1
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
Jl. Akses Tol Cimanggis, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Telp. (021) 8674586
Penyusun :
Dodi Sudaryanto, S.Pd., M.M.
Editor:
Rinny Purnamasari S.IP
KATA PENGANTAR
1
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. 2
B. 4
C. 4
D. 5
E. 5
F. 5
G. 6
A. 7
B. 10
C. 13
D. 16
E. 17
2
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
A. 22
B. 24
C. 29
D. 58
E. 63
F. 68
G. 70
A. 73
B. 75
C. 78
D. 91
E. 93
F. 98
G. 99
BAB V PENUTUP 95
A. 103
B. 104
DAFTAR PUSTAKA 97
3
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
DAFTAR GAMBAR
4
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
5
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
DAFTAR TABEL
6
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
7
PELATIHAN REFORMASI BIROKRASI
BAB I
PENDAHULUAN
..::SELAMAT::..
Anda segera memasuki pembelajaran modul 1 (satu) dari 7 (tujuh)
modul dalam Paket Pelatihan Reformasi Birokrasi . Modul ”Sejarah
Reformasi Birokrasi Di Indonesia ” ini merupakan modul ke 1 (satu)
yang akan Anda pelajari.
Semoga Anda tetap semangat belajar dan menimba ilmu.
REALITAS
Baca dan perhatikan kasus yang terjadi di bawah ini:
Sumber: https://www.medcom.id/nasional/politik/gNQGGLak-di-tengah-korona-jokowi-ingatkan-misi-
besar-reformasi-birokrasi
Dari realitas yang terjadi disampaikan bahwa Presiden Joko Widodo fokus mengejar misinya meski
Indonesia tengah dilanda pandemi korona (covid-19). Jokowi ingin reformasi birokrasi, reformasi
peningkatan produktivitas, dan transformasi ekonomi terus berjalan. Untuk itu pemahaman akan
reformasi birokrasi harus ditanamkan kepada semua pihak, khususnya para ASN sehingga pembahasan
modul ini menjadi penting untuk Peserta pahami.
A. LATAR BELAKANG
Reformasi politik tahun 1998 adalah pintu gerbang
Indonesia menuju sejarah baru dalam dinamika politik nasional.
Reformasi politik yang diharapkan dapat beriringan dengan
reformasi birokrasi, pada faktanya tidak serta merta terjadi.
Gagasan untuk melaksanakan program Reformasi Birokrasi
pemerintahan di Indonesia sebagaimana yang tengah bergulir
saat ini, berawal dari ide dan gagasan yang dikemukakan oleh
pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di depan sidang
kabinet Indonesia Bersatu pada sekitar bulan Maret 2006.
Dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Indonesia
adalah Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2010-2014, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 11 Tahun 2015 tentang Roadmap
Reformasi Birokrasi 2015-2019, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25
Tahun 2020 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2020-2024.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
B. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membahas tentang sejarah Reformasi
Birokrasi di Era Presiden Abdurrahman Wahid - Megawati
Soekarno Putri, Reformasi Birokrasi di Era Presiden Susilo
Bambang Yudoyono dan Reformasi Birokrasi Era Presiden Joko
Widodo
C. MANFAAT MODUL
1. Manfaat Bagi Peserta:
Memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman
terkait materi yang disampaikan, sehingga peserta dapat
memahami sejarah reformasi birokrasi di Indonesia dengan
lebih baik.
2. Manfaat Bagi Fasilitator:
Modul yang disusun memudahkan Fasilitator dalam
memberikan pengarahan dan motivasi kepada Peserta serta
sebagai media dalam penyamaan persepsi antar Fasilitator.
3. Manfaat Bagi Pengelola Pelatihan:
Modul yang disusun sebagai bahan evaluasi bagi Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pengendalian
pelaksanaan pelatihan serta untuk penyempurnaan modul
pelatihan berikutnya agar lebih baik.
D. HASIL BELAJAR
Setelah mempelajari materi dalam mata pelatihan ini
peserta dapat memahami Sejarah Reformasi Birokrasi Di
Indonesia.
G. WAKTU
Waktu penyampaian mata pelatihan ini adalah 4 JP x @ 45 menit
BAB II
REFORMA BIROKRASI DI ERA
PRESIDEN ABDURAHMAN WAHID
- MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
(1999-2004)
4. Privatisasi BUMN
Dalam menyikapi agar terjadi pertumbuhan ekonomi
dan menekan laju inflasi, presiden melakukan langkah yang
terbilang kontroversional, yaitu dengan melakukan privatisasi
BUMN di tahun 2003. Saat itu, indosat dijual dan terbukti
mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi 4,1% dan inflasi
hanya 5,06%. Privatisasi adalah penjualan perusahaan negara
dalam periode krisis. Tujuannya adalah melindungi
perusahaan negara dari intervensi-intervensi politik dan
pembayaran utang negara.
5. Meningkatkan Ekspor
Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$ 57,158
miliar dan impor tercatat US$ 1,229 miliar. Pada tahun 2003
ekspor juga menanjak ke angka US$ 61.02 miliar dan impor
meningkat ke angka US$ 32,39 miliar.
6. Merealisasikan Berdirikan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK)
Kebijakan Presiden Megawati untuk melakukan
pemberantasan korupsi adalah dengan merealisasikan
berdirinya KPK yang masih eksis hingga sekarang. Sekalipun
telah didirikan, KPK tidak memiliki gebrakan konkrit yang
menonjol. Peringkat RI sebagai negara terkorup tetap
memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara menduduki
peringkat ke 4. Tahun 2003, Indonesia menduduki peringkat 6
dari 113 negara.
7. Meletakkan Dasar ke Arah Kehidupan Demokrasi
D. RANGKUMAN
Sejarah reformasi birokrasi Indonesia diawali oleh
terjadinya krisis multidimensi yang melanda Indonesia pada tahun
1997 yang diawali oleh runtuhnya nilai tukar rupiah menjadi
pemicu sekaligus pendorong Indonesia untuk melakukan
pembenahan di segala bidang.
Reformasi terhadap lembaga pemerintahan pada masa
Gus Dur antara lain:
1. dua departemen yang kuat sejak bertahun-tahun dilikuidasi
Gus Dur, yaitu Departemen Penerangan (Deppen) dan
Departemen Sosial (Depsos)
2. menerapkan kebijakan negative growth untuk PNS sehingga
tidak ada rekrutmen PNS baru dan himbauan untuk pensiun
dini bagi PNS yang tidak berkualitas
E. LATIHAN
1. Pasca tahun 1998 banyak perubahan yang sangat signifikan,
terutama pada sistem pemerintahan dan birokrasi di Indonesia,
yaitu....
a. Berubahnya struktur pemerintahan dari Sentralisasi
menjadi Desentralisasi
b. Pengentasan kemiskinan dan kesenjangan
c. Kesempatan kerja dan penghapusan pengangguran
BAB III
REFORMASI BIROKRASI ERA
PRESIDEN SUSILO BAMBANG
YUDOYONA (2004-2014)
3. Permasalahan Birokrasi
Ada beberapa permasalahan utama yang berkaitan dengan
birokrasi, yaitu:
a. Organisasi
Organisasi pemerintahan belum tepat fungsi dan tepat
ukuran (right sizing).
b. Peraturan Perundang-Undangan
Beberapa peraturan perundang-undangan di bidang
aparatur negara masih ada yang tumpang tindih,
inkonsisten, tidak jelas, dan multitafsir. Selain itu, masih
ada pertentangan antara peraturan perundang-undangan
yang satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat
maupun antara peraturan yang lebih tinggi dengan
RPJPN
2005-2025
Grand Design
RPJMN RB 2010-2025
2010-2014
Roadmap RB
2010-2014
RPJMN
2015-2010
Roadmap RB
2015-2010
RPJMN
2020-2024
Roadmap RB
2020-2024
e. Realistik
Outputs dan outcomes dari pelaksanaan kegiatan dan
program ditentukan secara realistik dan dapat dicapai
secara optimal.
f. Konsisten
Reformasi birokrasi harus dilaksanakan secara konsisten
dari waktu ke waktu, dan mencakup seluruh tingkatan
pemerintahan, termasuk individu pegawai.
g. Sinergi
Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan secara
sinergi. Satu tahapan kegiatan harus memberikan
dampak positif bagi tahapan kegiatan lainnya, satu
program harus memberikan dampak positif bagi program
lainnya. Kegiatan yang dilakukan satu instansi
pemerintah harus memperhatikan keterkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah lainnya,
dan harus menghindari adanya tumpang tindih
antarkegiatan di setiap instansi.
h. Inovatif
Reformasi birokrasi memberikan ruang gerak yang luas
bagi K/L dan Pemda untuk melakukan inovasi-inovasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pertukaran
pengetahuan, dan best practices untuk menghasilkan
kinerja yang lebih baik.
i. Kepatuhan
*) Skala 0 – 10
**) Skala – 2.5 s/d 2.5
Sumber: Diolah dari RPJMN 2010-2014
b. Pelaksana
c. Program
Strategi pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan
melalui program-program yang berorientasi pada hasil
(outcomes oriented program). Program-program tersebut
dilaksanakan sesuai dengan tingkat pelaksanaannya
sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Perbandingan Program Antartingkat Pelaksanaan
F. RANGKUMAN
1. Grand Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk
yang berisi arah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi
nasional untuk kurun waktu 2010-2025.
2. Roadmap Reformasi Birokrasi (RMRB) adalah bentuk
operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi (GDRB)
yang disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan
merupakan rencana rinci pelaksanaan reformasi birokrasi dari
satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama lima tahun
dengan sasaran per tahun yang jelas
G. LATIHAN
1. Bentuk operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi
(GDRB) yang disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun
sekali dan merupakan rencana rinci pelaksanaan reformasi
birokrasi dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama
lima tahun dengan sasaran per tahun yang jelas, dituangkan
dalam.....
a. RPJMP K/L
b. RPJP
c. Roadmap Reformasi Birokrasi (RMRB)
d. Visi Misi K/L
e. Rencana Program K/L
a. Organisasi
b. SDM non ASN
c. Kewenangan
d. Pelayanan publik
e. Peraturan perundang-undangan
BAB IV
REFORMASI BIROKRASI ERA
PRESIDEN JOKO WIDODO
(2014-2024)
A. NAWACITA
Nawa Cita atau Nawacita adalah istilah umum yang
diserap dari bahasa Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita
(harapan, agenda, keinginan). Dalam konteks perpolitikan
Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014, istilah ini merujuk
kepada visi-misi yang dipakai oleh pasangan calon
presiden/calon wakil presiden Joko Widodo/Jusuf Kalla yang
berisi agenda pemerintahan pasangan itu. Dalam visi-misi
tersebut dipaparkan sembilan agenda pokok untuk melanjutkan
semangat perjuangan dan cita-cita Soekarno yang dikenal
dengan istilah Trisakti, yakni berdaulat secara politik, mandiri
dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Nawacita merupakan sembilan tujuan dan apa yang ingin
dicapai pemerintah. Nawacita ini menjadi penting, untuk
mengetahui latar belakang suatu keputusan. Adapun intisari dari
Program Nawa Cita tersebut adalah (Inggried Dwi Wedhaswary,
2014):
B. REVOLUSI MENTAL
Revolusi Mental adalah salah satu agenda dalam Nawa
Cita yang paling banyak dibahas bahkan diperdebatkan oleh
publik adalah poin nomor 8 yakni, revolusi karakter bangsa atau
lazim disebut revolusi mental. Revolusi mental adalah
menggalakkan pembangunan karakter untuk mempertegas
kepribadian dan jati diri bangsa sesuai dengan amanat Trisakti
Selain itu, pada Road Map ini tujuan dan sasaran Reformasi
Birokrasi yang ditetapkan didapatkan dari proses berpikir logis
H. RANGKUMAN
1. Nawa Cita atau Nawacita adalah istilah umum yang diserap
dari bahasa Sanskerta, nawa (sembilan) dan cita (harapan,
agenda, keinginan). Nawacita merupakan sembilan tujuan
dan apa yang ingin dicapai pemerintah era Presiden Jokowi.
Sedangkan, Revolusi Mental adalah salah satu agenda
dalam Nawa Cita (poin nomor 8) yang relevan bagi bangsa
Indonesia yang saat ini sedang menghadapi tiga masalah
pojok, yakni merosotnya wibawa negara, merebaknya
I. LATIHAN
1. Berikut yang bukan termasuk intisari dari Program Nawa Cita
tersebut adalah.....
a. Membangun Indonesia dari perkotaan dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
BAB V
PENUTUP
“Jangan pernah menunda apa yang bisa dikerjakan hari ini untuk
dikerjakan besok. Sebab jika Anda menyukainya hari ini, Anda bisa
melakukannya lagi esok hari.” – (Anonim)
Oleh karena itu, Selamat bagi Anda semua yang telah berproses dengan
baik dan telah menyelesaikan Modul 1 ini dengan baik.
A. SIMPULAN
Reformasi Birokrasi adalah langkah strategis untuk
membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional. Selain itu, dengan pesatnya kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta
perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi pemerintahan
untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan
masyarakat. Oleh karena itu, harus segera diambil langkah-
langkah yang bersifat mendasar, komprehensif dan sistemik,
sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan efektif dan efisien.
Langkah yang utama dan pertama yang harus dilakukan
adalah pemahaman sejarah reformasi birokrasi di Indonesia.
Pemahaman proses reformasi birokrasi dimulai saat reformasi
era Presiden Abdurrahman Wahid - Megawati Soekarno Putri;
B. TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran modul ini, maka:
1. Bagi peserta pelatihan diharapkan mampu
mengimplementasikan hasil pembelajaran sejarah reformasi
birokrasi di Indonesia.
2. Bagi Fasilitator, diharapkan mampu menyampaikan
pengarahan dengan lebih mudah dan modul mampu menjadi
media dalam penyamaan persepsi antar peserta pelatihan.
3. Bagi pengelola pelatihan, diharapkan mampu menjadikan
modul sebagai bahan evaluasi bagi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan pengendalian pelaksanaan
pelatihan Reformasi Birokrasi serta untuk penyempurnaan
modul pelatihan berikutnya agar lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/abdurrahman-
wahid-dan-reformasi-birokrasi/
mediaindonesia.com. 2019. Tantangan dan Strategi Reformasi
Birokrasi 2020. diakses dari
https://mediaindonesia.com/read/detail/278422-tantangan-dan-
strategi-reformasi-birokrasi-2020
menpan.go.id, 2009. Reformasi Birokrasi. Diakses dari
https://www.menpan.go.id/site/reformasi-birokrasi/makna-dan-
tujuan#
Prastowo, Yustinus, 2014, Reformasi Birokrasi dan Persoalan Subjek
Etis.
Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor. 2016. Rencana
Strategis 2015- 2019, BPKP, Februari 2016
Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi
Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan: Mewujudkan
Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang Baik. Bandung:
Refika Aditama
Setyowati, Endah. 2014. Analisis Merit System dalam Proses
Rekrutmen dan Seleksi CPNS di Kota Malang (Pelaksanaan
Rekrutmen dan Seleksi CPNS Tahun 2010). Disertasi
Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Siregar, Efrem Limsan. 2019. Ini 5 Hal Prioritas Jokowi di Kekuasaan
Jilid II. Diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191021075342-4-
108566/ini-5-hal-prioritas-jokowi-di-kekuasaan-jilid-ii
KUNCI JAWABAN
Latihan II
1. A
2. B
3. D
4. C
5. A
Latihan III
1. C
2. D
3. B
4. E
5. E
Latihan IV
1. A
2. E
3. B
4. C
5. B