Anda di halaman 1dari 2

IPEM4425-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : IPEM4425/Hubungan Pusat Dan Daerah
Tugas :3

1. Tenggal pemberlakuan KTP elektronik secara nasional dimundurkan dari 1 Januari 2014
menjadi 1 Januari 2015 melalui Peraturan Presiden nomor 112 tahun 2013 yang
ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, sampai Oktober 2015,
masih 30 juta warga wajib KTP belum memiliki KTP elektronik. Terakhir, tenggatnya 30
September 2016, (Kompas.com) KTP elektronik sampai saat ini masih menjadi salah satu
permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam layanan administrasi
kependudukan
Silakan kemukakan solusi dalam layanan pembuatan KTP elektronik dapat terlayani
dengan baik!
Jawab :
Pemerintah setempat hendaknya menggencar-gencarkan sosialisasi e-KTP khususnya di
wilayah perdesaan. Dikarenakan masyarakat disana sebagian banyak tidak mengetahui
fungsi ataupun kegunaan dari e-KTP tersebut. Alternatif lain yaitu dengan menggunakan
mobil yang khusus untuk pembuatan e-KTP yang dapat menjangkau perdesaan di mana
masyarakat di sana masih sedikit yang mengetahui fungsi dari e-KTP.
2. Perencanaan Pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunann yang disusun
secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Pembangunan nasional, meliputi
pembangunan pusat dan daerah. Perencanaan pembangunan nasional menghasilkan
dokumen.
Silakan kemukakan dokumen yang dihasilkan dari perencanaan pembangunan nasional!
Jawab :
Pemerintah mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yang harus dijalankan, yaitu, public service
function (fungsi pelayanan masyarakat), development function (fungsi pembangunan),
protection function (fungsi perlindungan). Ketiga fungsi tersebut harus dijalankan oleh
pemerintah dengan sebaik-baiknya, untuk kelangsungan pemerintahan itu sendiri. Dalam
menjalankan fungsi tersebut maka dibentuklah birokrasi. Birokrasi merupakan suatu
sistem yang dibangun oleh pemerintah agar fungsi-fungsinya yaitu pelayanan,
pembangunan, dan perlindungan, dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Hal
tersebut senada dengan pengertian pelayanan menurut Yandianto (2000) yaitu perihal atau
cara melayani, service jasa dan kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli
barang atau jasa. Berdasarkan hal tersebut, pelayanan merupakan salah satu hal utama
dalam sebuah pemerintahan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Tugas pokok dan fungsi Kantor Pelayanan Masyarakat Terpadu sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Sidoarjo Nomor 31 Tahun 2000 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan-badan, Kantor-kantor di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo, salah satunya tugas pokok dan fungsi Kantor Pelayanan Masyarakat
Terpadu adalah ”Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi kepada masyarakat dan
Pelayanan Teknis/Administratif kepada Perangkat Daerah di Wilayah Kerja Kantor
Pelayanan Masyarakat Terpadu”, maka kualitas pelayanan publik menjadi sangat penting
karena menjadi salah satu indikator keberhasilan otonomi daerah yaitu peningkatan
pelayanan kepada masyarakat. Selain itu kualitas pelayanan itu semakin penting
mengingat: Kantor Pelayanan Masyarakat Terpadu merupakan tempat memproduksi
pelayanan yang sifatnya wajib bagi setiap anggota masyarakat seperti Kartu Tanda
Penduduk elektronik atau electronic KTP (e-KTP) yang keberadaannya menjadi prasarat
bagi setiap anggota masyarakat untuk melakukan akses ke berbagai bidang kehidupan.
Pemberian pelayanan publik antara lain didasarkan pada pokok pelayanan yang dihasilkan
oleh Kantor Pelayanan Masyarakat Terpadu sehingga proses yang terjadi akan sangat
berpengaruh terhadap pemberian pelayanan pada masyarakat lainnya.

3. Penyalahgunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Program dana BOS adalah
program pemerintah pusat yang dananya berumber dari APBN. Dana BOS mengalami
beberapa masalah yang signifikan, yaitu penyaluran dana yang kurang tepat sasaran,
penyalahgunaan dana oleh pemerintah setempat, serta korupsi yang terjadi di komite
sekolah (D. Handayani, 2017).
Kemukakan solusi dari kasus penyaluran dana yang kurang tepat sasaran, penyalahgunaan
dana oleh pemerintah setempat, serta korupsi yang terjadi di komite sekolah!
Jawab :
Tujuan pendidikan Indonesia adalah mewujudkan peserta didik yang mampu membawa
dampak baik bagi Indonesia, sistem pendidikan Indonesia mengalami berbagai konflik,
salah satunya adalah konflik penyalahgunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Program dana BOS adalah program pemerintah pusat yang dananya berumber dari APBN.
Dana BOS mengalami beberapa masalah yang signifikan, yaitu penyaluran dana yang
kurang tepat sasaran, penyalahgunaan dana oleh pemerintah setempat, serta korupsi yang
terjadi di komite sekolah. Dengan lahirnya Undang-Undang NO. 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah, pendidikan di Indonesia mengharapkan pendidikanm lebih baik
dengan sistem pendidikan yang desentralisasi. Desentralisasi Artinya pemerintah daerah
mempunyai wewenang penuh terhadap perkembangan pendidikan yang lebih baik karena
pelimpahan wewenang sari Pusat Ke daerah. Sumber dana BOS bukan proses dari
desentralisasi melainkan dekonsentrasi. Sehingga menimbulkan kebingungan terhadap
pemisahan wewenang di bidang pendidikan.
Memajukan pendidikan di Indonesia tidak lepas dari pendanaan operasional di sekolah-
sekolah. Sejak diberlakukannya sistem desentralisasi pendidikan, daerah daerah
membiayai dengan cara mandiri untuk keberlangsungan pendidikan yang baik, sebab
wujud dari kemandirian daerah adalah mengatur desentralisasi keuangan.
Desentralisasi keuangan melepaskan tanggung jawab khusunya yang terkait dengan aspek
keuangan yang berada dalam lingkungan pusat kepada instansi vertikal di daerah atau
kepada pemerintah daerah. 3 Walau demikian pemerintah pusat tetap harus
memperhatikan pemerintah daerah untuk menentukan kebijakan agar meminimalisir
kterjadinya konflik kepentingan.
Upaya pemerintah meningkatkan derajat pendidikan berbagai hal, termasuk peningkatan
anggaran pendidikandua puluh persen sebagai amanat Undang-undang Dasar, secara
eksplisit pelaksanaan pendidikan tidak lagi hanya menjadi tanggungjawab pemerintah
pusat, tetapi juga sudah menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Pelaksanaan
pendidikan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, baik dalam konteks pengelolaan
maupun dalam pengawasan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai