Anda di halaman 1dari 4

SOLUSI UJIAN AKHIR SEMESTER - MATEMATIKA IIA (MA1201)

SEMESTER 2 2022-2023

Bagian A
Kode ◦
X X
1. (a) 7 dx ............... 4. (a) 5 dx ...............
X
(b) −4 dx ............... X
(b) −3 dx ...............
X
2. (a) e2

dx ...............
X
2
X 5. (a) ⟨1, 2, −1⟩ dx ...........
(b) 7e dx ...............

X Catatan: Kelipatan skalar dari vektor ini


3. (a) 2 dx ............... juga benar.
X X
(b) 13 dx ............... (b) (−2, 4, 2) dx ...........

Kode ∗
X X
1. (a) 5 dx ............... 4. (a) 4 dx ...............
X
(b) 5 dx ............... X
(b) −2 dx ...............
X
2. (a) 2e2

dx ...............
X
2
X 5. (a) ⟨1, −2, −1⟩ dx ...........
(b) 10e dx ...............

X Catatan: Kelipatan skalar dari vektor ini


3. (a) 3 dx ............... juga benar.
X X
(b) 16 dx ............... (b) (1, 2, −1) dx ...........

Bagian B
y
1. Persamaan kurva ketinggian z = k dari permukaan z = adalah y = k(x2 + 1). Untuk k = −1 dan
x2+1
k = 1, diperoleh parabola y = −x2 − 1 dan y = x2 + 1. Untuk k = 0, diperoleh garis y = 0. Sketsa kurva
ketinggian z = k diberikan sebagai berikut:

1
 ∇f (1,
2. Turunan parsial dari f adalah fx (x, y) = 2x + 3y dan fy (x, y) = 3x + 2y. Oleh karena itu,  −1) =
4 3
⟨fx (1, −1), fy (1, −1) = ⟨−1, 1⟩. Karena vektor satuan yang searah dengan u adalah v = − , , maka
5 5
turunan berarah dari f di titik (1, −1) dalam arah u = ⟨−4, 3⟩ adalah
 
4 3 7
Dv f (1, −1) = ∇f (1, −1) · v = ⟨−1, 1⟩ · − , = .
5 5 5

3. Daerah R dapat ditulis sebagai R = {(x, y) : 0 ≤ x ≤ 3, 0 ≤ y ≤ 2}. Oleh karena itu,


ZZ Z 2Z 3 Z 2
3
2

(2xy + 5)dA = (2xy + 5) dx dy = (x y + 5x) dy
R 0 0 0 0
Z 2   2
9 2
= (9y + 15) dy = y + 15y = 48.
0 2 0

4. Nilai limit sepanjang garis x = 1 adalah

y+1 1 1
lim 2
= lim = .
(1,y)→(1,−1) 1 − y (1,y)→(1,−1) 1 − y 2

Nilai limit sepanjang garis y = −1 berlaku

−x + 1 −1 1
lim = lim =− .
(x,−1)→(1,−1) x2 − 1 (x,−1)→(1,−1) x + 1 2

xy + 1
Karena kedua nilai limit ini berbeda, maka terbukti bahwa lim tidak ada.
(x,y)→(1,−1) x2 − y 2

5. Daerah pengintegralan dari integral pada soal adalah S = {(x, y) : 0 ≤ x ≤ 2, 4 − 2x ≤ y ≤ 4 − x2 }. Titik


potong garis y = 4 − 2x dan kurva y = 4 − x2 adalah (0, 4) dan (2, 0). Sketsa daerah pengintegralan
diberikan sebagai berikut.


 
4−y
Daerah pengintegralan tersebut dapat ditulis sebagai S = (x, y) : ≤ x ≤ 4 − y, 0 ≤ y ≤ 4 .
2
Z 4 Z √4−y
Jadi, integral pada soal dapat ditulis sebagai integral berulang f (x, y) dx dy.
4−y
0 2

2
 √ √
6. Daerah pengintegralan adalah S = (x, y) : 0 ≤ x ≤ 2, x ≤ y ≤ 4 − x2 dengan sketsa sebagai
berikut.

p
Dengan perubahan koordinat polar x = r cos θ dan x = r sin θ, 
diperoleh x2 + y 2 = r dan daerah
π π
pengintegralan diubah menjadi S = (r, θ) : 0 ≤ r ≤ 2, ≤ θ ≤ . Jadi,
4 2
π π  2 Z π
2
r3
Z Z Z 
2 2 2 8 2π
2

I= r dr dθ = dθ = dθ = .
π
0 π 3
0
π 3 3
4 4 4

Bagian C
1. (a) Persamaan bantu (atau persamaan karakteristik) dari persamaan diferensial homogen y ′′ + 4y = 0
adalah r2 + 4 = 0. Persamaan kuadrat tersebut memiliki akar r1,2 = ±2i. Solusi umum persamaan
diferensial homogen tersebut adalah yh = C1 cos(2x) + c2 sin(2x).
(b) Solusi partikular persamaan diferensial y ′′ + 4y = 5e−x memiliki bentuk yp1 = Ae−x . Substitusikan
ini ke persamaan diferensial tersebut, diperoleh

Ae−x + 4Ae−x = 5e−x =⇒ A = 1.

Jadi yp1 = e−x .


Solusi partikular persamaan diferensial y ′′ + 4y = 4x memiliki bentuk yp2 = Bx + C. Substitusikan
ini ke persamaan diferensial tersebut, diperoleh

0 + 4(Bx + C) = 4x =⇒ B = 1 dan C = 0

Jadi yp2 = x.
Kita simpulkan bahwa yp = yp1 + yp2 = e−x + x.
Catatan: Solusi partikular boleh dipilih langsung dalam bentuk yp = Ae−x + Bx + C.
(c) Solusi umum PD tak homogen y ′′ + 4y = ex + x adalah

y = yh + yp = C1 cos(2x) + C2 sin(2x) + e−x + x.

Dari syarat yang diberikan, diperoleh

4 = C1 cos 0 + C2 sin 0 + e0 + 0 = C1 + 1 =⇒ C1 = 3
2 = −2C1 sin 0 + 2C2 cos 0 − e0 + 1 = 2C2 =⇒ C2 = 1.

Jadi, solusi khusus persamaan diferensial tak homogen di atas adalah

y = 3 cos(2x) + sin(2x) + e−x + x.

3
2. (a) Perhatikan sketsa penampang talang air berbentuk trapesium berikut ini

Luas trapesium di atas, dalam x dan θ adalah

L(x, θ) = x sin θ(60 − 2x + x cos θ) = 60x sin θ − 2x2 sin θ + x2 sin θ cos θ

(b) Titik stasioner dari fungsi di atas adalah solusi Lx (x, θ) = 0 dan Lθ (x, θ) = 0, yakni

60 sin θ − 4x sin θ + 2x sin θ cos θ = 0 (1)


2 2 2 2
60x cos θ − 2x cos θ + x (cos θ − sin θ) = 0 (2)

Dari persamaan (1), diperoleh

2x − 30
sin θ · (60 − 4x + 2x cos θ) = 0 ⇐⇒ cos θ = .
x

Substitusikan ini ke persamaan (2) dengan mengubah cos2 θ − sin2 θ menjadi 2 cos2 θ − 1, diperoleh
     2 !
2x − 30 2x − 30 2x − 30
60x − 2x2 + x2 2 −1 =0
x x x
⇐⇒ 60(2x − 30) − 2x(2x − 30) + 2(2x − 30)2 − x2 = 0.

Setelah disederhanakan, diperoleh persamaan x (x − 20) = 0, sehingga x = 20.


2 · 20 − 30 1 π
Selanjutnya, cos θ = = sehingga θ = (karena lancip). Jadi fungsi di atas hanya
20 2 π  3
memiliki satu titik stasioner, yakni 20, .
3
(c) Misalkan jari-jari penampang talang air (berbentuk setengah lingkaran) adalah r, maka πr = 60,
60 1 1800
sehingga r = . Luas penampang talang air tersebut adalah πr2 = cm3 .
π 2 π
(d) Jika dipilih penampang yang berbentuk trapesium, maka luas penampang maksimum yang di-
hasilkan adalah
1√ √
 
 π 1
L 20, = 20 · 3 60 − 40 + 20 · = 300 3.
3 2 2

√ π 1800 1800 √
Perhatikan bahwa 3 > 1,7 >
, sehingga > √ = 300 3.
2 π 2 3
Jadi untuk mendapatkan daya tampung talang air yang lebih besar, dipilih penampang yang berben-
tuk setengah lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai