Anda di halaman 1dari 401

IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN (IPP)

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II


ANGKATAN XX TAHUN 2022

PERAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN


PERDESAAN SWADAYA (P4S)
SEBAGAI PEMBAHARU PERDESAAN

Disusun Oleh:
Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc
NIP. 196703311991031002
KEPALA BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG

NDH: 7

KEMENTERIAN PERTANIAN
PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN
CIAWI, BOGOR
2022
LEMBAR PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc

NDH 7

Jabatan : Kepala Balai Besar

Unit Kerja : Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan target jangka menengah dan jangka
panjang dari proyek perubahn yang telah disusun dalam rencana proyek perubahan yang
berjudul: “Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan (P4S) Sebagai pembaharu
Perdesaan”.

Demikian komitmen ini saya buat sebenar-benarnya dan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Jakarta, 21 November 2022

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Kepala Badan PPSDM Pertanian

Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc
NIP. 196406231989031002 NIP. 196703311991031002
RINGKASAN EKSEKUTIF

Dengan perubahan lingkungan strategis pada pembangunan pertanian dewasa ini yang
ditandai dengan perubahan iklim global, ancaman krisis pangan, dan berkurangnya minat generasi
muda dibidang pertanian, maka Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Pertanian mendorong agar Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) dapat
berperan sebagai Pembaharu Perdesaan sehingga kelembagaan pelatihan pertanian mampu untuk
mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya perubahan sosial ekonomi baik secara
internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri dan
berkelanjutan.
Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) ini sudah diwadahi oleh Kementerian
Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian,
sehingga untuk pengembangannya perlu disiapkan peraturan, petunjuk teknis, dan roadmap,
fasilitas komunikasi dan promosi melalui websiste dan model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan.
Proyek Perubahan ini mengambil Judul “Peran Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
sebagai Pembaharu Perdesaan”.
Implementasi Proyek Perubahan dalam Tahapan Jangka Pendek ini telah dicapai 5 (lima)
output strategis, yaitu: 1) Draft Perbaikan Permentan No. 33 Tahun 2016 yang mengatur tentang
pedoman pembinaan P4S; 2) Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S; 3) Buku
Roadmap (Peta Jalan) P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022 s.d 2027; 4) Buku manual,
video tutorial dan Website P4S; 5) Laporan Model P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu
Perdesaan.
Keberhasilan pencapaian output dalam Jangka Pendek ini karena arahan dan
bimbingan Kepala Badan PPSDMP selaku Mentor, masukkan dari Penguji dan Coach, serta
Tim Efektif yang bekerja dengan solid dan baik dalam merealisasikan Rencana Proyek
Perubahan yang disusun sebelumnya dengan strategi, target waktu dan pengelolaan
sumberdaya yang ada. Diharapkan P4S sebagai klien utama dalam Proyek Perubahan ini ke
depan mampu berperan sebagai Pembaharu Perdesaan untuk dapat mencetak petani
unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing untuk dalam menyiapkan bahan
pangan, mengurangi laju impor komoditas pertanian, menjadi pemasok (supplier) atau
bahkan eksportir komoditas pertanian, juga membantu menyiapkan generasi petani
sebagai pengganti atau penerus pelaku utama dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan
pertanian yang berkelanjutan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan yang berjudul ”Peran Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sebagai Pembaharu Perdesaan” disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan kelulusan dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XX
Tahun 2022.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sekaligus sebagai Mentor.
2. Bapak Dr. Adi Suryanto, M.Si sebagai Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
3. Ibu Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc. sebagai Kepala Pusat Pelatihan Pertanian.
4. Bapak Ir. Yusral Tahir, M.M sebagai Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Pertanian (PPMKP) Ciawi.
5. Ibu Dr. Ir. Sri Ratna Maula, M.M selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama kegiatan Implementasi Proyek Perubahan.
6. Bapak Hartoto, S.IP., M.Si selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan arahan pada
Seminar Rencana Proyek Perubahan mapun pada Seminar Hasil Proyek Perubahan.
7. Pengurus Forum Komunikasi (FK) P4S Nasional dan seluruh stakholder yang terlibat dalam
Proyek Perubahan ini.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara, Narasumber dan Fasilitator yang telah menyampaikan ilmu,
wawasan, dan pengalamannya.
9. Panitia Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk.II dan pegawai PPMKP
Ciawi yang telah memberikan fasilitasi dan pelayanan selama pelatihan berlangsung hingga
selesai.
10. Rekan – rekan sesama peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk.II Angkatan XX
yang telah berbagi ide, pengalaman, motivasi dan dukungan.
11. Pihak-pihak lain yang terlibat dan telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelesaian Proyek Perubahan ini yang tidak dapat Penulis sebutkan
satu persatu.

-v-
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik membangun sangat Penulis harapkan untuk perbaikan laporan di
masayang akan datang.
Semoga hasil Proyek Perubahan ini dapat memberikan manfaat bagi Pihak terkait.

Ciawi, 23 Novembe 2022

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc


NIP. 19670331 199103 1 002
DAFTAR ISI

Hal.
LEMBAR JUDUL (COVER) i
LEMBAR PENGESAHAN ii
SURAT PERNYATAAN KOMITMEN iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I. RENCANA PROYEK PERUBAHAN 1
I.A. Latar belakang 7
I.B. Tujuan dan manfaat 8
I.C. Output dan Outcome 8
I.D. Tahapan Perubahan Rencana Strategis 8
I.E. Rencana Strategis Marketing 10
I.F. Potensi Kendala dan Rencana Solusi 12
I.G. Tim Efektif 13
I.H. Anggaran 13
BAB II. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN 14
II.A. Capaian Hasil Perubahan Terhadap rencana Perubahan dan Manfaat 14
Proyek Perubahan
II.B. Kepemimpinan Strategis 18
II.C. Implementasi Strategis Marketing 19
II.D. Keberlanjutan Proyek Perubahan 22
II.E. Pemberdayaan Organisasi Pembelajar 23
II. F Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan dengan Proyek Perubahan 24
BAB III. PENUTUP 27
III.A. Lesson Learnt 27
III.B. Kesimpulan 27
III.C. Tindak Lanjut 27
III.D. Hasil Implementasi Rencana Pengembangan Potensi Diri 28
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN 32

-vii-
DAFTAR TABEL

Hal.
Tabel 1. Penetapan Prioritas dan isu-isu Strategis Terpilih 4
Tabel 2. Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) 5
di Indonesia
Tabel 3. Gap Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan 6
Tabel 4. Tahapan Jangka Pendek (September – Nopember 2022) 9
Tabel 5. Tahapan Jangka Menengah (Desember 2022 – Desember 2023) 9
Tabel 6. Tahapan Jangka Panjang (Mulai 2024) 9

Tabel 7. Capaian Hasil (Output) 14


Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Sikap dan Perilaku 25
Selaku Peserta dan Mentor

-viii-
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1 Struktur Organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian 3
(BBPP) Lembang
Gambar 2 Pemetaan Stakeholders 11

-ix-
BAB I. RENCANA PROYEK PERUBAHAN

I.A. Latar Belakang


Pertanian berperan sangat penting dalam kehidupan manusia karena fungsinya sebagai: 1)
penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bio-energi, 2) Penyedia lapangan pekerjaan, 3) sumber
pendapatan rumah tangga petani, serta 4) penghasil devisa negara. Peran pertanian untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia berpengaruh dan bergantung pada sistem penyangga
kehidupan lain. Tren saat ini terjadi peningkatan konsumsi pangan seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menimbulkan tekanan yang lebih besar
pada sektor pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan keberlanjutan
lingkungan baik secara lokal maupun global.
Dewasa ini, setelah terjadinya dampak Pandemi Covid-19 (2020-2022) Indonesia dihadapkan
pada perubahan lingkungan strategis global yang ditandai dengan beberapa fenomena: a)
peringatan musim kemarau, b) ancaman krisis pangan, c) terganggunya ketersediaan pangan bagi
lebih dari 273 juta jiwa penduduk Indonesia, d) restriksi ekspor pangan global, e) “perang dagang”
China, India, Amerika Serikat, dan lain-lain.
Beberapa fenomena tersebut di atas berdampak pula pada ketahanan pangan nasional yang
disebabkan oleh: a) terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan orang atau
tenaga kerja, b) terganggunya distribus pangan akibat penerapan PSBB dan penutupan wilayah
secara terbatas, c) daya beli masyarakat menurun, dan d) terjadinya pemutusan hubungan kerja
(PHK).
Sasaran pembangunan jangka menengah sesuai Peraturan Presiden RI No. 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah
mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan
pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Untuk mewujudkan sasaran pembangunan maka
Kementerian Pertanian menetapkan sasaran pembangunan pertanian jangka menengah 2020-
2024 yakni: Kementerian Pertanian yang andal, profesional, inovatif dan berintegritas dalam
pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil
Presiden, yaitu “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandasakan
Gotong Royong”.
Ke depan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024, sektor pertanian diharapkan berkontribusi besar terhadap peningkatan sasaran makro

1
pembangunan. Pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkat rata-rata 5,7-6,0% per tahun, yang
didorong oleh peningkatan produktivitas, investasi berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja dan
peningkatan kualitas SDM. Selain menjaga pertumbuhan ekonomi, stabilitas inflasi tetap menjadi
prioritas dijaga stabil dengan tren menurun, menjadi sekitar sebesar 2,7% pada tahun 2024.
Salah satu kunci untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam lima
tahun ke depan adalah Sumber Daya Manusaia (SDM) yang profesional, mandiri, berdaya saing dan
berjiwa wirausaha. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memiliki
mandat untuk menyiapkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa
wirausaha.
BPPSDMP menetapkan strategi utama untuk mencapai sasaran umum tahun 2020-2024,
yaitu: 1) Memantapkan sistem penyuluhan pertanian terpadu dan modern; 2) Memantapkan
pendidikan vokasi pertanian yang kompetitif; 3) Memantapkan sistem pelatihan vokasi pertanian
berbasiskompetensi dan daya saing; serta 4) Memantapkan reformasi birokrasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia (Permentan RI) No. 45
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Lingkup Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang memiliki tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur,
pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis
di bidang pertanian bagi aparatur dan nonaparatur pertanian.
Dalam pelaksanaan tugasnya, BBPP Lembang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
(1) penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerja sama; (2) pelaksanaan
identifikasi kebutuhan pelatihan; (3) pelaksanaan penyusunan bahan standar kompetensi kerja
di bidangnya; (4) pelaksanaan pelatihan fungsional di bidangnya bagi aparatur; (5) pelaksanaan
pelatihan teknis di bidangnya bagi aparatur dan nonaparatur dalam dan luar negeri; (6)
pelaksanaan pelatihan profesi di bidangnya bagi aparatur dan nonaparatur; (7) pelaksanaan uji
kompetensi di bidangnya; (8) pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidangnya; (9) pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidangnya; (10) pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya; (11) pelaksanaan pemberian konsultasi di bidangnya; (12) pelaksanaan
bimbingan lanjutan pelatihan di bidangnya bagi aparatur dan nonaparatur; (13) pelaksanaan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan
profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidangnya bagi
aparatur dan nonaparatur pertanian; (14) pengelolaan unit inkubator usaha tani; (15)
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidangnya; (16) pelaksanaan pengelolaan
2
data dan informasi pelatihan serta pelaporan; (17) pelaksanaan pengelolaan sarana teknis; dan
(18) pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, penatausahaan barang milik
negara, dan instalasi.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

Kepala Balai

Kepala Bagian
Umum

Kelompok
Jabatan
Fungsional

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dibantu oleh Kepala Bidang Umum. Disamping itu untuk melakukan koordinasi dan
pelaksanaan tugas pelatihan pertanian, Kepala BBPP Lembang juga dibantu oleh para
Koordinator dan Sub Koordinator Substantif, serta para fungsional tertentu yang tergabung
dalam Kelompok Jabatan Fungsional (Gambar 1.).
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, terdapat beberapa isu strategis yang
dihadapi BBPP Lembang dewasa ini, yaitu:
1. Belum efektifnya pelatihan teknis pertanian dengan e-learning dalam meningkatkan
kompetensi peserta pelatihan.
2. Belum optimalnya pemanfaatan learning management system (LMS) dalam mendukung
efektivitas pelatihan.
3. Belum optimalnya pelatihan vokasi dalam mempersiapkan petani milenial yang berdaya saing.
4. Belum optimalnya sertifikasi profesi dalam mengembangkan profesionalitas penyuluh
pertanian.
5. Belum optimalnya sertifikasi profesi untuk menghasilkan petani milenial pengusaha
berorientasi ekspor.
6. Belum optimalnya peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai
pembaharu perdesaan.

3
Dengan isu-isu strategis yang dihadapi tersebut, BBPP Lembang perlu menetapkan
prioritas utama sebagai solusi inovatif dalam menjawab tantangan sekaligus
mengimplementasikan bentuk-bentuk kegiatan strategis, baik dalam jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjangnya.
Untuk memilih satu isu strategis, alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan
APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak ) yang langsung diberikan skor pada masing-masing
faktor tersebut, sebagai berikut:
Tabel 1. Penetapan Prioritas dari Isu-isu Strategis Terpilih
No. Isu Strategis Faktor Total Keterangan
A P K L Skor
1. Belum efektifnya pelatihan teknis pertanian dengan e- 5 4 4 5 18 Prioritas III
learning dalam meningkatkan kompetensi peserta
pelatihan
2. Belum optimalnya pemanfaatan LMS dalam 5 3 3 3 16 Prioritas V
mendukung efektivitas pelatihan.
3. Belum optimalnya pelatihan vokasi dalam 5 4 4 4 17 Prioritas IV
mempersiapkan petani milenial yang berdaya saing
4. Belum optimalnya sertifikasi profesi dalam 5 3 2 4 14 Prioritas VI
mengembangkan profesionalitas penyuluh pertanian.
5. Belum optimalnya sertifikasi profesi untuk 5 5 5 4 19 Prioritas II
menghasilkan petani milenial pengusaha berorientasi
ekspor.
6. Belum optimalnya peran Pusat Pelatihan Pertanian 5 5 5 5 20 Prioritas I
dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai pembaharu
perdesaan
Keterangan.: A= Aktual, P= Problematik, K= Khalayak, L=Layak.
Pengertian Skor untuk A, P, K, L: 1= Sangat Tidak Aktual/Problematik/Khalayak/Layak, 2= Tidak
Aktual/Problematik/Khalayak/Layak, 3= Aktual/Problematik/Khalayak/Layak sedang, 4= Aktual/Problematik/Khalayak/
Layak Tinggi, 5= Aktual/Khalayak/Layak Sangat Tinggi.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa isu strategis terpilih yang menjadi prioritas pertama
adalah belum optimalnya peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai
pembaharu perdesaan.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan satu bentuk kelompok
swadaya (self-help group) yang didirikan, perorangan atau kelompok, dan dikelola petani serta
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran “dari-petani-kepada-petani”. Petani belajar dan tinggal
bersama petani maju dipraktekkan sebelum tahun 1983 yang diprakarsai oleh para petani yang
berhasil dalam usahataninya antara lain H. Djuhiya, H. Siroj, dan Kadir Rasyidi. Seiring dengan
bertambahnya jumlah petani dan kelompok tani yang berhasil dalam usahataninya, serta dirasakan
semakin pentingnya peranan lembaga permagangan/pelatihan swadaya ini terhadap pemba-
ngunan sumberdaya manusia pertanian, maka Badan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
Pertanian, Departemen Pertanian pada tahun 1990, memberikan nama pada kelembagaan
4
pelatihan swadaya ini Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya pada tahun 1990.
Sesuai data pada Pusat Pelatihan Pertanian (2022), P4S di Indonesia tercatat berjumlah 1.562
dengan sebaran di setiap propinsi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia *)
No. Propinsi Jumlah % No. Propinsi Jumlah %
1. Aceh 23 1,47 16. Kalimantan Tengah 30 1,92
2. Bali 46 2,94 17. Kepulauan Bangka Belitung 14 0,90
3. Banten 48 3,07 18. Lampung 42 2,69
4. Bengkulu 35 2,24 19. Maluku Utara 2 0,13
5. DI Jogjakarta 82 5,25 20. Nusa Tenggara Barat 59 3,78
6. DKI Jakarta 37 2,37 21. Nusa Tenggara Timur 58 3,71
7. Gorontalo 22 1,41 22. Riau 12 0,77
8. Jambi 34 2,18 23. Sulawesi Barat 10 0,64
9. Jawa Barat 313 20,04 24. Sulawesi Selatan 39 2,50
10. Jawa Tengah 242 15,49 25. Sulawesi Tenggara 23 1,47
11. Jawa Timur 166 10,63 26. Sulawesi Utara 22 1,41
12. Kalimantan Barat 24 1,54 27. Sulawesi Tengah 18 1,15
13. Kalimantan Timur 35 2,24 28. Sumatera Barat 42 2,69
14. Kalimantan Selatan 33 2,11 29. Sumatera Selatan 25 1,60
15. Kalimantan Utara 15 0,96 30. Sumatera Utara 11 0,70
*)
Keterangan: Data Puslatan (2022)
Pelatihan/magang yang diselenggarakan P4S disesuaikan dengan jenis usahatani yang
dikembangkan di P4S tersebut yang dikelompokkan menjadi: 1) Hulu: pembibitan tanaman
utamanya buah, pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan bio-gas, 2) On-farm: budidaya
komoditas tanaman pangan (padi, jagung atau palawija), hortikultura (sayuran, tanaman hias,
buah-buahan), peternakan (sapi, kambing, burung puyuh), perkebunan (misalnya: sawit, kopi,
coklat), maupun integrated farming system (sawit dengan sapi); dan 3) Off-farm: olahan hasil
pertanian dan pemasaran. Penerapan teknologi pertanian di masing-masing P4S relatif lebih maju
dan berkembang dibandingkan dengan para petani di sekitarnya mulai penerapan teknologi tepat
guna hingga pemanfaatan mekanisasi pertanian dan smart farming. Sebagian P4S juga menerapkan
pertanian organik (pertanian regeneratif), dan beberapa P4S juga sudah berorientasi ekspor
komoditas pertanian. Para peserta yang mengikuti pelatihan/magang ke P4S tidak hanya para
petani, tetapi juga siswa/mahasiswa, serta masyarakat umum yang berminat untuk belajar tentang
pertanian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri.
Pedoman Pembinaan kelembagaan P4S mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian
(Permentan) No. 33 Tahun 2016 yang terbagi menjadi 4 (empat) kelas, yaitu: Pratama, Madya,
Utama, dan Aditama. Pada Klasifikasi P4S tersebut didasarkan atas komponen: sarana/prasarana
yang dimiliki, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, ketenagaan, dan pengem-
bangan usaha dan jejaring kerja. Permentan No. 33 Tahun 2016 merupakan perbaikan dari
Permentan No. 3 Tahun 2010 yang membina P4S berdasarkan tiga kelas (Pemula, Madya, dan

5
Utama) dan dimasukkannya pedoman bagi pembina, pengelola, dan pemangku kepentingan
lainnya.
Beberapa jenis perubahan pada lingkungan strategis pembangunan pertanian dewasa ini,
seperti terjadinya perubahan iklim global, krisis pangan global dan mendesaknya regenerasi petani,
diharapkan P4S mampu berperan mencetak petani unggul yang produktif, efisien, mandiri dan
berdaya saing untuk dalam menyiapkan bahan pangan, mengurangi laju impor komoditas
pertanian (mis. kedelai, daging sapi, terigu, bawang putih), menjadi pemasok (supplier) atau bahkan
eksportir komoditas pertanian, juga dapat membantu menyiapkan para petani muda milenial
sebagai pengganti atau penerus pelaku utama dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan
pertanian yang berkelanjutan. Di sisi lain, peran pengelola P4S juga diharapkan secara proaktif
dapat menjalin jejaring kerja dan usaha yang lebih luas di desanya, tidak hanya dengan pemangku
kepentingan lingkup pertanian tetapi juga dengan sektor-sektor terkait lainnya termasuk: BUMN,
perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah pariwisata dan ekonomi kreatif, perikanan dan
kelautan, lingkungan hidup dan kehutanan, pemuda dan olah raga, serta desa pembangunan
daerah tertinggal dan transmigrasi. Oleh karenanya, P4S sudah saatnya menjadi pembaharu
perdesaan untuk dapat mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya perubahan sosial
ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih
mandiri dan berkelanjutan.
Berikut ini adalah kondisi riil saat ini sebagai hasil identifikasi, konsultasi, dan diskusi bersama
dengan berbagai pihak termasuk Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, Pengurus Forum Komunikasi
(FK) P4S Nasional serta Ketua FK P4S Jawa Barat untuk menjadikan P4S sebagai Pembaharu
Perdesaan.
Tabel 3. Gap Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan
No Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1. Belum ada penyempurnaan Tersedianya Draft Peraturan Mentan yang
Permentan No. 33/2016 yang mengatur tentang Pedoman Pembinaan P4S
mengatur Pedoman Pembinaan
P4S
2. Belum ada Petunjuk Teknis Petunjuk Teknis Penumbuhan dan
Penumbuhan dan Pengembangan P4S Pengembangan P4S
3. Belum ada Buku Peta Jalan (road Tersedianya Buku Peta jalan (road map) P4S
map) tentang P4S sebagai sebagai Pembaharu Perdesaan 2022 –2027
Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-
2027
4. Belum ada Buku panduan (Manual Tersedianya Buku Panduan (Manual Book)
Book) untuk websites P4S untuk websites P4S
5. Belum adanya video tutorial Tersedianya video video tutorial mengakses
mengakses website P4S website P4S

6
6. Belum sempurnanya websites P4S Tersedianya websites P4S lebih lengkap dan
dapat digunakan dengan baik
7. Belum ada model P4S sebagai Terdapat Model P4S sebagai Pembaharu
pembaharu perdesaan Perdesaan

I.B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari proyek perubahan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Jangka Pendek
1) Tersedianya Draft Penyempurnaan Permentan No. 33/2016 tentang Pedoman Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
2) Tersedianya Petunjuk Teknis (Juknis) Penumbuhan dan Pengembangan P4S.
3) Tersedianya Buku Peta Jalan (road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027.
4) Tersedianya buku manual, video tutorial dan websites P4S.
5) Tersedianya laporan 1 (satu) Model P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan.
b. Tujuan Jangka Menengah
1) Produksi, produktivitas pertanian dan efisiensi input usaha tani P4S yang
berkesinambungan.
2) Kegiatan pelatihan/magang di P4S yang terarah, terstruktur,dan berkesinambungan
3) Meningkatnya jumlah petani milenial.
4) Terkelolanya jejaring kerja dan usaha P4S.
c. Tujuan Jangka Panjang:
Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani
Manfaat dari proyek perubahan ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk Organisasi
1) P4S sebagai mitra Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam mempersiapkan sumberdaya
manusia non aparatur.
2) P4S Sebagai Pembaharu perdesaan dapat berjalan secara efektif, efisien dan berkelanjutan.
3) Kinerja P4S dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya meningkat.
4) Portal aplikasi P4S menjadi wahana untuk komunikasi internal P4S dan eksternal dengan
berbagai stakeholder terkait dalam agribisnis dan penyiapan SDM non aparatur pertanian.
5) Sinergi dan koordinasi antara pusat dan daerah dalam pembinaan dan pendampingan P4S
lebih terarah, sistematis, dan berkelanjutan.

b. Manfaat untuk Stakeholder

7
P4S dapat menjadi model kelembagaan pelatihan swadaya yang dapat mengintegrasikan berbagai
stakeholder (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta) dalam mendukung pembangunan
pertanian dan sektor pembangunan lainnya di perdesaan.
c. Manfaat sebagai Peserta PKN TK. II
1) Dapat mengimplementasikan manajemen strategis sektor publik (MSPP) dan marketing sektor
publik (MSP), serta kepemimpinan digital dalam pengembangan kelembagaan pelatihan
swadaya sebagai pembaharu perdesaaan.
2) Dapat menjadi role model untuk jabatan tinggi pratama di lingkup Kementerian pertanian.

I.C. Output dan Outcome


Keluaran (output) yang ingin dicapai dalam Proyek Perubahan ini adalah:
1) Draf perbaikan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang Pedoman Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
2) Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S.
3) Buku Peta Jalan (road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027.
4) Buku Manual, video tutorial dan pengembangan contents atau fitur websites P 4 S
5) Laporan Model P4S Lembang Agri Sebagai Pembaharu Perdesaan.
Dampak (outcome) yang akan dicapai adalah:
1) Peningkatan produksi, produktivitas pertanian, dan efisiensi input usahatani
2) pendapatan dan kesejahteraan petani

I.D.Tahapan Perubahan Strategis


Berdasarkan proses transformatif dengan terobosan inovatif, tujuan proyek perubahan
dan memperhatikan tugas dan fungsi BBPP Lembang, maka tahapan perubahan strategis dibagi
menjadi 3 tahapan berikut ini: (1) Tahapan jangka pendek akan dilaksanakan selama periode 3
bulan yaitu pada Bulan September s.d Nopember 2022, (2) Tahapan jangka menengah akan
dilakukan selama periode 6 bulan s.d 1 tahun yaitu mulai Desember 2022 s.d Desember 2023,
dan (3) Tahapan jangka panjang akan dilaksanakan mulai tahun 2024.
a. Tahapan Jangka Pendek
Kegiatan perubahan strategis dan terobosan inovatif yang akan dilaksanakan dalam jangka
pendek disajikan pada Tabel 4. Dalam jangka pendek kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
merupakan milestones dari proyek perubahan ini. Oleh karena itu keberhasilan proyek perubahan
ini ditentukan dari pencapaian target output jangka pendek. Pada tahapan jangka pendek diawali
dengan pembentukan tim efektif. Hal ini sangat penting dan strategis karena komitmen dari Tim
Efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan proyek perubahan. Selanjutnya kegiatan-kegiatan
8
lain di jangka pendek merupakan produk yang akan menjadi target proyek perubahan dan akan
dilanjutkan pada tahapan jangka menengah dan jangka Panjang.
Tabel 4. Tahapan Jangka Pendek (September- Nopember 2022)
Sep 2022 Okt 2022 Nop 2022 Stakeholder Output
No Kegiatan Penanggung Terlibat
M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 Jawab
 Project  SK Tim
1. Pembentukan dan konsolidasi
Leader Efektif
tim efektif
 Yullindra TD  Notulensi
a. Pembuatan SK X  Daftar hadir
 Foto
b. Pertemuan awal X

2. Penyusunan draft  Aris H  BPPSDMP  Draft


Permentan tentang  Handyoko  Puslatan Permentan
Pedoman Pembinaan P4S  Undangan
a. Persiapan X X X X  Notulensi

b.Pelaksanaan  Foto
X X X X X

Penyusunan Petunjuk Teknis  BPPSDMP


 Taufik  Juknis
3. (Juknis) Penumbuhan dan  Puslatan
Lukman  Undangan
Pengembangan  FK P4S
 Notulensi
P4S  Aris Nasional/Wi
 Foto
a. Persiapan (penyusunan Hanafiah layah/
X X X X X  Laporan
draft, undangan) Daerah
 Handyoko
b. Pelaksanaan/  Kepala UPT
X
Pembahasan Pelatihan
c. Pengajuan Pembuatan SK
X
Kepala BPPSDMP
d. Pencetakan X
Pembuatan Peta jalan  Puslatan  Peta jalan
4. Dedih Z/
(road map) P4S Sebagai  FK P4S  Undangan
Pembaharu Perdesaan Yanissa  Kepala  Notulensi
2022-2027 NK UPT Lat.  Foto
a. Persiapan draft peta  Laporan
jalan (road map) X X

b. Pembahasan X X X X X X X X
5. Penyempurnaan website Ganjar/  Pusdatin  Buku
P4S Chetty/  Puslatan Manual dan
a. Perancangan X X X X Dary/ Portal
b. Pembahasan Arinda/ aplikasi
X
Yopi  Undangan
c. Ujicoba X  Notulensi
d. Finalisasi X X  Foto
e. Launching X  Laporan

6. Model P4S Sebagai Chetty M  P4S  Laporan


Pembaharu Perdesaan Lembang  Video
Agri
 Aparat
X X X X Desa
Cikidang,
Lembang
 BPD
Cikidang
b. Tahapan Jangka Menengah

9
Beberapa kegiatan perubahan strategis dan terobosan inovatif yang akan dilaksanakan
pada jangka menengah merupakan lanjutan dari tahapan jangka pendek. Oleh karena itu dalam
tahapan jangka menengah (Desember 2022 s.d Desember 2023) kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sangat ditentukan dari pencapaian target output jangka pendek.
Tabel 5. Tahapan Jangka Menengah (Desember 2022- Desember 2023)
No Kegiatan Output
1. Pengesahan Permentan/ Kepmentan Laporan
2. Pengimplementasian Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Laporan
Pengembangan P4S
3. Pengelolaan websites P4S Laporan
4. Pengimplementasian Roadmap P4S Permentan
5. Replikasi model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Laporan

c. Tahapan Jangka Panjang


Beberapa kegiatan perubahan strategis dan terobosan inovatif yang akan dilaksanakan
pada jangka panjang merupakan implementasi menyeluruh dari output proyek perubahan yang
telah diselesaikan pada tahapan jangka menengah. Oleh karena itu pada tahapan jangka panjang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa monitoring dan evaluasi serta penyempur-naan
terhadap produk proyek perubahan yang telah dihasilkan. Secara rinci tahapan jangka panjang
disajikan padaTabel 6.
Tabel 6. Tahapan Jangka Panjang (mulai 2024)
No Kegiatan Output

1. Monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan Permentan/Kepmentan Laporan


2. Monev pelaksanaan Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S Laporan
3. Monev pengelolaan websites P4S Laporan
4. Monev pelaksanaan Rencana Aksi P4S Laporan
5. Monev replikasi model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Laporan

I.E. Rencana Strategi Marketing


Dalam rangka melakukan implementasi RPP yang tepat sasaran, hal yang perlu dilakukan
adalah melakukan pemetaan stakeholder yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek
perubahan, baik Internal maupun eksternal sebagai berikut.
Stakeholder Internal Stakholder Eksternal
 Kepala BPPSDMP  Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
 Sekretaris BPPSDMP  Dinas Pertanian Kab/Kota/Prop.
 Kepala Pusat Pelatihan,  Forum Komunikasi (FK) P4S Nasional/Wilayah/Daerah
 Kepala UPT Lingkup Pelatihan,  Duta Petani Milenial (DPM), Duta Petani Andalan (DPA)
 Petani maju yang ada di sekitar P4S

Dari Stakeholder tersebut di atas dalam proyek perubahan ini dikelompokkan menjadi 4
10
(empat) kelompok yaitu stakeholder:
1) Promotors, Memiliki kepentingan besar terhadap proyek perubahan dan juga kekuatan untuk
membantu membuat keberhasilan proyek perubahan ini adalah Kepala BPPSDMP, Sekretaris
BPPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan, dan Kepala UPT Lingkup Pelatihan.
2) Latents, Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek perubahan, tetapi
memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi proyekperubahan jika mereka menjadi tertarik,
yang termasuk pada golongan ini adalah: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Duta
Petani Milenial (DPM), Duta Petani Andalan (DPA), Pengurus FK P4S Nasional.
3) Apathetics, Kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya proyek perubahan, yang termasuk pada golongan ini adalah: admin Portal
aplikasi P4S.
4) Defender, Memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya dalam
komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi proyek perubahan, yang termasuk
pada golongan ini adalah: Kepala Dinas Pertanian Prop/Kab/Kota, DPM/DPA, petani-petani maju
di desa dimana P4S berada.

LATENTS:
 Pusat Data dan Indormasi
PROMOTERS:
Pertanian (Pusdatin)  Kepala BPPSDMP
 Duta Petani Milenial (DPM) dan  Sekretaris BPPSDMP
Duta Petani Andalan (DPA)  Kepala Pusat Pelatihan
 Pengurus FK P4S Nasional/  Kepala UPT Lingkup Pelatihan
Wilayah/Daerah

Pengaruh
Project Leader

APHATHETICS: DEFENDERS:
Admin Portal Aplikasi  Dinas Pertanian
Prop/Kab/Kota
 Petani maju di desa

Gambar 2. Pemetaan Stakeholder

11
Strategi Marketing Sektor Publik yang digunakan dalam melaksanakan proyek perubahan
adalah strategi 4P +1C (Product, Price, Place, Promotion, and Costumer).
a. Product, produk yang dimaksud pada proyek perubahan ini adalah: (1) Draft Permentan
tentang Pedoman Pembinaan P4S, (2) Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan
P4S, (3) Peta jalan (road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027, (4)
Buku Manual, video tutorial dan Pengembangan websites P4S, dan (5) Laporan Model P4S
Lembang Agri Sebagai Pembaharu Perdesaan.
b. Place, yang dimaksud adalah tempat untuk melaksanakan proyek perubahan dalam
mencapai target produk yang akan dihasilkan. Tempat yang akan digunakan adalah Kantor
BBPP Lembang, Kantor BPPSDMP, tempat dilaksanakan Forum Nasional P4S di Bali.
c. Price, dalam hal ini yang dimaksud adalah anggaran yang digunakan untuk mencapai target
produk dan kemudahan yang diperoleh Pengelola P4S dari produk yang dihasilkan dalam
proyek perubahan ini. Anggaran yang akan digunakan berasal dari DIPA BBPP Lembang,
BPPSDMP, dan unit lain di Kementan yang terlibat dalam proyek perubahan ini. Dalam
Proyek Perubahan ini dilakukan efisiensi pembiayaan untuk mengadakan pertemuan
dengan stakeholders melalui zoom meeting atau publikasi melalui media sosial (Youtube,
Facebook, Instagram, dsb.).
d. Promotion, adalah strategi komunikasi yang digunakan dalam proyek perubahanini untuk
dapat mencapai target produk yang diharapkan yaitu melalui FGD, Rapat Koordinasi atau
Pertemuan Teknis baik secara langsung tatap muka maupun secara virtual atau online
dengan memanfaatkan Media Social, Video conference,metode lainnya yang berbasis
Teknologi Informasi (TI).
e. Customer, yang dimaksud dengan pelanggan dalam proyek perubahan ini adalah pengguna
dan penerima manfaat dari produk yang dihasilkan yaitu: P e n g e lo la P 4 S , Kepala Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi kelembagaan petani, Widyaiswara, Penyuluh/
petugas Pertanian, para pelaku usaha lain dibidang pertanian.

I.F. Potensi Kendala dan Rencana Solusi


Potensi kendala atau masalah utama dalam proyek perubahan ini adalah sulitnya
mengajak para stakeholder untuk terlibat dalam setiap tahapan proyek perubahan dalam jangka
pendek karena mereka memiliki kesibukan dan target kinerja pada akhir tahun anggaran ini.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi potensi masalah tersebut adalah: melakukan
komunikasi dan dialog strategis dengan para stakeholder tentang pentingnya tujuan dan manfaat
proyek perubahan, dan mengoptimalisasi pertemuan dengan Tim efektif dengan memanfaatkan

12
teknologi informasi baik secara daring (online), luring (offline) maupun hybrid.
Terdapat beberapa kriteria dan faktor sebagai kunci keberhasilan dalam Proyek Perubahan ini
sebagai berikut.
a. Kriteria Keberhasilan
1) Tersusunnya Draft Peraturan Mentan tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Pelatihan Swadaya.
2) Tersusunnya Petunjuk Teknis Pembinaan dan Pendampingan P4S Sebagai Pembaharu
Perdesaan.
3) Tersusunnya Peta Jalan (Road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan tahun 2022-2027.
4) Tersedianya buku manual, video tutorial dan pengembangan website P4S.
5) Tersedianya model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan.
b. Faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan
1) Dukungan penuh dari Pimpinan selaku Mentor
2) Dukungan yang diberikan dari stakeholder internal dan eksternal
3) Komitmen dari Tim Efektif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
4) Manajemen waktu dan sumberdaya yang tersedia.
I.G. Tim Efektif
Tim Kerja Proyek Perubahan ini terdiri dari Ketua Tim (Project Leader) dan Pelaksana yang
seluruhnya berasal dari pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan akan
dikukuhkan dalam Surat Keputusan Kepala BBPP Lembang.
I.H. Anggaran
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Proyek Perubahan ini bersumberkan dana dari DIPA
BBPP Lembang T.A 2022.

13
BAB II. PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

II.A. Capaian Hasil Perubahan Terhadap Rencana Perubahan Dan Manfaat Proyek Perubahan
Dengan mengacu pada Tahapan Jangka Pendek yang ditetapkan pada Rencana Proyek
Perubahan (RPP), maka hasil yang telah dicapai adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Capaian Hasil (Output)
No Kegiatan Capaian Pembahas Tempat dan Output
Waktu
1. Tersusunnya Draft  Tim Efektif  Bali, 25 Draft Permentan tentang Pedoman
Peraturan Menteri  BPPSDMP September Pembinaan Pusat pelatihan
Pertanian tentang  Puslatan 2022 pertanian dan Perdesaan Swadaya
Pedoman Pembinaan  FK P4S  Zoom (Terlampir)
P4S. Nasional Meeting, 8
 FK P4S Oktober 2022
Wilayah  Zoom
 FK P4S Meeting, 15
Kabupaten Okrober 2022
 P4S  Zoom
Meeting, 11
November
2022
 BBPP
Lembang, 12
November
2022
2. Penyusunan Petunjuk Tim Efektif BBPP Lembang: Juknis Penumbuhan dan
Teknis (Juknis) -23 September Pengembangan P4S (Terlampir)
Penumbuhan dan 2022,
Pengembangan P4S -3 November
2022
3. Penyusunan Peta Jalan  Tim Proper PPMKP Ciawi, Buku Road Map (Peta Jalan) P4S
(Road Map) P4S  Puslatan 22 Oktober Sebagai Pembaharu Perdesaan
sebagai Pembaharu  UPT 2022 Tahun 2022-2027 (Terlampir)
Perdesaan 2022-2027 BPPSDMP
 FK Nasional
 Tim Efektif Zoom Meeting,
 FK P4S 11 November
Nasional 2022
4. 1) Penyusunan buku  Tim Efektif  BPPSDMP,  Alamat Website P4S:
manual website P4S  Pengembang Jakarta 5 https://p4spertanian.
2) Website P4S Website P4S Oktober 2022 id
3) Video Tutiorial BPPSDMP  BBPP  Buku Manual pengelolaan
 Pusdatin Lembang, 13 website P4S (terlampir)
Oktober 2022  Video Tutorial akses website P4S:
 Pusdatin, https://www.youtube.com/watch?v=XgFicNPzktI

Jakarta, 10
November
2022
5. Model P4S Sebagai  Tim Efektif  P4S Lembang  Laporan Model P4S Lembang Agri
Pembaharu Perdesaan  Ketua P4S Agri, Sebagai Pembaharu Perdesaan
Lembang Agri Lembang, 11 (terlampirI
Oktober 2022

14
Berikut ini adalah gambaran singkat tentang masing-masing output tersebut.
1. Penyempurnaan Draft Permentan No. 33 Tahun 2016.
a) Nomenklatur Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya diubah menjadi Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya
b) Nomenklatur Asosiasi Pelatihan Pertanian Swadaya diubah menjadi Forum Komunikasi (FK)
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
c) Kelembagaan Pengertian tentang P4S sebagai Pembaharu Perdesaan: Kelembagaan
pelatihan pertanian swadaya yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani untuk
mempengaruhi, mengawal, dan mendorong tercapainya perubahan sosial dan ekonomi baik
secara internal maupun ekternal menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri
dan berkelanjutan.
d) Klasikasi P4S yang sebelumnya terbagi menjadi empat kelas (Pratama, Madya, Utama dan
Aditama) menjadi 3 (tiga) Kelas, yaitu: Pratama, Madya, dan Utama.
e) Sertifikat klasifikasi untuk setiap kelas ditandatangani oleh Kementerian Pertanian c.q Badan
Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
f) Sertifikat klasifikasi P4S berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan penilaian kembali untuk
menetapkan kelas sesuai dengan klasifikasinya.
2. Petunjuk Teknis Penumbuhan dan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S) merupakan turunan dari Permentan 33/2016 terkait hal-hal teknis tentang
penumbuhan dan pembinaan P4S, termasuk didalamnya:
a) Instrumen penilaian klasifikasi P4S untuk Kelas Pratama, Madya, dan Utama
b) Kurikulum Pelatihan bagi Pengelola dan Instruktur P4S yang akan diselenggarakan oleh UPT
Pelatihan Lingkup BPPSDMP.
c) Penumbuhan Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
3. Buku Peta Jalan (Roadmap) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027.
a) Roadmap ini sudah didiskusikan dengan para Pengurus FK P4S Nasional/Wilayah/daerah.
b) Buku Roadmap ini berisikan antara lain tentang:
1) Kondisi umum P4S saat ini;
2) Identifikasi permasalahan dalam penumbuhan, penguatan, dan pengembangan P4S;
3) Kebutuhan dan sasaran kegiatan;
4) Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treath) dan Strategi;
5) Rencana Aksi P4S 2022-2007 adalah sebagai berikut:

15
 Pada Tahun 2022 kegiatan yang dilakukan adalah:

1) Reidentifikasi dan Verifikasi P4S dan


2) Penumbuhan dan Penguatan P4S di 514 Kab/Kota
 Pada Tahun 2023 s.d 2027 kegiatan yang akan dilakukan adalah:
2023 2024 2025 2026 2027
Peningkatan Kapasitas Peningkatan Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas
Pengelola P4S melalui KapasitasPengelola Pengelola P4S melalui Pengelola P4S melalui Pengelola P4S melalui
pelatihandan P4S melaluipelatihan pelatihandan pelatihan dan pelatihan dan
pendampingan dan pendampingan pendampingan pendampingan pendampingan
1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S, 1. Manajemen P4S
2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi Pelatihan 2. Metodologi
Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan dan Permagangan, Pelatihan dan
Permagangan, Permagangan, Permagangan, 3. Magang Permagangan,
3. Magang 3. Magang 3. Magang Kewirausahaan, 3. Magang
Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan, 4. Pelatihan Kewirausahaan,
4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan kepemimpinan 4. Pelatihan
kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan
Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan
Permagangan Sesuai Pelatihan/ Pelatihan/ Permagangan Sesuai Pelatihan/
komoditas unggulan Permagangan Sesuai Permagangan Sesuai komoditas unggulan Permagangan Sesuai
komoditas unggulan komoditas unggulan komoditas unggulan
Penumbuhan Model Penumbuhan Model Penumbuhan Model Penumbuhan Model P4S Penumbuhan Model
P4S sebagai Pembaharu P4Ssebagai P4S sebagai sebagai Pembaharu P4Ssebagai
Perdesaan (1 propinsi Pembaharu Pembaharu Perdesaan Perdesaan (1 kec. Min. 1 Pembaharu Perdesaan
minimal 1 model) Perdesaan (1 prop. (1 kab./kota model) (1 kec.
min. 1 model) minimal 1 model) Min. 1 model)
 Penumbuhan P4SBaru  Penumbuhan P4S  Penumbuhan P4S  Penumbuhan P4SBaru  Penumbuhan P4S
 Reidentifikasi dan Baru Baru  Reidentifikasi dan Baru
verifikasi P4S  Reidentifikasi dan  Reidentifikasi dan verifikasi P4S  Reidentifikasi dan
 Sertifikasi Kompetensi verifikasi P4S verifikasi P4S  Sertifikasi Kompetensi verifikasi P4S
Instruktur/Fasilitator  Sertifikasi  Sertifikasi Instruktur/  Sertifikasi
P4S Kompetensi Kompetensi Fasilitator P4S Kompetensi
Instruktur/ Instruktur/ Instruktur/
Fasilitator P4S Fasilitator P4S Fasilitator P4S

4. Penyempurnaan website P4S.


a) Website P4S berhenti beroperasi hampir 1 tahun yang dipusatkan pada server Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian dengan alamat:
https://p4s.bppsdmp.pertanian.go.id. Alamat website saat ini: https://p4spertanian.id
b) Website ini adalah dari, oleh, dan untuk P4S dan dapat dimanfaatkan untuk membangun
jejaring kerjasama dan usaha dengan berbagai pemangku kepentingan. Menu dan fitur
yang baru tersebut sudah memenuhi kebutuhan dan harapan dari P4S yang diwakili oleh
para Pengurus FK P4S Nasional, Wilayah, dan Daerah (Kab/Kota)
5. Buku Manual Website P4S.
a) Menu dan fitur yang diperbaharui pada website P4S mencakup: beranda (hompage), profil,
data informasi, publikasi, produk (pelatihan/permagangan unggulan, dan komoditas
pertanian unggulan), penumbuhan, konsultasi, dan kontak.
b) Menu dan fitur yang baru tersebut sudah memenuhi kebutuhan dan harapan dari P4S yang
diwakili oleh para Pengurus FK P4S Nasional, Wilayah, dan Kab/kota.
16
6. Video Tutorial Website P4S dapat diakses pada:
https://www.youtube.com/watch?v=XgFicNPzktI
7. Dalam Laporan Model P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan memuat tentang:
a) Sejarah P4S Lembang Agri
b) Visi, Misi, Tujuan P4S Lembang Agri
c) Pelatihan/Permagangan yang Dilaksanakan
d) Fasilitas Pelatihan/Permagangan
e) Prestasi/Penghargaan
f) Kerjasama dengan Berbagai Stakeholder
g) Pengembangan Model P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan
h) Permasalahan yang Dihadapi
Video P4S Lembang Agri Sebagai pembaharu Perdesaan dapat diakses pada alamat:
https://youtu.be/l8eVjW1ijro.

Output-output (hasil) di atas, dapat dicapai dengan serangkaian kegiatan, mencakup:


penetapan Tim Efektif berupa Surat Keputusan Kepala BBPP Lembang, rapat persiapan,
menyiapkan surat-surat undangan, pelaksanaan kegiatan, pembahasan hasil dengan Tim Efektif,
pengumpulan bukti-bukti (notulensi, daftar hadir, foto, dsb.) dan finalisasi implementasi Proyek
Perubahan. Seluruh bukti pendukung dalam pencapaian output adalah sebagaimana terlampir.
Manfaat implementasi proyek perubahan ini dirasakan baik oleh organisasi, Stakeholder dan
juga sebagai peserta PKN Tk. II, karena dapat mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan yang
diperlukan oleh ketiga unsur tersebut.
a. Manfaat bagi Organisasi
Manfaat bagi BBPP Lembang sebagai salah satu Pembina Pusat P4S adalah dapat
diimplementasikannya berbagai aturan dan petunjuk teknis serta fasilitas lain dalam menjalankan
fungsi organisasi dalam penumbuhan, penguatan dan pengembangan P4S sebagai kelembagaan
pelatihan pertanian swadaya serta mampu memenuhi tuntutan kekinian dalam memberikan arah
dan pedoman bagi P4S sebagai Pembaharu Perdesaan tahun 2022-2027.
b. Manfaat bagi Stakeholder
Manfaat bagi P4S sebagai pengguna (user) utama adalah dapat dipahaminya strategi dan
peta jalan P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027, dapat dimanfaatkannya websites
P4S yang dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi, promosi dan membangun jejaring kerja
dan usahatani dengan berbagai stakeholder. Di sisi lain, dengan lahirnya P4S Lembang Agri sebagai
sebuah model pembaharu perdesaan dapat dijadikan sebagai contoh untuk ditiru dan
17
dikembangkan oleh P4S-P4S lain di seluruh Indonesia. P4S Model ini merupakan P4S yang telah
memenuhi kriteria diantaranya telah menerapkan budidaya pertanian dengan menggunakan smart
farming, integrated farming system, berkorporasi dan memanfaatkan permodalan dari pemerintah
dengan mengakses KUR serta mampu membangun kemitraan dengan berbagai pihak sehingga
mampu melaksanakan kegiatan ekspor komoditas pertanian yang dihasilkannya. Praktek-praktek
kegiatan agribisnis oleh P4S ini telah dikemas dalam bentuk kurikulum dan bahan ajar untuk
disampaikan kepada para petani dan generasi muda yang mengikuti pelatihan ataupun magang di
P4S tersebut. Sehingga diharapkan P4S dapat mencetak petani wirausaha yang produktif, efisien,
mandiri dan berdaya saing
c. Manfaat bagi Peserta PKN Tk. II
1) Dapat mengimplementasikan manajemen strategis sektor publik (MSPP) dan marketing
sektor publik (MSP), serta kepemimpinan digital dalam pengembangan kelembagaan
pelatihan swadaya sebagai pembaharu perdesaaan.
2) Dapat menjadi role model untuk jabatan tinggi pratama di lingkup Kementerian pertanian.

II.B. Kepemimpinan Strategis


Kepemimpinan strategis adalah penciptaan keunggulan bersaing yang dilakukan oleh
manajemen yang efektif melalui proses pembuatan strategi (Hill dan Jones, 2013). Untuk
mengimplementasikan hal ini, Project Leader memanfaatkan berbagai peluang yang ada dan
mengoptimalkan sumber daya yang terbatas untuk melaksanakan proyek perubahan secara efektif
dan efisien. Diawali dengan penyusunan Tim efektif yang terdiri dari ASN yang berada di Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Balai
Besar Pelatihan Pertanian Lembang No. 146/Kpts/KP.310/I.13/09/2022 tgl. 23 September 2022
tentang Penetapan Tim Kerja Proyek Perubahan Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S) (Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II Angkatan XX Tahun 2022). Project Leader
telah menyampaikan dan menjelaskan tentang Rencana Proyek Perubahan secara detail dengan
menampung berbagai ide konstruktif dari anggota Tim. Project Leader juga membangun
komunikasi yang intensif dengan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kepala Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian dan dengan para Pengurus Forum Komunikasi (FK) P4S
Nasional/Wilayah/Daerah sebagai klient utama yang menentukan keberhasilan Proyek Perubahan
ini. Hal yang lebih penting lagi adalah peran Mentor yang terus-menerus memberikan arah,
bimbingan, dukungan yang positif kepada Project Leader.

18
PROMOTERS:
LATENTS:  Kepala BPPSDMP
 Sekretaris BPPSDMP
 Kepala Pusat Pelatihan
 Duta Petani Milenial (DPM) dan
 Kepala Pusat Data dan Sistem
Duta Petani Andalan (DPA)
Informasi Pertanian (Pusdatin)
 Kepala UPT Lingkup Pelatihan
 Pengurus FK P4S Nasional
Wilayah/Daerah

Pengaruh
Project Leader

APHATHETICS: DEFENDERS:
Admin Portal Aplikasi (websites)  Kepala Dinas Pertanian
Prop/Kab/Kota
 Petani maju di desa

Dari pemetaan stakeholder di atas, terlihat bahwa Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian (Kapusdatin) dan Pengurus FK P4S Nasional/Wilayah/Daerah yang semula berada dalam
Kelompok Latents telah masuk menjadi Kelompok Promoters. Pada Tahap Jangka Menengah Kepala
Dinas Pertanian yang melaksanakan fungsi Penyuluhan di Kabupaten/Kota diharapkan masuk pada
Kelompok Promoters mengingat dalam Draft Permentan tentang Pedoman Pembinaan P4S,
ditetapkan sebagai Pembina P4S di Daerah. Demikian juga saat mengimplementasikan Roadmap
P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027, diharapkan para petani maju di desa
(Kelompok Defenders), para Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta petani Andalan (DPA) (Kelompok
Latents) akan masuk pada Kelompok Promoters. Disisi lain, Admin portal aplikasi (websites) pada
Jangka menengah yang berada pada Kelompok Aphathetics, pada Jangka menengah setelah
dibuatkan Surat Keputusan Kepala BPPSDMP c.q Kepala Puslatan tentang penetapan para Admin
website P4S baiki di Pusat, UPT Pelatihan, maupun di FK P4S akan masuk pada Kelompok Promoters.

II.C. Implementasi Strategi Marketing


Strategi Marketing Sektor Publik yang digunakan dalam melaksanakan Proyek Perubahan
pada Tahap Jangka Pendek ini adalah menggunakan strategi 4P+1C (Product, Price, Place, Promotion,
and Costumer).

19
 Product, produk yang telah dihasilkan mencakup: (1) Draft Permentan tentang Pedoman
Pembinaan P4S, (2) Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S, (3) Peta jalan
(road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027, (4) Buku Manual, video
tutorial dan Pengembangan websites P4S, serta (5) Laporan Model P4S Lembang Agri
Sebagai Pembaharu Perdesaan.
 Place, tempat untuk melaksanakan Proyek perubahan dalam mencapai target produk yang
dihasilkan mencakup dilangsungkannya Forum Nasional P4S di Bali, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian (BPPSDMP, Pusdatin), Pusat Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, BBPP Lembang, dan P4S Lembang Agri.
 Price, anggaran yang digunakan untuk mencapai target produk yang dihasilkan dalam
Proyek Perubahan ini terutama berasal dari DIPA BBPP Lembang dan BPPSDMP. Dalam
Proyek Perubahan ini dilakukan efisiensi pembiayaan untuk mengadakan pertemuan
dengan stakeholders melalui zoom meeting atau publikasi melalui media sosial (Youtube,
Facebook, Instagram, dsb.).
 Promotion, adalah strategi komunikasi yang digunakan dalam Proyek Perubahan ini untuk
mencapai target produk yang diharapkan yaitu melalui: Focus Group Discussion (FGD), Rapat
Koordinasi atau Pertemuan Teknis baik secara langsung tatap muka maupun secara virtual
atau online dengan memanfaatkan Media Social, Video conference,metode lainnya yang
berbasis Teknologi Informasi (TI).
 Customer sekaligus penerima manfaat dari produk yang dihasilkan adalah Pengurus Forum
Komunikasi (FK) P4S Nasional/Wilayah/Daerah serta P e n g e l o la P 4 S . Manfaat dari Proyek
Perubahan ini telah disampaikan oleh Ketua Umum Forum Komunikasi (FK) P4S Nasional,
Sdr. Andi Burhan (dapat dilihat ataupun diunduh video testimoninya pada:
https://drive.google.com/file/d/1lTvcsUm1BZSr8kwh-
uTwODXPkwomX9Yu/view?usp=drivesdk
1) Ketepatan Stakeholder Utama
Stakeholder utama setelah implementasi Proyek Perubahan dalam Jangka Pendek ini, adalah
Promoter yang memiliki kepentingan besar terhadap proyek perubahan dan juga menjadi kekuatan
untuk membantu keberhasilan proyek perubahan ini mencakup: Kepala BPPSDMP, Sekretaris
BPPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, para Kepala
UPT Lingkup Pelatihan serta Pengurus FK P4S Nasional/Wilayah/Daerah. Diharapkan dengan
Kelompok Promoters ini kegiatan yang akan dilakukan pada Jangka Menengah, tujuan dan output
dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

20
2) Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi yang dilakukan kepada stakeholder utama yaitu dengan berkoordinasi di
setiap kesempatan yang ada dengan berdiskusi, meminta masukan atau saran serta arahan
kebijakan serta melaporkan setiap tahapan pelaksanaan. Komunikasi yang dilakukan meliputi
komunikasi secara langsung atau tatap-muka (offline) dengan stakeholder utama atau Promoter
(misalnya dengan Kepala BPPSDMP, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, para Kepala UPT Pelatihan,
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Pengurus FK P4S Nasional) maupun melalui
media sosial (whatsApp group) dan zoom meeting. Kegiatan zoom meeting dilakukan sebanyak 4
(kali) yang membahas tentang penyempurnaan draft Permentan No. 33/2016, Roadmap (Peta
Jalan) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027, serta sosialisasi tentang websites P4S
utamanya dengan para pengurus Forum Komunikasi (FK) P4S Nasional/Wilayah/Daerah.

Forum Grup Discussion (FGD) Peran P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan di Bali
3) Pemanfaatan Sumberdaya Organisasi
Setidaknya terdapat tiga jenis sumberdaya organisasi yang digunakan/dimanfaatkan, yaitu:
sumberdaya manusia, sarana/prasarana, dan biaya (finansial).
a. Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilibatkan dalam Proyek Perubahan ini dijadikan sebagai
Tim Efektif berdasarkan SK yang telah dibuat oleh Kepala BBPP Lembang (No.
146/Kpts/KP.310/I.13/09/2022 tgl. 23 September 2022) dengan menetapkan nama-nama PNS
dengan jabatan, tugas/wewenang dalam Tim, output yang harus dihasilkan mulai tanggal SK
tersebut dibuat hingga batas waktu pelaksanaan Proyek Perubahan tanggal 24 Nopember 2022.
b. Sarana/prasarana yang digunakan meliputi ruang rapat, kelas, serta Agriculture Operasional
Room (AOR) untuk mengadakan zoom meeting dengan para stakeholder.

21
c. Biaya yang digunakan dalam Proyek Perubahan ini utamanya dikeluarkan untuk perjalanan,
konsumsi rapat, ATK dan penggandaan yang berasal dari DIPA Satker BBPP Lembang Tahun
Anggaran 2022.
Semua sumberdaya organisasi ini dikelola oleh Project Leader secara efektif, efisien serta
produktif sehingga dapat dihasilkan output sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam
Rencana Proyek Perubahan (RPP).
4) Implementasi Seluruh Rencana Strategi Marketing Dan Pengembangan Strategi Publikasi dan
Diseminasi Berbasis Media
Strategi terkait publikasi dan diseminasi yang dilaksanakan selama Proyek Perubahan ini,
menghasilkan beberapa output kegiatan yaitu: Draft penyempurnaan Permentan nomor 33 tahun
2016, Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S, Road Map P4S Sebagai Pembaharu
Perdesaan Tahun 2022-2027, Laporan Model P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan.
Tim IT BBPP Lembang bekerjasama dengan Tim IT BPPSDMP melakukan beberapa penyesuaian
dan perubahan pada website P4S. Tujuannya agar website P4S ini dapat lebih memberikan data dan
informasi terkini dan akurat yang diperlukan oleh para pengelola P4S seluruh Indonesia. Dengan
demikian, melalui pengelolaan website P4S ini proses pendampingan oleh Pembina Pusat c.q
BPPSDMP Kementerian Pertanian dapat lebih efektif, dan efisien.
Di samping itu, dibuat publikasi media audio-visual berupa video yang menceritakan tentang
P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan, dan video testimoni dengan narasumber Kepala
BPPSDMP dan Ketua FK P4S Nasional. Publikasi juga dilakukan melalui narasi release yang akan
didiseminasikan ke media online mitra kerjasama BBPP Lembang, website dan media sosial BBPP
Lembang.

II.D. Keberlanjutan Proyek Perubahan


Proyek Perubahan dalam Tahapan Jangka Pendek ini akan dilanjutkan dan ditindaklanjuti oleh
Project Leader adalah sebagai berikut:
1) Draft Penyempurnaan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang Pedoman Pembinaan
P4S akan diajukan kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian c.q Biro Hukum untuk
dilakukan harmonisasi sehingga dapat dijadikan Permentan atau Surat Keputusan Menteri
Pertanian RI;
2) Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S akan disampaikan kepada seluruh UPT
Pelatihan Lingkup BPPSDMP dalam melaksanakan fungsinya sebagai pembina dan pendamping
P4S sesuai dengan wilayah binaannya;
3) Buku Roadmap (Peta Jalan) P4S Sebagai pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 akan
disampaikan kepada Pengurus FK P4S Nasional untuk ditindaklanjuti bersama dengan Pengurus
22
FK P4S Wilayah dan Daerah (Kab/kota) serta pengelola P4S;
4) Akan diajukan Surat keputusan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dalam menetapkan Admin,
baik di tingkat Pusat, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Lingkup BPPSDMP, maupun FK
Nasional/Wilayah/daerah dalam mengelola website P4S;
5) Laporan dan video P4S Lembang Agri sebagai Model dalam Pembaharu Perdesaan akan
dikirimkan dan disosialisasikan kepada Pengurus FK P4S Nasional/Wilayah/Daerah.

II.E. Pemberdayaan Organisasi Pembelajar


Organisasi pembelajaran (learning organization) didefiniskan sebagai sebuah organisasi
dimana pada umumnya orang-orang dalam organisasi tersebut secara berkelanjutan memperluas
kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka impikan, menggunakan pola
pemikiran yang baru dan luas, terdapat kebebasan dalam menentukan cita-cita dan dimana
banyak orang-orang didalamnya yang terus belajar bagaimana cara belajar bersama dan bersama
belajar. Keberhasilan dalam membangun organisasi pembelajaran tergantung pada kemampuan
kepemimpinan dalam organisasi tersebut untuk memaksimalkan sumberdaya yang mereka miliki
dan mengembangkan kapasitas kepemimpinan antar individu. Pemimpin dalam sebuah organisasi
pembelajaran harus berubah dari seorang yang ahli, pengarah, dan pengendali menjadi
katalisator, pemberi informasi dan koordinator. Kepemimpinan dalam organisasi pembelajaran
berlandaskan pada kerjasama dan pendekatan kerjasama antar sesama rekan kerja (team-work)
(Senge, 1996).
Secara keseluruhan Proyek Perubahan ini telah memberikan pengalaman bagi Project Leader
bersama Tim Efektif dalam membangun soliditas dalam menghasilkan output-output guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas. Setiap
anggota Tim diberikan assignment, pencapaian target (output) serta diberikan ruang diskusi untuk
saling berbagi ide dan pengalaman dengan tetap dipandu oleh Leader Project.
Anggota Tim efektif telah diberikan informasi dan wawasan tentang bagaimana pentingnya
sebuah organisasi yang adaptif terhadap perubahan (agile). Dengan perubahan pada lingkungan
strategis Pembangunan Pertanian dewasa ini, seperti terjadinya perubahan iklim global, krisis
pangan global dan mendesaknya regenerasi petani, diharapkan P4S mampu berperan mencetak
petani unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing untuk dalam menyiapkan bahan
pangan, mengurangi laju impor komoditas pertanian (mis. kedelai, daging sapi, terigu, bawang
putih), menjadi pemasok (supplier) atau bahkan eksportir komoditas pertanian, juga dapat
membantu menyiapkan para petani muda milenial sebagai pengganti atau penerus pelaku utama
dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Di sisi lain, peran
pengelola P4S juga diharapkan secara proaktif dapat menjalin jejaring kerja dan usaha yang lebih
23
luas di desanya, tidak hanya dengan pemangku kepentingan lingkup pertanian tetapi juga dengan
sektor-sektor terkait lainnya termasuk: BUMN, perdagangan, koperasi usaha kecil dan menengah
pariwisata dan ekonomi kreatif, perikanan dan kelautan, lingkungan hidup dan kehutanan, pemuda
dan olah raga, serta desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi. Oleh karenanya, P4S
sudah saatnya menjadi pembaharu perdesaan untuk dapat mempengaruhi, mengawal dan
mendorong tercapainya perubahan sosial ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju
tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Oleh karenanya, Kementerian
Pertanian harus menyiapkan aturan berupa Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang
Pedoman Pembinaan P4S, Petunjuk Teknis (Juknis), maupun Peta Jalan P4S Sebagai pembaharu
Perdesaan setidaknya untuk Tahun 2022-2027.
Tim efektif juga telah diberikan pengalaman tentang peran kepemimpinan digital untuk
dapat memberikan fasilitas pelayanan kepada Pengelola P4S (Customer) melalui websites P4S yang
dapat dijadikan sebagai media online dalam berkomunikasi, promosi dan membangun jejaring
kemitraan usaha dengan berbagai pihak atau stakeholder terkait.
II.F. Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan dengan Proyek Perubahan
Terdapat 3 (tiga) Mata Pelatihan Pilihan yang telah diikuti keterkaitannya dengan Proyek
Perubahan ini , yaitu:
1) Manajemen Pemerintahan. Manajemen pemerintahan atau disebut manajemen publik

merupakan suatu upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan publik dengan


menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia. Kementerian Pertanian c.q Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memiliki kewajiban untuk
meningkatkan kapasitas petani dan kelembagaannya agar mereka menguasai IPTEK
termasuk smart farming dan digitalisasi pertanian, profesional, mandiri, berdaya saing,
dan berjiwa wirausaha. Dan diantara sekian banyak petani yang memiliki karakteristik
ini, ada banyak petani yang berkeinginan untuk menjadi penyuluh pertanian atau
fasilitator swadaya karena kesadarannya mau berbagi pengalaman berhasil dibidang
usahataninya kepada para petani lain di sekitarnya dan bahkan mau membentuk
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya yang selanjutnya ditetapkan nama sebagai
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Sejalan dengan perubahan
lingkungan strategis pada pembangunan pertanian dewasa ini, yang ditandai dengan
adanya perubahan iklim global, ancaman krisis pangan yang melanda di beberapa
negara, serta kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, maka P4S harus

24
terus didorong dan dipromosikan untuk dapat mencetak petani wirausaha yang
unggul, produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing. Oleh karena itulah, Kementerian
Pertanian perlu memiliki seperangkat aturan yang akan dijadikan pedoman pembinaan P4S,
Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pengembangan P4S, sekaligus memberikan peta jalan
(roadmap) P4S sebagai Pembaharu Perdesaan setidaknya dapat dilalui untuk Tahun 2022-
2007. Di sisi lain, perlu disiapkan media online berupa website P4S yang dapat dijadikan media
komunikasi, promosi, dan membangun jejaring kemitraan dengan seluruh pemangku
kepentingan.
2) Pertumbuhan Ekonomi Hijau. Alasan utama munculnya program green growth ini didasari oleh
harapan akan pembangunan yang berkelanjutan yang dibangun melalui suatu pendekatan
yang lebih terintegrasi dan komprehensif dengan penggabungan antara faktor sosial dan faktor
lingkungan dalam proses ekonomi. Dalam proses pembangunan yang berkelanjutan tersebut,
maka kita tidak bisa terlepas dari faktor-faktor kunci penggeraknya yaitu ekonomi hijau serta
pertumbuhan hijau. Keterlibatan faktor-faktor penggerak tersebut dapat dipahami melalui
suatu proses dimana pertumbuhan hijau atau green growth yang didefinisikan sebagai
pertumbuhan dalam sektor ekonomi melalui kontribusi terhadap penggunaan modal alam
secara bertanggung jawab, pengurangan maupun pencegahan polusi, dan peningkatan
kesejahteraan, melalui ekonomi hijau. Proses keselarasan antara pertumbuhan hijau dengan
ekonomi hijau inilah yang akan melahirkan pencapaian atas pembangunan yang berkelanjutan.
Maka, ketiga konsep ini: pertumbuhan hijau – ekonomi hijau – pembangunan berkelanjutan
adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan (Kasztelan, 2017). Jumlah P4S yang ada di
Indonesia tercatat lebih dari 1.500. Banyak P4S yang sudah mengarah pada pertanian organik,
menerapkan konsep pertanian regeneratif maupun integrated farming system. Oleh karena
itulah, dalam Proyek Perubahan ini sudah ditetapkan P4S Lembang Agri sebagai Model
Pembaharu Perdesaan yang sudah melaksanakan praktek-praktek pertanian organik sekaligus
melaksanakan pelatihan pertanian organik bagi petani maupun generasi muda.
3) Undang-Undang Cipta Kerja. Dalam Undang-Undang No. 11/2020 disebutkan bahwa dengan
cipta kerja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnya di tengah
persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi. Dalam Undang-Undang
tersebut juga disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kawasan perdesaan adalah wilayah
yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Pada bagian lain, disebutkan pula
dalam Undang-Undang tersebut terkait dengan kawasan agropolitan yang diartikan sebagai
25
kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai
sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem
agrobisnis. Beranjak dari beberapa pengertian di atas, jelaslah bahwa P4S Lembang Agri yang
dijadikan sebagai Model pembaharu perdesaan telah berperan tidak hanya mampu
menyelenggarakan usahatani miliknya saja tetapi mampu berkolaborasi dengan 8 (delapan)
kelompoktani yang berada di desa dimana P4S tersebut berlokasi atau telah melibatkan
sebanyak 250 orang petani di desa tersebut. Bahkan P4S tersebut berhasil mengekspor sayuran
buncis Kenya ke Singapura.

26
BAB III. PENUTUP

III.A. Lesson Learnt


1. Keberhasilan dalam sebuah kegiatan atau projek sangat ditentukan oleh rencana menyeluruh
yang telah disusun baik ide (latar belakang), tujuan dan manfaat organisasi adaptif, output dan
outcome, tahapan (milestone) maupun strategis marketing.
2. Komunikasi yang efektif, koordinasi dan kolaborasi antaranggota Tim bersama seluruh
stakeholder terkait dibangun atas dasar kepentingan yang sama dalam komitmen serta
keberpihakannya terhadap petani dan kelembagaannya.
3. Nilai-nilai pembelajaran yang telah diterima, dipahami dan diinternalisasi selama mengikuti
Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II yang telah diaktualisasikan melalui
implementasi Proyek Perubahan dalam jangka pendek dengan manajemen waktu dan
sumberdaya tersedia serta mitigasi resiko; menjadi pengungkit untuk lebih siap sebagai
pemimpin strategis yang adaptif terhadap perubahan organisasi di masa yang akan datang.

III.B. Kesimpulan
Proyek Perubahan dalam Jangka Pendek (Minggu ke-4 September s.d Minggu ke-4
Nopember 2022) telah Penulis selesaikan sesuai dengan Rencana Proyek Perubahan yang telah
disusun dan diseminarkan pada tanggal 16 September 2022. Output yang telah dihasilkan dalam
Jangka Pendek tersebut meliputi: 1) Draft Penyempurnaan Permentan No. 33 Tahun 2016; 2)
Petunjuk Teknis (Juknis) Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S); 3) Buku Peta Jalan (road map) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027; 4)
Buku Manual, video tutorial dan penyempurnaan websites P4S; dan 4) Laporan dan Model
P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan.
Keberhasilan dalam pencapaian output-output ini utamanya bertitik tumpu pada komunikasi
dan koordinasi antara Penulis sebagai Project Leader bersama Tim Efektif dengan seluruh
pemangku kepentingan yang terlibat dalam merealisasikan Rencana Proyek Perubahan (RPP) yang
sudah disetujui Mentor, Coach dan Penguji.

III.C. Tindak Lanjut


Proyek Perubahan yang dilakukan pada jangka pendek ini selanjutnya akan ditindaklanjuti
dalam tahapan jangka menengah dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Mengajukan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang Pedoman Pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
2. Mengimplementasikan Petunjuk Teknis (Juknis) Penumbuhan dan pengembangan Pusat
27
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya utamanya bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelatihan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
3. Menyampaikan Peta Jalan (Roadmap) P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan kepada Pengurus
Forum Komunikasi (FK) P4S Nasional untuk dapat diimplementasikan Strategi Rencana Aksi P4S
pada tahun 2022 (akhir) hingga 2027.
4. Mengelola portal websites P4S yang didahului dengan pembuatan Surat Keputusan (SK) dari
Kepala Pusat pelatihan Pertanian, BPPSDMP yang akan menetapkan para petugas Admin baik di
Pusat (Sekretariat BPPSDMP dan Pusalatan), UPT Pelatihan sebagai Pembina di wilayah, FK P4S
Nasional, Wilayah, dan Daerah (Kabupaten/Kota).
5. Mereplikasi Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan setidaknya 1 (satu) P4S di setiap Propinsi.

III.D. Hasil Implementasi Rencana Pengembangan Potensi Diri


Berikut Ini adalah rekapitulasi hasil penilaian sikap dan perilaku saya pribadi selaku peserta
PKN Tk. II Angkatan XX Tahun 2022 dan Mentor setelah saya menyelesaikan Proyek Perubahan
dalam Tahapan Jangka Pendek yang dibagi menjadi 3 (tiga) komponen utama beserta sub-sub
komponennya: (1) Integritas (tanggung jawab, komitmen, kedisiplinan, kejujuran, dan
konsistensi, dan pengambilan keputusan dilematis); (2) Kerjasama (kerjasama internal, kerjasama
eksternal, komunikasi, fleksibilitas, dan komitmen dalam tim); dan (3) Mengelola Perubahan
(orientasi pelayanan, adaptabilitas, pengembangan, diri dan orang lain, orientasi pada hasil, dan
inisiatif) sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Sikap dan Perilaku Selaku Peserta dan Mentor
Subjek Penilai Nilai Komponen Rata-rata Kualifikasi
Total
Integritas Kerjasama Mengelola Total
Komponen
Prubahan Komponen

Peserta 9,00 8,40 8,80 8,73 Baik


Mentor 9,00 8,00 8,20 8,40 Baik
Nilai Rerata per komponen 9,00 8,20 8,50 8,56 Baik
Kualifikasi Istimewa Baik Baik Baik

Akhir Sikap Perilaku 8,56


Kualifikasi Baik
Keterangan Kualifikasi:
9,00 – 10,00 : Istimewa
7,00 - 8,99 : Baik
5,00 - 6,99 : Cukup
3,00 - 4,99 : Kurang
1.00 – 2,99 : Sangat Kurang

28
Untuk komponen Integritas, nilai rata-rata yang diperoleh dari Peserta dan Mentor adalah
9,00 atau pada kualifikasi Istimewa. Ini berarti, bahwa saya dinilai Istimewa dalam: (1)
melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap implementasi Proyek Perubahan, aturan
dan/atau arahan yang diberikan Mentor dan pendampingan atas resiko atau dampak yang timbul
dari Proyek Perubahan; (2) memastikan Tim Efektif untuk mampu secara konsisten menjalankan
tugas dalam rangka menyelesaikan dan menyukseskan Proyek Perubahan; (3) mendorong
terciptanya lingkungan kerja Tim Efektif yang secara konsisten menjaga perilaku kerja atau
tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku; (4) membentuk iklim kerja di lingkup tugas saya
dan Tim Efektif kesadaran untuk memberikan informasi secara objektif, konstruktif serta
berasaskan kebenaran bagi kredibilitas organisasi; 5) memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah
terpengaruh oleh faktor internal maupun eksternal dalam rangka penerapan nilai, norma, atau
kode etik dalam bekerja dalam menyelesaikan Proyek Perubahan; dan (6) membuat keputusan,
mengantisipasi dampak keputusan serta menyiapkan penanganannya sebagai bentuk mitigasi
resiko terhadap penyelesaian Proyek Perubahan.
Untuk komponen Kerjasama, nilai rata-rata yang diperoleh dari Peserta dan Mentor
adalah 8,20 atau pada kualifikasi Baik. Ini berarti, bahwa saya dinilai Baik dalam: (1) membangun
sinergi dan memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi
dalam rangka pencapaian target output Proyek Perubahan; (2) membangun kerjasama atau
aliansi yang sinergis dengan pihak eksternal/para pemangku kepentingan dalam rangka
pencapaian target output Proyek Perubahan; (3) menyampaikan informasi yang bersifat komplek
secara persuasif menggunakan metode tertentu untuk mendorong pemangku kepentingan
sepakat pada langkah bersama dengan tujuan mencapai tujuan dan output Proyek Perubahan
secara keseluruhan; (4) mengetahui keberagaman kepentingan yang ada dalam bekerja sama
dengan berbagai pihak, dan dapat mensinergikan keberagaman tersebut guna pencapaian target
Perubahan; dan (5) menghargai dan memberikan dukungan, guna menunjang pencapaian target
Proyek Perubahan.
Untuk komponen Mengelola Perubahan, nilai rata-rata yang diperoleh dari Peserta dan
Mentor adalah 8,30 atau pada kualifikasi Baik. Ini berarti, saya dinilai Baik dalam: (1) memonitor,
mengevaluasi, memperhitungkan, dan mengantisipasi dampak dan isu jangka panjang,
kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku kepentingan yang
transparan, objektif, dan profesional terkait dengan Proyek Perubahan; (2) memiliki keyakinan
Proyek Perubahan akan diterapkan secara aktif oleh pihak yang berkepentingan terkait
Pembinaan P4S dan pengelola P4S lebih siap menjalankan perannya sebagai Pembaharu
Perdesaan dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada baik saat ini maupun ke depannya;
29
(3) menyusun kegiatan dalam Jangka Menengah untuk menindaklanjuti Proyek Perubahan terkait
dengan pembinaan P4S; (4) memantau, mengevaluasi hasil Proyek Perubahan dengan perbaikan
kinerja dalam melaksanakan fungsi pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik internal dan eksternal, agar selaras dengan
sasaran strategis organisasi; dan (5) menjadi agent of change yang menginisiasi perubahan
secara terencana meliputi planning, implementasi serta melakukan mitigasi resiko atas
perubahan.
Dengan memperhatikan hasil penilaian tersebut di atas, maka dalam pengembangan
potensi diri pada saat mengimplementasikan Proyek Perubahan ini, adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan dalam mempertahankan dan berupaya untuk meningkatkan kualitas dan
intensitas integritas bersama dengan Tim Efektif serta kerjasama dengan stakeholder terkait;
meningkatkan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Proyek Perubahan;
memperhatikan dan menjalankan aturan, dan/atau arahan yang diberikan Mentor serta
mengantisipasi segala resiko atau dampak yang timbul melalui jadwal yang sudah dibuat.
2) Menyampaikan informasi yang bersifat komplek secara persuasif pada saat rapat internal
bersama Tim Efektif, FGD, rapat dan diskusi secara offline dan online melalui zoom meeting
untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah bersama untuk mencapai
tujuan dan output yang telah ditetapkan.
3) Menyusun Laporan Proyek Perubahan disertai dengan output dan bukti-bukti pendukungnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Hill AND Jones. 2013. Theory of Strategy Management (Competitive & Globalization). South
Western: Cengage Learning.

Senge, P.M. 1996. Fifth Discipline. Binarupa Aksara. Edisi Bahasa Indonesia

31
Draft Perbaikan Permentan No. 33
Tahun 2016
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR …./Permentan/……./…/…..
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor


33/Permentan/SM.230/7/2016 tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan pembinaan
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;
b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan,
keterampilan dan sikap bagi pembina, pengelola dan
pemangku kepentingan lain kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya, Peraturan Menteri Pertanian Nomor
33/Permentan/SM.230/7/2016 perlu disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pertanian tentang Pedoman Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem


Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4660);
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 188);
6. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140
/09/2011 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan
Pertanian Aparatur dan Non Aparatur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 562);
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT.140
/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non
Aparatur;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1647);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN
PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN
PERDESAAN SWADAYA.

Pasal 1
Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan Pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 33/Permentan/SM.230/7/2016
tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan
Pertanian Swadaya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …………….
MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SYAHRUL YASIN LIMPO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal …………….
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

……………………………….

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ……. NOMOR ……….

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR : …./Permentan/……./…/…..
TANGGAL : …………..

PEDOMAN PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN


PERDESAAN SWADAYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Petani belajar dari petani, pada hakekatnya merupakan praktek


pembelajaran di lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama
dan berkembang secara alamiah. Model pembelajaran petani seperti itu
diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam pencapaian hasil
belajarnya. Hal ini terwujud karena ditunjang oleh tersedianya sejumlah kondisi,
antara lain, petani lebih mudah belajar karena pengetahuan dan pengalaman
disampaikan menggunakan “bahasa” petani, keterampilan dipelajari secara
langsung dan dapat dipraktekkan sehingga lebih meyakinkan petani yang
sedang dalam proses pembelajaran. Dengan keunggulan model pembelajaran
petani seperti itu, para petani progresif diakui dan diposisikan sebagai mitra
penyuluh dalam praktek penyelenggaraan penyuluhan selama ini.

Petani-petani progresif yang memiliki keunggulan dalam pengelolaan


usahataninya dan memiliki kesediaan secara sukarela untuk berbagi
pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya, merupakan figur-figur
potensial yang layak difasilitasi agar kemanfaatan dirinya dapat terus
berkembang dan menyebar kepada petani-petani lain. Sejak tiga dasa warsa
yang lalu Kementerian Pertanian telah menaruh perhatian serius terhadap peran
strategis petani-petani progresif dalam penyelenggaraan penyuluhan.

Pada tahun 1990 mulai tumbuh kelembagaan pelatihan/permagangan


pertanian swadaya yang dirintis oleh para petani progresif. Kelembagaan ini
dalam perkembanganya kemudian dikenal sebagai Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya (P4S). Hingga akhir tahun 2022, tercatat lebih dari
1.500 P4S yang ada di Indonesia. Diharapkan dapat ditumbuhkan minimal satu
P4S di kabupaten/kota di setiap propinsi yang dapat melaksanakan kegiatan
pelatihan/permagangan baik untuk pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
maupun bagi para generasi muda agar dapat dihasilkan petani wirausaha yang
produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing.

Dengan memperhatikan perubahan pada lingkungan strategis pembangunan


pertanian yang di antaranya ditandai dengan perubahan iklim global, dampak
Pandemik Covid-19, ancaman krisis pangan global maupun lambatnya
regenerasi petani, maka Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
sangat penting untuk dapat menjalankan perannya sebagai agen pembaharu
perdesaan tidak hanya mencetak petani wirausaha, berkolaborasi dengan
berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian/lembaga lain dalam
pembangunan perdesaan dengan tetap mempertahankan pertanian sebagai
leading sektornya, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mau dan
mampu menjadi petani sebagai sebuah profesi yang membanggakan. Terlebih di
era industri 4.0 ini, perkembangan teknologi menjadi tantangan dan sekaligus
peluang bagi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya untuk secara
proaktif mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menghasilkan komoditas
pertanian yang berkualitas, memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi baik di
pasar domestik mapun internasional melalui peningkatan kompetensi dan
kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian.
Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Pembinaan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dan sekaligus mengakomodasi tumbuh
kembangnya keberhasilan para pelaku usaha yang berkembang secara mandiri.
Selanjutnya pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi pembina,
pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyamakan
persepsi dan menentukan arah serta langkah-langkah pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya di wilayah kerja masing-masing.

B. Tujuan

Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


bertujuan untuk:
1. Menciptakan kesamaan persepsi dan gerak langkah dalam pelaksanaan
pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya; dan
2. Menentukan arah dan langkah pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.

C. Sasaran

Sasaran Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini:


1. Terwujudnya persamaan persepsi pemangku kepentingan dalam
pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2. Terwujudnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
memiliki kompetensi dalam meningkatkan kemampuan pelaku utama dan
pelaku usaha.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


meliputi:
1. Prinsip, Ciri dan Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2. Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya;
3. Mekanisme dan Penanggungjawab Pengembangan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; dan
5. Pendanaan.

E. Pengertian

Dalam Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini yang
dimaksud dengan:
1. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah kelembagaan
pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola
oleh pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun
kelompok untuk mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya
perubahan sosial ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju
tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
2. Pembangunan perdesaan adalah pembangunan berbasis perdesaan
dengan mengedepankan kearifan lokal kawasan perdesaan yang
mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya,
karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha pertanian, pola
keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor kelembagaan desa, dan
karakteristik kawasan pemukiman.
3. Pembinaan adalah suatu proses fasilitasi pengembangan yang dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan, mencakup proses mendirikan
atau menumbuhkan dan memelihara pertumbuhan tersebut disertai
dengan upaya-upaya memperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkannya.
4. Pelaku Utama adalah Warga Negara Indonesia perseorangan dan/atau
beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan.
5. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi
yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha
pertanian.
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
seseorang atau kelompok yang bertanggungjawab dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan
pelatihan dan permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha
atau masyarakat.
7. Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya adalah wadah berhimpunnya Pusat Pelatihan dan Perdesaan
Pertanian Swadaya dalam rangka penumbuh kembangan, pembinaan dan
peningkatan komunikasi serta memperjuangkan aspirasi anggotanya.
8. Pembina Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
instansi yang melaksanakan upaya pemberdayaan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya, baik di tingkat pusat, provinsi
maupun kabupaten/kota.
9. Klasifikasi adalah pengakuan status tingkatan/kelas Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang dilakukan melalui proses
penilaian berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
10. Standardisasi adalah penetapan kriteria baku yang harus ada dan ditemui
dalam setiap kelas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
11. Sertifikasi adalah pengakuan formal dari lembaga yang berwenang
terhadap keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
meliputi sertifikasi kelembagaan, pengelola dan instruktur berbentuk
sertifikat.
12. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
adalah seluruh rangkaian proses fasilitasi untuk mendukung
berkembangnya kemampuan, peran dan kemandirian Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam menyelenggarakan
penumbuhkembangan kader tani, pelatihan/permagangan bagi Pelaku
Utama dan/atau Pelaku Usaha dan penyuluhan swadaya.
13. Fasilitasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
segala upaya yang diarahkan untuk melancarkan, mempermudah dan
meningkatkan pelaksanaan peran Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.
14. Usaha Tani Unggulan yang selanjutnya disebut usaha tani adalah usaha
tani berorientasi pasar yang dimiliki dan dikembangkan oleh pengelola
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki keunggulan
dan daya saing.
15. Monitoring adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan kelembagaan, penyeleng-
garaan dan pelaksanaan pelatihan dan permagangan mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan bimbingan lanjutan dan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam setiap tahapan.
16. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi keberadaan kelembagaan dan pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku
Usaha di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

BAB II
PRINSIP, CIRI DAN PERAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN
PERDESAAN SWADAYA

A. Prinsip Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

1. Keswadayaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan, peran dan kemandirian kelembagaan melalui
kompetensi dalam mengatasi permasalahan.

2. Keterpaduan
Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya merupakan bagian integral pembangunan perdesaan.

3. Kemitraan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan mitra kerja
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber
daya manusia pertanian dan perdesaan.
4. Kemanfaatan

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memberikan manfaat


kepada Pelaku Utama, Pelaku Usaha pertanian dan masyarakat
perdesaan.

5. Berkelanjutan
Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan

B. Ciri Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

1. Memiliki keunggulan dalam melakukan usaha tani perdesaan dan


kesukarelaan berbagi pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepada
Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha lain yang ditumbuhkembangkan
oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha;
2. Mempunyai lahan usaha tani dan/atau kegiatan agribisnis perdesaan yang
layak dipelajari, dicontoh, ditiru oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku
Usaha lain;
3. Melayani masyarakat dalam bentuk pelatihan pertanian, magang,
kunjungan, studi banding, tempat pengkajian/penelitian, tempat uji
kompetensi, konsultasi agribisnis dan jejaring kerjasama;
4. Berada di lingkungan usaha tani atau perdesaan yang mendukung proses
pembelajaran untuk peserta;
5. Memiliki instruktur/pelatih dan fasilitator lainnya yang profesional;
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki
kompetensi di bidangnya; dan
7. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilengkapi dengan
sarana pembelajaran yang memadai.

C. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya sebagai:


1. Lembaga penyelenggara pelatihan pertanian dan perdesaan bagi pelaku
utama, pelaku usaha dan masyarakat perdesaan lainnya;
2. Lembaga yang turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta penggerak pembaharu pertanian
perdesaan;
3. Lembaga yang turut menumbuhkan, mengembangkan dan memperkuat
kader penggerak perdesaan (kader tani dan penyuluh swadaya);
4. Sentra dalam pengembangan dan diseminasi teknologi/inovasi (agroinput,
budidaya, alat dan mesin pertanian, penanganan dan pengolahan hasil,
pengembangan spesifik lokalita);
5. Sentra pengembangan jejaring kemitraan usaha tani, fasilitasi akses
permodalan, serta informasi pasar dan analisis resiko usaha;
6. Klinik konsultasi agribisnis; dan
7. Sentra gerakan pembangunan pertanian perdesaan.

BAB III
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


Penumbuhan merupakan serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan
kesadaran minat Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk membentuk dan
memperoleh pengakuan sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya.

1. Dasar Penumbuhan
a. Berasal dari Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha yang memiliki
keunggulan usaha tani, baik hulu maupun hilir dengan komoditas
tanaman pangan/ hortikultura/ peternakan/ perkebunan yang aman dan
berkelanjutan;
b. memiliki jiwa kesukarelaan, semangat berbagi pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan.

2. Proses Penumbuhan
a. Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dapat dilakukan melalui tahapan kegiatan:
1) sosialisasi tentang Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2) identifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
3) verifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
4) tercatat pada dinas pertanian Kabupaten/Kota / Forum Komunikasi
P4S/ UPT Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian Pertanian.
b. Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilaksanakan oleh :
1) Dinas Pertanian Kabupaten/Kota;
2) Forum Komunikasi P4S Daerah/Wilayah/Nasional; dan
3) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian
Pertanian.

3. Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya terbagi dalam 3


(tiga) kelas yaitu Kelas Pratama, Kelas Madya, dan Kelas Utama dengan
kriteria sebagai berikut:

a. Kelas Pratama
1) Memiliki potensi untuk menyelenggarakan pelatihan ditinjau dari
usaha tani unggulannya, sarana prasarana pembelajaran yang
tersedia;
2) Telah melakukan kegiatan permagangan swadaya bagi Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha, siswa/mahasiswa dan masyarakat perdesaan
lainnya;
3) Keunggulan usaha tani yang dikembangkan mempunyai dampak dalam
pengembangan ekonomi perdesaannya;
4) Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-
cara berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan;
5) Dikenal oleh masyarakat sekitarnya; dan
6) Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya telah
mengikuti pelatihan atau memiliki kompetensi pengelolaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (berkaitan dengan
administrasi, organisasi dan manajemen).

b. Kelas Madya
Kelas Madya memiliki kriteria baku/standar sebagai berikut:
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan terstruktur (merencanakan pelatihan,
menyiapkan materi pelatihan, melaksanakan, mengevaluasi dan bimbingan
lanjutan);
3) Telah melaksanakan upaya menumbuhkembangkan kader–kader tani
disekitarnya;
4) Telah mengikuti pelatihan Metodologi Pelatihan Pertanian;
5) Telah mengikuti Pelatihan Instruktur Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya.

c. Kelas Utama
Kelas Utama memiliki kriteria baku/standar sebagai berikut:
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Madya;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan/permagangan secara mandiri;
3) Telah mengakses sumber teknologi pertanian dan pendanaan secara
mandiri;
4) Mewujudkan produk kreasi dan inovasi (krenova) dibidang pelatihan dan
agribisnis; dan
5) Mewujudkan jejaring kerjasama dalam bidang pelatihan dan agribisnis.

4. Standardisasi dan sertifikasi


a. Standarisasi
Kriteria baku/standar digunakan untuk mengukur dan menilai aspek-
aspek pengelolaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
meliputi sarana prasarana, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan dan
permagangan, ketenagaan, dan pengembangan usaha/jejaring kerjasama,
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
b. Sertifikasi
1) Sertifikasi dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam
melaksanakan perannya;
2) Semua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang telah
memenuhi kriteria baku/standar perlu diberi sertifikat klasifikasi;
3) Seluruh sertifikat klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya ditandatangani oleh Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;
4) Sertifikat klasifikasi disampaikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya yang bersangkutan, dan diinformasikan
kepada Dinas Pertanian Provinsi/Kabupater/Kota dan Forum
Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
disetiap Provinsi/kabupaten/kota; dan
5) Sertifikat klasifikasi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan
penilaian kembali untuk menetapkan kelas sesuai dengan
klasifikasinya.

5. Pengakuan Kelembagaan
a. pengakuan kelembagaan diperlukan untuk memastikan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang terbentuk memiliki kesempatan
untuk memperoleh akses terhadap sumber-sumber yang menyediakan
fasilitas pengembangan kelembagaan tani;
b. pengakuan diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang sudah terbentuk dan sudah memenuhi standar
kemampuan sebagai lembaga pelatihan dan memenuhi persyaratan
administrasi;
c. pengakuan diberikan dalam bentuk sertifikat yang diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian sesuai dengan Klasifikasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

B. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


merupakan seluruh rangkaian dalam rangka memperkuat Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya melalui kegiatan apresiasi, sosialisasi,
fasilitasi, pendampingan kelembagaan, pelatihan/permagangan,
pengkaderan, penyuluhan, pengembangan teknologi tepat guna dan
promosi, dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan
dan pengembangan Sumber Daya Manusia serta Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
1. Apresiasi
Apresiasi diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang telah menunjukkan prestasi istimewa melalui penghargaan.

2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada lembaga donor, pihak swasta dan/atau
kementerian/lembaga sehingga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya memiliki akses lebih luas dalam memanfaatkan sumber daya
yang tersedia.

3. Fasilitasi
Fasilitasi dapat diberikan melalui tahapan kemandirian dan pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, sebagai berikut:
a. Kelas Pratama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, permagangan non
aparatur, pendampingan secara intensif dan apresiasi;
b. Kelas Madya diarahkan pada kegiatan sosialisasi,
pelatihan/permagangan non aparatur dan apresiasi;dan
c. Kelas Utama diarahkan pada kegiatan sosialisasi,
pelatihan/permagangan non aparatur, pelatihan/permagangan
Corporate Social Responsibility (CSR), pelatihan/permagangan
Internasional dan apresiasi;
4. Pendampingan Kelembagaan
Pendampingan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
diarahkan untuk mewujudkan kemandirian, profesionalisme yang
memiliki kompetensi dalam menumbuhkan kader tani di perdesaan,
pelatihan/permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha. Kegiatan
pendampingan meliputi aspek manajemen, budidaya, teknologi,
pemasaran dan akses terhadap permodalan/Kredit Usaha Rakyat (KUR)
serta penumbuhan jejaring kerjasama.

5. Pelatihan/permagangan
Pengembangan pelatihan/permagangan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam merencanakan pelatihan (kurikulum, bahan ajar,
metode pembelajaran, sarana dan prasarana), melaksanakan pelatihan,
evaluasi dan melakukan bimbingan lanjutan.

6. Pengkaderan
Pengkaderan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kader tani di
perdesaan agar Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya mampu
menjalin kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain dalam
penumbuhan apresiasi, minat dan kecintaan generasi muda dibidang
pertanian.
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Pengembangan teknologi tepat guna diarahkan untuk mampu
mengembangkan inovasi teknologi dalam rangka pengembangan
agribisnis.

8. Promosi
Promosi diarahkan untuk memperluas jejaring usaha dan pengembangan
informasi teknologi.

C. Penumbuhan Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya (FK-P4S)
P4S yang sudah teregistrasi dapat membentuk FK-P4S sbb:
a. Pembentukan FK-P4S ditentukan secara musyawarah dan mufakat
diantara sesama P4S;
b. FK-P4S Daerah dapat dibentuk apabila di Kabupaten/Kota bersangkutan
telah terbentuk minimal 5 (lima) P4S;
c. FK-P4S Wilayah dapat dibentuk apabila dalam provinsi bersangkutan
telah terbentuk minimal 9 (Sembilan) FK-P4S Daerah;
d. Pengukuhan FK-P4S Daerah diketahui oleh Dinas Pertanian yang
menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian, sebagai Pembina P4S
Daerah dan FK-P4S Wilayah. Sedangkan pengukuhan FK-P4S Wilayah
diketahui/dikukuhkan oleh Dinas Pertanian yang menyelenggarakan
fungsi penyuluhan sebagai Pembina P4S Wilayah dan FK-P4S Nasional.
Bagi kabupaten/kota dan/atau provinsi yang belum memenuhi syarat
pembentukan FK-P4S, maka P4S di daerah tersebut berkoordinasi dengan
FK- P4S Wilayah dan/atau FK-P4S Nasional.

BAB IV
MEKANISME DAN PENANGGUNGJAWAB PENGEMBANGAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya dilakukan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan.
Mekanisme ini disusun dengan tujuan untuk:
a. menumbuhkan dan mengembangkan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya sebagai mitra kerja Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam pengembangan sumber daya manusia
pertanian;
b. meningkatkan motivasi dan kapasitas pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam penyelenggaraan dan
pelaksanaan pelatihan dan permagangan;
c. mendorong berhimpunnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya melalui Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya dimulai tingkat kabupaten/kota sampai dengan
tingkat nasional guna penguatan lembaga; dan
d. mewujudkan kondisi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya
tanggung jawab sosial pengelola, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
dan pemangku kepentingan dalam mendukung dan memajukan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

B. Penanggung Jawab Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan


Perdesaan Swadaya

Penanggung jawab pembinaan di masing-masing wilayah kerja diatur


sebagai berikut:
a. Desa
Penanggung jawab Pembinaan desa oleh kader tani dan penyuluh
pertanian swadaya untuk identifikasi, penumbuhan dan pendampingan
kelembagaan, pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Koordinator Pos
Penyuluhan Desa (Posluhdes).

b. Kecamatan
Penanggung jawab Pembinaan kecamatan oleh camat untuk identifikasi,
penumbuhan dan pendampingan kelembagaan, pengelolaan data dan
informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian.
c. Kabupaten/Kota
Penanggung jawab Pembinaan kabupaten/kota oleh bupati/wali kota
untuk memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan, registrasi, serta melakukan pengelolaan data dan
informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Pertanian yang melaksanakan fungsi
penyuluhan di kabupaten/kota.
d. Provinsi
Penanggung jawab Pembinaan provinsi oleh gubernur untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, serta melakukan pengelolaan data dan informasi,
monitoring evaluasi dan pelaporan, pelaksanaanya dikoordinasikan oleh
kepala unit kerja yang melaksanakan fungsi penyuluhan di provinsi.
e. Nasional
Penanggung jawab Pembinaan nasional oleh Menteri Pertanian untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, Sertifikasi kelembagaan Kelas Utama serta melakukan
pengelolaan data dan informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit Kerja Eselon I yang
melaksanakan tugas penyuluhan melalui Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Pertanian Pusat.

BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi
dan nasional sesuai dengan ruang lingkup tanggungjawab untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang
dihadapi dan pengambilan putusan sehingga proses kegiatan berjalan
sesuai dengan yang direncanakan.

2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai ruang lingkup tanggungjawab untuk menilai efektifitas
dan efesiensi serta pencapaian tujuan Pembinaan yang dilakukan secara
berkala.

B. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi
dan nasional secara tertulis, berkala, dan disampaikan kepada pemangku
kepentingan terkait, dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kinerja
pembinaan antar tingkatan dalam membantu penetapan kebijakan
pembinaan lebih lanjut.

BAB VI

PENDANAAN

Dana Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dapat


bersumber dari APBN, APBD, bantuan lembaga donor dan/atau sumber lain
yang sah dan bersifat tidak mengikat.

BAB VII
PENUTUP

Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini


merupakan acuan dalam pelaksanaan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya di lingkup Kementerian Pertanian yang bersifat dinamis
dan akan diselaraskan dengan tuntutan perkembangan dan dinamika
masyarakat dalam pembangunan pertanian.
Pelaksanaan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini
oleh Menteri Pertanian dimandatkan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.

MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SYAHRUL YASIN LIMPO


Petunjuk Teknis Penumbuhan dan
Pengembangan P4S
PETUNJUK TEKNIS PENUMBUHAN DAN PEMBINAAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan pertanian dititikberatkan pada
pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan,
dan berkelanjutan, sehingga menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) Pertanian yang merupakan indikator pendukung keberhasilan pembangunan
pertanian.
Pemberdayaan Masyarakat Tani adalah proses perubahan pola pikir,
perilaku dan sikap petani dari subsistem tradisional menjadi petani modern
berwawasan agribisnis melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan, meliputi
tiga aspek, yaitu: 1) pemberdayaan sumber daya manusia petani; 2) pemberdayaan
kelembagaan petani; dan 3) pemberdayaan usahatani.
Masyarakat perdesaan terutama petani merupakan salah satu ujung tombak
dalam mencapai keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia. Salah satu
upaya dalam meningkatkan kemampuan petani melalui permagangan bagi petani
dan masyarakat baik di wilayahnya maupun di luar wilayahnya atau pelatihan yang
dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), dengan
tujuan agar dapat berkembangnya sektor pertanian di perdesaan dengan
melibatkan para petani.
Hal ini dilandasi oleh adanya fakta keberhasilan petani maju dalam usahanya
yang layak dicontoh dan ditiru oleh petani lainnya, sehingga mendorong pemerintah
untuk memotivasi petani maju tersebut dalam menumbuhkan kelembagaan
pelatihan/permagangan dari, oleh dan untuk petani.
Kelembagaan P4S sangat strategis untuk terus diberdayakan, baik dari
aspek menajemen pelatihan/permagangan, maupun pengembangan usaha,
sehingga kontribusinya dalam mempercepat penerapan teknologi baru di bidang
pertanian/agribisnis di tingkat petani dan masyarakat pedesaan meningkat secara
nyata. Hal ini dipandang penting mengingat kapasitas pengelola P4S tersebut
masih perlu ditingkatkan kemampuannya melalui pembinaan secara
berkesinambungan sehingga mampu membawa P4S sebagai mitra kerja
pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia pertanian.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelatihan Pertanian Badan PPSDMP
Kementerian Pertanian mempunyai peran melakukan pembinaan dan secara
langsung bertanggung jawab terhadap tumbuh kembangnya P4S. Pembinaan P4S
dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kapasitas P4S dalam
menyelenggarakan dan/atau melaksanakan pelatihan/permagangan bagi petani
dan masyarakat pedesaan.
Penumbuhan dan Pembinaan P4S antara lain dilakukan melalui bimbingan
dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan
pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja. Selain itu, UPT melakukan
kegiatan klasifikasi P4S, guna mendorong pengelola P4S untuk meningkatkan
kualitas pelatihan/permagangan secara terus menerus, sehingga P4S mampu
menjadi pusat pelatihan pertanian yang berkualitas.
Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pembinaan Kelembagaan P4S ini
diharapkan dapat menjadi acuan Pembina dalam melakukan langkah penumbuhan
dan pembinaan.

B. Tujuan

Tujuan penumbuhan dan pembinaan P4S adalah:


1. Menumbuhkembangkan petani/pelaku usaha yang berhasil dan dapat
dicontoh untuk dijadikan sebagai P4S.
2. Meningkatkan kapasitas pengelola P4S dalam melaksanakan
pelatihan/permagangan;
3. Meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh P4S;
4. Mewujudkan P4S sebagai pembaharu perdesaan;
5. Lembaga yang mampu mendorong, menggerakan dan meningkatkan swadaya
gotong royong serta untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat;
6. Lembaga yang mampu meningkatkan SDM diperdesaan agar bisa berpikir
dinamis dan kreatif yang dapat menumbuhkan prakarsa dan swadaya
masyarakat;
7. Lembaga yang mampu menggerakan usaha ekonomis masyarakat perdesaan
sehingga mampu berproduksi, mampu mengolah dan memasarkan hasil
produksinya;
8. Lembaga yang mampu menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
diperdesaan.

C. Sasaran

Sasaran penumbuhan dan pembinaan P4S adalah:


1. Terbentuknya P4S di setiap kabupaten/kota wilayah kerja UPT sebagai mitra
kerja dalam peningkatan sumber daya manusia pertanian;
2. Terbentuknya Forum Komunikasi (FK) P4S di setiap provinsi dan
kabupaten/kota di wilayah kerja UPT;
3. Meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pelatihan/permagangan di
P4S;
4. Terciptanya kesamaan persepsi dalam melaksanakan pembinaan P4S diantara
pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya;
5. Meningkatnya kemampuan berpikir dinamis dan kreatif yang dapat
menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat sehingga mampu
berproduksi, mengolah dan memasarkan hasil produksi masyarakat;
6. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan diperdesaan, sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat.

D. Pengertian
1. Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya adalah kelembagaan
pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh
pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok yang
mendukung pembangunan perdesaan berkelanjutan.
2. Pembangunan perdesaan adalah pembangunan berbasis perdesaan dengan
mengedepankan kearifan lokal kawasan perdesaan yang mencakup struktur
demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakterisktik fisik/geografis,
pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor
kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan pemukiman
3. Pembinaan adalah suatu proses fasilitasi pengembangan yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan, mencakup proses mendirikan atau
menumbuhkan dan memelihara pertumbuhan tersebut disertai dengan upaya-
upaya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkannya.
4. Pelaku Utama adalah Warga Negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta
keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan/atau peternakan.
5. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang
dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian.
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya dan Perdesaan adalah
seseorang atau kelompok yang bertanggungjawab dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan penyelenggaraan
pelatihan dan permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha atau
masyarakat.
7. Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
adalah wadah berhimpunnya Pusat Pelatihan dan Perdesaan Pertanian
Swadaya dalam rangka penumbuhkembangan, pembinaan dan peningkatan
komunikasi serta memperjuangkan aspirasi anggotanya.
8. Pembina Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan adalah instansi yang
melaksanakan upaya pemberdayaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan,
baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
9. Klasifikasi adalah pengakuan status tingkatan/kelas Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya yang dilakukan melalui proses penilaian berdasarkan
standar yang telah ditetapkan.
10. Standardisasi adalah penetapan kriteria baku yang harus ada dan ditemui dalam
setiap kelas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
11. Sertifikasi adalah pengakuan formal dari lembaga yang berwenang terhadap
keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya meliputi
sertifikasi kelembagaan, pengelola dan instruktur berbentuk sertifikat.
12. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
seluruh rangkaian proses fasilitasi untuk mendukung berkembangnya
kemampuan, peran dan kemandirian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya didalam menyelenggarakan penumbuhkembangan kader tani,
pelatihan/permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha dan
penyuluhan swadaya.
13. Fasilitasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah segala
upaya yang diarahkan untuk melancarkan, mempermudah dan meningkatkan
pelaksanaan peran kelembagan pelatihan pertanian swadaya.
14. Usaha Tani Unggulan yang selanjutnya disebut Usaha Tani adalah Usaha Tani
berorientasi pasar yang dimiliki dan dikembangkan oleh pengelola Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki keunggulan dan daya
saing.
15. Monitoring adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memantau
penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, penyelenggaraan dan
pelaksanaan pelatihan dan permagangan mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan bimbingan lanjutan dan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam setiap tahapan.
16. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi keberadaan kelembagaan dan pelaksanaan kegiatan
pelatihan dan permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
17. Wilayah Kerja UPT dalam pembinaan P4S, adalah Propinsi wilayah binaan
masing-masing UPT sesuai dengan SK Kepala Badan PPSDMP No 141 Tahun
2016.
18. Pembaharu perdesaan adalah upaya berkelanjutan untuk mempengaruhi,
mengawal dan mendorong terciptanya perubahan sosial ekonomi baik secara
internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan yang lebih mandiri.
BAB II
AZAS, PRINSIP, CIRI DAN PERAN

A. Azas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


1. Keswadayaan
P4S dikembangkan dengan tetap mejaga kemandirian melalui kemampuan
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik masalah teknis, sosial maupun
ekonomi sehingga mampu berproduksi, mengolah dan memasarkan hasil
produksi serta dapat menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
diperdesaan.
2. Demokrasi
Dalam melaksanakan setiap kegiatan, pengelola P4S dan pengguna jasa
mengadakan kesepakatan dan keterlibatan bersama secara aktif.
3. Kekeluargaan
P4S tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh
menjalin kekerabatan antara pengelola dan fasilitator dengan peserta yang
mengikuti pelatihan/permagangan.
4. Kemanfaatan
Keberadaan P4S dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan
pengguna jasa lainnya. Dengan cara mendorong, menggerakan dan
meningkatkan swadaya untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal.
5. Keterpaduan
Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari
pembangunan pertanian dan perdesaan sehingga tercapai keselarasan,
keserasian dan sinergi.
6. Kesederhanaan
Pelatihan/permagangan di P4S dilaksanakan secara sederhana dan
bertahap sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa dengan berpikir dinamis dan
kreatif sehingga dapat menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat.
B. Prinsip Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Kemandirian
Dukungan pihak lain tidak boleh menyebabkan ketergantungan P4S,
namun sebaliknya harus mampu mendorong tumbuh kembangnya keswadayaan.
2. Keswadayaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan, peran dan kemandirian kelembagaan melalui
kompetensi dalam mengatasi permasalahan.
3. Keterpaduan
Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya merupakan bagian integral pembangunan perdesaan
4. Kerakyatan
Penumbuhan dan pengembangan P4S dilakukan dari, oleh dan untuk
petani serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya
dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya yang dimiliki.
5. Kemitraan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan mitra kerja
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber daya
manusia pertanian dan perdesaan
6. Kemanfaatan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memberikan manfaat
kepada Pelaku Utama, Pelaku Usaha pertanian dan masyarakat perdesaan.
7. Sinergi
Keberadaan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan
pertanian/perdesaan dan dilakukan dengan mengerahkan segala sumberdaya
pada berbagai pemangku kepentingan secara sinergis.
8. Berkelanjutan
Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan
9. Pembaharu
Keberadaan P4S mampu mendorong, menggerakan dan meningkatkan
swadaya gotong royong untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat dalam pembangunan perdesaan dengan memanfaatkan sumber
daya alam secara optimal.
C. Ciri Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Memiliki keunggulan dalam melakukan Usaha Tani perdesaan dan kesukarelaan
berbagi pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepada Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha lain yang ditumbuhkembangkan oleh Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha;
2. Mempunyai lahan Usaha Tani dan/atau kegiatan agribisnis perdesaan yang layak
dipelajari, dicontoh, ditiru oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha lain;
3. Melayani masyarakat perdesaan dalam bentuk pelatihan pertanian, magang,
kunjungan, studi banding, tempat pengkajian/penelitian, tempat uji kompetensi,
konsultasi agribisnis dan jejaring kerjasama;
4. Berada di lingkungan Usaha Tani atau perdesaan yang mendukung proses
pembelajaran untuk peserta;
5. Memiliki instruktur/pelatih, fasilitator lainnya yang profesional;
6. Pengelola Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya memiliki
kompetensi di bidangnya;
7. Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya dilengkapi dengan sarana
pembelajaran yang memadai.
D. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Lembaga penyelenggara pelatihan pertanian dan perdesaan bagi pelaku utama,
pelaku usaha dan penggerak perdesaan;
2. Lembaga yang turut menumbuhkan, mengembangkan dan memperkuat kader
penggerak perdesaan (kader tani dan penyuluh swadaya);
3. Lembaga yang turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta penggerak pembaharu pertanian perdesaan;
4. Sentra dalam pengembangan dan diseminasi teknologi/inovasi (agroinput,
budidaya, alat dan mesin pertanian, penanganan dan pengolahan hasil,
pengembangan spesifik lokalita);
5. Sentra pengembangan jejaring kemitraan usaha tani, fasilitasi akses permodalan,
serta informasi pasar dan jaminan resiko usaha;
6. Klinik konsultasi agribisnis; dan
7. Sentra gerakan pembangunan pertanian perdesaan.
BAB III
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN

A. Penumbuhan P4S
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang tumbuh
dari, oleh dan untuk petani serta masyarakat luas lebih menekankan pada
pengembangan kemandirian dan keswadayaan petani. Untuk itu, proses
penumbuhan P4S dilakukan melalui serangkaian kegiatan bimbingan dan
pelatihan untuk memotivasi dan mendorong terbentuknya Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
1. Dasar Penumbuhan
a. Berasal dari Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha yang memiliki
keunggulan Usaha Tani, baik hulu maupun hilir dengan komoditas tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/perkebunan yang aman dan berkelanjutan;
b. Memiliki jiwa kesukarelaan, semangat berbagi pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan.
2. Proses Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilakukan melalui :
a. Sosialisasi tentang Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
b. Identifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
c. Verifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
d. Tercatat pada dinas pertanian Kabupaten/Kota/Forum Komunikasi P4S/
UPT Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian Pertanian
Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilaksanakan oleh :
a. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
b. Forum Komunikasi P4S Daerah/Wilayah/Nasional
c. BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui UPT Pelatihan
3. Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Prosedur pengajuan dan penetapan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya melalui beberapa tahapan, yaitu :
a. Pengelola calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
mengisi instrumen identifikasi/klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya (Instrumen terlampir);
b. Proses klarifikasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
didampingi oleh Forum Komunikasi (FK) P4S Kabupaten/Kota;
c. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat Registrasi P4S;
d. Surat registrasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dan
pengisian instrument identifikasi/klasifikasi diajukan kepada Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian melalui
Unit Pelaksana Teknis Pelatihan;
e. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
mengeluarkan sertifikat klasifikasi
Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya terbagi
dalam 3 (tiga) kelas yaitu Kelas Pratama, Kelas Madya, dan Kelas Utama,
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Kelas Pratama
1) Memiliki potensi untuk menyelenggarakan pelatihan ditinjau dari usaha
tani unggulannya, sarana prasarana pembelajaran yang tersedia;
2) Telah melakukan kegiatan permagangan swadaya bagi Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha, siswa/mahasiswa dan masyarakat perdesaan
lainnya;
3) Keunggulan Usaha Tani yang dikembangkan mempunyai dampak
dalam pengembangan ekonomi perdesaannya;
4) Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-
cara berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan;
5) Dikenal oleh masyarakat sekitarnya; dan
6) Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya telah
mengikuti pelatihan atau memiliki kompetensi pengelolaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (berkaitan dengan
administrasi, organisasi dan manajemen).
b. Kelas madya
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan terstruktur (merencanakan
pelatihan, menyiapkan materi pelatihan, melaksanakan, mengevaluasi
dan bimbingan lanjutan);
3) Telah melaksanakan upaya menumbuhkembangkan kader-kader tani
disekitarnya;
4) Telah mengikuti pelatihan Metodologi Pelatihan Pertanian
5) Telah mengikuti Pelatihan Instruktur Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.
c. Kelas Utama
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama dan Madya;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan/permagangan secara mandiri;
3) Telah mengakses sumber teknologi pertanian dan pendanaan secara
mandiri.
4) Mewujudkan produk kreasi dan inovasi (krenova) dibidang pelatihan dan
agribisnis; dan
5) Mewujudkan jejaring kerjasama dalam bidang pelatihan dan agribisnis.
4. Standardisasi dan Sertifikasi
a. Standardisasi
Kriteria baku/standar digunakan untuk mengukur dan menilai aspek-aspek
pengelolaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
meliputi sarana prasarana, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan dan
permagangan, ketenagaan, dan pengembangan usaha/jejaring kerjasama,
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan PPSDMP.
b. Sertifikasi
1) Sertifikasi dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam
melaksanakan perannya;
2) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang telah
memenuhi kriteria baku/standar perlu diberi sertifikat klasifikasi;
3) Sertifikat klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
ditandatangani oleh Kepala Badan PPSDMP.
4) Sertifikat klasifikasi disampaikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya yang bersangkutan, dan diinformasikan kepada
Dinas Pertanian Provinsi/Kabupater/Kota dan Forum Komunikasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya disetiap
Provinsi/kabupaten/kota;
5) Sertifikat klasifikasi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan
penilaian kembali untuk menetapkan kelas sesuai dengan
klasifikasinya.
5. Pengakuan Kelembagaan
a. pengakuan kelembagaan diperlukan untuk memastikan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang terbentuk memiliki kesempatan
untuk memperoleh akses terhadap sumber-sumber yang menyediakan
fasilitas pengembangan kelembagaan.
b. pengakuan diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang sudah terbentuk dan sudah memenuhi standar kemampuan
sebagai lembaga pelatihan dan memenuhi persyaratan administrasi.
c. pengakuan diberikan dalam bentuk sertifikat yang diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sesuai dengan Klasifikasi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
B. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
merupakan seluruh rangkaian dalam rangka memperkuat Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya melalui kegiatan apresiasi, sosialisasi,
fasilitasi, pendampingan kelembagaan, pelatihan/permagangan, pengkaderan,
penyuluhan, pengembangan teknologi tepat guna dan promosi, dilaksanakan oleh
Kementerian Pertanian c.q BPPSDMP serta Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
1. Apresiasi
Apresiasi diberikan kepada Kelembagan Pelatihan Pertanian Swadaya
yang telah menunjukkan prestasi istimewa melalui penghargaan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada lembaga donor, pihak swasta dan/atau
kementerian/lembaga sehingga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya memiliki akses lebih luas dalam memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
3. Fasilitasi
Fasilitasi dapat diberikan melalui tahapan kemandirian dan Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, sebagai berikut:
a. Kelas Pratama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, permagangan non
aparatur, pendampingan secara intensif dan apresiasi;
b. Kelas Madya diarahkan pada kegiatan sosialisasi, pelatihan/permagangan
non aparatur dan apresiasi;
c. Kelas Utama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, pelatihan/permagangan
non aparatur, pelatihan/permagangan Corporate Social Responsibility
(CSR) , pelatihan/permagangan Internasional dan apresiasi;
4. Pendampingan Kelembagaan
Pendampingan Kelembagaan Pendampingan Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya diarahkan untuk mewujudkan kemandirian,
profesionalisme yang memiliki kompetensi dalam menumbuhkan kader tani di
perdesaan, pelatihan/permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha.
Kegiatan pendampingan meliputi aspek manajemen, budidaya, teknologi,
pemasaran dan akses terhadap permodalan/ Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta
penumbuhan jejaring kerjasama.
5. Pelatihan/permagangan
Pengembangan pelatihan/permagangan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam merencanakan pelatihan (kurikulum, bahan ajar, metode
pembelajaran, sarana & prasarana), melaksanakan pelatihan, evaluasi dan
melakukan bimbingan lanjutan.
6. Pengkaderan
Pengkaderan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kader tani di
pedesaan agar Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya mampu
menjalin kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain dalam penumbuhan
apresiasi, minat dan kecintaan generasi muda/Milenial dibidang pertanian
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Pengembangan teknologi tepat guna diarahkan untuk mampu
mengembangkan inovasi teknologi dalam rangka pengembangan agribisnis.
8. Promosi
Promosi diarahkan untuk memperluas jejaring usaha dan pengembangan
informasi teknologi.

C. Penumbuhan Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya (FK-P4S)

P4S yang sudah teregistrasi dapat membentuk FK-P4S sbb:


1. Pembentukan FK-P4S ditentukan secara musyawarah dan mufakat diantara
sesama P4S;
2. FK-P4S Kabupaten/Kota dapat dibentuk apabila di wilayah Kabupaten/Kota
bersangkutan telah terbentuk minimal 5 (lima) P4S;
3. FK-P4S provinsi dapat dibentuk apabila dalam provinsi bersangkutan telah
terbentuk minimal 9 (Sembilan) FK-P4S Kabupaten/Kota;
4. Pengukuhan FK-P4S Kabupaten/Kota diketahui oleh Dinas/Instansi, sebagai
pembina P4S Kabupaten/Kota dan FK-P4S Provinsi. Sedangkan pengukuhan
FK-P4S tingkat Provinsi diketahui/dikukuhkan oleh Dinas/Instansi pembina
P4S Provinsi dan FK-P4S Nasional.
Bagi kabupaten/kota dan atau provinsi yang belum memenuhi syarat
pembentukan FK-P4S, maka P4S di daerah tersebut berkoordinasi dengan FK-
P4S Provinsi dan atau FK-P4S Nasional.
BAB IV
MEKANISME DAN PENANGGUNGJAWAB PENGEMBANGAN PUSAT
PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilakukan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan. Mekanisme ini disusun
dengan tujuan untuk :
a. Menumbuhkan dan mengembangkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya sebagai mitra kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
pengembangan sumber daya manusia pertanian;
b. Meningkatkan motivasi dan kapasitas pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pelatihan dan
permagangan;
c. Mendorong berhimpunnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
melalui Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dimulai tingkat kabupaten/kota sampai dengan tingkat nasional guna penguatan
lembaga; dan
d. Mewujudkan kondisi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya tanggung
jawab sosial pengelola, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan dalam mendukung dan memajukan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya
B. Penanggung Jawab Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Sebagai
Penggerak Pembaharau Pertanian di Perdesaan
Penanggung jawab pembinaan di masing-masing wilayah kerja diatur sebagai berikut:
a. Desa
Penanggung jawab Pembinaan desa oleh kader tani dan penyuluh pertanian
swadaya untuk identifikasi, penumbuhan dan pendampingan kelembagaan,
pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Koordinator Pos Penyuluhan Desa
(Posluhdes)
b. Kecamatan
Penanggung jawab Pembinaan kecamatan oleh camat untuk identifikasi,
penumbuhan dan pendampingan kelembagaan, pengelolaan data dan informasi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian.
c. Kabupaten/Kota
Penanggung jawab Pembinaan kabupaten/kota oleh bupati/walikota untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, registrasi,
serta melakukan pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Unit Kerja yang
melaksanakan fungsi penyuluhan di kabupaten/kota.
d. Provinsi
Penanggung jawab Pembinaan provinsi oleh gubernur untuk memfasilitasi proses
penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, rekapitulasi, serta melakukan
pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Unit Kerja yang melaksanakan
fungsi penyuluhan di provinsi.
e. Nasional
Penanggung jawab Pembinaan nasional oleh Menteri Pertanian untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, serta melakukan pengelolaan data dan informasi, Monitoring Evaluasi
dan pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit Kerja Eselon I yang
melaksanakan tugas penyuluhan melalui Unit Pelaksana Teknis Pelatihan
Pertanian Pusat.
C. Aspek Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Pengembangan terhadap Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
melalui bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan secara bertahap kapasitas
P4S dalam menyelenggarakan dan atau melaksanakan pelatihan/permagangan.
Bimbingan dan pelatihan pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya meliputi aspek-aspek:
a. Kelembagaan
Pengembangan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya ditempuh melalui pengembangan organisasi, manajemen dan
administrasi yang menunjang kapasitasnya dalam penyelenggaraan dan atau
pelaksanaan pelatihan/permagangan bagi petani dan pengguna jasa lainnya,
maka arah pembinaan dilakukan terhadap;
1. Bimbingan pembuatan struktur organisasi serta uraian tugas
2. Bimbingan pembuatan uraian tugas pengurus
3. Bimbingan pembuatan AD/ART
4. Memotivasi untuk membuat papan nama Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya
5. Pengembangan kapasitas ketenagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya ditempuh melalui pelatihan bagi pengelola, pelatih/
fasilitator, dan sumberdaya manusia lainnya.
b. Sarana dan prasarana.
Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan
kelengkapan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya secara
mandiri sampai memenuhi standar pelayanan minimal. Sarana dan prasarana
tersebut untuk menunjang proses belajar mengajar:
1. Bimbingan terhadap kegiatan usahatani/agribisnis/industri yang dikelola,
sehingga layak dicontoh, ditiru, dan dipelajari oleh petani atau masyarakat
lainnya;
2. Memotivasi untuk memiliki ruang belajar dan sarana akomodasi bagi
peserta,
3. Bimbingan terhadap kelengkapan pembukuan administrasi umum Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, antara lain: buku tamu;
inventarisasi barang; buku agenda surat masuk dan keluar; buku daftar
peserta pelatihan; stempel; buku notulen rapat; buku daftar petani/
kelompoktani binaan; buku nota kerjasama/kemitraan dan bukuadministrasi
keuangan, buku kegiatan;
4. Memotivasi untuk memiliki Ruang Sekretariat dan kelengkapannya
5. Memotivasi untuk memiliki bengkel kerja dan peralatan pertanian
6. Memotivasi untuk memiliki materi/buku yang berkaitan dengan kegiatan
permagangan
c. Metodologi Pelatihan
Pengembangan metodologi pelatihan dilaksanakan untuk
mengembangkan teknologi pelatihan melalui teknik fasilitasi melatih yang
diindikasikan dengan kemampuan dalam hal :
1. Menguasai etika pelatihan;
2. Menerapkan pendekatan andragogi;
3. Melakukan teknik persiapan melatih;
4. Melakukan pengelolaan pelatihan;
5. Memahami model, strategi dan evaluasi pelatihan;
6. Kompetensi dasar yang perlu dikuasi oleh pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah sebagai berikut :
1. pembuatan perencanaan kegiatan/tahunan
2. pembuatan modul, bahan ajar, bahan tayang
3. pembuatan catatan/dokumentasi kegiatan permagangan/pelatihan
4. pembuatan administrasi pelatihan/permagangan
5. pembuatan daftar alumni pelatihan/permagangan
6. Pembinaan kelompok
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pelatihan diantaranya :
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan pada kegiatan pembelajaran dalam bentuk
tatap muka, yang dikombinasikan dengan metode tanya jawab
2. Diskusi
Diskusi kelompok yang melibatkan seluruh peserta, untuk
mengembangkan kemampuan komunikasi yang saling menghargai dan
tukar menukar informasi serta memperkaya gagasan.
3. Praktek/latihan
Dalam praktek latihan ini para peserta secara berkelompok berlatih
mempraktekan hasil pelatihan yang diperoleh seuai desain
pembelajarannya
d. Usaha Tani
Pengembangan usaha tani pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya harus memiliki keunggulan :
1. Keunggulan dalam melakukan usaha tani baik budidaya melalui penerapan
norma budidaya yang baik (GAP), off farm (pasca panen) dan pengolahan
hasil atau GHP, GMP, GDP dari komoditas tanaman pangan hortikultura,
peternakan dan perkebunan.
2. Keunggulan Usaha Tani yang dikembangkan mempunyai dampak dalam
pengembangan ekonomi perdesaan.
3. Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-cara
berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan
4. Memiliki akses terhadap permodalan dan akses pasar dengan cara
memperkuat jejaring kerjasama
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai dengan ruang lingkup tanggungjawab untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi dan
pengambilan putusan sehingga proses kegiatan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan
Monitoring dilakukan oleh Tim Penilai Klasifikasi Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam bentuk kunjungan ke lokasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya secara berkala dan/ atau
pelaporan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya untuk
mengetahui:
a. Kemajuan pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
b. Kapasitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam
menyelenggarakan pelatihan/ permagangan bagipetani/masyarakat.
c. Permasalahan yang dihadapi P4S dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
d. Kapasitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam
mengembangkan jejaring kerja, baik dalam usaha maupun dalam
penyelenggaraan pelatihan/ permagangan.
e. Manfaat dan dampak keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya bagi petani dan masyarakat sekitar dalam percepatan penerapan
teknologi maju dibidang pembangunan pertanian dan perdesaan.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai ruang lingkup tanggungjawab untuk menilai efektifitas dan
efesiensi serta pencapaian tujuan Pembinaan yang dilakukan secara berkala
utuk memberikan alternatif pemecahan masalah dan rekomendasi
pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
selanjutnya.
B. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional secara tertulis, berkala, dan disampaikan kepada pemangku kepentingan
terkait, dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kinerja pembinaan antar
tingkatan dalam membantu penetapan kebijakan pembinaan lebih lanjut.
Laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan P4S dibuat oleh petugas Pembina
sesuai wilayahnya disampaikan kepada Kepala UPT, cq. Kepala Bidang Program
dan Kerjasama UPT, memuat tentang:
a. Kondisi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya saat ini
b. Pelaksanaan pelatihan/permagangan.
c. Hambatan yang dihadapi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dalam pelaksanaan kegiatannya.
d. Pengembangan jejaring kerja, baik dalam usaha maupun dalam
penyelenggaraan pelatihan/permagangan.
e. Pemanfaatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya oleh petani
dan masyarakat sekitar dalam kegiatan peningkatan sumberdaya manusia
pertanian atau kegiatan lainnya.
f. Upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
BAB VI
PENDANAAN

Dana Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dapat bersumber
dari APBN, APBD, bantuan lembaga donor dan/atau sumber lain yang sah dan bersifat tidak
mengikat.

BAB VII
PENUTUP

Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian


Pedesaan Swadaya (P4S) ini dibuat sebagai acuan dalam melakukan pembinaan dan
bimbingan untuk mewujudkan kelembagaan pelatihan petani yang profesional.
Dengan tersusunnya Juknis ini diharapkan pelaksanaannya dapat dilaksanakan
secara objektif, sehingga hasilnya bermanfaat untuk menetapkan arah pembinaan
P4S, sesuai dengan kondisi dan permasalahan-permasalahan faktual di lapangan,
untuk menuju kelembagaan P4S yang tangguh dan mandiri.
Petunjuk Teknis ini bersifat dinamis dan sewaktu-waktu akan dilakukan
perubahan sesuai dengan dinamika dan kondisi serta tuntutan perkembangan
kelembagaan pelatihan petani.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian

Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc.


Lampiran 1.

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI P4S


(PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA)

A. BIODATA PENGELOLA P4S


1. Nama Ketua Pengelola : ...................................................................
2. Alamat (lengkap) : ...................................................................
...................................................................
...................................................................
Telepon : ...................................................................
HP : ...................................................................
E-mail : ...................................................................
Kode Pos : ...................................................................
3. Tempat Tanggal Lahir (Umur) : ...................................................................
4. Pendidikan Terakhir : ...................................................................
5. Usaha dibidang Pertanian : a. ........................................................
b. ........................................................
c. ........................................................
d. ........................................................
Usaha di luar Pertanian : a. ............................................................
b. ............................................................
c. ............................................................
6. Perkiraan pendapatan bersih : Rp. ............................................................
pertahun

7. Kursus/Pelatihan/Magang yang pernah diikuti oleh pengelola P4S tahun


2017 s/d 2022 yang paling bermanfaat bagi pengembangan P4S
Nama Kursus / Pelatihan / Waktu dan Tempat
No. Penyelenggara
Magang Lama Pelatihan Pelatihan
8. Penghargaan yang pernah diterima (Internasional, Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa, Swasta, Lainnya) dalam beberapa tahun
terakhir.
Tanggal Pemberi
NO Nama Penghargaan Keterangan
Penghargaan Penghargaan

9. Apakah Saudara ikut Menjadi anggota kelompok tani? (Ikut/Tidak) Kalau ikut,
nama Kelompok Tani : .................................................. Dengan anggota
......... orang.

Rincian data kelompok tani sebagai berikut :


Komoditi yang diusahakan
Jabatan Unggulan Penunjang
Nama/
No Dalam Alamat Luas Produktivitas Luas Produktivitas
Umur Jenis Jenis
Kelompok (Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha)
B. KERAGAAN P4S

1. Nama P4S : .........................................................


2. Alamat P4S (lengkap) : .........................................................
RT….../RW......
Desa ................................................
Kecamatan .......................................
Kabupaten/Kota ................................
Propinsi ............................................
Telepon : ................................Fax. : ................
HP : ..............................................................
E-mail : ..............................................................

3. Tata Letak Lokasi P4S :


a. Jarak dari ibukota Kabupaten :..............km, dari ibikota kecamatan............... km
b. Fasilitas jalan masuk ke P4S : jalan beraspal / jalan batu / jalan tanah.

4. Sejarah Perkembangan P4S :


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.

5. Susunan Organisasi
Fungsi dalam
No. Nama Jabatan Keterangan
Organisasi

6. Usahatani yang dikelola P4S yang merupakan komoditas unggulan adalah :


...................................................................Degan luas lahan :.......................... Ha dan produksi
sebesar : ..................../.................../..................

7. Fasilitas Umum yang ada di sekitar P4S adalah :


No Fasilitas Umum Jarak dari P4S Keterangan
1. Rumah makan/Restoran
2. Penginapan/Hotel
3. Pasar/Warung
4. Wartel/Warnet
5. Puskesmas
6. Kantor Dinas/Balai : ……………
7. Terminal angkutan Umum (mikrolet/bis)
… ……………………………………

8. Sarana dan prasarana yang dimiliki P4S


Luas Kapasitas
No Fasilitas Jumlah (Unit) Kondisi
(m2,Ha) (Orang)
1 2 3 4 5 6
1. Kantor
- Meja
- Kursi
- Komputer
- Mesin Tik
- Arsip
2. Ruang Belajar
- Meja
- Kursi
- Papan tulis/
Whiteboard
3. Lahan Praktek
- ………………
- ………………
4. Lahan Percontohan
5. Laboratorium/
Bengkel Kerja

1 2 3 4 5 6

6. Perpustakaan
- Meja
- Kursi
- Buku, jenis buku :
a. .................
b. .................
c. ................
7 Asrama
- Kamar
8 Alat & Mesin Pertanian
a. ...........................
b. ...........................
c. ...........................
d. ...........................
e. ...........................

9 Kendaraan Roda dua /Roda


Empat
a. ...........................
b. ...........................
10 Gudang
11 MCK (Mandi, Cuci, Kakus)
12. Penerangan:
a. PLN
b. PLN + Genset Kecil
c. PLN + Genset Besar

9. Kelompok Tani Yang Tergabung Dalam P4S


Jumlah
No Nama Kelompok Tani Jenis Usaha
Anggota

C. PELATIHAN

1. Jenis Pelatihan yang Dilaksanakan


Frekuensi
Jumlah Minimum
No. Jenis Pelatihan Lama Pelatihan Pelatihan per
Peserta yang Ikut
tahun (kali)

2. Jenis Pelatihan yang Sering Dilaksanakan


Jumlah Frekuensi
Lama
No. Nama Pelatihan Alumni Pelatihan per
Pelatihan
(Orang) tahun (kali)
3. Nama Instruktur P4S Berdasarkan Bidang Keahliannya
Status (Petani /
Penyuluh / Pegawai /
No. Nama Instruktur Bidang Keahlian Keterangan
Pensiun / lainnya
sebutkan )

5. Rencana Pelatihan/Magang di P4S


No. Nama Pelatihan/Magang Jadwal Pelaksanaan Kerjasama dengan

6. Kerjasama antara P4S dengan P4S, Dinas-dinas, Lembaga/Instansi lain (LSM/Perguruan


Tinggi/Lembaga Pelatihan/Lembaga Penelitian/Lembaga Keuangan/Bank/lain-lain).
Jenis kerjasama dalam
Lembaga yang Jenis kerjasama
pengembangan Bulan, Bulan,
No bekerjasama dengan dalam bidang
Pelatihan (tukar- tahun tahun
P4S agribisnis
menukar instruktur)
D. SUMBERDAYA MANUSIA

1.Tingakat Pendidikan
SLTP/ SMU/
<SD/MI SD/MI MTs Ma Sarjana
No. Posisi dalam P4S
L P L P L P L P L P
1. Tenaga Kerja

a. Anggota Keluarga

b. TK Luar

Jumlah

2. Umur
<15 15-24 25-34 35-44 45-44 >54
No Posisi dalam P4S L P L P L P L P L P L P
1. Tenaga Kerja

a. Anggota Keluarga

b. TK Luar

Jumlah

E. POTENSI USAHA

1. Usaha di Bidang Pertanian


Produksi /Volume Pemasaran
No. Jenis Usaha Sekarang Kapasitas Volume Lokasi Peluang Pendapatan

2. Usaha di Luar Pertanian


Produksi /Volume Pemasaran
No Jenis Usaha Sekarang Kapasitas Volume Lokasi Peluang Pendapatan
3. Sumber dan Jumlah Modal Usaha
Modal
No. Jenis Usaha Awal Sekarang Sumber Dana

4. Pendapatan Per Tahun


No. Jenis Usaha Modal Awal Modal Sekarang

1 Usaha di bidang Pertanian

2 Usaha di bidang Non Pertanian

Jumlah
F. PENGEMBANGAN P4S
1. Dampak terhadap masyarakat di sekitarnya (khususnya berfungsi sebagai Klinik
Konsultasi Agribisnis)
Materi dominan yang dibacakan
Frekuensi
- Pasar
Asal tamu yang datang (Jumlah Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem
No. - Permo-
ke P4S orang / Agribisnis Agribisnis Agribisnis
dalan
bulan) Hulu On Farm Hilir

1 Lingkup RW

2 Lingkup Desa

3 Lingkup Kecamatan

4 Lingkup Kabupaten

5 Lingkup Provinsi

6 Lingkup Pusat

7 Luar Negeri

2. Permasalahan dalam pengembangan P4S dan upaya pemecahannya.


No. Permasalahan Upaya Pemecahan

Lembang,....................................

ENUMERATOR

NIP.
Lampiran 2. Surat Registrasi P4S

SURAT REGISTRASI P4S

Berdasarkan hasil identifikasi P4S *), dengan ini dinyatakan bahwa P4S di bawah ini telah memenuhi
persyaratan minimal **) sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S):

1. Nama P4S : …………………………………………………


2. Nama Ketua Pengelola : ……………………………………………………
3. Alamat (lengkap) : ……………………………………………………
……………….................. Kode Pos........
Telepon/ Fax : ………………………
HP : .................................
E-mail : ……………………...
4. Tempat/Tgl. Lahir (umur) : ……………………………………………………
5. Pendidikan Terakhir : ...…………………………………………………
6. Usahatani yang Dikelola : ........................................................................
.........................................................................
7. Jenis Pelatihan/Permagangan
yang Ditawarkan : ........................................................................
.........................................................................

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

...........................,......................20.......
Kepala Dinas.....................
..............................................................................

..................................................
NIP............................................

*) Identifikasi dilakukan melalui pengisian skor untuk setiap sub komponen


berdasarkan Indikator yang ditetapkan (lihat formulir 2).
**) P4S dapat diberikas surat registrasi apabila telah mencapai skor minimal
untuk setiap sub komponen yang dinilai (lihat formulir 2)
Lampiran 3. Indikator Penilaian P4S

INSTRUMEN PENILAIAN P4S BERPRESTASI

Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
I Sarana Prasarana A. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
Proses praktek selama 3 tahun
Pembelajaran terakhir baik dilihat dari
(10 %) aspek kepemilikan, 2 Tetap 4-6
jumlah dan mutunya
(contohnya lahan,
kandang, alat -alat 3 Meningkat 7-10
pengolahan hasil, green
house, rumah kompos,
alsintan, bengkel kerja,
laboratorium)
B. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
ruang belajar selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (tersedia kursi,
meja, 3 Meningkat 7-10
penerangan/lampu,
ventilasi)
C. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
sarana belajar/alat
bantu belajar selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (projector/LCD,
white board/papan
tulis/peta singkap, 3 Meningkat 7-10
sound system, alat
peraga/slide, TV,
radio/tape/VCD player)
D. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
kesekretariatan selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (ruangan, meja
kursi, filling cabinet,
komputer/laptop/mesin 3 Meningkat 7-10
ketik, buku tamu)

E. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67


perpustakaan selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek
2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (ruangan, rak
buku/lemari, meja kursi,
3 Meningkat 7-10
katalog, jumlah dan jenis
buku)
F. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
pemondokan peserta
selama 3 tahun terakhir
baik dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (tempat tidur,
kasur, lemari, 3 Meningkat 7-10
penerangan, MCK,
cermin dan meja belajar)
Total Nilai
Komponen
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
II Kelembagaan A. Struktur organisasi 1 Menurun 1-3 3,33
(20 %)
2 Tetap 4-6

3 Meningkat 7-10

B. Uraian tugas pengurus 1 Ada, tidak 1-3 3,33


tertulis

2 Ada, tertulis, 4-6


kurang
lengkap
3 Ada, tertulis, 7-10
lengkap

C. AD/ART 1 Tidak ada 1-3 3,33

2 Dalam proses 4-6

3 Ada 7-10

D. Badan hukum 1 Tidak ada 1-3 3,33

2 Dalam proses 4-6

3 Ada 7-10

E. Manajemen 1 Pelaksanaan 1-3 3,33


tidak sesuai
dengan uraian
tugas
2 Pelaksanaan 4-6
kurang sesuai
dengan uraian
tugas
3 Pelaksanaan 7-10
sesuai dengan
uraian tugas
F. Kepemimpinan 1 Tidak mampu 1-3 3,33
menggerakkan
organisasi
2 Kurang 4-6
mampu
menggerakkan
organisasi
3 Mampu 7-10
menggerakkan
organisasi
Total Nilai
Komponen
III Penyelenggaraan A. Paket pelatihan / 1 Tidak ada 1-3 6
Pelatihan / permagangan
Permagangan [kurikulum (materi, pola, 2 Ada, kurang 4-6
(30%) waktu, metoda) & biaya] lengkap
3 Ada & lengkap 7-10
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
B. Pelaksanaan 1 Tidak ada 1-3 6
(pendaftaran peserta,
panduan, ATK peserta,
bahan ajar, bahan 2 Ada, kurang 4-6
praktek, evaluasi awal lengkap
dan evaluasi akhir
peserta, RTL peserta, 3 Ada & lengkap 7-10
evaluasi
penyelenggaraan)
C. Jenis pelatihan / 1 Diklat yang 1-3 6
permagangan di P4S tidak terkait
dengan sektor
pertanian
2 Diklat 4-6
pertanian
bukan
unggulan P4S
3 Diklat 7-10
teknologi
unggulan P4S
D. Sumber dana 1 APBN / APBD 1-3 6

2 Swasta 4-6

3 Swadana 7-10

E. Intensitas pelatihan / 1 < 5 kali 1-3 6


permagangan setahun

2 5 - 10 kali 4-6
setahun

3 > 10 kali 7-10


setahun

Total Nilai
Komponen
IV Ketenagaan (15%) A. Pengembangan SDM 1 Tidak pernah 1-3 7,5
(mengikuti
latihan/magang atau
belajar sendiri di bidang 2 Pernah, tapi 4-6
manajemen, sebagian
kewirausahaan, 3 Pernah dan 7-10
metodologi dan teknis seluruhnya
pertanian)
B. Ketersediaan Fasilitator 1 Semua dari 1-3 7,5
/ Instruktur diklat luar P4S
unggulan P4S
2 Sebagian dari 4-6
luar P4S
3 Semua dari 7-10
P4S
Total Nilai
Komponen
V Pengembangan A. Skala/omzet usaha per 1 < Rp. 300 juta 1-3 5
Usaha Agribisnis tahun selama 3 tahun
(25%) terakhir 2 Rp. 300 Juta - 4-6
Rp. 2,5 M
3 > Rp. 2,5 M 7-10
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
B. Produk usaha 1 Produk 1-3 5
unggulan
2 Produk 4-6
unggulan
dengan
Kemasan
3 Produk akhir 7-10
bernilai
tambah tinggi
C. Teknologi Yang 1 Teknologi 1-3 5
diterapkan yang sudah
ada
2 Memodifikasi 4-6
teknologi yang
sudah ada
3 Teknologi 7-10
yang
ditemukan
Sendiri
D. Jaringan pemasaran 1 Desa / 1-3 5
Kecamatan
2 Kabupaten / 4-6
Provinsi
3 Antar Provinsi 7-10
/ Luar Negeri
E. Kemitraan (intensitas, 1 Kemitraan 1-3 5
mutu kemitraan dan informal
skala kemitraan) (tanpa MoU
tertulis)
2 Kemitraan 4-6
semi formal
(ada MoU
tanpa Notaris)
3 Kemitraan 7-10
formal (ada
MoU/kontrak
di hadapan
Notaris)
Total Nilai
Komponen

*) Catatan :

Agar dilengkapi dengan data informasi tentang:


1. Banyaknya kunjungan ke P4S;
2. Adanya penghargaan yang diterima P4S;
3. Kerjasama dengan perguruan tinggi/litbang/swasta.
MANFAAT KEBERADAAN P4S
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................................
Kelompok Tani : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
................................................................................................

Menyatakan bahwa:
P4S : ................................................................................................
Klasifikasi : Pratama/Madya/Utama Tahun .......................
Nama pengelola : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
................................................................................................

Telah memberikan manfaat terhadap pengembangan pertanian di daerah sekitar P4S denganrincian

Nilai
No. Uraian
Sangat Cukup Kurang Tidak
Puas Puas Puas Puas Puas
(10) (8) (6) (4) (2)
1 Usaha tani P4S sebagai contoh yang dapat
memotivasi petani untuk berusaha tani
lebih maju.
2 Pemanfaatan fasilitas P4S oleh
petani/masyarakat di sekitarnya dalam
berlatih/magang.
3 Pelayanan konsultasi pengelola/ pengurus
P4S kepada petani /masyarakat
disekitarnya.
4 Penyediaan informasi pertanian kepada
petani/masyarakat melalui pemanfaatan
buku, brosur, leaflet, internet, televisi dan
lain-lain.

*) berikan tanda (√) sesuai dengan penilaian standar pada kolom yang tersedia

.................., ......................... 20

.......................................................
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN
P4S

Nilai Komponen Rata-Rata


Jumlah Nilai
No Nama P4S Total
Nilai Manfaat
Pengembangan Nilai
Sarana Penyelenggaraan Komponen Keberadaan
Kelembagaan Ketenagaan Usaha
Prasarana Pelatihan/Permagangan P4S
Agribisnis

.......................,.................... 20....
Tim Penilai Daerah

1.........................

2.........................

3.........................
PENILAIAN KLASIFIKASI P4S

Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
I Sarana Lahan/Kandang/ a. Tidak sesuai 10 10% 0.5
Prasarana Tempat Usaha b. Kurang sesuai 15 1.5
Tani
c. Sesuai skala ekonomi 20 2.5
Ruang Belajar a. Kapasitas ≤ 10 orang 10 0.5

b. Kapasitas 11-20 orang 15 1.5


c. Kapasitas > 20 orang 20 2.5
Sarana Belajar a. Sangat sederhana :
tikar, papan tulis 10 0.5
b. Sederhana : karpet,
white board 15 1.5
c. Modern : bangku belajar,
LCD, komputer 20 2.5
Ruang Sekretariat a. Belum ada 10 0.5
b. Ada, semi permanen 15 1.5
c. Ada, permanen 20 2.5
Sarana a. Kurang : mesin tik,
meja kursi 10 0.5
Kesekretariatan
b. Cukup : mesin tik, filling
cabinet, meja kursi 15 1.5
c. Lengkap: komputer,
filling cabinet, meja kursi 20 2.5
kantor, kursi tamu
Teknologi a. Sederhana 10 0.5
Pertanian
b. Semi Modern 15 1.5
c. Modern 20 2.5
Ruang a. Belum ada, 10 0.5
Perpustakaan b. Ada, menyatu dengan
15 1.5
ruang lain
c. Ada, ruang khusus 20 2.5
Asrama a. Belum ada, masih di
rumah petani 10 0.5
b. Ada, kapasitas ≤ 20
orang 15 1.5
c. Ada, kapasitas > 20
orang 20 2.5
Sarana MCK a. Ada, belum memadai 10 0.5
b. Ada, cukup memadai 15 1.5
c. Ada, sangat memadai 20 2.5
Penerangan a. Belum ada dari PLN 10 0.5
b. Ada dari PLN 15 1.5
c. Ada dari PLN dan 20 2.5
memiliki cadangan
generator
Akses ke Jalan a. Bisa, jalan kaki 10 0.5
b. Bisa, kendaraan roda 2 15 1.5
c. Bisa, kendaraan roda 4 20 2.5
Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
II Kelembagaan Struktur a. Belum ada, 10 20% 1.25
Organisasi
b. Ada, belum tertulis 15 3
c. Ada, sudah tertulis 20 4.75
Uraian Tugas a. Belum ada, 10 1.25
Pengurus b. Ada, belum
15 3
dilaksanakan
c. Ada, sudah
dilaksanakan 20 4.75
AD/ART a. Belum ada, 10 1.25
b. Ada, belum dinotariskan 15 3
c. Ada, sudah dinotariskan 20 4.75
III Penyelenggara Materi a. Belum tertulis 10 30% 1.25
an Pelatihan/ b. Tertulis dalam bentuk
Permagangan lembar persiapan 15 4.5
pembelajaran
c. Tertulis dalam bentuk
20 7.75
modul
Frekuensi dan a. ≤ 2 kali setahun 10 1.25
Intensitas
b. 3-6 kali setahun 15 4.5
c. > 6 kali setahun 20 7.75
Pembinaan a. ≤ 3 kelompoktani 10 1.25
b. 4-6 kelompoktani 15 4.5
c. > 6 kelompoktani 20 7.75
IV Ketenagaan Fasilitator a. Pengelola sendiri 10 15% 1.25
b. Pengelola dibantu
15 2.25
pengurus P4S
c. Pengelola dibantu
narasumber dari luar 20 3.25
P4S
Kompetensi a. Belum pernah mengikuti
0 0
Fasilitator pelatihan
b. Pernah mengikuti
10 1.25
pelatihan teknis
pertanian
15 2.25
c. Sering mengikuti
pelatihan teknis
pertanian
d. Pernah
mengikuti 20 3.25
Pelatihan bagi
Fasilitator
Tenaga a. Belum ada 10 1.25
Kepengurusan
b Ada, belum lengkap 15 2.25
c. Ada, lengkap 20 3.25
Pengembangan a. Belum pernah mengikuti
10 1.25
Tenaga pelatihan
Kepengurusan b. Pernah mengikuti
15 2.25
pelatihan
manajemen P4S
20 3.25
c. Pernah
mengikuti
pelatihan
manajemen P4S
dan Metodologi
Pelatihan P4S
Pengakuan Pihak a. Belum pernah melatih di
tempat lain 10 1.25
Luar
b. Pernah melatih di
tempat lain 15 2.25
c. Sering melatih di tempat
20 3.25
lain
Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
V Pengembanga Pengembangan a. Belum ada 10 25% 1.25
n Usaha dan Usaha b. Ada, masih terbatas on
Jejaring Kerja 15 3.75
farm
c. Ada, on farm dan off
20 6.25
farm
Jejaring Usaha a. Belum ada 10 1.25
b. Ada, dengan mitra
15 3.75
usaha lokal
c. Ada, dengan mitra usaha
regional nasional, dan 20 6.25
internasional
Jejaring Kerja a. Belum ada 10 1.25
Pelatihan/Permaga
b. Ada dengan sesama P4S 15 3.75
ngan
c. Ada dengan luar P4S 20 6.25
100%

Keterangan :
Pratama Madya Utama
I Sarana Prasarana 5.50 – 11.75 12.00 – 17.50 18.00 – 27.50
II Kelembagaan 3.75 – 8.00 8.15 – 11.50 11.75 – 14.25
III Penyelenggaraan
3.75 – 9.75 10.00 – 18.25 18.50 – 23.25
Pelatihan/permagangan
IV Ketenagaan
6.25 – 10.50 10.75 – 13.00 13.25 – 16.25

V Pengembangan Usaha
3.75 – 9.75 10.00 – 14.75 15.00 – 18.75
dan Jejaring Kerja

Nilai Kumulatif Skor Hasil Penilaian Klasifikasi P4S

Nilai Kumulatif
No Klasifikasi
Terendah Tertinggi

1 Pratama 25.00 50.00

2 Madya 50.01 75.00

3 Utama 75.01 100


KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS METODOLOGI PELATIHAN BAGI P4S

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I. KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Pengembangan P4S 2
2. Pengembangan Budaya Kerja 2
II. KELOMPOK INTI 34
1. Menganalisis Kebutuhan Pelatihan 6
2. Merancang Pelaksanaan Pelatihan 6
3. Menyusun Bahan Ajar 10
4. Mengajar Orang Dewasa 12
III KELOMPOK PENUNJANG 2
1. Menyusun Rencana implementasi 2

Jumlah JP (@45’) 40
KURIKULUM PELATIHAN BAGI INSTRUKTUR P4S (TOT)

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I. KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan P4S 2
2. Moral dan Etika 2
II. KELOMPOK INTI 18
1. Prinsip-Prinsip Belajar Orang Dewasa 2
2. Cara melaksanakan AKP dan menyusun kurikulum 2
3. Pengemasan materi pelatihan/permagangan bagi 4
petani:
a. Penyusunan lembar persiapan pembelajaran ;
b. Pembuatan dan penggunaan alat bantu
belajar/berlatih;
c. Perumusan materi dan jadwal belajar;
4. Teknik penyampaian materi pembelajaran: 6
a. Sikap sebagai instruktur/fasilitator yang
profesional;
b. Teknik komunikasi belajar yang efektif;
c. Strategi menggunakan berbagai metoda belajar
yang efektif;
d. Team Teaching.
5. Evaluasi Proses Pembelajaran 2
6. Pemanfaatan IT dalam proses permagangan 2
III KELOMPOK PENUNJANG 2
1. Rencana implementasi 2

Jumlah JP (@45’) 24
KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN P4S

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Pengembangan P4S 2
2. Motivasi 2
II KELOMPOK INTI 24
1. Dasar-Dasar Manajemen 6
2. d. Manajemen Pelatihan/Permagangan 6
3. e. Manajemen SDM 4
4. Kepemimpinan 4
5. Organisasi Manajemen P4S 4
III KELOMPOK PENUNJANG 4
1. Menyusun Rencana Implemantasi 2
2. Komitmen Berlatih 2

Jumlah JP (@45’) 32
Roadmap P4S sebagai Pembaharu
Perdesaan Tahun 2022 s.d 2027
KATA PENGANTAR

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah kelembagaan


pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh
pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok untuk
mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya perubahan sosial
ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan
perdesaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Dengan memperhatikan perubahan pada lingkungan strategis
pembangunan pertanian yang di antaranya ditandai dengan perubahan iklim
global, dampak Pandemik Covid-19, ancaman krisis pangan global maupun
lambatnya regenerasi petani, maka Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya sangat penting untuk dapat menjalankan perannya sebagai agen
pembaharu perdesaan tidak hanya mencetak petani wirausaha, berkolaborasi
dengan berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian/lembaga lain dalam
pembangunan perdesaan dengan tetap mempertahankan pertanian sebagai
leading sektornya, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mau dan
mampu menjadi petani sebagai sebuah profesi yang membanggakan. Untuk itu
diperlukan Roadmap sebagai acuan dalam mencapai sasaran pengembangan P4S
sebagai Pembaharu Perdesaan

Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai


Pembaharu Perdesaan tahun 2022-2027 mencakup Strategi, Rencana Aksi dan
Kebijakan Pemerintah.

Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai


Pembaharu Perdesaan ini masih berupa konsep yang terus berkembang serta
akan terus diperbaiki sesuai dengan masukandari pemangku kepentingan serta
kondisi terkini. Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Tim
Penyusun, Kontributor dari Forum Komunikasi P4S Nasional, Forum Komunikasi
P4S Wilayah atas kerja kerasnya dalam penyusunan Roadmap Pusat Pelatihan

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 i


Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-
2027.

Kami sangat mengharapkan masukan untuk perbaikan dan


penyempurnaan Roadmap ini. Semoga Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian
Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 ini
bermanfaat bagi yang memerlukan.

Lembang, November 2022


Kepala
Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii
TIM PENYUSUN ..................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................................. 3
II. KERAGAAN...................................................................................................................... 4
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA(P4S) .................................... 4
2.1 Kondisi Umum .......................................................................................................... 4
III. PERMASALAHAN ........................................................................................................... 6
3.1 Penumbuhan ............................................................................................................ 6
3.2 Penguatan ................................................................................................................ 6
3.3 Pengembangan......................................................................................................... 6
IV. KEBUTUHAN DAN SASARAN KEGIATAN ........................................................................ 7
V. ANALISIS SWOT .............................................................................................................. 8
5.1 Kekuatan................................................................................................................... 8
5.2. Kelemahan............................................................................................................... 9
5.3 Peluang ..................................................................................................................... 9
5.4 Ancaman................................................................................................................... 9
5.5 Matriks Strategi SWOT ............................................................................................. 9
VI. STRATEGI, RENCANA AKSI, DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH .................... 11
6.1 Strategi ................................................................................................................... 11
6.2 Rencana Aksi .......................................................................................................... 12
6.3 Dukungan Kebijakan Pemerintah ........................................................................... 14
VII. PENUTUP .................................................................................................................... 15

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 iii


TIM PENYUSUN

Pengarah
1. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;
2. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian.
Penanggung Jawab
Dr. Ir. Ajat Jatnika
Kontributor
1. Andi BB Abdullah
2. Andi Lestari
3. Fahmi
4. Nursobah
5. Ahmad Fahrizal
6. Heri Kurniawan
7. Teguh Kartono
8. Widianto
9. Apandi
10. Suhandi
11. SitiKarimatun
12. Teddy R
13. Harun Arasyid
14. Eka Harisuparman
Anggota
1. Aris Hanafiah, STP, MP.
2. Drs. Taufik Lukman, MP.
3. Achmad Handyoko, SE, M.Si.
4. Yanissa Nuraeni K, S.Pd, M.AP.
5. Ganjar Nurcahyana, ST, MM.
6. Chetty Meitrianty, SIP, M.Sc.
7. Gungun Amara, ST, MT.
8. Dary Farah Fikriyah, S.K.Pm.
9. Arinda Dyahartanti, S.Kom.
10. Irpan Anugrah, ST.
11. Yopi Sepriana, S.Kom

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 iv


ROADMAP PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)
SEBAGAI PEMBAHARU PERDESAAN TAHUN 2022-2027

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan satu bentuk
kelompok swadaya (self-help group) yang didirikan, perorangan atau kelompok,
dan dikelola petani serta dimanfaatkan untuk proses pembelajaran “dari-petani-
kepada-petani”. Petani belajar dan tinggal bersama petani maju dipraktekkan
sebelum tahun 1983 yang diprakarsai oleh para petani yang berhasil
dalam usahataninya antara lain H. Djuhiya, H. Siroj, dan Kadir Rasyidi. Seiring
dengan bertambahnya jumlah petani dan kelompok tani yang berhasil dalam
usahataninya, serta dirasakan semakin pentingnya peranan lembaga
permagangan/pelatihan swadaya ini terhadap pembangunan sumberdaya
manusia pertanian, maka Badan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
Pertanian, Departemen Pertanian pada tahun 1990, memberikan nama pada
kelembagaan pelatihan swadaya ini Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya pada tahun 1990.
Sesuai data pada Pusat Pelatihan Pertanian (2022), P4S di Indonesia
tercatat berjumlah 1.562 dengan sebaran di setiap propinsi sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia *)
No. Propinsi Jumlah % No. Propinsi Jumlah %
1. Aceh 23 1,47 16. Kalimantan Tengah 30 1,92
2. Bali 46 2,94 17. Kepulauan Bangka Belitung 14 0,90
3. Banten 48 3,07 18. Lampung 42 2,69
4. Bengkulu 35 2,24 19. Maluku Utara 2 0,13
5. DI Jogjakarta 82 5,25 20. Nusa Tenggara Barat 59 3,78
6. DKI Jakarta 37 2,37 21. Nusa Tenggara Timur 58 3,71
7. Gorontalo 22 1,41 22. Riau 12 0,77
8. Jambi 34 2,18 23. Sulawesi Barat 10 0,64
9. Jawa Barat 313 20,04 24. Sulawesi Selatan 39 2,50
10. Jawa Tengah 242 15,49 25. Sulawesi Tenggara 23 1,47
11. Jawa Timur 166 10,63 26. Sulawesi Utara 22 1,41
12. Kalimantan Barat 24 1,54 27. Sulawesi Tengah 18 1,15
13. Kalimantan Timur 35 2,24 28. Sumatera Barat 42 2,69
14. Kalimantan Selatan 33 2,11 29. Sumatera Selatan 25 1,60
15. Kalimantan Utara 15 0,96 30. Sumatera Utara 11 0,70
*)
Keterangan: Data Puslatan (2022)

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 1


Pelatihan/magang yang diselenggarakan P4S disesuaikan dengan jenis
usahatani yang dikembangkan di P4S tersebut yang dikelompokkan menjadi: 1)
Hulu: pembibitan tanaman utamanya buah, pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) dan bio-gas, penyewaan alsintan; 2) On-farm: budidaya komoditas
tanaman pangan (padi, jagung atau palawija), hortikultura (sayuran, tanaman
hias, buah-buahan), peternakan (sapi, kambing, ayam, burung puyuh),
perkebunan (kopi, coklat, vanili), maupun integrated farming system (gabungan
sayur, sapi, ikan); dan 3) Off-farm: olahan hasil pertanian dan pemasaran.
Penerapan teknologi pertanian di masing-masing P4S relatif lebih maju dan
berkembang dibandingkan dengan para petani di sekitarnya mulai penerapan
teknologi tepat guna hingga pemanfaatan mekanisasi pertanian dan smart
farming. Sebagian P4S juga menerapkan pertanian organik (pertanian
regeneratif), dan beberapa P4S juga sudah berorientasi ekspor komoditas
pertanian. Para peserta yang mengikuti pelatihan/magang ke P4S tidak hanya
para petani, tetapi juga siswa/mahasiswa, serta masyarakat umum yang
berminat untuk belajar tentang pertanian yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia maupun luar negeri.
Pedoman Pembinaan kelembagaan P4S mengacu pada Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) No. 33 Tahun 2016 yang terbagi menjadi 4 (empat) kelas,
yaitu: Pratama, Madya, Utama, dan Aditama. Pada Klasifikasi P4S tersebut
didasarkan atas komponen: sarana/prasarana yang dimiliki, kelembagaan,
penyelenggaraan pelatihan/permagangan, ketenagaan, dan pengembangan
usaha dan jejaring kerja. Permentan No. 33 Tahun 2016 merupakan perbaikan
dari Permentan No. 3 Tahun 2010 yang membina P4S berdasarkan 3 (tiga) kelas
(Pemula, Madya, dan Utama) dan dimasukkannya pedoman bagi pembina,
pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya. Pengusulan perbaikan
Permentan No. 33 Tahun 2016 dengan mengembalikan klasifikasi menjadi 3
(tiga) kelas P4S yaitu: Pratama, Madya, dan Utama.
Beberapa jenis perubahan pada lingkungan strategis pembangunan
pertanian dewasa ini, seperti terjadinya perubahan iklim global, krisis pangan

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 2


global dan mendesaknya regenerasi petani, diharapkan P4S mampu berperan
mencetak petani unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing untuk
dalam menyiapkan bahan pangan, mengurangi laju impor komoditas pertanian
(mis. kedelai, daging sapi, terigu, bawang putih), menjadi pemasok (supplier)
atau bahkan eksportir komoditas pertanian, juga dapat membantu menyiapkan
para petani muda milenial sebagai pengganti atau penerus pelaku utama
dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Di
sisi lain, peran pengelola P4S juga diharapkan secara proaktif dapat menjalin
jejaring kerja dan usaha yang lebih luas di desanya, tidak hanya dengan
pemangku kepentingan lingkup pertanian tetapi juga dengan sektor-sektor
terkait lainnya termasuk: BUMN, perdagangan, koperasi usaha kecil dan
menengah pariwisata dan ekonomi kreatif, perikanan dan kelautan, lingkungan
hidup dan kehutanan, pemuda dan olah raga, serta desa pembangunan daerah
tertinggal dan transmigrasi. Oleh karenanya, P4S sudah saatnya menjadi
pembaharu perdesaan untuk dapat mempengaruhi, mengawal dan mendorong
tercapainya perubahan sosial ekonomi baik secara internal maupun eksternal
menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri.
Guna mempertegas arah dalam rangka pengembangan peran P4S sebagai
pembaharu perdesaan ini, disusunlah panduan pengembangan P4S yang
dituangkan dalam dokumen peta jalan (roadmap) menuju sasaran yang
diharapkan yaitu mencetak petani wirausaha yang produktif, efisien, mandiri dan
berdaya saing.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan disusunnya roadmap ini adalah untuk memberikan
arah pengembangan P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan sebagai dasar dalam
penyediaan dokumen perencanaan terkait upaya strategis dalam
mempersiapkan generasi petani yang diharapkan mampu mencetak petani
wirausaha unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing yang dapat
dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan petani
dan kelembagaannya pada tahun 2022-2027.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 3


II. KERAGAAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA(P4S)

2.1 Kondisi Umum


Berdasarkan Permentan No. 33 tahun 2016 terdapat instrumen klasifikasi
P4S yang menunjukkan adanya 5 (lima) komponen penilaian, yaitu (1) Sarana
Prasarana, (2) Kelembagaan, (3) Penyelenggaraan Pelatihan/ Permagangan, (4)
Ketenagaan dan Pengembangan usaha dan (5) Jejaring Kerja. Kondisi Umum
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia, yang
tepatnya berada dibawah binaan Kementerian Pertanian sesuai permentan
tersebut diatas, tersaji dalam tabel 2 sebagai berikut:
Tabel.2 Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia *)
No. Propinsi Kelas Jumlah
Pratama Madya Utama
1. Aceh 9 13 0 22
2. Bali 14 29 3 46
3. Banten 25 14 9 48
4. Bengkulu 29 6 0 35
5. DI Jogjakarta 46 23 13 82
6. DKI Jakarta 19 14 4 37
7. Gorontalo 17 5 0 22
8. Jambi 17 17 1 34
9. Jawa Barat 81 179 53 313
10. Jawa Tengah 105 112 25 242
11. Jawa Timur 75 67 24 166
12. Kalimantan Barat 16 3 5 24
13. Kalimantan Timur 19 16 0 35
14. Kalimantan Selatan 27 6 0 33
15. Kalimantan Utara 8 7 0 15
16. Kalimantan Tengah 23 6 1 30
17. Kepulauan Bangka Belitung 9 4 1 14
18. Kepulauan Riau 0 0 0 0
19. Lampung 14 23 5 42
20. Maluku 0 0 0 0
21. Maluku Utara 0 1 1 2
22. Nusa Tenggara Barat 32 25 2 59
23. Nusa Tenggara Timur 15 37 6 58
24. Papua 0 0 0 0
25. Papua Barat 0 0 0 0
26. Riau 7 5 0 12
27. Sulawesi Barat 3 5 2 10
28. Sulawesi Selatan 18 20 1 39
29. Sulawesi Tenggara 11 12 0 23
30. Sulawesi Utara 14 5 3 22
31. Sulawesi Tengah 8 8 2 18
32. Sumatera Barat 21 20 1 42
33. Sumatera Selatan 18 6 1 25
34. Sumatera Utara 5 5 1 11
Jumlah 705 693 164 1.562
Persentase 45,13% 44,37% 10,50% 100.00%
*)
Keterangan: Data Puslatan (2022)

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 4


Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 3 (tiga) kelas P4S
yaitu : Pratama, Madya dan Utama dengan jumlah 1.562 P4S. Apabila
dipersentasekan menjadi 45,13% kelas Pratama, 44,37% kelas Madya dan
10,50% kelas Utama. Sertifikat klasifikasi P4S tersebut dikeluarkan oleh Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP)
Kementerian Pertanian.
Dalam perjalanannya P4S yang sudah terbentuk selama hampir 30 tahun
masih belum banyak dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat pertanian di
perdesaan termasuk beberapa Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota yang ada di
Indonesia, sehingga ini menyebabkan belum semua provinsi di Indonesia
memiliki P4S, yaitu: Maluku, Papua, Papua Barat dan Kepulauan Riau.
Dalam pengelolaan P4S masih diperlukan pengembangan terutama untuk
ketersediaan data pelatihan atau magang berdasarkan komoditas pertanian
unggulan yang ada di P4S. Dengan demikian masyarakat pertanian yang
membutuhkan informasi tersebut dapat dengan mudah untuk mengaksesnya.
Koordinasi dan komunikasi masih menjadi hal yang tidak mudah untuk
dilakukan. Sehingga menyebabkan beberapa perubahan yang terjadi dalam
kepengurusan P4S tidak terinformasikan ke pembinanya, dalam hal ini Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota dan Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
Pertanian.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 5


III. PERMASALAHAN

Secara garis besar permasalahan yang terjadi pada P4S dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu: penumbuhan, penguatan, dan pengembangan P4S.

3.1 Penumbuhan
1) Belum munculnya keinginan petani berhasil atau petani maju yang sudah
melaksanakan proses pembelajaran (magang atau studi banding) bagi para
petani atau generasi muda di tempat usahataninya untuk mengusulkan
sebagai embrio (cikal-bakal) P4S;
2) Petani maju atau petani berhasil belum memahami prosedur pengajuan dan
penetapan P4S;
3) Dinas Pertanian kabupaten/kota setempat tidak/belum meregistrasi P4S;
4) Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota belum memahami fungsinya
sebagai Pembina P4S.

3.2 Penguatan
1) Sarana-prasarana pembelajaran yang tersedia di P4S belum memadai.
2) Pengelola P4S belum memperoleh pelatihan tentang manajemen P4S,
metodologi permagangan/pelatihan dan pelatihan bagi instruktur P4S.
3) Belum tersedianya data pelatihan atau magang di P4S berdasarkan komoditas
pertanian unggulan.
4) P4S belum memiliki standarisasi dalam melaksanakan pelatihan agribisnis
unggulan.
5) P4S belum memiliki jejaring kerja yang luas dengan berbagai pemangku
kepentingan dalam mencetak petani wirausaha dan regenerasi petani.

3.3 Pengembangan
1) Fasilitator atau Instruktur P4S belum tersertifikasi.
2) P4S belum memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK).
3) Baru sedikit pengelola P4S yang menjadi asesor dibidang pertanian.
4) Masih sedikit pengelola P4S yang memahami prosedur ekspor komoditas
pertanian.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 6


IV. KEBUTUHAN DAN SASARAN KEGIATAN

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Pusat Pelatihan Pertanian


Perdesaan Swadaya (P4S) pada BAB III di atas, maka dapat disusun beberapa
kegiatan yang dibutuhkan oleh P4S untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tabel.3 Kebutuhan dan Sasaran Kegiatan


Kebutuhan Sasaran Kegiatan
Penumbuhan Sosialisasi berkesinambungan yang dilakukan oleh
UPT Pelatihan beserta dengan FK Kabupaten
terhadap Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota
Penguatan • Pelatihan bagi Pengelola P4S
• Pelatihan bagi Instruktur/Fasilitator
• Studi banding ke P4S yang sudah berhasil
• Bantuan berupa Sarana dan Prasarana
Pembelajaran
• Legalitas kelembagaan
Pengembangan • Sertifikasi Kompetensi Instruktur/Fasilitator
• Sertifikasi bagi Asesor
• Pelatihan pasca panen dan pemasaran
berorientasi ekspor
• Mendirikan TUK bagi P4S kelas Utama

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 7


V. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah instrumen


perencanaan strategis klasik yang memberikan arahan dan dasar dalam
pengembangan suatu organisasi atau produk (dalam hal ini adalah P4S). Analisis
SWOT dikembangkan dengan memperhatikan faktor internal (strength-kekuatan
dan weakness-kelemahan) maupun faktor eksternal (opportunity-peluang dan
threat-ancaman). Instrumen ini merupakan cara sederhana untuk menyusun
sebuah strategi pengembangan.
Berdasarkan uraian kondisi keragaan P4S, permasalahan dan kondisi yang
diharapkan (sasaran berikut ini disarikan berbagai kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman beserta strategi dalam pengembangan P4S sebagai
Pembaharu Perdesaan.

5.1 Kekuatan
Kekuatan yang mendukung pengembangan P4S sebagai Pembaharu Perdesaan,
yaitu:
1) Tersedianya jumlah sumberdaya manusia di perdesaan;
2) Kesesuaian iklim dan agroekosistem yang luas;
3) Dukungan local wisdom; dan
4) Dukungan kebijakan pemerintah.
a. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian Perikanan, dan Kehutanan.
b. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani.
c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur.
d. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 33 Tahun 2016
tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian
Swadaya.
5) Para pengelola P4S sebagian besar merupakan para tokoh tani dan memiliki
pengaruh di pedesaan, sehingga bisa sebagai motor penggerak dan agen
pembaharu di perdesaan
6) Memiliki keunggulan dalam usahataninya

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 8


5.2. Kelemahan
Yang menjadi kelemahan dan mendukug pengembangan P4S sebagai Pembaharu
Perdesaan, yaitu:
1) Kapasitas pengelola P4S masih terbatas
2) Sarana-prasarana pembelajaran masih terbatas
3) Teknologi pertanian masih terbatas
4) Tingkat penerapan teknologi pertanian belum optimal
5) Akses terhadap permodalan masih sulit
6) FK P4S Nasional, FK P4S Wilayah dan FK P4S Kabupaten/Kota belum optimal
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

5.3 Peluang
Peluang yang dapat dijadikan sebagai faktor pendukung dalam pengembangan
P4S sebagai Pembaharu Perdesaan diantaranya sebagai berikut:
1) Antusias dan minat generasi muda di perdesaan untuk terjun di bidang
pertanian
2) Banyak orang kota yang kembali ke desa (Ruralisasi) untuk terjun ke pertanian
3) Banyak program/kegiatan dari K/L/Pemda/Swasta dalam pembangunan
perdesaan
4) Angkatan kerja di sektor pertanian yang makin bertambah

5.4 Ancaman
1) Perubahan Iklim Global
2) Bermunculan lembaga pelatihan swasta yang dikelola secara profesional.

5.5 Matriks Strategi SWOT


Kekuatan (Strength) : Kelemahan (Weakness) :
1 Tersedianya jumlah 1 Kapasitas pengelola P4S masih
sumberdaya manusia di terbatas
perdesaan;
2 Kesesuaian iklim dan 2 Sarana-prasarana pembelajaran
agroekosistem yang luas; masih terbatas
3 Dukungan local wisdom; 3 Teknologi pertanian masih terbatas
4 Dukungan kebijakan 4 Tingkat penerapan teknologi
pemerintah. pertanian belum optimal
5 Para Pengelola yang 5 Akses terhadap permodalan masih
merupakan tokoh yang sulit
berpengaruh, sehingga
bisa sebagai motor
penggerak dana gen
Pembaharu di Perdesaan
6 Memiliki keunggulan 6 Belum optimalnya peran dan fungsi
dalam berusahatani. FK yang disebabkan oleh belum
adanya peran dan fungsi FK secara
tertulis.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 9


Peluang (Opportunity) : Kekuatan x Peluang : Kelemahan x Peluang :
1 Antusias dan minat 1 Pengenalan Pertanian 1 Meningkatkan
generasi muda di kepada para generasi kompetensi Pengelola
perdesaan untuk muda oleh P4S P4S (Manajemen dan
terjun di bidang Teknis)
pertanian
2 Banyak orang kota 2 Pengenalan P4S 2 Mengoptimalkan sarana
yang kembali ke desa kepada Generasi prasarana
(Ruralisasi) untuk Muda pembelajaran/usahatani
terjun ke pertanian untuk menarik perhatian
dan minat generasi
muda
3 Banyak 3 Pendampingan 3 Optimalisasi peran FK
program/kegiatan dari pemanfaatan P4S dengan mendorong
K/L/Pemda/Swasta pelaksanaan program penyusunan peran dan
dalam pembangunan dalam pembangunan fungsi FK secara tertulis
perdesaan desa
4 Angkatan kerja di 4 Pengembangan 4 Pendampingan dalam
sektor pertanian yang metode akses permodalan
makin bertambah permagangan/
Pelatihan dan skala
usahatani

Ancaman (Threat) : Kekuatan x Ancaman : Kelemahan x Ancaman :


1 Perubahan iklim global 1 Meningkatkan 1 Pengenalan P4S
kompetensi pengelola Model sebagai
P4S (Manajemen & Pembaharu Perdesaan
Teknis)
2 Bermunculan 2 Pengenalan P4S 2 Pendampingan dalam
lembaga pelatihan Model sebagai akses permodalan
swasta yang dikelola Pembaharu Perdesaan
secara profesional

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 10


VI. STRATEGI, RENCANA AKSI, DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

6.1 Strategi
Pada tahap starting point telah diidentifikasi beberapa isu strategis yang
harus dilaksanakan oleh UPT Pelatihan lingkup Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
Pertanian selaku Pembina P4S di seluruh Indonesia berkaitan dengan
pelaksanaan tupoksinya, yaitu sebagai berikut:

Tabel.4 Kegiatan dan Strategi


Kegiatan/ Strategi
Program/Usaha
Penumbuhan § Sosialisasi kepada Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota terkait Tupoksinya sebagai
Pembina P4S
§ Kolaborasi dengan Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota untuk melakukan penumbuhan
P4S di wilayahnya

Penguatan § Peningkatan Kompetensi Pengelola P4S melalui


Pelatihan Manajemen P4S
§ Peningkatan Kompetensi Instruktur P4S melalui
Pelatihan bagi Instruktur
§ Peningkatan Sarana dan Prasarana melalui
pendistribusian Bantuan Pemerintah
§ Pengakuan kelembagaan P4S

Pengembangan § Pengembangan Kompetensi Instruktur melalui


Sertifikasi bagi Instruktur P4S
§ Sertifikasi bagi Asesor
§ Pendampingan dalam mengembangkan jejaring
kerjasama
§ Pelatihan pasca panen dan pemasaran
berorientasi ekspor

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 11


6.2 Rencana Aksi
Untuk menjalankan strategi penumbuhan, penguatan dan pengembangan
P4S sebagai Pembaharu Perdesaan perlu disusun rencana aksi. Rencana aksi ini
disusun selama 5 (lima) tahun dengan kegiatan: Reidentifikasi dan Verifikasi P4S,
Penumbuhan dan Penguatan P4S di 514 Kab/Kota, Peningkatan Kapasitas
Pengelola P4S melalui pelatihan dan pendampingan (Manajemen P4S,
Metodologi Pelatihan dan Permagangan, Magang Kewirausahaan dan Pelatihan
kepemimpinan), Pelaksanaan Pelatihan/ Permagangan Sesuai komoditas
unggulan
Penumbuhan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan (1 propinsi minimal 1
model), Penumbuhan P4S Baru dan Sertifikasi Kompetensi Instruktur/Fasilitator
P4S. Rencana aksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 12


Tabel. 5 Rencana Aksi P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022 - 2027

2022 2023 2024 2025 2026 2027


• Reidentifikasi dan Verifikasi P4S Peningkatan Peningkatan Kapasitas Peningkatan Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas
• Penumbuhan dan Penguatan P4S Kapasitas Pengelola Pengelola P4S melalui Kapasitas Pengelola Pengelola P4S melalui Pengelola P4S melalui
di 514 Kab/Kota P4S melalui pelatihan pelatihan dan P4S melalui pelatihan pelatihan dan pelatihan dan
dan pendampingan pendampingan dan pendampingan pendampingan pendampingan
1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S, 1. Manajemen P4S
2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi
Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan
Permagangan, Permagangan, Permagangan, Permagangan, Permagangan,
3. Magang 3. Magang 3. Magang 3. Magang 3. Magang
Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan,
4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan
kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan

Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan Pelatihan/


Pelatihan/ Permagangan Sesuai Pelatihan/ Permagangan Sesuai Permagangan Sesuai
Permagangan Sesuai komoditas unggulan Permagangan Sesuai komoditas unggulan komoditas unggulan
komoditas unggulan komoditas unggulan

Penumbuhan Model Penumbuhan Model P4S Penumbuhan Model Penumbuhan Model Penumbuhan Model P4S
P4S sebagai sebagai Pembaharu P4S sebagai P4S sebagai Pembaharu sebagai Pembaharu
Pembaharu Perdesaan (1 propinsi Pembaharu Perdesaan (1 Perdesaan (1 kecamatan
Perdesaan (1 propinsi minimal 1 model) Perdesaan (1 kecamatan minimal 1 minimal 1 model)
minimal 1 model) kabupaten/kota model)
minimal 1 model)
• Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S
Baru Baru Baru Baru Baru
• Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan
verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S
• Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Instruktur/Fasilitat Instruktur/Fasilitator Instruktur/Fasilitat Instruktur/Fasilitator Instruktur/Fasilitator
or P4S P4S or P4S P4S P4S

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 13


6.3 Dukungan Kebijakan Pemerintah
Guna menjalankan strategi pengembangan dan rencana aksi dengan baik untuk
mencapai sasaran diperlukan dukungan yang mencakup:
(a) Penyempurnaan Permentan No. 33 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Pusat
Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya, utamanya yang terkait: Penumbuhan,
Penguatan dan Pengembangan P4S di lingkup Kementerian Pertanian;
(b) Peraturan Menteri Pertanian No. 37/ Permentan/SM.120/8/2018 tentang Pedoman
Pelatihan Pertanian;
(c) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penumbuhan, Penguatan dan Pengembangan P4S.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 14


VII. PENUTUP

Kondisi dewasa ini yang dicirikan dengan perubahan iklim global, krisis pangan global
dan mendesaknya regenerasi petani, diharapkan P4S mampu berperan mencetak petani
wirausaha yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing.
Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sebagai Pembaharu
Perdesaan 2022-2027 merupakan arah pengembangan P4S sebagai dasar dalam penyediaan
dokumen perencanaan terkait upaya untuk menumbuhkan, menguatkan, dan
mengembangkan P4S dalam mencetak petani wirausaha yang produktif, efisien, mandiri,
dan berdaya saing untuk pemenuhan kebutuhan dan pasokan dalam negeri serta
mendorong ekspor yang dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan. Strategi
pengembangan yang mencakup peningkatan kompetensi beberapa elemen yang ada di P4S,
pendampingan dalam pengembangan jejaring kerjasama.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 15


Buku Manual Website P4S
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya buku
manual Website Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dapat diselesaikan.
Website P4S dibuat sebagai media publikasi dan informasi dari, oleh dan untuk P4S beserta
pembina P4S.
Website P4S memiliki beberapa konten diantarnya, menu beranda, profil, data informasi,
publikasi, produk, penumbuhan P4S, konsultasi serta kontak. User yang terdapat pada website
diantaranya, admin kantor pusat, admin UPT pelatihan, admin FK P4S provinsi dan admin P4S.
Setiap user memiliki hak akses dan kewenangan yang berbeda, P4S dapat mengupdate konten pada
website, kelengkapan konten website tergantung pada keaktifan dari P4S. Konten website didapat
dari P4S, diupdate pada website oleh P4S dan diharapkan maanfaatnya akan kembali untuk P4S.
Pembuatan buku manual ini tentunya masih jauh dari sempurna, baik secara konteks
maupun konten, untuk itu kami membuka diri untuk saran dan kritik demi perbaikan kedepan.
Terima kasih kamu ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan
kontribusi dalam penyusunan buku panduan ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait dengan P4S.

Lembang, November 2022

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAGIAN 1 HALAMAN UTAMA WEBSITE .......................................................................................... 1
1.1. Beranda................................................................................................................................................ 1
1.1.1. Gambar Slider .......................................................................................................................... 1
1.1.2. Pengertian P4S......................................................................................................................... 1
1.1.3. Klasifikasi ................................................................................................................................. 2
1.1.4. Pengurus FK P4S Nasional ..................................................................................................... 2
1.1.5. Sekilas P4S ............................................................................................................................... 3
1.1.6. Fungsi P4S................................................................................................................................ 3
1.1.7. Sebaran P4S Nasional ............................................................................................................. 4
1.1.8. Berita ........................................................................................................................................ 4
1.1.9. Video ......................................................................................................................................... 4
1.1.10. Kegiatan P4S ............................................................................................................................ 5
1.1.11. Akses Laporan Penerimaan KUR.......................................................................................... 5
1.1.12. Produk ...................................................................................................................................... 6
1.1.13. Maps ......................................................................................................................................... 6
1.1.14. Elearning .................................................................................................................................. 6
1.1.15. Youtube .................................................................................................................................... 7
1.1.16. Media Sosial ............................................................................................................................. 7
1.2. Profil..................................................................................................................................................... 7
1.2.1. Sekilas P4S ............................................................................................................................... 8
1.2.2. Visi dan Misi ............................................................................................................................ 8
1.2.3. Kepengurusan .......................................................................................................................... 8
1.3. Data Informasi .................................................................................................................................... 9
1.3.1. Data P4S ................................................................................................................................... 9
1.3.2. Klasifikasi P4S ....................................................................................................................... 11
1.3.3. Profil P4S ............................................................................................................................... 13
1.4. Publikasi ............................................................................................................................................ 14
1.4.1. Berita ...................................................................................................................................... 14
1.4.2. Video ....................................................................................................................................... 15

ii
1.4.3. Foto Kegiatan......................................................................................................................... 15
1.5. Produk ............................................................................................................................................... 16
1.5.1. Pelatihan Unggulan ............................................................................................................... 16
1.5.2. Komoditas Unggulan............................................................................................................. 16
1.6. Penumbuhan P4S .............................................................................................................................. 17
1.6.1. Registrasi ................................................................................................................................ 17
1.6.2. Data Pemohon ........................................................................................................................ 18
1.7. Konsultasi .......................................................................................................................................... 19
1.8. Kontak ............................................................................................................................................... 20
1.9. Layanan 24 Jam Whatsapp ............................................................................................................. 20
BAGIAN 2 HALAMAN SUB WEBSITE ................................................................................................ 21
2.1. Profil................................................................................................................................................... 21
2.2. P4S...................................................................................................................................................... 22
2.2.1. Pelatihan ................................................................................................................................. 22
2.2.2. Produk Unggulan .................................................................................................................. 22
2.2.3. Prestasi ................................................................................................................................... 23
2.2.4. Mitra ....................................................................................................................................... 23
2.2.5. Gallery Produk ...................................................................................................................... 24
2.2.6. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 24
2.3. Publikasi ............................................................................................................................................ 25
2.3.1. Video ....................................................................................................................................... 25
2.3.2. Foto Kegiatan......................................................................................................................... 25
BAGIAN 3 ADMIN KANTOR PUSAT .................................................................................................. 26
3.1. Kelembagaan ..................................................................................................................................... 27
3.1.1. Visi dan Misi .......................................................................................................................... 27
3.1.2. Sekilas P4S ............................................................................................................................. 28
3.1.3. Organigram............................................................................................................................ 29
3.1.4. Syarat dan Ketentuan ........................................................................................................... 30
3.2. Publikasi ............................................................................................................................................ 30
3.2.1. Input Artikel .......................................................................................................................... 30
3.2.2. Input Foto............................................................................................................................... 31
3.2.3. Input Video ............................................................................................................................ 32
3.3. Monitoring ......................................................................................................................................... 33

iii
3.3.1. Monitoring Artikel ................................................................................................................ 33
3.3.2. Monitoring Foto..................................................................................................................... 34
3.3.3. Monitoring Video .................................................................................................................. 34
3.4. Data P4S ............................................................................................................................................ 35
3.4.1. Data P4S Nasional ................................................................................................................. 35
3.4.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 36
3.5. Profil P4S ........................................................................................................................................... 37
3.5.1. Biodata P4S ............................................................................................................................ 37
3.5.2. Pelatihan ................................................................................................................................. 37
3.5.3. Produk Unggulan .................................................................................................................. 38
3.5.4. Prestasi ................................................................................................................................... 38
3.5.5. Mitra ....................................................................................................................................... 39
3.5.6. Gallery Produk ...................................................................................................................... 39
3.5.7. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 40
3.5.8. Media Sosial ........................................................................................................................... 40
3.6. Registrasi ........................................................................................................................................... 40
3.6.1. Login ....................................................................................................................................... 41
3.7. Konsultasi .......................................................................................................................................... 41
3.7.1. Narasumber ........................................................................................................................... 42
3.8. Lainnya .............................................................................................................................................. 42
3.8.1. Pemohon Calon P4S .............................................................................................................. 43
3.8.2. Data Pelatiahan...................................................................................................................... 43
3.8.3. Masukan dan Saran .............................................................................................................. 44
BAGIAN 4 ADMIN UPT PELATIHAN ................................................................................................. 45
4.1. Publikasi ............................................................................................................................................ 46
4.1.1. Input Artikel .......................................................................................................................... 46
4.1.2. Input Foto............................................................................................................................... 47
4.1.3. Input Video ............................................................................................................................ 47
4.2. P4S...................................................................................................................................................... 48
4.2.1. Data P4S Binaan .................................................................................................................... 48
4.2.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 50
4.3. Calon P4S .......................................................................................................................................... 51
BAGIAN 5 FORUM KOMUNIKASI P4S WILAYAH ......................................................................... 52

iv
5.1. P4S...................................................................................................................................................... 52
5.1.1. Data P4S ................................................................................................................................. 53
5.1.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 53
5.1.3. Pemohon Calon P4S .............................................................................................................. 54
BAGIAN 6 ADMIN P4S ........................................................................................................................... 55
6.1. Publikasi ............................................................................................................................................ 55
6.1.1. Input Foto............................................................................................................................... 56
6.1.2. Input Video ............................................................................................................................ 56
6.2. Profil P4S ........................................................................................................................................... 58
6.2.1. Biodata P4S ............................................................................................................................ 58
6.2.2. Pelatihan ................................................................................................................................. 60
6.2.3. Produk Unggulan .................................................................................................................. 60
6.2.4. Prestasi ................................................................................................................................... 61
6.2.5. Mitra ....................................................................................................................................... 62
6.2.6. Gallery Produk ...................................................................................................................... 63
6.2.7. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 63
6.3. Laporan ............................................................................................................................................. 64
6.3.1. Realisasi Pelatihan................................................................................................................. 64
6.3.2. Data Pengurus........................................................................................................................ 65

v
BAGIAN 1
HALAMAN UTAMA WEBSITE

Halaman website dapat diakses pada url https://p4spertanian.id, adapun menu yang terdapat pada
website P4S adalah sebagai berikut :
1.1. Beranda
Halaman beranda merupakan tampilan awal yang muncul ketika mengakses website P4S,
adapun fitur yang terdapat pada halaman beranda adalah sebagai berikut :
1.1.1. Gambar Slider

Gambar diatas merupakan tampilan awal ketika mengakses website P4S.


1.1.2. Pengertian P4S

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan pengertian P4S.

1
1.1.3. Klasifikasi

Pada gambar diatas merupakan data P4S sesuai klasifikasi, data tersebut bersumber
dari data yang diinput oleh admin UPT.
1.1.4. Pengurus FK P4S Nasional

Pada gambar diatas merupakan data pengurus P4S pusat data tersebut diinput oleh
admin P4S pusat, untuk mengetahui detailnya klik “detail kepengurusan pusat”
yang berwarna hijau, tampilan detail kepengurusan pusat dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

2
1.1.5. Sekilas P4S

Gambar diatas menampilkan sekilas tentang P4S, untuk melihat detail dari sekilas
P4S tersebut klik “READ MORE” yang berwarna hijau, tampilan detail sekilas P4S
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

1.1.6. Fungsi P4S

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan fungsi dari P4S.

3
1.1.7. Sebaran P4S Nasional

Gambar diatas merupakan pengelompokan data P4S sesuai dengan provinsi, data
tersebut bersumber dari data yang diinput oleh admin UPT.
1.1.8. Berita

Gambar diatas merupakan berita yang diinput oleh admin kantor pusat dan UPT
Pelatihan, berita yang ditampilkan adalah 4 berita terbaru.
1.1.9. Video

Gambar diatas merupakan video yang diinput oleh admin Kantor Pusat, UPT
Pelatihan danP4S, video yang ditampilkan adalah 3 video terbaru.

4
1.1.10. Kegiatan P4S

Gambar diatas merupakan kegiatan yang diinput oleh admin P4S, kegiatan yang
ditampilkan adalah 3 kegiatan terbaru.
1.1.11. Akses Laporan Penerimaan KUR

Gambar diatas merupakan link untuk pelaporan P4S yang menerima KUR, pada
fitur tersebut terdapat video tutorial dan tombol yang berisi link untuk melakukan
pelaporan, untuk mengisi pelaporan klik tombol “link pelaporan”, maka akan
berpindah ke https://laporanutama.pertanian.go.id/laporankur/pendaftaran_kur.php

5
1.1.12. Produk

Gambar diatas merupakan produk yang diinput oleh admin P4S, produk yang
ditampilkan adalah 6 produk terbaru.
1.1.13. Maps

Gambar diatas merupakan titik peta Kementerian Pertanian, tombol registrasi P4S
berfungsi untuk melakukan pendaftaran P4S.
1.1.14. Elearning

Gambar diatas merupakan tombol yang berfungsi untuk mengakses e-learning dari
UPT pelatihan BPPSDMP Kementerian Pertanian.

6
1.1.15. Youtube

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan video youtube.


1.1.16. Media Sosial

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilakan media sosial dari P4S, media
sosial yang ditampilkan adalah youtube, twitter dan instagram.
1.2. Profil
Menu Profil terdiri dari 3 submenu yaitu sekilas P4S, visi & misi serta kepengurusan,
penjelasan dari setiap sebmenu pada menu profil adalah sebagai berikut :

7
1.2.1. Sekilas P4S

Gambar diatas menampilkan sub menu sekilas P4S, pada menu tersebut
menjelaskan tentang pengertian P4S, sejarah serta tujuan berdirinya P4S. Untuk
mengakses sub menu tersebut klik menu Profil → Sekilas P4S.
1.2.2. Visi dan Misi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan visi dan misi dari P4S.
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Profil → Visi dan Misi.
1.2.3. Kepengurusan
Submenu kepengurusan memiliki 2 sub menu yaitu pengurusan pusat dan
pengurusan provisi, berikut ini merupakan penjelesan dari sub menu kepengurusan.

8
1.2.3.1. Pengurus Pusat

Gambar diatas menampilkan data pengurus P4S pusat. Untuk mengakses


sub menu tersebut klik menu Profil → Lepengurusan → Pengurus Pusat.
1.2.3.2. Pengurus Provinsi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data pengurus


dari Forum Komunikasi Nasional dan provinsi, jabatan yang tampil pada
menu ini adalah ketua, sekretaris dan bendahara. Untuk mengakses sub
menu tersebut klik menu Profil → Kepengurusan → Pengurus Provinsi
1.3. Data Informasi
Menu Data Informasi memiliki 3 sub menu yaitu data P4S, Klasifikasi P4S dan Profil P4S,
berikut ini merupakan penjelesan dari menu Data Informasi :

1.3.1. Data P4S


Sub menu Data P4S memiliki 2 sub menu yaitu P4S Nasional dan P4S Provinsi,
berikut ini merupakan penjelasan dari sub menu Data P4S
9
1.3.1.1. FK P4S Nasional

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S


nasional, data tersebut berasal dari data yang di input oleh admin UPT.
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data Informasi → Data
P4S → P4S Nasional.
1.3.1.2. FK P4S Provinsi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan total P4S setiap
provinsi, data tersebut berasal dari data yang diinput oleh admin UPT,
untuk melihat detail P4S dalam 1 provinsi dapat klik “detail” yang
berwarna hijau. Untuk mengakses sub menu P4S provinsi klik menu
Data Informasi → Data P4S → P4S Nasional. Tampilan detail dari setiap
provinsi adalah sebagai berikut :

10
1.3.2. Klasifikasi P4S
Sub menu Klasifikasi P4S memiliki 3 sub menu yaitu Pratama, Madya dan Utama,
berikut ini merupakan penjelasan dari sub menu Klasifikasi P4S :
1.3.2.1. Pratama

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas pratama. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Pratama

11
1.3.2.2. Madya

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas madya. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Madya
1.3.2.3. Utama

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas utama. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Utama

12
1.3.3. Profil P4S

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan profil P4S, untuk melihat
detail profil P4S klik “next” yang berwarna hijau. Untuk mengakses sub menu
tersebut klik menu Data Informasi → profil P4S. Tampilan detail profil P4S dapat
dilihat pada gambar berikut :

Pembahasan menu profil P4S akan dibahas pada bagaian 2 sub website P4S.

13
1.4. Publikasi
Menu Publikasi memiliki 3 sub menu yaitu berita, video dan foto kegiatan, berikut ini
merupakan penjelesan dari menu Publikasi :

1.4.1. Berita

Gambar diaas menampilkan berita yang diupload oleh admin kantor pusat dan UPT,
Cara mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → berita. Untuk melihat
detail berita dapat dilakukan dengan cara klik pada deskripsi. Berikut ini
merupakan tampilan dari detail berita :

14
1.4.2. Video

Gambar diaas menampilkan video yang diupload oleh admin kantor pusat dan UPT,
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → video
1.4.3. Foto Kegiatan

Gambar diaas menampilkan foto kegiatan yang diupload oleh admin kantor pusat,
UPT dan P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → Foto
Kegiatan.

15
1.5. Produk
Menu Produk memiliki 2 sub menu yaitu Pelatihan Unggulan dan Komoditas Unggulan,
berikut ini merupakan penjelesan dari menu Produk :
1.5.1. Pelatihan Unggulan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data pelatihan unggulan


yang diinput oleh admin P4S, jika ingin mencara pelatihan dapat menggunakan
kolom search. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu produk → Pelatihan
unggulan
1.5.2. Komoditas Unggulan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data komoditas unggulan


yang diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
produk → Pelatihan unggulan.
16
1.6. Penumbuhan P4S
Menu Penumbuhan P4S memiliki 2 sub menu yaitu Rgistrasi dan Data Pemohon, berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Penumbuhan P4S :
1.6.1. Registrasi

Gambar diatas merupakan tampilan menu registrasi, untuk pendaftaran calon P4S
dapat dilakukan dengan klik tombol “Pendaftaran calon P4S” seperti gambar
berikut :

Setelah klik tombol “Pendaftaran Calon P4S” maka akan muncul form yang harus
diisi oleh calon P4S yang dapat dilihat pada gambah dibawah ini.

17
Setelah melakukan input data, calon P4S akan dihubungi lebih lanjut melalui
telepon, untuk mengetahui status registrasi dapat dilihat pada menu penumbuhan
P4S → Data Pemohon
1.6.2. Data Pemohon

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data dan status registrasi
calon P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Pengembangan P4S →
Data Pemohon.

18
1.7. Konsultasi
Menu Konsultasi berfungsi untuk menampilkan kontak widyaiswara yang berda di UPT
pelatihan pertanian, pada menu tersebut menampilkan juga nama widyaiswara, unit kerja,
kategori dan spesialisasi. Untuk meakukan kontak dengan widyaiswara klik “konsultasi”
yang berwarna hijau.

Jika sudah mengklik “konsultasi” maka akan ridirect ke aplikasi mail pada windows, jika
blm login ke aplikasi mail silahkan login terlebih dahulu menggunakan akun email anda.
Jika sudah login maka tujuan email otomatis terisi sesuai dengan kontak widyaiswara.
Berikut ini merupakan tampilan aplikasi mail jika sudah login.

19
1.8. Kontak
Menu kontak menampilakan kantor pusat kementrian pertanian. Selain itu pada menu ini
terdapat form isian untuk mengirim pesan atau bertanya, balasan pesan tersebut akan
dikirim melalui no. telepon atau email.

1.9. Layanan 24 Jam Whatsapp


Untuk mempercepat pelayanan terakait informasi P4S terdapat fitur untuk mengikirim
pesan melalui whatsapp, caraya klik icon whatsapp yang beada dipojok kiri bawah.

20
BAGIAN 2
HALAMAN SUB WEBSITE

Halaman sub website merupakan halaman khusus yang menampilkan data masing – masing P4S.
untuk mengakses halaman tersebut masuk ke menu Data Informasi → Profil

Untuk masuk ke sub website, klik “next” yang berwarna hijau. Menu yang terdapat pada sub
website adalah sebagai berikut :
2.1. Profil
Menu profil menampilkan data profil dari P4S, data yang tampil pada menu tersebut
merupakan data yang diinput oleh admin P4S. Gambar dibawah ini merupakan tampilan
menu profil.

21
2.2. P4S
Menu P4S memiliki 6 sub menu yaitu pelatihan, produk unggulan, prestasi, mitra, gallery
produk serta gallery sarana, berikut ini merupakan penjelesan dari menu P4S :
2.2.1. Pelatihan

Gambar diatas menampilkan pelatihan unggulan P4S , data tersebut diinput oleh
admin P4S. . Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu P4S → Pelatihan
2.2.2. Produk Unggulan

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan deskrisi dari produk
unggulan berupa hasil pertanian, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk
mengakses sub menu tersebut klik menu P4S → Produk Unggulan.

22
2.2.3. Prestasi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan prestasi yang telah didapat
oleh P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu
tersebut klik menu P4S → Prestasi.
2.2.4. Mitra

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan mitra dari P4S, data
tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
P4S → Mitra.

23
2.2.5. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan gambar produk hasil
pertanian dari P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub
menu tersebut klik menu P4S → Gallery Produk.
2.2.6. Gallery Sarana

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan sarana yang terdapat di


P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut
klik menu P4S → Gallery Sarana.

24
2.3. Publikasi
Menu Publikasi memilik 2 sub menu yaitu Video dan Foto Kegiatan, berikut ini merupakan
penjelesan dari menu Publikasi :
2.3.1. Video

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan video, data tersebut diinput
oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Publikasi →
Video.
2.3.2. Foto Kegiatan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan foto kegiatan P4S, data
tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
Publikasi → Kegiatan P4S.

25
BAGIAN 3
ADMIN KANTOR PUSAT

Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login


dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, jika login berhasil maka akan
masuk ke halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini

26
3.1. Kelembagaan
Menu Kelembagaan mempunyai 4 sub menu yaitu Visi & Misi, Sekilas P4S, Organigram,
Syarat & Ketentuan, berikut ini merupakan penjelesan dari menu Kelembagaan :
3.1.1. Visi dan Misi

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data visi dan misi P4S, untuk
merubah visi atau misi klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form
edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini

27
3.1.2. Sekilas P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data sekilas P4S, untuk
merubah data sekilas P4S klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini

28
3.1.3. Organigram

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengurus P4S, untuk
menambah data organigram klik tombol tambah data pada pojok kanan atas.
Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Untuk merubah data organigram klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

29
3.1.4. Syarat dan Ketentuan

Gambar diatas merupakan tampilan menu syarat & ketentuan, menu tersebut
berfungsi merubah syarat & ketentuan yang tampil pada menu registrasi.
3.2. Publikasi
Menu publikasi memiliki 3 sub menu yaitu Input Artikel, Input Foto, Input Video. berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Publikasi.
3.2.1. Input Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menambah artikel klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

30
Untuk merubah data artikel klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.2.2. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

31
3.2.3. Input Video

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

32
3.3. Monitoring
Menu Monitoring berfungsi untuk menyetujui atau menolak artikel, foto atau video yang
diinput oleh admin P4S, menu monitoring memiliki 3 sub menu yaitu Monitoring Artikel,
Monitoring Foto, Monitoring Video. berikut ini merupakan penjelesan dari menu
Monitoring.
3.3.1. Monitoring Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

33
3.3.2. Monitoring Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.3.3. Monitoring Video

34
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.4. Data P4S


Menu P4S memiliki 2 sub menu yaitu Data P4S Nasional dan Profil P4S, berikut ini
merupakan penjelesan dari menu P4S.
3.4.1. Data P4S Nasional

Gambar diatas merupakan data P4S Nasional yang diinput oleh UPT pembina P4S,
untuk melakukan eksport data ke excel klik “export” pada pojok kanan atas.

35
3.4.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu profil P4S, untuk melihat detail dari
data P4S dapat dilihat dengan cara klik simbol “mata”. Tampilan detail P4S dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

36
3.5. Profil P4S
Menu Profil P4S memiliki 8 sub menu yaitu Biodata P4S, Pelatihan, Produk Unggulan,
Prestasi, Mitra, Gallery Produk, Gallery Sarana serta Media Sosial, berikut ini merupakan
penjelesan dari menu Pofil P4S.
3.5.1. Biodata P4S

Gambar diatas merupakan data yang diinput oleh P4S, data yang ditampilkan yaitu
Nama P4S, Nama Ketua, Provinsi dan Klasifikasi
3.5.2. Pelatihan

Gambar diatas merupakan data pelatihan unggulan yang diinput oleh P4S, data
yang ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Pelatihan, Lama Pelatihan dan Biaya
Pelatihan.

37
3.5.3. Produk Unggulan

Gambar diatas merupakan data produk unggulan yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Produk dan Keterangan
3.5.4. Prestasi

Gambar diatas merupakan data prestasi yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Prestasi dan Keterangan

38
3.5.5. Mitra

Gambar diatas merupakan data prestasi yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Mitra dan Keterangan.
3.5.6. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan data gallery produk yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Foto Produk dan Username.

39
3.5.7. Gallery Sarana

Gambar diatas merupakan data gallery sarana yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Foto Sarana dan Nama Sarana.
3.5.8. Media Sosial

Gambar diatas merupakan data media sosial yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Media Sosial, Username dan Password.
3.6. Registrasi
Menu Registrasi memiliki 1 sub menu yaitu Login, berikut ini merupakan penjelesan dari
menu Registrasi

40
3.6.1. Login

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengguna yang diinput
oleh admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data pengguna klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk merubah data pengguna klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.7. Konsultasi
Menu Konsultasi memiliki 1 sub menu yaitu narasumber, berikut ini merupakan penjelasan
dari menu konsultasi.

41
3.7.1. Narasumber

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data narasumber yang diinput
oleh admin kantor pusat, untuk menambah data pengguna klik tombol tambah data
pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

3.8. Lainnya
Menu Lainnya memiliki 2 sub menu yaitu Pemohon Calon P4S serta Masukan dan Saran,
berikut ini merupakan penjelasan dari menu Lainnya.

42
3.8.1. Pemohon Calon P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Pemohon calon P4S, untuk
menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling kanan sedangkan
untuk meneruskan data ke UPT pembina P4S dapat mengklik simbol “panah ke
kanan”.Tampilan form dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.8.2. Data Pelatiahan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pelatihan yang telah
diselenggarakan oleh P4S, data tersebut diinput oleh admin P4

43
3.8.3. Masukan dan Saran

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Masukan dan saran, untuk
menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling kanan.

44
BAGIAN 4
ADMIN UPT PELATIHAN
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user BBPP lembang yang membina wilayah Provinsi Jawa Barat, jika login berhasil
maka akan masuk ke halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

45
4.1. Publikasi

Menu publikasi memiliki 3 sub menu yaitu Input Artikel, Input Foto, Input Video. berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Publikasi.

4.1.1. Input Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin UPT, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah artikel klik tombol tambah data pada
pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

Untuk merubah data artikel klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

46
4.1.2. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

4.1.3. Input Video

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

47
4.2. P4S
Menu P4S memiliki 3 sub menu yaitu data P4S Binaan dan Profil P4S, berikut ini
merupakan penjelesan menu P4S
4.2.1. Data P4S Binaan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data P4S, data yang muncul
merupakan P4S wilayah Provinsi Jawa Barat karena pada buku manual ini
menggunakan user BBPP Lembang. Label export pada pojok kanan atas berfungsi
untuk mencetak data P4S kedalam file excel. Untuk menghapus data klik simbol
“tempat sampah” pada kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah
data klik tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

48
Untuk merubah data P4S binaan klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

49
4.2.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data P4S, data yang muncul
merupakan P4S wilayah Provinsi Jawa Barat karena pada buku manual ini
menggunakan user BBPP Lembang, untuk melihat detail P4S klik simbol pensil
pada kolom paling kanan, detail P4S dapat dilihat pada gambar berikut ini

50
4.3. Calon P4S

Gambar diatas merupakan data calon P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat
sampah” pada kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah data klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk merubah status registrasi klik simbol simbol “panah ke kanan”. Tampilan form edit
stataus registrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

51
BAGIAN 5
ADMIN FORUM KOMUNIKASI P4S WILAYAH
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user FK P4S Jawa Barat, jika login berhasil maka akan masuk ke halaman
dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

5.1. P4S
Menu P4S memiliki 3 sub menu yaitu Data P4S, Profil P4S dan Pemohon Calon P4S,
berikut ini merupakan penjelasan menu P4S

52
5.1.1. Data P4S

Gambar diatas merupakan data P4S Jawa Barat yang diinput oleh UPT pembina,
data yang muncul P4S Jawa Barat karena login menggunakan user FK P4S Jawa
Barat.
5.1.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu profil P4S, untuk melihat detail dari
data P4S dapat dilihat dengan cara klik simbol “mata”. Tampilan detail P4S dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

53
5.1.3. Pemohon Calon P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Pemohon calon P4S di
Provinsi Jawa Barat

54
BAGIAN 6
ADMIN P4S
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user P4S Cilangkap Sub 1 Cikembar, jika login berhasil maka akan masuk ke
halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.1. Publikasi
Menu publikasi memiliki 2 sub menu yaitu Input Foto dan Input Video, berikut ini
merupakan penjelasan menu publikasi

55
6.1.1. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok kanan
atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.1.2. Input Video

56
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk menyematkan video youtube masuk ke alamat https://www.youtube.com/ ,


piblih video, kemudian klik bagikan, klik sematkan. Tampilan untuk
menyematkan video youtube dapat dilihat pada gambar dibawah ini

57
Klik label salin yang terdapat pada bawah kanan, kemudian paste pada pada link
video.

6.2. Profil P4S


6.2.1. Biodata P4S

Gambar diatas biodata yang diinput oleh admin P4S, untuk mengubah data klik
simbol pensil pada pojok kanan bawah. Tampilan form ubah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

58
Untuk menyisipkan peta pada website, buka alamat https://google-map-
generator.com/, tampilan alamatt tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Klik tombol “Get HTML Code”, kemudian copy kode kemudian paste pada form
paling bawah. Tampilan copy code dapat dilihat pada gambar dibawah ini

59
6.2.2. Pelatihan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pelatihan unggulan yang
diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data pelaihan klik tombol tambah
data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

6.2.3. Produk Unggulan

60
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data produk hasil pertanian
yang diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah”
pada kolom paling kanan sedangkan untuk menambah produk unggulan klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

6.2.4. Prestasi

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data prestasi yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data prestasi klik tombol tambah data pada
pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

61
6.2.5. Mitra

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data mitra yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data mitra klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

62
6.2.6. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data produk hasil pertanian
yang diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah”
pada kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data produk klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

6.2.7. Gallery Sarana

63
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data sarana yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data sarana klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.3. Laporan
6.3.1. Realisasi Pelatihan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data realisasi pelatihan yang
yang telah diselenggarakan oleh P4S, untuk menambah data realisasi pelatihan klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

64
6.3.2. Data Pengurus

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengurus dari P4S, data
tersebut akan tampil pada profile P4S, untuk menambah data pengurus P4S klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

65
Model P4S Lembang Agri sebagai
Pembaharu Perdesaan
Model P4S Lembang Agri
sebagai Pembaharu Perdesaan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya,
kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan “Model P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu
Perdesaan” ini sebagai bagian dari kelengkapan administrasi Proyek Perubahan Pelatihan
Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. II.
Laporan ini menjelaskan secara umum tentang kegiatan bisnis pertanian dan
pelatihan/pemagangan yang dilakukan oleh P4S Lembang Agri sehingga P4S ini ditetapkan
sebagai sebuah model P4S Pembaharu Perdesaan.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, karenanya masukan dari berbagai pihak
diharapkan sebagai penyempurna dari laporan ini. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian laporan ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak dan
stakeholder yang membutuhkan.

Lembang, 15 November 2022


Kepala BBPP Lembang

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


2.1. Sejarah P4S Lembang Agri............................................................................. 3
2.2. Visi, Misi, Tujuan P4S Lembang Agri................................................................... 4
2.3. Pelatihan/permagangan yang dilaksanakan........................................................ 5
2.4. Fasilitas Pelatihan/Permagangan ...................................................................... 6
2.5. Prestasi/penghargaan...................................................................................... 8
2.6. Kerjasama dengan berbagai stakeholder............................................................ 9
2.7. Pengembangan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan di P4S Lembang Agri... 13
2.8. Permasalahan yang dihadapi oleh P4S Lembang Agri ......................................... 14

BAB III. 3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 15


3.2. Saran......................................................................................................................... 15

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Pelatihan/Permagangan di P4S Lembang Agri.................................................. 11


Tabel 2. Daftar Kegiatan Kunjungan di P4S Lembang Agri......................................................... 11
Tabel 3. Daftar Kegiatan PKL Siswa dan Mahasiswa di P4S Lembang Agri................................ 12
Tabel 4. Matrik Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan dan Kondisi Existing 13
di P4S Lembang Agri..................................................................................................

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi P4S Lembang Agri.......................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Petani belajar dari petani, pada hakekatnya merupakan praktik pembelajaran di


lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama dan berkembang secara alamiah.
Model pembelajaran petani seperti itu diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam
pencapaian hasil belajarnya. Hal ini terwujud karena ditunjang oleh tersedianya sejumlah
kondisi, antara lain petani lebih mudah belajar karena pengetahuan dan pengalaman
disampaikan menggunakan “bahasa” petani, keterampilan dipelajari secara langsung dan dapat
dipraktikkan sehingga lebih meyakinkan petani yang sedang dalam proses pembelajaran.
Dengan keunggulan model pembelajaran petani seperti itu, para petani maju atau petani
berhasil diakui dan diposisikan sebagai mitra penyuluh dalam praktik penyelenggaraan
penyuluhan selama ini.
Para petani maju yang memiliki keunggulan dalam pengelolaan usahataninya dan
memiliki kesediaan secara sukarela untuk berbagi pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya, merupakan figur-figur potensial yang layak difasilitasi agar kemanfaatan
dirinya dapat terus berkembang dan menyebar kepada petani-petani lain. Sejak tiga dasa warsa
yang lalu Kementerian Pertanian telah menaruh perhatian serius terhadap peran strategis para
petani maju ini dalam penyelenggaraan penyuluhan dan untuk mencetak petani yang
professional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga pelatihan
pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dikelola oleh petani secara swadaya baik
perorangan maupun berkelompok. Keberadaannya diharapkan dapat secara langsung berperan
aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian
dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Pembangunan pertanian bermula dari desa. Kementerian Pertanian terus menggenjot
potensi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai pembaharu pertanian
di perdesaan. Peran P4S sangat penting bila dikaitkan dengan 3 (tiga) tantangan dan ancaman
utama sektor pertanian saat ini, yaitu pasca pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan krisis

1
pangan global. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada subsektor budidaya dengan
menerapkan konsep efisiensi dan konservasi lingkungan penting dan ada 3 (tiga) jurus jitu
mengatasinya. Pertama, mengendalikan inflasi terutama pada komoditas pertanian dan
mengendalikan produksi, olahan dan distribusinya. Kedua, substitusi pangan impor ke pangan
lokal mengingat harga pangan impor semakin tinggi. Ketiga, upaya sistematis dan strategis
untuk menggenjot ekspor.
P4S sebagai garda terdepan mengatasi krisis pangan global harus memiliki modal kuat
yaitu mengimplementasikan smart farming dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejumlah P4S akan menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menuju pertanian presisi
dan regeneratif pada tahun mendatang.
Sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, P4S diharapkan menjadi pembaharu
perdesaan dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui pemanfaatan
teknologi smart farming dan penumbuhkembangan petani millenial. P4S dapat berperan
sebagai sentra agribisnis bagi petani/pelaku usaha di sekitarnya dalam mendukung Program
TANI AKUR yang memberikan referensi dan pendampingan dalam akses KUR dan diharapkan
P4S dapat berfungsi untuk mempercepat penyebaran informasi teknologi di bidang pertanian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Lembang Agri berlokasi di Kp. Pengkolan
Desa Cikidang RT 02 RW 08, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

2.1. Sejarah P4S Lembang Agri


Desa Cikidang dengan jumlah penduduk 6.593 jiwa dan luas wilayah 556 hektar, mayoritas
penduduknya sekitar 90% bergerak di sektor pertanian komoditas hortikultura, peternakan, penjual
hasil pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Namun, pertanian di Desa Cikidang masih menerapkan
pertanian konvensional sehingga beberapa permasalahan timbul diantaranya: 1) tidak ada jaminan
harga jual yang layak terhadap hasil panen karena mayoritas sasaran pemasaran masih lingkup pasar
tradisional, 2) belum adanya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang menjadi tumpuan petani apabila
kekurangan modal saat membutuhkan untuk pemeliharaan tanaman, 3) Belum ada pemahaman
pentingnya investasi ilmu pengetahuan baik untuk dirinya atau keluarganya sehingga tingkat
pendidikannya masih rendah padahal sesungguhnya dari sisi ekonomi mampu menempuh pendidikan
yang lebih tinggi.
Melihat kondisi ini semua, maka pada hari Rabu 28 Mei 2008, bertempat di Kantor Desa
Cikidang terbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan nama Gapoktan Lembang Agri.
Gapoktan Lembang Agri merupakan gabungan dari Kelompok Tani Tauhid, Kelompok Tani Berkah Tani,
dan Kelompok Tani Golek Dekol. Gapoktan Lembang Agri secara kontinu dan berkelanjutan didampingi
oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL).
Gapoktan Lembang Agri terus-menerus berupaya menggerakkan usahatani komoditas
hortikultura dengan menerapkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan menjadi pusat
pendidikan bagi gapoktan/kelompok tani/petani/lembaga/instansi terkait dari dalam maupun luar
daerah. Tujuannya ingin meningkatkan taraf hidup khususnya di wilayahnya secara desentralisasi dan
berkelanjutan. Ini semua dilaksanakan melalui kegiatan rutin seperti pertemuan rutin anggota minimal
sebulan sekali, pola tanam yang terorganisir, peminjaman sarana produks dan modal saat diperlukan
petani, pembibitan yang terencana, packing house, dan pemasaran.
Cikal bakal lahirnya P4S Lembang Agri, berawal dari kelembagaan dan kegiatan Gapoktan
Lembang Agri ini. Maka pada Tahun 2010, terbentuk lembaga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S) Lembang Agri yang menjadi salah satu binaan Kementerian Pertanian di bawah
koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. P4S Lembang Agri diketuai oleh Dodih, ST.

3
2.2. Visi, Misi, Tujuan P4S Lembang Agri
Visi P4S Lembang Agri adalah:
1. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai kiblat P4S di Indonesia dengan sistem pelatihan yang adaptif,
inovatif, dan aspiratif.
2. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai lembaga pelatihan dan sarana edukasi profesional yang dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani maupun peserta pelatihan pertanian
untuk mengenal dunia pertanian.
Misi P4S Lembang Agri:
1. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai pusat pendidikan bagi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya (P4S)/kelompok tani/petani/lembaga/instansi terkait lainnya baik dalam dan luar
daerah dengan menyediakan berbagai bentuk pelatihan.
2. Meningkatkan pengetahuandan keterampilan petani melalui berbagai program pelatihan dan
kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Membentuk petani yang berintegritas tinggi
4. Membantu mensejahterakan dan memberdayakan petani melalui teknologi pertanian yang ramah
lingkungan melalui sistem pertanian organik.
Tujuan berdirinya P4S Lembang Agri untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
petani anggota Gapoktan Lembang Agri secara khusus dan petani serta pelaku usaha tani lainnya pada
umumnya.
Wilayah binaan P4S Lembang Agri meliputi Desa Cikidang, Desa Wangunharja dan Desa
Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 8 kelompok tani (250 orang
anggota) yaitu:
1. Kelompok Tani Tauhid
2. Kelompok Tani Saluyu
3. Kelompok Tani Mulya Tani
4. Kelompok Tani Berkah Tani
5. Kelompok Tani Alam Tani
6. Kelompok Wanita Tani Kawani Asih
7. Kelompok Pemuda Tani Agri Muda (Petani Milenial)
8. Kelompok Tani Rempah Wangi

4
P4S Lembang Agri memiliki struktur organisasi yang terdiri atas, ketua, sekretaris, bendahara dan
manajer. Manajer membawahi unit kegiatan koperasi, packing house, produksi, konsumsi, logistik, acara
dan agrimuda. Kegiatan pelatihan dan permagangan yang dilaksanakan di P4S ini merupakan tanggung
jawab Manajer. Selengkapnya nama dan jabatan pengelola P4S Lembang Agri dapat dilihat pada
Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Struktur Organisasi P4S Lembang Agri

2.3. Pelatihan/permagangan yang dilaksanakan


Beberapa jenis pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri sejak didirikan
hingga saat ini adalah:
1. Budidaya sayuran (cabai, tomat, brokoli, buncis dan baby buncis)
2. Manajemen usaha tani
3. Budidaya sistem hidroponik
4. Pembuatan pupuk organik
5. Pembuatan pestisida organik
6. Penguatan kelembagaan tani
7. Digitalisasi pertanian (Dasar-dasar digitaliasi pertanian, Budidaya tanaman pada smart green house,
Sistem kendali dan otomasi nirkabel pada lahan pertanian dan Pengelolaan rantai pasok
pemasaran)

5
P4S Lembang Agri juga menerima siswa dan mahasiswa dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang berasal dari Universitas Borneo Tarakan, Polbangtan Bogor, UIN Sunan Gunung Djati,
Universitas Padjadjaran, dan Itenas. Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Lampung dan Politeknik
Enjiniring Pertanian Indonesia dan SMK Pertanian Pembangunan Negeri.
Instruktur yang menjadi fasilitator dalam kegiatan pelatihan/permagangan/PKL berasal dari
lingkup internal P4S Lembang Agri (Dodih, ST, Dadang Darsita, SP, Maman, A.Md dan Ucu Sutisna, SP)
dan eksternal yang berasal dari Widyaiswara BBPP Lembang, BP3K Kabupaten Bandung Barat, Akademisi
dari UNPAD, ITENAS, peneliti dari BRIN/balai penelitian, penyuluh pendamping dan petani sukses yang
ahli dibidangnya.

2.4. Fasilitas Pelatihan/Permagangan


Fasilitas pelatihan/permagangan dan usahatani yang dimiliki oleh P4S Lembang Agri adalah:
1. Lahan praktik, luasnya 2 hektar, ditanami sayuran seperti tomat, cabai merah, brokoli, buncis

2. Green house, luasnya 1000 m2

6
3. Packing house, luasnya adalah 250 m2

P4S Lembang Agri mengelola 80 jenis sayuran yang dipasarkan ke pasar modern, restoran dan ekspor.
Komoditi ekspornya adalah buncis Kenya. Komoditasnya diantaranya brokoli, buncis, buncis Kenya,
lettuce head, tomat, cabai, kyuri, sawi, cabai rawit, kembang kol, terong dan kubis.

4. Ruang sekretariat dan ruang pelatihan

5. Rumah kompos
6. Alat mesin pertanian jenis cultivator

7
2.5. Prestasi/penghargaan
1. Penghargaan untuk P4S Lembang Agri sebagai P4S Model Tahun 2022 dan juga meraih
penghargaan P4S Inovatif. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, diterima langsung oleh
Dodih, ST, Ketua P4S Lembang Agri pada acara Forum Nasional P4S yang diselenggarakan di
Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali pada tanggal 24 – 27 September 2022.

2. Penghargaan CSR Awards dari Majalah CSR

3. Penghargaan Nasional dari Menteri Pertanian RI bagi Pelaku Pembangunan Pertanian tahun
2019 (P4S Berprestasi)

4. Penghargaan Nominator Klaster Terbaik Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia Sub
Sektor Hortikultra Tahun 2018

8
5. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai Pelaku pengembangan Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis (LKM-A) dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat Provinsi
Jawa Barat, Tahun 2014
6. Penghargaan dari Bupati Bandung Barat sebagai penggerak pembangunan berwawasan
agribisnis komoditi sayuran tingkat Kabupaten Bandung Barat, tahun 2013.

2.6. Kerjasama dengan berbagai stakeholder


P4S Lembang Agri sudah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan SDM
pertanian dan agribisnis usahataninya, yaitu:
1. Kemitraan Pengembangan SDM
Dalam rangka peningkatan SDM pertanian, P4S Lembang Agri bekerjasama dengan berbagai
phak, diantaranya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Taiwan ICDF, Japan International
Cooperation Agency (JICA), Bank Syariah Indonesia (BSI), Universitas Padjadjaran, dan Bank Indonesia
(BI). P4S Lembang Agri bersama mitra melaksanakan kegiatan kerjasama pelatihan/permagangan
untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap usahanya, penelitian, pendampingan teknis
terhadap permasalahan dibidang produksi.
Dengan BBPP Lembang, diantaranya dalam hal pelaksanaan magang petani muda di P4S dan
permohonan narasumber/praktisi P4S Lembang Agri pada pelatihan yang diselenggarakan di BBPP
Lembang materi success story.

9
Dengan Bank Indonesia, P4S Lembang Agri memperoleh bantuan CSR sebagai klaster agribisnis
dari Bank Indonesia wilayah Jawa Barat untuk pembangunan sarana packing house dan smart green
house.
Dengan Universitas dan Sekolah Pertanian, yaitu kerjasama magang dan PKL siswa dan
mahasiswa di P4S Lembang Agri

2. Kemitraan Pasar
P4S Lembang Agri bekerjasama dengan berbagai perusahaan terkait pemasaran produk, yaitu:
a. PT. Alamanda Sejati Utama, BAVAS, dan Amazing Farm untuk pasar ekspor
b. PT. Bimandiri dan Locarvest untuk pasar supermarket
c. PT. Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) untuk restoran dan rumah makan
d. Pasar tradisional, untuk komoditas sayuran dengan grade yang tidak masuk kriteria pasar modern,
diantaranya Pasar Induk Tangerang, Cibitung dan Senen
e. Restoran: Pizza Hut

3. Kemitraan Sarana Produksi


Kemitraan untuk sarana produksi diantaranya dengan PT. Syngenta, PT. Agricon, PT. Indo
Acidatama, PT. Panca Buana Abadi, Primasid dan Agrosid, Eastwest, dll.

10
Daftar pelatihan/permagangan yang telah dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri, diantaranya dapat
dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Daftar Pelatihan/Permagangan di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Pelatihan Magang Dosen UNSIKA 3 – 4 November 10 orang
2022
2. Bimbingan Teknis Sanitasi 21 Oktober 2022 30 orang
3. Magang Kewirausahaan (IPDMIP) Angkatan 2 dan 3 30 September – 9 24 orang
Tahun 2022 Oktober 2022
4. Magang Kewirausahaan (IPDMIP) Angkatan 1 Tahun 5 – 14 Agustus 27 orang
2022 2022
5. Training Packing House Management and Production Tahun 2017
Planning of Vegetable and Fruit Bussiness,
Agribusiness Development Station-IPB
6. Training Course “Innovative Horticulture Agro- Tahun 2014
business
7. Manajemen Pengelolaan Koperasi bagi pengurus Tahun 2013
koperasi se-Bandung Barat

Daftar Kegiatan Kunjungan yang telah dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri, diantaranya dapat dilihat
pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Daftar Kegiatan Kunjungan di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Kunjungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 7 November 2022 12 orang
Kabupaten Pasaman Barat
2. Kunjungan kerja Anggota DPRD Provinsi Banten 14 November 19 orang
2022
3. Kunjungan Desa Curug Tangerang 22 Oktober 2022 18 orang
4. Ngobras “P4S Lembang Agri Memang Walagri” 12 Oktober 2022 100 orang
5. Kunjungan IPDMIP 11 Oktober 2022 50 orang
6. Kunjungan Bank Indonesia September 2022 10 orang
7. Kunjungan SMP Komputer Assidiqiah 10 November 15 orang
2022
8. Kunjungan Universitas Muhammadiyah Mei 2022 80 orang
9. Kegiatan Kunjungan Industri, SMK IT Agribisnis
Sukabumi, Tahun 2019

11
Daftar Kegiatan PKL siswa dan mahasiswa di P4S Lembang Agri, antara lain dapat dilihat pada Tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 3. Daftar Kegiatan PKL Siswa dan Mahasiswa di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Polbangtan Bogor (Program MBKM) Oktober - Desember 2022 3 orang
2. POLINELA Februari – Mei 2022 3 orang
3. IPB Februari – Mei 2022 3 orang
4. SMK PPN Lembang Februari – Mei 2022 4 orang
5. PEPI Serpong 14 Maret – 27 April 2022 4 orang
6. SMK PPN Lembang Oktober 2021 5 orang

Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa petani, petugas/penyuluh dan masyarakat lainnya
yang melakukan kegiatan pelatihan/permagangan/studi banding/kunjungan ke P4S Lembang Agri
sebanyak 500 orang/tahun. Sedangkan rata-rata siswa/mahasiswa yang melaksanakan PKL di P4S
Lembang Agri sebanyak 24 orang/tahun.
Program Kementerian Pertanian mencetak petani milenial sebanyak 2,5 juta dalam kurun waktu
5 tahun ke depan, sejalan dengan yang dilakukan oleh P4S Lembang Agri untuk mencetak petani
milenial. Hal nyata yang dilakukan adalah:
1. Melibatkan petani muda yang tergabung di Kelompok Pemuda Tani Agrimuda. Agrimuda menjadi
pengelola website dan marketplace untuk produk-produk sayuran P4S Lembang agri. Alamat
website lembangagri.com yang berisi tentang kelembagaan P4S Lembang Agri dan pemasaran
sayuran secara online.
2. Rencana program Agroeduwisata. Ini untuk mematahkan stigma di masyarakat dan generasi muda
yang memandang profesi petani itu identik dengan kotor dan tidak menjanjikan. Padahal sektor
pertanian potensial untuk dikembangkan tentunya dengan kerja keras dan memanfaatkan
digitalisasi dan kreatif inovatif.

12
2.7. Pengembangan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan di P4S Lembang Agri
P4S Lembang Agri sudah melakukan aktivitas sesuai peran P4S sebagai pembaharu perdesaan.
Diantaranya kegiatan pemberdayaan petani/masyarakat/petani milenial, penerapan teknologi smart
farming dan pemasaran ke berbagai pasar baik tradisional, modern dan ekspor pada kegiatan
agribisnisnya. Selain itu P4S Lembang Agri beserta kelompok telah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR)
untuk mengembangkan skala usahanya. Jika dibandingkan antara peran P4 sebagai pembaharu
perdesaan dan kondisi existing di P4S Lembang Agri, maka dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Matrik Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan dan Kondisi Existing di P4S Lembang Agri
No. Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Kondisi Existing di P4S Lembang Agri
1. Mendorong, menggerakkan dan meningkatkan P4S Lembang Agri memiliki anggota di kelompok
swadaya gotong royong untuk menumbuhkan taninya sebanyak 250 orang anggota.
kreativitas dan otoaktivitas masyarakat
2. Mengembangkan model pembelajaran melalui P4S Lembang Agri mengelola usatahani sayuran,
percontohan usahatani memiliki demplot, smart green house dan packing
house sebagai tempat usahatani dan pembelajaran
bagi masyarakat
3. Meningkatkan SDM pertanian agar bisa berpikir P4S Lembang Agri memiliki sarana
dinamis dan kreatif yang dapat menumbuhkan pelatihan/permagangan yang mampu mendukung
prakarsa dan swadaya masyarakat kegiatan peningkatan SDM pertanian
4 Mengembangkan ekonomi rakyat di pedesaan P4S Lembang Agri memiliki sarana berupa packing
lewat pengembangan usaha ekonomi produktif house yang bisa menampung hasil panen petani untuk
dalam rangka peningkatan produksi, pengolahan dipasarkan ke pasar tradisional, modern dan ekspor
hasil dan pemasaran hasil produksi
5 Berperan aktif dalam penyebarluasan informasi P4S Lembang Agri bersama dengan anggota kelompok
akses permodalan tani mengakses KUR secara berkelompok dengan nilai
KUR mencapai 1 milyar
6. Peran aktif dalam menjalin kemitraan usaha dan P4S Lembang Agri berkolaborasi dengan berbagai
jejaring kerjasama pihak baik instansi pemerintah (pusat dan daerah),
penyuluh pertanian, pihak swasta, pihak akademisi
untuk pengembangan skala usaha dan peningkatan
SDM pertanian
7. Pusat pembelajaran bagi petani oleh petani dan P4S Lembang Agri menyelenggarakan
untuk petani pelatihan/permagangan di lokasi usahanya sehingga
peserta pelatihan/permagangan dapat melihat
langsung praktik pertanian
8. Sebagai pusat konsultasi agribisnis P4S Lembang Agri membuka klinik agribisnis,
pertemuan kelompok dilakukan minimal 1 bulan
sekali
9. Katalisator antara pemerintah dan petani/pelaku P4S Lembang Agri dididampingi oleh BBPP Lembang
usaha Kementerian Pertanian menjadi petani maju yang
mampu merangkul masyarakat
10. Menjadi role model/contoh bagi petani dalam hal P4S Lembang Agri membina 8 kelompok tani. Sosok
kelembagaan tani Ketua P4S Lembang sebagai Ketua Gapoktan dan
sebagai Ketua P4S mampu menggerakkan masyarakat
sekitar dan generasi muda untuk terjun ke sektor
pertanian

13
2.8. Permasalahan yang dihadapi oleh P4S Lembang Agri
Saat ini P4S Lembang Agri terus berupaya memajukan bisnis pertaniannya bersama kelompok
dan dari sisi kelembagaan terus berupaya membantu peningkatan kualitas SDM pertanian melalui
kegiatan pelatihan dan permagangan.
Namun dalam perjalanannya, ada beberapa kendala yang masih dirasakan dan membutuhkan
kolaborasi dengan semua pihak, diantaranya:
1. Masih minimnya sarana permagangan berupa asrama bagi peserta pelatihan/permagangan/PKL
yang bisa menunjang kualitas pelatihan/permagangan yang akan dilakukan.
2. Tantangan penumbuhan petani milenial karena dihadapkan minat generasi muda untuk terjun ke
dunia pertanian yang masih rendah.

14
BAB III
PENUTUP

2.6. Kesimpulan
P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan sudah banyak memberikan kontribusi
pada pengembangan SDM pertanian, baik dari sisi pengelolaan usahatani bisnis pertaniannya
dan aktivitas permagangan/kunjungan mendukung program-program Kementerian dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

2.7. Saran
Tantangan dan permasalahan yang dihadapi P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu
Perdesaan semoga dapat dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk perbaikan kualitas
pengelolaan P4S sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk mendukung program
pembangunan pertanian.

15
Draft Perbaikan Permentan No. 33
Tahun 2016
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR …./Permentan/……./…/…..
TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Pertanian Nomor


33/Permentan/SM.230/7/2016 tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan pembinaan
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya;
b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan,
keterampilan dan sikap bagi pembina, pengelola dan
pemangku kepentingan lain kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya, Peraturan Menteri Pertanian Nomor
33/Permentan/SM.230/7/2016 perlu disesuaikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pertanian tentang Pedoman Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem


Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4660);
2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang
Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 188);
6. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140
/09/2011 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan
Pertanian Aparatur dan Non Aparatur (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 562);
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/OT.140
/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non
Aparatur;
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1647);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN
PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN
PERDESAAN SWADAYA.

Pasal 1
Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan Pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 33/Permentan/SM.230/7/2016
tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan
Pertanian Swadaya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal …………….
MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SYAHRUL YASIN LIMPO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal …………….
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

……………………………….

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ……. NOMOR ……….

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR : …./Permentan/……./…/…..
TANGGAL : …………..

PEDOMAN PEMBINAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN


PERDESAAN SWADAYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Petani belajar dari petani, pada hakekatnya merupakan praktek


pembelajaran di lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama
dan berkembang secara alamiah. Model pembelajaran petani seperti itu
diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam pencapaian hasil
belajarnya. Hal ini terwujud karena ditunjang oleh tersedianya sejumlah kondisi,
antara lain, petani lebih mudah belajar karena pengetahuan dan pengalaman
disampaikan menggunakan “bahasa” petani, keterampilan dipelajari secara
langsung dan dapat dipraktekkan sehingga lebih meyakinkan petani yang
sedang dalam proses pembelajaran. Dengan keunggulan model pembelajaran
petani seperti itu, para petani progresif diakui dan diposisikan sebagai mitra
penyuluh dalam praktek penyelenggaraan penyuluhan selama ini.

Petani-petani progresif yang memiliki keunggulan dalam pengelolaan


usahataninya dan memiliki kesediaan secara sukarela untuk berbagi
pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya, merupakan figur-figur
potensial yang layak difasilitasi agar kemanfaatan dirinya dapat terus
berkembang dan menyebar kepada petani-petani lain. Sejak tiga dasa warsa
yang lalu Kementerian Pertanian telah menaruh perhatian serius terhadap peran
strategis petani-petani progresif dalam penyelenggaraan penyuluhan.

Pada tahun 1990 mulai tumbuh kelembagaan pelatihan/permagangan


pertanian swadaya yang dirintis oleh para petani progresif. Kelembagaan ini
dalam perkembanganya kemudian dikenal sebagai Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya (P4S). Hingga akhir tahun 2022, tercatat lebih dari
1.500 P4S yang ada di Indonesia. Diharapkan dapat ditumbuhkan minimal satu
P4S di kabupaten/kota di setiap propinsi yang dapat melaksanakan kegiatan
pelatihan/permagangan baik untuk pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
maupun bagi para generasi muda agar dapat dihasilkan petani wirausaha yang
produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing.

Dengan memperhatikan perubahan pada lingkungan strategis pembangunan


pertanian yang di antaranya ditandai dengan perubahan iklim global, dampak
Pandemik Covid-19, ancaman krisis pangan global maupun lambatnya
regenerasi petani, maka Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
sangat penting untuk dapat menjalankan perannya sebagai agen pembaharu
perdesaan tidak hanya mencetak petani wirausaha, berkolaborasi dengan
berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian/lembaga lain dalam
pembangunan perdesaan dengan tetap mempertahankan pertanian sebagai
leading sektornya, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mau dan
mampu menjadi petani sebagai sebuah profesi yang membanggakan. Terlebih di
era industri 4.0 ini, perkembangan teknologi menjadi tantangan dan sekaligus
peluang bagi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya untuk secara
proaktif mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menghasilkan komoditas
pertanian yang berkualitas, memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi baik di
pasar domestik mapun internasional melalui peningkatan kompetensi dan
kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian.
Pedoman ini disusun untuk menyempurnakan Pembinaan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dan sekaligus mengakomodasi tumbuh
kembangnya keberhasilan para pelaku usaha yang berkembang secara mandiri.
Selanjutnya pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi pembina,
pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyamakan
persepsi dan menentukan arah serta langkah-langkah pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya di wilayah kerja masing-masing.

B. Tujuan

Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


bertujuan untuk:
1. Menciptakan kesamaan persepsi dan gerak langkah dalam pelaksanaan
pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya; dan
2. Menentukan arah dan langkah pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.

C. Sasaran

Sasaran Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini:


1. Terwujudnya persamaan persepsi pemangku kepentingan dalam
pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2. Terwujudnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
memiliki kompetensi dalam meningkatkan kemampuan pelaku utama dan
pelaku usaha.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


meliputi:
1. Prinsip, Ciri dan Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2. Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya;
3. Mekanisme dan Penanggungjawab Pengembangan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; dan
5. Pendanaan.

E. Pengertian

Dalam Pedoman Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini yang
dimaksud dengan:
1. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah kelembagaan
pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola
oleh pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun
kelompok untuk mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya
perubahan sosial ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju
tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
2. Pembangunan perdesaan adalah pembangunan berbasis perdesaan
dengan mengedepankan kearifan lokal kawasan perdesaan yang
mencakup struktur demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya,
karakterisktik fisik/geografis, pola kegiatan usaha pertanian, pola
keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor kelembagaan desa, dan
karakteristik kawasan pemukiman.
3. Pembinaan adalah suatu proses fasilitasi pengembangan yang dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan, mencakup proses mendirikan
atau menumbuhkan dan memelihara pertumbuhan tersebut disertai
dengan upaya-upaya memperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkannya.
4. Pelaku Utama adalah Warga Negara Indonesia perseorangan dan/atau
beserta keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan.
5. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi
yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha
pertanian.
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
seseorang atau kelompok yang bertanggungjawab dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan
pelatihan dan permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha
atau masyarakat.
7. Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya adalah wadah berhimpunnya Pusat Pelatihan dan Perdesaan
Pertanian Swadaya dalam rangka penumbuh kembangan, pembinaan dan
peningkatan komunikasi serta memperjuangkan aspirasi anggotanya.
8. Pembina Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
instansi yang melaksanakan upaya pemberdayaan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya, baik di tingkat pusat, provinsi
maupun kabupaten/kota.
9. Klasifikasi adalah pengakuan status tingkatan/kelas Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang dilakukan melalui proses
penilaian berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
10. Standardisasi adalah penetapan kriteria baku yang harus ada dan ditemui
dalam setiap kelas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
11. Sertifikasi adalah pengakuan formal dari lembaga yang berwenang
terhadap keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
meliputi sertifikasi kelembagaan, pengelola dan instruktur berbentuk
sertifikat.
12. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
adalah seluruh rangkaian proses fasilitasi untuk mendukung
berkembangnya kemampuan, peran dan kemandirian Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam menyelenggarakan
penumbuhkembangan kader tani, pelatihan/permagangan bagi Pelaku
Utama dan/atau Pelaku Usaha dan penyuluhan swadaya.
13. Fasilitasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
segala upaya yang diarahkan untuk melancarkan, mempermudah dan
meningkatkan pelaksanaan peran Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.
14. Usaha Tani Unggulan yang selanjutnya disebut usaha tani adalah usaha
tani berorientasi pasar yang dimiliki dan dikembangkan oleh pengelola
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki keunggulan
dan daya saing.
15. Monitoring adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan kelembagaan, penyeleng-
garaan dan pelaksanaan pelatihan dan permagangan mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan bimbingan lanjutan dan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam setiap tahapan.
16. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi keberadaan kelembagaan dan pelaksanaan
kegiatan pelatihan dan permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku
Usaha di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

BAB II
PRINSIP, CIRI DAN PERAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN
PERDESAAN SWADAYA

A. Prinsip Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

1. Keswadayaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan, peran dan kemandirian kelembagaan melalui
kompetensi dalam mengatasi permasalahan.

2. Keterpaduan
Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya merupakan bagian integral pembangunan perdesaan.

3. Kemitraan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan mitra kerja
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber
daya manusia pertanian dan perdesaan.
4. Kemanfaatan

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memberikan manfaat


kepada Pelaku Utama, Pelaku Usaha pertanian dan masyarakat
perdesaan.

5. Berkelanjutan
Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan

B. Ciri Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

1. Memiliki keunggulan dalam melakukan usaha tani perdesaan dan


kesukarelaan berbagi pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepada
Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha lain yang ditumbuhkembangkan
oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha;
2. Mempunyai lahan usaha tani dan/atau kegiatan agribisnis perdesaan yang
layak dipelajari, dicontoh, ditiru oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku
Usaha lain;
3. Melayani masyarakat dalam bentuk pelatihan pertanian, magang,
kunjungan, studi banding, tempat pengkajian/penelitian, tempat uji
kompetensi, konsultasi agribisnis dan jejaring kerjasama;
4. Berada di lingkungan usaha tani atau perdesaan yang mendukung proses
pembelajaran untuk peserta;
5. Memiliki instruktur/pelatih dan fasilitator lainnya yang profesional;
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki
kompetensi di bidangnya; dan
7. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilengkapi dengan
sarana pembelajaran yang memadai.

C. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya sebagai:


1. Lembaga penyelenggara pelatihan pertanian dan perdesaan bagi pelaku
utama, pelaku usaha dan masyarakat perdesaan lainnya;
2. Lembaga yang turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta penggerak pembaharu pertanian
perdesaan;
3. Lembaga yang turut menumbuhkan, mengembangkan dan memperkuat
kader penggerak perdesaan (kader tani dan penyuluh swadaya);
4. Sentra dalam pengembangan dan diseminasi teknologi/inovasi (agroinput,
budidaya, alat dan mesin pertanian, penanganan dan pengolahan hasil,
pengembangan spesifik lokalita);
5. Sentra pengembangan jejaring kemitraan usaha tani, fasilitasi akses
permodalan, serta informasi pasar dan analisis resiko usaha;
6. Klinik konsultasi agribisnis; dan
7. Sentra gerakan pembangunan pertanian perdesaan.

BAB III
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


Penumbuhan merupakan serangkaian kegiatan untuk menumbuhkan
kesadaran minat Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk membentuk dan
memperoleh pengakuan sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya.

1. Dasar Penumbuhan
a. Berasal dari Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha yang memiliki
keunggulan usaha tani, baik hulu maupun hilir dengan komoditas
tanaman pangan/ hortikultura/ peternakan/ perkebunan yang aman dan
berkelanjutan;
b. memiliki jiwa kesukarelaan, semangat berbagi pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan.

2. Proses Penumbuhan
a. Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dapat dilakukan melalui tahapan kegiatan:
1) sosialisasi tentang Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
2) identifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
3) verifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
4) tercatat pada dinas pertanian Kabupaten/Kota / Forum Komunikasi
P4S/ UPT Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian Pertanian.
b. Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilaksanakan oleh :
1) Dinas Pertanian Kabupaten/Kota;
2) Forum Komunikasi P4S Daerah/Wilayah/Nasional; dan
3) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian
Pertanian.

3. Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya terbagi dalam 3


(tiga) kelas yaitu Kelas Pratama, Kelas Madya, dan Kelas Utama dengan
kriteria sebagai berikut:

a. Kelas Pratama
1) Memiliki potensi untuk menyelenggarakan pelatihan ditinjau dari
usaha tani unggulannya, sarana prasarana pembelajaran yang
tersedia;
2) Telah melakukan kegiatan permagangan swadaya bagi Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha, siswa/mahasiswa dan masyarakat perdesaan
lainnya;
3) Keunggulan usaha tani yang dikembangkan mempunyai dampak dalam
pengembangan ekonomi perdesaannya;
4) Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-
cara berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan;
5) Dikenal oleh masyarakat sekitarnya; dan
6) Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya telah
mengikuti pelatihan atau memiliki kompetensi pengelolaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (berkaitan dengan
administrasi, organisasi dan manajemen).

b. Kelas Madya
Kelas Madya memiliki kriteria baku/standar sebagai berikut:
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan terstruktur (merencanakan pelatihan,
menyiapkan materi pelatihan, melaksanakan, mengevaluasi dan bimbingan
lanjutan);
3) Telah melaksanakan upaya menumbuhkembangkan kader–kader tani
disekitarnya;
4) Telah mengikuti pelatihan Metodologi Pelatihan Pertanian;
5) Telah mengikuti Pelatihan Instruktur Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya.

c. Kelas Utama
Kelas Utama memiliki kriteria baku/standar sebagai berikut:
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Madya;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan/permagangan secara mandiri;
3) Telah mengakses sumber teknologi pertanian dan pendanaan secara
mandiri;
4) Mewujudkan produk kreasi dan inovasi (krenova) dibidang pelatihan dan
agribisnis; dan
5) Mewujudkan jejaring kerjasama dalam bidang pelatihan dan agribisnis.

4. Standardisasi dan sertifikasi


a. Standarisasi
Kriteria baku/standar digunakan untuk mengukur dan menilai aspek-
aspek pengelolaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
meliputi sarana prasarana, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan dan
permagangan, ketenagaan, dan pengembangan usaha/jejaring kerjasama,
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian.
b. Sertifikasi
1) Sertifikasi dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam
melaksanakan perannya;
2) Semua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang telah
memenuhi kriteria baku/standar perlu diberi sertifikat klasifikasi;
3) Seluruh sertifikat klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya ditandatangani oleh Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;
4) Sertifikat klasifikasi disampaikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya yang bersangkutan, dan diinformasikan
kepada Dinas Pertanian Provinsi/Kabupater/Kota dan Forum
Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
disetiap Provinsi/kabupaten/kota; dan
5) Sertifikat klasifikasi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan
penilaian kembali untuk menetapkan kelas sesuai dengan
klasifikasinya.

5. Pengakuan Kelembagaan
a. pengakuan kelembagaan diperlukan untuk memastikan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang terbentuk memiliki kesempatan
untuk memperoleh akses terhadap sumber-sumber yang menyediakan
fasilitas pengembangan kelembagaan tani;
b. pengakuan diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang sudah terbentuk dan sudah memenuhi standar
kemampuan sebagai lembaga pelatihan dan memenuhi persyaratan
administrasi;
c. pengakuan diberikan dalam bentuk sertifikat yang diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian sesuai dengan Klasifikasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

B. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


merupakan seluruh rangkaian dalam rangka memperkuat Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya melalui kegiatan apresiasi, sosialisasi,
fasilitasi, pendampingan kelembagaan, pelatihan/permagangan,
pengkaderan, penyuluhan, pengembangan teknologi tepat guna dan
promosi, dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan
dan pengembangan Sumber Daya Manusia serta Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
1. Apresiasi
Apresiasi diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang telah menunjukkan prestasi istimewa melalui penghargaan.

2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada lembaga donor, pihak swasta dan/atau
kementerian/lembaga sehingga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya memiliki akses lebih luas dalam memanfaatkan sumber daya
yang tersedia.

3. Fasilitasi
Fasilitasi dapat diberikan melalui tahapan kemandirian dan pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, sebagai berikut:
a. Kelas Pratama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, permagangan non
aparatur, pendampingan secara intensif dan apresiasi;
b. Kelas Madya diarahkan pada kegiatan sosialisasi,
pelatihan/permagangan non aparatur dan apresiasi;dan
c. Kelas Utama diarahkan pada kegiatan sosialisasi,
pelatihan/permagangan non aparatur, pelatihan/permagangan
Corporate Social Responsibility (CSR), pelatihan/permagangan
Internasional dan apresiasi;
4. Pendampingan Kelembagaan
Pendampingan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
diarahkan untuk mewujudkan kemandirian, profesionalisme yang
memiliki kompetensi dalam menumbuhkan kader tani di perdesaan,
pelatihan/permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha. Kegiatan
pendampingan meliputi aspek manajemen, budidaya, teknologi,
pemasaran dan akses terhadap permodalan/Kredit Usaha Rakyat (KUR)
serta penumbuhan jejaring kerjasama.

5. Pelatihan/permagangan
Pengembangan pelatihan/permagangan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam merencanakan pelatihan (kurikulum, bahan ajar,
metode pembelajaran, sarana dan prasarana), melaksanakan pelatihan,
evaluasi dan melakukan bimbingan lanjutan.

6. Pengkaderan
Pengkaderan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kader tani di
perdesaan agar Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya mampu
menjalin kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain dalam
penumbuhan apresiasi, minat dan kecintaan generasi muda dibidang
pertanian.
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Pengembangan teknologi tepat guna diarahkan untuk mampu
mengembangkan inovasi teknologi dalam rangka pengembangan
agribisnis.

8. Promosi
Promosi diarahkan untuk memperluas jejaring usaha dan pengembangan
informasi teknologi.

C. Penumbuhan Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya (FK-P4S)
P4S yang sudah teregistrasi dapat membentuk FK-P4S sbb:
a. Pembentukan FK-P4S ditentukan secara musyawarah dan mufakat
diantara sesama P4S;
b. FK-P4S Daerah dapat dibentuk apabila di Kabupaten/Kota bersangkutan
telah terbentuk minimal 5 (lima) P4S;
c. FK-P4S Wilayah dapat dibentuk apabila dalam provinsi bersangkutan
telah terbentuk minimal 9 (Sembilan) FK-P4S Daerah;
d. Pengukuhan FK-P4S Daerah diketahui oleh Dinas Pertanian yang
menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian, sebagai Pembina P4S
Daerah dan FK-P4S Wilayah. Sedangkan pengukuhan FK-P4S Wilayah
diketahui/dikukuhkan oleh Dinas Pertanian yang menyelenggarakan
fungsi penyuluhan sebagai Pembina P4S Wilayah dan FK-P4S Nasional.
Bagi kabupaten/kota dan/atau provinsi yang belum memenuhi syarat
pembentukan FK-P4S, maka P4S di daerah tersebut berkoordinasi dengan
FK- P4S Wilayah dan/atau FK-P4S Nasional.

BAB IV
MEKANISME DAN PENANGGUNGJAWAB PENGEMBANGAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya

Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya dilakukan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan.
Mekanisme ini disusun dengan tujuan untuk:
a. menumbuhkan dan mengembangkan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya sebagai mitra kerja Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam pengembangan sumber daya manusia
pertanian;
b. meningkatkan motivasi dan kapasitas pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam penyelenggaraan dan
pelaksanaan pelatihan dan permagangan;
c. mendorong berhimpunnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya melalui Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya dimulai tingkat kabupaten/kota sampai dengan
tingkat nasional guna penguatan lembaga; dan
d. mewujudkan kondisi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya
tanggung jawab sosial pengelola, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
dan pemangku kepentingan dalam mendukung dan memajukan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.

B. Penanggung Jawab Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan


Perdesaan Swadaya

Penanggung jawab pembinaan di masing-masing wilayah kerja diatur


sebagai berikut:
a. Desa
Penanggung jawab Pembinaan desa oleh kader tani dan penyuluh
pertanian swadaya untuk identifikasi, penumbuhan dan pendampingan
kelembagaan, pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Koordinator Pos
Penyuluhan Desa (Posluhdes).

b. Kecamatan
Penanggung jawab Pembinaan kecamatan oleh camat untuk identifikasi,
penumbuhan dan pendampingan kelembagaan, pengelolaan data dan
informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian.
c. Kabupaten/Kota
Penanggung jawab Pembinaan kabupaten/kota oleh bupati/wali kota
untuk memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan
kelembagaan, registrasi, serta melakukan pengelolaan data dan
informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Pertanian yang melaksanakan fungsi
penyuluhan di kabupaten/kota.
d. Provinsi
Penanggung jawab Pembinaan provinsi oleh gubernur untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, serta melakukan pengelolaan data dan informasi,
monitoring evaluasi dan pelaporan, pelaksanaanya dikoordinasikan oleh
kepala unit kerja yang melaksanakan fungsi penyuluhan di provinsi.
e. Nasional
Penanggung jawab Pembinaan nasional oleh Menteri Pertanian untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, Sertifikasi kelembagaan Kelas Utama serta melakukan
pengelolaan data dan informasi, Monitoring Evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit Kerja Eselon I yang
melaksanakan tugas penyuluhan melalui Unit Pelaksana Teknis
Pelatihan Pertanian Pusat.

BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi
dan nasional sesuai dengan ruang lingkup tanggungjawab untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang
dihadapi dan pengambilan putusan sehingga proses kegiatan berjalan
sesuai dengan yang direncanakan.

2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai ruang lingkup tanggungjawab untuk menilai efektifitas
dan efesiensi serta pencapaian tujuan Pembinaan yang dilakukan secara
berkala.

B. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi
dan nasional secara tertulis, berkala, dan disampaikan kepada pemangku
kepentingan terkait, dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kinerja
pembinaan antar tingkatan dalam membantu penetapan kebijakan
pembinaan lebih lanjut.

BAB VI

PENDANAAN

Dana Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dapat


bersumber dari APBN, APBD, bantuan lembaga donor dan/atau sumber lain
yang sah dan bersifat tidak mengikat.

BAB VII
PENUTUP

Pedoman Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini


merupakan acuan dalam pelaksanaan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya di lingkup Kementerian Pertanian yang bersifat dinamis
dan akan diselaraskan dengan tuntutan perkembangan dan dinamika
masyarakat dalam pembangunan pertanian.
Pelaksanaan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya ini
oleh Menteri Pertanian dimandatkan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.

MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SYAHRUL YASIN LIMPO


Petunjuk Teknis Penumbuhan dan
Pengembangan P4S
PETUNJUK TEKNIS PENUMBUHAN DAN PEMBINAAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pembangunan pertanian dititikberatkan pada
pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan,
dan berkelanjutan, sehingga menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) Pertanian yang merupakan indikator pendukung keberhasilan pembangunan
pertanian.
Pemberdayaan Masyarakat Tani adalah proses perubahan pola pikir,
perilaku dan sikap petani dari subsistem tradisional menjadi petani modern
berwawasan agribisnis melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan, meliputi
tiga aspek, yaitu: 1) pemberdayaan sumber daya manusia petani; 2) pemberdayaan
kelembagaan petani; dan 3) pemberdayaan usahatani.
Masyarakat perdesaan terutama petani merupakan salah satu ujung tombak
dalam mencapai keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia. Salah satu
upaya dalam meningkatkan kemampuan petani melalui permagangan bagi petani
dan masyarakat baik di wilayahnya maupun di luar wilayahnya atau pelatihan yang
dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), dengan
tujuan agar dapat berkembangnya sektor pertanian di perdesaan dengan
melibatkan para petani.
Hal ini dilandasi oleh adanya fakta keberhasilan petani maju dalam usahanya
yang layak dicontoh dan ditiru oleh petani lainnya, sehingga mendorong pemerintah
untuk memotivasi petani maju tersebut dalam menumbuhkan kelembagaan
pelatihan/permagangan dari, oleh dan untuk petani.
Kelembagaan P4S sangat strategis untuk terus diberdayakan, baik dari
aspek menajemen pelatihan/permagangan, maupun pengembangan usaha,
sehingga kontribusinya dalam mempercepat penerapan teknologi baru di bidang
pertanian/agribisnis di tingkat petani dan masyarakat pedesaan meningkat secara
nyata. Hal ini dipandang penting mengingat kapasitas pengelola P4S tersebut
masih perlu ditingkatkan kemampuannya melalui pembinaan secara
berkesinambungan sehingga mampu membawa P4S sebagai mitra kerja
pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia pertanian.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelatihan Pertanian Badan PPSDMP
Kementerian Pertanian mempunyai peran melakukan pembinaan dan secara
langsung bertanggung jawab terhadap tumbuh kembangnya P4S. Pembinaan P4S
dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kapasitas P4S dalam
menyelenggarakan dan/atau melaksanakan pelatihan/permagangan bagi petani
dan masyarakat pedesaan.
Penumbuhan dan Pembinaan P4S antara lain dilakukan melalui bimbingan
dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan
pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja. Selain itu, UPT melakukan
kegiatan klasifikasi P4S, guna mendorong pengelola P4S untuk meningkatkan
kualitas pelatihan/permagangan secara terus menerus, sehingga P4S mampu
menjadi pusat pelatihan pertanian yang berkualitas.
Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pembinaan Kelembagaan P4S ini
diharapkan dapat menjadi acuan Pembina dalam melakukan langkah penumbuhan
dan pembinaan.

B. Tujuan

Tujuan penumbuhan dan pembinaan P4S adalah:


1. Menumbuhkembangkan petani/pelaku usaha yang berhasil dan dapat
dicontoh untuk dijadikan sebagai P4S.
2. Meningkatkan kapasitas pengelola P4S dalam melaksanakan
pelatihan/permagangan;
3. Meningkatkan kualitas pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh P4S;
4. Mewujudkan P4S sebagai pembaharu perdesaan;
5. Lembaga yang mampu mendorong, menggerakan dan meningkatkan swadaya
gotong royong serta untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat;
6. Lembaga yang mampu meningkatkan SDM diperdesaan agar bisa berpikir
dinamis dan kreatif yang dapat menumbuhkan prakarsa dan swadaya
masyarakat;
7. Lembaga yang mampu menggerakan usaha ekonomis masyarakat perdesaan
sehingga mampu berproduksi, mampu mengolah dan memasarkan hasil
produksinya;
8. Lembaga yang mampu menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
diperdesaan.

C. Sasaran

Sasaran penumbuhan dan pembinaan P4S adalah:


1. Terbentuknya P4S di setiap kabupaten/kota wilayah kerja UPT sebagai mitra
kerja dalam peningkatan sumber daya manusia pertanian;
2. Terbentuknya Forum Komunikasi (FK) P4S di setiap provinsi dan
kabupaten/kota di wilayah kerja UPT;
3. Meningkatnya intensitas dan kualitas pelaksanaan pelatihan/permagangan di
P4S;
4. Terciptanya kesamaan persepsi dalam melaksanakan pembinaan P4S diantara
pengelola, pembina dan pemangku kepentingan P4S lainnya;
5. Meningkatnya kemampuan berpikir dinamis dan kreatif yang dapat
menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat sehingga mampu
berproduksi, mengolah dan memasarkan hasil produksi masyarakat;
6. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan diperdesaan, sehingga
kesejahteraan masyarakat meningkat.

D. Pengertian
1. Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya adalah kelembagaan
pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh
pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok yang
mendukung pembangunan perdesaan berkelanjutan.
2. Pembangunan perdesaan adalah pembangunan berbasis perdesaan dengan
mengedepankan kearifan lokal kawasan perdesaan yang mencakup struktur
demografi masyarakat, karakteristik sosial budaya, karakterisktik fisik/geografis,
pola kegiatan usaha pertanian, pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor
kelembagaan desa, dan karakteristik kawasan pemukiman
3. Pembinaan adalah suatu proses fasilitasi pengembangan yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan, mencakup proses mendirikan atau
menumbuhkan dan memelihara pertumbuhan tersebut disertai dengan upaya-
upaya memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkannya.
4. Pelaku Utama adalah Warga Negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta
keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan/atau peternakan.
5. Pelaku Usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang
dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian.
6. Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya dan Perdesaan adalah
seseorang atau kelompok yang bertanggungjawab dalam merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan penyelenggaraan
pelatihan dan permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha atau
masyarakat.
7. Forum Komunikasi (FK) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
adalah wadah berhimpunnya Pusat Pelatihan dan Perdesaan Pertanian
Swadaya dalam rangka penumbuhkembangan, pembinaan dan peningkatan
komunikasi serta memperjuangkan aspirasi anggotanya.
8. Pembina Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan adalah instansi yang
melaksanakan upaya pemberdayaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan,
baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
9. Klasifikasi adalah pengakuan status tingkatan/kelas Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya yang dilakukan melalui proses penilaian berdasarkan
standar yang telah ditetapkan.
10. Standardisasi adalah penetapan kriteria baku yang harus ada dan ditemui dalam
setiap kelas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
11. Sertifikasi adalah pengakuan formal dari lembaga yang berwenang terhadap
keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya meliputi
sertifikasi kelembagaan, pengelola dan instruktur berbentuk sertifikat.
12. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah
seluruh rangkaian proses fasilitasi untuk mendukung berkembangnya
kemampuan, peran dan kemandirian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya didalam menyelenggarakan penumbuhkembangan kader tani,
pelatihan/permagangan bagi Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha dan
penyuluhan swadaya.
13. Fasilitasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah segala
upaya yang diarahkan untuk melancarkan, mempermudah dan meningkatkan
pelaksanaan peran kelembagan pelatihan pertanian swadaya.
14. Usaha Tani Unggulan yang selanjutnya disebut Usaha Tani adalah Usaha Tani
berorientasi pasar yang dimiliki dan dikembangkan oleh pengelola Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memiliki keunggulan dan daya
saing.
15. Monitoring adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memantau
penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, penyelenggaraan dan
pelaksanaan pelatihan dan permagangan mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, sampai dengan bimbingan lanjutan dan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam setiap tahapan.
16. Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas dan efesiensi keberadaan kelembagaan dan pelaksanaan kegiatan
pelatihan dan permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
17. Wilayah Kerja UPT dalam pembinaan P4S, adalah Propinsi wilayah binaan
masing-masing UPT sesuai dengan SK Kepala Badan PPSDMP No 141 Tahun
2016.
18. Pembaharu perdesaan adalah upaya berkelanjutan untuk mempengaruhi,
mengawal dan mendorong terciptanya perubahan sosial ekonomi baik secara
internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan yang lebih mandiri.
BAB II
AZAS, PRINSIP, CIRI DAN PERAN

A. Azas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


1. Keswadayaan
P4S dikembangkan dengan tetap mejaga kemandirian melalui kemampuan
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik masalah teknis, sosial maupun
ekonomi sehingga mampu berproduksi, mengolah dan memasarkan hasil
produksi serta dapat menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
diperdesaan.
2. Demokrasi
Dalam melaksanakan setiap kegiatan, pengelola P4S dan pengguna jasa
mengadakan kesepakatan dan keterlibatan bersama secara aktif.
3. Kekeluargaan
P4S tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh
menjalin kekerabatan antara pengelola dan fasilitator dengan peserta yang
mengikuti pelatihan/permagangan.
4. Kemanfaatan
Keberadaan P4S dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan
pengguna jasa lainnya. Dengan cara mendorong, menggerakan dan
meningkatkan swadaya untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal.
5. Keterpaduan
Penumbuhan dan pengembangan P4S merupakan bagian integral dari
pembangunan pertanian dan perdesaan sehingga tercapai keselarasan,
keserasian dan sinergi.
6. Kesederhanaan
Pelatihan/permagangan di P4S dilaksanakan secara sederhana dan
bertahap sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa dengan berpikir dinamis dan
kreatif sehingga dapat menumbuhkan prakarsa dan swadaya masyarakat.
B. Prinsip Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Kemandirian
Dukungan pihak lain tidak boleh menyebabkan ketergantungan P4S,
namun sebaliknya harus mampu mendorong tumbuh kembangnya keswadayaan.
2. Keswadayaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan, peran dan kemandirian kelembagaan melalui
kompetensi dalam mengatasi permasalahan.
3. Keterpaduan
Penumbuhan dan Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya merupakan bagian integral pembangunan perdesaan
4. Kerakyatan
Penumbuhan dan pengembangan P4S dilakukan dari, oleh dan untuk
petani serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya
dengan memanfaatkan secara optimal sumberdaya yang dimiliki.
5. Kemitraan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan mitra kerja
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan sumber daya
manusia pertanian dan perdesaan
6. Kemanfaatan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya memberikan manfaat
kepada Pelaku Utama, Pelaku Usaha pertanian dan masyarakat perdesaan.
7. Sinergi
Keberadaan P4S merupakan bagian integral dari pembangunan
pertanian/perdesaan dan dilakukan dengan mengerahkan segala sumberdaya
pada berbagai pemangku kepentingan secara sinergis.
8. Berkelanjutan
Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan
9. Pembaharu
Keberadaan P4S mampu mendorong, menggerakan dan meningkatkan
swadaya gotong royong untuk menumbuhkan kreatifitas dan otoaktifitas
masyarakat dalam pembangunan perdesaan dengan memanfaatkan sumber
daya alam secara optimal.
C. Ciri Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Memiliki keunggulan dalam melakukan Usaha Tani perdesaan dan kesukarelaan
berbagi pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepada Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha lain yang ditumbuhkembangkan oleh Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha;
2. Mempunyai lahan Usaha Tani dan/atau kegiatan agribisnis perdesaan yang layak
dipelajari, dicontoh, ditiru oleh Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha lain;
3. Melayani masyarakat perdesaan dalam bentuk pelatihan pertanian, magang,
kunjungan, studi banding, tempat pengkajian/penelitian, tempat uji kompetensi,
konsultasi agribisnis dan jejaring kerjasama;
4. Berada di lingkungan Usaha Tani atau perdesaan yang mendukung proses
pembelajaran untuk peserta;
5. Memiliki instruktur/pelatih, fasilitator lainnya yang profesional;
6. Pengelola Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya memiliki
kompetensi di bidangnya;
7. Pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya dilengkapi dengan sarana
pembelajaran yang memadai.
D. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
1. Lembaga penyelenggara pelatihan pertanian dan perdesaan bagi pelaku utama,
pelaku usaha dan penggerak perdesaan;
2. Lembaga yang turut menumbuhkan, mengembangkan dan memperkuat kader
penggerak perdesaan (kader tani dan penyuluh swadaya);
3. Lembaga yang turut andil dalam penyelenggaraan penyuluhan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha, serta penggerak pembaharu pertanian perdesaan;
4. Sentra dalam pengembangan dan diseminasi teknologi/inovasi (agroinput,
budidaya, alat dan mesin pertanian, penanganan dan pengolahan hasil,
pengembangan spesifik lokalita);
5. Sentra pengembangan jejaring kemitraan usaha tani, fasilitasi akses permodalan,
serta informasi pasar dan jaminan resiko usaha;
6. Klinik konsultasi agribisnis; dan
7. Sentra gerakan pembangunan pertanian perdesaan.
BAB III
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN

A. Penumbuhan P4S
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang tumbuh
dari, oleh dan untuk petani serta masyarakat luas lebih menekankan pada
pengembangan kemandirian dan keswadayaan petani. Untuk itu, proses
penumbuhan P4S dilakukan melalui serangkaian kegiatan bimbingan dan
pelatihan untuk memotivasi dan mendorong terbentuknya Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
1. Dasar Penumbuhan
a. Berasal dari Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha yang memiliki
keunggulan Usaha Tani, baik hulu maupun hilir dengan komoditas tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/perkebunan yang aman dan berkelanjutan;
b. Memiliki jiwa kesukarelaan, semangat berbagi pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan.
2. Proses Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilakukan melalui :
a. Sosialisasi tentang Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
b. Identifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
c. Verifikasi calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya;
d. Tercatat pada dinas pertanian Kabupaten/Kota/Forum Komunikasi P4S/
UPT Pelatihan Lingkup BPPSDMP Kementerian Pertanian
Proses penumbuhan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilaksanakan oleh :
a. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
b. Forum Komunikasi P4S Daerah/Wilayah/Nasional
c. BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui UPT Pelatihan
3. Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Prosedur pengajuan dan penetapan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya melalui beberapa tahapan, yaitu :
a. Pengelola calon Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
mengisi instrumen identifikasi/klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya (Instrumen terlampir);
b. Proses klarifikasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
didampingi oleh Forum Komunikasi (FK) P4S Kabupaten/Kota;
c. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat Registrasi P4S;
d. Surat registrasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dan
pengisian instrument identifikasi/klasifikasi diajukan kepada Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian melalui
Unit Pelaksana Teknis Pelatihan;
e. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
mengeluarkan sertifikat klasifikasi
Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya terbagi
dalam 3 (tiga) kelas yaitu Kelas Pratama, Kelas Madya, dan Kelas Utama,
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Kelas Pratama
1) Memiliki potensi untuk menyelenggarakan pelatihan ditinjau dari usaha
tani unggulannya, sarana prasarana pembelajaran yang tersedia;
2) Telah melakukan kegiatan permagangan swadaya bagi Pelaku Utama
dan/atau Pelaku Usaha, siswa/mahasiswa dan masyarakat perdesaan
lainnya;
3) Keunggulan Usaha Tani yang dikembangkan mempunyai dampak
dalam pengembangan ekonomi perdesaannya;
4) Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-
cara berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan;
5) Dikenal oleh masyarakat sekitarnya; dan
6) Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya telah
mengikuti pelatihan atau memiliki kompetensi pengelolaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (berkaitan dengan
administrasi, organisasi dan manajemen).
b. Kelas madya
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan terstruktur (merencanakan
pelatihan, menyiapkan materi pelatihan, melaksanakan, mengevaluasi
dan bimbingan lanjutan);
3) Telah melaksanakan upaya menumbuhkembangkan kader-kader tani
disekitarnya;
4) Telah mengikuti pelatihan Metodologi Pelatihan Pertanian
5) Telah mengikuti Pelatihan Instruktur Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya.
c. Kelas Utama
1) Memenuhi seluruh standar Kelas Pratama dan Madya;
2) Telah menyelenggarakan pelatihan/permagangan secara mandiri;
3) Telah mengakses sumber teknologi pertanian dan pendanaan secara
mandiri.
4) Mewujudkan produk kreasi dan inovasi (krenova) dibidang pelatihan dan
agribisnis; dan
5) Mewujudkan jejaring kerjasama dalam bidang pelatihan dan agribisnis.
4. Standardisasi dan Sertifikasi
a. Standardisasi
Kriteria baku/standar digunakan untuk mengukur dan menilai aspek-aspek
pengelolaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang
meliputi sarana prasarana, kelembagaan, penyelenggaraan pelatihan dan
permagangan, ketenagaan, dan pengembangan usaha/jejaring kerjasama,
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian c.q Badan PPSDMP.
b. Sertifikasi
1) Sertifikasi dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya didalam
melaksanakan perannya;
2) Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang telah
memenuhi kriteria baku/standar perlu diberi sertifikat klasifikasi;
3) Sertifikat klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
ditandatangani oleh Kepala Badan PPSDMP.
4) Sertifikat klasifikasi disampaikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya yang bersangkutan, dan diinformasikan kepada
Dinas Pertanian Provinsi/Kabupater/Kota dan Forum Komunikasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya disetiap
Provinsi/kabupaten/kota;
5) Sertifikat klasifikasi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dilakukan
penilaian kembali untuk menetapkan kelas sesuai dengan
klasifikasinya.
5. Pengakuan Kelembagaan
a. pengakuan kelembagaan diperlukan untuk memastikan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang terbentuk memiliki kesempatan
untuk memperoleh akses terhadap sumber-sumber yang menyediakan
fasilitas pengembangan kelembagaan.
b. pengakuan diberikan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya yang sudah terbentuk dan sudah memenuhi standar kemampuan
sebagai lembaga pelatihan dan memenuhi persyaratan administrasi.
c. pengakuan diberikan dalam bentuk sertifikat yang diterbitkan oleh
Kementerian Pertanian c.q Badan Penyuluhan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sesuai dengan Klasifikasi
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
B. Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
merupakan seluruh rangkaian dalam rangka memperkuat Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya melalui kegiatan apresiasi, sosialisasi,
fasilitasi, pendampingan kelembagaan, pelatihan/permagangan, pengkaderan,
penyuluhan, pengembangan teknologi tepat guna dan promosi, dilaksanakan oleh
Kementerian Pertanian c.q BPPSDMP serta Dinas Pertanian
Provinsi/Kabupaten/Kota.
1. Apresiasi
Apresiasi diberikan kepada Kelembagan Pelatihan Pertanian Swadaya
yang telah menunjukkan prestasi istimewa melalui penghargaan.
2. Sosialisasi
Sosialisasi diberikan kepada lembaga donor, pihak swasta dan/atau
kementerian/lembaga sehingga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya memiliki akses lebih luas dalam memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
3. Fasilitasi
Fasilitasi dapat diberikan melalui tahapan kemandirian dan Pembinaan
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, sebagai berikut:
a. Kelas Pratama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, permagangan non
aparatur, pendampingan secara intensif dan apresiasi;
b. Kelas Madya diarahkan pada kegiatan sosialisasi, pelatihan/permagangan
non aparatur dan apresiasi;
c. Kelas Utama diarahkan pada kegiatan sosialisasi, pelatihan/permagangan
non aparatur, pelatihan/permagangan Corporate Social Responsibility
(CSR) , pelatihan/permagangan Internasional dan apresiasi;
4. Pendampingan Kelembagaan
Pendampingan Kelembagaan Pendampingan Pusat Pelatihan Pertanian
dan Perdesaan Swadaya diarahkan untuk mewujudkan kemandirian,
profesionalisme yang memiliki kompetensi dalam menumbuhkan kader tani di
perdesaan, pelatihan/permagangan Pelaku Utama dan/atau Pelaku Usaha.
Kegiatan pendampingan meliputi aspek manajemen, budidaya, teknologi,
pemasaran dan akses terhadap permodalan/ Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta
penumbuhan jejaring kerjasama.
5. Pelatihan/permagangan
Pengembangan pelatihan/permagangan diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam merencanakan pelatihan (kurikulum, bahan ajar, metode
pembelajaran, sarana & prasarana), melaksanakan pelatihan, evaluasi dan
melakukan bimbingan lanjutan.
6. Pengkaderan
Pengkaderan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kader tani di
pedesaan agar Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya mampu
menjalin kerjasama dengan Kementerian/Lembaga lain dalam penumbuhan
apresiasi, minat dan kecintaan generasi muda/Milenial dibidang pertanian
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Pengembangan teknologi tepat guna diarahkan untuk mampu
mengembangkan inovasi teknologi dalam rangka pengembangan agribisnis.
8. Promosi
Promosi diarahkan untuk memperluas jejaring usaha dan pengembangan
informasi teknologi.

C. Penumbuhan Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan


Swadaya (FK-P4S)

P4S yang sudah teregistrasi dapat membentuk FK-P4S sbb:


1. Pembentukan FK-P4S ditentukan secara musyawarah dan mufakat diantara
sesama P4S;
2. FK-P4S Kabupaten/Kota dapat dibentuk apabila di wilayah Kabupaten/Kota
bersangkutan telah terbentuk minimal 5 (lima) P4S;
3. FK-P4S provinsi dapat dibentuk apabila dalam provinsi bersangkutan telah
terbentuk minimal 9 (Sembilan) FK-P4S Kabupaten/Kota;
4. Pengukuhan FK-P4S Kabupaten/Kota diketahui oleh Dinas/Instansi, sebagai
pembina P4S Kabupaten/Kota dan FK-P4S Provinsi. Sedangkan pengukuhan
FK-P4S tingkat Provinsi diketahui/dikukuhkan oleh Dinas/Instansi pembina
P4S Provinsi dan FK-P4S Nasional.
Bagi kabupaten/kota dan atau provinsi yang belum memenuhi syarat
pembentukan FK-P4S, maka P4S di daerah tersebut berkoordinasi dengan FK-
P4S Provinsi dan atau FK-P4S Nasional.
BAB IV
MEKANISME DAN PENANGGUNGJAWAB PENGEMBANGAN PUSAT
PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA

A. Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya


Mekanisme Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dilakukan secara sistematis, terstruktur dan berkelanjutan. Mekanisme ini disusun
dengan tujuan untuk :
a. Menumbuhkan dan mengembangkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya sebagai mitra kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
pengembangan sumber daya manusia pertanian;
b. Meningkatkan motivasi dan kapasitas pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pelatihan dan
permagangan;
c. Mendorong berhimpunnya Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
melalui Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dimulai tingkat kabupaten/kota sampai dengan tingkat nasional guna penguatan
lembaga; dan
d. Mewujudkan kondisi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya tanggung
jawab sosial pengelola, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan dalam mendukung dan memajukan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya
B. Penanggung Jawab Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Sebagai
Penggerak Pembaharau Pertanian di Perdesaan
Penanggung jawab pembinaan di masing-masing wilayah kerja diatur sebagai berikut:
a. Desa
Penanggung jawab Pembinaan desa oleh kader tani dan penyuluh pertanian
swadaya untuk identifikasi, penumbuhan dan pendampingan kelembagaan,
pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Koordinator Pos Penyuluhan Desa
(Posluhdes)
b. Kecamatan
Penanggung jawab Pembinaan kecamatan oleh camat untuk identifikasi,
penumbuhan dan pendampingan kelembagaan, pengelolaan data dan informasi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian.
c. Kabupaten/Kota
Penanggung jawab Pembinaan kabupaten/kota oleh bupati/walikota untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, registrasi,
serta melakukan pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Unit Kerja yang
melaksanakan fungsi penyuluhan di kabupaten/kota.
d. Provinsi
Penanggung jawab Pembinaan provinsi oleh gubernur untuk memfasilitasi proses
penumbuhan dan pengembangan kelembagaan, rekapitulasi, serta melakukan
pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan,
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Unit Kerja yang melaksanakan
fungsi penyuluhan di provinsi.
e. Nasional
Penanggung jawab Pembinaan nasional oleh Menteri Pertanian untuk
memfasilitasi proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan,
rekapitulasi, serta melakukan pengelolaan data dan informasi, Monitoring Evaluasi
dan pelaporan, pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit Kerja Eselon I yang
melaksanakan tugas penyuluhan melalui Unit Pelaksana Teknis Pelatihan
Pertanian Pusat.
C. Aspek Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
Pengembangan terhadap Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
melalui bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan secara bertahap kapasitas
P4S dalam menyelenggarakan dan atau melaksanakan pelatihan/permagangan.
Bimbingan dan pelatihan pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya meliputi aspek-aspek:
a. Kelembagaan
Pengembangan kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya ditempuh melalui pengembangan organisasi, manajemen dan
administrasi yang menunjang kapasitasnya dalam penyelenggaraan dan atau
pelaksanaan pelatihan/permagangan bagi petani dan pengguna jasa lainnya,
maka arah pembinaan dilakukan terhadap;
1. Bimbingan pembuatan struktur organisasi serta uraian tugas
2. Bimbingan pembuatan uraian tugas pengurus
3. Bimbingan pembuatan AD/ART
4. Memotivasi untuk membuat papan nama Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya
5. Pengembangan kapasitas ketenagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya ditempuh melalui pelatihan bagi pengelola, pelatih/
fasilitator, dan sumberdaya manusia lainnya.
b. Sarana dan prasarana.
Pengembangan sarana dan prasarana ditempuh melalui pemenuhan
kelengkapan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya secara
mandiri sampai memenuhi standar pelayanan minimal. Sarana dan prasarana
tersebut untuk menunjang proses belajar mengajar:
1. Bimbingan terhadap kegiatan usahatani/agribisnis/industri yang dikelola,
sehingga layak dicontoh, ditiru, dan dipelajari oleh petani atau masyarakat
lainnya;
2. Memotivasi untuk memiliki ruang belajar dan sarana akomodasi bagi
peserta,
3. Bimbingan terhadap kelengkapan pembukuan administrasi umum Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, antara lain: buku tamu;
inventarisasi barang; buku agenda surat masuk dan keluar; buku daftar
peserta pelatihan; stempel; buku notulen rapat; buku daftar petani/
kelompoktani binaan; buku nota kerjasama/kemitraan dan bukuadministrasi
keuangan, buku kegiatan;
4. Memotivasi untuk memiliki Ruang Sekretariat dan kelengkapannya
5. Memotivasi untuk memiliki bengkel kerja dan peralatan pertanian
6. Memotivasi untuk memiliki materi/buku yang berkaitan dengan kegiatan
permagangan
c. Metodologi Pelatihan
Pengembangan metodologi pelatihan dilaksanakan untuk
mengembangkan teknologi pelatihan melalui teknik fasilitasi melatih yang
diindikasikan dengan kemampuan dalam hal :
1. Menguasai etika pelatihan;
2. Menerapkan pendekatan andragogi;
3. Melakukan teknik persiapan melatih;
4. Melakukan pengelolaan pelatihan;
5. Memahami model, strategi dan evaluasi pelatihan;
6. Kompetensi dasar yang perlu dikuasi oleh pengelola Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah sebagai berikut :
1. pembuatan perencanaan kegiatan/tahunan
2. pembuatan modul, bahan ajar, bahan tayang
3. pembuatan catatan/dokumentasi kegiatan permagangan/pelatihan
4. pembuatan administrasi pelatihan/permagangan
5. pembuatan daftar alumni pelatihan/permagangan
6. Pembinaan kelompok
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pelatihan diantaranya :
1. Ceramah
Metode ceramah digunakan pada kegiatan pembelajaran dalam bentuk
tatap muka, yang dikombinasikan dengan metode tanya jawab
2. Diskusi
Diskusi kelompok yang melibatkan seluruh peserta, untuk
mengembangkan kemampuan komunikasi yang saling menghargai dan
tukar menukar informasi serta memperkaya gagasan.
3. Praktek/latihan
Dalam praktek latihan ini para peserta secara berkelompok berlatih
mempraktekan hasil pelatihan yang diperoleh seuai desain
pembelajarannya
d. Usaha Tani
Pengembangan usaha tani pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya harus memiliki keunggulan :
1. Keunggulan dalam melakukan usaha tani baik budidaya melalui penerapan
norma budidaya yang baik (GAP), off farm (pasca panen) dan pengolahan
hasil atau GHP, GMP, GDP dari komoditas tanaman pangan hortikultura,
peternakan dan perkebunan.
2. Keunggulan Usaha Tani yang dikembangkan mempunyai dampak dalam
pengembangan ekonomi perdesaan.
3. Memiliki kemauan kuat untuk mencari, menemukan, merekayasa cara-cara
berusaha tani yang lebih baik dan mentransfer teknologi yang
dikembangkan
4. Memiliki akses terhadap permodalan dan akses pasar dengan cara
memperkuat jejaring kerjasama
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai dengan ruang lingkup tanggungjawab untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan kegiatan, permasalahan yang dihadapi dan
pengambilan putusan sehingga proses kegiatan berjalan sesuai dengan yang
direncanakan
Monitoring dilakukan oleh Tim Penilai Klasifikasi Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam bentuk kunjungan ke lokasi Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya secara berkala dan/ atau
pelaporan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya untuk
mengetahui:
a. Kemajuan pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Perdesaan Swadaya.
b. Kapasitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam
menyelenggarakan pelatihan/ permagangan bagipetani/masyarakat.
c. Permasalahan yang dihadapi P4S dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
d. Kapasitas Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dalam
mengembangkan jejaring kerja, baik dalam usaha maupun dalam
penyelenggaraan pelatihan/ permagangan.
e. Manfaat dan dampak keberadaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya bagi petani dan masyarakat sekitar dalam percepatan penerapan
teknologi maju dibidang pembangunan pertanian dan perdesaan.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan mulai dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional sesuai ruang lingkup tanggungjawab untuk menilai efektifitas dan
efesiensi serta pencapaian tujuan Pembinaan yang dilakukan secara berkala
utuk memberikan alternatif pemecahan masalah dan rekomendasi
pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
selanjutnya.
B. Pelaporan
Pelaporan dilakukan berjenjang dari kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan
nasional secara tertulis, berkala, dan disampaikan kepada pemangku kepentingan
terkait, dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kinerja pembinaan antar
tingkatan dalam membantu penetapan kebijakan pembinaan lebih lanjut.
Laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan P4S dibuat oleh petugas Pembina
sesuai wilayahnya disampaikan kepada Kepala UPT, cq. Kepala Bidang Program
dan Kerjasama UPT, memuat tentang:
a. Kondisi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya saat ini
b. Pelaksanaan pelatihan/permagangan.
c. Hambatan yang dihadapi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
dalam pelaksanaan kegiatannya.
d. Pengembangan jejaring kerja, baik dalam usaha maupun dalam
penyelenggaraan pelatihan/permagangan.
e. Pemanfaatan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya oleh petani
dan masyarakat sekitar dalam kegiatan peningkatan sumberdaya manusia
pertanian atau kegiatan lainnya.
f. Upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
BAB VI
PENDANAAN

Dana Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya dapat bersumber
dari APBN, APBD, bantuan lembaga donor dan/atau sumber lain yang sah dan bersifat tidak
mengikat.

BAB VII
PENUTUP

Petunjuk Teknis Penumbuhan dan Pembinaan Pusat Pelatihan Pertanian


Pedesaan Swadaya (P4S) ini dibuat sebagai acuan dalam melakukan pembinaan dan
bimbingan untuk mewujudkan kelembagaan pelatihan petani yang profesional.
Dengan tersusunnya Juknis ini diharapkan pelaksanaannya dapat dilaksanakan
secara objektif, sehingga hasilnya bermanfaat untuk menetapkan arah pembinaan
P4S, sesuai dengan kondisi dan permasalahan-permasalahan faktual di lapangan,
untuk menuju kelembagaan P4S yang tangguh dan mandiri.
Petunjuk Teknis ini bersifat dinamis dan sewaktu-waktu akan dilakukan
perubahan sesuai dengan dinamika dan kondisi serta tuntutan perkembangan
kelembagaan pelatihan petani.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian

Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc.


Lampiran 1.

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI P4S


(PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA)

A. BIODATA PENGELOLA P4S


1. Nama Ketua Pengelola : ...................................................................
2. Alamat (lengkap) : ...................................................................
...................................................................
...................................................................
Telepon : ...................................................................
HP : ...................................................................
E-mail : ...................................................................
Kode Pos : ...................................................................
3. Tempat Tanggal Lahir (Umur) : ...................................................................
4. Pendidikan Terakhir : ...................................................................
5. Usaha dibidang Pertanian : a. ........................................................
b. ........................................................
c. ........................................................
d. ........................................................
Usaha di luar Pertanian : a. ............................................................
b. ............................................................
c. ............................................................
6. Perkiraan pendapatan bersih : Rp. ............................................................
pertahun

7. Kursus/Pelatihan/Magang yang pernah diikuti oleh pengelola P4S tahun


2017 s/d 2022 yang paling bermanfaat bagi pengembangan P4S
Nama Kursus / Pelatihan / Waktu dan Tempat
No. Penyelenggara
Magang Lama Pelatihan Pelatihan
8. Penghargaan yang pernah diterima (Internasional, Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa, Swasta, Lainnya) dalam beberapa tahun
terakhir.
Tanggal Pemberi
NO Nama Penghargaan Keterangan
Penghargaan Penghargaan

9. Apakah Saudara ikut Menjadi anggota kelompok tani? (Ikut/Tidak) Kalau ikut,
nama Kelompok Tani : .................................................. Dengan anggota
......... orang.

Rincian data kelompok tani sebagai berikut :


Komoditi yang diusahakan
Jabatan Unggulan Penunjang
Nama/
No Dalam Alamat Luas Produktivitas Luas Produktivitas
Umur Jenis Jenis
Kelompok (Ha) (Ton/Ha) (Ha) (Ton/Ha)
B. KERAGAAN P4S

1. Nama P4S : .........................................................


2. Alamat P4S (lengkap) : .........................................................
RT….../RW......
Desa ................................................
Kecamatan .......................................
Kabupaten/Kota ................................
Propinsi ............................................
Telepon : ................................Fax. : ................
HP : ..............................................................
E-mail : ..............................................................

3. Tata Letak Lokasi P4S :


a. Jarak dari ibukota Kabupaten :..............km, dari ibikota kecamatan............... km
b. Fasilitas jalan masuk ke P4S : jalan beraspal / jalan batu / jalan tanah.

4. Sejarah Perkembangan P4S :


.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.

5. Susunan Organisasi
Fungsi dalam
No. Nama Jabatan Keterangan
Organisasi

6. Usahatani yang dikelola P4S yang merupakan komoditas unggulan adalah :


...................................................................Degan luas lahan :.......................... Ha dan produksi
sebesar : ..................../.................../..................

7. Fasilitas Umum yang ada di sekitar P4S adalah :


No Fasilitas Umum Jarak dari P4S Keterangan
1. Rumah makan/Restoran
2. Penginapan/Hotel
3. Pasar/Warung
4. Wartel/Warnet
5. Puskesmas
6. Kantor Dinas/Balai : ……………
7. Terminal angkutan Umum (mikrolet/bis)
… ……………………………………

8. Sarana dan prasarana yang dimiliki P4S


Luas Kapasitas
No Fasilitas Jumlah (Unit) Kondisi
(m2,Ha) (Orang)
1 2 3 4 5 6
1. Kantor
- Meja
- Kursi
- Komputer
- Mesin Tik
- Arsip
2. Ruang Belajar
- Meja
- Kursi
- Papan tulis/
Whiteboard
3. Lahan Praktek
- ………………
- ………………
4. Lahan Percontohan
5. Laboratorium/
Bengkel Kerja

1 2 3 4 5 6

6. Perpustakaan
- Meja
- Kursi
- Buku, jenis buku :
a. .................
b. .................
c. ................
7 Asrama
- Kamar
8 Alat & Mesin Pertanian
a. ...........................
b. ...........................
c. ...........................
d. ...........................
e. ...........................

9 Kendaraan Roda dua /Roda


Empat
a. ...........................
b. ...........................
10 Gudang
11 MCK (Mandi, Cuci, Kakus)
12. Penerangan:
a. PLN
b. PLN + Genset Kecil
c. PLN + Genset Besar

9. Kelompok Tani Yang Tergabung Dalam P4S


Jumlah
No Nama Kelompok Tani Jenis Usaha
Anggota

C. PELATIHAN

1. Jenis Pelatihan yang Dilaksanakan


Frekuensi
Jumlah Minimum
No. Jenis Pelatihan Lama Pelatihan Pelatihan per
Peserta yang Ikut
tahun (kali)

2. Jenis Pelatihan yang Sering Dilaksanakan


Jumlah Frekuensi
Lama
No. Nama Pelatihan Alumni Pelatihan per
Pelatihan
(Orang) tahun (kali)
3. Nama Instruktur P4S Berdasarkan Bidang Keahliannya
Status (Petani /
Penyuluh / Pegawai /
No. Nama Instruktur Bidang Keahlian Keterangan
Pensiun / lainnya
sebutkan )

5. Rencana Pelatihan/Magang di P4S


No. Nama Pelatihan/Magang Jadwal Pelaksanaan Kerjasama dengan

6. Kerjasama antara P4S dengan P4S, Dinas-dinas, Lembaga/Instansi lain (LSM/Perguruan


Tinggi/Lembaga Pelatihan/Lembaga Penelitian/Lembaga Keuangan/Bank/lain-lain).
Jenis kerjasama dalam
Lembaga yang Jenis kerjasama
pengembangan Bulan, Bulan,
No bekerjasama dengan dalam bidang
Pelatihan (tukar- tahun tahun
P4S agribisnis
menukar instruktur)
D. SUMBERDAYA MANUSIA

1.Tingakat Pendidikan
SLTP/ SMU/
<SD/MI SD/MI MTs Ma Sarjana
No. Posisi dalam P4S
L P L P L P L P L P
1. Tenaga Kerja

a. Anggota Keluarga

b. TK Luar

Jumlah

2. Umur
<15 15-24 25-34 35-44 45-44 >54
No Posisi dalam P4S L P L P L P L P L P L P
1. Tenaga Kerja

a. Anggota Keluarga

b. TK Luar

Jumlah

E. POTENSI USAHA

1. Usaha di Bidang Pertanian


Produksi /Volume Pemasaran
No. Jenis Usaha Sekarang Kapasitas Volume Lokasi Peluang Pendapatan

2. Usaha di Luar Pertanian


Produksi /Volume Pemasaran
No Jenis Usaha Sekarang Kapasitas Volume Lokasi Peluang Pendapatan
3. Sumber dan Jumlah Modal Usaha
Modal
No. Jenis Usaha Awal Sekarang Sumber Dana

4. Pendapatan Per Tahun


No. Jenis Usaha Modal Awal Modal Sekarang

1 Usaha di bidang Pertanian

2 Usaha di bidang Non Pertanian

Jumlah
F. PENGEMBANGAN P4S
1. Dampak terhadap masyarakat di sekitarnya (khususnya berfungsi sebagai Klinik
Konsultasi Agribisnis)
Materi dominan yang dibacakan
Frekuensi
- Pasar
Asal tamu yang datang (Jumlah Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem
No. - Permo-
ke P4S orang / Agribisnis Agribisnis Agribisnis
dalan
bulan) Hulu On Farm Hilir

1 Lingkup RW

2 Lingkup Desa

3 Lingkup Kecamatan

4 Lingkup Kabupaten

5 Lingkup Provinsi

6 Lingkup Pusat

7 Luar Negeri

2. Permasalahan dalam pengembangan P4S dan upaya pemecahannya.


No. Permasalahan Upaya Pemecahan

Lembang,....................................

ENUMERATOR

NIP.
Lampiran 2. Surat Registrasi P4S

SURAT REGISTRASI P4S

Berdasarkan hasil identifikasi P4S *), dengan ini dinyatakan bahwa P4S di bawah ini telah memenuhi
persyaratan minimal **) sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S):

1. Nama P4S : …………………………………………………


2. Nama Ketua Pengelola : ……………………………………………………
3. Alamat (lengkap) : ……………………………………………………
……………….................. Kode Pos........
Telepon/ Fax : ………………………
HP : .................................
E-mail : ……………………...
4. Tempat/Tgl. Lahir (umur) : ……………………………………………………
5. Pendidikan Terakhir : ...…………………………………………………
6. Usahatani yang Dikelola : ........................................................................
.........................................................................
7. Jenis Pelatihan/Permagangan
yang Ditawarkan : ........................................................................
.........................................................................

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

...........................,......................20.......
Kepala Dinas.....................
..............................................................................

..................................................
NIP............................................

*) Identifikasi dilakukan melalui pengisian skor untuk setiap sub komponen


berdasarkan Indikator yang ditetapkan (lihat formulir 2).
**) P4S dapat diberikas surat registrasi apabila telah mencapai skor minimal
untuk setiap sub komponen yang dinilai (lihat formulir 2)
Lampiran 3. Indikator Penilaian P4S

INSTRUMEN PENILAIAN P4S BERPRESTASI

Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
I Sarana Prasarana A. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
Proses praktek selama 3 tahun
Pembelajaran terakhir baik dilihat dari
(10 %) aspek kepemilikan, 2 Tetap 4-6
jumlah dan mutunya
(contohnya lahan,
kandang, alat -alat 3 Meningkat 7-10
pengolahan hasil, green
house, rumah kompos,
alsintan, bengkel kerja,
laboratorium)
B. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
ruang belajar selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (tersedia kursi,
meja, 3 Meningkat 7-10
penerangan/lampu,
ventilasi)
C. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
sarana belajar/alat
bantu belajar selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (projector/LCD,
white board/papan
tulis/peta singkap, 3 Meningkat 7-10
sound system, alat
peraga/slide, TV,
radio/tape/VCD player)
D. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
kesekretariatan selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (ruangan, meja
kursi, filling cabinet,
komputer/laptop/mesin 3 Meningkat 7-10
ketik, buku tamu)

E. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67


perpustakaan selama 3
tahun terakhir baik
dilihat dari aspek
2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (ruangan, rak
buku/lemari, meja kursi,
3 Meningkat 7-10
katalog, jumlah dan jenis
buku)
F. Peningkatan fasilitas 1 Menurun 1-3 1,67
pemondokan peserta
selama 3 tahun terakhir
baik dilihat dari aspek 2 Tetap 4-6
kepemilikan, jumlah dan
mutunya (tempat tidur,
kasur, lemari, 3 Meningkat 7-10
penerangan, MCK,
cermin dan meja belajar)
Total Nilai
Komponen
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
II Kelembagaan A. Struktur organisasi 1 Menurun 1-3 3,33
(20 %)
2 Tetap 4-6

3 Meningkat 7-10

B. Uraian tugas pengurus 1 Ada, tidak 1-3 3,33


tertulis

2 Ada, tertulis, 4-6


kurang
lengkap
3 Ada, tertulis, 7-10
lengkap

C. AD/ART 1 Tidak ada 1-3 3,33

2 Dalam proses 4-6

3 Ada 7-10

D. Badan hukum 1 Tidak ada 1-3 3,33

2 Dalam proses 4-6

3 Ada 7-10

E. Manajemen 1 Pelaksanaan 1-3 3,33


tidak sesuai
dengan uraian
tugas
2 Pelaksanaan 4-6
kurang sesuai
dengan uraian
tugas
3 Pelaksanaan 7-10
sesuai dengan
uraian tugas
F. Kepemimpinan 1 Tidak mampu 1-3 3,33
menggerakkan
organisasi
2 Kurang 4-6
mampu
menggerakkan
organisasi
3 Mampu 7-10
menggerakkan
organisasi
Total Nilai
Komponen
III Penyelenggaraan A. Paket pelatihan / 1 Tidak ada 1-3 6
Pelatihan / permagangan
Permagangan [kurikulum (materi, pola, 2 Ada, kurang 4-6
(30%) waktu, metoda) & biaya] lengkap
3 Ada & lengkap 7-10
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
B. Pelaksanaan 1 Tidak ada 1-3 6
(pendaftaran peserta,
panduan, ATK peserta,
bahan ajar, bahan 2 Ada, kurang 4-6
praktek, evaluasi awal lengkap
dan evaluasi akhir
peserta, RTL peserta, 3 Ada & lengkap 7-10
evaluasi
penyelenggaraan)
C. Jenis pelatihan / 1 Diklat yang 1-3 6
permagangan di P4S tidak terkait
dengan sektor
pertanian
2 Diklat 4-6
pertanian
bukan
unggulan P4S
3 Diklat 7-10
teknologi
unggulan P4S
D. Sumber dana 1 APBN / APBD 1-3 6

2 Swasta 4-6

3 Swadana 7-10

E. Intensitas pelatihan / 1 < 5 kali 1-3 6


permagangan setahun

2 5 - 10 kali 4-6
setahun

3 > 10 kali 7-10


setahun

Total Nilai
Komponen
IV Ketenagaan (15%) A. Pengembangan SDM 1 Tidak pernah 1-3 7,5
(mengikuti
latihan/magang atau
belajar sendiri di bidang 2 Pernah, tapi 4-6
manajemen, sebagian
kewirausahaan, 3 Pernah dan 7-10
metodologi dan teknis seluruhnya
pertanian)
B. Ketersediaan Fasilitator 1 Semua dari 1-3 7,5
/ Instruktur diklat luar P4S
unggulan P4S
2 Sebagian dari 4-6
luar P4S
3 Semua dari 7-10
P4S
Total Nilai
Komponen
V Pengembangan A. Skala/omzet usaha per 1 < Rp. 300 juta 1-3 5
Usaha Agribisnis tahun selama 3 tahun
(25%) terakhir 2 Rp. 300 Juta - 4-6
Rp. 2,5 M
3 > Rp. 2,5 M 7-10
Penilaian
Indikator
No Komponen Sub Komponen Total
Penilaian Skor Bobot Nilai
Nilai
B. Produk usaha 1 Produk 1-3 5
unggulan
2 Produk 4-6
unggulan
dengan
Kemasan
3 Produk akhir 7-10
bernilai
tambah tinggi
C. Teknologi Yang 1 Teknologi 1-3 5
diterapkan yang sudah
ada
2 Memodifikasi 4-6
teknologi yang
sudah ada
3 Teknologi 7-10
yang
ditemukan
Sendiri
D. Jaringan pemasaran 1 Desa / 1-3 5
Kecamatan
2 Kabupaten / 4-6
Provinsi
3 Antar Provinsi 7-10
/ Luar Negeri
E. Kemitraan (intensitas, 1 Kemitraan 1-3 5
mutu kemitraan dan informal
skala kemitraan) (tanpa MoU
tertulis)
2 Kemitraan 4-6
semi formal
(ada MoU
tanpa Notaris)
3 Kemitraan 7-10
formal (ada
MoU/kontrak
di hadapan
Notaris)
Total Nilai
Komponen

*) Catatan :

Agar dilengkapi dengan data informasi tentang:


1. Banyaknya kunjungan ke P4S;
2. Adanya penghargaan yang diterima P4S;
3. Kerjasama dengan perguruan tinggi/litbang/swasta.
MANFAAT KEBERADAAN P4S
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................................
Kelompok Tani : ................................................................................................
Jabatan : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
................................................................................................

Menyatakan bahwa:
P4S : ................................................................................................
Klasifikasi : Pratama/Madya/Utama Tahun .......................
Nama pengelola : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
................................................................................................

Telah memberikan manfaat terhadap pengembangan pertanian di daerah sekitar P4S denganrincian

Nilai
No. Uraian
Sangat Cukup Kurang Tidak
Puas Puas Puas Puas Puas
(10) (8) (6) (4) (2)
1 Usaha tani P4S sebagai contoh yang dapat
memotivasi petani untuk berusaha tani
lebih maju.
2 Pemanfaatan fasilitas P4S oleh
petani/masyarakat di sekitarnya dalam
berlatih/magang.
3 Pelayanan konsultasi pengelola/ pengurus
P4S kepada petani /masyarakat
disekitarnya.
4 Penyediaan informasi pertanian kepada
petani/masyarakat melalui pemanfaatan
buku, brosur, leaflet, internet, televisi dan
lain-lain.

*) berikan tanda (√) sesuai dengan penilaian standar pada kolom yang tersedia

.................., ......................... 20

.......................................................
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN
P4S

Nilai Komponen Rata-Rata


Jumlah Nilai
No Nama P4S Total
Nilai Manfaat
Pengembangan Nilai
Sarana Penyelenggaraan Komponen Keberadaan
Kelembagaan Ketenagaan Usaha
Prasarana Pelatihan/Permagangan P4S
Agribisnis

.......................,.................... 20....
Tim Penilai Daerah

1.........................

2.........................

3.........................
PENILAIAN KLASIFIKASI P4S

Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
I Sarana Lahan/Kandang/ a. Tidak sesuai 10 10% 0.5
Prasarana Tempat Usaha b. Kurang sesuai 15 1.5
Tani
c. Sesuai skala ekonomi 20 2.5
Ruang Belajar a. Kapasitas ≤ 10 orang 10 0.5

b. Kapasitas 11-20 orang 15 1.5


c. Kapasitas > 20 orang 20 2.5
Sarana Belajar a. Sangat sederhana :
tikar, papan tulis 10 0.5
b. Sederhana : karpet,
white board 15 1.5
c. Modern : bangku belajar,
LCD, komputer 20 2.5
Ruang Sekretariat a. Belum ada 10 0.5
b. Ada, semi permanen 15 1.5
c. Ada, permanen 20 2.5
Sarana a. Kurang : mesin tik,
meja kursi 10 0.5
Kesekretariatan
b. Cukup : mesin tik, filling
cabinet, meja kursi 15 1.5
c. Lengkap: komputer,
filling cabinet, meja kursi 20 2.5
kantor, kursi tamu
Teknologi a. Sederhana 10 0.5
Pertanian
b. Semi Modern 15 1.5
c. Modern 20 2.5
Ruang a. Belum ada, 10 0.5
Perpustakaan b. Ada, menyatu dengan
15 1.5
ruang lain
c. Ada, ruang khusus 20 2.5
Asrama a. Belum ada, masih di
rumah petani 10 0.5
b. Ada, kapasitas ≤ 20
orang 15 1.5
c. Ada, kapasitas > 20
orang 20 2.5
Sarana MCK a. Ada, belum memadai 10 0.5
b. Ada, cukup memadai 15 1.5
c. Ada, sangat memadai 20 2.5
Penerangan a. Belum ada dari PLN 10 0.5
b. Ada dari PLN 15 1.5
c. Ada dari PLN dan 20 2.5
memiliki cadangan
generator
Akses ke Jalan a. Bisa, jalan kaki 10 0.5
b. Bisa, kendaraan roda 2 15 1.5
c. Bisa, kendaraan roda 4 20 2.5
Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
II Kelembagaan Struktur a. Belum ada, 10 20% 1.25
Organisasi
b. Ada, belum tertulis 15 3
c. Ada, sudah tertulis 20 4.75
Uraian Tugas a. Belum ada, 10 1.25
Pengurus b. Ada, belum
15 3
dilaksanakan
c. Ada, sudah
dilaksanakan 20 4.75
AD/ART a. Belum ada, 10 1.25
b. Ada, belum dinotariskan 15 3
c. Ada, sudah dinotariskan 20 4.75
III Penyelenggara Materi a. Belum tertulis 10 30% 1.25
an Pelatihan/ b. Tertulis dalam bentuk
Permagangan lembar persiapan 15 4.5
pembelajaran
c. Tertulis dalam bentuk
20 7.75
modul
Frekuensi dan a. ≤ 2 kali setahun 10 1.25
Intensitas
b. 3-6 kali setahun 15 4.5
c. > 6 kali setahun 20 7.75
Pembinaan a. ≤ 3 kelompoktani 10 1.25
b. 4-6 kelompoktani 15 4.5
c. > 6 kelompoktani 20 7.75
IV Ketenagaan Fasilitator a. Pengelola sendiri 10 15% 1.25
b. Pengelola dibantu
15 2.25
pengurus P4S
c. Pengelola dibantu
narasumber dari luar 20 3.25
P4S
Kompetensi a. Belum pernah mengikuti
0 0
Fasilitator pelatihan
b. Pernah mengikuti
10 1.25
pelatihan teknis
pertanian
15 2.25
c. Sering mengikuti
pelatihan teknis
pertanian
d. Pernah
mengikuti 20 3.25
Pelatihan bagi
Fasilitator
Tenaga a. Belum ada 10 1.25
Kepengurusan
b Ada, belum lengkap 15 2.25
c. Ada, lengkap 20 3.25
Pengembangan a. Belum pernah mengikuti
10 1.25
Tenaga pelatihan
Kepengurusan b. Pernah mengikuti
15 2.25
pelatihan
manajemen P4S
20 3.25
c. Pernah
mengikuti
pelatihan
manajemen P4S
dan Metodologi
Pelatihan P4S
Pengakuan Pihak a. Belum pernah melatih di
tempat lain 10 1.25
Luar
b. Pernah melatih di
tempat lain 15 2.25
c. Sering melatih di tempat
20 3.25
lain
Nilai
No Komponen Sub Komponen Indikator Penilaian Yang
Skor Bobot
diperoleh
V Pengembanga Pengembangan a. Belum ada 10 25% 1.25
n Usaha dan Usaha b. Ada, masih terbatas on
Jejaring Kerja 15 3.75
farm
c. Ada, on farm dan off
20 6.25
farm
Jejaring Usaha a. Belum ada 10 1.25
b. Ada, dengan mitra
15 3.75
usaha lokal
c. Ada, dengan mitra usaha
regional nasional, dan 20 6.25
internasional
Jejaring Kerja a. Belum ada 10 1.25
Pelatihan/Permaga
b. Ada dengan sesama P4S 15 3.75
ngan
c. Ada dengan luar P4S 20 6.25
100%

Keterangan :
Pratama Madya Utama
I Sarana Prasarana 5.50 – 11.75 12.00 – 17.50 18.00 – 27.50
II Kelembagaan 3.75 – 8.00 8.15 – 11.50 11.75 – 14.25
III Penyelenggaraan
3.75 – 9.75 10.00 – 18.25 18.50 – 23.25
Pelatihan/permagangan
IV Ketenagaan
6.25 – 10.50 10.75 – 13.00 13.25 – 16.25

V Pengembangan Usaha
3.75 – 9.75 10.00 – 14.75 15.00 – 18.75
dan Jejaring Kerja

Nilai Kumulatif Skor Hasil Penilaian Klasifikasi P4S

Nilai Kumulatif
No Klasifikasi
Terendah Tertinggi

1 Pratama 25.00 50.00

2 Madya 50.01 75.00

3 Utama 75.01 100


KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS METODOLOGI PELATIHAN BAGI P4S

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I. KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Pengembangan P4S 2
2. Pengembangan Budaya Kerja 2
II. KELOMPOK INTI 34
1. Menganalisis Kebutuhan Pelatihan 6
2. Merancang Pelaksanaan Pelatihan 6
3. Menyusun Bahan Ajar 10
4. Mengajar Orang Dewasa 12
III KELOMPOK PENUNJANG 2
1. Menyusun Rencana implementasi 2

Jumlah JP (@45’) 40
KURIKULUM PELATIHAN BAGI INSTRUKTUR P4S (TOT)

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I. KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Penumbuhan dan Pengembangan P4S 2
2. Moral dan Etika 2
II. KELOMPOK INTI 18
1. Prinsip-Prinsip Belajar Orang Dewasa 2
2. Cara melaksanakan AKP dan menyusun kurikulum 2
3. Pengemasan materi pelatihan/permagangan bagi 4
petani:
a. Penyusunan lembar persiapan pembelajaran ;
b. Pembuatan dan penggunaan alat bantu
belajar/berlatih;
c. Perumusan materi dan jadwal belajar;
4. Teknik penyampaian materi pembelajaran: 6
a. Sikap sebagai instruktur/fasilitator yang
profesional;
b. Teknik komunikasi belajar yang efektif;
c. Strategi menggunakan berbagai metoda belajar
yang efektif;
d. Team Teaching.
5. Evaluasi Proses Pembelajaran 2
6. Pemanfaatan IT dalam proses permagangan 2
III KELOMPOK PENUNJANG 2
1. Rencana implementasi 2

Jumlah JP (@45’) 24
KURIKULUM PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN P4S

Jam Pelajaran/
No Mata latihan
JP (@45’)
I KELOMPOK DASAR 4
1. Kebijakan Pengembangan P4S 2
2. Motivasi 2
II KELOMPOK INTI 24
1. Dasar-Dasar Manajemen 6
2. d. Manajemen Pelatihan/Permagangan 6
3. e. Manajemen SDM 4
4. Kepemimpinan 4
5. Organisasi Manajemen P4S 4
III KELOMPOK PENUNJANG 4
1. Menyusun Rencana Implemantasi 2
2. Komitmen Berlatih 2

Jumlah JP (@45’) 32
Roadmap P4S sebagai Pembaharu
Perdesaan Tahun 2022 s.d 2027
KATA PENGANTAR

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya adalah kelembagaan


pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh
pelaku utama dan/atau pelaku usaha baik perorangan maupun kelompok untuk
mempengaruhi, mengawal dan mendorong tercapainya perubahan sosial
ekonomi baik secara internal maupun eksternal menuju tatanan kehidupan
perdesaan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Dengan memperhatikan perubahan pada lingkungan strategis
pembangunan pertanian yang di antaranya ditandai dengan perubahan iklim
global, dampak Pandemik Covid-19, ancaman krisis pangan global maupun
lambatnya regenerasi petani, maka Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya sangat penting untuk dapat menjalankan perannya sebagai agen
pembaharu perdesaan tidak hanya mencetak petani wirausaha, berkolaborasi
dengan berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian/lembaga lain dalam
pembangunan perdesaan dengan tetap mempertahankan pertanian sebagai
leading sektornya, tetapi juga mempersiapkan generasi muda agar mau dan
mampu menjadi petani sebagai sebuah profesi yang membanggakan. Untuk itu
diperlukan Roadmap sebagai acuan dalam mencapai sasaran pengembangan P4S
sebagai Pembaharu Perdesaan

Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai


Pembaharu Perdesaan tahun 2022-2027 mencakup Strategi, Rencana Aksi dan
Kebijakan Pemerintah.

Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai


Pembaharu Perdesaan ini masih berupa konsep yang terus berkembang serta
akan terus diperbaiki sesuai dengan masukandari pemangku kepentingan serta
kondisi terkini. Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Tim
Penyusun, Kontributor dari Forum Komunikasi P4S Nasional, Forum Komunikasi
P4S Wilayah atas kerja kerasnya dalam penyusunan Roadmap Pusat Pelatihan

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 i


Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-
2027.

Kami sangat mengharapkan masukan untuk perbaikan dan


penyempurnaan Roadmap ini. Semoga Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian
Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 ini
bermanfaat bagi yang memerlukan.

Lembang, November 2022


Kepala
Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii
TIM PENYUSUN ..................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .................................................................................................. 3
II. KERAGAAN...................................................................................................................... 4
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA(P4S) .................................... 4
2.1 Kondisi Umum .......................................................................................................... 4
III. PERMASALAHAN ........................................................................................................... 6
3.1 Penumbuhan ............................................................................................................ 6
3.2 Penguatan ................................................................................................................ 6
3.3 Pengembangan......................................................................................................... 6
IV. KEBUTUHAN DAN SASARAN KEGIATAN ........................................................................ 7
V. ANALISIS SWOT .............................................................................................................. 8
5.1 Kekuatan................................................................................................................... 8
5.2. Kelemahan............................................................................................................... 9
5.3 Peluang ..................................................................................................................... 9
5.4 Ancaman................................................................................................................... 9
5.5 Matriks Strategi SWOT ............................................................................................. 9
VI. STRATEGI, RENCANA AKSI, DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH .................... 11
6.1 Strategi ................................................................................................................... 11
6.2 Rencana Aksi .......................................................................................................... 12
6.3 Dukungan Kebijakan Pemerintah ........................................................................... 14
VII. PENUTUP .................................................................................................................... 15

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 iii


TIM PENYUSUN

Pengarah
1. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;
2. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian.
Penanggung Jawab
Dr. Ir. Ajat Jatnika
Kontributor
1. Andi BB Abdullah
2. Andi Lestari
3. Fahmi
4. Nursobah
5. Ahmad Fahrizal
6. Heri Kurniawan
7. Teguh Kartono
8. Widianto
9. Apandi
10. Suhandi
11. SitiKarimatun
12. Teddy R
13. Harun Arasyid
14. Eka Harisuparman
Anggota
1. Aris Hanafiah, STP, MP.
2. Drs. Taufik Lukman, MP.
3. Achmad Handyoko, SE, M.Si.
4. Yanissa Nuraeni K, S.Pd, M.AP.
5. Ganjar Nurcahyana, ST, MM.
6. Chetty Meitrianty, SIP, M.Sc.
7. Gungun Amara, ST, MT.
8. Dary Farah Fikriyah, S.K.Pm.
9. Arinda Dyahartanti, S.Kom.
10. Irpan Anugrah, ST.
11. Yopi Sepriana, S.Kom

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 iv


ROADMAP PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)
SEBAGAI PEMBAHARU PERDESAAN TAHUN 2022-2027

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya merupakan satu bentuk
kelompok swadaya (self-help group) yang didirikan, perorangan atau kelompok,
dan dikelola petani serta dimanfaatkan untuk proses pembelajaran “dari-petani-
kepada-petani”. Petani belajar dan tinggal bersama petani maju dipraktekkan
sebelum tahun 1983 yang diprakarsai oleh para petani yang berhasil
dalam usahataninya antara lain H. Djuhiya, H. Siroj, dan Kadir Rasyidi. Seiring
dengan bertambahnya jumlah petani dan kelompok tani yang berhasil dalam
usahataninya, serta dirasakan semakin pentingnya peranan lembaga
permagangan/pelatihan swadaya ini terhadap pembangunan sumberdaya
manusia pertanian, maka Badan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
Pertanian, Departemen Pertanian pada tahun 1990, memberikan nama pada
kelembagaan pelatihan swadaya ini Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya pada tahun 1990.
Sesuai data pada Pusat Pelatihan Pertanian (2022), P4S di Indonesia
tercatat berjumlah 1.562 dengan sebaran di setiap propinsi sebagaimana
ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Jumlah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia *)
No. Propinsi Jumlah % No. Propinsi Jumlah %
1. Aceh 23 1,47 16. Kalimantan Tengah 30 1,92
2. Bali 46 2,94 17. Kepulauan Bangka Belitung 14 0,90
3. Banten 48 3,07 18. Lampung 42 2,69
4. Bengkulu 35 2,24 19. Maluku Utara 2 0,13
5. DI Jogjakarta 82 5,25 20. Nusa Tenggara Barat 59 3,78
6. DKI Jakarta 37 2,37 21. Nusa Tenggara Timur 58 3,71
7. Gorontalo 22 1,41 22. Riau 12 0,77
8. Jambi 34 2,18 23. Sulawesi Barat 10 0,64
9. Jawa Barat 313 20,04 24. Sulawesi Selatan 39 2,50
10. Jawa Tengah 242 15,49 25. Sulawesi Tenggara 23 1,47
11. Jawa Timur 166 10,63 26. Sulawesi Utara 22 1,41
12. Kalimantan Barat 24 1,54 27. Sulawesi Tengah 18 1,15
13. Kalimantan Timur 35 2,24 28. Sumatera Barat 42 2,69
14. Kalimantan Selatan 33 2,11 29. Sumatera Selatan 25 1,60
15. Kalimantan Utara 15 0,96 30. Sumatera Utara 11 0,70
*)
Keterangan: Data Puslatan (2022)

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 1


Pelatihan/magang yang diselenggarakan P4S disesuaikan dengan jenis
usahatani yang dikembangkan di P4S tersebut yang dikelompokkan menjadi: 1)
Hulu: pembibitan tanaman utamanya buah, pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) dan bio-gas, penyewaan alsintan; 2) On-farm: budidaya komoditas
tanaman pangan (padi, jagung atau palawija), hortikultura (sayuran, tanaman
hias, buah-buahan), peternakan (sapi, kambing, ayam, burung puyuh),
perkebunan (kopi, coklat, vanili), maupun integrated farming system (gabungan
sayur, sapi, ikan); dan 3) Off-farm: olahan hasil pertanian dan pemasaran.
Penerapan teknologi pertanian di masing-masing P4S relatif lebih maju dan
berkembang dibandingkan dengan para petani di sekitarnya mulai penerapan
teknologi tepat guna hingga pemanfaatan mekanisasi pertanian dan smart
farming. Sebagian P4S juga menerapkan pertanian organik (pertanian
regeneratif), dan beberapa P4S juga sudah berorientasi ekspor komoditas
pertanian. Para peserta yang mengikuti pelatihan/magang ke P4S tidak hanya
para petani, tetapi juga siswa/mahasiswa, serta masyarakat umum yang
berminat untuk belajar tentang pertanian yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia maupun luar negeri.
Pedoman Pembinaan kelembagaan P4S mengacu pada Peraturan Menteri
Pertanian (Permentan) No. 33 Tahun 2016 yang terbagi menjadi 4 (empat) kelas,
yaitu: Pratama, Madya, Utama, dan Aditama. Pada Klasifikasi P4S tersebut
didasarkan atas komponen: sarana/prasarana yang dimiliki, kelembagaan,
penyelenggaraan pelatihan/permagangan, ketenagaan, dan pengembangan
usaha dan jejaring kerja. Permentan No. 33 Tahun 2016 merupakan perbaikan
dari Permentan No. 3 Tahun 2010 yang membina P4S berdasarkan 3 (tiga) kelas
(Pemula, Madya, dan Utama) dan dimasukkannya pedoman bagi pembina,
pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya. Pengusulan perbaikan
Permentan No. 33 Tahun 2016 dengan mengembalikan klasifikasi menjadi 3
(tiga) kelas P4S yaitu: Pratama, Madya, dan Utama.
Beberapa jenis perubahan pada lingkungan strategis pembangunan
pertanian dewasa ini, seperti terjadinya perubahan iklim global, krisis pangan

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 2


global dan mendesaknya regenerasi petani, diharapkan P4S mampu berperan
mencetak petani unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing untuk
dalam menyiapkan bahan pangan, mengurangi laju impor komoditas pertanian
(mis. kedelai, daging sapi, terigu, bawang putih), menjadi pemasok (supplier)
atau bahkan eksportir komoditas pertanian, juga dapat membantu menyiapkan
para petani muda milenial sebagai pengganti atau penerus pelaku utama
dan/atau pelaku usaha dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Di
sisi lain, peran pengelola P4S juga diharapkan secara proaktif dapat menjalin
jejaring kerja dan usaha yang lebih luas di desanya, tidak hanya dengan
pemangku kepentingan lingkup pertanian tetapi juga dengan sektor-sektor
terkait lainnya termasuk: BUMN, perdagangan, koperasi usaha kecil dan
menengah pariwisata dan ekonomi kreatif, perikanan dan kelautan, lingkungan
hidup dan kehutanan, pemuda dan olah raga, serta desa pembangunan daerah
tertinggal dan transmigrasi. Oleh karenanya, P4S sudah saatnya menjadi
pembaharu perdesaan untuk dapat mempengaruhi, mengawal dan mendorong
tercapainya perubahan sosial ekonomi baik secara internal maupun eksternal
menuju tatanan kehidupan perdesaan yang lebih mandiri.
Guna mempertegas arah dalam rangka pengembangan peran P4S sebagai
pembaharu perdesaan ini, disusunlah panduan pengembangan P4S yang
dituangkan dalam dokumen peta jalan (roadmap) menuju sasaran yang
diharapkan yaitu mencetak petani wirausaha yang produktif, efisien, mandiri dan
berdaya saing.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan disusunnya roadmap ini adalah untuk memberikan
arah pengembangan P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan sebagai dasar dalam
penyediaan dokumen perencanaan terkait upaya strategis dalam
mempersiapkan generasi petani yang diharapkan mampu mencetak petani
wirausaha unggul yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing yang dapat
dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan petani
dan kelembagaannya pada tahun 2022-2027.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 3


II. KERAGAAN
PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA(P4S)

2.1 Kondisi Umum


Berdasarkan Permentan No. 33 tahun 2016 terdapat instrumen klasifikasi
P4S yang menunjukkan adanya 5 (lima) komponen penilaian, yaitu (1) Sarana
Prasarana, (2) Kelembagaan, (3) Penyelenggaraan Pelatihan/ Permagangan, (4)
Ketenagaan dan Pengembangan usaha dan (5) Jejaring Kerja. Kondisi Umum
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia, yang
tepatnya berada dibawah binaan Kementerian Pertanian sesuai permentan
tersebut diatas, tersaji dalam tabel 2 sebagai berikut:
Tabel.2 Klasifikasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di Indonesia *)
No. Propinsi Kelas Jumlah
Pratama Madya Utama
1. Aceh 9 13 0 22
2. Bali 14 29 3 46
3. Banten 25 14 9 48
4. Bengkulu 29 6 0 35
5. DI Jogjakarta 46 23 13 82
6. DKI Jakarta 19 14 4 37
7. Gorontalo 17 5 0 22
8. Jambi 17 17 1 34
9. Jawa Barat 81 179 53 313
10. Jawa Tengah 105 112 25 242
11. Jawa Timur 75 67 24 166
12. Kalimantan Barat 16 3 5 24
13. Kalimantan Timur 19 16 0 35
14. Kalimantan Selatan 27 6 0 33
15. Kalimantan Utara 8 7 0 15
16. Kalimantan Tengah 23 6 1 30
17. Kepulauan Bangka Belitung 9 4 1 14
18. Kepulauan Riau 0 0 0 0
19. Lampung 14 23 5 42
20. Maluku 0 0 0 0
21. Maluku Utara 0 1 1 2
22. Nusa Tenggara Barat 32 25 2 59
23. Nusa Tenggara Timur 15 37 6 58
24. Papua 0 0 0 0
25. Papua Barat 0 0 0 0
26. Riau 7 5 0 12
27. Sulawesi Barat 3 5 2 10
28. Sulawesi Selatan 18 20 1 39
29. Sulawesi Tenggara 11 12 0 23
30. Sulawesi Utara 14 5 3 22
31. Sulawesi Tengah 8 8 2 18
32. Sumatera Barat 21 20 1 42
33. Sumatera Selatan 18 6 1 25
34. Sumatera Utara 5 5 1 11
Jumlah 705 693 164 1.562
Persentase 45,13% 44,37% 10,50% 100.00%
*)
Keterangan: Data Puslatan (2022)

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 4


Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 3 (tiga) kelas P4S
yaitu : Pratama, Madya dan Utama dengan jumlah 1.562 P4S. Apabila
dipersentasekan menjadi 45,13% kelas Pratama, 44,37% kelas Madya dan
10,50% kelas Utama. Sertifikat klasifikasi P4S tersebut dikeluarkan oleh Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP)
Kementerian Pertanian.
Dalam perjalanannya P4S yang sudah terbentuk selama hampir 30 tahun
masih belum banyak dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat pertanian di
perdesaan termasuk beberapa Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota yang ada di
Indonesia, sehingga ini menyebabkan belum semua provinsi di Indonesia
memiliki P4S, yaitu: Maluku, Papua, Papua Barat dan Kepulauan Riau.
Dalam pengelolaan P4S masih diperlukan pengembangan terutama untuk
ketersediaan data pelatihan atau magang berdasarkan komoditas pertanian
unggulan yang ada di P4S. Dengan demikian masyarakat pertanian yang
membutuhkan informasi tersebut dapat dengan mudah untuk mengaksesnya.
Koordinasi dan komunikasi masih menjadi hal yang tidak mudah untuk
dilakukan. Sehingga menyebabkan beberapa perubahan yang terjadi dalam
kepengurusan P4S tidak terinformasikan ke pembinanya, dalam hal ini Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota dan Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
Pertanian.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 5


III. PERMASALAHAN

Secara garis besar permasalahan yang terjadi pada P4S dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu: penumbuhan, penguatan, dan pengembangan P4S.

3.1 Penumbuhan
1) Belum munculnya keinginan petani berhasil atau petani maju yang sudah
melaksanakan proses pembelajaran (magang atau studi banding) bagi para
petani atau generasi muda di tempat usahataninya untuk mengusulkan
sebagai embrio (cikal-bakal) P4S;
2) Petani maju atau petani berhasil belum memahami prosedur pengajuan dan
penetapan P4S;
3) Dinas Pertanian kabupaten/kota setempat tidak/belum meregistrasi P4S;
4) Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota belum memahami fungsinya
sebagai Pembina P4S.

3.2 Penguatan
1) Sarana-prasarana pembelajaran yang tersedia di P4S belum memadai.
2) Pengelola P4S belum memperoleh pelatihan tentang manajemen P4S,
metodologi permagangan/pelatihan dan pelatihan bagi instruktur P4S.
3) Belum tersedianya data pelatihan atau magang di P4S berdasarkan komoditas
pertanian unggulan.
4) P4S belum memiliki standarisasi dalam melaksanakan pelatihan agribisnis
unggulan.
5) P4S belum memiliki jejaring kerja yang luas dengan berbagai pemangku
kepentingan dalam mencetak petani wirausaha dan regenerasi petani.

3.3 Pengembangan
1) Fasilitator atau Instruktur P4S belum tersertifikasi.
2) P4S belum memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK).
3) Baru sedikit pengelola P4S yang menjadi asesor dibidang pertanian.
4) Masih sedikit pengelola P4S yang memahami prosedur ekspor komoditas
pertanian.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 6


IV. KEBUTUHAN DAN SASARAN KEGIATAN

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Pusat Pelatihan Pertanian


Perdesaan Swadaya (P4S) pada BAB III di atas, maka dapat disusun beberapa
kegiatan yang dibutuhkan oleh P4S untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tabel.3 Kebutuhan dan Sasaran Kegiatan


Kebutuhan Sasaran Kegiatan
Penumbuhan Sosialisasi berkesinambungan yang dilakukan oleh
UPT Pelatihan beserta dengan FK Kabupaten
terhadap Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota
Penguatan • Pelatihan bagi Pengelola P4S
• Pelatihan bagi Instruktur/Fasilitator
• Studi banding ke P4S yang sudah berhasil
• Bantuan berupa Sarana dan Prasarana
Pembelajaran
• Legalitas kelembagaan
Pengembangan • Sertifikasi Kompetensi Instruktur/Fasilitator
• Sertifikasi bagi Asesor
• Pelatihan pasca panen dan pemasaran
berorientasi ekspor
• Mendirikan TUK bagi P4S kelas Utama

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 7


V. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah instrumen


perencanaan strategis klasik yang memberikan arahan dan dasar dalam
pengembangan suatu organisasi atau produk (dalam hal ini adalah P4S). Analisis
SWOT dikembangkan dengan memperhatikan faktor internal (strength-kekuatan
dan weakness-kelemahan) maupun faktor eksternal (opportunity-peluang dan
threat-ancaman). Instrumen ini merupakan cara sederhana untuk menyusun
sebuah strategi pengembangan.
Berdasarkan uraian kondisi keragaan P4S, permasalahan dan kondisi yang
diharapkan (sasaran berikut ini disarikan berbagai kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman beserta strategi dalam pengembangan P4S sebagai
Pembaharu Perdesaan.

5.1 Kekuatan
Kekuatan yang mendukung pengembangan P4S sebagai Pembaharu Perdesaan,
yaitu:
1) Tersedianya jumlah sumberdaya manusia di perdesaan;
2) Kesesuaian iklim dan agroekosistem yang luas;
3) Dukungan local wisdom; dan
4) Dukungan kebijakan pemerintah.
a. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian Perikanan, dan Kehutanan.
b. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani.
c. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur.
d. Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 33 Tahun 2016
tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian
Swadaya.
5) Para pengelola P4S sebagian besar merupakan para tokoh tani dan memiliki
pengaruh di pedesaan, sehingga bisa sebagai motor penggerak dan agen
pembaharu di perdesaan
6) Memiliki keunggulan dalam usahataninya

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 8


5.2. Kelemahan
Yang menjadi kelemahan dan mendukug pengembangan P4S sebagai Pembaharu
Perdesaan, yaitu:
1) Kapasitas pengelola P4S masih terbatas
2) Sarana-prasarana pembelajaran masih terbatas
3) Teknologi pertanian masih terbatas
4) Tingkat penerapan teknologi pertanian belum optimal
5) Akses terhadap permodalan masih sulit
6) FK P4S Nasional, FK P4S Wilayah dan FK P4S Kabupaten/Kota belum optimal
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

5.3 Peluang
Peluang yang dapat dijadikan sebagai faktor pendukung dalam pengembangan
P4S sebagai Pembaharu Perdesaan diantaranya sebagai berikut:
1) Antusias dan minat generasi muda di perdesaan untuk terjun di bidang
pertanian
2) Banyak orang kota yang kembali ke desa (Ruralisasi) untuk terjun ke pertanian
3) Banyak program/kegiatan dari K/L/Pemda/Swasta dalam pembangunan
perdesaan
4) Angkatan kerja di sektor pertanian yang makin bertambah

5.4 Ancaman
1) Perubahan Iklim Global
2) Bermunculan lembaga pelatihan swasta yang dikelola secara profesional.

5.5 Matriks Strategi SWOT


Kekuatan (Strength) : Kelemahan (Weakness) :
1 Tersedianya jumlah 1 Kapasitas pengelola P4S masih
sumberdaya manusia di terbatas
perdesaan;
2 Kesesuaian iklim dan 2 Sarana-prasarana pembelajaran
agroekosistem yang luas; masih terbatas
3 Dukungan local wisdom; 3 Teknologi pertanian masih terbatas
4 Dukungan kebijakan 4 Tingkat penerapan teknologi
pemerintah. pertanian belum optimal
5 Para Pengelola yang 5 Akses terhadap permodalan masih
merupakan tokoh yang sulit
berpengaruh, sehingga
bisa sebagai motor
penggerak dana gen
Pembaharu di Perdesaan
6 Memiliki keunggulan 6 Belum optimalnya peran dan fungsi
dalam berusahatani. FK yang disebabkan oleh belum
adanya peran dan fungsi FK secara
tertulis.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 9


Peluang (Opportunity) : Kekuatan x Peluang : Kelemahan x Peluang :
1 Antusias dan minat 1 Pengenalan Pertanian 1 Meningkatkan
generasi muda di kepada para generasi kompetensi Pengelola
perdesaan untuk muda oleh P4S P4S (Manajemen dan
terjun di bidang Teknis)
pertanian
2 Banyak orang kota 2 Pengenalan P4S 2 Mengoptimalkan sarana
yang kembali ke desa kepada Generasi prasarana
(Ruralisasi) untuk Muda pembelajaran/usahatani
terjun ke pertanian untuk menarik perhatian
dan minat generasi
muda
3 Banyak 3 Pendampingan 3 Optimalisasi peran FK
program/kegiatan dari pemanfaatan P4S dengan mendorong
K/L/Pemda/Swasta pelaksanaan program penyusunan peran dan
dalam pembangunan dalam pembangunan fungsi FK secara tertulis
perdesaan desa
4 Angkatan kerja di 4 Pengembangan 4 Pendampingan dalam
sektor pertanian yang metode akses permodalan
makin bertambah permagangan/
Pelatihan dan skala
usahatani

Ancaman (Threat) : Kekuatan x Ancaman : Kelemahan x Ancaman :


1 Perubahan iklim global 1 Meningkatkan 1 Pengenalan P4S
kompetensi pengelola Model sebagai
P4S (Manajemen & Pembaharu Perdesaan
Teknis)
2 Bermunculan 2 Pengenalan P4S 2 Pendampingan dalam
lembaga pelatihan Model sebagai akses permodalan
swasta yang dikelola Pembaharu Perdesaan
secara profesional

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 10


VI. STRATEGI, RENCANA AKSI, DAN DUKUNGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

6.1 Strategi
Pada tahap starting point telah diidentifikasi beberapa isu strategis yang
harus dilaksanakan oleh UPT Pelatihan lingkup Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian
Pertanian selaku Pembina P4S di seluruh Indonesia berkaitan dengan
pelaksanaan tupoksinya, yaitu sebagai berikut:

Tabel.4 Kegiatan dan Strategi


Kegiatan/ Strategi
Program/Usaha
Penumbuhan § Sosialisasi kepada Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota terkait Tupoksinya sebagai
Pembina P4S
§ Kolaborasi dengan Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota untuk melakukan penumbuhan
P4S di wilayahnya

Penguatan § Peningkatan Kompetensi Pengelola P4S melalui


Pelatihan Manajemen P4S
§ Peningkatan Kompetensi Instruktur P4S melalui
Pelatihan bagi Instruktur
§ Peningkatan Sarana dan Prasarana melalui
pendistribusian Bantuan Pemerintah
§ Pengakuan kelembagaan P4S

Pengembangan § Pengembangan Kompetensi Instruktur melalui


Sertifikasi bagi Instruktur P4S
§ Sertifikasi bagi Asesor
§ Pendampingan dalam mengembangkan jejaring
kerjasama
§ Pelatihan pasca panen dan pemasaran
berorientasi ekspor

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 11


6.2 Rencana Aksi
Untuk menjalankan strategi penumbuhan, penguatan dan pengembangan
P4S sebagai Pembaharu Perdesaan perlu disusun rencana aksi. Rencana aksi ini
disusun selama 5 (lima) tahun dengan kegiatan: Reidentifikasi dan Verifikasi P4S,
Penumbuhan dan Penguatan P4S di 514 Kab/Kota, Peningkatan Kapasitas
Pengelola P4S melalui pelatihan dan pendampingan (Manajemen P4S,
Metodologi Pelatihan dan Permagangan, Magang Kewirausahaan dan Pelatihan
kepemimpinan), Pelaksanaan Pelatihan/ Permagangan Sesuai komoditas
unggulan
Penumbuhan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan (1 propinsi minimal 1
model), Penumbuhan P4S Baru dan Sertifikasi Kompetensi Instruktur/Fasilitator
P4S. Rencana aksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 12


Tabel. 5 Rencana Aksi P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022 - 2027

2022 2023 2024 2025 2026 2027


• Reidentifikasi dan Verifikasi P4S Peningkatan Peningkatan Kapasitas Peningkatan Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas
• Penumbuhan dan Penguatan P4S Kapasitas Pengelola Pengelola P4S melalui Kapasitas Pengelola Pengelola P4S melalui Pengelola P4S melalui
di 514 Kab/Kota P4S melalui pelatihan pelatihan dan P4S melalui pelatihan pelatihan dan pelatihan dan
dan pendampingan pendampingan dan pendampingan pendampingan pendampingan
1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S 1. Manajemen P4S, 1. Manajemen P4S
2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi 2. Metodologi
Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan Pelatihan dan
Permagangan, Permagangan, Permagangan, Permagangan, Permagangan,
3. Magang 3. Magang 3. Magang 3. Magang 3. Magang
Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan, Kewirausahaan,
4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan 4. Pelatihan
kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan kepemimpinan

Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan Pelaksanaan Pelatihan/ Pelaksanaan Pelatihan/


Pelatihan/ Permagangan Sesuai Pelatihan/ Permagangan Sesuai Permagangan Sesuai
Permagangan Sesuai komoditas unggulan Permagangan Sesuai komoditas unggulan komoditas unggulan
komoditas unggulan komoditas unggulan

Penumbuhan Model Penumbuhan Model P4S Penumbuhan Model Penumbuhan Model Penumbuhan Model P4S
P4S sebagai sebagai Pembaharu P4S sebagai P4S sebagai Pembaharu sebagai Pembaharu
Pembaharu Perdesaan (1 propinsi Pembaharu Perdesaan (1 Perdesaan (1 kecamatan
Perdesaan (1 propinsi minimal 1 model) Perdesaan (1 kecamatan minimal 1 minimal 1 model)
minimal 1 model) kabupaten/kota model)
minimal 1 model)
• Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S • Penumbuhan P4S
Baru Baru Baru Baru Baru
• Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan • Reidentifikasi dan
verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S verifikasi P4S
• Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi • Sertifikasi
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Instruktur/Fasilitat Instruktur/Fasilitator Instruktur/Fasilitat Instruktur/Fasilitator Instruktur/Fasilitator
or P4S P4S or P4S P4S P4S

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 13


6.3 Dukungan Kebijakan Pemerintah
Guna menjalankan strategi pengembangan dan rencana aksi dengan baik untuk
mencapai sasaran diperlukan dukungan yang mencakup:
(a) Penyempurnaan Permentan No. 33 Tahun 2016 tentang Pembinaan Kelembagaan Pusat
Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya, utamanya yang terkait: Penumbuhan,
Penguatan dan Pengembangan P4S di lingkup Kementerian Pertanian;
(b) Peraturan Menteri Pertanian No. 37/ Permentan/SM.120/8/2018 tentang Pedoman
Pelatihan Pertanian;
(c) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penumbuhan, Penguatan dan Pengembangan P4S.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 14


VII. PENUTUP

Kondisi dewasa ini yang dicirikan dengan perubahan iklim global, krisis pangan global
dan mendesaknya regenerasi petani, diharapkan P4S mampu berperan mencetak petani
wirausaha yang produktif, efisien, mandiri dan berdaya saing.
Roadmap Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sebagai Pembaharu
Perdesaan 2022-2027 merupakan arah pengembangan P4S sebagai dasar dalam penyediaan
dokumen perencanaan terkait upaya untuk menumbuhkan, menguatkan, dan
mengembangkan P4S dalam mencetak petani wirausaha yang produktif, efisien, mandiri,
dan berdaya saing untuk pemenuhan kebutuhan dan pasokan dalam negeri serta
mendorong ekspor yang dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan. Strategi
pengembangan yang mencakup peningkatan kompetensi beberapa elemen yang ada di P4S,
pendampingan dalam pengembangan jejaring kerjasama.

Roadmap P4S Sebagai Pembaharu Perdesaan Tahun 2022-2027 15


Buku Manual Website P4S
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya buku
manual Website Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dapat diselesaikan.
Website P4S dibuat sebagai media publikasi dan informasi dari, oleh dan untuk P4S beserta
pembina P4S.
Website P4S memiliki beberapa konten diantarnya, menu beranda, profil, data informasi,
publikasi, produk, penumbuhan P4S, konsultasi serta kontak. User yang terdapat pada website
diantaranya, admin kantor pusat, admin UPT pelatihan, admin FK P4S provinsi dan admin P4S.
Setiap user memiliki hak akses dan kewenangan yang berbeda, P4S dapat mengupdate konten pada
website, kelengkapan konten website tergantung pada keaktifan dari P4S. Konten website didapat
dari P4S, diupdate pada website oleh P4S dan diharapkan maanfaatnya akan kembali untuk P4S.
Pembuatan buku manual ini tentunya masih jauh dari sempurna, baik secara konteks
maupun konten, untuk itu kami membuka diri untuk saran dan kritik demi perbaikan kedepan.
Terima kasih kamu ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan
kontribusi dalam penyusunan buku panduan ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
terkait dengan P4S.

Lembang, November 2022

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAGIAN 1 HALAMAN UTAMA WEBSITE .......................................................................................... 1
1.1. Beranda................................................................................................................................................ 1
1.1.1. Gambar Slider .......................................................................................................................... 1
1.1.2. Pengertian P4S......................................................................................................................... 1
1.1.3. Klasifikasi ................................................................................................................................. 2
1.1.4. Pengurus FK P4S Nasional ..................................................................................................... 2
1.1.5. Sekilas P4S ............................................................................................................................... 3
1.1.6. Fungsi P4S................................................................................................................................ 3
1.1.7. Sebaran P4S Nasional ............................................................................................................. 4
1.1.8. Berita ........................................................................................................................................ 4
1.1.9. Video ......................................................................................................................................... 4
1.1.10. Kegiatan P4S ............................................................................................................................ 5
1.1.11. Akses Laporan Penerimaan KUR.......................................................................................... 5
1.1.12. Produk ...................................................................................................................................... 6
1.1.13. Maps ......................................................................................................................................... 6
1.1.14. Elearning .................................................................................................................................. 6
1.1.15. Youtube .................................................................................................................................... 7
1.1.16. Media Sosial ............................................................................................................................. 7
1.2. Profil..................................................................................................................................................... 7
1.2.1. Sekilas P4S ............................................................................................................................... 8
1.2.2. Visi dan Misi ............................................................................................................................ 8
1.2.3. Kepengurusan .......................................................................................................................... 8
1.3. Data Informasi .................................................................................................................................... 9
1.3.1. Data P4S ................................................................................................................................... 9
1.3.2. Klasifikasi P4S ....................................................................................................................... 11
1.3.3. Profil P4S ............................................................................................................................... 13
1.4. Publikasi ............................................................................................................................................ 14
1.4.1. Berita ...................................................................................................................................... 14
1.4.2. Video ....................................................................................................................................... 15

ii
1.4.3. Foto Kegiatan......................................................................................................................... 15
1.5. Produk ............................................................................................................................................... 16
1.5.1. Pelatihan Unggulan ............................................................................................................... 16
1.5.2. Komoditas Unggulan............................................................................................................. 16
1.6. Penumbuhan P4S .............................................................................................................................. 17
1.6.1. Registrasi ................................................................................................................................ 17
1.6.2. Data Pemohon ........................................................................................................................ 18
1.7. Konsultasi .......................................................................................................................................... 19
1.8. Kontak ............................................................................................................................................... 20
1.9. Layanan 24 Jam Whatsapp ............................................................................................................. 20
BAGIAN 2 HALAMAN SUB WEBSITE ................................................................................................ 21
2.1. Profil................................................................................................................................................... 21
2.2. P4S...................................................................................................................................................... 22
2.2.1. Pelatihan ................................................................................................................................. 22
2.2.2. Produk Unggulan .................................................................................................................. 22
2.2.3. Prestasi ................................................................................................................................... 23
2.2.4. Mitra ....................................................................................................................................... 23
2.2.5. Gallery Produk ...................................................................................................................... 24
2.2.6. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 24
2.3. Publikasi ............................................................................................................................................ 25
2.3.1. Video ....................................................................................................................................... 25
2.3.2. Foto Kegiatan......................................................................................................................... 25
BAGIAN 3 ADMIN KANTOR PUSAT .................................................................................................. 26
3.1. Kelembagaan ..................................................................................................................................... 27
3.1.1. Visi dan Misi .......................................................................................................................... 27
3.1.2. Sekilas P4S ............................................................................................................................. 28
3.1.3. Organigram............................................................................................................................ 29
3.1.4. Syarat dan Ketentuan ........................................................................................................... 30
3.2. Publikasi ............................................................................................................................................ 30
3.2.1. Input Artikel .......................................................................................................................... 30
3.2.2. Input Foto............................................................................................................................... 31
3.2.3. Input Video ............................................................................................................................ 32
3.3. Monitoring ......................................................................................................................................... 33

iii
3.3.1. Monitoring Artikel ................................................................................................................ 33
3.3.2. Monitoring Foto..................................................................................................................... 34
3.3.3. Monitoring Video .................................................................................................................. 34
3.4. Data P4S ............................................................................................................................................ 35
3.4.1. Data P4S Nasional ................................................................................................................. 35
3.4.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 36
3.5. Profil P4S ........................................................................................................................................... 37
3.5.1. Biodata P4S ............................................................................................................................ 37
3.5.2. Pelatihan ................................................................................................................................. 37
3.5.3. Produk Unggulan .................................................................................................................. 38
3.5.4. Prestasi ................................................................................................................................... 38
3.5.5. Mitra ....................................................................................................................................... 39
3.5.6. Gallery Produk ...................................................................................................................... 39
3.5.7. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 40
3.5.8. Media Sosial ........................................................................................................................... 40
3.6. Registrasi ........................................................................................................................................... 40
3.6.1. Login ....................................................................................................................................... 41
3.7. Konsultasi .......................................................................................................................................... 41
3.7.1. Narasumber ........................................................................................................................... 42
3.8. Lainnya .............................................................................................................................................. 42
3.8.1. Pemohon Calon P4S .............................................................................................................. 43
3.8.2. Data Pelatiahan...................................................................................................................... 43
3.8.3. Masukan dan Saran .............................................................................................................. 44
BAGIAN 4 ADMIN UPT PELATIHAN ................................................................................................. 45
4.1. Publikasi ............................................................................................................................................ 46
4.1.1. Input Artikel .......................................................................................................................... 46
4.1.2. Input Foto............................................................................................................................... 47
4.1.3. Input Video ............................................................................................................................ 47
4.2. P4S...................................................................................................................................................... 48
4.2.1. Data P4S Binaan .................................................................................................................... 48
4.2.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 50
4.3. Calon P4S .......................................................................................................................................... 51
BAGIAN 5 FORUM KOMUNIKASI P4S WILAYAH ......................................................................... 52

iv
5.1. P4S...................................................................................................................................................... 52
5.1.1. Data P4S ................................................................................................................................. 53
5.1.2. Profil P4S ............................................................................................................................... 53
5.1.3. Pemohon Calon P4S .............................................................................................................. 54
BAGIAN 6 ADMIN P4S ........................................................................................................................... 55
6.1. Publikasi ............................................................................................................................................ 55
6.1.1. Input Foto............................................................................................................................... 56
6.1.2. Input Video ............................................................................................................................ 56
6.2. Profil P4S ........................................................................................................................................... 58
6.2.1. Biodata P4S ............................................................................................................................ 58
6.2.2. Pelatihan ................................................................................................................................. 60
6.2.3. Produk Unggulan .................................................................................................................. 60
6.2.4. Prestasi ................................................................................................................................... 61
6.2.5. Mitra ....................................................................................................................................... 62
6.2.6. Gallery Produk ...................................................................................................................... 63
6.2.7. Gallery Sarana ....................................................................................................................... 63
6.3. Laporan ............................................................................................................................................. 64
6.3.1. Realisasi Pelatihan................................................................................................................. 64
6.3.2. Data Pengurus........................................................................................................................ 65

v
BAGIAN 1
HALAMAN UTAMA WEBSITE

Halaman website dapat diakses pada url https://p4spertanian.id, adapun menu yang terdapat pada
website P4S adalah sebagai berikut :
1.1. Beranda
Halaman beranda merupakan tampilan awal yang muncul ketika mengakses website P4S,
adapun fitur yang terdapat pada halaman beranda adalah sebagai berikut :
1.1.1. Gambar Slider

Gambar diatas merupakan tampilan awal ketika mengakses website P4S.


1.1.2. Pengertian P4S

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan pengertian P4S.

1
1.1.3. Klasifikasi

Pada gambar diatas merupakan data P4S sesuai klasifikasi, data tersebut bersumber
dari data yang diinput oleh admin UPT.
1.1.4. Pengurus FK P4S Nasional

Pada gambar diatas merupakan data pengurus P4S pusat data tersebut diinput oleh
admin P4S pusat, untuk mengetahui detailnya klik “detail kepengurusan pusat”
yang berwarna hijau, tampilan detail kepengurusan pusat dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

2
1.1.5. Sekilas P4S

Gambar diatas menampilkan sekilas tentang P4S, untuk melihat detail dari sekilas
P4S tersebut klik “READ MORE” yang berwarna hijau, tampilan detail sekilas P4S
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

1.1.6. Fungsi P4S

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan fungsi dari P4S.

3
1.1.7. Sebaran P4S Nasional

Gambar diatas merupakan pengelompokan data P4S sesuai dengan provinsi, data
tersebut bersumber dari data yang diinput oleh admin UPT.
1.1.8. Berita

Gambar diatas merupakan berita yang diinput oleh admin kantor pusat dan UPT
Pelatihan, berita yang ditampilkan adalah 4 berita terbaru.
1.1.9. Video

Gambar diatas merupakan video yang diinput oleh admin Kantor Pusat, UPT
Pelatihan danP4S, video yang ditampilkan adalah 3 video terbaru.

4
1.1.10. Kegiatan P4S

Gambar diatas merupakan kegiatan yang diinput oleh admin P4S, kegiatan yang
ditampilkan adalah 3 kegiatan terbaru.
1.1.11. Akses Laporan Penerimaan KUR

Gambar diatas merupakan link untuk pelaporan P4S yang menerima KUR, pada
fitur tersebut terdapat video tutorial dan tombol yang berisi link untuk melakukan
pelaporan, untuk mengisi pelaporan klik tombol “link pelaporan”, maka akan
berpindah ke https://laporanutama.pertanian.go.id/laporankur/pendaftaran_kur.php

5
1.1.12. Produk

Gambar diatas merupakan produk yang diinput oleh admin P4S, produk yang
ditampilkan adalah 6 produk terbaru.
1.1.13. Maps

Gambar diatas merupakan titik peta Kementerian Pertanian, tombol registrasi P4S
berfungsi untuk melakukan pendaftaran P4S.
1.1.14. Elearning

Gambar diatas merupakan tombol yang berfungsi untuk mengakses e-learning dari
UPT pelatihan BPPSDMP Kementerian Pertanian.

6
1.1.15. Youtube

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilkan video youtube.


1.1.16. Media Sosial

Gambar diatas merupakan fitur yang menampilakan media sosial dari P4S, media
sosial yang ditampilkan adalah youtube, twitter dan instagram.
1.2. Profil
Menu Profil terdiri dari 3 submenu yaitu sekilas P4S, visi & misi serta kepengurusan,
penjelasan dari setiap sebmenu pada menu profil adalah sebagai berikut :

7
1.2.1. Sekilas P4S

Gambar diatas menampilkan sub menu sekilas P4S, pada menu tersebut
menjelaskan tentang pengertian P4S, sejarah serta tujuan berdirinya P4S. Untuk
mengakses sub menu tersebut klik menu Profil → Sekilas P4S.
1.2.2. Visi dan Misi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan visi dan misi dari P4S.
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Profil → Visi dan Misi.
1.2.3. Kepengurusan
Submenu kepengurusan memiliki 2 sub menu yaitu pengurusan pusat dan
pengurusan provisi, berikut ini merupakan penjelesan dari sub menu kepengurusan.

8
1.2.3.1. Pengurus Pusat

Gambar diatas menampilkan data pengurus P4S pusat. Untuk mengakses


sub menu tersebut klik menu Profil → Lepengurusan → Pengurus Pusat.
1.2.3.2. Pengurus Provinsi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data pengurus


dari Forum Komunikasi Nasional dan provinsi, jabatan yang tampil pada
menu ini adalah ketua, sekretaris dan bendahara. Untuk mengakses sub
menu tersebut klik menu Profil → Kepengurusan → Pengurus Provinsi
1.3. Data Informasi
Menu Data Informasi memiliki 3 sub menu yaitu data P4S, Klasifikasi P4S dan Profil P4S,
berikut ini merupakan penjelesan dari menu Data Informasi :

1.3.1. Data P4S


Sub menu Data P4S memiliki 2 sub menu yaitu P4S Nasional dan P4S Provinsi,
berikut ini merupakan penjelasan dari sub menu Data P4S
9
1.3.1.1. FK P4S Nasional

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S


nasional, data tersebut berasal dari data yang di input oleh admin UPT.
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data Informasi → Data
P4S → P4S Nasional.
1.3.1.2. FK P4S Provinsi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan total P4S setiap
provinsi, data tersebut berasal dari data yang diinput oleh admin UPT,
untuk melihat detail P4S dalam 1 provinsi dapat klik “detail” yang
berwarna hijau. Untuk mengakses sub menu P4S provinsi klik menu
Data Informasi → Data P4S → P4S Nasional. Tampilan detail dari setiap
provinsi adalah sebagai berikut :

10
1.3.2. Klasifikasi P4S
Sub menu Klasifikasi P4S memiliki 3 sub menu yaitu Pratama, Madya dan Utama,
berikut ini merupakan penjelasan dari sub menu Klasifikasi P4S :
1.3.2.1. Pratama

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas pratama. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Pratama

11
1.3.2.2. Madya

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas madya. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Madya
1.3.2.3. Utama

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan data P4S untuk
kelas utama. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Data
Informasi → klasifikasi P4S → Utama

12
1.3.3. Profil P4S

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan profil P4S, untuk melihat
detail profil P4S klik “next” yang berwarna hijau. Untuk mengakses sub menu
tersebut klik menu Data Informasi → profil P4S. Tampilan detail profil P4S dapat
dilihat pada gambar berikut :

Pembahasan menu profil P4S akan dibahas pada bagaian 2 sub website P4S.

13
1.4. Publikasi
Menu Publikasi memiliki 3 sub menu yaitu berita, video dan foto kegiatan, berikut ini
merupakan penjelesan dari menu Publikasi :

1.4.1. Berita

Gambar diaas menampilkan berita yang diupload oleh admin kantor pusat dan UPT,
Cara mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → berita. Untuk melihat
detail berita dapat dilakukan dengan cara klik pada deskripsi. Berikut ini
merupakan tampilan dari detail berita :

14
1.4.2. Video

Gambar diaas menampilkan video yang diupload oleh admin kantor pusat dan UPT,
Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → video
1.4.3. Foto Kegiatan

Gambar diaas menampilkan foto kegiatan yang diupload oleh admin kantor pusat,
UPT dan P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu publikasi → Foto
Kegiatan.

15
1.5. Produk
Menu Produk memiliki 2 sub menu yaitu Pelatihan Unggulan dan Komoditas Unggulan,
berikut ini merupakan penjelesan dari menu Produk :
1.5.1. Pelatihan Unggulan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data pelatihan unggulan


yang diinput oleh admin P4S, jika ingin mencara pelatihan dapat menggunakan
kolom search. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu produk → Pelatihan
unggulan
1.5.2. Komoditas Unggulan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data komoditas unggulan


yang diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
produk → Pelatihan unggulan.
16
1.6. Penumbuhan P4S
Menu Penumbuhan P4S memiliki 2 sub menu yaitu Rgistrasi dan Data Pemohon, berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Penumbuhan P4S :
1.6.1. Registrasi

Gambar diatas merupakan tampilan menu registrasi, untuk pendaftaran calon P4S
dapat dilakukan dengan klik tombol “Pendaftaran calon P4S” seperti gambar
berikut :

Setelah klik tombol “Pendaftaran Calon P4S” maka akan muncul form yang harus
diisi oleh calon P4S yang dapat dilihat pada gambah dibawah ini.

17
Setelah melakukan input data, calon P4S akan dihubungi lebih lanjut melalui
telepon, untuk mengetahui status registrasi dapat dilihat pada menu penumbuhan
P4S → Data Pemohon
1.6.2. Data Pemohon

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan data dan status registrasi
calon P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Pengembangan P4S →
Data Pemohon.

18
1.7. Konsultasi
Menu Konsultasi berfungsi untuk menampilkan kontak widyaiswara yang berda di UPT
pelatihan pertanian, pada menu tersebut menampilkan juga nama widyaiswara, unit kerja,
kategori dan spesialisasi. Untuk meakukan kontak dengan widyaiswara klik “konsultasi”
yang berwarna hijau.

Jika sudah mengklik “konsultasi” maka akan ridirect ke aplikasi mail pada windows, jika
blm login ke aplikasi mail silahkan login terlebih dahulu menggunakan akun email anda.
Jika sudah login maka tujuan email otomatis terisi sesuai dengan kontak widyaiswara.
Berikut ini merupakan tampilan aplikasi mail jika sudah login.

19
1.8. Kontak
Menu kontak menampilakan kantor pusat kementrian pertanian. Selain itu pada menu ini
terdapat form isian untuk mengirim pesan atau bertanya, balasan pesan tersebut akan
dikirim melalui no. telepon atau email.

1.9. Layanan 24 Jam Whatsapp


Untuk mempercepat pelayanan terakait informasi P4S terdapat fitur untuk mengikirim
pesan melalui whatsapp, caraya klik icon whatsapp yang beada dipojok kiri bawah.

20
BAGIAN 2
HALAMAN SUB WEBSITE

Halaman sub website merupakan halaman khusus yang menampilkan data masing – masing P4S.
untuk mengakses halaman tersebut masuk ke menu Data Informasi → Profil

Untuk masuk ke sub website, klik “next” yang berwarna hijau. Menu yang terdapat pada sub
website adalah sebagai berikut :
2.1. Profil
Menu profil menampilkan data profil dari P4S, data yang tampil pada menu tersebut
merupakan data yang diinput oleh admin P4S. Gambar dibawah ini merupakan tampilan
menu profil.

21
2.2. P4S
Menu P4S memiliki 6 sub menu yaitu pelatihan, produk unggulan, prestasi, mitra, gallery
produk serta gallery sarana, berikut ini merupakan penjelesan dari menu P4S :
2.2.1. Pelatihan

Gambar diatas menampilkan pelatihan unggulan P4S , data tersebut diinput oleh
admin P4S. . Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu P4S → Pelatihan
2.2.2. Produk Unggulan

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan deskrisi dari produk
unggulan berupa hasil pertanian, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk
mengakses sub menu tersebut klik menu P4S → Produk Unggulan.

22
2.2.3. Prestasi

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan prestasi yang telah didapat
oleh P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu
tersebut klik menu P4S → Prestasi.
2.2.4. Mitra

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan mitra dari P4S, data
tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
P4S → Mitra.

23
2.2.5. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan sub menu yang menampilkan gambar produk hasil
pertanian dari P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub
menu tersebut klik menu P4S → Gallery Produk.
2.2.6. Gallery Sarana

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan sarana yang terdapat di


P4S, data tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut
klik menu P4S → Gallery Sarana.

24
2.3. Publikasi
Menu Publikasi memilik 2 sub menu yaitu Video dan Foto Kegiatan, berikut ini merupakan
penjelesan dari menu Publikasi :
2.3.1. Video

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan video, data tersebut diinput
oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu Publikasi →
Video.
2.3.2. Foto Kegiatan

Gambar diatas merupakan submenu yang menampilkan foto kegiatan P4S, data
tersebut diinput oleh admin P4S. Untuk mengakses sub menu tersebut klik menu
Publikasi → Kegiatan P4S.

25
BAGIAN 3
ADMIN KANTOR PUSAT

Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login


dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, jika login berhasil maka akan
masuk ke halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini

26
3.1. Kelembagaan
Menu Kelembagaan mempunyai 4 sub menu yaitu Visi & Misi, Sekilas P4S, Organigram,
Syarat & Ketentuan, berikut ini merupakan penjelesan dari menu Kelembagaan :
3.1.1. Visi dan Misi

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data visi dan misi P4S, untuk
merubah visi atau misi klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form
edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini

27
3.1.2. Sekilas P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data sekilas P4S, untuk
merubah data sekilas P4S klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini

28
3.1.3. Organigram

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengurus P4S, untuk
menambah data organigram klik tombol tambah data pada pojok kanan atas.
Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Untuk merubah data organigram klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

29
3.1.4. Syarat dan Ketentuan

Gambar diatas merupakan tampilan menu syarat & ketentuan, menu tersebut
berfungsi merubah syarat & ketentuan yang tampil pada menu registrasi.
3.2. Publikasi
Menu publikasi memiliki 3 sub menu yaitu Input Artikel, Input Foto, Input Video. berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Publikasi.
3.2.1. Input Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menambah artikel klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

30
Untuk merubah data artikel klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.2.2. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

31
3.2.3. Input Video

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

32
3.3. Monitoring
Menu Monitoring berfungsi untuk menyetujui atau menolak artikel, foto atau video yang
diinput oleh admin P4S, menu monitoring memiliki 3 sub menu yaitu Monitoring Artikel,
Monitoring Foto, Monitoring Video. berikut ini merupakan penjelesan dari menu
Monitoring.
3.3.1. Monitoring Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

33
3.3.2. Monitoring Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.3.3. Monitoring Video

34
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” sedangkan untuk
menyetujui klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan form menyetujui
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.4. Data P4S


Menu P4S memiliki 2 sub menu yaitu Data P4S Nasional dan Profil P4S, berikut ini
merupakan penjelesan dari menu P4S.
3.4.1. Data P4S Nasional

Gambar diatas merupakan data P4S Nasional yang diinput oleh UPT pembina P4S,
untuk melakukan eksport data ke excel klik “export” pada pojok kanan atas.

35
3.4.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu profil P4S, untuk melihat detail dari
data P4S dapat dilihat dengan cara klik simbol “mata”. Tampilan detail P4S dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

36
3.5. Profil P4S
Menu Profil P4S memiliki 8 sub menu yaitu Biodata P4S, Pelatihan, Produk Unggulan,
Prestasi, Mitra, Gallery Produk, Gallery Sarana serta Media Sosial, berikut ini merupakan
penjelesan dari menu Pofil P4S.
3.5.1. Biodata P4S

Gambar diatas merupakan data yang diinput oleh P4S, data yang ditampilkan yaitu
Nama P4S, Nama Ketua, Provinsi dan Klasifikasi
3.5.2. Pelatihan

Gambar diatas merupakan data pelatihan unggulan yang diinput oleh P4S, data
yang ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Pelatihan, Lama Pelatihan dan Biaya
Pelatihan.

37
3.5.3. Produk Unggulan

Gambar diatas merupakan data produk unggulan yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Produk dan Keterangan
3.5.4. Prestasi

Gambar diatas merupakan data prestasi yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Prestasi dan Keterangan

38
3.5.5. Mitra

Gambar diatas merupakan data prestasi yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Nama Mitra dan Keterangan.
3.5.6. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan data gallery produk yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Foto Produk dan Username.

39
3.5.7. Gallery Sarana

Gambar diatas merupakan data gallery sarana yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Foto Sarana dan Nama Sarana.
3.5.8. Media Sosial

Gambar diatas merupakan data media sosial yang diinput oleh P4S, data yang
ditampilkan yaitu Nama P4S, Media Sosial, Username dan Password.
3.6. Registrasi
Menu Registrasi memiliki 1 sub menu yaitu Login, berikut ini merupakan penjelesan dari
menu Registrasi

40
3.6.1. Login

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengguna yang diinput
oleh admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data pengguna klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk merubah data pengguna klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.7. Konsultasi
Menu Konsultasi memiliki 1 sub menu yaitu narasumber, berikut ini merupakan penjelasan
dari menu konsultasi.

41
3.7.1. Narasumber

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data narasumber yang diinput
oleh admin kantor pusat, untuk menambah data pengguna klik tombol tambah data
pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

3.8. Lainnya
Menu Lainnya memiliki 2 sub menu yaitu Pemohon Calon P4S serta Masukan dan Saran,
berikut ini merupakan penjelasan dari menu Lainnya.

42
3.8.1. Pemohon Calon P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Pemohon calon P4S, untuk
menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling kanan sedangkan
untuk meneruskan data ke UPT pembina P4S dapat mengklik simbol “panah ke
kanan”.Tampilan form dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

3.8.2. Data Pelatiahan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pelatihan yang telah
diselenggarakan oleh P4S, data tersebut diinput oleh admin P4

43
3.8.3. Masukan dan Saran

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Masukan dan saran, untuk
menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling kanan.

44
BAGIAN 4
ADMIN UPT PELATIHAN
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user BBPP lembang yang membina wilayah Provinsi Jawa Barat, jika login berhasil
maka akan masuk ke halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

45
4.1. Publikasi

Menu publikasi memiliki 3 sub menu yaitu Input Artikel, Input Foto, Input Video. berikut
ini merupakan penjelesan dari menu Publikasi.

4.1.1. Input Artikel

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data artikel yang diinput oleh
admin UPT, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah artikel klik tombol tambah data pada
pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

Untuk merubah data artikel klik simbol pensil pada kolom paling kanan. Tampilan
form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

46
4.1.2. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom
paling kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

4.1.3. Input Video

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

47
4.2. P4S
Menu P4S memiliki 3 sub menu yaitu data P4S Binaan dan Profil P4S, berikut ini
merupakan penjelesan menu P4S
4.2.1. Data P4S Binaan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data P4S, data yang muncul
merupakan P4S wilayah Provinsi Jawa Barat karena pada buku manual ini
menggunakan user BBPP Lembang. Label export pada pojok kanan atas berfungsi
untuk mencetak data P4S kedalam file excel. Untuk menghapus data klik simbol
“tempat sampah” pada kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah
data klik tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

48
Untuk merubah data P4S binaan klik simbol pensil pada kolom paling kanan.
Tampilan form edit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

49
4.2.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data P4S, data yang muncul
merupakan P4S wilayah Provinsi Jawa Barat karena pada buku manual ini
menggunakan user BBPP Lembang, untuk melihat detail P4S klik simbol pensil
pada kolom paling kanan, detail P4S dapat dilihat pada gambar berikut ini

50
4.3. Calon P4S

Gambar diatas merupakan data calon P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat
sampah” pada kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah data klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk merubah status registrasi klik simbol simbol “panah ke kanan”. Tampilan form edit
stataus registrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

51
BAGIAN 5
ADMIN FORUM KOMUNIKASI P4S WILAYAH
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user FK P4S Jawa Barat, jika login berhasil maka akan masuk ke halaman
dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

5.1. P4S
Menu P4S memiliki 3 sub menu yaitu Data P4S, Profil P4S dan Pemohon Calon P4S,
berikut ini merupakan penjelasan menu P4S

52
5.1.1. Data P4S

Gambar diatas merupakan data P4S Jawa Barat yang diinput oleh UPT pembina,
data yang muncul P4S Jawa Barat karena login menggunakan user FK P4S Jawa
Barat.
5.1.2. Profil P4S

Gambar diatas merupakan tampilan dari menu profil P4S, untuk melihat detail dari
data P4S dapat dilihat dengan cara klik simbol “mata”. Tampilan detail P4S dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

53
5.1.3. Pemohon Calon P4S

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data Pemohon calon P4S di
Provinsi Jawa Barat

54
BAGIAN 6
ADMIN P4S
Login terlebih dahulu menggunakan alamat https://p4spertanian.id/admin, tampilan halaman login
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Masukan username dan password kemudian klik tombol login, pada buku manual ini login
menggunakan user P4S Cilangkap Sub 1 Cikembar, jika login berhasil maka akan masuk ke
halaman dashboard, tampilan halaman dashboard dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.1. Publikasi
Menu publikasi memiliki 2 sub menu yaitu Input Foto dan Input Video, berikut ini
merupakan penjelasan menu publikasi

55
6.1.1. Input Foto

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data foto yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah foto klik tombol tambah data pada pojok kanan
atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.1.2. Input Video

56
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data video yang diinput oleh
admin kantor pusat, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan sedangkan untuk menambah video klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Untuk menyematkan video youtube masuk ke alamat https://www.youtube.com/ ,


piblih video, kemudian klik bagikan, klik sematkan. Tampilan untuk
menyematkan video youtube dapat dilihat pada gambar dibawah ini

57
Klik label salin yang terdapat pada bawah kanan, kemudian paste pada pada link
video.

6.2. Profil P4S


6.2.1. Biodata P4S

Gambar diatas biodata yang diinput oleh admin P4S, untuk mengubah data klik
simbol pensil pada pojok kanan bawah. Tampilan form ubah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

58
Untuk menyisipkan peta pada website, buka alamat https://google-map-
generator.com/, tampilan alamatt tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Klik tombol “Get HTML Code”, kemudian copy kode kemudian paste pada form
paling bawah. Tampilan copy code dapat dilihat pada gambar dibawah ini

59
6.2.2. Pelatihan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pelatihan unggulan yang
diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada
kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data pelaihan klik tombol tambah
data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

6.2.3. Produk Unggulan

60
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data produk hasil pertanian
yang diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah”
pada kolom paling kanan sedangkan untuk menambah produk unggulan klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

6.2.4. Prestasi

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data prestasi yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data prestasi klik tombol tambah data pada
pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.

61
6.2.5. Mitra

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data mitra yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data mitra klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

62
6.2.6. Gallery Produk

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data produk hasil pertanian
yang diinput oleh admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah”
pada kolom paling kanan sedangkan untuk menambah data produk klik tombol
tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

6.2.7. Gallery Sarana

63
Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data sarana yang diinput oleh
admin P4S, untuk menghapus data klik simbol “tempat sampah” pada kolom paling
kanan sedangkan untuk menambah data sarana klik tombol tambah data pada pojok
kanan atas. Tampilan form tambah data dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

6.3. Laporan
6.3.1. Realisasi Pelatihan

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data realisasi pelatihan yang
yang telah diselenggarakan oleh P4S, untuk menambah data realisasi pelatihan klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

64
6.3.2. Data Pengurus

Gambar diatas merupakan tabel yang menampilkan data pengurus dari P4S, data
tersebut akan tampil pada profile P4S, untuk menambah data pengurus P4S klik
tombol tambah data pada pojok kanan atas. Tampilan form tambah data dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

65
Model P4S Lembang Agri sebagai
Pembaharu Perdesaan
Model P4S Lembang Agri
sebagai Pembaharu Perdesaan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya,
kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan “Model P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu
Perdesaan” ini sebagai bagian dari kelengkapan administrasi Proyek Perubahan Pelatihan
Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. II.
Laporan ini menjelaskan secara umum tentang kegiatan bisnis pertanian dan
pelatihan/pemagangan yang dilakukan oleh P4S Lembang Agri sehingga P4S ini ditetapkan
sebagai sebuah model P4S Pembaharu Perdesaan.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, karenanya masukan dari berbagai pihak
diharapkan sebagai penyempurna dari laporan ini. Terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian laporan ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi semua pihak dan
stakeholder yang membutuhkan.

Lembang, 15 November 2022


Kepala BBPP Lembang

Dr. Ir. Ajat Jatnika, M.Sc

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN


2.1. Sejarah P4S Lembang Agri............................................................................. 3
2.2. Visi, Misi, Tujuan P4S Lembang Agri................................................................... 4
2.3. Pelatihan/permagangan yang dilaksanakan........................................................ 5
2.4. Fasilitas Pelatihan/Permagangan ...................................................................... 6
2.5. Prestasi/penghargaan...................................................................................... 8
2.6. Kerjasama dengan berbagai stakeholder............................................................ 9
2.7. Pengembangan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan di P4S Lembang Agri... 13
2.8. Permasalahan yang dihadapi oleh P4S Lembang Agri ......................................... 14

BAB III. 3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 15


3.2. Saran......................................................................................................................... 15

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Pelatihan/Permagangan di P4S Lembang Agri.................................................. 11


Tabel 2. Daftar Kegiatan Kunjungan di P4S Lembang Agri......................................................... 11
Tabel 3. Daftar Kegiatan PKL Siswa dan Mahasiswa di P4S Lembang Agri................................ 12
Tabel 4. Matrik Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan dan Kondisi Existing 13
di P4S Lembang Agri..................................................................................................

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi P4S Lembang Agri.......................................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Petani belajar dari petani, pada hakekatnya merupakan praktik pembelajaran di


lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama dan berkembang secara alamiah.
Model pembelajaran petani seperti itu diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam
pencapaian hasil belajarnya. Hal ini terwujud karena ditunjang oleh tersedianya sejumlah
kondisi, antara lain petani lebih mudah belajar karena pengetahuan dan pengalaman
disampaikan menggunakan “bahasa” petani, keterampilan dipelajari secara langsung dan dapat
dipraktikkan sehingga lebih meyakinkan petani yang sedang dalam proses pembelajaran.
Dengan keunggulan model pembelajaran petani seperti itu, para petani maju atau petani
berhasil diakui dan diposisikan sebagai mitra penyuluh dalam praktik penyelenggaraan
penyuluhan selama ini.
Para petani maju yang memiliki keunggulan dalam pengelolaan usahataninya dan
memiliki kesediaan secara sukarela untuk berbagi pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya, merupakan figur-figur potensial yang layak difasilitasi agar kemanfaatan
dirinya dapat terus berkembang dan menyebar kepada petani-petani lain. Sejak tiga dasa warsa
yang lalu Kementerian Pertanian telah menaruh perhatian serius terhadap peran strategis para
petani maju ini dalam penyelenggaraan penyuluhan dan untuk mencetak petani yang
professional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga pelatihan
pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki, dikelola oleh petani secara swadaya baik
perorangan maupun berkelompok. Keberadaannya diharapkan dapat secara langsung berperan
aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian
dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Pembangunan pertanian bermula dari desa. Kementerian Pertanian terus menggenjot
potensi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai pembaharu pertanian
di perdesaan. Peran P4S sangat penting bila dikaitkan dengan 3 (tiga) tantangan dan ancaman
utama sektor pertanian saat ini, yaitu pasca pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan krisis

1
pangan global. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas pada subsektor budidaya dengan
menerapkan konsep efisiensi dan konservasi lingkungan penting dan ada 3 (tiga) jurus jitu
mengatasinya. Pertama, mengendalikan inflasi terutama pada komoditas pertanian dan
mengendalikan produksi, olahan dan distribusinya. Kedua, substitusi pangan impor ke pangan
lokal mengingat harga pangan impor semakin tinggi. Ketiga, upaya sistematis dan strategis
untuk menggenjot ekspor.
P4S sebagai garda terdepan mengatasi krisis pangan global harus memiliki modal kuat
yaitu mengimplementasikan smart farming dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejumlah P4S akan menjadi sasaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menuju pertanian presisi
dan regeneratif pada tahun mendatang.
Sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, P4S diharapkan menjadi pembaharu
perdesaan dalam upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui pemanfaatan
teknologi smart farming dan penumbuhkembangan petani millenial. P4S dapat berperan
sebagai sentra agribisnis bagi petani/pelaku usaha di sekitarnya dalam mendukung Program
TANI AKUR yang memberikan referensi dan pendampingan dalam akses KUR dan diharapkan
P4S dapat berfungsi untuk mempercepat penyebaran informasi teknologi di bidang pertanian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Lembang Agri berlokasi di Kp. Pengkolan
Desa Cikidang RT 02 RW 08, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

2.1. Sejarah P4S Lembang Agri


Desa Cikidang dengan jumlah penduduk 6.593 jiwa dan luas wilayah 556 hektar, mayoritas
penduduknya sekitar 90% bergerak di sektor pertanian komoditas hortikultura, peternakan, penjual
hasil pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Namun, pertanian di Desa Cikidang masih menerapkan
pertanian konvensional sehingga beberapa permasalahan timbul diantaranya: 1) tidak ada jaminan
harga jual yang layak terhadap hasil panen karena mayoritas sasaran pemasaran masih lingkup pasar
tradisional, 2) belum adanya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang menjadi tumpuan petani apabila
kekurangan modal saat membutuhkan untuk pemeliharaan tanaman, 3) Belum ada pemahaman
pentingnya investasi ilmu pengetahuan baik untuk dirinya atau keluarganya sehingga tingkat
pendidikannya masih rendah padahal sesungguhnya dari sisi ekonomi mampu menempuh pendidikan
yang lebih tinggi.
Melihat kondisi ini semua, maka pada hari Rabu 28 Mei 2008, bertempat di Kantor Desa
Cikidang terbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan nama Gapoktan Lembang Agri.
Gapoktan Lembang Agri merupakan gabungan dari Kelompok Tani Tauhid, Kelompok Tani Berkah Tani,
dan Kelompok Tani Golek Dekol. Gapoktan Lembang Agri secara kontinu dan berkelanjutan didampingi
oleh Petugas Penyuluh Pertanian (PPL).
Gapoktan Lembang Agri terus-menerus berupaya menggerakkan usahatani komoditas
hortikultura dengan menerapkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan menjadi pusat
pendidikan bagi gapoktan/kelompok tani/petani/lembaga/instansi terkait dari dalam maupun luar
daerah. Tujuannya ingin meningkatkan taraf hidup khususnya di wilayahnya secara desentralisasi dan
berkelanjutan. Ini semua dilaksanakan melalui kegiatan rutin seperti pertemuan rutin anggota minimal
sebulan sekali, pola tanam yang terorganisir, peminjaman sarana produks dan modal saat diperlukan
petani, pembibitan yang terencana, packing house, dan pemasaran.
Cikal bakal lahirnya P4S Lembang Agri, berawal dari kelembagaan dan kegiatan Gapoktan
Lembang Agri ini. Maka pada Tahun 2010, terbentuk lembaga Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
Swadaya (P4S) Lembang Agri yang menjadi salah satu binaan Kementerian Pertanian di bawah
koordinasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. P4S Lembang Agri diketuai oleh Dodih, ST.

3
2.2. Visi, Misi, Tujuan P4S Lembang Agri
Visi P4S Lembang Agri adalah:
1. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai kiblat P4S di Indonesia dengan sistem pelatihan yang adaptif,
inovatif, dan aspiratif.
2. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai lembaga pelatihan dan sarana edukasi profesional yang dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani maupun peserta pelatihan pertanian
untuk mengenal dunia pertanian.
Misi P4S Lembang Agri:
1. Menjadikan P4S Lembang Agri sebagai pusat pendidikan bagi Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya (P4S)/kelompok tani/petani/lembaga/instansi terkait lainnya baik dalam dan luar
daerah dengan menyediakan berbagai bentuk pelatihan.
2. Meningkatkan pengetahuandan keterampilan petani melalui berbagai program pelatihan dan
kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Membentuk petani yang berintegritas tinggi
4. Membantu mensejahterakan dan memberdayakan petani melalui teknologi pertanian yang ramah
lingkungan melalui sistem pertanian organik.
Tujuan berdirinya P4S Lembang Agri untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
petani anggota Gapoktan Lembang Agri secara khusus dan petani serta pelaku usaha tani lainnya pada
umumnya.
Wilayah binaan P4S Lembang Agri meliputi Desa Cikidang, Desa Wangunharja dan Desa
Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang terdiri dari 8 kelompok tani (250 orang
anggota) yaitu:
1. Kelompok Tani Tauhid
2. Kelompok Tani Saluyu
3. Kelompok Tani Mulya Tani
4. Kelompok Tani Berkah Tani
5. Kelompok Tani Alam Tani
6. Kelompok Wanita Tani Kawani Asih
7. Kelompok Pemuda Tani Agri Muda (Petani Milenial)
8. Kelompok Tani Rempah Wangi

4
P4S Lembang Agri memiliki struktur organisasi yang terdiri atas, ketua, sekretaris, bendahara dan
manajer. Manajer membawahi unit kegiatan koperasi, packing house, produksi, konsumsi, logistik, acara
dan agrimuda. Kegiatan pelatihan dan permagangan yang dilaksanakan di P4S ini merupakan tanggung
jawab Manajer. Selengkapnya nama dan jabatan pengelola P4S Lembang Agri dapat dilihat pada
Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Struktur Organisasi P4S Lembang Agri

2.3. Pelatihan/permagangan yang dilaksanakan


Beberapa jenis pelatihan/permagangan yang dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri sejak didirikan
hingga saat ini adalah:
1. Budidaya sayuran (cabai, tomat, brokoli, buncis dan baby buncis)
2. Manajemen usaha tani
3. Budidaya sistem hidroponik
4. Pembuatan pupuk organik
5. Pembuatan pestisida organik
6. Penguatan kelembagaan tani
7. Digitalisasi pertanian (Dasar-dasar digitaliasi pertanian, Budidaya tanaman pada smart green house,
Sistem kendali dan otomasi nirkabel pada lahan pertanian dan Pengelolaan rantai pasok
pemasaran)

5
P4S Lembang Agri juga menerima siswa dan mahasiswa dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang berasal dari Universitas Borneo Tarakan, Polbangtan Bogor, UIN Sunan Gunung Djati,
Universitas Padjadjaran, dan Itenas. Institut Pertanian Bogor, Politeknik Negeri Lampung dan Politeknik
Enjiniring Pertanian Indonesia dan SMK Pertanian Pembangunan Negeri.
Instruktur yang menjadi fasilitator dalam kegiatan pelatihan/permagangan/PKL berasal dari
lingkup internal P4S Lembang Agri (Dodih, ST, Dadang Darsita, SP, Maman, A.Md dan Ucu Sutisna, SP)
dan eksternal yang berasal dari Widyaiswara BBPP Lembang, BP3K Kabupaten Bandung Barat, Akademisi
dari UNPAD, ITENAS, peneliti dari BRIN/balai penelitian, penyuluh pendamping dan petani sukses yang
ahli dibidangnya.

2.4. Fasilitas Pelatihan/Permagangan


Fasilitas pelatihan/permagangan dan usahatani yang dimiliki oleh P4S Lembang Agri adalah:
1. Lahan praktik, luasnya 2 hektar, ditanami sayuran seperti tomat, cabai merah, brokoli, buncis

2. Green house, luasnya 1000 m2

6
3. Packing house, luasnya adalah 250 m2

P4S Lembang Agri mengelola 80 jenis sayuran yang dipasarkan ke pasar modern, restoran dan ekspor.
Komoditi ekspornya adalah buncis Kenya. Komoditasnya diantaranya brokoli, buncis, buncis Kenya,
lettuce head, tomat, cabai, kyuri, sawi, cabai rawit, kembang kol, terong dan kubis.

4. Ruang sekretariat dan ruang pelatihan

5. Rumah kompos
6. Alat mesin pertanian jenis cultivator

7
2.5. Prestasi/penghargaan
1. Penghargaan untuk P4S Lembang Agri sebagai P4S Model Tahun 2022 dan juga meraih
penghargaan P4S Inovatif. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, diterima langsung oleh
Dodih, ST, Ketua P4S Lembang Agri pada acara Forum Nasional P4S yang diselenggarakan di
Desa Wisata Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali pada tanggal 24 – 27 September 2022.

2. Penghargaan CSR Awards dari Majalah CSR

3. Penghargaan Nasional dari Menteri Pertanian RI bagi Pelaku Pembangunan Pertanian tahun
2019 (P4S Berprestasi)

4. Penghargaan Nominator Klaster Terbaik Program Pengendalian Inflasi Bank Indonesia Sub
Sektor Hortikultra Tahun 2018

8
5. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai Pelaku pengembangan Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis (LKM-A) dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat Provinsi
Jawa Barat, Tahun 2014
6. Penghargaan dari Bupati Bandung Barat sebagai penggerak pembangunan berwawasan
agribisnis komoditi sayuran tingkat Kabupaten Bandung Barat, tahun 2013.

2.6. Kerjasama dengan berbagai stakeholder


P4S Lembang Agri sudah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan SDM
pertanian dan agribisnis usahataninya, yaitu:
1. Kemitraan Pengembangan SDM
Dalam rangka peningkatan SDM pertanian, P4S Lembang Agri bekerjasama dengan berbagai
phak, diantaranya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Taiwan ICDF, Japan International
Cooperation Agency (JICA), Bank Syariah Indonesia (BSI), Universitas Padjadjaran, dan Bank Indonesia
(BI). P4S Lembang Agri bersama mitra melaksanakan kegiatan kerjasama pelatihan/permagangan
untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap usahanya, penelitian, pendampingan teknis
terhadap permasalahan dibidang produksi.
Dengan BBPP Lembang, diantaranya dalam hal pelaksanaan magang petani muda di P4S dan
permohonan narasumber/praktisi P4S Lembang Agri pada pelatihan yang diselenggarakan di BBPP
Lembang materi success story.

9
Dengan Bank Indonesia, P4S Lembang Agri memperoleh bantuan CSR sebagai klaster agribisnis
dari Bank Indonesia wilayah Jawa Barat untuk pembangunan sarana packing house dan smart green
house.
Dengan Universitas dan Sekolah Pertanian, yaitu kerjasama magang dan PKL siswa dan
mahasiswa di P4S Lembang Agri

2. Kemitraan Pasar
P4S Lembang Agri bekerjasama dengan berbagai perusahaan terkait pemasaran produk, yaitu:
a. PT. Alamanda Sejati Utama, BAVAS, dan Amazing Farm untuk pasar ekspor
b. PT. Bimandiri dan Locarvest untuk pasar supermarket
c. PT. Sarimelati Kencana (Pizza Hut Indonesia) untuk restoran dan rumah makan
d. Pasar tradisional, untuk komoditas sayuran dengan grade yang tidak masuk kriteria pasar modern,
diantaranya Pasar Induk Tangerang, Cibitung dan Senen
e. Restoran: Pizza Hut

3. Kemitraan Sarana Produksi


Kemitraan untuk sarana produksi diantaranya dengan PT. Syngenta, PT. Agricon, PT. Indo
Acidatama, PT. Panca Buana Abadi, Primasid dan Agrosid, Eastwest, dll.

10
Daftar pelatihan/permagangan yang telah dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri, diantaranya dapat
dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Daftar Pelatihan/Permagangan di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Pelatihan Magang Dosen UNSIKA 3 – 4 November 10 orang
2022
2. Bimbingan Teknis Sanitasi 21 Oktober 2022 30 orang
3. Magang Kewirausahaan (IPDMIP) Angkatan 2 dan 3 30 September – 9 24 orang
Tahun 2022 Oktober 2022
4. Magang Kewirausahaan (IPDMIP) Angkatan 1 Tahun 5 – 14 Agustus 27 orang
2022 2022
5. Training Packing House Management and Production Tahun 2017
Planning of Vegetable and Fruit Bussiness,
Agribusiness Development Station-IPB
6. Training Course “Innovative Horticulture Agro- Tahun 2014
business
7. Manajemen Pengelolaan Koperasi bagi pengurus Tahun 2013
koperasi se-Bandung Barat

Daftar Kegiatan Kunjungan yang telah dilaksanakan oleh P4S Lembang Agri, diantaranya dapat dilihat
pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Daftar Kegiatan Kunjungan di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Kunjungan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 7 November 2022 12 orang
Kabupaten Pasaman Barat
2. Kunjungan kerja Anggota DPRD Provinsi Banten 14 November 19 orang
2022
3. Kunjungan Desa Curug Tangerang 22 Oktober 2022 18 orang
4. Ngobras “P4S Lembang Agri Memang Walagri” 12 Oktober 2022 100 orang
5. Kunjungan IPDMIP 11 Oktober 2022 50 orang
6. Kunjungan Bank Indonesia September 2022 10 orang
7. Kunjungan SMP Komputer Assidiqiah 10 November 15 orang
2022
8. Kunjungan Universitas Muhammadiyah Mei 2022 80 orang
9. Kegiatan Kunjungan Industri, SMK IT Agribisnis
Sukabumi, Tahun 2019

11
Daftar Kegiatan PKL siswa dan mahasiswa di P4S Lembang Agri, antara lain dapat dilihat pada Tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 3. Daftar Kegiatan PKL Siswa dan Mahasiswa di P4S Lembang Agri
No. Nama Kegiatan Waktu Jumlah peserta
1. Polbangtan Bogor (Program MBKM) Oktober - Desember 2022 3 orang
2. POLINELA Februari – Mei 2022 3 orang
3. IPB Februari – Mei 2022 3 orang
4. SMK PPN Lembang Februari – Mei 2022 4 orang
5. PEPI Serpong 14 Maret – 27 April 2022 4 orang
6. SMK PPN Lembang Oktober 2021 5 orang

Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa petani, petugas/penyuluh dan masyarakat lainnya
yang melakukan kegiatan pelatihan/permagangan/studi banding/kunjungan ke P4S Lembang Agri
sebanyak 500 orang/tahun. Sedangkan rata-rata siswa/mahasiswa yang melaksanakan PKL di P4S
Lembang Agri sebanyak 24 orang/tahun.
Program Kementerian Pertanian mencetak petani milenial sebanyak 2,5 juta dalam kurun waktu
5 tahun ke depan, sejalan dengan yang dilakukan oleh P4S Lembang Agri untuk mencetak petani
milenial. Hal nyata yang dilakukan adalah:
1. Melibatkan petani muda yang tergabung di Kelompok Pemuda Tani Agrimuda. Agrimuda menjadi
pengelola website dan marketplace untuk produk-produk sayuran P4S Lembang agri. Alamat
website lembangagri.com yang berisi tentang kelembagaan P4S Lembang Agri dan pemasaran
sayuran secara online.
2. Rencana program Agroeduwisata. Ini untuk mematahkan stigma di masyarakat dan generasi muda
yang memandang profesi petani itu identik dengan kotor dan tidak menjanjikan. Padahal sektor
pertanian potensial untuk dikembangkan tentunya dengan kerja keras dan memanfaatkan
digitalisasi dan kreatif inovatif.

12
2.7. Pengembangan Model P4S sebagai Pembaharu Perdesaan di P4S Lembang Agri
P4S Lembang Agri sudah melakukan aktivitas sesuai peran P4S sebagai pembaharu perdesaan.
Diantaranya kegiatan pemberdayaan petani/masyarakat/petani milenial, penerapan teknologi smart
farming dan pemasaran ke berbagai pasar baik tradisional, modern dan ekspor pada kegiatan
agribisnisnya. Selain itu P4S Lembang Agri beserta kelompok telah mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR)
untuk mengembangkan skala usahanya. Jika dibandingkan antara peran P4 sebagai pembaharu
perdesaan dan kondisi existing di P4S Lembang Agri, maka dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Matrik Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan dan Kondisi Existing di P4S Lembang Agri
No. Peran P4S sebagai Pembaharu Perdesaan Kondisi Existing di P4S Lembang Agri
1. Mendorong, menggerakkan dan meningkatkan P4S Lembang Agri memiliki anggota di kelompok
swadaya gotong royong untuk menumbuhkan taninya sebanyak 250 orang anggota.
kreativitas dan otoaktivitas masyarakat
2. Mengembangkan model pembelajaran melalui P4S Lembang Agri mengelola usatahani sayuran,
percontohan usahatani memiliki demplot, smart green house dan packing
house sebagai tempat usahatani dan pembelajaran
bagi masyarakat
3. Meningkatkan SDM pertanian agar bisa berpikir P4S Lembang Agri memiliki sarana
dinamis dan kreatif yang dapat menumbuhkan pelatihan/permagangan yang mampu mendukung
prakarsa dan swadaya masyarakat kegiatan peningkatan SDM pertanian
4 Mengembangkan ekonomi rakyat di pedesaan P4S Lembang Agri memiliki sarana berupa packing
lewat pengembangan usaha ekonomi produktif house yang bisa menampung hasil panen petani untuk
dalam rangka peningkatan produksi, pengolahan dipasarkan ke pasar tradisional, modern dan ekspor
hasil dan pemasaran hasil produksi
5 Berperan aktif dalam penyebarluasan informasi P4S Lembang Agri bersama dengan anggota kelompok
akses permodalan tani mengakses KUR secara berkelompok dengan nilai
KUR mencapai 1 milyar
6. Peran aktif dalam menjalin kemitraan usaha dan P4S Lembang Agri berkolaborasi dengan berbagai
jejaring kerjasama pihak baik instansi pemerintah (pusat dan daerah),
penyuluh pertanian, pihak swasta, pihak akademisi
untuk pengembangan skala usaha dan peningkatan
SDM pertanian
7. Pusat pembelajaran bagi petani oleh petani dan P4S Lembang Agri menyelenggarakan
untuk petani pelatihan/permagangan di lokasi usahanya sehingga
peserta pelatihan/permagangan dapat melihat
langsung praktik pertanian
8. Sebagai pusat konsultasi agribisnis P4S Lembang Agri membuka klinik agribisnis,
pertemuan kelompok dilakukan minimal 1 bulan
sekali
9. Katalisator antara pemerintah dan petani/pelaku P4S Lembang Agri dididampingi oleh BBPP Lembang
usaha Kementerian Pertanian menjadi petani maju yang
mampu merangkul masyarakat
10. Menjadi role model/contoh bagi petani dalam hal P4S Lembang Agri membina 8 kelompok tani. Sosok
kelembagaan tani Ketua P4S Lembang sebagai Ketua Gapoktan dan
sebagai Ketua P4S mampu menggerakkan masyarakat
sekitar dan generasi muda untuk terjun ke sektor
pertanian

13
2.8. Permasalahan yang dihadapi oleh P4S Lembang Agri
Saat ini P4S Lembang Agri terus berupaya memajukan bisnis pertaniannya bersama kelompok
dan dari sisi kelembagaan terus berupaya membantu peningkatan kualitas SDM pertanian melalui
kegiatan pelatihan dan permagangan.
Namun dalam perjalanannya, ada beberapa kendala yang masih dirasakan dan membutuhkan
kolaborasi dengan semua pihak, diantaranya:
1. Masih minimnya sarana permagangan berupa asrama bagi peserta pelatihan/permagangan/PKL
yang bisa menunjang kualitas pelatihan/permagangan yang akan dilakukan.
2. Tantangan penumbuhan petani milenial karena dihadapkan minat generasi muda untuk terjun ke
dunia pertanian yang masih rendah.

14
BAB III
PENUTUP

2.6. Kesimpulan
P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Perdesaan sudah banyak memberikan kontribusi
pada pengembangan SDM pertanian, baik dari sisi pengelolaan usahatani bisnis pertaniannya
dan aktivitas permagangan/kunjungan mendukung program-program Kementerian dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

2.7. Saran
Tantangan dan permasalahan yang dihadapi P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu
Perdesaan semoga dapat dikolaborasikan dengan berbagai pihak untuk perbaikan kualitas
pengelolaan P4S sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk mendukung program
pembangunan pertanian.

15

Anda mungkin juga menyukai