o
1. Misalkan S suatu himpunan semesta dan A , B suatu subhimpunan dari S. Buktikan
pernyataan hukum De Morgan bahwa ( A ∩ B )C = AC ∪ BC
Jawab:
Diketahui ( A ∩ B )C = AC ∪ BC jika dan hanya jika ( A ∩ B ) C ⊆ A C ∪ BC dan
AC ∪B C ⊆ ( A ∩ B )C
C
Ambil sebarang x ∈ ( A ∩ B ) , berarti x ∈ S dan x ∉ A ∩B . Dengan kata lain, x ∈ S
dan ( x ∉ A atau x ∉ B ), dapat pula dinyatakan ( x ∈ S dan x ∉ A ) atau ( x ∈ S dan
x ∉ B ). Berakibat x ∈ A C atau x ∈ B C, karenanya didapat x ∈ A C ∪BC , sehingga
diperoleh ( A ∩ B )C ⊆ A C ∪ BC .
f ( f ) =x
−1
y=x
x= y
−1
( f ( f −1 ) ) =x
−1
Jadi Invers dari f ( f −1 ) adalah ( f ( f −1 ) ) =x.
6. Buktikan dengan menggunakan induksi matematika bahwa 1+3+5+ …+ ( 2 n−1 )=n2 untuk
setiap n ∈ N .
Jawab:
i. Jika n=1 maka jelas bahwa 1=12 =1
¿ k 2 + ( 2 k +2−1 )
2
¿ k +2 k +1
¿ ( k +1 ) ( k +1 )
2
¿ ( k +1 )
Jadi terbukti untuk n ∈ N berlaku 1+3+5+ …+ ( 2 n−1 )=n2.