Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan secara umum adalah proses perubahan kearah kondisi yang lebih

baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana, sedangkan pembangunan daerah

pada hakekatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintah

daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan profesional dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengelola sumber daya ekonomi daerah,

pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat sehingga

tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk meikmati kualitas

kehiduan yang lebih baik, maju dan tentram.

Proses perencanaan yang baik merupakan titik penting untuk keberhasilnya

pembangunan, perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan

tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di

dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka

waktu tertentu. Untuk menjamin agar perencanaan yang telah ditetapkan dapat

dilaksanakan dalam suatu program/kegiatan pembangunan diperlukan adanya bentuk

pengendalian melalui monitoring dan evaluasi.

Mengingat pentingnya kegiatan pengendalian pelaksanaan program/kegiatan

pembangunan untuk mencapai efektifitas proses pemerintahan yang lebih baik, dengan

pemanfaatan sumber daya manusia yang akan berdampak pada percepatan proses

perubahan sosial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta tercapainya tujuan

pelayanan publik di Kabupaten Rejang Lebong, maka berdasarkan Peraturan Bupati

Rejang Lebong Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang Lebong, pada Bagian
2

Administrasi Pembangunan Daerah, telah ditetapkan Sub Bagian Monitoring dan

Evaluasi Pembangunan.

Dengan visi Sebagai pengendali administrasi proyek yang tertib dan transparan

serta profesional dalam pelaksanaan program-program pembangunan Kabupaten

Rejang Lebong, maka Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Pembangunan, yang

memiliki Tugas dan Fungsi sebagai berikut :

Tugas :

Menyiapkan koordinasi pembinaan dan petunjuk pelaksanaan Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

Fungsi :

1. Pelaksanaan penyiapan koordinasi, pengembangan administrasi Monitoring dan

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

2. Pelaksanaan Penyusunan Laporan Realisasi Pelaksanaan APBD

3. Pelaksanaan Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai tupoksi

Untuk memperoleh tata kelola dan tata laksana kegiatan monitoring dan evaluasi

pembangunan yang efektif perlu dikembangkan dan ditingkatkan beberapa aspek terkait

sehingga proses pengendalian melalui monitoring dan evaluasi pembangunan dapat

dilakukan secara terintegratif. Pengintegrasian tahapan dalam kegiatan monitoring dan

evaluasi pembangunan mulai dari penyusunan rencana sasaran, desain instrumen

evaluasi, observasi lapangan dan melakukan analisis serta evaluasi. Diharapkan dari

proses dan tahapan tersebut selain dapat memberi gambaran tentang cerminan

terhadap output kualitas dari operasional program/kegiatan dan layanan, juga akan
3

diketahui tingkat keberhasilan atas indikator program dan kegiatan sesuai dengan hasil

yang diharapkan (outcome), termasuk evaluasi terhadap kinerja.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai pengendali pelaksanaan program

pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong telah dihadapkan dengan berbagai hambatan

dan kendala yang secara tidak langsung menyebabkan pelaksanaan kegiatan Monitoring

dan Evaluasi pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong belum efektif dan optimal,

salah satu diantaranya adalah kurangnya data dan informasi terkait pelaksanaan

kegiatan/program pembangunan yang dilaksanakan terkait dengan ketersediaan data baik

dari sisi kelengkapan maupun ketepatan waktu yang dilaporkan oleh pelaksana atau

pengelola kegiatan yang dalam hal ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang

tentu saja dengan ketidaksediaan data informasi akan menghambat dalam proses

penyusunan rencana sasaran dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan

di Kabupaten Rejang Lebong.

Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk melakukan kajian terhadap

pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Rejang

Lebong terkait dengan sistem pelaporan data dan informasi pelaksanaan kegiatan

pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong, dengan judul : “Upaya Peningkatan

Pelaksanaan Kegiatan Monitoring Evaluasi Pembangunan Fisik dengan Perbaikan

Sistem Pelaporan Data dan Informasi di Kabupaten Rejang Lebong”

B. Isu Aktual

Isu aktual adalah masalah atau proses persoalan yang benar terjadi atau akan

terjadi. Melalui table validasi yang aktual, probematis, khalayakan dan kelayakan.

Adapun pokok persoalan yang kami kedepankan dalam pelaksanaan monitoring dan

evaluasi pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong adalah kurang baiknya sistem


4

pelaporan terkait konsistenitas dan kontinuitas data dan informasi pelaksanaan

pembangunan fisik oleh OPD pelaksana kegiatan.

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Untuk menjamin terlaksananya kebijakan, program dan proyek sesuai dengan

target dan rencana yang telah ditetapkan.

b. Tujuan Khusus :

1) Diperoleh data dan informasi baik dari sisi kelengkapan dan ketepatan waktu

terkait pelaksanaan kegiatan/program pembangunan sebagai bahan monitoring

dan evaluasi pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong

2) Adanya umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek, untuk

diteruskan dilanjutkan dengan perbaikan atau dihentikan.

3) Untuk membantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai

kebijakan, program dan proyek.

4) Agar kebijakan, program dan proyek mampu mempertanggungjawabkan

penggunaan dana publik (akuntabilitas).

2. Manfaat

1) Memberikan umpan balik kepada pelaksana program tentang hasil capaian

program, dalam arti sesuai atau tidak sesuai dengan yang diharapkan

2) Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelainan dan kelemahan agar tidak terjadi

kerugian yang tidak diinginkan.


5

D. Ruang Lingkup Materi

Supaya pembahasan tidak menyimpang, sesuai judul dan permasalahan , maka

pembahasan hanya dibatasi pada upaya perbaikan arus peyampaian data dan informasi

dalam bentuk pelaporan dari OPD terkait untuk meningkatkan efektifitas Kegiatan

Monitoring Evaluasi Pembangunan di Kabupaten Rejang Lebong, untuk pengembangan

pembahasan dilakukan dengan cara :

a. Referensi dari sumber yang diperoleh dari : buku artikel, jurnal, dan sumber lainnya;

b. Konsultasi dan diskusi dengan Pimpinan dan atasan langsung (Kepala Bagian

Administrasi Pembangunan Sekda Kabupaten Rejang Lebong)


6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Monitoring

1. Definisi

Monitoring merupakan kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan

rencana, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau

akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.Hasil akhirnya adalah

Pelaporan. Selain itu, monitoring berguna untuk melihat dan memantau

perkembangan suatu pekerjaan atau transaksi yang sedang berjalan. Mencakup aspek-

aspek antara lain :

a. Penelusuran Pelaksanaan Kegiatan dan Keluarannya

b. Pelaporan Tentang Kemajuan

c. Identifikasi masalah – masalah pengelolaan dan Pelaksanaan

Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara

regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan

yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah

disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan

pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan

bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai

pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola

program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam

melakukan evaluasi.

Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung

guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila
7

ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan

dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi

kepentingan proses selanjutnya, (Semuel, 2015).

2. Tujuan Monitoring

Monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang

sedang berjalan, untuk mengetahui kesenjangan antara perencanaan dan terget.

Dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program dapat membuat penyesuaian

dengan memanfaatkan umpan balik tersebut. Kesenjangan yang menjadi kebutuhan

itu bisa jadi mencakup faktor biaya, waktu, personel, dan alat, dan sebagainya.

Dengan demikian, dapat diketahui misalnya berapa jumlah tenaga yang perlu

ditambahkan atau dikurangi, alat atau fasilitas apa yang perlu disiapkan untuk

melaksanakan program tersebut, berapa lama tambahan waktu dibutuhkan, dan

seterusnya.

Secara lebih terperinci monitoring bertujuan untuk:

a. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

b. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program;

c. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah adanya kegiatan;

d. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan kegiatan;

e. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-

hambatan selama kegiatan;

f. Memberikan umpan balik bagi sistem penilaian program;

g. Memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai.

3. Prinsip Monitoring

Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:


8

a. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus

b. Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan program

organisasi

c. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap

pengguna produk atau layanan.

d. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk

berprestasi

e. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku

f. Monitoring harus obyektif

g. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.

B. Evaluasi

1. Definisi

Definisi Evaluasi menurut OECD, disebutkan bahwa Evaluasi merupakan

proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program.

Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang

telah diselesaikan. Hal-hal yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan,

organisasi, sector, tematik, dan bantuan Negara.

Adapun jenis Evaluasi Menurut Waktu Pelaksanaan Antara Lain : Tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pasca pelaksanaan. Penilaian (Evaluasi)

merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan

evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring.

Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang

tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi
9

diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi

berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang

manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian

angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang

dibuat” (William N Dunn : 2000).

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan,

melalui kajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan

yang dihadapi, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kinerja program dan

kegiatan selanjutnya. Bentuk evaluasi berupa pengkajian terhadap manajemen dan

output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi.Dimaksudkan:

a. Memberikan kesimpulan dalam bentuk umpan balik sehingga dapat terus

mengarahkan pencapain visi/misi/sasaran yang telah ditetapkan;

b. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan yang

direncanakan, serta mengaitkannya dgn kondisi lingkungan yg ada;

c. Arah evaluasi bukan pada apakah informasi yang disediakan benar atau salah,

tetapi lebih diarahkan pada perbaikan yang diperlukan atas implementasi

kebijakan/program/kegiatan.

3. Prinsip Evaluasi

Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)

mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:

a. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.

b. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus

dievaluasi
10

c. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.

d. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang

seharusnya diukur.

e. Prinsip penggunaan kritis

f. Prinsip kegunaan atau manfaat

C. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Tabel 2.1 Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Aspek Monitoring Evaluasi


Tujuan Menilai Kemajuan dalam Pelaksanaan Memberikan gambaran Pada
Program yang Sedang Berjalan Suatu Waktu Tertentu
Mengenai Suatu Program
Fokus - Akuntabilitas Penyampaian - Akuntabilitas penggunaan
- Infut Program sumberdaya
- Dasar Untuk Aksi Perbaikan - Pembelajaran tentang hal
- Penilaian Berkelanjutan Program hal yang dapat di lakukan
lebih baik di masa yang
akan datang

Cakupan - Apakah pelaksanaan sesuai rencana - Relevansi


- Apakah terdapat penyimpangan - Keberhasilan
- Apakah penyimpangan dapat di - Efektifitas Biaya
benarkan - Pembelajaran
Waktu Dilakukan Terus Menerus atau Secara
- Umumnya dilaksanakan pada
Pelaksanaan Berkala Selama Pelaksanaan pertengahan atau akhir
program
11

D. Peranan Data dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional pada pasal 31 : Data adalah keterangan objektif tentang suatu

fakta baik dalam bentuk kuantitatif, kualitatif maupun gambar visual yang diperoleh baik

melalui observasi langsung maupun dari yang sudah terkumpul dalam bentuk cetakan

atau perangkat penyimpan lainnya. Hal ini berarti data yang diperoleh haruslah berupa

fakta bukan hasil manipulasi ataupun rekayasa. Dengan memiliki basis data dan

informasi yang valid dan terukur, maka proses perencanaan pembangunan yang baik dan

komprehensif akan menjadi titik penting untuk berhasilnya pembangunan. Karena

pembangunan merupakan proses perubahan ke arah kondisi yang lebih baik melalui

upaya yang dilakukan secara terencana, (Nelson, 2015).

Ketersediaan data yang aktual dan akurat amat dibutuhkan dan dapat digunakan sebagai

acuan dalam rangka menentukan perencanaan dan evaluasi program-program

pembangunan. Dengan menggunakan sample pendataan yang besar dan standard error

sekecil mungkin, tentu data yang dihasilkan akan semakin akurat. Untuk mendapatkan

data yang akurat ini pada level tertentu sangat sulit diperoleh belum lagi ditambah dengan

kesulitan mendapatkan data yang terbaru (up to-date). Tanpa data yang akurat dan up to-

date, hasil evaluasi dan perencanaan akan menghasilkan data ataupun informasi yang

keliru.

Permasalahan-permasalahan tersebut terutama ditimbulkan karena kurangnya

koordinasi dan sinkronisasi data yang ada pada berbagai institusi, diluar ketersediaan

SDM maupun biaya untuk proses pengumpulan dan pengolahan data yang terbatas.
12

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana diuraikan pada BAB I makalah ini

dapat disimpulkan bahwa salah satu kendala dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan

monitoring dan evaluasi yang dilakukan di sub bagian Monitoring dan Evaluasi Pembangunan

pada Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Rejang Lebong adalah

kurang tersediaan data dan informasi yang bersumber laporan dari realisasi fisik dan keuangan

pada kegiatan pembangunan fisik yang dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah di

Kabupaten Rejang Lebong.

Dengan kurangnya ketersediaan data yang disebabkan tidak baiknya sistem pelaporan baik

kelengkapan maupun ketepatan waktu akan menghambat tercapainya tujuan dari kegiatan

monitoring dan evaluasi. Dengan tersedianya data yang lengkap akan memudahkan dalam

melakukan monitoring kegiatan dan mengetahui kendala dan hambatan baik dari sisi administrasi

maupun pelaksanaan fisik kegiatan di lapangan.

Tujuan dilakukannya monitoring adalah :

1. Untuk mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program yang sedang berjalan,

2. Untuk mengetahui kesenjangan antara perencanaan dan target.

3. Dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program dapat membuat penyesuaian

dengan memanfaatkan umpan balik tersebut.

4. Kesenjangan yang menjadi kebutuhan itu bisa jadi mencakup faktor biaya, waktu,

personel, dan alat, dan sebagainya.


13
14

A. Capaian Proyek Perubahan


Proses pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dilakukan dengan melalui
beberapa tahapan yaitu Tahap Persiapan dan Tahap Pelaksanaan agar tercapai hasil
yang optimal.

- TAHAP PERSIAPAN :

1. Melakukan konsultasi.

Sebelum pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi, perlu dilakukan konsultasi kepada


Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Rejang Lebong guna
mendapatkan arahan dan masukan dalam melaksanakan rangkaian kegiatan.
a. Dengan keterbatasan SDM dan jadwal pelaksanaan kegiatan Monitoring dan
Evaluasi perlu disingkronkan dengan pelaksanaan agenda kegiatan.

b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi harus sesuai dengan yang telah


direncanakan.

2. Melaksanakan rapat dengan staf dalam rangka untuk melakukan Monitoring dan
Evaluasi.

a. Pembentukan tim harus disesuaikan dengan kebutuhan agar efektif dan efisien;
b. Pengumpulan Data dari OPD.
c. Tim nantinya dapat membantu dalam Monitoring dan Evaluasi tersebut; dan
d. Agar tercapainya Upaya peningkatan pelaksanaan kegiatan monitoring evaluasi fisik
dan keuangan serta bangunan pada pembangunan di kabupaten Rejang Lebong .

- TAHAP PELAKSANAAN

1. Melakukan Pendataan
a. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi perlu adanya
Pengumpulan data.
b. Pengumpulan data untuk membantu dalam memonitoring lokasi pekerjaan fisik
bangunan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
c. Membuat Jadwal Bimtek untuk melakukan Monitoring Evaluasi Fisik dan Keuangan
15

serta Bangunan Di Kabupaten Rejang Lebong.

2. Membuat Jadwal Monitoring Evaluasi Fisik keuangan Serta Bangunan


a. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi perlu adanya jadwal.
b. Membuat Jadwal untuk membantu dalam memonitoring pekerjaan fisik bangunan yang
ada di Kabupaten Rejang Lebong.
c. Melakukan Monitoring Evaluasi Fisik dan Keuangan serta Bangunan di Kabupaten
Rejang Lebong dan kelapangan melihat hasil dari Fisik Bangunan

3. Menyiapkan bahan Bimtek dengan metode jemput bola

a. Format l untuk laporan Monitoring Evaluasi Fisik Keuangan

b. Format untuk laporan

kegiatan Fisik Bangunan.


16

a. Melakukan Monitoring Fisik dan Bangunan


17

Gambar 3.7 Bangunan Penahan Longsor/Pelapis Tebing dan Drainase Kecamatan


Curup Selatan
18

Gambar 3.8 Peningkatan Jalan Wisata


Bukit Kaba

Kecamatan Selupu Rejang


19

Gambar 3.9 Pembangunan/Rehab Tempat Wisata danau Mas Harum Bastari


Kecamatan Selupu Rejang
20

Gambar 3.10 Pembangunan Pagar Gedung Puskesmas Bermani Ulu Kecamatan


Bermani Ulu

Gambar 3.11 Rehab/Pemeliharaan Jaringan Irigasi Kecamatan Bermani Ulu


21

Gambar 3.12 Peningkatan jalan Air Ruso Kecamatan


Sindang Dataran
22

B. Kendala Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi


1. Kendala Internal
a. Ketersediaan waktu yang pendek, banyak yang sibuk dengan pekerjaanya
masing masing. Tidak adanya dana untuk operasional pelaksanaan proyek
perubahan.
b. Adanya tumpang tindih dengan pekerjaan kantor lainnya.
c. Kurangnya pemahaman dan rekan kerja terhadap tujuan dan manfaat
Monitoring dan Evaluasi.

2. Kendala Eksternal
a. Mempunyai kesibukan sendiri di instansinya, sehingga kesulitan untuk
berkoordinasi.
b. Fasilitas sarana dan prasarana yang kurang maksimal.

C. Strategi Mengatasi Kendala


Strategi dalam mengatasi kendala atau masalah untuk keberhasilan pencapaian
tujuan Monitoring dan Evaluasi:
1. Strategi Internal
a. Harus dapat membagi waktu, agar Monitoring dan Evaluasi dapat
terselesaikan
b. Mengatur jadwal agr tidak tumpang tindih dengan kegiatan lain
c. Koordinasi
2. Strategi Eksternal
a. Melakukan konsultasi dan komunikasi
b. Mengajukan permohonan sarana dan prasarana kepada atasan
23

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini menjadikan sebuah suasana baru dalam
konteks perubahan kearah yang lebih baik dan Sebagai pengendali administrasi
proyek yang tertib dan transparan serta profesional dalam pelaksanaan program-
program pembangunan dengan mempertimbangkan sasaran pembangunan daerah,
maka penyusunan perencanaan pembangunan daerah akan lebih diarahkan pada
efektifitas proses pemerintah yang baik serta tercapainya peningkatan kesejahteraan
masyarakat serta tercapainya tujuan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai