :
Adanya suatu konsep baru dari produk yang mempunyai nilai berita.
Perusahaan tidak mempunyai biaya untuk beriklan.
Tidak dapat menggunakan media tv disebabkan berbagai peraturan.
Bila dibutuhkan suatu gebrakan untuk produk yang sudah ada di pasar.
Bila iklan kurang berhasil dalam menciptakan pengenalan produk.
Bila produk sukar untuk dapat diterangkan kekuatannya.
“MPR program to day are targeted to well defined market segment are strategically planned
to reach their market (Program MPR pada hari yang diarahkan secara baik untuk menegaskan
segmen pasar secara strategis yang telah direncanakan untuk menjangkau pasar mereka .”
Robert Laoterborn berkaitan dengan pernyataan diatas sesuai dengan peranan MPR, terjadi
pergeseran pilar dasar MPR dari bauran pemasaran ke arah Customer mix
(bauran konsumen) sebagai upaya memberikan pelayanan prima, antara lain sebagai berikut
1. Customer Value/customer needs and wants (nila pelanggan)
2. Cost to Customer (biaya untuk pelanggan)
3. Convenient for the customer (ketepatan untuk pelanggan)
4. Cummunication (komunikasi) (Rosady Ruslan)
Peranan MPR dalam mencapai objektif pemasaran perusahaan dapat tercapai melalui
strategi marketing PR yaitu sebagi berikut :
1. Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya.
2. Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan
konsumennya.
3. Proaktif dalam partisipasinya terhadap program yang diselenggarakan oleh pihak
lembaga pemerintah dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas.
Target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi marketing PR harus sejalan dengan
bagian pemasaran dan tujuan pemasaran.
17
• Kampanye adalah kegiatan PR yang sistematis, dengan tujuan khusus dan terbatas, terus-
menerus selama kurun waktu yang panjang dan berhubungan dengan tujuan-tujuan yang
terkait dengan masalah tertentu. Contoh: Kampanye untuk mengurangi merokok, kampanye
untuk sosialisasi kebijakan pemerintah yang baru.
18