Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : SUHERMAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030090032

Tanggal Lahir : 02 Juli 1985

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4533/ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Kode/Nama Program Studi : 50/ Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 76/Jember

Hari/Tanggal UAS THE : Senin/21/12/2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:15 GMT -06:00
UNIVERSITAS TERBUKA
https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : SUHERMAN

NIM : 030090032

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4533/ETIKA ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

Fakultas : Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

UPBJJ-UT : Jember

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Banyuwangi, 21 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

SUHERMAN

This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:16 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
1. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Keadilan merupakan Produk dari Kebijakan moral bagi
Administrator Pemerintahan, namun keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, sehingga sulit
mewujudkan suatu keadilan, karena masing-masing Orang memiliki pandangan tersendiri terkait kata
keadilan. Coba saudara analisis bagaimana para administrator pemerintah dapat menjalankan roda
pemerintahan untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan rakyat dengan berpegang pada prinsip
keadilan ?
Jawab:
1. Sebuah negara yang baik dengan pemerintahnya yang bijak harus memiliki suatu tujuan untuk
mengembangkan kebajikan-kebajikan moral pada segenap administrator pemerintahannya. Sejalan
dengan itu setiap administrator pemerintahan wajib mengembangkan diri sehingga menjadi seseorang
yang mempunyai berbagai kebajikan moral, terutama keadilan. Pengembangan diri menjadi orang yang
adil tergolong sebagai pengembangan watak yang sangat penting untuk memajukan perilaku moral.
Setiap administrator pemerintahan yang adil wajib melakukan tindakan yang adil dalam melaksanakan
tugasnya. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam rangka menegakan ajaran keadilan dilingkungan
pemerintahan adalah bersikap adil dalam setiap melaksanakan tugas, memperlakukan semua orang
secara sama tanpa pandang bulu tanpa memperhatikan atasan, rekan sejawat dan bawahan; memberikan
perlakuan yang layak; memperbaiki kesalahan yang terjadi dan menerapkan ajaran-ajaran keadilan yang
telah berkembang dalam kehidupan masyarakat.

2. Menurut Charles Kelbley dalam karangannya berjudul Justice and Goodness (1979) mengenai konsepsi
tentang makhluk moral menghubungkan keadilan dengan kebaikan. Menurut pendapatnya keadilan dan
kebaikan merupakan unsur-unsur yang penting dan sama derajatnya dari kesempurnaan moral pada
manusia, namun dalam pelaksanaannya banyak kasus dan pristiwa menunjukan bahwa sering terjadi
dengan alasan demi sikap baik kemudian keadilan dilanggar atau diabaikan. contoh “Sebuah proyek jalan
tol harus segera diselesaikan dengan alasan demi kelancaran transportasi untuk kepentingan masyarakat
banyak, namun disisi lain sebagagian warga yang terkena penggusuran akibat proyek itu tidak mendapat
ganti rugi yang layak”. Padahal seorang administrator pemerintahan yang tidak memiliki rasa keadilan
kiranya sulit sekali untuk membangun kehidupan yang sejahtera dan membangun masyarakat yang adil
dan makmur lahir batin. Berdasarkan kasus diatas, saudara berikan analisis terkait upaya baik apa yang
bisa dilakukan pemerintah dengan memperhatikan prinsip keadilan dalam perspektif administrator
pemerintah?
Jawab:
2. Cita-cita nasional bangsa Indonesia adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Walaupun cita-cita tersebut sudah dicanangkan sejak Indonesia merdeka, namun pada kenyataanya
pencapaiannya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Perjuangan menuju keadilan dan kesejahteraan
This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:16 GMT -06:00
sosial ternyata memang masih banyak kendala. Salah satu faktor yang menjadi penghambat terbentuknya
https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
masyarakat yang adil dan makmur tersebut adalah kurang ditegakannya keadilan disemua lini kehidupan
masyarakat dalam bernegara. Karena jika keadilan ditegakkan dengan baik, maka kesejahteraan dan
kemakmuran suatu negara akan tercipta. Sila kelima, yang seharusnya sudah terimplementasikan dengan
baik dalam kehidupan, justru pada prakteknya, implementasi dari sila tersebut tidak sesuai dengan kondisi
rakyat Indonesia saat ini, dimana masih ada praktek diskriminasi dari para penguasa. Sesunguhnya
keadilan itu tidak perlu didefenisikan karena keadilan itu adalah sebuah keputusan sikap, perasaan nurani
dari individu atau kelompok, adil bagi pihak yang lain belum tentu adil bagi pihak lain merasakan rasa
(adil) yang sama, adil bagi penguasa belum tentu adil bagi masyarkat, dan sebaliknya. Maka konsepnya,
keadilan harus dibalut oleh kepastian hukum yang jelas dengan catatan setiap kepastian hukum (aturan-
aturan) harus memenuhi rasa nurani masyarakat yang lebih banyak. Intinya adalah betul-betul tercipta
penegakan hukum bukan penegakan undang-undang. Dalam hal kasus diatas negara harus hadir dalam
penegakan keadilan bagi warga negaranya tanpa pandang bulu, tanpa memilah dan memilih antara sikaya
dan simiskin, penegakan nilai-nilai luhur Pancasila terutama sila kelima keadilan bagi seluruh rakyat
indonesia harus ditegakan. Setiap administrator pemerintahan yang adil wajib melaksanakan tindakan
yang adil dalam pelaksanaan tugasnya. Ajaran-ajaran keadilan yang telah ada dapat diterapkan atau
dijadikan pedoman dalam pembuatan keputusan sehingga terwujud tindakan yang adil.

3. Kode etik penyelenggara negara merupakan nilai-nilai yang diyakini akan kebenarannya serta kebaikan
yang ditimbulkan, apabila dapat diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Penyelenggara negara baik
dalam kedinasan maupun dalam kesehariannya ditengah-tengah masyarakat. Pola-pola sikap dan
perilaku serta hubungan antar manusia dalam organisasi tersebut, dan hubungannya dengan pihak luar
organisasi pada umumnya diatur dengan peraturan perundang-undangan, namun dalam prakteknya
kita bisa merasakan pelanggaranpelanggaran tidak etis yang dilakukan oleh penyelenggara negara
tersebut. Berdasarkan kalimat kasus diatas, saudara berikan analisis terkait penyimpangan atau
perbuatan tidak etis yang sering dilakukan oleh para penyelenggara negara!
Jawab:
3. Banyak pejabat penyelenggara negara melakukan perbuatan tidak etis dengan banyak alasan, antara lain
alasan yang sama versinya dengan keserakahan atau ideologi. Pembelaan-pembelaan berkisar pada
ketidaktahuan hukum, alasan pribadi atau berbagai alasan lainnya. Setiap hari para pegawai atau pejabat
negara menghadapi beragam situasi yang menguji kejujuran dan etika pribadi dalam profesi mereka.
Namun, sampai saat ini penerapan sanksi terhadap pelanggaran etika jabatan tidak tegas sehingga ikut
andil menyebabkan munculnya banyak sekali praktik penyelewangan-penyelewangan yang meliputi
hampir semua segi praktik pemerintahan. Antara etika administrasi pemerintahan dan etika jabatan
terkadang tumpang tindih. Hal itu karena yang melaksanakan perbuatan pemerintah dalam kenyataannya
adalah para pejabat yang mempunyai kedudukan sebagai individu tertentu dengan segala sifat fisik dan
This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:16 GMT -06:00
psikisnya sendiri sekaligus sebagai warga masyarakat yang justru tidak terpisah dari anggota masyarakat
https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
lainnya. Etika administrasi pemerintahan terdiri aturan dan perilaku yang harus menjadi pedoman bagi
para pejabat dalam melkasnakan tugas pemerintahan. Ia menyangkut pribadi manusia, kewajiban moral
dan hubungan antar manusia yang dikaitkan dengan baik dan buruk. Berbuat etis berarti menepati
sumpah atau janji yang pernah diucapkan dan tidak melakukan sesuatu yang akan merusak atau menodai
kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat atau orang lain. Perbuatan tidak etis yang sering
dilakukan oleh penyelenggara negara yaitu ketidakjujuran (dishonesty), perilaku yang buruk (unethical
behaviour), mengabaikan hukum (disregard of the law), favoritisme dalam menafsirkan hukum, perlakuan
yang tidak adil terhadap pegawai, inefisiensi bruto (gross inefficiency) menutupi kesalahan dan gagal
menunjukan inisiatif.
Adapun alasan-alasan besar yang melatarbelakangi para penyelenggra negara melakukan tindaan tidak
etis antara lain itikad baik, ketidaktahuan akan hukum, kode etik dan kebijakan prosedur, egoisme,
keserakahan, kewenangan dan kekuasaan, persahabatan, keuntungan pribadi dan keluarga, kebodohan,
ikut arus dan hanya mengikuti perintah.

4. Penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan perwujudan
dari nilai-nilai etika pemerintahan dalam diri para penyelenggara negara. Nilai-nilai etika pemerintahan
yang mewujudkan perilaku anti korupsi tersebut di antaranya adalah untuk selalu mengutamakan
kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, untuk tidak mengambil apa yang bukan
haknya dan untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Namun dalam Prakteknya
para pejabat itu sendiri yang mempunyai kedudukan yang menyebabkan keboborokan prilaku atau
ketidaketisan dalam mengamalkan Perundang- undangan. Negara yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi, dan nepotisme yang ada dalam undang-undang no 28 tahun 1999-pun rasanya sulit untuk
dirasakan. Banyak sekali kasus pelanggaran norma etika penyelenggara Negara yang terjadi, seperti
kasus yang terjadi akhirakhir ini. kerugian negara akibat kasus dugaan korupsi terkait impor tekstil pada
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2018-2020 mencapai Rp 1,6 triliun.
Kejaksaan telah menetapkan lima orang tersangka yang diduga merugikan perekonomian negara.
Kerugian negara akibat kasus korupsi Impor tekstil sebesar Rp 1,6 Triliun. Berdasarkan kalimat kasus di
atas, saudara berikan analisis faktor penyebab terjadinya Pelanggaran norma penyelenggara negara
(korupsi) di Indonesia sehingga masih dianggap urgens dan darurat!
Jawab:
4. Dalam perkembangan dan dinamika kehidupan penyelenggaraan negara kita dewasa ini, dirasakan telah
terjadi degradasi nilai moral dan norma etika, serta ditandai telah banyak terjadi praktik sikap, perilaku,
tindakan maupun pernyataan pejabat penyelenggara negara dalam menjalankan aktivitas profesi bidang
tugasnya, yang kurang serasi dengan norma etika yang seyogyanyadihormati dalam masyarakat. Dalam
kaitan upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak lama dengan menggunakan berbagai cara.
This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:16 GMT -06:00
Sanksi terhadap pelaku korupsi sudah diperberat, namun hampir setiap hari kita masih membaca atau
https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
mendengar adanya berita mengenai korupsi. Korupsi seolah telah menjadi warisan budaya yang sengaja
dilestarikan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah
merajalela dan menjadi makanan masyarakat setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat
tersebut sebagai masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap
individu dalam masyarakat hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. Tidak
akan ada kerja sama dan persaudaraan yang tulus. secara garis besar faktor yang menyebabkan terjadinya
Pelanggaran norma penyelenggara negara (korupsi) di Indonesia yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah
faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar. Faktor internal terdiri dari aspek moral,
misalnya lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup
konsumtif dan aspek sosial seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.
Faktor eksternal bisa ditinjau dari aspek ekonomi seperti pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi
kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan, aspek managemen & organisasi yaitu ketiadaan akuntabilitas dan transparansi, aspek hukum,
terlihat dalam buruknya wujud perundangundangan dan lemahnya penegakkan hukum serta aspek sosial
yaitu lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.
Setiap administrator pemerintahan wajib memiliki sikap mental dan perilaku yang mencerminkan
keunggulan watak, keluhuran budi, dan berbagai asas etis yang bersumber pada kebajikan moral,
khususnya keadilan. Tanpa asas-asas etis itu, seseorang administrator pemerintahan tidak mungkin
membina suatu kehidupan bangsa yang aman, damai, dan tenteram, serta masyarakat yang adil dan
makmur lahir batin. Dalam keterkaitan dengan asas-asas etis para pejabat tersebut telah mengabaikan
asas-asas etis yang diantaranya Pertanggungjawaban; Pengabdian; Kesetiaan; Kepekaan; Persamaan dan
Kepantasan. Setiap administrator pemerintahan wajib memahami asas-asas etis yang bersumber pada
berbagai kebajikan moral, kemudian membina diri sehingga sungguh-sungguh menghayati asas-asas etis
itu, dan terakhir menerapkan sebanyak mungkin dalam tindakan jabatannya

This study source was downloaded by 100000809526735 from CourseHero.com on 12-20-2021 05:08:16 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/86259230/BJU-Umum-ADPU4533-Etika-Administrasi-Pemerintahandocxpdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai