Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
REPI
1. Dalam tatanan ekonomi dunia dikenal dua kutub ekstrim sistem ekonomi, baik dari segi pemikiran
maupun Aplikasinya :
Kutub ekstrim pertama adalah sistem ekonomi yang menghendaki perekonomian dikendalikan
oleh negara secara keseluruhan. Dalam Sistem ini, peran negara dalam perekonomian sangat
vital dan mutlak sedangkan individu tidak memiliki hak dalam pengaturan ekonomi.
Kutub ekstrim kedua adalah sistem ekonomi yang menghendaki semua unit ekonomi
diserahkan pengelolaannya oleh individu. Sistem ini menegaskan bahwa Negara tidak
berhak mencampuri urusan ekonomi warga negara, semua unit ekonomi secara bebas
dimiliki dan dikendalikan oleh individu, sehingga negara hanya bertindak sebagai
penjaga malam.
Dalam tataran praksis terdapat berbagai varian sistem ekonomi yang pada dasarnya merupakan
Sistem yang dimaksud adalah sebuah konstruksi pemikiran yang posisinya berada antara dua
pemikiran ekstrim, Kapitalis yang menolak intervensi dan Sosialis yang mengharuskan
Pemerintah Kerajaan Belanda memasuki era baru dengan melaksanakan kultur-stelsel agar Hindia
Pada masa ini peran sektor korporasi masih minim dan sangat didominasi oleh perusahaan
asing atau perusahaan dengan kepemilikan yang sangat terpusat. Peranan dan kekuatan
Pemerintah masih sangat terbatas dan lembaga-lembaga yang dibutuhkan untuk membina sektor
2. Pertengahan abad 60-an, sistem ekonomi – politik berubah ke arah debirokratisasi dan deatisme.
3. Dasawarsa 70-an, beberapa sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak belum terkelola
dengan baik. Pemerintah menyadari bahwa sektor korporasi yang handal dalam membangun
perekonomian nasional dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja, menghasilkan barang dan
jasa untuk keperluan dalam negeri maupun luar negeri, serta memberi layanan yang optimal
Indonesia pada masa ini mencapai pertumbuhan Ekonomi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 7 – 8 %,
Masa minyak bumi tidak bertahan lama, setelah satu dasawarsa minyak bumi mengalamai kemerosotan
Pada tahun 1983. Krisis minyak bumi ini menimbulkan dampak menurunnya tingkat ekonomi nasional
di bandingkan dasawarsa 70-an. Tercatat penurunan penerimaan negara dari migas mencapai 8% dari
GDP, yang berarti sepertiga dari penerimaan ekspor dan 14% dari penerimaan APBN dalam setahun.
Periode ini ditandai oleh fenomena perekonomian antarbangsa yang semakin terbuka dan
semakin kuatnya arus liberalisasi perdagangan. Kesepakatan multilateral dan regional, seperti
GATT, APEC, dan AFTA memberikan kesempatan yang luas bagi aliran barang dan jasa,
Sampai dengan tahun 2006 tercatat BUMN di Indoensia sebanyak 139 perusahaan dengan perincian :
13 Perum, 114 Persero, 12 Persero Tbk, 35 Sektor BUMN dan 21 Kepemilikan Minoritas
3. Dari Penjelasan soal nomor 3
b) Beri contoh analisis penilaian keuangan terhadap salah satu BUMN/D berdasarkan jenis rasio
4. Kebijakan Privatisasi
Definisi privatisasi menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah penjualan saham Persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh
masyarakat.
Tujuan privatisasi bila disarikan akan menjadi beberapa point. Pertama, meningkatkan efisiensi, kedua,
peningkatan mutu pelayanan publik dan ketiga, mengurangi serta melepaskan campur tangan langsung
pemerintah. Di era globalisasi, tuntutan kompetisi dan efisiensi dalam kegiatan ekonomi merupakan hal
yang mutlak.
a. Berikan Contoh Perusahaan BUMN Yang Di Privatisasi BUMN-BUMN yang telah diprivatisasi seperti:
1. PT Telkom (persero)Tbk
6. PT Telkom (persero)Tbk
c. Berikan Pandangan Saudara Tentang Kebijakan Privatisasi
Menurut saya Dampak kebijakan privatisasi BUMN jelas terlihat pada perubahan kebijakan
pemerintah dan kontrol regulasi. Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi menuju pasar bebas,
aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif, dengan adanya
jaminan tidak ada hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Kebijakan
privatisasi dikaitkan dengan kebijakan eksternal yang penting seperti tarif, tingkat nilai tukar, dan
regulasi bagi investor asing. Juga menyangkut kebijakan domestik, antara lain keadaan pasar
keuangan, termasuk akses modal, penerapan pajak dan regulasi yang adil, dan kepastian hukum serta