MODUL
PERUBAHAN DAN INOVASI DI ORGANISASI
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan modul pelatihan
manajemen perubahan dan inovasi di organsisasi. Penyusunan modul ini sangat
penting dalam rangka membekali para pejabat administrator eselon 3 dan pejabat
pengawas eselon 4 di lingkungan SKPD/UKPD/UPTD.
Kepala BPSDM
Provinsi DKI Jakarta
TTD
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 5
B. Dasar Hukum 7
C. Kompetensi Dasar 8
D. Indikator Keberhasilan 8
E. Sistematika Modul 9
F. Metode Pembelajaran 10
3
3. Pendekatan Audit Sosial 48
C. PENDEKATAN YANG MUNCUL MENDADAK UNTUK MEMULAI
PERUBAHAN DAN INOVASI ORGANISASI 50
1. Dasar Pendekatan Organisasi Pembelajar 52
2. Organisasi Pembelajar 54
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
individu, tim, dan organisasi ke keadaan masa depan yang diinginkan. Dalam
tahun 1960 dimana Everett Rogers menulis buku Difusi Inovasi pada tahun
1962. Akan ada lima edisi buku sampai 2003, selama waktu analisis statistik
Upaya atau proses untuk mencapai kondisi yang lebih baik, mengandung arti
Biasanya, perubahan terjadi karena ada suatu temuan, baik yang disengaja
Temuan tersebut dapat disebut sebagai inovasi, yaitu sesuatu yang belum
5
ada sebelumnya paling tidak di suatu lingkungan masyarakat, menjadi ada,
lingkungan baik pada saat itu maupun perkiraan perubahan lanjutan pada di
pemanfaatan suatu produk atau sumber daya yang telah ada sebelumnya,
sehingga memiliki nilai yang lebih berarti guna meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Diskursus mengenai inovasi pelayanan publik saat ini merupakan hal
kemakmuran dan kemandirian bagi masyarakat dan daerahnya. Hal ini juga
tingkatkan bahkan menjadi salah satu dari Nilai Budaya Kerja yang sudah
dicanangkan oleh Gubernur melalui PERGUB DKI JAKARTA Tahun 2020 yang
6
mutu layanan melalui evaluasi, pemecahan masalah dan perbaikan secara terus
menerus.
Inovasi dalam organisasi. Materi dalam modul ini dirancang untuk pembelajaran
B. DASAR HUKUM
10. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2021;
7
11. Peraturan Gubernur Nomor 171 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
12. Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014 tentang perubahan atas
Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi Profesi
Sumber Daya Manusia;
14. Peraturan Gubernur Nomor 111 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
17. Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang perubahan kedua atas
Keputusan Gubernur Nomor 1017 Tahun 2018 tentang Satuan Biaya
Kegiatan Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara.
C. Kompetensi Dasar
D. Indikator Keberhasilan
8
3. Memahami pengaruh manajemen perubahan dan tantangannya.
E. Sistematika Modul
BAB I Pendahuluan
dan pelayanan publik serta literatur yang ada tentang perubahan yang
9
BAB IV Manajemen Perubahan dan Tantangannya
F. Metode Pembelajaran
adalah:
1. Ceramah
organisasi .
3. Latihan
Peserta berlatih menyelesaikan latihan atau kasus yang terkait dengan konsep
10
BAB II
PERUBAHAN DAN INOVASI DI ORGANISASI
( FENOMENA YANG DIRENCANAKAN DAN MENDADAK )
INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan diharapkan mampu:
1. memahami dengan jelas perkembangan perubahan dan inovasi dalam organisasi
dan pelayanan publik.
2. Mampu memahami fenomena perubahan yang direncanakan dan yang mendadak
didalam perubahan dan inovasi di organisasi.
3. Mampu memahami perubahan lingkungan dengan menggunakan PEST analisis.
kehidupan ( Heraclitus, filsof Yunani ), maka kita harus selalu bersiap dalam
yang melibatkan pertumbuhan dan perkembangan satu atau lebih dari sejumlah
yang mewakili pemutusan dengan apa yang telah dilakukan dimasa lalu. Perubahan
tersebut agar dapat terus bertahan dalam menghadapi tantangan yang terjadi.
dari stabilitas yang selalu terintegrasi sebagai bagian dari pemerintahan secara
11
pada pertumbuhan dan perkembangan inkremental dan pada pendekatan terencana
Namun diakhir abad kedua puluh gambaran ini mulai berubah disebabkan
birokrasi klasik ini sangat cocok dengan lingkungan yang stabil dan lambat berubah
sedangkan banyak faktor diakhir abad kedua puluh yang mengubah lingkungan
secara cepat, yang kemudian mendorong sebuah perubahan terjadi dengan begitu
cepat, diantaranya:
Perubahan ekonomi secara global yang terjadi begitu cepat memberikan dampak
yang signifikan dalam perubahan dunia terutama di abad kedua puluh Perubahan
yang begitu cepat ini yang membuat organisasi layanan publik tidak bisa lagi
Jika sebelum abad kedua puluh berbicara mengenai organisasi pelayanan publik
adalah organisasi yang bergerak stabil bahkan bisa dikatakan lambat atau staknan
Maka di abad kedua puluh hal ini sudah tidak sesuai lagi kerena terjadi perubahan
yang sangat besar pada dunia sebagai imbas dari pengaruh ekonomi global yang
membuat tingkat persangian menjadi sangat tinggi dalam mengelola sumber daya
12
b. Pertumbuhan pendekatan manajerial dalam pelayanan publik (NPM).
penyediaan layanan publik melahirkan sebuah konsep baru yang dikenal dengan
pasar serta layanan yang berorientasi pada pelanggan. Fokus dari NPM sebagai
pengadministrasiannya.
organisasi
13
3. Peralihan dan pemanfaatan kendali input menjadi output, dalam prosedur-
kuantitatif.
5. Pengenalan pasar kompetisi yang lebih besar dalam pelayanan public seperti
sejenisnya.
pernyataan misi.
c. Perubahan demografis
perubahan dan inovasi dalam melakukan pelayanan publik terhadap mereka. Hal
harus ada perubahan dan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada mereka.
Selain itu juga adanya perubahan tenaga kerja yang harus dilakukan oleh
organisasi pelayanan publik disebabkan usia pekerja yang mereka miliki sudah
14
d. Perubahan harapan masyarakat
Pada abad kedua puluh dengan terjadinya begitu cepat perubahan dunia maka
fokus yang lebih besar dalam plihan dan kualitas dalam penyediaan layanan
publik.
administratif tetapi sudah lebih kompleks lagi yang tentu saja mendorong
organisasi harus melakukan perubahan dan inovasi agar tidak tertinggal oleh
perubahan jaman.
e. Perubahan poliitik
Perubahan politik yang terjadi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
perubahan dan inovasi yang terjadi di organisasi. Perubahan politik ini secara
lebih jauh lagi akan dibahas dalam bab selanjutnya didalam PEST Analisis.
penyediaan layanan publik. Jauh dari peran yang selama ini dianggap sebagai
prioritas negara, maka sekarang peran ini dapat dilakukan oleh banyak organisasi
15
pelayanan publik yang ada di negara tersebut dan ini yang kemudian dikenal dengan
publik agar dapat melakukan peningkatan standar pelayanan publik. Evolusi negara
plural ini juga telah mengalami pergeseran, pertama dari administrasi pelayanan
hubungan plural telah menjadi tugas sentral bagi penyediaan layanan publik yang
efektif. Kolaborasi yang terjadi akan mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi
penting kita untuk mengetahui dimana mereka bertemu dan dimana mereka
perkembangan satu atau lebih dari sejumlah elemen organisasi antara lain :
a. Desain layanan
Upaya atau proses untuk mencapai kondisi yang lebih baik, mengandung
16
perubahan terjadi karena ada suatu temuan, baik yang disengaja ataupun tidak
Hal ini menjadi tantangan yang selama ini dihadapi para pemimpin di dalam
organisasi.
Disisi lain Inovasi adalah bentuk spesifik dari perubahan yang mewakili
dimasa lalu akan melibatkan kreasi organisasi yang baru, pertemuan kebutuhan
yang baru didirikan atau membangun keterampilan yang baru atau teknologi baru
yang dibutuhkan.
pengaturan kerja, dan dilakukan dalam sebuah Organisasi untuk mendorong dan
kebutuhan untuk memperbaiki atau mengubah suatu produk, proses atau jasa
(Sutarno, 2012).
atau organisasi, mulai dari sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan
proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran,
penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi (De Jong, Hartog, & N. Deanne,
2003).
17
Perubahan dan inovasi menjadi dua hal yang penting dalam
inovasi yang akan terus mendorong organisasi untuk terus dapat bersaing
karena itu perubahan dan inovasi harus dapat dikelola secara baik dan tepat oleh
• Keterampilan memprediksi
isu keberlajutan.
18
Hal ini akan sangat membantu manajemen perubahan dan inovasi saat akan
sangat penting untuk dimiliki oleh manajemen perubahan dan inovasi dalam
organisasi, hal ini penting dalam rangka mendorong organisasi untuk selalu
pelayanan publik.
mengetahui perbedaan dari yang disebut perubahan dan inovasi yang direncanakan
organisasi dan pelayanan serta membuat perubahan yang sesuai atau inovasi untuk
19
Dalam keadaan ideal ini maka perubahan dan inovasi yang akan
organisasi lebih kompleks dari itu semua. Selain perubahan terencana tersebut,
terjadi. Perubahan ini didorong suatu organisasi oleh keadaan yang tidak dapat
Contoh yang paling tepat untuk situasi ini adalah kejadian yang telah
dialami oleh dunia dalam dua tahun terakhir yaitu pandemi Covid-19 yang
dan melahirkan istilah new normal dalam menjalankan aktifitas kehidupannya, hal ini
mau tidak mau membuat seluruh organisasi harus mampu menyesuaikan dengan
Bagi organisasi ada dua sumber daya signifikan pada perubahan dan
1. Krisis mendadak yang tidak terduga seperti bencana alam ( gempa bumi,
krisis buatan manusia ( kebakaran besar kereta bawah tanah di London tahun
1990 ).
20
Gempa bumi besar Hanshin-Awaji di Jepang pada tahun 1996 adalah contoh
yang baik dari fenomena yang muncul dan dampaknya terhadap pelayanan
publik. Gempa bumi seperti itu merupakan risiko konstan di Jepang. Fakta ini
diketahui dan direncanakan. Namun, ini tidak mencegah gempa bumi besar dan
lonjakan besar dalam kebutuhan akan perawatan krisis bagi para korbannya
lingkungan yang dihuni oleh komunitas lansia yang besar) dan runtuhnya
gempa) .
Baik pemerintah pusat dan daerah di Jepang dilumpuhkan oleh besarnya tragedi
ini dan kebutuhan perawatan selanjutnya dari penduduk. Mesin layanan publik
sektor nirlaba berbasis lokal yang kemudian dilihat sebagai penyedia utama
2. Krisis pengelolaan organisasi yang berasal dari konteks politik baik pada
lingkungan internal dan eksternal atau pada peraturan atau kebijakan organisasi.
Sabagai contoh sebagian besar pengelolaan layanan publik memiliki sedikit atau
tidak ada kontrol atas proses kebijakan ditingkat lokal atau nasional sehingga
21
memaksakan perubahan dalam layanan publik dan akan kebutuhan inovasi
kesehatan dan krisis buatan manusia atau krisis yang disebabkan oleh konteks
politik politik ssemuanya dapat terjadi sacara mendadak dan harus segera direspon
oleh organisasi agar pelayanan yang diberikan tidak terkendala atau terhenti sama
sekali. Di sini peran Manajemen perubahan dan inovasi sangat penting untuk
mempersiapkan baik organisasi maupun individu anggota staffnya untuk selalu siap
sedia dengan perubahan mendadak seperti ini secara baik , tepat dan cepat salah
Pada bagian ini kita akan memberikan gambaran singkat tentang faktor-faktor
yang disebabkan oleh faktor Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi. PEST analisis
memberikan sebuah kerangka kerja untuk menyusun cara berpikir kita tentang
22
Dibagian ini kita akan mempelajari pengembangan PEST analisis bagi
organisasi dengan melihat sebuah studi kasus yang terjadi di inggris di tahun
1990an, dimana PEST analisis digunakan untuk mengamati perubahan dan inovasi
a. Politik
b. Ekonomi
c. Sosial
d. Teknologi
Yang kemudian mengubah wajah dan image pelayanan publik oleh organisasi di
1. FAKTOR POLITIK
Faktor politik menjadi pendorong terhadap perubahan yang terjadi pada organisasi
kebutuhan untuk menyediakan pelayanan tingkat dasar untuk semua pengguna dan
menjatah pelayanan publik yang langka untuk sumber daya yang terbatas. Di situasi
ini model administrasi publik dan penekanannya pada supremasi hukum serta
23
Ketika kemudian masyarakat Inggris berkembang selama akhir abad kedua
negara dan hanya memenuhi syarat untuk tingkat pelayanan yang seragam menjadi
sumber daya bukan oleh adminstrasi publik pada tingkat dasar tetapi oleh
manajemen pelayanan publik dan organisasi pelayanan publik yang dikenal dengan
sebagai New Public Management (NPM) (Osborne 2002, Mc laughlin et.al. 2002).
adalah pada tahun 1980an dan 1990an yang dilakukan oleh pemerintahan Thatcher
pelayanan publiknya. Hal ini merupakan contoh asli dari inovasi sebagai perubahan
yang terputus yang tidak berhubungan dengan apa yang dilakukan dimasa lalu.
melakukan :
24
- Mengembangkan bentuk organisasi baru baik di pemerintahan maupun di
hierarkis.
pelayanan publik di seluruh dunia, telah dianalisis secara lebih rinci di McLaughlin et
c. Pemilihan Pemerintahan ‘Partai Buruh Baru’ pada tahun 1997 (dan pemilihan
mewakili pergeseran pemikiran yang cukup besar pada pemasaran layanan publik
digantikan dengan pendekatan “apa yang, bekerja dimana” yang lebih pragmatis.
New Public Management (NPM) juga dikembangkan lebih jauh melalui konsep ‘Tata
kelola Masyarakat’ (Clark and Steward 1998). Hal ini membutuhkan tidak hanya
25
Elemen kunci dari lingkungan baru pelayanan publik yang telah ditanam lebih
jauh di Inggris oleh pemerintahan Partai Buruh Baru adalah konsep ‘negara
majemuk’.
daerah), dibawah Partai Buruh Baru hal ini telah digantikan oleh model perencanaan
dan penyediaan pelayanan yang majemuk. Berbagai mitra dari pemerintah yaitu
sektor bisnis dan nirlaba telah terlibat dalam perencanaan dan pengelolaan
pelayanan publik.
bersatu eropa’ / Uni Eropa (UE), namun semakin tertanam dengan anggota eropa
yang besar terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi dalam organisasi
layanan publik.
Uni Eropa adalah salah satu contoh dampak pertumbuhan di sebabkan faktor
Disatu sisi, model dan pengalaman manajemen publik di negara lain ( seperti
konsep ‘reinventing government’ dari AS oleh Osborne dan Gaebler (1993) ) telah
26
berdampak pada Inggris. Pengalaman Inggris telah NPM juga telah mepengaruhi
perkembangan dinegara lain khususnya Australia dan Selandia Baru (Pollit 2002).
dari mitra Eropa daratan yang signifikan ke dalam negara majemuk Inggris.
Irlandia Utara dan Skotlandia (dan pada tingkat yang lebih rendah di Wales) telah
melihat struktur, proses dan harapan pelayanan publik dan organisasi pelayanan
publik berbeda secara dramatis di Inggris, hal ini sekali lagi membutuhkan
Pemerintah Daerah dan Badan Pembangunan Daerah. Tren ini akan diperkirakan
Dalam konteks politik yang lebih luas, hal ini telah menyebabkan terjadinya
(Flynn and Williams 1997) hanyalah tiga contoh hal yang terbarukan dari masa lalu
di fenomena ini.
27
Perubahan kebijakan seperti itu bersifat endemik bagi organisasi layanan
selalu menjadi sumber kebutuhan akan perubahan dan inovasi dalam organisasi
pelayanan publik.
Bagian ini telah menekankan titik pemahaman konteks politik organisasi dan
bagaimana hal ini dapat memaksa perubahan yang muncul pada organisasi
tersebut.
2. FAKTOR EKONOMI
Mau tidak mau, faktor ekonomi berperan dalam penyediaan layanan publik.
publik dan fokus pada biaya dan pendapatan layanan publik dan masalah
keberlanjutan ekonomi.
Faktor ekonomi global berdampak pada perekonomian negara yang pada gilirannya
Perubahan global dan ekonomi pada akhir abad kedua puluh termasuk
28
berkembang berdampak pada ekonomi pasar barat termasuk Inggris. Faktor-faktor
Inggris selama dua dekade terakhir yang secara signifikan telah mengubah wajah
layanan publik.
perubahan dari sistem tarif tradisional melalui ‘pajak ikutan” yang bernasib buruk
menjadi pungutan masyarakat saat ini. Selain itu peraturan yang mengatur tingkat
pungutan apa yang dapat ditetapkan oleh pemerintah daerah dan bagaimana
yang signifikan baik untuk struktur pemerintah daerah itu sendiri maupun untuk
Kedua, Layanan kesehatan telah melihat pertumbuhan pasar internal dan ‘semu’ (Le
Grand 2002) sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya, bersama dengan
pertumbuhan pos manajemen generik dalam layanan ini. Hal ini secara mendasar
telah mengubah hubungan antara praktisi perawatan primer dan rumah sakit serta di
Ketiga, Uni Eropa telah menjadi sumber utama pendanaan untuk regenerasi area di
Inggris selama 2 dekade terakhir. Namun aksesi yang akan datang dari sejumlah
negara transisi dari eropa timur telah menyebabkan penghapusan banyak dana
struktural untuk mengalokasikan dana ke timur. Hal ini telah menimbulkan tantangan
29
c. Pemasaran Organisasi
layanan mereka dan juga mulai mengenakan biaya untuk layanan publiknya.
Untuk organisasi nirlaba, mereka juga menemukan diri mereka dalam situasi
yang semakin kompetitif, baik dalam pekerjaan penggalangan dana umum mereka
Akhirnya, keberlanjutan telah menjadi isu penting bagi organisasi dalam hal
mengatur penyediaan pendapatan untuk suatu program atau layanan. Tugas inti
30
3. FAKTOR SOSIAL
Organisasi pasti dipengaruhi oleh faktor sosial dan mereka sendiri sering
Faktor sosial utama untuk organisasi pelayanan publik di Inggris di masa lalu
adalah :
Penuaan populasi
Penuaan Populasi
Populasi di seluruh dunia menjadi lebih tua, hal ini mempengaruhi organisasi
pelayanan publik dalam dua cara. Di satu sisi, hal itu menimbulkan tantangan baru
bagi layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan populasi lansia yang semakin
Di sisi lain, hal ini menimbulkan masalah khusus bagi organisasi pelayanan
publik dalam kaitannya dengan perekrutan dan retensi staff yang baik.
upaya merekrut staf dibandingkan dengan organisasi sektor swasta yang seringkali
31
dapat menawarkan paket remunerasi yang lebih menarik. Hal ini membutuhkan
Seiring dengan dimulainya abad kedua puluh satu, harapan para pengguna
layanan publik telah berubah. Mereka sekarang kurang siap untuk menerima
kualitas yang lebih besar dalam layanan publik yang mereka gunakan.
menggambarkan pengguna layanan publik. Untuk sebagian besar abad kedua puluh
diri mereka sendiri sebagai ‘konsumen’, ‘pelanggan’, dan bahkan ‘warga negara’.
Bahasa mereka yang kurang beruntung yang sering digunakan oleh layanan
publik juga berubah pada semakin fokusnya adalah pada ekslusi sosial dan inklusi
sosial. Hal ini memusatkan perhatian organisasi pelayanan publik pada cara-cara
Para kritikus berpendapat bahwa hal ini mengorbankan istilah analisis yang
lebih subtantif (seperti kelas atau pendapatan). Namun ‘agenda inklusi sosial’ (SEU
32
1998) adalah agenda utama bagi organisasi pelayanan publik di Inggris dan
pekerjaan mereka.
Kebutuhan yang benar-benar baru mungkin kurang umum saat ini tetapi mereka
muncul. Kebutuhan orang yang positif HIV atau mengindap AIDS adalah salah satu
dianggap tidak mungkin untuk ditanggapi dimasa lalu kini menjadi lebih mungkin
Selain itu kebutuhan yang sudah ada dapat dibingkai ulang kebutuhan
layanan yang berubah untuk memenuhi persyaratan wacana baru. Contoh terbaik
ketidakberdayaan dan dimana penyadang disabilitas lebih aktif dan mitra setara
33
Akhirnya, seperti halnya keberlanjutan yang diidentifikasi sebagai tujuan
yang tidak hanya memiliki basis ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga
berkelanjutan dalam hal struktur dan tata kelola mereka (Whittaker 1995).
4. FAKTOR TEKNOLOGI
Dalam bidang pelayanan publik, teknologi dapat dipikirkan dalam dua cara
yaitu teknologi keras (yang melibatkan struktur dan peralatan layanan publik) dan
Pada teknologi keras, ada tiga perkembangan yang penting yang mendorong
(IT) terhadap penyampaian layanan publik. Hal ini berdampak dalam hal :
34
Dengan demikian, IT telah menjadi input perubahan dan inovasi di organisasi
pelayanan publik dengan mengubah cara layanan disediakan dan outputnya, dalam
publik. Hal ini telah berdampak dalam berbagai cara. Struktur organisasi baru
diperlukan, baik sebagai akibat dari perubahan politik, ekonomi dan sosial yang
dijelaskan diatas atau didorong oleh perkembangan IT yang baru saja dirinci.
dan inovasi di dalam organisasi serta perubahan dan inovasi yang signifikan itu
sendiri.
layanan publik,
dan Winter 2002) yang menggabungkan unsur-unsur baik dari sektor publik
maupun swasta.
penyandang disabilitas di masyarakat. Mau tidak mau teknologi baru seperti ini
35
Pindah ke teknologi lunak, kita akan menyoroti ada tiga perkembangan utama
yaitu :
dapat berupa keterampilan profesional baru misalnya dalam hal pekerjaan sosial
atau pendidikan atau keterampilan manajerial baru yaitu pengembangan NPM yang
membawa serta seluruh keterampilan manajerial baru ke dalam sektor publik seperti
ini tidak diragukan lagi telah mengubah wajah organisasi pelayanan publik di abad
Kedua, Perubahan sifat akuntabilitas, ini baik dalam hal pergeseran dari model
tradisional ke model jamak (Cutt dan Murray 2000) dan dalam hal alat manajemen
pelayanan publik.
pengelolaan layanan publik serta bagi organisasi pelayanan publik itu sendiri
36
perencanaan , pengelolaan dan penyediaan organisasi pelayanan publk dan
pelayanan publik.
37
BAB III
IDENTIFIKASI PERUBAHAN DAN INOVASI
INDIKATOR KEBERHASILAN
Pada bagian ini konsentrasi utama hanya pada tahap satu dan dua dari model
Beckhard.
38
cepat untuk memungkinkan pendekatan terencana (Wilson 1992). Pada titik ini
Tiga pendekatan umum untuk menilai kebutuhan akan perubahan dan inovasi :
2. Pendekatan manajerial
Riset Pasar adalah akuisisi dan analisis data yang direncanakan mengukur
beberapa aspek baik dari kebutuhan oleh organisasi atau cara-cara dimana organisasi
memenuhi kebutuhan tersebut secara lebih efektif (Osborne dan Brown 2005).
baik dengan memodifikasi kebutuhan target yang harus ditangani atau dengan
39
meningkatkan pendekatan yang ada / mengembangkan pendekatan baru untuk
direncanakan dan analisis data yang mengukur beberapa aspek atau aspek sistem
:201).
• Menyebarkan informasi yang dikumpulkan ini kepada audiens yang tepat dari
Salah satu mitos paling umum yang mendasari semua ini adalah bahwa riset
pasar terlalu mahal untuk sebagian besar organisasi untuk terlibat. Sebenarnya
sangat mungkin untuk melakukan riset pasar dengan biaya efektif, selama kita siap
untuk menggunakan data sekunder dan/atau menerima data primer kita mungkin
40
tidak sempurna dalam arti penelitian, tetapi tidak yang tidak kurang (cocok untuk
tujuan penelitian).
observasi partisipan) atau pendekatan kuantitatif (survei, uji sikap, uji statistik data).
di masa lalu dan beberapa paket perangkat lunak tersedia untuk membantu dalam
prosesnya. Namun harus selalu diingat bahwa ini adalah bantuan untuk
riset pasar:
Studi panel (pandangan dari panel orang yang sama dinilai dari waktu ke
waktu)
41
Pilihan biaya rendah :
acuan tertentu)
mudah dijangkau)
Pengambilan sampel bola salju (menanyakan peserta awal siapa lagi yang
Dukungan (termasuk pertanyaan riset pasar anda dalam survei orang lain)
proyek riset pasar untuk kita sebagai bagian dari pembelajaran mereka
kebutuhan para pengguna apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa dan
kebutuhan yang ada dari pengguna layanan yang ada misalnya tentang kebutuhan
yang saat ini tidak ada tetapi mungkin terjadi di masa depan atau tentang
42
pandangan orang-orang yang saat ini tidak menggunakan layanan tetapi mungkin
2. Pendekatan Manajerial
Sebuah pendekatan untuk menilai kebutuhan akan perubahan dan inovasi yang
mengacu pada strategi dan alat dari manajemen strategis. Fokusnya di sini adalah
(analisis SWOT)
o Untuk mengevaluasi potensi biaya dan manfaat dari perubahan atau inovasi
Matriks Aston
panjang.
• Faktor tingkat Makro adalah faktor yang berkaitan dengan fitur tingkat industri
43
publik tertentu atau keadaan pengetahuan profesional saat ini tentang
penggunaan IT).
Contoh : Tabel 3.1 menyajikan matriks Aston untuk sebuah hipotesis sebuah
organisasi nirlaba di daerah kota bagian tengah barat di Inggris yang terlibat dalam
b. Kebutuhan untuk terlibat dalam kemitraan regional dan dengan kantor lokal
minoritas setempat.
Sebagai hasil dari analisis awal ini, organisasi yang bersangkutan kemudian
tersebut. Pendekatan yang baik dalam tugas ini adalah analisis SWOT.
44
Analisis SWOT
Strength ( Kekuatan )
Weakness ( Kelemahan )
Opportunities ( Peluang )
Threats ( Ancaman )
merupakan teknik yang sangat umum dalam manajemen strategis untuk menilai
digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan internal organisasi serta peluang
Contoh : Tabel 3.2 menyajikan analisis SWOT organisasi dalam tiga faktor
pendanaan UE
45
a) Mengembangkan strategi perekrutan untuk meningkatkan jumlah staf kulit
lokal.
perubahan atau inovasi terhadap potensi manfaatnya (Sugden dan Williams 1978,
dan juga Knapp 1984). Mau tidak mau ini bukan proses mekanistik, melainkan
• Biaya sumber dana, dalam hal keuangan , kepegawaian, modal atau biaya
• Biaya peluang, dalam hal peluang alternatif apa yang hilang dengan mengejar
satu peluang tertentu (“jika saya melakukan A, maka saya tidak dapat
melakukan B’)
46
Tahap 2, memperkirakan sumber daya, transaksi dan biaya peluang untuk setiap
opsi.
proses ini juga harus mencakup opsi tidak ada perubahan – apa yang mungkin
pada tahap 2.
opsi. Hal ini dapat diterima dengan baik selama elemen subjektif diakui dan analisis
biaya manfaat tidak hanya digunakan untuk memberikan sedikit kehormatan pada
dengan lingkungannya.
47
3. Pendekatan Audit Sosial
pendekatan audit sosial menanggapi kritik-kritik ini, sementara masih berakar kuat
komunitas dan sumber daya yang ada di dalam komunitas, yang dilakukan dengan
keterlibatan aktif dari komunitas itu sendiri, untuk tujuan mengembangkan rencana
seperti desa atau lingkungan perkotaan (pendekatan umum dalam hal ini adalah
penilaian kebutuhan ini diambil dari disiplin penelitian sosial (Wadsworth 1997).
Tidak seperti dua metode sebelumnya, pendekatan ini tidak bekerja dari kebutuhan
masyarakat yang ada atau layanan yang disediakan oleh organisasi melainkan
memenuhinya.
48
Tahap 3, memutuskan metode
Tahap 5, pelaporan
Tahap 6, tindakan
komunitas :
• Dalam hal apa informasi ini digunakan untuk membawa perubahan atau
kekuatan dan kelemahan dari pendekatan riset pasar. Namun ini mungkin
merupakan pendekatan yang lebih radikal dan mendasar untuk penilaian kebutuhan,
dalam arti bahwa itu tidak dimulai dari definisi kebutuhan atau layanan yang
sendiri.
49
Hal ini memungkinkan pendekatan yang paling terbuka untuk
memprediksi kebutuhan akan perubahan atau inovasi di masa depan oleh organisasi
. Namun hal itu juga beresiko menimbulkan harapan yang tidak realistis diantara
memang diperlukan tetapi diluar sumber daya organisasi . Akibatnya, penting bagi
setiap organisasi yang melakukan tinjauan mendasar semacam itu untuk menyadari
bahaya ini dan untuk menetapkan batas-batas latihannya, mungkin dalam hal
INOVASI ORGANISASI
inovasi yang mendadak muncul, fenomena yang tidak direncanakan tetapi muncul
dari lingkungan eksternal dan untuk organisasi pelayanan publik yang mencakup
Lingkungan terlalu kompleks dan sekarang berubah terlalu cepat untuk model
adalah konsep yang tidak dapat kita rencanakan untuk melakukan perubahan dan
50
inovasi karena alasan diatas tersebut. Jadi kita harus belajar dan berkembang
dengan coba-coba.
organisasi ini memang menghadirkan peran yang berbeda secara mendasar bagi
sebelumnya.
Menciptakan lingkungan dimana staf dapat belajar dari pengalaman mereka dan
organisasi yang efektif harus menjadi entitas kreatif yang terampil dalam
pengalaman mereka sendiri dan belajar dari organisasi lain. Akhirnya Brodtrik (1998)
organisasi .
51
1. Dasar dari Pendekatan Organisasi Pembelajar
Dasar dari pendekatan perubahan dan inovasi organisasi ini adalah dalam
dikembangkan oleh Kolb (1979). Dia berpendapat bahwa belajar adalah proses yang
berkesinambungan dan siklus dari pengujian teori oleh pengalaman dan sebaliknya.
Siklus belajar pada gambar 3.1. Dimungkinkan untuk memulai siklus ini dari bagian
THEORY
TESTING IN PRACTICE
Figure 3.1 The learning cycle. Source: Based on Kolb et al. (1979).
52
Pembelajaran deduktif dimulai dengan teori tentang bagaimana sesuatu
bekerja. Ini dikembangkan menjadi hipotesis yang diuji dalam praktek. Pengalaman
tersebut selanjutnya di evaluasi dan menjadi dasar untuk memodifikasi teori asli atua
sebenarnya dalam melakukan sesuatu. Hal ini lalu dievaluasi dan digunakan untuk
membangun teori tentang aktivitas tertentu yang bersangkutan. Ini diubah menjadi
hipotesis dan digunakan untuk memandu tindakan dimasa depan , dimana hal itu
llingkaran ganda.
dan paling baik dikaitkan dengan kemampuan untuk merespon perubahan dalam
perubahan inkremental.
inovatif.
53
2. Organisasi Pembelajar
(gambar 3.2)
Organizational development
Organizational experience
Figure 3.2 The organizational learning cycle. Source: Based on Salaman (1995).
54
Berbagai model yang ada telah menyarankan bagaimana lingkungan belajar
Pitts dan Lei (1999), misalnya berpendapat ada enam elemen organisasi
pembelajaran:
dan persepektif baru serta mencagah mereka menjadi terlalu terikat pada satu
persepektif.
sebagai keterampilan utama organisasi dan tidak terlalutakut kan keusangan jika
pengembangan ide-ide inovatif dan mendukung budaya di mana staf didorong untuk
mencari tanggapan baru untuk tugas organisasi bahkan jika mereka tidak selalu
terbukti efektif.
55
Keterbukaan organisasi memungkinkan staf untuk mengedepankan sudut
sebagai tugas inti dari semua staf, secara berkelanjutan daripada fungsi manajerial
sebenarnya dari banyak organisasi . Secara historis ini adalah organisasi hierarkis,
dimana informasi dijaga dengan iri (dan terkadang memang demikian untuk
melindungi kerahasiaan pengguna layanan mereka) dan dimana telah menjadi salah
Kedua, ada bahaya nyata dari kejenuhan bagi staf yang diharapkan terus
banyak staf, benar atau salah mencari stabilitas dalam kehidupan organisasi
56
mereka, bukan perubahan konstan. Hal ini dapat membuat staf waspada terhadap
publik sangat terkenal menghindari resiko untuk alasan baik dan buruk.
Di satu sisi mereka sering berhadapan dengan orang-orang yang renta dan
isu-isu sensitif. Hal ini dapat membuat sangat sulit mendorong pengambilan resiko.
berurusan dengan isu-isu mendasar bagi masyarakat. Sekali lagi staf tidak mungkin
mau mengambil resiko jika itu berarti mereka akan menjadi fokus kampanye media.
Kesimpulan
proses ini bahwa mekanisme ada tempat untuk mepromosikan dan mendukung
57
BAB IV
MANAJEMEN PERUBAHAN DAN TANTANGANNYA
INDIKATOR KEBERHASILAN
suatu proses untuk mengubah individu, tim, dan organisasi menuju kondisi masa
dikaitkan dengan manajemen sumber daya manusia karena yang menjadi objek
58
berbagai inovasi dan perbaruan proses untuk mencapai efisiensi operasional
organisasinya. Untuk lebih jelas mengenai Manajemen Perubahan ini, berikut ini
proses.
59
secara perlahan tapi pasti dari keadaan sekarang menuju ke keadaan
yang diinginkan.
teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai
diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang
diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola
Setidaknya ada tiga tujuan manajemen perubahan yang menjadi dasar dari
60
C. MANFAAT MANAJEMEN PERUBAHAN
terstruktur untuk pergeseran atau transisi individu, tim, dan juga organisasi dari
perubahan dalam lingkungan bisnis mereka saat ini. Perubahan bertujuan agar
jaman. Seorang pemimpin melakukan perubahan dengan visi dan strategi yang
didasarkan pada asumsi tentang keadaan di masa depan yang diperkirakan akan
terjadi. Hanya pemimpin yang memiliki personality, behavior, dan the sense of
diri. Banyak organisasi yang gagal dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
menjadi mati. Namun sebaliknya, jika organisasi tersebut ingin bergerak secara
inovatif dan selalu mampu bertahan menyongsong perubahan, tentu akan dapat
61
tetap eksis walaupun usianya sudah lebih seratus tahun karena organisasi
proses transformasi tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif cepat dengan
sistematis yang terencana oleh pihak manajemen organisasi. Hal ini sangat
berbeda dengan perubahan yang terjadi namun tidak diantisipasi atau ditangani
direncanakan dan dapat dikelola. Manfaat dari perubahan ini dapat diketahui
pelanggan.
bisnis sehari-hari.
62
5. Efektivitas dan efisiensi organisasi dapat dipertahankan atau bahkan
diinginkan.
63
strategi atau model operasi perusahaan. Namun, biasanya orang yang
organisasi.
Jadi, alih-alih mencoba mengubah budaya yang sudah ada itu sendiri,
perubahan.
saran dan masukan satu sama lain, dan menerima sudut pandang yang
64
Rencana strategi sering kali gagal dalam menilai tingkat kemampuan
terjadi, baik itu masalah teknis dan logistik yang perlu ditangani, atau
hati dari mereka tentu akan lebih memuluskan jalan bagi inisiatif
perubahan.
seperti arahan dan insentif mulai diterapkan. Namun, justru yang jauh
perubahan itu sendiri. Contoh yang baik yang bisa ditiru adalah bahwa
pemimpin senior harus bisa mencerminkan dua hal tersebut, pola pikir dan
cara berperilaku yang baik sejak awal. Karena karyawan akan percaya
perubahan yang nyata terjadi hanya ketika mereka melihat hal itu terjadi di
65
untuk mengklaim kemenangan bahwa mereka telah berhasil melakukan
perubahan, namun tidak meluangkan waktu untuk mencari tahu apa yang
telah berhasil mereka capai dan apa yang belum. Sehingga, mereka bisa
siklus hidupnya
berintegritas tinggi, dan menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara, maka
66
d. Kewenangan, masih adanya praktek penyimpangan dan
pemerintah.
negara/penduduk.
f. Pola Pikir (Mind-set) dan budaya kerja (Culture-Set), Pola pikir (mind-
Selain itu, birokrat belum benar-benar memiliki pola pikir yang melayani
perubahan yaitu :
a. Perubahan cara berfikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak),
harus memiliki sikap dan pola tindak yang baik sesuai dengan
67
b. Perubahan penguasa menjadi pelayan, perubahan yang dimaksud
birokrasi.
sebagai ASN
perubahan dibutuhkan oleh organisasi baik di sektor public maupun dunia usaha,
68
untuk menciptakan tata kelola organisasi dan bisnis proses yang lebih efektif,
bekerja.
kondisi yang lebih baik atau kondisi ideal melalui proses perubahan yang
terencana. Untuk memahami hal tersebut, perlu kita bahas dahulu apa dimaksud
manajemen perubahan.
pendekatan untuk mengubah individu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa
perlahan tapi pasti dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan.
Para ahli lainnya juga berpendapat relatif sama, bahwa manajemen perubahan
adalah tentang cara mengelola masa transisi dari sebuah kondisi yang tidak
individu, tim, dan organisasi untuk masa depan yang lebih baik dan sesuai
dengan tujuan.
69
melakukan sesuatu yang berbeda dan menuju arah yang lebih baik, baik bagi
jelas, terukur dan terbuka melalui komunikasi, integrasi, dan kolaborasi yang
target waktu dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, agar perubahan
perubahan dalam Grand Design Reformasi Birokasi dan Road Map Reformasi
Birokrasi yang berisi rencana perubahan (Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun
70
Pada awal kebijakan reformasi birokrasi tersebut (Road Reformasi Birokrasi
2010-2014) dan hingga sekarang tetap menjadi acuan bagi instansi pemerintah,
71
Dalam hal ini, manajemen perubahan digunakan untuk proses reformasi
perubahan.
72
Jika dikaitkan dengan kebijakan reformasi birokrasi di instansi
73
G. MODEL MANAJEMEN PERUBAHAN
Metode Lewin atau sering disebut Lewin’s three step model mengacu
pada tiga konsep atau fase, yaitu unfreezing – movement – refreezing. Dari
gambar tersebut dapat dilihat tiga fase perubahan menurut Lewin dengan
1. Unfreezing
Fase yang pertama ini dibentuk dengan teori perilaku manusia dan
ini untuk melihat jarak yang ada antara keadaan yang diharapkan
melakukan perubahan.
tersebut.
Proses perubahan ini dipimpin oleh orang yang memiliki jabatan yang
74
mendatangkan keuntungan, serta membantu kegiatan dalam perusahaan
kedepannya.
2. Movement
terhadap perubahan.
sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang optimal untuk
3. Refreezing
yang normal untuk melakukan sesuatu. Hal ini dilakukan dengan memberi
75
sehingga menjadi norma-norma baru yang diakui kebenarannya, atau
baru.
Fase ini adalah fase dimana keadaan yang diharapkan sudah dapat
organisasi, individu, atau kelompok. Model ini dibagi dalam tiga tahap, yang
76
1. Pencairan ( Unfreezing )
diberi informasi baru, model perilaku baru, atau cara baru dalam melihat
telah berubah ke dalam cara yang normal untuk melakukan sesuatu. Hal
77
ini dilakukan dengan memberi keryawan kesempatan untuk menunjukkan
perilaku dan sikap baru. Dengan terbentuknya perilaku dan sikap baru,
Model Change Management yang umum dikenal adalah milik Kurt Lewin’s
ke cara lama.
78
79