Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : REPI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 030732884

Tanggal Lahir : 09 MEI 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4337 / USAHA – USAHA MILIK NEGARA

Kode/Nama Program Studi : 18/ILMU ADMINISTRASI NEGARA S-1

Kode/Nama UPBJJ : 18/PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE : SENIN / 14 DESEMBER 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : REPI


Nomor induk mahasiswa : 030732884
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4337/ USAHA – USAHA MILIK NEGARA
Fakultas : FHISIP
Program Studi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA S1
UPBJJ-UT : PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Senin, 14 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

REPI
1. Dalam tatanan ekonomi dunia dikenal dua kutub ekstrim sistem ekonomi, baik dari segi pemikiran

maupun Aplikasinya :

- Sistem Ekonomi Komando (Command Economy System)

Kutub ekstrim pertama adalah sistem ekonomi yang menghendaki perekonomian dikendalikan

oleh negara secara keseluruhan. Dalam Sistem ini, peran negara dalam perekonomian sangat

vital dan mutlak sedangkan individu tidak memiliki hak dalam pengaturan ekonomi.

- Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Free Market Economy System)

Kutub ekstrim kedua adalah sistem ekonomi yang menghendaki semua unit ekonomi

diserahkan pengelolaannya oleh individu. Sistem ini menegaskan bahwa Negara tidak

berhak mencampuri urusan ekonomi warga negara, semua unit ekonomi secara bebas

dimiliki dan dikendalikan oleh individu, sehingga negara hanya bertindak sebagai

penjaga malam.

- Sistem Ekonomi Campuran (Mix Economy System)

Dalam tataran praksis terdapat berbagai varian sistem ekonomi yang pada dasarnya merupakan

sintesis dari dua pemikiran ekstrim tersebut.

Sistem yang dimaksud adalah sebuah konstruksi pemikiran yang posisinya berada antara dua

pemikiran ekstrim, Kapitalis yang menolak intervensi dan Sosialis yang mengharuskan

intervensi penuh negara dalam perekonomian

2. Perioderisasi Badan Usaha Milik Negara Dan Daerah

a. PERIODE TAHUN 1800 – 1948

Pada zaman sesudah VOC sampai sebelum Ministeriele Verantwoordelijkheid, kebijakan

Pemerintah Kerajaan Belanda memasuki era baru dengan melaksanakan kultur-stelsel agar Hindia

Belanda dapat memberikan keuntungan bagi Kerajaan Belanda.

b. PERIODE TAHUN 1945 – 1960

Pada masa ini peran sektor korporasi masih minim dan sangat didominasi oleh perusahaan

asing atau perusahaan dengan kepemilikan yang sangat terpusat. Peranan dan kekuatan

Pemerintah masih sangat terbatas dan lembaga-lembaga yang dibutuhkan untuk membina sektor

korporasi dalam perekonomian modern belum didirikan.


c. PERIODE TAHUN 1960 - 1974

Perkembangan BUMN/D pada periode ini ditandai beberapa hal berikut.

1. Diterbitkannya UU No. 19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara sebagai upaya

menyeragamkan cara pengelolaan dan pengendalian serta bentuk hukum dari

Perusahaan Negara dalam Sistem Ekonomi Terpimpin.

2. Pertengahan abad 60-an, sistem ekonomi – politik berubah ke arah debirokratisasi dan deatisme.

Sistem ekonomi etatisme mulai beralih ke perdagangan bebas.

3. Dasawarsa 70-an, beberapa sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak belum terkelola

dengan baik. Pemerintah menyadari bahwa sektor korporasi yang handal dalam membangun

perekonomian nasional dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja, menghasilkan barang dan

jasa untuk keperluan dalam negeri maupun luar negeri, serta memberi layanan yang optimal

bagi konsumen dalam negeri dan juga luar negeri.

d. PERIODE TAHUN 1974 - 1982

Indonesia pada masa ini mencapai pertumbuhan Ekonomi yang cukup tinggi, yaitu mencapai 7 – 8 %,

di mana minyak bumi menjadi penyumbang terbesar dalam penerimaan negara.

e. PERIODE TAHUN 1982 – 1990

Masa minyak bumi tidak bertahan lama, setelah satu dasawarsa minyak bumi mengalamai kemerosotan

Pada tahun 1983. Krisis minyak bumi ini menimbulkan dampak menurunnya tingkat ekonomi nasional

di bandingkan dasawarsa 70-an. Tercatat penurunan penerimaan negara dari migas mencapai 8% dari

GDP, yang berarti sepertiga dari penerimaan ekspor dan 14% dari penerimaan APBN dalam setahun.

f. PERIODE TAHUN 1990 – 2003

Periode ini ditandai oleh fenomena perekonomian antarbangsa yang semakin terbuka dan

semakin kuatnya arus liberalisasi perdagangan. Kesepakatan multilateral dan regional, seperti

GATT, APEC, dan AFTA memberikan kesempatan yang luas bagi aliran barang dan jasa,

modal, serta tenaga kerja untuk melewati batas-batas wilayah negara.

g. PERIODE TAHUN 2003 - 2008

Sampai dengan tahun 2006 tercatat BUMN di Indoensia sebanyak 139 perusahaan dengan perincian :

13 Perum, 114 Persero, 12 Persero Tbk, 35 Sektor BUMN dan 21 Kepemilikan Minoritas
3. Dari Penjelasan soal nomor 3

a) Jenis – jenis rasio keuangan sebagai dasar penilaian keuangan BUMN/D

1) Liquidity Ratio 2) Profitability Ratio

3) Leverage Ratio 4) Solvability Ratio

5) Activity Ratio 6) Growth Ratio

b) Beri contoh analisis penilaian keuangan terhadap salah satu BUMN/D berdasarkan jenis rasio

keuangan yang saudara kemukakan

4. Kebijakan Privatisasi

a. Apa Itu Kebijakan Privatisasi

Definisi privatisasi menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah penjualan saham Persero, baik sebagian

maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,

memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh

masyarakat.

b. Jelaskan Mengapa Diperlukan Privatisasi

Tujuan privatisasi bila disarikan akan menjadi beberapa point. Pertama, meningkatkan efisiensi, kedua,

peningkatan mutu pelayanan publik dan ketiga, mengurangi serta melepaskan campur tangan langsung

pemerintah. Di era globalisasi, tuntutan kompetisi dan efisiensi dalam kegiatan ekonomi merupakan hal

yang mutlak.

a. Berikan Contoh Perusahaan BUMN Yang Di Privatisasi BUMN-BUMN yang telah diprivatisasi seperti:

1. PT Telkom (persero)Tbk

2. PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk.

3. PT bank Mandiri (persero) Tbk.

4. PT Bank BNI 46 (persero) TBK.

5. PT Indosat (persero) Tbk.

6. PT Telkom (persero)Tbk
c. Berikan Pandangan Saudara Tentang Kebijakan Privatisasi

Menurut saya Dampak kebijakan privatisasi BUMN jelas terlihat pada perubahan kebijakan

pemerintah dan kontrol regulasi. Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi menuju pasar bebas,

aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif, dengan adanya

jaminan tidak ada hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Kebijakan

privatisasi dikaitkan dengan kebijakan eksternal yang penting seperti tarif, tingkat nilai tukar, dan

regulasi bagi investor asing. Juga menyangkut kebijakan domestik, antara lain keadaan pasar

keuangan, termasuk akses modal, penerapan pajak dan regulasi yang adil, dan kepastian hukum serta

arbitrase untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kasus perselisihan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai