Disusun Oleh :
Anwar Nasihin
Ayu Anggraeni K.S
Dila Safira
Dwi Nurviana
Edo Rahmadani
Hengky Vernanda
Lilik Anjarsari
Luluk Niken Triningsih
Syahyati Aprina
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui
Kepala Jurusan
Agribisnis Tanaman dan Perkebunan
iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI
PERKEBUNAN BELIMBING (STARGARDEN), KECUBUNG JAYA KEC.
GEDUNG AJI, KAB. TULANG BAWANG
Hari : Kamis
Tanggal : 31 Maret 2022
Penguji I : ......................................
NIP.
Penguji II : ......................................
NIP.
Mengetahui,
iv
MOTTO
1. Jangan maju karena pujian jangan mundur karna cacian majulah karna
keinginan
2. Kita harus belajar dari kesalahan,tetapi kita tidak boleh terus menerus
hidup dalam penyesalan
3. Kegagalan dalam hidup itu adalah keberhasilan yang tertunda
4. Jangan terlalu mengejar yang belum pasti, kejarlah yang didepan
mata,kesuksesan berawal dari kegagalan
5. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen
bersama untuk penyelesaian
6. Kesuksesan adalah buah dari kerja keras
v
PERSEMBAHAN
1. Ayah dan ibunda tercinta yang senantiasa berdoa dan berjuang dengan tetesan
keringat dan air mata demi keberhasilan kami
2. Ibu Arliyanti, S.Pi.MM, selaku kepala SMK Negeri 01 Gedung Aji yang telah
membekali diri kami dengan ilmu yang bermanfaat untuk mencapai
kesuksesan
3. Pimpinan dan staf-staf karyawan yang membantu menyelesaikan kegiatan
DU/DI selama melaksanakan PRAKERIN
4. Bapak Muhammad Nasikhun Amin, S. ST, selaku Ketua Jurusan Agribisnis
Tanaman dan Perkebunan
5. Saudara-Saudaraku yang senantiasa berkorban baik moril maupun materil
tanpa pamrih hanya semata mata demi sang adik tersayang
6. Rekan-Rekan senasib dan seperjuangan yang senantiasa mencari ilmu
pengetahuan dan kebenaran
7. Dan untuk almamater sekolahku tercinta semoga jaya selalu
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan laporan setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) sesuai dengan Jadwal yang telah ditentukan oleh pihak
SMK Negeri 01 Gedung Aji. Praktik tersebut dilaksankan di Perkebunan
Belimbing (Star Garden) selama 3 (tiga) bulan dari tanggal 20 Desember sampai
dengan 21 Maret 2022.
Laporan ini kami susun berdasarkan data dan informasi serta pengetahuan selama
kami mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Perkebunan Belimbing (Star
Garden) baik dari pengetahuan teori maupun praktik.Kami menyadari bahwa
pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan penulisan laporan ini tidak
dapat berjalan dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari seluruh
pembimbing lapangan maupun pembimbing dari sekolah.
Untuk itu kami mengucapkan terimakaih kepada pihak yang turut membantu
kami:
1. Ibu Arliyanti, S.Pi.MM, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Gedung Aji
2. Bapak Tabrani Daud, selaku kepala cabang Perkebunan Belimbing (Star
Garden)
3. Ibu Muslihat, S.P, selaku ketua panitia Praktik Kerja Industri(Prakerin) Tahun
Pelajaran 2021/2022
4. Bapak Rohman, S.Pd.I, selaku guru pembimbing Praktek Kerja Industri
(Prakerin)
5. Serta seluruh karyawan/karyawati Perkebunan Belimbing (StarGarden)
6. Kedua orang tercinta yang telah mendukung, mendoakan, memberi semangat
baik secara moril maupun materil untuk kamu
7. Serta teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat
Dengan penuh harapan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya
dan pembaca pada umumnya .Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak
vii
kekurangan jauh dari kesempurnaan baik tatanan bahasa,susunan kalimat dan
sebagainya.
Karenanya kritik dan saran dari para pembaca maupun pakar peneliti yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan. Semoga Allah Yang Maha
Kuasa senantiasa membimbing kita. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
1. Gambaran Umum DU/DI..........................................................1
2. Struktur Organisasi DU/DI.......................................................2
3. Rekapitulasi Peralatan dan Perabotan DU/DI...........................2
4. Kegiatan Usaha DU/D...............................................................3
B. Tujuan..............................................................................................4
1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin....................................................4
2. Tujuan Pembuatan Laporan......................................................4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................22
ix
B. Saran...............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
sawit......................................................................................................24
Gambar 5 Ngerumpuk...........................................................................................26
Gambar 9 Meranting..............................................................................................28
Gambar 10 Pembrongsongan................................................................................28
Gambar 11 Penyemprotan.....................................................................................29
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Gambar umum DU/DI
Perkebunan Belimbing (stargarden) yang beralamatkan di Desa
Kecubung Jaya NO 1 Jalan Cempaka putih Telepon 081379466006
yang berdiri pada tanggal 12 Febuari 2015. Awal berdirinya
perkebunan belimbing (stargarden) ini berawal dari turun nya harga
komoditi ekspor seperti karet dan sawit yang sangat murah sehingga
banyak pekerja yang tidak bekerja dan pengangguran. Sehinga pada
akhirnya Bapak Tabrani Daud berinisiatif untuk mencoba
membudidayakan produksi pohon belimbing. Perkebunan ini cukup
berkembang sangat pesat, buah yang dihasilkan juga cukup berkualitas
dan buah belimbing sendiri kaya akan manfaatnya bagi kesehatan
manusia sehingga tak heran buah ini banyak peminatnya, hingga dijual
khayalan masyarakat sekitar, di pasar-pasar tradisional, toko swalayan
hingga mengesporkeluar negeri (Dubai). Dengan begitu kebun produksi
buah belimbing ini cukup berhasil dan sukses, namun itu semua tidak
berjalan lama, pada tahun 2020 terjadi perubahan dengan adanya
penurunan penjualan sejak adanya wabah Corona (Covid -19) yang
menyerang seluruh penjuru dunia dan memberi dampak kita semua
salah satunya para pedagang yang kehilangan para konsumennya,
begitu pula untuk mengekspor keluar negeri tidak bisa lagi karena di
batasi. Karena penjualan berkurang berkurang Bapak Tabrani Daud
Berinisiatif untuk menanam komoditi lainnya seperti pembibitan kelapa
sawit. Akhirnya 2 hektar produksi pohon belimbing di tebang yang
hanya disisakan ¼ hektar dan perkebunan ini masih bertahan dan
berkembang sampai saat ini.
a. Klarifikasi ilmiah
Dalam taksonomi tumbuhan, belimbing diklarifikasikan sebagai
berikut:
1
- Kingdom : plantai
- Divisi : spermatophyta
- Subdivisi : angios permae
- Kelas : magnoliopsida
- Subkelas : rosidae
- Suku : oxalidance
- Familia : oxalidaceae
- Spesies : averrhoa carambola L.
PIMPINAN
TABRANI DAUD
SEKRETARIS BENDAHARA
ZAINI MUTTAQIN ARISUANDANI
2
13 Galah Egrek - Baik 2 Buah Layak Pakai
14 Tas - Baik 5 Buah Layak Pakai
15 Sembilang - Baik 1 Buah Layak Pakai
16 Golok Tanica Baik 3 Buah Layak Pakai
17 Sabit Jago Baik 2 Buah Layak Pakai
18 Keranjang Buah Rabbit Baik 60 Buah Layak Pakai
3
- Penyiraman
Penyiraman yang bagus dilakukan selama 10 hari sekali, ini
bertujuan agar menjaga kelembaban tanah supaya batang –
batang belimbing tetap segar
- Pembrongsongan
Adalah proses pembungkusan buah belimbing dengan
menggunakan plastik dan kawat penjepit
- Meranting
Meranting adalah proses pengaturan cahaya yaitu dengan
memangkasatau mengurangi dahan yang sudah terlalu rimbun
- Pemanenan
Pemanenan biasanya dilakukan setelah 3-4 minggu atau kurang
lebih berumur 41 hari setelah pembrongsongan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta Prakerin diharapkan :
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja
industri yang sesungguhnya
b. Memiliki tingkat kompetensi standar sesuai dan dipersyaratkan
oleh dunia kerja dan industri
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasam mutu ekonomi, bisnis,
kewirausahaan dan produktif
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya untuk
kepentingan diri
e. Menghasilkan lulusan yang telah memiliki etos kerja sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan lapangan pekerjaan
f. Meningkatkan efisiensi proses pelatihan kerja yang berkualitas
g. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab dalam dunia usaha
h. Membekali siswa-siswi dengan pengalaman antar dunia kerja
sebagai persiapan persesuaian diri dengan dunia kerjadan
masyarakat
4
BAB II
PROSES PELAKSANAAN
C. GAMBAR KERJA
Tabel 1.1 Kegiatan praktik produksi membudidayakan buah belimbing dan
pembibitan awal kelapa sawit
5
KEGIATAN PRODUKSI BUDIDAYA TANAMAN BELIMBING &
PEMBIBITAN AWAL KELAPA SAWIT
Pembersihan Lahan (Sanitasi)
Perawatan
Pemanenan
Perbanyakan Tanaman Belimbing (Okulasi)
Pembibitan dan Pemeliharaan Tahap Awal (Pre-Nusery)
Merumpuk
D. PROSES PENGERJAAN
1. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan adalah semua aktivitas mengendalikan gulma yang
ada pada kebun produksi belimbing yang berada di area sekitar bawah
pohon belimbing. Pembersihan lahan dilakukan secara manual
(menggunakan tenaga manusia) dan juga menggunakan alat mesin
(mekanis). Alat yang digunakan antara lain :
- Cangkul, berfungsi untuk membersihkan gulma di area sekitar
pohon belimbing
- Mesin Pembabat Rumput, berfungsi untuk memotong gulma di
sekitar area pohon belimbing
- Angkong, berfungsi untuk mengangkat gulma dan daun-daun
kering yang telah dibersihkan dan dibuang ke tempat pembakaran
sampah
- Sabit, berfungsi untuk memotong gulma rerumputan yang
merambat
2. Perawatan
Perawatan dalam membudidayakan belimbing antara lain meliputi
pemupukan, penyemprotan, penyiraman, pembungkusan buah
belimbing, penjarangan buah (sortasi), pemangkasan ranting (miwil).
6
a) Pemupukan, Pemupukan yang baik dapat dilakukan dengan cara di
waktu pohon belimbing berbunga, dan sesudah di brongsong,
pemupukan dilakukan dalam 1 bulan sekali
No Jenis Dosis Dosis ¼ Hektar
1 Urea 5 Kg
2 Phonska 5 Kg
Tujuan Pemupukan adalah
Mempertahankan kesuburan tanah dan menjaga kelestarian
Menjaga keseimbangan hara tanah dan tanaman
Meningkatkan pertumbuhan tanaman
Meningkatkan produksi buah belimbing
Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit
7
- Regent 50 sc, adalah insektisida sistemik racun kontak,
lambung dan zat pengatur tumbuh tanaman berbentuk rekatan
sespensi berwarna putih.
Hama dan penyakit yang menyerang buah dan pohon belimbing
adalah :
1) Lalat buah
Lalat ini berwarna coklat kekuning-kuningan dengan 2 garis
membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti baju tidur
yang teksturnya tipis dan transparan. Lalat betina meletakan
telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi lava. Lava
inilah yang kemudian merusak daging buah belimbing hingga
menyebabkan busuk dan berguguran.
Cara pengendalian :
Untuk pengendalian pada hama lalat buah ini dapat dilakukan
dengan cara membungkus buah belimbing saat masih kecil
pada stadium pentil atau berukuran sebesar ibu jari kaki, cara
ini cukup efektif karena menghalangi lalat buah untuk
mendekati buah belimbing.
Penyemprotan dengan menggunakan pestisida merupakan
cara terakhir yang dapat dilakukan pada saat buah belimbing
masih berukuran sebesar jari kelingking
2) Kutu loncat
Hama kutu loncat menyerang tanaman belimbing dengan cara
memakan daun belimbing yang masih muda
Cara pengendalian :
Untuk pengendalian tanaman belimbing dari kutu loncat ini
dengan cara menyemprotkan insektisida
3) Jamur Upas
Penyakit jamur upas sering menyerang bagian batang
tanaman buah belimbing ketika berumur masih muda maupun
tua
Cara pengendalian :
8
Untuk pengendalian pada tanaman belimbing ini dari jamur
upas yaitu sengan cara merawat dan memangkas tanaman
secara teratur. Salah satunya dengan pengolesan kapur
gamping pada jamur yang ada dipohon
Cara penyemprotan
1) Pencampuran obat, obat yang digunakan yaitu metindo
10 cc yang dicampur dengan 10 cc tutup perekat
(jikustik)
2) Sebaiknya obat dicampurkan kedalam ember berisi air 1
liter dan diaduk rata terlebih dahulu kemudian
diencerkan lagi kedalam sprayer mesin yang berisi 20
liter
3) Lalu kemudian melakukan pengaplikasian dengan cara
disemprotkan keseluruh ranting atau pohon belimbing
c) Penyiraman, Penyiraman yang bagus dilakukan selama 10 hari
sekali, ini bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah, supaya
batang belimbing tetap segar.
d) Pembungkusan dan penjarangan buah belimbing (sortasi)
1) Pembungkusan buah dilakukan pada buah muda yang
berukuran panjang sekitar 3 cm atau yang telah berukuran
sebesar jempol kaki orang dewasa. Kegiatan ini bertujuan
untuk mencegah dari serangan hama dan meningkatkan mutu
buah yaitu cepet besar, bersih dan berpenampilan baikdalam
mengerjakan pembungkusan buah, kita diwajibkan menyeleksi
buah belimbing. Kita harus teliti dalam memilih, melihat, dan
menilai buah yang akan kita bungkus. Buah yang dibungkus
dipilih buah yang memenuhi kriteria bentuk bagus, tidak
bengkok, sehat, kulit buah tidak berbentuk hitam, tidak cacat
dan tangkai buah besar. Buah yang tidak sesuai dilakukan
penjarangan buah (sortasi). Dalam pembungkusan disediakan
plastik berukuran 30x25 cm sedangkan kawat penjepit sebagai
pengaitnya dan tangga segitiga untuk membungkus buah pada
9
pohon yang tinggi. Penjarangan buah yaitu mengurangi jumlah
buah pada tanaman. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan
ukuran dan mutu buah. Kegiatan penjarangan buah dilakukan
bersamaan dengan kegiatan pembungkusan buah, buah yang
dibuang adalah buah yang bentuk dan ukurannya tidak normal,
buah yang terserang HPT, buah yang terdapat diujung ranting
atau cabang serta buah yang kurus.
2) Cara Pembungkusan
Pilih buah yang mulus, tidak bengkok, tidak terserang
hama dan berukuran jempol kaki dewasa atau kurang lebih
3 cm
Ambil plastik yang pada ujung bawahnya telah digunting
berukuran kecil sebagai jalan keluarnya air, lalu masukan
kedalam buah belimbing yang telah memenuhi kriteria,
lalu ikat dengan kawat penjepit
10
bagian ranting yang kering dengan tujuan menghasilkan cabang
yang kuat
3) Panen
Varietas buah belimbing yang akan dipanen memiliki varietas
bermacam-macam seperti varietas bangkok merah, bangkok
hijau, bangkok madu dan varietas belimbing dewi.
Varietas Bangkok Merah
Secara kasat mata, mudah membedakan belimbing bangkok
merah dengan belimbing lain. Memiliki tekstur lebih panjang
yakni mencapai 15 cm sampai 20 cm, warna daging belimbing
merah juga oranye atau kuning kemerah-merahan. Belimbing
kebanyakan warnanya kuning dengan panjang buang maksimal
15 cm. Memiliki tekstur yang lembut.
Varietas Bangkok Hijau
Belimbing ini juga disebut dengan nama lain belimbing filipin.
Memiliki ukuran yang besar dan jika sudah matang pada ujung
buahnya akan pecah. Sedangkan warna buahnya ketika matang
tidak bisa sampai ke oren-orenan Cuma kelihatan kekuningan.
Panjang mencapai 15-20 cm.
Varietas Bangkok Madu
Memiliki ciri pada bagian kulit luarnya lumayan tebal,
memiliki bentuk buah yang bulat dan gemuk, jenis ini
memiliki pertumbuhan yang lama, pohon baru dapat berbuah
sekitar berusia 4-5 tahun, dan buahnya dapat dipanen setelah
selama 41 hari. Teksturnya halus, lembut dan serat buah yang
sedikit mengandung air.
Varietas Belimbing Dewi
11
cukup terkenal karena kualitasnya, sehingga banyak dikoleksi
dan ditangkarkan. Buah yang matang berwarna kuning
kemerahan dan mengilap dengan pinggiran berwarna hijau,
sehingga membuat belimbing ini tampak menarik. daging
buahnya padat, manis dan mengandung sedikit air. Belimbing
dewi tahan disimpan lama pada suhu kamar. Selain itu jenis ini
mempunyai tajuk daun yang rimbun dan berbuah lebat. Buah
belimbing dewi cukup terkenal karena kualitasnya, sehingga
banyak dikoleksi dan ditangkarkan.
12
bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat
kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan
tersebut.
Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya adalah
batang bawah dan batang atas. Bagian batang bawah yang
memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan
rootstock, understock, ataupun stock. Bagian atas yang
digunakan untuk menyambung disebut dengan scion. Scion
dapat berupa potongan batang atas/entres (cutting) atau juga
dapat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang digunakan
adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun jika scion
yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan
penempelan, budding, atau okulasi.
Okulasi ini selain digunakan untuk perbanyakan tanaman
menggunakan bibit dari biji yang masih kecil, dapat pula
diterapkan pada tanaman belimbing yang sudah besar yang
disebut dengan top working.
Berikut ini tahapan Cara Okulasi Tanaman Belimbing :
Dalam pembuatan bibit tanaman belimbing melalui okulasi ada
dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan,
bagian yang pertama adalah batang bawah yang bertugas untuk
bertanggung jawab dalam sistem perakaran dan yang kedua
adalah mata tunas untuk bakal batang atas yang didapatkan dari
pohon induk untuk kemudian ditempelkan ke batang bawah.
13
PERSIAPAN MATA TUNAS
Mata tunas untuk okulasi diambil dari pohon induk. Pohon
induk yang akan diambil mata tunasnya harus berasal dari
varietas unggul, produktif, sehat serta terbebas dari serangan
hama dan penyakit. Karena yang digunakan adalah mata
tunasnya saja maka perbanyakan tanaman menggunakan metode
okulasi ini lebih menghemat dalam menggunakan entres.
TAHAP PENEMPELAN
Siapkan entres/batang yang akan diambil mata tunasnya, pilih
yang sudah muncul mata tunasnya, mata tunas berada pada
ketiak daun, pangkas daunnya akan tetapi sisakan sedikit batang
daunnya untuk melindungi tunas agar nanti saat diikat tunas
tersebut tidak patah. Potong 1 mata tunas saja.
Buat 2 sayatan vertikal pada batang bawah sepanjang 3-4 cm,
pada ketinggian 20-25 cm dari pangkal batang, penyayatan
dilakukan dari atas ke bawah, kupas kulit di antara sayatan
tersebut, dari atas ke bawah, potong kulit sayatan akan tetapi
sisakan sedikit kulit sayatan di bagian bawahnya.
Ambil mata tunas dengan cara menyayatnya dari atas ke bawah
mata tunas sepanjang 3 cm, potong di bawah mata tunas, mata
tunas berada di ketiak daun, bagian sayatan jangan sampai
tersentuh tangan.
Tempelkan mata tunas pada batang bawah yang telah disayat
sebelumnya, usahakan proses penempelan dilakukan dengan
cepat sebelum mata tunas kering.
14
Ikat entres/mata tunas menggunakan plastik PE atau grafting
tape atau bisa juga menggunakan plastik es lilin yang sudah
dibelah, pengikatan dilakukan dari bawah ke atas, pengikatan
jangan terlalu longgar atau pun terlalu kencang, akan tetapi
usahakan serapat mungkin agar saat hujan air tidak masuk.
Letakkan bibit pada tempat teduh, yang terhindar dari sinar
matahari langsung.
Setelah tumbuh tunas, potong batang bibit 5 cm di atas
sambungan agar pertumbuhan tanaman terfokus pada mata tunas
hasil tempelan, pemotongan dilakukan miring agar saat terkena
hujan air tidak tergenang pada luka potongan, karena dapat
menyebabkan busuk.
15
solid yang telah mengalami dekomposisi kurang lebih
selama 1 bulan dengan ciri-ciri tekstur solid seperti tanah
berwarna hitam. penggunaan kompos solid sebagai media
tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit, diameter
batang, total luas daun, jumlah daun, bobot segar dan
bobot kering kelapa sawit. Kompos solid 50% dan top soil
ultisol 50% merupakan komposisi terbaik dalam media
tanam. Hasil analisis menunjukkan bahwa padatan solid
mengandung bahan kering 81,56% yang didalamnya
mengandung protein kasar 12,63%, kalsium 0,03%, fosfor
0,003%, serat kasar 9,98%, lemak kasar 7,12% dan energi
154 kal/ 100 g (Utomo dan Widjaja, 2004). Selain itu dari
hasil analisis solid memiliki kandungan N (3,52 %), P
(1,97 %), K (0,33 %) dan Mg (0,49 %) (Pusat Penelitian
Kelapa Sawit, 2009). Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi Gambar 2. Ayakan Pre
Nursery Gambar 3. Solid Komposisi media tanam yang
digunakan yakni 1/4 bagian solid, 3/4 tanah dan pupuk
rockphosphate sebanyak 375 gram dalam 100 kg tanah.
Tanah yang sudah lolos ayakan dimasukkan kedalam
kotak dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m dengan tinggi 0.6 m.
Kotak ini bertujuan untuk mengetahui volume tanah dan
jumlah pupuk yang akan diberikan. Dimana campuran
tanah dengan solid pada kotak yang terisi penuh memiliki
bobot 1,35 ton dan rockphosphate yang digunakan 5 kg.
Pupuk rockphosphate mengandung unsur P2O5 sekitar
30% yang berperan dalam proses pembelahan dan
pembesaran sel yang menyebabkan daun muda lebih cepat
membentuk daun sempurna. Hal ini sesuai dengan
pendapat Lakitan (2000) bahwa ketersediaan unsur P
mempengaruhi bentuk daun dan jumlah daun pada
tanaman. Selanjutnya, media tanam di dalam kotak
16
dipindahkan kedalam babybag yang berukuran 14 cm x 20
cm, ketebalan 0.07-0.1 mm, 18 lubang porporasi dengan
diameter 0,4 cm dan jarak antar lubang 7 cm. Kemudian,
babybag didiamkan selama seminggu sebelum kecambah
ditanam dan disiram setiap hari dengan takaran 10 ml
air/babybag hingga tanah jenuh, namun tidak tergenang.
Output penanaman kecambah pada pre nursery yakni
2.000 kecambah/HB
b) Penanganan Kecambah
Rendahnya produktivitas tanaman kelapa sawit merupakan
salah satu masalah utama dalam pengusahaan komoditas
tanaman kelapa sawit. Menurut PPKS (2003),
produktivitas tanaman kelapa sawit rata-rata hanya 16
ton/ha tandan buah segar (TBS) namun potensi produksi
dapat mencapai 30 ton/ha TBS. Faktor utama yang
mempengaruhi produktivitas tanaman di perkebunan
kelapa sawit yaitu penggunaan benih yang berkualitas,
seperti yang diungkapkan Pahan (2010) bahwa investasi
yang sebenarnya bagi perkebunan komersial berada pada
bahan tanaman (benih) yang akan digunakan, karena
merupakan sumber keuntungan pada perusahaan kelak.
Kelapa sawit memiliki tiga tipe benih berdasarkan tebal
tipisnya cangkang yaitu dura, pisifera, dan tenera
(Setyamidjaja, 2006).
Tipe Dura (D) memiliki ciri-ciri daging buah tipis,
cangkang tebal (2-8 mm), inti besar dan tidak terdapat
cincin serabut. Persentase daging buah 35-60% dengan
rendemen minyak 17-18%.
Tipe Pisifera (P) memiliki ciri-ciri daging buahnya tebal,
tidak mempunyai cangkang, tetapi terdapat cincin serabut
yang mengelilingi inti. Intinya kecil sekali bila
dibandingkan dengan tipe Dura ataupun Tenera.
17
Perbandingan daging buah terhadap buahnya tinggi dan
kandungan minyaknya tinggi.
Tipe Tenera (T) merupakan hasil persilangan antara tipe
Dura dan Pisifera. Sifat tipe Tenera merupakan kombinasi
sifat khas dari kedua induknya. Varietas ini mempunyai
tebal cangkang 0.5-4 mm, mempunyai cincin serabut
walaupun tidak sebanyak Psifera, sedangkan intinya kecil.
Persentase daging buah 60-90% dengan rendemen 22-24%
seperti gambar 4. Kecambah yang digunakan adalah
benih varietas D x P MT Gano (Material Tahan
Ganoderma) yang terdiri dari beberapa seri salah satunya
G.08, benih varietas ini adalah untuk mendapatkan
produksi yang maksimal dengan daging buah dan
rendemen yang banyak serta untuk mengatasi ganasnya
serangan ganoderma di lapangan yang berakibat terhadap
berkurangnya kerapatan pokok sehingga produksi tandan
buah segar menurun. Benih tersebut didapatkan dari PT.
Socfindo Bangun Bandar karena terdapat laboratorium
produksi benih kelapa sawit. Benih tersebut dikemas
dengan plastik khusus yang terdapat busa didalamnya
untuk menjaga kelembaban benih. Benih yang dikirim
harus segera ditanam dan dianjurkan tidak bermalam
untuk menjaga vigor dan viabilitas kecambah tersebut.
c) Pelaksanaan Penyemaian
Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penyemaian dalam
pre nursery yaitu dekat sumber air dan jalan, areal rata
dengan drainase baik, jauh dari gangguan ternak, serta di
dalam areal yang akan ditanami. Penyemaian dilakukan
dengan menanam 1 kecambah pada setiap babybag dengan
posisi radikula kebawah dan plumula diatas seperti
gambar 6. Apabila kecambah ditanam terbalik akan
menghasilkan bibit abnormal. Menurut Chairani (1991),
18
kecambah yang dipindahkan ke pembibitan awal adalah
kecambah yang normal. Ciri-ciri kecambah yang normal
adalah radikula (bakal akar) berwarna kekuning-kuningan
dan plumula (bakal batang) keputih-putihan, radikula lebih
tinggi dari plumula, radikula dan plumula tumbuh lurus
serta berlawanan arah, panjang maksimum radikula adalah
5 cm dan plumula 3 cm. Kecambah ditanam dengan
kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Kemudian
babybag disusun di bawah naungan dengan menggunakan
paranet 70% yang berfungsi sebagai pelindung bibit dari
paparan sinar matahari langsung dan percikan hujan
langsung. Paranet disangga menggunakan tiang besi
dengan tinggi 2-3 meter dari permukaan tanah. Sumber :
19
BAB III
TEMUAN
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada di Perkebunan Belimbing Star Garden
dalam pelaksanaan prakerin antara lain:
a. Fasilitas peralatan yang ada di Perkebunan Belimbing Star Garden
sangat mendukung.
b. Pembimbingan kepada peserta prakerin oleh pihak Perkebunan
Belimbing Star Garden sangat baik.
c. Ruangan yang cukup luas.
d. (dan lain-lain sebutkan)
2. Faktor Penghambat
a. Di tempat Praktik kadang-kadang tidak ada pekerjaan.
b. Kadang pihak Perkebunan Belimbing Star Garden merasa terbebani
dengan adanya peserta prakerin.
C. PENGEMBANGAN/TINDAK LANJUT
1. Akan mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa yang telah
didapatkan di dunia usaha dan industri.
2. Akan mengamalkan apa yang didapatkan di tempat Praktik kepada
teman-teman.
20
3. Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan
siswa dalam menghadapi pelaksanaan prakerin.
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya prakerin penulis
dapat merasakan bagaimana pelaksanaan Praktik langsung di lingkungan
dunia kerja yang langsung dibimbing oleh pihak Perkebunan Belimbing Star
Garden.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang
didapatkan di sekolah.
B. SARAN
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum
Praktik di dunia kerja dan industri.
2. Adanya kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan
industri sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah
dan proses pembimbingan di tempat Praktik.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jualbenihmurah.com/blog/inilah-tips-mudah-pengendalian-hama-
peyakit-yang-sering-menyerang-tanaman-belimbing-agar-mampu-berproduksi-
secara-optimal
https://www.pertanianku.com/cara-melakukan-pemangkasan-pohon-belimbing/
https://portalagri.com/tips/27/388/teknik-pemangkasan-dalam-budidaya-tanaman-
buah-belimbing-manis
https://peluangusaha.kontan.co.id/news/belimbing-bangkok-merah-mudah-
perawatannya-ranum-hasil-panennya
https://deplanter.blogspot.com/2014/10/penanaman-kecambah-kelapa-sawit.html
23
LAMPIRAN
Gambar 1 Pengisian polibag untuk pemindahan penyemaian kecambah sawit ke polibag yg lebih
besar
Gambar 2 Pencampuran tahan dgn pupuk kandang untuk penyemaian bibit sawit
24
Gambar 3 Buah Belimbing Hasil Panen
25
Gambar 5 Ngerumpuk
26
Gambar 7 Pemupukan pada belimbing
27
Gambar 9 Meranting
Gambar 10 Pembrongsongan
28
Gambar 11 Penyemprotan
29
Gambar 13 Sanitasi diarea dekat pohon belimbing
30