Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

BIDANG KAJIAN DIGITAL MARKETING


MELALUI MOBILE APLIKASI
ANALISA MOBILE APLIKASI STUDI KASUS TERNAKNESIA
HALAMAN JUDUL

Disusun oleh:
Nama : Shaldan Jiwa Yanu
NIM : H3419043
Coass : Rofiatul Mahmudah

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN


BIDANG KAJIAN DIGITAL MARKETING
MELALUI MOBILE APLIKASI
ANALISA MOBILE APLIKASI STUDI KASUS TERNAKNESIA

Disusun dan diajukan oleh:


Nama : Shaldan Jiwa Yanu
NIM : H3419043
Coass : Rofiatul Mahmudah

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta,……………..………

Mengetahui,
Kepala Program Studi DIII Agribisnis Dosen Penguji
Sekolah Vokasi UNS

Raden Kunto Adi, S.P., M.P Ir. Sugiharti Mulya H, MP


NIP. 197310172003121002 NIP. 196506261990032001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini disusun guna memenuhi dan melengkapi tugas praktikum
mata kuliah Manajemen PemasaranPrgoram Studi DIII Agribisnis Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penyusunan laporan ini kami tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini praktikan mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah membimbing
dan memberikan kesempatan untuk mengikuti praktikum.
2. Asisten dosen yang telah membimbing dan mengarahkan selama praktikum
dan penyusunan laporan.
3. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan.
4. Rekan-rekan mahasiswa satu kelompok yang telahmemberikan banyak saran
yang bermanfaat.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, segala kritik serta saran dari para pembaca akan kami terima dengan senang
hati. Semoga laporan praktikum Manajemen Agribisnis ini memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca.

Surakarta, November 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
A. Digital Marketing melalui Website .............................................................. 3
B. Digital Marketing melalui Mobile Aplikasi ................................................. 4
C. Digital Marketing melalui Sosial Media ...................................................... 6
D. Digital Marketing melalui MarketPlace ...................................................... 8
E. Digital Marketing melalui Search Engine Marketing .................................. 9
BAB III METODELOGI ...................................................................................... 12
A. Metode Dasar ............................................................................................. 12
B. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 13
BAB IV HASIL PRAKTIKUM ............................................................................ 14
A. Pemasaran Dengan Digital Marketing ....................................................... 14
B. Digital Marketing Melalui Mobile Aplikasi Ternaknesia .......................... 15
C. Studi Kasus Penerapan Digital Marketing melalui Mobile Aplikasi
Ternaknesia ....................................................................................................... 17
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 20
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran ........................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN .......................................................................................................... 25

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Penjualan hewan qurban................................................................... 17

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah
lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini manajemen pemasaran
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam
pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam
memasarkan produknya.Pemasaran ada di mana-mana. Orang dan organisasi
terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita sebut pemasaran.
Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan
bisnis. Pemasaran sangat mempengaruhi kebutuhan kita setiap hari dan setiap hal
yang kita lakukan, dari pakaian yang kita pakai, situs internet yangkitaklik,
sampai iklan yangkitalihat semuanya dapat ditemukan dengan mudah melalui
internet dengan hanya menggunakan perangkat digital.
Seiring perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, perusahaan
sekarang ini berlomba-lomba untuk memanfaatkan teknologi internet dalam
melakukan fungsi pemasaran, seperti memasarkan produk atau jasa yang
disediakan oleh perusahaan tersebut. Fungsi yang dilakukan oleh perusahaan
untuk melakukan pemasaran menggunakan teknologi internet disebut dengan
Digital Marketing. Digital Marketing atau Pemasaran secara digital bisa
didefinisikan sebagai semua upaya pemasaran menggunakan perangkat
elektronik/internet dengan beragam taktik marketing dan media digital dimana
kita dapat berkomunikasi dengan calon konsumen yang menghabiskan waktu di
online. Ada beragam akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat
penawaran Anda, seperti Website, Blog, Media sosial (Instagram, Whatsapp, Line,
dsb). Dari beberapa akses itulah mereka akan berkomunikasi kepada kita.Digital
marketing menjadi salah satu cara tepat dan efektif untuk menjangkau lebih
banyak konsumen tepat waktu, pribadi,dan relevan karena semua proses yang
dilakukan bisa diukur dan ditarget sesuai dengan target audiens.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemasaran dengan digital marketing?
2. Bagaimana Pemasaran dengan digital marketing melalui mobile aplikasi?
3. Bagaimana penerapan pemasaran dengan digital marketing melalui
Ternaknesia?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Mengetahui gambaran umum seperti apa pemasaran dengan digital
marketing
2. Mengetahui pemasaran dengan digital marketing melalui mobile aplikasi
3. Mengetahui penerapan pemasaran dengan digital marketing melalui
Ternaknesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Digital Marketing melalui Website


Salah satu media pemasaran online yang dapat digunakan adalah situs
atau website. Situs atau web merupakan sarana pemasaran yang tepat bagi
produk organik karena dapat memberikan banyak informasi pada para
pengunjungnya. Kendala dalam pemasaran pangan organik salah satunya
adalah keterbatasan informasi mengenai produk tersebut. Namun demikian,
situs membutuhkan perencanaan dan desain yang baik untuk dapat
mendorong peningkatan pemasaran. Berbeda dari pemasaran yang tidak
berbasis internet (offline), situs adalah satu-satunya hal yang mewakili
perusahaan di mata pengunjung. Oleh karena itu, tampilan situs dan informasi
yang disediakan didalamnya akan sangat penting dalam rangka meningkatkan
niat untuk membeli pengunjung (Sari, 2017).
Aliran informasi yang terbentuk secara otomatis melalui penulisan di
dalam website akan mempermudah pengelola bisnis dalam memantau konten
pemasaran yang akan dikeluarkan olehnya dan meringankan pekerjaan
administrator dalam berbagai informasi ke berbagai media yang dimiliki.
Dari sekian cara yang dapat digunakan untuk memasarkan secara digital,
pembuatan web merupakan salah satu awal yang baik. Namun tidak semua
pengguna internet mempunyai keahlian dalam pembuatan web. Salah satu
platform website blog terkenal yaitu WordPress. WordPress adalah sebuah
aplikasi open source yang populer digunakkan sebagai mesin blog.
WordPress adalah aplikasi membangun website yang instan, populer, dan
mudah untu dipelaajri. Terdapat berbagai tema dan widget yang mudah untuk
digunakan, kita dapat membentuk sebuah website pemasarank blog, online
shop tanpa harus tahu dasar pemrograman (Sanjaya, 2019).
Digitalisasi penjualan melalui media situs website, selain
mempermudah promosi juga memiliki peluang yang sangat signifikan dalam
memperluas pangsa pasar. Situs web secara strategis dapat digunakan sebagai

3
4

diferensiator yang dapat membentuk daya saing perusahaan. Songketkito


adalah salah satu bisnis yang menyediakan kain songket khas Palembang
dengan berbagai variasi corak dan warna dengan harga yang bervariasi.
Dalam hal penjualan, “Songketkito” masih mengandalkan media interaksi
dengan konsumen (pelanggan) secara langsung dan masih berpusat pada
lokasi tertentu. Hal ini tentunya menyulitkan pihak manajemen untuk
memperluas pangsa pasar. Di sisi lain, jumlah pesaing yang semakin
bertambah menyebabkan perusahaan semakin sulit menjaga performansi dan
kinerja dengan tingkat profitabilitasnya. Konsumen (pelanggan) seringkali
sulit untuk mengakses berbagai informasi tentang produk, informasi harga
terbaru, media promosi terbatas dan cenderung tidak fleksibel, hambatan
personalisasi, dan biaya operasional yang semakin meningkat. Mobilitas dan
liberalisasi pasar yang terbatas membuat pihak manajemen harus melakukan
inovasi perluasan pasar sasaran melalui pembuatan sistem informasi
penjualan berbasisweb. Fokus pembuatan sistem informasi penjualan berbasis
web sebagai sarana untuk memperluas pangsa pasar dengan sasaran meraih
keuntungan yang lebih kompetitif. Konsumen (pelanggan) dapat melakukan
pemesanan dan pembelian dimana saja tanpa batasan tempat dan waktu, serta
tanggap akan kekinian informasi yang dibutuhkan
(Sukamdani, 2018).
B. Digital Marketing melalui Mobile Aplikasi
Pemasaran mobile aplikasi memiliki lebih banyak keunggulan
dibandingkan email, Internet, dan promosi cetak karena dengan cepat
memengaruhi pelanggan di mana saja, kapan saja, siang atau malam. Hal ini
memberikan keakraban dan kedekatan yang lebih bagi pemasaran mobile, dan
memungkinkan pemasar untuk mengatur waktu dan pesan sehingga peluang
untuk adaptasi ditingkatkan. Pemasaran mobile juga memungkinkan
promotor untuk bertukar klien potensial kapan saja dan di mana saja. Pemasar
harus menghindari penjelasan yang membatasi variasi perdagangan mobile
konsumen; meskipun beberapa pendekatan mungkin terlihat seperti metode
untuk mencadangkan dan memperkuat hubungan dengan klien mereka
5

sendiri, membatasi resolusi perdagangan mobile membuat perangkat seluler


gagal sebagai alat untuk melakukan pembelian dan mengurangi nilainya bagi
pemasar. Komunikasi pemasaran di media mobile telah diteorikan sebagai
pemasaran seluler, periklanan seluler, pemasaran nirkabel, dan periklanan
nirkabel. Masa depan pemasaran mobile akan muncul beberapa teknologi
baru seperti dompet seluler, aplikasi seluler khusus pedagang, strategi
berbasis waktu dan lokasi, kamera di perangkat seluler yang berfungsi
sebagai pemindai kode batang, komunikasi lapangan dekat, dan analitik
prediktif yang ditingkatkan. Dengan pemasaran seluler, pelanggan dapat
merekrut pesan yang terkait dengan informasi tentang produk atau layanan,
dan pemasar harus bereaksi dengan cepat. Dalam komunikasi seluler,
kepemilikan jaringan yang dimediasi tarif memiliki signifikansi tertentu
karena dapat dibentuk secara endogen oleh pekerja jaringan melalui rencana
pengaturan tarif mereka. Pemasaran seluler dapat menjadi jenis pemasaran
utama dalam waktu dekat dan perusahaan dapat berinvestasi dalam jenis
pemasaran ini untuk meningkatkan keuntungan mereka (Purba, 2020).
Mobile Marketing adalah seperangkat praktek pemasaran yang
memungkinkan organisasi atau pebisnis untuk berkomunikasi dan terlibat
dengan audiens mereka secara interaktif dan relevan melalui perangkat
mobile atau jaringan nirkabel. Dengan kata lain mobile marketing adalah
sistem pemasaran yang mengandalkan penayangan via mobile atau sekarang
di kenal dengan smartphone dengan menggunakan aplikasi khusus. Jika dulu
mobilemarketing didominasi oleh SMS, sekarang jenisnya ada bermacam-
macam. Bentuk layar smartphone yang semakin besar, semakin memudahkan
para pelaku bisnis untuk berpikir bagaimana membuat konten yang menarik.
Meningkatnya penggunaan smartphone di Indonesia bisa menjadi alasan
mengapa harus mengimplementasikan mobilemarketing untuk pengembangan
bisnis. Cara kerja layanan mobilemarketing dengan menggunakan SMS yaitu
mengirimkan pesan secara masal kepada daftar nomor pelanggan dengan
biaya bulanan yang rendah. Karena banyaknya pelanggan yang mempunyai
layanan paket SMS maupun gratis, membuktikan mobile marketing yang
6

menjadi metode efektif dan murah untuk terhubung langsung ke semua


pelanggan (Rachmadi, 2020).
Mobileapplications adalah aplikasi mobile yang didesain khusus
untuk perangkat smartphone dan tablet. Platform aplikasi mobile ada 4 yaitu
android, ios, windows 8 dan windows phone. Aplikasi yang dikembangkan
yang berbasis mobile adalah seperti pemesan tiket pesawat atau hotel yang
mana bisa dilakukan lewat telepon pintar. Dengan perkembangan mobile
yang sekarang semua informasi kita dapatkan dari mobile dan transaksi bisa
dilakukan secara mobile. Aplikasi mobile mendukung Industri 4.0 yang mana
sudah terintergrasi satu sama lainnya sepeti pemesan hotel bisa dilakukan
secara mobile tanpa perantara staf hotel dari proses cekin sampai proses cek
out. Dengan adanya system yang terintegrasi dan terupdate secara realtime
baik itu berupa content, gambar, animasi maupun video atau suara akan
mempermudah untuk mempromosikan pariwisata secara digital. Satu sisi
akan memanjakan pelanggan atau wisatawan untuk mencari tempat-tempat
yang diinginkan tanpa perlu lagi ke travel agent. Dan sisi bisnis akan
mengurangi biaya operasional, lebih cepat dan lebih profesional serta
informasi yang disampai bisa langsung seluruh dunia mengetahuinya
(Warmayana, 2018).
C. Digital Marketing melalui Sosial Media
Pemasaran melalui media sosial (social media marketing) adalah
bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung untuk membangun
kesadaran, dan tindakan untuk sesuatu merek, bisnis, orang, atau badan lain
dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari web sosial, seperti
blogging, mikroblogging, jejaring sosial, bookmark sosial, dan konten.
Promosi yang dilakukan perusahaan juga telah mengalami pergeseran,
dimana banyak perusahaan yang beralih dari promosi melalui media cetak
dan elektronik beralih ke promosi melalui internet yang salah satunya adalah
media sosial. Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube kini
dijadikan media promosi karena media sosial telah menjadi platform yang
kerap digunakan konsumen ketika menghabiskan waktunya secara online.
7

Jadi, media sosial menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan produk
ke konsumen. Media sosial juga memungkinkan para pelaku pasar untuk
berkomunikasi dengan sesama produsen, pelanggan, dan atau calon
pelanggan. Media sosial memberi identitas kepada brand atau merek yang
dipasarkan serta membantu dalam menyebarkan pesan dengan cara yang
santai dan komunikatif (Kurniawati, 2015).
Terdapat beberapa social media marketing yang populer dikalangan
masyarakat, seperti Facebook, Twitter, Pinterest, Reddit, Youtube, Myspace,
Digg, Google Plus, Linkedin, Instagram dan masih banyak lainnya. Setiap
sosial media yang digunakan memiliki tata cara pemakaian yang berbeda-
beda, seperti Instagram misalnya yang hanya dapat membagikan foto dan
video yang dapat di isi dengan link, keterangan, tag dan hastag. Lain halnya
dengan Facebook yang memiliki beragam fitur yang dapat dimanfaatkan,
seperti pembuatan Fanpage, Group, Status Video, Status Link, Status Foto
dan lainnya.Teknik social media marketing harus dilakukan oleh para pemilik
website dan bisnis online, dikarenakan teknik social media marketing lebih
mudah, murah dan efisien. Cara kerja social media marketing adalah dengan
membangun area pasar dan linkwebsite bisnis online yang dibagikan ke
berbagai media sosial. Link yang telah dibagikan mampu memberikan
dampak untuk menjaring banyak pengunjung baru yang tertarik dan mungkin
saja akan menjadi pengunjung tetap dari website bisnis online tersebut
(Untari, 2018).
Pemasaran melalui media sosial diterapkan ketika perusahaan
menargetkan individu tertentu sebagai kunci dari pemasaran, yang biasa
disebut influencer, yang disesuaikan dengan nilai-nilai merek dan digunakan
perusahaan untuk menemukan pelanggan potensial. Selain itu, influencer
sering menyumbangkan informasi baru dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain, seperti membantu pelanggan
potensial membuat keputusan membeli. Seorang influencer harus bisa
dipercaya jika tidak risiko merek kehilangan kredibilitasnya. Pemasaran
media sosial dengan bantuan influencer meledak selama 2016 sampai saat ini.
8

Tren ini terus tumbuh selama 2017 dan terdaftar sebagai salah satu tren
terbesar hingga saat ini (Adha, 2020).
D. Digital Marketing melalui MarketPlace
Pasar Elektronik (e-marketplace) adalah segala usaha yang dilakukan
untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau
menggunakan media Internet yang di abses. Sedangkan place sendiri dalam
kamus bahasa Inggris artinya adalah tempat. Disini dapat disimpulkan
pengertian dari E-Marketplace adalah tempat untuk melakukan pemasaran
produk dan jasa melalui atau menggunakan media Internet. Dimana terdapat
penjual dan pembeli yang memiliki kedudukan yang sama. Dengan adanya e-
marketplace maka para pengusaha tidak perlu repot lagi membuat toko
onlinenya sendiri karena semua transaksi dan pembayaran akan dibantu oleh
pihak pemilik e-marketplace sehingga penjual hanya menambahkan produk
yang ingin dijual saja, untuk pembayaran dari pelanggan akan dicairkan ke
penjual (pihak ketiga) setelah pelanggan melakukan transaksi dan berhasil
(Sundari, 2017).
Facebook Marketplace merupakan wadah media jual dan beli yang
memang dikhususkan untuk para pengguna facebook, juga dikarenakan
marketplace ini khusus ditempatkan atau mendapat tempat tersendiri di dalam
platformFacebook. MarketplaceFacebook Bisa ditemukan di bagian ujung
kiri atas atau ujung kanan atas (bila menggunakan gadget), keberadaan
marketplace di facebook dapat pula diakses melalui desktop atau PC, tablet,
ataupun aplikasi facebook di smartphone. Keberadaan marketplace di
facebook bertujuan untuk menyediakan dan menyiapkan tempat jual dan beli
yang bertujuan agar para facebookers atau pengguna facebook dapat lebih
mudah untuk mencari dan menemukan barang-barang menarik yang dijual
atau yang akan menjual di dalam facebook. Marketplace ini, pengguna atau
user dapat langsung berkunjung dan membuka tools di marketplace secara
langsung di dalam Facebook (dan melakukan promosi atau iklan dari
produknya melalui marketing megaphone (Saputra, 2020).
9

Salah satu solusi dari strategi pemasaran tersebut adalah pemasaran


menggunakan electronicmarketplace yang biasa di kenal dengan sebutan e-
marketplace. Dengan sistem informasi e-marketplace ini penjual akan dapat
dengan mudah memasarkan produk cinderamata khas Bengkulu yang di
milikinya ke semua konsumen di seluruh indonesia tanpa batas tempat dan
waktu. E-marketplace ini juga dapat dijadikan startup lokal yang dapat
berkontribusi dalam pengembangan potensi pariwisata khususnya di
Bengkulu. Dalam membangun e-marketplace diperlukan metode dalam
perancangannya, metode yang digunakan yaitu metode collaborativefiltering
yaitu metode yang memberikan rekomendasi item kepada user berdasarkan
opini dan rating yang diberikan oleh user lain yang memiliki kemiripan dan
ketertarikan pada suatu model item. Ada dua komponen utama dalam metode
ini agar dapat membuat prediksi bagi sistem rekomendasi yaitu user dan item.
Dimana data user-based collaborative filtering berupa log pencarian barang
yang pernah dilakukan oleh user dan data item-based collaborative filtering
berupa pemberian rating barang. Keduanya kemudian membentuk
ratingmatriks, sehingga calon pembeli (konsumen) akan mendapatkan
rekomendasi berupa informasi cinderamata khas Bengkulu yang sesuai
dengan keinginnya (Komaruddin, 2019).
E. Digital Marketing melalui Search Engine Marketing
Prinsip pemasaran melalui mesin pencari ini yaitu dengan
menggunakan Website. Dengan kata lain bahwa untuk komunikasi pemasaran
melalui search engine ini, perusahaan harus mengembangkan situs website.
Di mana situs tersebut akan menghubungkan perusahaan dengan konsume
melalui dunia maya atau dengan kata lain dunia digital. Pada saat ini,
sebagian besar masyarakat telah memanfaatkan mesin pencari untuk
menjawab semua pertanyaan atau kebutuhannya. Semua jawaban dan
kebutuhan sudah banyak disediakan di mesin pencari, termasuk google
scarch engine. Dengan situs website tersebut perusahan menempatkan pesan-
pesan pada mesin pencari (SearchEngine). Tentunya pesan-pesan yang
disediakan di dalamnya yaitu pesan-pesan produk yang juga merupakan kata-
10

kata kunci atau keyword yang biasa digunakan oleh masyarakat. Dengan
tujuan bahwa pesan produk atau kata-kata kunci tersebut mudah ditemukan
dalam mesin pencari (Rumondang, 2020).
SearchEngineMarketing (pemasaran mesian pencari) atau sering
disingkat dengan SEM adalah bentuk pemasaran di intemet untuk
meningkatkan visibilitas website di halaman hasil searchengine (SERPS)
terutama melalui upaya berbayar. Penggunaan teknik SEM dalam bidang
digital marketing merupakan salah satu yang populer dalam bidang digital
marketing untuk mencapai hasil yang cepat dan efektif dalam mendapatkan
hasil yang lebih baik dalam bisnis. Dengan kata lain "membeli" traffic dengan
membayar mesin pencarian. SEM ini memiliki fungsi dan tujuan yang sama
dengan SEO, membuat website berada di posisi pertama di halaman
searchengine, hanya saja cara yang digunakan berbeda, namun akan
mendapatkan hasil yang bagus jika teknik SEM dijalankan mengunakan SEO.
Cara kerja SEM adalah pengiklan menetapkan kata kunci yang berkaitan
dengan bisnis atau produk yang akan dijual. Ketika user mencari kata kunci
tersebut, mesin pencari akan menampilkan hasil pencarian pada urutan teratas
(Salmiah, 2020).
Saat ini hampir tidak mungkin membayangkan bisnis yang tidak
memiliki situs web sendiri. Tetapi memiliki situs web yang dirancang dengan
baik tidak perlu menghasilkan jumlah kunjungan yang ideal. Untuk mencapai
tujuan ini, jenis pemasaran online lain, yang disebut SearchEngineMarketing
(SEM) harus diadopsi. Faktanya, salah satu metode utama dalam melakukan
pemasaran online adalah pengoptimalan mesin telusur, yang juga disebut
pemasaran mesin telusur. SEO Optimization adalah seni, kerajinan, dan ilmu
untuk mengarahkan lalu lintas web ke situs web.Lalu lintas web adalah
makanan, minuman, dan oksigen - singkatnya, kehidupan itu sendiri - untuk
bisnis berbasis web mana pun "SearchEngineOptimization dapat digambarkan
sebagai sekumpulan strategi dan teknik yang digunakan untuk meningkatkan
jumlah pengunjung ke situs web dengan mendapatkan penempatan peringkat
11

tinggi di thesearchresultspageof a search engine (SERP)


(Nofriansyah, 2020).
BAB III
METODELOGI

A. Metode Dasar
Matode daser penyusun laporan adelah deskriptif analitis. Pengertian
dari matode deskriptif analitis adalah suatu metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yarg diteliti melalui
data atau sempel yeng telah terkumpul sebagaimena adanya tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang beriaku untuk umum. Dengan kata lain
penelitian deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian
kepada masalah-masalah sebegai mana adanya saat penalitan dilaksanakan.
Hasil panelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulanya. Analitik deskriptif menggunakan serangkaian data untuk
memberikan gambaren yang akurat tantang apa yang telah terjadi delam bisnis
dan begaimana hal tu berbeda dari periode lain yang sebanding. Metrik kinerja
ini dapat digunakan untuk menandai bidang kekuatan dan kelemahen untuk
menginformasikan strategi manajemen.
Metode deskiptif analisis merupekan metode yang bertujuan
menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fasta-fakta serta
hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mangumpulkan data,
mengolah, menganalisis dan menginterpretasi deta dalam pengujian hipotesis
statistik. Penulis menggunakan metade tersebut, karena penelitien ini
ditujuken untuk nenggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Digital
Marketing melalu Mobile Aplikasi terhadap minat beli masyarakat di
Indonesia. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-
masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat
diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian
hipotesis.

12
13

B. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan datadilakukan melalui teknik wawancara dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan dan teknik
pengumpulan data lainnya yang relevan yaitu dengan studi pustaka.
1. Wawancara
Wawancara adalah situasi berhadap-hadapan antara pewawancara
dan responden yang dimaksudkan untuk menggali informasi yang
diharapkan, dan bertujuan mendapatkan data tentang responden dengan
minimum bias dan maksimum efisiensi. Metode wawancara dilakukan
agar mendapatkan data yang lebih jelas dan lebih akurat. Wawancara
disini dilakukan pada saat sesi tanya jawab pada saat diskusi. Materi yang
ditanyakan mengenai pengembangan dan pelatihan yang dikelola oleh
perusahaan tersebut.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan untuk menggali informasi yang
relevan sesuai dengan topik atau masalah yang diteliti. Cara ini digunakan
untuk mengetahui risiko apa saja yang dihadapi perusahaan jasa pelaksana
konsturksi. Studi pustaka dilakukan dengan pencarian literatur melalui
jurnal, penelitian terdahulu, internet dan buku mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.
Studi pustaka digunakan sebagai referensi pada pembuatan laporan
tentang data yang terkait dengan perusahaan. Studi pustaka ini biasanya
banyak menggunakan jurnal maupun buku yang diakses dengan
menggunakan internet dan melalui perpustakaan. Penggunaan studi
pustaka sangat berguna bagi perusahaan dalam memecahkan segala
masalah di dunia usaha.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

A. Pemasaran Dengan Digital Marketing


Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen
jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai
pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan,sesuai dengan pendapat
Priangani(2013) yang mengatakan bahwa manajemen pemasaran berasal dari
dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.Pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari programprogram yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian
penggerakan dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran
dengan maksud untuk mencapai tujuantujuan organisasi. Sistem pemasaran
yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu
organisasi pemasaran dan target pasarnya. Unsurunsur dalam sebuah sistem
pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo.
Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
Pemanfaatan digital marketing terutama dengan bantuan media
internet memiliki beberapa keunggulan, antara lain, yaitu target bisa diatur
sesuai demografi, domisili, gaya hidup, dan bahkan kebiasaan, hasil cepat
terlihat sehingga pemasar dapat melakukan tindakan koreksi atau perubahan
apabila dirasa ada yang tidak sesuai, biaya jauh lebih murah daripada
pemasaran konvensional, jangkauan lebih luas karena tidak terbatas
geografis, dapat diakses kapanpun tidak terbatas waktu, seusai dengan

14
15

pendapat Akhmad (2015) yangmengatakan bahwa pemanfaatan teknologi


informasi melalui pembuatan media pemasaran berbasis web serta
pemanfaatan social networking, diperuntukan bagi perusahaan dalam
mempromosikan usahanya, jalur akses informasi produk, melakukan transaksi
usaha, serta melakukan komunikasi bisnis lainnya secara global, dalam
rangka memperluas jaringan usahanya, serta dipercaya memiliki efisiensi
anggaran yang cukup hemat.
Dalam mempermudah pemasaran digital terdapat salah satu contoh
media yang mudah untuk digunakan yaitu aplikasi mobile. Macam contoh
mobile aplikasi pemasaran antara lain, yaitu Ternaknesia, Simponiternak,
Tanihub dan lain sebagainya, yang mana sesuai dengan pendapat Hastuti
(2017) yang mengatakan bahwa aplikasi mobile (aplikasi bergerak) menjadi
pilihan untuk mendukung pemasaran mitra. Aplikasi bergerak dapat
mendukung mitra menjangkau pemasaran sampai ke tingkat global, biaya
yang terjangkau, serta memberikan kebebasan bagi mitra untuk mengelola isi
konten secara mandiri. Program pendampingan dilaksanakan dalam beberapa
kegiatan yaitu analisis pemasaran terkait dengan perencanaan strategi
pemasaran secara on-line, transfer pengetahuan tentang aplikasi bergerak,
pengembangan aplikasi bergerak untuk pemasaran, teknik mengelola aplikasi
bergerak, sampai ke publikasi ke pasar aplikasi, yaitu Google Play. Program
ini mampu mendorong mitra untuk lebih mengetahui aplikasi bergerak,
sehingga mitra dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam usahanya, dan
mampu mengelola konten aplikasi, seperti memasang gambar, teks, dan lain
sebagainya, secara mandiri.
B. Digital Marketing Melalui Mobile Aplikasi Ternaknesia
Ternaknesia adalah platform digital untuk peternak dan investor
peternakan yang menghubungkan akses permodalan, pemasaran, serta
manajemen peternak. Ternaknesia bermula dari keinginan untuk jual hewan
kurban pada saat Idul Adha yang kemudian berkembang lebih besar menjadi
sebuah rantai suplai, sesuai dengan pendapat Ardiansyah (2019) yang
mngatakan bahwa startup permodalan peternakan adalah startup yang layanan
16

utamanya berupa layanan permodalan untuk usaha peternakan. Kelompok


startup ini menghadirkan layanan penggemukan dan pemesanan atau
pengadaan hewan kurban. Startup yang masuk kelompok startup ini
diantaranya Ternaknesia, Kandang.in, Bantuternak, Fresh-farm, dan Angon.
Mobile aplikasi Ternaknesia memudahkan masyarakat yang ingin
mencari tahu dan membeli hewan qurban untuk bisa dikonsumsi kapanpun
tanpa harus bingung mencari tempat penjualan hewan qurban di daerahnya
sendiri, karena Ternaknesia menyediakan jaringan penjualan hewan qurban
secara online antara penjual dengan pembeli tanpa harus bertemu, sesuai
dengan pendapat Purba (2020) yang mengatakan bahwa Pemasaran mobile
juga memungkinkan promotor untuk bertukar klien potensial kapan saja dan
di mana saja. Pemasar harus menghindari penjelasan yang membatasi variasi
perdagangan mobile konsumen; meskipun beberapa pendekatan mungkin
terlihat seperti metode untuk mencadangkan dan memperkuat hubungan
dengan klien mereka sendiri, membatasi resolusi perdagangan mobile
membuat perangkat seluler gagal sebagai alat untuk melakukan pembelian
dan mengurangi nilainya bagi pemasar.
Digital marketing melalui mobile aplikasi Ternaknesia dapat lebih
mudah menjangkau banyak orang karena wadah yang ditawarkan sebagai
tempat penjualan lebih menarik untuk di kunjungi dan effisien tenaga, waktu
serta biaya, sesuai dengan pendapat Purba (2020) mengatakan bahwa
pemasaran mobile aplikasi memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan
email, Internet, dan promosi cetak karena dengan cepat memengaruhi
pelanggan di mana saja, kapan saja, siang atau malam. Hal ini memberikan
keakraban dan kedekatan yang lebih bagi pemasaran mobile, dan
memungkinkan pemasar untuk mengatur waktu dan pesan sehingga peluang
untuk adaptasi ditingkatkan.
17

C. Studi Kasus Penerapan Digital Marketing melalui Mobile Aplikasi


Ternaknesia

Gambar 1. 1Ternaknesia Penjualan Hewan Qurban

Penerapan digital marketig melalui mobile aplikasi ternaknesia di


lapangan berupa para pembeli akan membeli hewan ternak ataupun pakan
ternak melalui tempat yang disediakan kemudian nantinya akan dipertemukan
dengan penjual yang cocok di sekitar mereka dan akhirnya terjadi
kesepakatan jual beli secara online tanpa harus bertemu apalagi di pandemi
saat ini, sesuai dengan pendapat Warmayana (2018) yang mengatakan bahwa
dengan perkembangan mobile yang sekarang semua informasi kita dapatkan
dari mobile dan transaksi bisa dilakukan secara mobile. Aplikasi mobile
mendukung Industri 4.0 yang mana sudah terintergrasi satu sama lainnya
sepeti pemesan hotel bisa dilakukan secara mobile tanpa perantara staf hotel
dari proses cekin sampai proses cek out.
Apabila kita pahami seksama aplikasi mobile penjualan berupa
Ternaknesia mengandalkan sistem penjualan dengan menempatkan penjual
dengan pembeli dalam satu tempat dan memanfaatkan penjualan dengan cara
18

menampilkan gambar dan daftar penjualan secara menarik agar pembeli betah
untuk menggunakan aplikasi tersebut sesuai dengan pendapat Rachmadani
(2020) yang mengatakan bahwa MobileMarketing adalah seperangkat praktek
pemasaran yang memungkinkan organisasi atau pebisnis untuk
berkomunikasi dan terlibat dengan audiens mereka secara interaktif dan
relevan melalui perangkat mobile atau jaringan nirkabel. Dengan kata lain
mobile marketing adalah sistem pemasaran yang mengandalkan penayangan
via mobile atau sekarang di kenal dengan smartphone dengan menggunakan
aplikasi khusus.
Aplikasi Ternaknesia memungkinkan penjual peternakan untuk
menjual hewan ternaknya maupun bahan pakan ternak yang dimiliki
dijangkau oleh banyak orang tanpa harus melakukan promosi langsung ke
daerah yang jauh dan tanpa harus memiliki toko tetap teruntuk para penjual
yang baru memulai bisnisnya sehingga lebih efisien dan memaksimalkan
hasil penjualannya, sesuai dengan pendapat Sundari(2017) yang mengatakan
bahwa dengan adanya e-marketplaceberupa mobile aplikasi maka para
pengusaha tidak perlu repot lagi membuat toko onlinenya sendiri karena
semua transaksi dan pembayaran akan dibantu oleh pihak pemilik e-
marketplace sehingga penjual hanya menambahkan produk yang ingin dijual
saja, untuk pembayaran dari pelanggan akan dicairkan ke penjual (pihak
ketiga) setelah pelanggan melakukan transaksi dan berhasil.
Target penjualan aplikasi penjualan peternakan ataupun Ternaknesia
pastinya seputar dibidang peternakan selain menyediakan tempat pembeli
untuk mendapat informasi terkait penjualan hewan ternak saja tetapi di
Ternaknesia juga menyediakan informasi terkait penjualan pakan ternak juga
sehingga para peternak kecilpun bisa memperoleh bahan pakan untuk
menunjang kebutuhan pakan ternak mereka, sesuai dengan pendapat Larasati
(204) yang mengatakan bahwa target konsumen perusahaan peternakan
adalah peternak juga. Perusahaan akan menjual pakan ternak kepada agen dan
peternak besar (farm direct). Agen kemudian akan menjual kepada ke
peternak medium, peternak kecil dan toko pakan ternak. Peternak terdiri dari
19

peternak besar yaitu peternak yang mempunyai lebih dari 15.000 ekor,
peternak medium yaitu peternak yang mempunyai 4.000-15.000 ekor, dan
peternak kecil yaitu peternak yang mempunyai kurang dari 4.000 ekor.

.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Digital Marketing atau Pemasaran secara digital bisa didefinisikan sebagai
semua upaya pemasaran menggunakan perangkat elektronik/internet
dengan beragam taktik marketing dan media digital dimana kita dapat
berkomunikasi dengan calon konsumen yang menghabiskan waktu di
online. Ada beragam akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat
penawaran Anda, seperti Mobile Aplikasi, Search Engine, Website, Blog,
Media sosial dan lain-lain. Dari beberapa akses itulah mereka akan
berkomunikasi kepada kita. Digital marketing menjadi salah satu cara
tepat dan efektif untuk menjangkau lebih banyak konsumen tepat waktu,
pribadi,dan relevan karena semua proses yang dilakukan bisa diukur dan
ditarget sesuai dengan target audiens.Digital marketing dengan
Mobileaplikasi membuat para pembeli mudah untuk memperoleh
informasi seputar penjualan hewan ternak dan pakan ternak dengan
mudah, komplit dan betah karena di dalamnya disuguhkan konten yang
menarik dan mudah di pahami.
2. Mobile Marketing adalah seperangkat praktek pemasaran yang
memungkinkan organisasi atau pebisnis untuk berkomunikasi dan terlibat
dengan audiens mereka secara interaktif dan relevan melalui perangkat
mobile atau jaringan nirkabel. Dengan kata lain mobile marketing adalah
sistem pemasaran yang mengandalkan penayangan via mobile atau
sekarang di kenal dengan smartphone dengan menggunakan aplikasi
khusus. Pemasaran mobile aplikasi memiliki lebih banyak keunggulan
dibandingkan email, Internet, dan promosi cetak karena dengan cepat
memengaruhi pelanggan di mana saja, kapan saja, siang atau malam
karena dilakukan dengan online.
3. Penerapan digital marketig melalui mobile aplikasi ternaknesia di lapangan
berupa para pembeli akan membeli hewan ternak ataupun pakan ternak
melalui tempat yang disediakan kemudian nantinya akan dipertemukan
dengan penjual yang cocok di sekitar mereka dan akhirnya terjadi
kesepakatan jual beli secara online tanpa harus bertemu. Mobile aplikasi
Ternaknesia juga menyediakan informasi terkait penjualan pakan ternak
juga sehingga para peternak kecilpun bisa memperoleh bahan pakan untuk
menunjang kebutuhan pakan ternak mereka.

20
21

B. Saran
1. Digital marketing melalui mobile aplikasi ataupun sejenisnya lebih enak
digunakan apabila menyediakan informasi dengan menarik berupa di
bungkus dengan konten yang bergambar dan mudah dipahami.
2. Mobile aplikasi hendaknya dapat menerapkan kemudahan dalam
penggunaannya sehingga para penjual dan pembeli dapat dengan mudah
mengakses tanpa harus kebingungan dengan fitur-fitur yang beragam
3. Pemasaran secara digital akan lebih banyak digunakan banyak orang
apabila didalamnya menampilkan informasi secara jelas da akurat apalagi
realtime update secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

Adha, S., M.Fahlevi, R.Rita, A. S. Rabiah dan R. D. Parashakti. 2020. Pengaruh


Sosial Media Influencer Terhadap Pengaruh Minat Kerja Antar
Brand. Journal of Industrial Engineering & Management Research.
Vol 1(1), 127-130.
Akhmad, K. A. (2015). Pemanfaatan Media Sosial bagi Pengembangan
Pemasaran UMKM (Studi Deskriptif Kualitatif pada Distro di Kota
Surakarta). DutaCom Journal. Vol 9(1), 43-43.
Ardiansyah, T. (2019). Model financial dan teknologi (fintech) membantu
permasalahan modal wirausaha UMKM Di Indonesia. Majalah Ilmiah
Bijak. Vol 16(2), 158-166.
Hastuti, K., & Syarif, A. M. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Bergerak untuk
Mendukung Pemasaran Gamelan pada Sanggar Amerta Laksita dan
Gamelan Ndelik Semarang. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat. Vol 8(1), 87-95.
Komaruddin, A., B.Susilo dan Y. Setiawan. 2019. Perancangan Sistem
Rekomendasi Pemilihan Cinderamata Khas Bengkulu Berbasis E-
Marketplace. Rekursif: Jurnal Informatika. Vol 7(1), 70-76.
Kurniawati, D. dan N. Arifin. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Dan
Minat Beli Mahasiswa. Jurnal Simbolika: Research and Learning in
Communication Study. Vol1(2), 193-198.
Larasati, N. W. 2014. Analisis strategi bersaing perusahaan pakan
ternak. Agora. Vol 2(1), 490-500.
Nofriansyah, D., C. Jatiningrum, M. N. H. Siregar, N. Butarbutar, S. Abadi, J.
Jamaludin, A. Sudarso, Y. C. Giap, H. Harmayani dan J. Hutahaean.
2020. Bisnis Online: Strategi dan Peluang Usaha. Cetakan ke-1.
Yayasan Kita Menulis, Medan.
Priangani, A. 2013. Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks
Persaingan Global. Jurnal Kebangsaan, Vol 2(4), 1-9.
Purba, R.A., A. Sudarso, H. P. Silitonga, S. Sisca, S. Supitriyani, Y. Yusmanizar,
L. E. Nainggolan, A. Sudirman, R. D. Widyastuti, A. D. Novita dan Teri.
2020. Aplikasi Teknologi Informasi: Teori dan Implementasi. Cetakan
ke-1. Yayasan Kita Menulis, Medan.
Rachmadi, T. 2020. The Power Of Digital Marketing. Cetakan ke-1. Tiga Ebook,
Jakarta
Rumondang, A., A. Sudirman, S. Sitorus, A. H. P. Kusuma, M. Manuhutu, A.
Sudarso, J. Simarmata, D. Hasdiana, T. Tasnim dan N. F. Arif. 2020.
Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen. Cetakan ke-1. Yayasan Kita
Menulis, Medan.
Salmiah, S., F. Fajrillah, A. Sudirman, M. N. H. Siregar, J. Simarmata, A. R.
Suleman, L. M. Saragih, A. Hasibuan, A. Sudarso, A. F. H. Hasibuan dan
J. Jamaludin. 2020. Online Marketing. Cetakan ke-1. Yayasan Kita
Menulis, Medan.
Sanjaya, R., J. Canggayuda, D. Gunadi dan S. Bensona. 2019. Mudah Membuat
Aplikasi Pemasaran Digital 360 Derajat. Cetakan ke-1. Elex media
komputindo, Jakarta.
Saputra, D.H., D. U. Sutiksno, A. H. P. Kusuma, R. Romindo, D. Wahyuni, A.
Purnomo dan J. Simarmat. 2020. Digital Marketing: Komunikasi Bisnis
Menjadi Lebih Mudah. Cetakan ke-1. Yayasan Kita Menulis, Medan.
Sari, H. dan Setiaboedhi, A. P. 2017. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat
Beli Pangan Organik Melalui Situs Online. Jurnal Manajemen &
Agribisnis. Vol 14(1), 54.
Sukamdani, N. B. dan W. Istuningsih. 2018. Perancangan Strategi E-Commerce
Berbasis Website untuk Meningkatkan Penjualan (Studi kasus
“Songketkito” Kain Khas Palembang). Jurnal Ekonomi Bisnis dan
Kewirausahaan. Vol 7(1), 77-89.
Sundari, J. dan E. R. Nainggolan. 2017. E-marketplace Desa Gerabah untuk
Pengrajin di Desa Bumi Jaya Serang Banten. Journal Industrial
Servicess. Vol 3(1a), 68-73.
Untari, D. dan D. E. Fajariana. 2018. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial
Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun@Subur_Batik). Widya Cipta:
Jurnal Sekretari dan Manajemen. Vol 2(2), 271-278.
Warmayana, I. G. A. K. 2018. Pemanfaatan Digital Marketing dalam Promosi
Pariwisata pada Era Industri 4.0. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah
Agama Dan Budaya. Vol 3(2), 81-92.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai