Sebuah hasil bacaan dari buku Analisis Kebijakan dari Riant Nugroho D. dan Kebijakan
Pendidikan Era Otonomi Daerah dari Sam M. Chan bersama Tuti T. Sam.
Buku yang berjudul Analisis Kebijakan merupakan sebuah bacaan yang isinya terkait mengenai
tinjauan terhadap berbagai aliran pemikiran dalam bidang kebijakan publik. Selain itu, ada pula
pendekatan pada, ruang analisis kebijakan publik bertautan dengan ruang yang dihuni oleh
analisis politik, bahkan ekonomi-politik. Menurut penulis, kebijakan yang dirancang untuk
publik, untuk umum, tidak dapat dipisahkan dari unsur pengaruh kekuasaan.
Dalam pemahaman yang pada umumnya diajarkan secara formal di berbagai institusi pendidikan
(public policy), aspek ini semua orang dapat mengakses secara potensial terhadap pengetahuan
dan keterampilan tersebut lewat jalur pendidikan. Kemudian muncul pertanyaan, adakah yang
dapat membebaskan diri dari tekanan sebuah kekuasaan?. Sesungguhnya dalam ruang lingkup
kebijakan tidak hanya bersifat ilmiah-abstrak dari para ahli, namun juga dapat berhubungan
dengan para pemegang kekuasaan konkret, penyalur dana, para pengusaha, para serikat buruh
dan juga lain sebagainya. Dengan kata lain, kepentingan dasar sebuah kebijakan merupakan
kepentingan bersama dari berbagai bidang-bidang yang ada, untuk memetakan konstelasi
Ada pendapat, analisis kebijakan tidak pernah akan menjadi teori, dikarenakan analisis kebijakan
lebih banyak pada ranah praktik daripada ranah teori. Kebijakan publik merupakan keputusan-
keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara langsung mengatur pengelolaan dan
pendistribusian sumberdaya alam, finansial dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat
banyak, penduduk, masyarakat atau warga negara. Ditinjau dari proses, kebijakan publik
diartikan sebagai hasil dari adanya sinergi, kompromi atau bahkan kompetisi antara berbagai
gagasan, teori, ideologi, dan kepentingan-kepentingan yang mewakili sistem politik suatu negara.
Oleh karena itu, kebijakan merupakan instrument pemerintah untuk melakukan suatu tindakan
dalam bidang tertentu seperti fasilitas umum, tranportasi, pendidikan, kesehatan, perumahan,
kesehjahteraan, dan lain-lain yang dianggap akan membawa dampak positif bagi kehidupan
warganya. Pengertian lainnya, kebijakan publik hanya sebatas dokumen-dokumen resmi seperti
kebijakan publik sebagai pedoman acuan, strategi dan kerangka tindakan yang dipilih atau
yang memil
sistem
pemerintahan.
Keputusan
keputusannya
mengikat
aparatus
pemerintahan
untuk
bertindak
dalam
menyiapkan
rancangan
perundang
dipertimbangkan
oleh
parlemen
atau
mengalokasikan
angg
aran
guna
warisan kebia
saan
-
kebiasaan pemerintahan
dikembangkan
proses
kebijakan
yang
dan proposisi
leh
hendaknya
bersandar
pada asumsi
mampu
memprediksi
keadaan
dan
menyatukan perkiraan
perkiraan mengenai
keberhasilan yang
mekanisme
mengatasi
kegagalan
yang
mungkin terjadi.
-
asumsi prilaku
sebelum sebuah
kebijakan
benar
benar
dilaksanakan.
Pemerintah
mungkin
mempe
rkirakan
bahwa
sebuah
paket
n tersebut
sebelumnya.
Dalam konteks tersebut, pelajaran
dan temuan
pelajaran
pelajaran
dari
pengalaman
kebijakan
berikutnya.
Oleh
arena
perumusan
sebuah
kebijakan,
kebija
kan
dengan
perbaikan
kebijakan
Temuan
temuan
dilapangan
mengenai
konsewensi
skan.
publik
adalah
seperangkat
mencapai
hasil
hasil
tertentu
yang
diharapkan oleh
jelas, program
progr
secara berbeda
-
arah
dalam
penetapan
tujuan
tujuan
han menjadi
pilihan
berdasarkan
hiptesis
dari
proposisi
sis dan
yang efektif.
PE
RMASALAHAN KEBIJAKAN
PENDIDIKAN
da
apakah kebijakan
ing
karena
berkaitan
dengan
mem
sektor
lola
secara serius
bagi
pemerintah
di dalam
menetapkan
prioritas
program
program pembangunan
, perumusan kebijakan
pendidikan
menjadi
mendesak ditakr
ifkan.
Definisi kebijakan
Tilaar
yang
mengungkapkan
dikan
menjadi
manusia
merdeka.
Manusia
meredeka adalah manusia yang kreatif yang
u merekonstruksi
Konstruksi
pemikiran
di
atas
bermakna bahwa
pendidikan
adalah
proses
pemberdayaan
sehingga
peserta
didik
(2008) mengelaborasi p
en
didikan dalam
, Romo
Dewantara, pendidikan
sebagai
suatu proses
pemberdayaan
untuk
menumbuh
membuahkan kreasi
menjamin
ang
tasi kebebasan
peserta
didik
dap
at
mengembangkan
Paulo
Freire
yang
melihat
proses
kebebasan.
Istilah keme
dengan
konsep
kekuasaan.
Dengan
demikian,
usia
. Apabila
mencekoki pe
(Tilaar, 2003
.
Uraian
di
atas
memperlihatkan
tentan
kemerdekaannya
diperlukan
lingkungan
raksis
Artinya,
visi
dan
misi
pendidikan
demikian,
perumus
an
visi
dan
misi
musan
n budaya
esensi
manusia
dalam
konteks
situasi
politik,
sosial,
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN:
EKONOMI POLITIK
Untuk
menjawab
permasalahan
kebijakan pendidikan
publik
kebijakan
sebelumnya,
pene
rapan
kebijakan
pendidikan
di
Kabupaten Jembrana
ini
dijelaskan,
terlebih
dahulu
akan
yang
terjadi di Jembrana
Setel
ah kasus Jembrana
dipaparkan,
kemudian
ditindaklanjuti
pendekatan
teori
ekonomi
politik
pendi
dikan.
politik leb
sebagai barang
konsumsi
untuk
memuaskan konsumernya
. Oleh
sebuah pi
k kebijakan
A. Proses Kebijakan
dalah
sedangkan
proses
kebijakan
berupa
perumusan
formulasi
kebijakan
dan
a output dari
kebijakan.
Berkaitan
dengan
perumusan
kebijakan, Nugroho (2008) mengajukan
kelembagaan,
model
proses,
model
inkremental
model
permainan,
model
pilihan
publik,
model
sistem,
model
Model
kelembagaan
pada
dasarnya
merupakan
sebuah
model
yang
dikembangkan
dengan
memandang
kebijakan
publik
sebagai kegiatan
oleh lembaga
tugas pemerintah.
aktivitas sehingga
mempunyai
proses.
Artinya,
kebijakan
rangkaian
kegiatan:
identifikasi
kebijakan.
abstrak
kelompok
kepentingan
yang
berusaha
mengandaikan
kebijakan
sebagai
titik
keseimbangan
dari
suatu
intera
ksi
kelompok
kelompok kepentingan.
rkuasa sehingga
apabila
terjadi
bias
formulasi
dapat
model tersebut.
Model rasional menganggap bahwa
kan yang
memberikan
manfaat
optimum
bagi
ekonomis.
bersifat
memandang
kebijakan
publik
sebagai
dengan
hanya
melakukan
perubahan
perubahan seperlunya.
pada
pengambi
lan
keputusan
harus
stakeholders
Model
strategis
menggunakan
formula tuntutan perumusan strategi sebag
ai
strategis
lebih
memfokuskan
pada
isu.
ional dengan
pada rincian
sama
Oleh sebab
i permainan adalah
mengakomodasi
kenyataan
paling
riil
tidak pasif.
manusia adalah
homo economicus
yang
memiliki
kepentingan
kepentingan
yang
Artinya,
proses
formulasi
kebijakan
melibatkan
publik
melalui
kelompok
Model
sistem
dalam
formulasi
politik.
Proses
formulasi
kebijakan
kelompok
kelompok kepentingan.
peran
pemerintah
sebagai
legalisator
daripada kehendak publik. Semenetara peran
r proses
Berkaitan
dengan
implementasi
model pemetaan.
model di
tasi
kebijakan. Namun ada satu hal yang penting
sendiri.
Dalam
konteks
ini
Nugroho
menganjurkan
menggunakan
matriks
ambiguitas
konflik
yang
dikembangkan
Matland
katan
pendekatan
sebagai berikut.
I
mplementasi secara
Sedangkan
perumusan, impleme
evaluasi
kinerja.
Evaluasi
perumusan
bersama,
dan
(3)
pendayagunaan
model
perumusan
formulasi
kebijakan
Evaluasi
implementasi
kebijakan
jenis
kebijakan
yang
harus
diimplementasikan
dan
metode
tersebut
maka
evaluasi
implementasi
matriks ambiguitas
kebijakan
kewargaan
misalnya
kartu
kebijakan
biaya
pendidikan
dapat
dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan
politik.
Kebijakan
diimplementasikan
metode
eksperimen.
Ke
bijakan
gender
lebih
efektif
lingkungan
formulasi
kebijakan
lingkungan
implementasi
kebijakan
faktor lingkungan
berha
sil diimplementasikan.
gambaran
pencapaian
suatu
kebijakan
adal
ah analisis kesenjangan.
. Kasus Jembrana
Tilaar
dan
Nugroho
(2008)
menguraikan
secara berturut
turut rumusan
kebijakan
pendidikan,
implementasi
proses kebijakan
pendidikan di Kabupaten
Jembrana
.
Rumusan kebijak
an pendidikan
tidak
terlepas
dari
isi
pendidikan
Kabupaten Jembrana
yakni
terwujudnya
pemb
Rumusan keb
mengalokasikan
anggaran
APBD
001.
tingkat eksekutif.
dan
karena
rendah.
rasional
dalam
perumusan
kebijakan
Walaupun dal
am perumusan kebijakan
rakyat.
Rumusan
kebijakan
yang
telah
melalui
strategi
kelembagaan,
strategi
anggaran,
manajemen
sekolah,
komite
kelembagaan
yang
dipilih
pemerintah
penggabungan Din
dinyatakan
bahwa
pengelolaan
dana
abilitas
publik.
penggunaan
dana
dengan
cara
penggabungan
sejumlah
sekolah
akan
terkumpul
dana
yang
cukup
untuk
menyelenggarakan pendidikan g
ratis. Tahun
2001
mula
konteks
inilah
Pemerintah
Kabupaten
Jembrana menerapkan prinsip manajemen
manajemen
sekolah
dilakukan
dengan
beb
erapa strategi.
Pertama
, dengan pola
Kedua
menerapkan
good governance
dengan
meningkatkan
akuntabilitas
transparansi
pada Sekolah Kajian. Selain itu,
16.00,
snack
Ketiga
, memberi
Agustu
s,
bertepatan
HUT
Kabupaten
Jembrana.
Kempat
, peningkatan kapasitas
pelatihan
MBS,
pelatihan
manajer,
Kelima
ubsidi
bagi
guru
guru
yang
melanjutkan
atau
pembangunan
sekolah.
Komite
itar 50%
tersebut.
sebagaimana
seharusnya
disebabkan;
pertama,
ketua
Dewan
Pendidikan
, struktur
organisasi
dan
sumber
daya
Dewan
di tingkat lokal.
aparkan di
atas
adalah
model
kelembagaan
dan
implementasi
kebijakan
pendidikan
di
pada
matriks
ambiguitas
konflik
maka
ini
dalam
imple
menetasi
kebijakan
rata
nasional untuk s
Kinerja
kat. Perkembangan
pembangunan
manusia,
yang
skornya
tahun 2002.
rata
berada di atas rata
Pendekatan
Fils
afat Moral
Tujuan pembangunan
Kabupaten
dimiliki,
maka
pri
oritas
pembangunan
Kabupaten
Jembrana
diletakkan
pada
intelektual
dan
kesehatan
sebagai
indika
Strategi
serba
terbatas,
peme
rintah
daerah
odel
pembangunan
Kabupat
en
Jembrana
dan
kebijakan
publik
yang
dikembangkan
nya
Jembrana
adalah
model
kebijakan
ari
kebijakan publik.
Kesim
kerangka
dimana
eadilan
manusia.
Unsur ini pula yang menjadi tujuan
ebijakan
dalam
mencapai
kebahagiaan
yang
yang esensil
publik
Relasi
ideal
antara
kebijakan
pen
(4)
kebijakan
pendidikan
tidak
ditunjang
kebijakan p
, dengan alasan
publik. Persepsi y
yang
sama
dalam
bidang
publik karena
menemp
harus
menunjang
kebijakan
publik.
kebijakan
pendidikan
sebagai
bagian
pendidikan
tidak
berbeda
dengan
Ini
pembangunan sehingga
pendidikan
dalam relasi id
kebijakan
pendidikan.
Perbedaan
cara
afat moral
kan
hakikat tujuan
aka
bahkan
budaya
dari
kebijakan
publik
atau
pembangunan.
Menurut Tilaar dan Nugroho (2008),
hal i
publik
atau
kebijakan
pembangunan
dirumuskan
berdasarkan
politik
pembangunan
dengan
mengacu
pada
ideologi
berbeda
beda
untuk
setiap
negara,
tergantung pad
signifikan
politik otoriter.
pendidikan
dan
kebijakan
publik
berdasarkan
pendekatan
filsafat
moral
khusus
lebih
cenderung
an
didik.
penggunaan konsep
memahami
dan
menjelaskan
masalah
proses politik.
Konsep
ini
menerangkan
bahwa
kebijakan
pendidikan
dan
kebijakan
publik
sehingga
dapat
dijelaskan
menurut
pand
Jembrana
oleh Bupati
Jembrana
yang
berlatar
belakang
wirausahawan.
ekonomi
politik
berkaitan
dengan
dan bagaimana
hubungan kepentingan
-
kepentingan tersebut.
Pemikiran
ekonomi
klasik
dan
neoklasik
mengasumsikan
bahwa
dengan
kepentingan
pribadi
biarpun
publik
adalah
untuk
menumbuhkan
kekaya
tujuan
dirinya sen
kata
lain
negara
tujuan tertentu
bertindak lebih
sendiri dalam
pemenuhan
kebutuhan
pribadi
dan
memecahkan
masalah
masalah
ekonomi
optimum
dalam
kondisi
keter
batasan
melaksanakan
fungsinya
untuk
mengalokasikan sumber
sumber ekonomi
berfungsi sebagaim
Artinya,
mekanisme
sempurna
tidak
dapat
meng
efisien
kan
alokasi
sumber
-
sumber ekonomi.
faktor yang
mestin
Dengan begitu, f
lainnya
(eksternalitas
oligopoli)
pembahasan ini.
arang publik
menurut
bersifat
non
rival
dan
non
excludable
Barang
ekslu
sif kalau
barang
yang
sama,
sedangkan sifat
non
rival
berarti bahwa
volume
bisa sama
sama mengonsumsi
barang publik
sebelumnya
merupakan
barang
yang
disediakan
melalui
mekanisme
pasar
sumber ekonomi
menjadi efisien, ma
di
pasar
pada
tataran
mikro ekonomi
adalah
mengi
liki
tersebut
dikarenakan benefit yang diperoleh investor
tataran
makro
dihubu
sehingga
distorsi
alokasi
sumberdaya
sehingga
dalam
jumlah
yang
terlalu
sedikit.
blik menjadi
haknya.
Persoalannya,
apakah
pendidikan
(1992) dan
Dunn (2003
) menganggap bahwa
pendidik
karena
bersifat non
rivalry
yakni
Praktek
komersialisasi
pendidikan
yang
berorientasi
mencari
laba
atau
mengugurkan sifa
t non
-
rivarly, dan hal tersebut
merupakan cermin
kegagalan pasar
seluas
luasnya
kepada
warga
negara,
kes
luasnya sehingga
Walaupun muncul p
endapat
yang
begitu
deras
arusnya
sekarang
yang
menganggap
pendidikan sebagai
barang
pr
bahwa
lulusan
dari
satuan
tingkat
akan
masuk
pada
pasar
kerja
dan
rgumentasi ini
kepada
negara
melalui
pajak
yang
kembali
untuk
kegiatan
pelayanan publik
an
pendidikan
sebagai
barang
pribadi.
dan
akses
akan
dibatasi
yakni
mencerdaskan
khidupan
bangsa
sebagai
modal
intelektual
da
lam
-
lua
snya kepada
Bupati
sebagai
seorang
wirausahawan
kegagala
n pasar karena
adanya
keterbatasan
akses
dan
kesempatan
warga
untuk
mengorbankan
modal
intelektual
pemerintah
harus
mengambil
alih
pengelolaan pendidikan
dan menempatkan
publik.
untuk memajukan
masyarakat Jembrana
SIMPULAN
S
pertama
de
Oleh k
praksis
maka
kebijakan
pendidikan
sehingga
kebijakan
pendidikan
adalah
penjabaran
dari
visi
dan
misi
dari
Sedangkan
alidasinya
terletak
pada
seberapa
besar
sumbangan
kebijakan
tersebut
dan
kreatif
dalam
mentransformasikan
ya.
Kedua,
kebijakan
pendidikan
meliputi
proses
implementasi
dan evaluasi
kebijakan
. Proses
mengguna
kan
model
ah baku, walaupun
model
model
tersebut
mempunyai
Ketiga,
(barang publik)
dalam
berbagai
tingkat
erumusan,
pelaksanaan dan ev
dengar
dan di akomodasi.
Selain itu,
pendidikan
sebagai
barang
publik
menyerahkan pendidikan
ke pasar
merupakan suatu
mata
Keempat,
maka
kebijakan
pendidikan
sebagai
kebijakan
publik
bukan
kebijakan
Selai
n
alasan
filsafat
moral
yang
Persoalan penting yang perlu disorot adalah apakah kebijakan pendidikan bagian kebijakan
publik atau kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik. Permasalahan tersebut menjadi
penting karena berkaitan dengan memposisikan pendidikan dalam konteks sektor-sektor publik
yang harus dikelola secara serius dan besarnya tingkat urgensi bagi pemerintah di dalam
moral dan ekonomi politik disimpulkan bahwa kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik