Anda di halaman 1dari 3

N Soal dan Jawaban

o
1. Misalkan S suatu himpunan semesta dan A , B suatu subhimpunan dari S. Buktikan
pernyataan hukum De Morgan bahwa ( A ∩ B )C = AC ∪ BC
Jawab:
Diketahui ( A ∩ B )C = AC ∪ BC jika dan hanya jika ( A ∩ B ) C ⊆ A C ∪ BC dan

AC ∪B C ⊆ ( A ∩ B )C
C
 Ambil sebarang x ∈ ( A ∩ B ) , berarti x ∈ S dan x ∉ A ∩B . Dengan kata lain, x ∈ S
dan ( x ∉ A atau x ∉ B ), dapat pula dinyatakan ( x ∈ S dan x ∉ A ) atau ( x ∈ S dan
x ∉ B ). Berakibat x ∈ A C atau x ∈ B C, karenanya didapat x ∈ A C ∪BC , sehingga
diperoleh ( A ∩ B )C ⊆ A C ∪ BC .

 Ambil sebarang x ∈ A C ∪BC , berarti ( x ∈ S dan x ∉ A ¿ atau ( x ∈ S dan x ∉ B ).


Dapat pula dinyatakan x ∈ S dan ( x ∉ A atau x ∉ B ) berakibat x ∈ S dan
x ∉ A ∪B . Sehingga diperoleh x ∈ ( A ∩B )C. Jadi AC ∪B C ⊆ ( A ∩ B )C
Dari kedua uraian diatas , dapat disimpulkan bahwa ( A ∩ B )C = AC ∪ BC.
2. Buktikan dengan menggunakan tabel kebenaran bahwa ( p ∨q ) ∧ (∼ q ∨r ) →(q ∨r )
merupakan suatu tautologi.
Jawab:
p q r ( p ∨q ) (∼q ∨ r) (q ∨ r ) ( p ∨q ) ∧ (∼ q ∨r ) ( p ∨q ) ∧ (∼ q ∨r ) →(q ∨r )
B B B B B B B B
B B S B S B S B
B S B B B B B B
B S S B B S B B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B S B B S B
S S S S B S S B
Karena pernyataan ( p ∨q ) ∧ (∼ q ∨r ) →(q ∨r ) selalu bernilai benar maka pernyataan
tersebut terbukti suatu tautologi.
3. Misalkan N 2={( a ,b)∨a , b ∈ N } dan R merupakan suatu relasi pada N 2 dimana
(a , b) R(c , d) jika dan hanya jika ad=bc . Buktikan bahwa R merupakan suatu relasi
ekuivalen pada N 2.
Jawab:
 Akan ditunjukkan R bersifat refleksif.
Diambil sebarang ( a , b ) ∈ N 2 maka ab=ba sehingga ( ( a , b ) , ( a , b )) ∈ R .
 Akan ditunjukkan R bersifat simetris.
Diambil sebarang ( a , b ) , ( p , q ) ∈ N 2dengan ( ( a , b ) , ( c , d ) ) ∈ R (yaitu ad=bc ) maka
ad=bc=cb=da . Karena cb=da maka ( ( c , d ) , ( a ,b ) ) ∈ R.
 Akan ditunjukkan R bersifat transitif.
Diambil sebarang ( a , b ) , ( c , d ) ,( e , f )∈ N 2 dengan ( ( a , b ) , ( c , d ) ) ∈ R (yaitu ad=cd )
de ad
dan ( ( c , d ) ,(e , f ) ) ∈ R (yaitu cf =de ) maka dapat dituliskan c= dan c=
f b
de ad
sehingga = ⇒ af =ce dengan demikian ( ( a ,b ) ,(e , f ) ) ∈ R .
f b
Karena relasi tersebut memenuhi sifat refleksif, simetris, dan transitif maka terbukti bahwa
relasi tersebut merupakan suatu relasi ekuivalen pada N 2
4. Misalkan f : R → R dan g : R → R dengan f ( x )=5 x−7 dan g ( x )=x 2−4 x + 4. tentukan

f . g dan daerah asal dari g ( D ( f . g ) )ri.


Jawab:
Akan ditentukan f . g

f . g=(5 x−7)(x 2−4 x+ 4)


3 2 2 3 2
f . g=5 x −20 x +20 x−7 x +28 x−2 8f . g=5 x −27 x +48 x−2 8
D ( f . g )=R
g ( D ( f . g ) )=g ( x ) , dengan x ∈ R
Karena domain dari f . g adalah semua bilangan real maka daerah asal atau domain dari

g ( D ( f . g ) ) adalah bilangan real atau dapat ditulis D ( g ( D ( f . g ) ) )=R .


+¿ ¿
5. Misalkan f : R → R dan g : R → R dengan f ( x )=x +2 dan g ( x )=x 2−6 x+ 9. Tentukan
a. Fungsi komposisi dari f dan g( f ∘ g) dan domainnya.
Jawab:

( f ∘ g )=f ( g ( x ) )¿ f ( x 2−6 x +9 )¿ ( x 2−6 x +9 ) +2¿ x 2−6 x +9+2¿ x 2−6 x +11

Jadi ( f ∘ g )=x 2−6 x +11 dan domain dari (f ∘ g) adalah D ( f ∘ g )=R

b. Invers dari f (f −1).


Jawab:
f ( x )=x +2
y=x +2
Tukar variable x dan y sehingga
x= y +2
y=x −2
Sehingga f −1=x−2 , selanjutnya

f ( f ) =f ( x−2 )¿ ( x−2 ) +2¿ x


−1

Selanjutnya dicari Invers dari f ( f −1 )

f ( f ) =x
−1

y=x
x= y
−1
( f ( f −1 ) ) =x
−1
Jadi Invers dari f ( f −1 ) adalah ( f ( f −1 ) ) =x.

6. Buktikan dengan menggunakan induksi matematika bahwa 1+3+5+ …+ ( 2 n−1 )=n2 untuk
setiap n ∈ N .
Jawab:
i. Jika n=1 maka jelas bahwa 1=12 =1

ii. Misalkan n=k ≥ 1 dan berlaku 1+3+5+ …+ ( 2 k−1 )=k 2

Akan ditunjukkan untuk n=k +1 juga berlaku 1+3+5+ …+ ( 2 ( k +1 )−1 ) =( k +1 )


2

1+3+5+ …+ ( 2 k−1 ) + ( 2 ( k +1 ) −1 )=k + ( 2 ( k + 1 )−1 )


2

¿ k 2 + ( 2 k +2−1 )
2
¿ k +2 k +1
¿ ( k +1 ) ( k +1 )
2
¿ ( k +1 )
Jadi terbukti untuk n ∈ N berlaku 1+3+5+ …+ ( 2 n−1 )=n2.

Anda mungkin juga menyukai