Anda di halaman 1dari 27

PROGRAMA

PENYULUHAN PERTANIAN
BPP KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Tahun Anggaran
2019

Diserahkan kepada :
BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN
PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
(BP4K) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Disusun di : Bandar Lampung


Pada Tanggal : 23 Oktober 2019

Koordinator PPL Kec. Labuhan Maringgai

........................., SP
Nip. ..............................

Menyetujui
KCD Pertanian TPH Ketua Gapoktan Tuna Mandiri
Kecamatan Labuhan Maringgai Kecamatan Labuhan Maringgai

................. ...................
NIP. ...............................

Mengetahui
Camat Labuhan Maringgai

DRS. GUNAWIJAYA
NIP. ...........................

i
PROGRAMA
PENYULUHAN PERTANIAN
BPP KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Tahun Anggaran
2019

MENGETAHUI/MENYETUJUI
KEPALA BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN
KEHUTANAN (BP4K) KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR

.......................
Nip............................

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan dokumen perencanaan penyuluhan
pertanian berupa “Programa Penyuluh Pertanian Tingkat Desa Labuhan Maringgai
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019”
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa Labuhan Maringgai Tahun 2019 adalah
suatu rangkaian rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang memuat keadaan,
masalah, tujuan, cara mencapai tujuan, strategi dan kebijakan serta prioritas Program
Pembangunan Pertanian dalam satu tahun anggaran yakni tahun 2019.
Programa Penyuluhan Pertanian ini disusun secara partisipatif, pokok‐pokok
permasalahan, potensi, peluang dan tantangan yang harus dihadapi pada saat ini dan di
masa yang akan datang.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun programa
peyuluhan pertanian dan semoga programa penyuluhan ini dapat mendukung
pertumbuhan sektor pertanian di Kecamatan Labuhan Maringgai.

Labuhan Maringgai, .... Oktober 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

BAB II KEADAAN UMUM ................................................................... 4


2.1 Keadaan Fisik Wilayah....................................................... 4
2.2 Keadaan Demografis ......................................................... 5
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi ................................................... 5
2.4 Keadaan Pertanian ............................................................ 6
2.5 Keadaan Kelembagaan Pertanian ..................................... 13

BAB III TUJUAN


3.1 Tujuan Umum Program Penyuluhan ................................ 14
3.2 Tujuan Khusus Program Penyuluhan................................ 14

BAB IV MASALAH
4.1 Masalah Yang Bersifat Perilaku ...................................... 16
4.2 Masalah Yang Bersifat Non Perilaku .............................. 18

BAB V RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN


5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan ...................................... 20
5.2 Rencana Kegiatan Fasilitasi ............................................. 20

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...................................................................... 26
6.2 Saran ................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 28
LAMPIRAN ................................................................................ 39

iv
DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Hal


1 Tabel.1 Jumlah luasarealtanaman komoditas tanaman pangan di Kecamatan Cijati 8
Tahun 2010
4 Tabel .2 Matriks analisis masalah perilaku budidaya di Kecamatan CijatiTahun 2010 16
5 Tabel 3. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Cijati Tahun 2010 30
6 Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Cijati Berdasarkan Derajat Pendidikan Tahun 30
2010
7 Tabel 5. Data Jumlah KK Penduduk Kecamatan Cijati Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 30
2010
8 Tabel 6. Jumlah Luas Lahan Sawah dan Lahan Darat di Kecamatan Cijati 31
9 Tabel 7. Jumlah Luas Lahan Sawah berdasarkan jenis pengairan yang ada 31
di Kecamatan Cijati

v
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertanian memegang peran penting karena kontribusinya sangat nyata terhadap
penyediaan pangan dan sumber pendapatan terutama komoditas strategis yaitu padi,
jagung, sayur-sayuran seperti cabai, bawang, tomat, daging sapi/kerbau. Sektor
pertanian juga menjadi andalan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi pedesaan
melalui usaha berbasis pertanian, kemudian untuk mendukung arahkebijakan dan
program pemerintah khususnya bergerak dibidang pertanian diperlukannya
penyuluhan pertanian agar tercapai keberhasilan baik peningkatan produksi maupun
pendapatan petani.
Pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan efisien menuntut adanya suatu
perencanaan dan penentuan target sasaran yang jelas dan terukur. Perencanaan
penyuluhan yang tertuang dalam rencana programa merupakan langkah awal dan
sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan penyuluhan untuk kurun waktu tertentu.
Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis
untuk memberikan arah dan pedoman, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan
penyuluhan. Kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan pertanian harus
mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam memberikan
dukungan terhadap program‐program pertanian lainnya.
Dengan adanya progarama penyuluhan pertanian secara khusus ditujukan untuk
mengarahkan pola, dan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah
dan terpadu. Memuat segala aspek yang dibutuhkan terutama dalam meningkatan
kualitas system penyuluhan pertanian dewasa ini. Selain itu juga programa
penyuluhan pertanian merupakan wadah untuk memadukan kebijakan pemerintah
menigkatkan produktivitas dan ketahanan pangan bagi negara.

Mengingat penyuluhan merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan


kehidupan bangsa, dan memajukan kesejahteraan umum seperti yang tertuang dalam
UUD 1945. Secara inheren didalamnya mengandung maksud untuk memenuhi hak

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 6


azasi setiap warga negara. Dalam ruang lingkup pembangunan pertanian, peranan
penyuluhan mempunyai posisi yang penting. System penyuluhan merupakan suatu
keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan dan sandang serta bahan baku
industri. Memperluas lapangan kerja dan usaha, serta bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat khususnya petani.

1.2 Tujuan
Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa Labuhan Maringgai Kab.
lampung Timur Tahun 2019 bertujuan :
a. Sebagai Acuan Penyelanggaraan Penyuluhan Pertanian bagi penyelenggara
pertanian.
b. Memberikan Pedoman bagi Penyuluh Pertanian dalam Menyusun rencana kerja
tahunan penyuluhan tahun 2019.
c. Menyediakan bahan perencanaan kegiatan penyuluh pertanian untuk disampaikan
dalam forum.
d. Meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap, prilaku utama, perlaku usaha,
peyuluh, dan petugas lingkup pertanian agar mampu memecahkan permasalahan.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 7


2. KEADAAN UMUM

2.1 Luas Wilayah

Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai memiliki luas wilayah 3040 Ha,


dengan ketinggian tanah dari permukaan laut ±49 m dpl dan memiliki curah
hujan 3.500 mm/th.

Secara administratif batas-batas wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai adalah


:

 Sebelah Utara : Desa Sriminosari

 Sebelah Timur : Desa Muara Gading

 Sebelah Selatan : Desa Maringgai

 Sebelah Barat : Desa Tulung Pasik


Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai dibagi menjadi 11 desa, yaitu Desa
Karang Anyar, Sukorahayu, Margasari, Sriminasari, Srigading, Labuhan
Maringgai, Muara gading mas, Maringgai, Bandar Negri, Karya Makmur, dan
Karya Tanidengan ibukota berkedudukan di Desa Labuhan Maringgai.
Secara topografi kecamatan Labuhan Maringgai terbagi atas dataran rendah dan
daerah pantai.
Kecamatan Labuhan Maringgai memiliki orbitasi (jarak dari pemerintahan desa
) adalah : 200 km jarak dari pusat pemerintahan kecamatan, 46,4 km jarak dari
pusat pemerintahan kabupaten, 71,4 km jarak dari pusat pemerintahan provinsi,
dan 1.798,2 km jarak dari ibukota negara.

2.2 Keadaan Demografis


Masyarakat Kecamatan Labuhan Maringgai merupakan masyarakat dengan

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 8


strata masyarakat pedesaan. Berdasarkan data jumlah penduduk yang ada
sebanyak 10.276 jiwa dengan 5.183 diantaranya adalah laki-laki dan 5.093
perempuan.
Berdasarkan latar belakang pendidikan sebagian besar masyarakat Labuhan
Maringgai berlatar belakang pendidikan Taman Kanak-Kanak (224 orang), SD
(1.398 orang), lulusan SLTP 1.779 orang, tamat SLTA 1.367 orang, dan 166
merupakan mereka yang mengenyam pendidikan tinggi. Dengan demikian jika
melihat faktor sumberdaya manusia, maka dapat dikatakan bahwa kondisi
masyarakat Cijati merupakan masyarakat rawan terhadap pengembangan
pendidikan. Artinya peningkatan derajat partisipasi masyarakat untuk tingkat
pendidikan yang lebih tinggi perlu mendapat perhatian yang lebih, guna
meningkatkan angka partisipasi pendidikan yang lebih baik.
Hal ini mengingat proporsi jumlah penduduk dengan pendidikan dasar dan
menengah cukup jauh berbeda. Sehingga untuk masa yang akan datang
peningkatan akses terhadap kepentingan pendidikan harus lebih dioptimalkan.

2.3 Keadaan Sosial Ekonomi


Dengan pertimbangan aspek kesejahteraan ekonomi maka masyarakat di
kecamatan LabuhanMaringgaisebagian besar memiliki jenis pekerjaan sebagai petani dan
buruh tani.
Hanya sebagian kecil saja masyarakat Labuhan Maringgai yang memiliki pekerjaan
di luar pertanian, diantaranya karyawan (PNS, ABRI, dan Swasta) adalah 201 orang, 206 orang
adalah pedagang atau wiraswasta, 22 orang adalah pertukangan, dan 16 orang adalah pensiunan.
Hal ini berdampak pada ketergantungan yang cukup besar terhadap sektor
pertanian, sehingga peranan sektor pertanian menjadi penting. Karena
merupakan kegiatan utama dalam menggerakan kegiatan ekonomi di Labuhan
Maringgai. Dengan kata lain jika kondisi pertaniannya produktif maka
pendapatan masyarakat akan meningkat. Begitu pun sebaliknya jika kondisi
pertanian mengalami penurunan produktivitasnya maka akan berimbas kepada
tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu pembangunan
masyarakat dengan bertumpu pada keberpihakan teradap pertanian dipandang
perlu untuk ditingkatkan dan lebih dioptimalkan. Selain itu kondisi pertanian di
Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 9
Labuhan Maringgai dapat dijadikan potensi utama, jika dilihat dari kemampuan
sebagian masyarakatnya yang berkonsentrasi di sektor ini.

2.4 Keadaan Pertanian


2.4.1 Potensi Usaha
Total luas lahan untuk bidang pertanian Kecamatan Labuhan Maringgai
adalah seluas 611,25 hektar. Berdasarkan jenis komoditi pertanian yang
diusahakan sebagian besar masyarakat di Kecamatan Labuhan Maringgai
tanaman pangan merupakan komoditas yang paling dominan mencapai
400 ha padi dan palawija dengan produktivitas 8,5 ton, 10 ha jagung,
ketela pohon 200 ha, dan komoditi jeruk 70 ha.

2.4.2 Produktivitas Usaha


Dalam aspek pencapaian produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
(Coklat, Kopi, Kelapa, Karet, Lada, Dll.) untuk tahun 2018 pada lahan
seluas 49,5. Produksi data produksi total yang dihasilkan dari sektor
tanaman perkebunan untuk tahun 2018 untuk wilayah Kecamatan
Labuhan Mainggai mencapai 128,5 ton. Sedangkan pada sektor
pertanian khususnya pada tanaman jeruk belum diketahui data spesifik
mengenai hasil produksi atau produktivitasnya.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 10


Secara keseluruhan dengan memperhatikan kondisi hasil pertanian yang
ada di Kecamatan Labuhan Maringgai, secara garis besar posisi
pertanian tanaman pertanian masih memiliki posisi yang utama dan
dominan sebagai komoditas yang dapat menghasilkan produktifitas yang
maksimal mengingat luas lahan yang digunakan untuk budidaya
komoditas pertanian melebihi pengunaan lahan perkebunan, yakni
mencapai 681,25.

2.4.3 Lingkungan Usaha


a. Kondisi Sarana danPrasarana
Pada kecamatan Labuhan Maringgai merupakan daerah yang memiliki
topografi dengan kondisi permukaan dataran rendah karena merupakan
daerah pesisir dan jauh dari pusat kota dengan ketinggian tanah dari
permukaan laut ±49 m dan banyaknya curah hujan 3.500 mm/th yang
mana tergolong curah hujan yang sedang. Hal tersebut dapat
mengakibatkan petani perlu melakukan pemberian irigasi pada tanaman,
kemudian jarak desa yang jauh dari pusat kota mengakibatkan biaya
oprasioanal transportasi yang besar untuk pemasarannya. Oleh karena itu
menunjukan bahwa kondisi sarana transportasi untuk menjangkau
pemasaran yang lebih luas yang ada di wilayah kecamatan Labuhan
maringgai diperlukan transportasi yang memadai.
Hal ini berpengaruh terhadap ketersediaan sarana pertanian dan
pemasaran hasil pertanian menambah resiko dan biaya. Sehingga
kalkulasi marjin pemasaran dan penjualan hasil menjadi berkurang
karena terlalu besarnya biaya pemasaran dan transportasi yang dihadapi.
Dampak dari kedaan ini adalah harga jual yang diterima petani
menjadi kurang layak dan tidak adil. Sedangkan harga input produksi
yang dihadapi petani bertambah mahal.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 11


b. Kondisi Perkembangan Harga
Salah satu aspek penting dalam menilai pengembangan sector
pertanian di Kecamatan Labuhan Maringgai selain beberapa hal yang
telah diuraikan di atas diantaranya adalah aspek perkembangan harga.
Untuk perkembangan harga jual komositas pertanian seringkali
kedaan yang terjadi adalah sejauh mana factor hubungan suplly dan
permintaan yang terjadi. Sudah menjadi kelaziman bilamana pada saat
musim panen raya beberapa harga komoditas pertanian selalu
menurun, dan sebaliknya perkembangan harganya sering kali
melonjak tajam. Dari hasil pengamatan pasar melalui
Http://hargapangan.id diperoleh bahwa perkembangan harga untuk
komoditas pertanian khususnya jeruk yang paling tinggi untuk tahun
2018 terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan September. Dengan
puncak harga tertinggi terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Dari
hasil pengamatan diperoleh data bahwa harga gabah untuk GKP
mencapai angka Rp.2800 – 3000 / kg dan Rp. 3200 – 3400 / kg
untuk GKG.

c. Faktor Iklim dan Cuaca


Aspek perubahan iklim dan cuaca yang terjadi di wilayah Kecamatan
Labuhan Maringgai sampai dengan saat ini masih menjadi aspek
yang belum dapat diatasi. Sama seperti yang terjadi di berbagai wilayah
lain, akibat yang ditimbulkan karena perubahan iklim dan cuaca yang
tidak normal ini menjadikan pola tanam dan pengaturan jadwal tanam
menjadi terganggu. Walaupun memang aspek ini bersifat uncontrol
tetapi sejauh ini kemampuan petani untuk memprediksi dan
meramalkan perubahan iklim dan cuaca berdasarkan gejala‐gejala yang
umum dan nampak masih belum memadai.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 12


2.4.4 Keadaan Perilaku
a. Keadaan Kemampuan Kualitas SDM Petani
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap latar belakang pendidikan
khususnya untuk masyarakat Kecamatan Labuhan Maringgai. Aspek
kualitas SDM menjadi salah satu factor yang mempunyai peranan besar
dalam upaya membantu pencapaian keberhasilan pembangunan
pertanian. Dalam hal ini kaitan yang sangat penting adalah upaya
perubahan pola dan perilaku dalam tata cara atau metode serta
aplikasi anjuran teknologi kerap kali menghadapi kendala kurang
terapresiasi karena factor pemahaman petani terhadap tujuan, manfaat ,
dan dampak dari penerapan anjuran teknologi yang direkomendasikan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan factor lemahnya kualitas SDM
sejauh ini adalah :
- Kurangnya basis informasi yang dimiliki petani sehingga
memberikan pengaruh terhadap kemampuan untuk mengambil
keputusan yang berkenaan dengan pengelolaan usaha tani, secara
mandiri dan independen sulit untuk dilaksanakan.
- Salah satu sumber pengetahuan dalam aplikasi dan pelaksanaan
usaha tani sejauh ini hanya berdasarkan kepada pengalaman.
Lemahnya dukungan skill dan keahlian usaha tani yang lebih
adaptif terhadap adopsi teknologi belum optimal.
- Lemahnya kemampuan inovatif, dan kreativitas dalam
melakukan dan pemberdayaan pengelolaan usaha tani yang
dilaksanakan.
- Sebagian besar petani belum menerapkan SOP berbasis GAP
dan GHP.
- Petani belum menguasai teknologi budidaya off season sehingga
produk hasil pertanian tidak tersedia sepanjang tahun dalam
jumlah yang cukup
- Masih kurangnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
meningkatkan mutu produk pertanian khususnya tanaman
pertanian.
Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 13
b. Keadaan Kualitas Kelompok Tani
Beberapa hal yang masih menjadi bahan perbaikan dan peningkatan
kinerja kelompok tani terutama masalah pengelolaan lembaga kelompok
tani, diantaranya :
a. Kelengkapan administrasi kelompok tani : AD/ART, Profil
kelompok tani, buku adm, dsb.
b. Kesekretariatan alamat kelompok tani
c. Intensitas dan frekuensi pertemuan kelompok tani dalam
kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian
d. Pelaksanaan kegiatan pelatihan, sekolah lapang, kursus tani dsb
e. Pembagian kerja dan tugas dalam struktur organisasi kelompok
f. Pemberdayaan kelompok tani melalui kegiatan produktif dalam
rangka menciptakan kemampuan dan kemandirian kelompok
tani.
g. Pembinaan kelompok tani melalui kegiatan pemberian bantuan
dan subsidi.
h. Kegiatan pemberdayaan kelompok melalui kegiatan perlombaan
dan ajang kompetensi lainnya

2.4.5 Kebutuhan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha


Dalam upaya membantu kelancaran usaha pertanian yang dilaksanakan
di Kecamatan Labuhan Maringgai, saat ini beberapa aspek yang masih
menjadi fokus perhatian untuk mendapat penanganan diantaranya adalah :
a. Aspek ketersediaan saprodi yang harus mendapat ketersediaan yang
memadai, sehingga lebih memberikan jaminan keamanan pada saat
petani menggunakannya. Diantaranya adalah ketersediaan benih
unggul, pupuk , dan saprodi lainnya.

b. Sarana pengairan (irigasi) yang belum memadai


c. Akses pembiayaan yang harus ditingkatkan. Lemahnya institusi
permodalan usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yang

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 14


besar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usaha usaha
tani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses
pembelian input produksi seperti pupuk, alat dan mekanisasi
pertanian yang masih kurang membawa dampak terhadap proses
usaha tani yang inefisiensi. Salah satu kasus diantaranya pemberian
pupuk yang kurang seimbang dikarenakan ketidakmampuan untuk
mengadakan jenis pupuk yang dianjurkan.

d. Kemampuan dalam meminimalisir dampak dari ganguan


organisme penggangu tamaman (OPT) dan dampak perubahan
iklim.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 15


3. TUJUAN

3.1 Tujuan Umum Program Penyuluhan Kecamatan Labuhan Maringgai Tahun 2019
Tujuan program pelaksanaan penyuluhan di Kecamatan Labuhan Maringgai untuk
tahun 2019 menekankan kepada aspek :
a. Peningkatan pengetahuan terhadap pola pelaksanaan usaha tani.

b. Peningkatan produktivitas usaha tani

c. Peningkatan attitude (peningkatan mentalitas) petani terhadap dampak


perubahan dan alih teknologi usaha tani yang dilaksanakan.
d. Peningkatan skill keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan usaha
tani.

3.2 Tujuan Khusus Program Penyuluhan Kecamatan Labuhan Maringgai


Tahun 2019

Pencapaian peningkatan tingkat produktivitas dan skala produksi baik untuk


komoditas tanaman utama padi sawah, palawija, maupun komoditas lainnya dalam
rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, diantaranya :
a. Meningkatkan tingkat produktivitas maksimal jeruk.
Dengan cara :
1. Penggunaan bibit unggul
2. Perbaikan jarak tanam yang optimal
3. Pemupukan yang berimbang
4. Pencegahan dan Pengendalian OPT
5. Perbaikan sarana irigasi
6. Mengamankan proses panen dan pasca panen

b. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran serta petani dalam kelompok tani

4. MASALAH

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 16


4.1 Masalah Yang Bersifat Perilaku
Berdasarkan kajian terhadap kedaan aktual yang ada, maka masalah‐ masalah
yang dihadapi dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan selama tahun 2019
adalah menekankan kepada perilaku budidaya atau usaha tani. Dalam hal ini aspek
budidaya menekankan kepada pengertian sejauhmana aplikasi proses manipulasi
terhadap lingkungan dengan suatu perlakukan baik bersifat teknis, bilogis,
maupun mekanis dapat memberikan hasil atau nilai tambah produksi.
Sejauh ini dalam kualifikasi aspek teknis budidaya khususnya untuk komoditas
tanaman pertanian, beberapa hal yang terkait dengan masalah ini untuk wilayah
Kecamatan Labuhan Maringgai sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini.

Tabel .2 Matriks analisis masalah perilaku budidaya di Kecamatan Labuhan Maringgai


Tahun 2019
No Aspek Uraian Pelaksanaan Keragaan Masalah Keterangan
Penerapan Penerapan Anjuran Yang Ada di
Anjuran Teknologi Usaha Tani Lapangan
Teknologi
Usaha Tani
1 Aspek Dominan menggunakan alat Hanya 45% petani Memiliki skala
Pengolahan mekanisasi misalnya traktor. yang mampu prioritas
tanah Masih rendah penggunaan melaksanakan menengah untuk
metode tanpa olah tanah, pengolahan tanah peningkatan dan
dan penggunaan asupan yang perbaikan
pupuk dasar bahan organik. menggunakan
Tingkat pemahaman petani anjuran teknologi
terhadap metode TOT dan PTT
bahan organik masih kurang
2 Penggunaan Telah teraplikasikan sebanyak Hanya tersisa 17 % Secara umum
benih unggul 83% dari luas lahan petani yang belum aspek ini memiliki
yang ada tersentuh dengan tingkat aplikasi
Beberapa jenis varietas benih anjuran yang baik. Dan
unggul yang digunakan penggunaan benih dalam jangka 1
adalah : jeruk Siam, Jeruk bw unggul tahun diharapkan
100% petani
sudah
menggunakan
benih Unggul

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 17


3 Penggunaan Hampir seluruh wilayah lahan Terjadi Memiliki skala
jarak tanam sawah menggunakan jarak peningkatan prioritas utama
tanam yangteratur. jumlah Petani untuk peningkatan
Jarak tanam 5 x 5 m yang dan perbaikan
digunakan hampir 80%. menggunakan
sistem tanam
anjuran

4 Pemupukan 90% lahan masih intensif Terjadi perubahan Memiliki skala


Pupuk anorganik.Penggunaan perilaku petani prioritas utama
pupuk kimia seperti NPK, urea, dalam aplikasi untuk peningkatan
SP‐ 36, KCL, NPK cukup pupuk dengan dan perbaikan
besar. menggunakan
kombinasi pupuk
Penggunaan dosis dan organik dan
takaran belum sesuai dengan takaran pupuk
tingkat kebutuhan tanaman. kimia yang adaptif
Penggunaan pupuk alam sebesar 10%
(organik) masih tergolong
cukup sedikit.

5 Pengelolaan Optimalisasi pengelolaan air Sulitnya Memiliki skala


dan dengan menggunakan pengelolaan prioritas jangka
penggunaan pengairan menganalkan air pengairan yang panjang untuk
hujan. disebabkan oleh
air peningkatan dan
Terhambat dengan sarana karakteristik
pengairan yang belum lingkungan perbaikan
memadai. yang sebagian
Kemampuan kelompok tani besar
dalam menggunakan alat mengandalkan
mekanis mesin pompa masih irigasi pedesaan
terhambat masalah biaya dan tadah hujan
operasional
Fluktuasi musim dan cuaca
masih berpengaruh besar
karena lahan sawah tadah
hujan cukup besar

6 Pencegahan Di beberapa lokasi memiliki Hampir seluruh Memiliki skala


dan Kecendrungan serangan hama petani masih prioritas
Pengendalian yang mempunyai frekuensi dan membutuhkan menengah untuk
intensitias yang pestisida dan peningkatan dan
OPT
cukup tinggi diantaranya bahan kimia dalam perbaikan
adalah serangan hama ; pengendalian OPT
kutu sisik, kutu putih, kutu
daun, thrips.
90% Pengendalian OPT
intensif dengan pestisida.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 18


7 Pola tanam Sejauh ini tidak dilakukan nya Dominan 50 % Memiliki skala
pola tanam pola : jeruk - prioritas menengah
Sayur untuk peningkatan
dan perbaikan

8 Penggunaan Masih rendah penggunaan zat Hanya + 15,5 % Memiliki skala


ZPT hormon pengatur tumbuh prioritas menengah
(ZPT). Hal ini ditunjukan untuk peningkatan
hanya dibeberapa lokasi dan perbaikan
petani yang berkesempatan
menggunakannya
9 Pengelolaan Tingginya kehilangan hasil Masih tinggi Memiliki skala
panen dan produksi (15%–20%) karena kehilangan hasil prioritas utama
pasca panen kurangnya pengetahuan serta akibat untuk peningkatan
sarana pendukung pengelolaan pengendalian dan perbaikan
kegiatan panen, dan pasca pasca panen
panen. sebagai akibat
sistem pemanenan
yang manual dan
alat yang kurang
memadai

Selain aspek perilaku budidaya, aspek lainnya adalah menyangkut perilaku dalam
mengelola kelompok tani. Sejauh ini petani yang tergabung dalam kelompok tani
belum tumbuh kesadaran bersama dalam upaya mengembangkan peran dan
fungsi kelompok dalam membantu pelaksanaan usaha tani.

4.2 Masalah Yang Bersifat Non Perilaku


Beberapa aspek yang masih menjadi masalah yang berkaitan dengan aspek non
perilaku diantaranya adalah :
a. Ketersediaan saprodi yang belum yang memadai secara jumlah dan jadwal
penggunaan, sehingga memberikan akibat petani tidak dapat menggunakan
saprodi secara optimal karena jumlah dan jadwal pengadaan kurang
sesuai dengan jadwal tanam.
b. Sarana pengairan yang masih belum memadai.

c. Rendahnya kesadaran petani dalam berkelompok dan kebersamaan dalam usaha

d. Kelembagaan tani seperti gapoktan masih lemah bahkan tidak ada


Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 19
e. Alat mesin pertanian yang diterima kurang cukup memadai.

f. Akses pembiayaan yang masih lemah. Lemahnya institusi permodalan


usaha tani yang dijalankan membawa pengaruh yang

besar terhadap proses perbaikan dan perkembangan pola usaha usaha


tani yang efisien dan efektif. Daya jangkau terhadap akses pembelian
input produksi seperti pupuk, alat dan mekanisasi pertanian yang masih
kurang membawa dampak terhadap proses usaha tani yang inefisiensi.
Salah satu kasus diantaranya pemberian pupuk yang kurang seimbang
dikarenakan ketidakmampuan untuk mengadakan jenis pupuk yang
dianjurkan.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 20


5. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN

5.1 Rencana Kegiatan Penyuluhan


Dari perumusan aspek masalah, tujuan dan sasaran sebagaimana disebutkan di
atas maka beberapa hal yang penting untuk menjadi bahan rencana penyuluhan
di Kecamatan Labuhan Maringgai selama tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan penyuluhan aspek perubahan perilaku dalam pelaksanaan usaha
tani, dengan pendekatan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang bersifat
partisipatif, berorientasi mengatasi masalah
b. Kegiatan penyuluhan yang bersifat benah kelompok, dengan tujuan untuk
meningkatkan peran serta kelembagaan kelompok tani di tengah –
tengah masayarakat.
Uraian rencana kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk tahun 2019,
secara lebih rinci diuraikan pada tabel dibawah ini.

5.2 Rencana Kegiatan Fasilitasi


Dalam pelaksanaan rencana kegiatan yang bersifat mengikhtiarkan atau
fasilitatif terhadap keadaan masalah yang ada. Ditujukan untuk memberikan
kemudahan dan kelancaran, dalam rangka memberikan keleluasaan dan
dukungan yang berupa perbaikan sarana fisik maupun sarana nonfisik.
Uraian rencana kegiatan fasilitatif yang akan dilaksanakan untuk tahun 2019,
secara lebih rinci diuraikan pada tabel dibawah ini.

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 21


MATRIKS RENCANA KEGIATAN
PENYULUHAN

Kecamatan : Labuhan Maringgai


Kabupaten : Lampung Timur
Tahun : 2019

Volume Penanggung Pihak Yang Sumber


No Tujuan Masalah Materi Metode Lokasi Waktu Pelaskana Biaya (Rp)
(kali/unit) Jawab Terlibat Biaya

1 2 3 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Peningkatan Indeks
Pertanaman (IP) dan
penghasilan Petani Jeruk Pengaturan pola
tanam dengan
Perbaikan pola Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL PPL, POPT, dan
mengacu pada Ceramah 2 kali 3,500,000 Swadaya
tanam Maringgai dan Anggota Khoirudin Poktan
kesesuaian lokasi, Januari &
iklim, tanaman Maret

Tidak
termanfaatka
Pengelolaan sistem
nnya lahan Februari PPL + Ketua KT, PPL Atika PPL, POPT, dan
tumpang sari pada Ceramah 2 kali Desa : Labuhan 5,000,000 Swadaya
antar & April dan Anggota Widya S Poktan
tanaman jeruk Maringgai
tanaman
jeruk
Petani diarahkan agar
Adanya Rantai Maret,
dapat memilih pasar Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL Atika PPL, POPT, dan
pemasaran yang Ceramah 3 kali Septembe 5,000,000 Swadaya
dengan rantai saluran Maringgai dan Anggota Widya S Poktan
panjang r,
terpendek
Desember

Minimnya Mengarahkan Petani Maret,


Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL Atika PPL, POPT, dan
informasi Untuk menjadi Price Ceramah 3 kali September, 5,000,000 Swadaya
Maringgai dan Anggota Widya S Poktan
jaringan pasar maker Desember

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 26


2 Meningkatkan
Produktivitas tanaman
jeruk
Pencegahan dan
pengendalian Cara pengendalian Februari-
Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL Diana PPL, POPT, dan
OPT dengan OPT pada tanaman Ceramah 3 kali maret & 3,000,000 Swadaya
Maringgai dan Anggota Pratiwi Poktan
sistem PHT jeruk secara PHT Agustus
masih kurang

Pengaplikasian Pengaplikasian
pestisida masih pestisida Desa : Labuhan Mei, PPL + Ketua KT, PPL Diana PPL, POPT, dan
Ceramah 2 kali Maringgai
3,500,000 Swadaya
menggunakan mnggunakan alat November dan Anggota Pratiwi Poktan
alat tradisional yang modern

Teknik Pemupukan Januari,


Pola Pemupukan Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, Bantuan
Maret, PPL Novrik PPL, POPT, dan
yang tepat guna dan Ceramah 4 Kali 4,000,000 Pemerinta
yang tidak teratur Maringgai Agustus, dan Anggota Andika Poktan
tepat waktu h
Desember

3 Meningkatkan mutu
produk jeruk untuk
kesejahteraan petani Januari,
Penggunaaan sistem Maret,
Menggunakan
packaging untuk April, Juni,
sistem packaging Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL Aditya PPL, POPT, dan
meningkatkan Penyuluhan 9 kali Juli, 3,500,000 Swadaya
untuk Maringgai dan Anggota Prasetyawan Poktan
kenampakan visual September,
meningkatkan
jeruk Oktober
Desember

Januari,
Pemanfaatan Limbh Maret,
Kurangnya April, Juni,
jeruk yang dapat Desa : Labuhan PPL + Ketua KT, PPL Aditya PPL, POPT, dan
pengolahan Penyuluhan 9 kali Juli, 3,500,000 Swadaya
meningkatkan Maringgai dan Anggota Prasetyawan Poktan
limbah jeruk September,
kesejahteraan petani
Oktober
Desember

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 27


PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang menjadi bahan kesimpulan dalampenyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Labuhan Maringgai ini antara lain :
- Programa Penyuluhan Pertanian BPP Kecamatan Labuhan Maringgai
merupakan rencana kerja tertulis yang dibuat atas dasar kesepakatan,
kebesamaan, keterpaduan dan partisipatif yang memuat keadaan, masalah,
tujuan, dan tata cara mencapai tujuan Programa Penyuluhan Pertanian di
Kecamatan Labuhan Maringgai yang dibuat setiap satu tahun sekali.
- Programa Penyuluhan Pertanian ini merupakan acuan kerja penyuluhan
pertanian yang harus dijabarkan oleh masing‐masing penyuluh yang ada
di wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai dalam rangka memberikan
pengetahuan berupa informasi teknologi dan motivasi bagi petani selaku
pengelola usahatani.
- Programa Penyuluhan Pertanian yang memuat rangkaian kegiatan
penyuluhan pertanian diarahkan pada pemberdayaan petani menjadikan
petani sebagai subjek bukan merupakan objek dan sebagai kerja
penyuluh pertanian.
- Pembangunan pertanian di Kecamatan Labuhan Maringgai bukan hanya
merupakan tanggung jawab penyuluh pertanian namun melibatkan semua
unsur terkait seperti lembaga sosial ekonomi, organisasi profesi,
pemerintah daerah setempat sampai pada petani itu sendiri.

6.2 Saran
Kecamatan Labuhan Maringgai merupakan Kecamatan yang baru berdiri secara definitif,
untuk menunjang kegiatan penyuluhan pertanian diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai, baik itu tenaga penyuluh maupun faktor pendukung lainnya.
Dalam rangka menyebarkan informasi teknologi dan berjalannya proses belajar
mengajar di tingakat petani perlu adanya metode kegiatan yang efektif dan
efisien serta mudah dicerna oleh petani seperti SLPHT, kursus tani, demplot dan
lain sebagainya. Hal ini memerlukan bantuan alokasi kegiatan baik itu dari
dinas pertanian kabupaten maupun pemerintah daerah setempat.
Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 28
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran Peraturan Menteri Pertanian. 2009. No.25/Permentan /OT.140/5/2009.


Deptan RI. Jakarta.
Modul Diklat Dasar PP Ahli. 2009. Teknik Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
BPSDMP Deptan.Jakarta
Monografi Kecamatan Labuhan Maringgai.2018. Kecamatan Labuhan Maringgau Tahun 2010
.Lampung Timu

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 29


LAMPIRAN

Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 30


Programa Penyuluhan Pertanian Labuhan Maringgai 38

Anda mungkin juga menyukai