Anda di halaman 1dari 18

JAWABAN NO 1

Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Pemerintahan


Saat ini informasi telah menjadi kekuatan dominan yang bisa meruntuhkan keamanan
dan kestabilan pemerintahan. Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi dari
pemerintah/ badan publik, karena dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Kebebasan Memperoleh Informasi Publik. Dengan haknya tersebut, masyarakat bisa
dengan mudah bertindak dan berprasangka negatif jika komunikasi antara Pemerintah dengan
masyarakat tidak terjalin dengan baik.
Dalam rangka meningkatkan peranan, tugas, dan fungsi dibidang kehumasan dalam
pelaksanaan urusan wajib bidang komunikasi dan informatika di lingkungan Pemerintah,
maka telah ditetapkan peraturan menteri dalam negeri tentang pedoman pelaksanaan tugas
kehumasan di lingkungan kementerian dalam negeri dan pemerintah daerah yang diatur
dalam Permendagri No 13 Tahun 2011. Berikut adalah penjabarannya:
1. Peran Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Pemerintahan
Peranan humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun citra
positif bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini pemerintah tengah menghadapi berbagai
persoalan kemasyarakatan yang mendasar, yakni peningkatan investasi guna mengurangi
kemiskinan dan pengangguran.
Berikut adalah peran humas di pemerintahan, yaitu:
a. Sebagai penyampai informasi kepada masyarakat harus bisa menjadi sumber informasi
resmi pemerintah.
b. Sebagai komunikator publik, Pranata Humas harus mengamankan kebijakan lembaganya,
memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat
tentang kebijakan dan program kerja lembaganya.
c. Sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di
satu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di
lain pihak.
d. Menciptakan iklim yang kondusif dalam pembangunan nasional, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
e. Mampu memelihara nama baik institusi/lembaga, mampu melakukan pelayanan yang
memadai, mampu menjalankan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat akan informasi.

1
f. Sebagai agen pembentuk opini publik, harus mampu berperan sebagai agen yang
menghubungkan organisasi dengan publiknya.
g. Dituntut untuk mampu menjadi pengemas agenda setting kebijakan instansi, untuk
disampaikan ke media sebagai agenda setting media dan diterima oleh publik sebagai agenda
settingnya publik atau masyarakat. “Melalui penciptaan agenda setting kebijakan oleh semua
Pranata Humas Pemerintah, ke depan publik akan mendapatkan informasi alternatif dan
benar, sehingga masyarakat tidak lagi terbelenggu oleh “anomali” informasi yang setiap
detik membanjiri ranah publik, bahkan ranah privasi seseorang.
h. Sebagai pembangun kepercayaan publik melalui jalur komunikasi dengan menunjukkan
hasil kerja nyata,
i. Pembangun citra positif pemerintah.
j. Penyusun strategi komunikasi efektif serta membentuk sikap dan perilaku dari orang yang
diberi kepercayaan.
2. Tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) Pemerintahan
Humas sebagai salah satu jabatan fungsional PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan informasi dan kehumasan, baik informasi berskala nasional maupun daerah/lokal.
Humas pemerintahan secara eksplisit diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 109/M.PAN/11/2005. Pasal 4 dikatakan: Tugas
pokok pranata humas adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan,
meliputi perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, pelayanan informasi, hubungan
kelembagaan, hubungan personil, dan pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
Selain itu tugas dan fungsi humas pemerintahan juga diatur oleh Permendagri No 13 Tahun
2011, Pasal 3, yaitu:
Lembaga kehumasan mempunyai tugas:
a. memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan kebijakan,
program dan kegiatan pemerintah.
b. mengelola informasi yang akan dikomunikasikan kepada masyarakat secara
cepat, tepat, akurat, proporsional dan menarik, selaras dengan dinamika
masyarakat.
c. menyampaikan informasi kebijakan, program dan kegiatan pemerintah secara
lengkap, utuh, tepat dan benar kepada masyarakat.

2
d. memberikan pemahaman kesamaan visi, misi dan persepsi antara masyarakat
dan pemerintah.
e. menampung aspirasi publik sebagai masukan dalam mengevaluasi kebijakan,
program dan kegiatan pemerintah.
Selain itu Humas Pemerintah juga memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-
langkah, dan tindakan-tindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur dan obyektif.
b. Memberi batuan kepada media berita (news media) berupa bahan-bahan informasi
mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas
peliputan kepada media berita untuk acara-acara resmi yang penting. Pemerintah merupakan
sumber informasi yang penting bagi media, karena itu sikap keterbukaan informasi sangat
diperlukan.
c. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai
kepada khalayak di dalam negeri maupun luar negeri.
d. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selan-jutnya menyampaikan
tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pimpinan instansi-instansi pemerintah
yang bersangkutan sebagai input
3. Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) Pemerintahan
Sebagaimana yang terdapat didalam Permendagri No 13 Tahun 2011, Pasal 3 yang
mengatur tentang tugas dan fungsi Humas Pemerintah, berikut adalah fungsinya:
“Lembaga kehumasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai fungsi
sebagai tempat komunikasi pemerintah kepada masyarakat.”
Selain itu berikut adalah penjabaran fungsi Humas Pemerintah, yaitu:
a. Sebagai penyampai informasi atau menjadi sumber informasi resmi pemerintah.
b. Sebagai komunikator publik, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau
informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya.
c. Sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di
satu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di
lain pihak.
d. Sebagai agen pembentuk opini publik yang menghubungkan organisasi dengan publiknya.
e. Sebagai pembangun citra positif pemerintah dan masyarakat.
f. Membina dan menyelenggarakan publikasi dan penerangan.
3
g. Membina dan menyelenggarakan hubungan dengan masyarakat melalui pers dan media
lainnya.
h. Melakukan analisis dan evaluasi berita serta menyampaikan rekomendasi.
i. Menyelenggarakan dokumentasi atas kegiatan-kegiatan Pemerintahan.

B. Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Organisasi


1. Peran Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Organisasi
Peran PR merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi PR dan
komunikasi organisasi. Konsep,peranan petugas PR yang dikembangkan oleh Broom,
kemudian dikembangkan oleh Bromm dan Smith (Dozier, 1992). Peranan humas dapat
dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial yang dikenal dengan peranan di tingkat messo
(manajemen) dapat diuraikan menjadi 3 peranan,yakni:
a. Expert Pereciber Communication.
Petugas PR di anggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan
perudahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
Ketika para praktisi mengambil peran sebagai pakar/ahli, orang lain akan menganggap
mereka sebagai otoritas dalam persoalan PR dan solusinya. Manajemen puncak menyerahkan
PR di tangan para ahli dan manajemen biasanya mengambil peran pasif saja. Praktisi yang
beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas mendefinisikan probelm, mengembangkan
program, dan bertanggung jawab penuh atas implemetasinya.
b. Problem Solving Process Facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap
manajemen/krisis.Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader
dalam penanganan krisis manajemen. Peran ini menjadi bagian dari tim perencanaan
strategies. Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan pertama dan kemudian
sampai ke evaluasi program final. Praktisi pemecah masalah membantu manajer lain untuk
dan organisasi untuk mengaplikasikan PR dalam proses manajemen bertahap yang juga
dipakai untuk memecahkan problem organisasional lainnya.
c. Communicatoin Facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan
perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication. Peran fasilitator
komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker (perantara)

4
komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan
mediator antara organisasi dan publiknya.
Mereka menjaga komunikasi dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan
menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap
terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh baik itu manajemen
maupun publik untuk membuat keputuasan demi kepentingan bersama.
Humas yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber
informasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi,
menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu
hubungan komunikasi di antara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran
di tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
Dan juga peranan teknis, yakni :
d. Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia menyediakan
layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang
akan digunakan bukan merupakan keputusan petugas humas. Teknisi komunikasi disewa
untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan feature,
mengembangkan isi web, dan mengangani kontak media.
Humas yang melakukanm peran ini biasanya tidak hadir disaat manajemen
mendefinisikan problem dan memilih solusi. Mereka baru bergabung untuk melakukan
komunikasi dan mengimplementasikan program, terkadang tanpa mengetahui secara
menyeluruh motivasi atau tujuan yang diharapkan. Meskipun mereka tidak hadir saat diskusi
tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru, merekalah yang diberi tugas untuk
menjelaskannya kepada karyawan dan pers.
2. Tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Organisasi
Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi
humas yakni :
a. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku
publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen/organisasi untuk merumuskan
kebijakan organisasi.

b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan public.


5
Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentingan public
dan sebaliknya, namun juga kepentingan ini sedikit berbeda bahkan dapat juga
kepentingannya yang sama. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah
mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan
dilaksanakan.
c. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga, khusunya yang berkaitan dengan
public.
Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan
wewenang humas yang tinggi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki
wewenang untuk memberinasihat apakah suatu program sebaiknya diteruskan ataukah
ditunda ataukah dihentikan.
Menurut Astrid S.Sutanto tugas humas dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a. Mendidik melalui kegiatan nonprofit suatu public untuk menggunakan barang/jasa
instansinya.
b. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi denagn public.
c. Meningkatkan penjualan barang dan jasa
d. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
e. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
f. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan
oleh konsumen.
3. Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Organisasi
PR sebagai fungsi komunikasi, perlu dipahami bahwa kegiatan utama PR adalah
melakukan komunikasi. PR sebagai fungsi staff khusus yang melayanani para pemimpin
organisasi, khususnya dalam membantu organisasi berkomunikasi dengan publik-publiknya.
Onong (1998:36) mengemukakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
c. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan
umum.
d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik internal maupun
eksternal.
6
Fungsi PR menyelenggarakan komunikasi dua arah secara lebih terinci dijelaskan
oleh Bachtiar Aly (1999) sebagai berikut:
a. Memberikan penerangan yang berkaitan dengan kepentingan organisasi dan kepentingan
khalayak dengan cara-cara yang sesuai dengan jamannya.
b. Mengukur dan menafsirkan sikap, pendapat dan perilaku masyarakat terhadap organisasi,
sehingga tercapainya misi pesan yang dikehendaki
c. Merumuskan kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengertian masyarakat
terhadap aktivitas lembaga/perusahaan guna memperoleh dukungan publik.
d. Melaksanakan dan mengembangkan setiap program yang berhubungan dengan usaha untuk
menciptakan saling pengertian antara organisasi dan masyarakat, sehingga terjalin kerjasama
yang diharapkan.
e. Melakukan evaluasi internal sejauhmana terjalinnya kerjasama harmonis dan sampai
dimana telah terciptanya persepsi positif masyarakat dan citra organisasi yang didambakan.
Dalam buku Public Relations : Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid
(1993) disebutkan dua fungsi PR yaitu :
a. Fungsi Konstruktif
Dianalogikan sebagai “penata jalan “.Jadi, humas merupakan “garda” terdepan yang
dibelakangnya terdiri dari “rombongan” tujuan-tujuan perusahaan.Peranan humas dalam hal
ini mempersiapkan mental publik untuk menerima kebijakan organisasi untuk mengetahui
kepentingan publik,mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi untuk
direkomendasikan kepada manajemen,menyiapkan prakondisi untuk mencapai saling
pengertian,percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik atau organisasi yang
diwakilinya.
b. Fungsi Korektif
Berperan sebagai pemadam kebakaran,yakni apabila sebuah organisasi atau lembaga
terjadi masalah-masalah atau krisis dengan publik,maka humas harus berperan dalam
mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut :
a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.
c. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan
umum.
7
d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik,baik internal maupun
eksternal.
Sedangkan fungsi PR menurut Edwin Emery, Philip H. Ault dan Warren K. Agee
dalam bukunya Introduction to Mass Commnunication adalah upaya yang berencana untuk
mempengaruhi dan membina opini yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat
diterima, dilakukan secara jujur, dan dengan kepercayaan melalui dua jalur komunikasi. Ia
seharusnya merupakan fungsi ‘manajemen’ yakni, upaya yang berencana itu harus didasarkan
pada pernyataan kebijaksanaan yang mapan dan yang disetujui, yang mencerminkan prinsip-
prinsip dan kegiatankegiatan yang dilakukan oleh lembaga. Dalam aspek ini, PR adalah
operasionalisasi konsep atau filsafat bisnis dari manajemen.

C. Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan


Pada lembaga pendidikan humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakatakan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi, berikut adalah
penjabarannya.
1. Peran Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan
Ada beberapa peranan yang harus dilakukan oleh para petugas hubungan masyarakat,
yaitu:
a. Memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada
lembaga pendidikan tersebut.
b. Membina dan mengelola hubungan yang baik dengan publik internal seperti antar
karyawan karena hubungan yang baik dalam publik internal sangat dibutuhkan untuk
membangun dan menjaga lembaga pendidikan itu sendiri.
c. Membina dan menjaga hubungan yang baik dengan publik eksternal yakni dengan
masyarakat.
d. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat humas dengan mampu menjaga hubungan baik
tersebut dan mampu mendengar keinginan dan opini masyarakat.
e. Peneliti, penilai selera dan sikap masyarakat, menyelaraskan organisasi dengan
kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk
mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat.
2. Tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan

8
Adapun tugas Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan apa yang ingin dicpai oleh pihak yang terlibat dalam manajemen
lembaga pendidikan.
b. Humas harus menetukan strategi apa yang akan digunakan untuk melaksanakan program
perencanaan tersebut.
c. Humas juga harus menetukan program kerja yang akan digunakan dan dilaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah yang telah direncanakan atau dijadwalkan.
d. Dan yang terkhir humas harus menetukan anggaran dana yang telah dipersiapkan serta daya
pendukung yang bersifat khusus.
3. Fungsi Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam Lembaga Pendidikan
Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga
pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga
pendidikan antara lain:
a. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik
secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
b. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untuk proses
mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan
atau mempromosikan lembaga pendidikan.
c. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image
positif pada lembaga pendidikannaya. Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan
guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
JAWABAN NO 2
Hal ini dapat mengakibatkan Produk tersebut kehilangan citranya. Dalam peristiwa semacam
ini Public Relations diperlukan untuk mengangkat kembali citra produk bersangkutan.
Dari ilustrasi kasus-kasus tersebut, dapat dipahami bahwa ada jalinan antara pemasaran
dengan public relations (PR). Dalam kegiatan pemasaran terdapat Formula 4P atau dikenal
dengan istilah Marketing mix yaitu:
 product
 price
 place
 promotion

9
Dalam hal ini Public Relations terdapat pada elemen promotion; yang mana didalamnya juga
terdapat periklanan, direct marketing, personal selling dan Sales promotion. (promotion mix)
Konsep pemasaran yang terkait dengan PR dikemukakan oleh empat pakar yaitu :
 Philip Kotler – social marketing
 Regis McKenna – Relationship Marketing
 Stan Rapp – Individualized marketing
 Thomas L. Harris – marketing Public Relations.
Menurut Thomas L Harris muncul dan berkembangnya MPR saat ini bisa dilihat dari
fenomena yang ada yaitu :
1. Public relations has become a big and profitable business (Public Relations sudah
menjadi sesuatu yang besar dan bisnis yang menguntungkan.)
2. MPR is the largest and fastest growing segment of a fast growing industry. (MPR
adalah bagian pertumbuhan yang paling besar dan paling cepat dalam suatu
pertumbuhan industri yang paling cepat pula.)
3. Companies have recognized the growing importance of marketing public relations
with bigger budget and fatter paychecks.( Perusahaan telah mengakui semakin
meningkatnya arti penting MPR, maka besarnya anggaran dan cek gaji yang lebih
besar pula.)
4. Public relations is getting increasing interest in the marketing and business media.
( Public Relations mulai menambah minat di media pemasaran dan perusahaan.)
5. The academic community is showing greater interest in public relations. (Himpunan
akademis menaruh perhatian yang lebih baik terhadap Public Relations)
Definisi MPR
Menurut Thomas L Harris MPR merupakan : Proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian program–program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan yang
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian
dan kepentingan para konsumen.
Arti penting MPR:
MPR dianggap efektif pada banyak area antara lain:
1. MPR dapat efektif dalam membangun brand awareness dan brand knowledge.

10
2. MPR potensial untuk membangun efektivitas pada area “increasing category usage”
(menambah kategori penggunaan) dan “increasing brand sale (meningkatkan
penjualan merk)”.
3. Untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapai perlu adanya perpaduan antara
periklanan dengan MPR.
4. MPR semakin penting sebab utamanya dengan semakin canggihnya teknologi media
elektronik :
1. PR lebih cost effective ditengah biaya media yang tinggi
2. Dapat melengkapai iklan secara komplementer
3. Dapat diapaki sebagai kegiatan yang dapat terpercaya serta dapat menembus
situasi yang relatif sulit/terbatas
FAKTOR PENDORONG, MANFAAT DAN PERAN MPR
Faktor-Faktor Pendorong MPR
Sesuai dengan perkembangan kegiatan pemasaran yang adayang semakin komplek dengan
dirasakan semakin sulitnya upaya perencanaan pemasaran berkaitan dengan adanya consumer
indifference (ketidakpedulian konsumen), resistance (perlawanan), dan clutter (kekacauan).
Maka pelaku pemasaran harus mampu mengembangkan pesan-pesan yang bersifat
meningkatkan kredibilitas yang ada serta dampak positif bagi konsumen.
Adapun pendorong meningkatnya peran MPR yang utama adalah :
1. Pecahnya pasar yang bersifat massal
2. Peledakan informasi dan teknologi
3. Peningkatan persaingan
4. Jaringan periklanan semakin kurang kuat
5. Dampak dari VCR (video camera recorder).
6. Biaya iklan semakin meningkat
7. Pergeseran biaya promosi
8. Ketahanan iklan berkurang
9. Ketahanan efektivitas TV
10. MPR dalam Marketing mix
11. Biro periklanan membutuhkan PR
12. Peluang media yang berkembang
13. Kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas
Sedangkan faktor yang masih dirasakan menghambat adalah :
11
1. Relatif sulit untuk dapat dilakukan penilaian/Evaluasi.
2. Relatif belum dipahami sepenuhnya manfaat dari MPR oleh manajemen serta belum
sepenuhnya dukungan dapat diarapkan dari manajemen.
Manfaat MPR:
1. Membangun posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar
2. Membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen
3. Membangun kembali, meluncurkan kembali dan reposisi dari produk-produk yang
sudah jenuh.
4. Membangun komunikasi dari kelebihan-kelebihan manfaat dari produk-produk yang
sudah lama.
5. Dapat mengikut sertakan karyawan dan masyarakat untuk lebih mengenal produk.
6. Membangun pasar baru dan pasar yang lemah
7. Membangun dan memantapkan perhatian atas suatu kategori produk.
8. Mengembangkan daya jangkau iklan
9. Mengatasi resistensi (perlawanan) dari konsumen terhadap iklan
10. Membantu mengatasi kesulitan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang ada
kaitannya dengan pemasaran.
11. Membangun berita yang positif sebelum kegiatan kegiatan periklanan diadakan.
12. Membuat iklan lebih berharga pesan-pesannya.
13. Memberikan suplementasi terhadap kegiatan iklan dengan mengkomunikasikan
manfaat produk.
14. Menyampaikan cerita mengenai produk dalam bentuk yang lebih mendalam.
15. Menambah eksposur dari produk-produk yang tidak dapat diiklankan kepada
konsumen
16. Dapat mempengaruhi opinion leader
17. Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kampanye salles promotion.
18. Dapat dipakai mengidentifikasikan perusahaan dan produk dengan perbedaan etnik
yang ada.
19. Dapat dipakai dalam meningkatkan brand awareness melalui sponsorship.
20. Dapat memberikan interpretasi yang tepat terhadap dampak dari issue yang bersifat
emerging di pasar.
21. Dapat mengkomunikasikan keputusan pemasaran sesuai dengan perhatian publik.
22. Dapat membantu mengatasi masalah produk yang sedang dalam resiko.
12
23. Dapat menggairahkan bantuan dari pengecer.
Peranan MPR
Menurut Daniel J. Edelman terdapat beberapa situasi dimana MPR dapat berperan banyak.
Situasi itu antara lain :
 Adanya suatu konsep baru dari produk yang mempunyai nilai berita.
 Perusahaan tidak mempunyai biaya untuk beriklan.
 Tidak dapat menggunakan media tv disebabkan berbagai peraturan.
 Bila dibutuhkan suatu gebrakan untuk produk yang sudah ada di pasar.
 Bila iklan kurang berhasil dalam menciptakan pengenalan produk.
 Bila produk sukar untuk dapat diterangkan kekuatannya.
“MPR program to day are targeted to well defined market segment are strategically planned
to reach their market (Program MPR pada hari yang diarahkan secara baik untuk menegaskan
segmen pasar secara strategis yang telah direncanakan untuk menjangkau pasar mereka .”
Robert Laoterborn berkaitan dengan pernyataan diatas sesuai dengan peranan MPR, terjadi
pergeseran pilar dasar MPR dari bauran pemasaran ke arah Customer mix
(bauran konsumen) sebagai upaya memberikan pelayanan prima, antara lain sebagai berikut
1. Customer Value/customer needs and wants (nila pelanggan)
2. Cost to Customer (biaya untuk pelanggan)
3. Convenient for the customer (ketepatan untuk pelanggan)
4. Cummunication (komunikasi) (Rosady Ruslan)
Peranan MPR dalam mencapai objektif pemasaran perusahaan dapat tercapai melalui
strategi marketing PR yaitu sebagi berikut :
1. Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya.
2. Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan
konsumennya.
3. Proaktif dalam partisipasinya terhadap program yang diselenggarakan oleh pihak
lembaga pemerintah dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas.
Target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi marketing PR harus sejalan dengan
bagian pemasaran dan tujuan pemasaran.

MARKETING PUBLIC RELATIONS DAN PERIKLANAN


Baik periklanan maupun publik relations keduanya adalah merupakan program komunikasi
hanya saja terdapat banyak hal yang membedakan keduanya.
13
 Sifat komunikasi dari PR adalah informatif dan edukatif dalam tujuan menciptakan
pemahaman dan pengertian sedangkan periklanan karena tujuannya adalah membujuk
kelompok sasaran untuk suatu tindakan maka sifat komunikasinya adalah persuasif
 Tujuan dan sifat komunikasi antara periklanan dan public relations adalah dua hal
yang mendasari perbedaan keduanya. Untuk suatu progam komunikasi yang efektif,
PR dan periklanan merupakan dua sisi program komunikasi yang sinergis, saling
melengkapi dan saling memperkuat. Berikut adalah beberapa perbedaan yang ada dari
periklanan dan PR
Kelompok Sasaran
 Kelompok sasaran pada periklanan: untuk mengiklankan produk perlu direncanakan
kelompok sasaran yang menjadi target komunikasi dan hal ini direncanakan menurut
segmentasi pasar, SES (status ekonomi sosial), demografi, psikografi, dan seluruh
kajian ini dituangkan dalam perencanaan periklanan. Pesan iklan disampaikan pada
kelompok tertentu.
 Kelompok sasaran PR: tidak terbatas hanya pada kelompok sasaran primer tetapi juga
pada kelompok sasaran sekunder yang terkait secara tidak langsung dengan program
PR, oleh karena itu untuk menjangkau kelompok sasaran PR tidak hanya
menggunakan media massa saja namun juga media khusus lainnya
Tujuan Komunikasi
 Komunikasi periklanan bertujuan: untuk menciptakan awareness dalam upaya
motivasi pembelian, sedangkan PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan,
pengertian, pemahaman, minat dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat
menentukan jalannya organisasi/perusahaan. Berbeda dengan Corporate PR yang
mempunyai fungsi untuk dukungan terhadap perusahaan. Marketing PR lebih
berfungsi untuk pemasaran produk.
 Tujuan PR dapat berbeda-beda sesuai dengan public (kelompok sasaran) yang
dihadapi. Terdapat hubungan yang erat CPR dengan MPR dimana perusahaan yang
telah dikenal baik lebih mempunyai kekuatan untuk dapat memberikan dukungan
terhadap produk-produk di bawah payung perusahaan tersebut.
Pendekatan Komunikasi
Periklanan dalam tujuan untuk memotivasi pembelian produk oleh karena itu iklan harus
mampu untuk menarik perhatian dan menggugah kelompok sasaran terhadap pesan yang
disampaikan dengan berbagai cara termasuk mendramatisir. Pendekatan PR berbeda sebab
14
pesan haruslah berlandaskan kredibilitas dan tidak bisa melebih-lebihkan ataupun
mengurangi informasi yang disampikan kepada kelompok sasarannya.
Media
Perbedaan antara periklanan dan PR dalam penggunaan media sebagai sarana penyampai
pesan dapat dilihat dari :
1. Jenis media dan pilihan media
2. Bagian dari organisasi media yang dihubungi (periklanan berhubungan dengan bagian
iklan sedangkan PR berhubungan dengan redaksi).
3. Jenis ruang dalam media yang digunakan
4. Kemampuan pengembangan-pengembangan media.
Efektifitas dan Efisiensi MPR dan Periklanan
MPR dan periklanan merupakan dua aspek komunikasi yang saling mengisi dan memperkuat
satu dengan yang lain, namun dalam beberapa situasi tertentu dapat dikatan MPR akan
berjalan dengan efektif tanpa dukungan periklanan. Efektifitas dari MPR dikaitkan dengan
efisiensi biaya, memperkuat kesimpulan bahwa MPR merupakan program komunikasi yang
efisien dan efektif untuk dapat memperbesar pangsa pasar.
PENDEKATAN MPR DAN HARRIS GRID
Tiga pendekatan dalam MPR Menurut Thomas L Harris, tiga pendekatan dalam MPR terdiri
dari; Push, Pull dan Pass.
1. Push
Strategi “dorongan” diperlukan untuk menggunakan kekuatan penjualan dan promosi
perdagangan untuk mendorong produk melalui saluran-saluran. Produsen secara agresif
mendorong produk kepada agen, agen secara agresif mendorong produk kepada pengecer,
dan pengecer secara agresif mendorong produk kepada konsumen.
2. Pull
Strategi “menarik” memerlukan pengeluaran uang banyak atas periklanan, dan promosi
konsumen agar permintaan konsumen menjadi lebih berkembang. Jika strategi ini efektif,
para konsumen akan meminta produk kepada pengecer mereka, pengecer akan meminta
produk kepada agen mereka, dan agen akan menanyakan produknya kepada produsen.
3. Pass
Dalam strategi “mendorong” dan “menarik”, saya mengusulkan bahwa dimensi ketiga, yaitu
strategi “melewati”, diperlukan pada pemasaran yang saat ini semakin kompleks. Itu
didatangkan oleh faktor Kotler yang digambarkan pada megamarketing, terutama untuk
15
keperluan memasuki pasar yang dihalangi atau dilindungi oleh partai lain daripada pengguna
akhir. Partai ini termasuk, tetapi dengan tak ada arti terbatas, pembuat kebijaka pemerintah.
Pembuat undang-undang, regulator, partai politik, aktivis, dan kelompok-kelompok
kepentingan umum yang pernah mewakili tumbuhnya penyebab agenda, menarik, dan
keprihatinan.
Baru saja selama yang dilakukan oleh media sebagai penjaga gawang (gatekeeper),
mengetahui berita yang mana akan atau tidak akan masuk, organisasi ini bertindak sebagai
penjaga gawang ke marketplace. Para pemasar harus berhasil melewati mereka, yaitu untuk
memasuki pasar tertentu dan untuk mengatasi atau menetralkan lawan. Satu tugas untuk ini,
Kotler mengambil nilainya, karena para eksekutif pemasaran tidak siap dengan latihan atau
pengalaman.
Peran PR adalah merancang strategi mengurusi program-program serta mengijinkan para
agen pemasaran untuk melewati para penjaga gawang dan masuk ke pasar. Dalam pandangan
Kotler, CPR dan MPR harus memainkan sebuah peran, apa yang disebut rencana strategis
“melewati”. Ketika para pelanggan membuat keputusan untuk membeli, mereka sangat yakin
perasaan memutuskan untuk membeli dua hal, produk dan perusahaan.
Kotler sangat percaya sekali, bahwa orangorang akan melakukan bisnis dengan perusahaan,
mereka tahu dan percaya. Para pelanggan percaya ini berhasil didapat dengan memberikan
mutu produk yang dinilai baik. Juga berhasil didapat dengan mensponsori kegiatan dan bisa
memahami sebab yang ditunjukkan dengan memberikan penghargaan perusahaan kepada
pelanggan.
Alat-alat yang digunakan dalam strategi ini Oleh MPR adalah:
1. Komunikasi pameran perdagangan, termasuk publikasi khusus, pertemuan sponsor,
makan pagi, atau penerimaan di mana produk baru dipernalkan ke pasar.
2. Laporan berkala perdagangan yang menyoroti produk dan pendukung promosi.
3. Cetakan ulang publisitas untuk digunakan oleh orang-orang penjualan dalam
menyebut penjualan atau surat langsung kepada pembeli (teorinya yaitu jika media
menganggap berita tersebut mengenai pelanggan).
4. Artikel penerbitan perdagangan membidik ke barang dagangan manager dan pembeli
dan menutupi berita-berita produk, cerita tentang periklanan dan program bantuan
promosi, termasuk MPR, wawancara ahli perusahaan dan cerita baris permulaan, atau
program keberhasilan pedagang eceran dengan garis produk
FIGURE 5-1 The HARRIS GRID
16
Kisi-kisi diperkenalkan (5-1) menegaskan produk di masa:
1. Minat mereka untuk menjadikan konsumen sebagai sasaran, dan
2. Minat potensial mereka kepada media dan bahwa ialah mereka patut dijadikan berita.
Bagian atas kiri quadran A: Terdiri dari produk yang banyak diminati, baik kepada konsumen
maupun media. Bagian bawah kiri mewariskan quadran B: Adalah minat yang kurang
terhadap media dan konsumen. Bagian atas kanan quadran C: Adalah minat kepada
konsumen tetapi tidak kepada media Bagian bawah kanan quadran D. Adalah minat yang
rendah baik kepada konsumen maupun media.
Strategi Kuadran A.
Perusahaan harus melakukan kampanye dengan menampilkan produk yang terbuka untuk
umum.
Strategi Kuadran B :
Pihak perusahaan harus berusaha mengembangkan “berita” baru mengenai produk-produk
mereka untuk menarik perhatian konsumen.
Strategi Kuadran C :
Strateginya adalah kita harus mensponsori kegiatan-kegiatan yang bernilai berita dan
progam-program yang memperkuat posisi dan citra produk.
Strategi Kuadran D :
Stratgei yang harus dilakukan pada produk adalah “Borrow interest” (membangkitkan daya
tarik) dengan menghubungkan produk dengan program-program atau peristiwa yang menarik
perhatian konsumen dan media : Co. Mensponsori program yang mempunyai tujuan tertentu
untuk memberikan kesan pada konsumen dan menarik minat media massa.
PLANNING PR PROGRAM AND PR CAMPAIGN
Jargon Public Relations
Proyek – Program – Kampanye
• Proyek adalah aktivitas PR tunggal dan biasanya berumur pendek, didesain untuk
menjumpai sasaran yang spesifik, contoh: jumpa pers untuk mengumumkan CEO baru, suatu
kegiatan peluncuran produk baru.
• Program adalah aktivitas PR terus-menerus yang menangani beberapa tujuan. Program
mempunyai komisi lanjutan dalam organisasi dan fokus dengan publik khusus/target sasaran.
contoh: suatu kegiatan (CSR) yang focus kepada isu lingkungan, program hubungan dengan
media yang berkelanjutan.

17
• Kampanye adalah kegiatan PR yang sistematis, dengan tujuan khusus dan terbatas, terus-
menerus selama kurun waktu yang panjang dan berhubungan dengan tujuan-tujuan yang
terkait dengan masalah tertentu. Contoh: Kampanye untuk mengurangi merokok, kampanye
untuk sosialisasi kebijakan pemerintah yang baru.

18

Anda mungkin juga menyukai