Semester 1, 2022-2023
Oktober 2022
• Solution Contributors : Adril Putra Merin Manurung, Azmi Mahmud Bazeid, Farhan
Nafis Rayhan, Randy Verdian
(a) Jika g(x) = (f (x))3 dan h(x) = f (x3 ), maka g ′ (x) = dan h′ (x) =
(b) Turunan ke-3 dari f (x) = x4 + sin x adalah
(c) Dengan turunan implisit, jika xy 2 + y = x3 , maka + = 3x2
(d) Jika x, y, z adalah tiga kuantitas yang berubah terhadap waktu dan di setiap saat
dx dy dz
berlaku persamaan x2 + y 2 = z 2 , maka kaitan antara , , dan adalah
dt dt dt
(e) Jika y = f (x) suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap variabel bebas x, dife-
rensial dari variabel y adalah dy =
(f) Jika f terdiferensialkan di sekitar x = a, maka hampiran linear dari f di a adalah
fungsi L(x) =
Solusi.
1
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
(c) Anggap y adalah fungsi dari x sehingga dengan menurunkan persamaan di soal
diperoleh
y 2 + 2xy · y ′ + y ′ = 3x2 ⇐⇒ y 2 + y ′ (2xy + 1) = 3x2
(d) Berdasarkan soal diperoleh persamaan x2 +y 2 = z 2 . Dengan menurunkan persamaan
tersebut terhadap t didapat,
dy df (x)
= ⇔ dy = f ′ (x) dx
dx dx
24. Diketahui bahwa fungsi f dan g terdiferensialkan di mana-mana dan data beberapa nilai
fungsi f, g dan turunannya diberikan pada tabel berikut.
Hitunglah
(a) (g ◦ f )′ (1)
(b) (f ◦ g)′ (0)
(c) (f ◦ f )′ (−1)
(d) (g ◦ g)′ (1)
df (g(x)) dg(x)
(f ◦ g)′ (x) = · = f ′ (g(x)) · g ′ (x).
dg(x) dx
Halaman 2
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
(a) Misalkan a(x) = x7 , b(x) = 3x − 2, maka dari aturan rantai, diperoleh f ′ (x) =
a′ (b(x)) · b′ (x) = 7(3x − 2)6 · 3 = 21(3x − 2)6 .
√
(b) Misalkan a(x) = x dan b(x) = 7x2 + 3x, maka dari aturan rantai, diperoleh
1 1
f ′ (x) = a′ (b(x)) · b′ (x) = √ · (14x + 3) = (7x2 + 3x)−1/2 (14x + 3)
2
2 7x + 3x 2
(c) Misalkan a(x) = x3 , b(x) = sin x, c(x) = 2x + 3. Maka dari aturan rantai, diperoleh
d(a ◦ b ◦ c) d(a ◦ b ◦ c) d(b ◦ c) dc
h′ (x) = = · · = 3(sin(2x + 3))2 · cos(2x + 3) · 2 =
dx d(b ◦ c) dc dx
6 sin2 (2x + 3) cos(2x + 3)
1
(d) Misalkan a(x) = tan x, b(x) = , c(x) = x2 + 1. Maka dari aturan rantai, diperoleh
x
′ d(a ◦ b ◦ c) d(a ◦ b ◦ c) d(b ◦ c) dc 2 1 −1
h (x) = = · · = sec 2
· 2 · 2x =
dx d(b ◦ c) dc dx x +1 (x + 1)2
1
−2x sec2 (x2 + 1)−2
x2 + 1
26. Tentukan dy/dx untuk y berikut ini
(a) y = x cos(x2 )
√
x
(b) y =
(3x + 1)4
Solusi.
dy d d d cos(x2 )
x cos(x2 ) = (x) · cos(x2 ) + · x = cos(x2 ) − 2x2 sin(x2 )
=
dx dx dx dx
(b)
√ d √ √ d
dy d
x
( x) · (3x + 1)4 − x · (3x + 1)4
= = dx dx
dx dx (3x + 1)4 4
((3x + 1) )2
(3x + 1)4 √ √
√ − x · 4(3x + 1)3 · 3 √
2 x x(3x + 1)4 − 24 x3 (3x + 1)3
= =
(3x + 1)8 2x(3x + 1)8
Bentuk akhir diperoleh dari mengalikan pembilang dan penyebut dengan 2x
Halaman 3
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
27. Tentukan persamaan garis singgung grafik persamaan berikut di titik P yang diberikan
π √
(a) y = 2 sin(5x); P , 3
15
4x 1
(b) y = 2 ; P 1,
(x + 1)3 8
Solusi.
(a) Misalkan g(x) = 5x dan h(x) = sin(g(x)), maka dengan aturan rantai diperoleh
dy dy dh(x) dg(x)
= · · = 2 · cos(5x) · 5 = 10 cos(5x).
dx dh(x) dg(x) dx
π π
Substitusi x = diperoleh m = y ′ (x) = 10 cos = 5. Sehingga persamaan
15 3
garisnya adalah
√ π
π √
y− 3=5 x− =⇒ y = 5x − + 3 .
15 3
Dipunyai f ′ (x) = 4 dan akan dicari g ′ (x). Misalkan a(x) = x2 + 1 dan g(x) = a(x)3 ,
maka dengan aturan rantai
Sehingga diperoleh
4(x2 + 1)3 − 24x2 (x2 + 1)2
y′ =
(x2 + 1)6
32 − 96
Substitusi x = 1 didapat m = y ′ (1) = = −1. Maka persamaan garisnya
64
yaitu
1 9
y − = −1(x − 1) =⇒ y = −x + .
8 8
Halaman 4
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
Solusi.
29. Misalkan f (x) = x4 − 12x2 − 2. Tentukan titik P (a, b) pada grafik fungsi f sehingga
f ′′ (a) = 0.
Solusi. f ′ (x) = 4x3 −24x, f ′′ (a) = 12a√
2
−24. Maka
√ diperoleh f ′′ (a) = √
0 ⇐⇒
√ 12a2 −24 =
0 ⇐⇒ 12(a2 √ − 2) = 0 ⇐⇒ 12(a − 2)(a + 2) = 0. Maka a ∈ { 2, − 2} sehingga
P (a, b) = P (± 2, −22).
Halaman 5
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
30. √
Misalkan posisi suatu partikel yang bergerak pada sumbu x pada waktu t adalah x(t) =
t2 − t + 4,
Solusi.
1 1
(a) v(t) = x′ (t) = √ · (2t − 1). Maka v(0) = − .
2 t2 − t + 4 4
(b)
′ d 2t − 1
a(t) = v (t) = √
dt 2 t2 − t + 4
√ 1
(2)(2 t2 − t + 4) − (2t − 1)(2 · √ · (2t − 1))
2
2 t −t+4
= .
4(t2 − t + 4)
√
Kita kalikan pembilang dan penyebut dengan t2 − t + 4 sehingga didapatkan a(t) =
4(t2 − t + 4) − (2t − 1)2 15 15
2 3/2
= 2 3/2
= (t2 − t + 4)−3/2 . Untuk t = 1, dipe-
4(t − t + 4) 4(t − t + 4) 4
1 15
roleh v = , a = .
4 32
√
(c) Partikel bergerak ke arah kiri ketika v < 0. Perhatikan bahwa 2 t2 − t + 4 selalu
positif sehingga
v<0
2t − 1
⇐⇒ √ <0
2 t2 − t + 4
⇐⇒ 2t − 1 < 0
1
t<
2
1
Akan tetapi, t tidak mungkin negatif sehingga t ∈ 0, .
2
(d) Partikel berhenti ketika v = 0
1
yaitu ketika 2t − 1 = 0 ⇐⇒ t =
2
2
(e) Tidak pernah karena t − t + 4 selalu positif.
Halaman 6
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
dy
31. Hitung dari persamaan berikut dengan menggunakan turunan implisit
dx
(a) y 2 + 2y = 3x − 2
4 4
(b) x 5 + y 5 = 1
√
(c) xy 3 + y = 3x2 + 1
(d) xy = cos(x + y)
Solusi. Kita anggap y sebagai fungsi dari x, sehingga dengan menurunkan terhadap x
akan didapat
3
(a) 2y · y ′ + 2 · y ′ = 3 −→ y ′ (2y + 2) = 3 −→ y ′ =
2y + 2
1
1 1 1 1 − √
4 − 4 − ′ 4 − ′ 4 − ′ x 5 5 y
(b) · x 5 + · y 5 · y = 0 −→ · y 5 · y = · x 5 −→ y = = √
5 5 5 5 1 5
x
−
y 5
√ p
3 2 ′ y′ ′ 6x − y 3 12x y − 2 y 7
(c) y + 3y · y · x + √ = 6x −→ y = =
1
p
2 y 2 6x y5 + 1
3xy + √
2 y
(d) y + xy ′ = − sin(x + y) · (1 + y ′ ) −→ xy ′ + y ′ sin(x + y) = −y − sin(x + y)
y + sin(x + y)
−→ y ′ = −
x + sin(x + y)
Halaman 7
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
32. Tentukan persamaan garis singgung grafik persamaan berikut di titik A yang diberikan.
Solusi.
(a) Anggap y sebagai fungsi dari x, maka diperoleh y(x)2 + xy(x) = 4. Kita turunakan
terhadap x:
d d
2y(x) · y ′ (x) + x · y(x) + x · y(x) = 0
dx dx
2y(x) · y ′ (x) + y(x) + xy ′ (x) = 0
y ′ (x)(2y(x) + x) = −y(x)
y(x) 1 1
y ′ (x) = − −→ y ′ (3) = − =−
2y(x) + x 2·1+3 5
1 1
Maka garis yang bergradien − yang melalui (3, 1) adalah y − 1 = − (x − 3)
5 5
1 8
y =− x+
5 5
(b) Anggap y sebagai fungsi dari x, maka turunannya adalah:
d
sec2 (xy) · xy = y ′
dx
sec2 (xy) · (y + xy ′ ) = y ′
′ y sec2 (xy) y y 1 4
y =− =− =− =− =−
x sec2 (xy) − 1 1 2
x − cos (xy) π 1 π−2
x− 2
−
sec (xy) 4 2
Maka persamaan garis singgungnya adalah
4 π 4 π
y−1=− (x − ) −→ y = − x+ +1
π−2 4 π−2 π−2
Halaman 8
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
dy d2 y
33. Tentukan dan 2 (dalam x dan y) jika
dx dx
(a) y 3 + y = x5 − 4.
(b) y 2 + xy = x.
Solusi.
3y 2 · y ′ + y ′ = 5x4
y ′ (3y 2 + 1) = 5x4
′ 5x4
y = 2
3y + 1
(20x3 )(3y 2 + 1) − (5x4 )(6y · y ′ )
y ′′ =
(3y 2 + 1)2
5x4
(20x3 )(3y 2 + 1) − (5x4 )(6y · 2 )
3y + 1
=
(3y 2 + 1)2
Kalikan penyebut dan pembilang dengan 3y 2 + 1, maka diperoleh
y ′ (2y + x) = 1 − y
1−y
y′ =
2y + x
′′ (−y ′ )(2y + x) − (1 − y)(2y ′ + 1)
y =
(2y + x)2
y−1 1−y
· (2y + x) − (1 − y) 2 · +1
′′ 2y + x 2y + x
y =
(2y + x)2
1−y
y − 1 − (1 − y) 2 · +1
′′ 2y + x
y =
(2y + x)2
Kalikan pembilang dan penyebut dengan 2y + x maka didapatkan
2(y − 1)(x + y + 1)
y ′′ =
(2y + x)3
Halaman 9
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
34. Luas permukaan sebuah kubus bertambah dengan laju 72 cm2 /detik. Tentukan seberapa
cepat volume kubus tersebut berubah saat panjang sisinya 3 cm.
Solusi. Misalkan L adalah luas permukaan dan V adalah volume. Ingat bahwa untuk
sebuah kubus dengan sisi s, kita punya L = 6s2 dan V = s3 . Dari soal disebutkan bahwa
laju permukaan kubus adalah 72 cm2 /detik, sehingga kita punya
dL
= 72
dt
d ds
(6s2 ) · = 72
ds dt
ds
12s · = 72
dt
ds 6
=
dt s
Sekarang untuk mencari laju perubahan volume kubus, amati bahwa
dV d d ds 6
= (s3 ) = (s3 ) · = 3s2 · = 18s
dt dt ds dt s
Jadi, laju volumenya saat panjang sisi kubusnya 3 adalah
18 · 3 = 54
35. Sebuah tangga dengan panjang 3 meter bersandar pada dinding. Ujung bawah tangga
didorong mendatar mendekati dinding dengan laju tetap 0, 1 m/s. Tentukan seberapa
cepat ketinggian ujung atas tangga berubah ketika jarak ujung bawah tangga ke dinding
2 meter.
Solusi.
Karena sistem tangga-dinding membentuk segitiga siku-siku maka menurut teorema phyta-
goras berlaku x2 + y 2 = 9 dimana x dan y masing-masing adalah jarak tangga terhadap
dinding dan ketinggian tangga. Turunkan persamaan tersebut sehingga diperoleh,
dx dy dy x dx
2x · + 2y · = 0 ⇐⇒ =−
dt dt dt y dt
dx
Karena x semakin kecil, maka laju x terhadap t bernilai negatif sehingga = −0, 1 m/s.
√ √ dt
Selanjutnya, ketika x = 2 maka y = 32 − 22 = 5 sehingga didapat
dy 2 1
= − √ (−0.1) = √ m/s
dt 5 5 5
Halaman 10
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
36. Sebuah bola besi berjari-jari 5 cm dilapisi es dengan ketebalan seragam. Jika es tersebut
mencair dengan laju 10 cm3 per menit, tentukan seberapa cepat ketebalan es berkurang
ketika ketebalannya 1 cm. Tentukan juga seberapa cepat luas permukaan bagian luar es
berkurang.
dx
Solusi. Misalkan ketebalannya adalah x cm, sehingga akan dicari saat x = 1. Volume
dt
4 4
bola besi adalah π · 53 , maka volume bola yang dilapisi es adalah π(5 + x)3 . Sehingga
3 3
volume es yaitu
dx 5 dL 5 5
Substitusi x = 1 dan =− sehingga diperoleh =− ·6 = − , maka laju
dt 72π dt 72π 12π
5
berkurangnya luas permukaan bola es adalah − cm2 per menit.
12π
Halaman 11
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
37. Sebuah drone terbang dengan ketinggian konstan 7 m dan bergerak sepanjang jalan
yang lurus dengan laju konstan 1 m/s. Sebuah mobil bergerak dari arah berlawanan
(mendekati drone). Pada suatu saat, jarak antar mobil dengan drone adalah 25m. Jika
pada saat tersebut, jarak antara mobil dengan drone berkurang dengan laju 15 m/s,
tentukan kecepatan mobil pada saat itu.
Solusi.
Misalkan titik pada gambar 2 adalah titik acuan sehingga jarak antara mobil dan drone
dapat dituliskan sebagai x = xM − xD dengan xM dan xD masing-masing adalah jarak
mobil dan drone menurut titik acuan. Dengan menurunkan persamaan diatas terhadap t
diperoleh,
dx xM xD
= − =v−1
dt dt dt
Sadari bahwa sistem drone-mobil membentuk segitiga siku-siku seperti pada gambar 1
sehingga berlaku s2 = 72 + x2 . Turunkan persamaan tersebut terhadap t sehingga dipe-
roleh,
ds dx dx s ds
2s = 2x ⇐⇒ =
dt dt dt x dt
ds
Karena s semakin kecil, maka bernilai negatif. Selanjutnya, Ketika s = 25 maka
√ dt
y = 252 − 72 = 24 sehingga dengan substitusi ke persamaan sebelumnya didapat
25
v−1= (−15) ⇐⇒ v = −14, 625 m/s
24
Halaman 12
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
√
38. Suatu partikel bergerak sepanjang grafik y = x pada kuadran pertama sedemikian
hingga jaraknya ke sumbu-y bertambah sebesar 3 satuan per detik. Misalkan θ adalah
sudut yang dibentuk oleh sumbu-x positif dan ruas garis yang menghubungkan titik (0, 0)
dθ
dengan partikel tersebut. Hitung ketika jarak partikel tersebut dengan sumbu-x adalah
dt
2 satuan
Solusi. Sadari bahwa x = y 2 dan laju perubahan jaraknya ke sumbu-y adalah
dx d dy dy dy 3
= (y 2 ) = 2y · −→ 3 = 2y · −→ =
dt dt dt dt dt 2y
y y 1
Ingat bahwa tan(θ) = −→ tan(θ) = 2 = . Maka, dengan menurunkan bentuk
x y y
tersebut terhadap t diperoleh
d d 1
(tan θ) =
dt dt y
dθ 1 dy
sec2 θ · =− 2 ·
dt y dt
dθ 1 3 3
=− 2 2 · =− 3 2
dt y sec θ 2y 2y sec θ
Pada saat jarak partikel ke sumbu-x sama dengan 2 satuan, haruslah y = 2, sehingga
akan diperoleh bahwa
1 1
tan(θ) = =
y 2
sin θ 1 sin2 θ 1 4
= −→ 2
= −→ 4 sin2 θ = cos2 θ −→ 4(1 − cos2 θ) = cos2 θ −→ cos2 θ =
cos θ 2 cos θ 4 5
5
−→ sec2 θ =
4
dθ
Jadi, akan diperoleh bahwa pada saat y = 2 akan sama dengan
dt
dθ 3 3
=− = −
dt 5 20
2 · 23 ·
4
Halaman 13
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
39. Sebuah tangki berbentuk kerucut terpancung mempunyai ketinggian 2 meter, jari-jari
bagian bawah 0.5 meter, dan jari-jari bagian atas 1 meter. Ke dalam tangki dialirkan
air dengan laju 0.5 liter per menit. Hitung laju perubahan tinggi permukaan air ketika
tingginya 1 meter.
Solusi. Perhatikan gambar berikut
Halaman 14
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
(a) y = x4 − 3x2 + 1
√
(b) y = 3 2x
(c) y = tan(2x) + sin x
x
(d) y = p
(2x − 1)3
Solusi.
dy
(a) = 4x3 − 6x −→ dy = (4x3 − 6x)dx
dx
dy 1 −2/3 1 −2/3
(b) = (2x) −→ dy = (2x) dx
dx 3 3
dy
(c) = 2 sec2 2x + cos x −→ dy = (2 sec2 2x + cos x) dx
dx
d −3/2 −3/2 3
(d) x · (2x − 1) = (2x − 1) +x· − (2x − 1)−5/2 −→
dx 2
−3/2 3 −5/2
dy = (2x − 1) +x − (2x − 1) dx
2
41. Hitunglah ∆y dan dy jika
(a) y = x3 + 2x; x = 1; dx = 0, 1
1
(b) y = ; x = −2, dx = 0, 2
x
π
(c) y = sin(2x); x = , dx = −0, 1
4
(gunakan kalkulator untuk menghitung ∆y)
• ∆y = f (x + ∆x) − f (x)
• dy = f ′ (x)dx
• ∆x = dx
Halaman 15
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
42. Tentukan hampiran linear dari fungsi berikut di titik yang diberikan.
(a) f (x) = x2 − x, di a = −1
√
(b) g(x) = x + 3, di a = 1
π
(c) h(x) = sin(x) + cos(x), di a =
3
Solusi. Persamaan hampiran linear yaitu persamaan garis singgung, yaitu
Halaman 16
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
43. Gunakan diferensial atau hampiran linear untuk menaksir nilai-nilai berikut.
√
(a) 63
√
(b) 3 27.9
(c) tan(−0.05)
(d) (0.998)20
(e) sin(0.02) + cos(0.01)
Solusi. Akan digunakan hampiran linear untuk mendapatkan nilai taksirannya.
√
(a) Misalkan f (x) = √ x, dan akan dicari persamaan garis singgung f (x) di x = 64
dengan f (64) = 64 = 8 untuk mendapatkan nilai yang terdekat dengan f (63).
1
Dipunyai f ′ (x) = √ . Sehingga persamaan garis singgungnya adalah
2 x
1
y − f (64) = f ′ (64)(x − 64) =⇒ y = x + 4.
16
Substitusi x = 63, maka diperoleh
63 127
f (63) ≈ +4= .
16 16
√
(b) Misalkan f (x) = 3 x. Akan dicari garis singgung f (x) di x = 27. Sehingga f ′ (x) =
1
√
3
.Maka hampiran linearnya yaitu
3 x2
1
y − f (27) = f ′ (27)(x − 27) =⇒ y = x + 2.
27
Sehingga didapat
27.9
f (27.9) = + 2 = 3.03 .
27
(c) Misalkan f (x) = tan(x), maka f ′ (x) = sec2 (x). Akan dicari persamaan garis sing-
gung f (x) di x = 0 agar dekat dengan f (−0.05). Sehingga persamaan garis singgu-
ngya adalah
y − f (0) = f ′ (0)(x − 0) =⇒ y = x.
Substitusi x = −0.05 didapat f (−0.05) ≈ −0.05 .
(d) Misalkan f (x) = x20 , maka akan dicari persamaan garis singgung f (x) di x = 1 yang
dekat dengan x = 0.998. Karena f ′ (x) = 20x19 , maka persamaan garis singgungnya
yaitu
y − f (1) = f ′ (1)(x − 1) =⇒ y = 20x − 19.
Substitusi dengan x = 0.998 didapat f (0.998) ≈ 0.96 .
(e) Misalkan f (x) = sin(2x) + cos(x), maka f ′ (x) = 2 cos(2x) − sin(x), sehingga persa-
maan garis singgung f (x) di x = 0 adalah
y − f (0) = f ′ (0)(x − 0) =⇒ y = 2x + 1.
Halaman 17
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
44. Hasil pengukuran panjang rusuk suatu kubus adalah 10 ± 0.1 cm. Hitunglah luas permu-
kaan dan volume kubus serta estimasi galat mutlak dan galat relatif dalam pengukuran
tersebut.
Solusi.
Misalkan s, ∆s, V, dan L berturut-turut adalah panjang rusuk kubus, galat rusuk, volu-
me kubus, dan luas permukaan kubus. Berdasarkan soal diketahui bahwa s = 10 dan
∆s = 0.1. Ingat bahwa V = s3 sehingga V = 103 = 1000 cm3 . Untuk galat volume,
turunkan V terhadap s sehingga kita punya,
dV
= 3s2 ⇐⇒ dV = 3s2 ds
ds
Karena s variabel bebas maka ds = ∆s sehingga diperoleh
Selanjutnya ingat bahwa L = 6s2 sehingga didapat L = 600 cm2 . Untuk galat luas
permukaan, turunkan L terhadap s sehingga kita punya
dL
= 12s ⇐⇒ dL = 12s ds
ds
Dengan alasan yang sama seperti diatas kita punya ds = ∆s sehingga diperoleh
Halaman 18
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
dengan L adalah panjang pendulum dan g adalah percepatan gravitasi. Jika panjang
pendulum berkurang sebesar 0.5%, taksir persentase perubahan perioda pendulum.
Solusi.
Dengan menurunkan T terhadap L diperoleh,
r
L
d(2π )
dT g
=
dL dL
π
=√
gL
π
⇔ dT = √ dL
gL
Bagi kedua ruas dengan T sehingga
dT π dL
=√
T gL T
π dL
=√ r
gL L
2π
g
dL
=
2L
dL
Sehingga saat = 0.5% didapat
L
dT 0.5%
= = 0.25%
T 2
Halaman 19
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
Solusi.
47. Misalkan f adalah fungsi yang mempunyai turunan di setiap bilangan real. Tunjukkan
bahwa jika f adalah fungsi ganjil, maka f ′ adalah fungsi genap.
Solusi.
Misalkan f (x) = g(x) untuk x ≥ 0 dan f (x) = −g(−x) untuk x < 0. Agar f memiliki
turunan di setiap bilangan real, maka turunan nya harus kontinu sehingga turunan dari
kiri di titik 0 harus sama dengan turunan dari kanan nya, maka
Sehingga haruslah f ′ (x) = g ′ (x) = g ′ (−x) yang mana merupakan fungsi genap.
48. Diketahui fungsi f terdiferensial di sekitar x = 8 dengan f (8) = 1 dan f ′ (8) = 3. Jika
g(x) = f (2x2 ) dan h(x) = (f (3x + 2))3 , tentukan g ′ (2) dan h′ (2).
Solusi.
Dengan aturan rantai kita punya,
df (2x2 ) d(2x2 )
g ′ (x) = · = f ′ (2x2 ) · 4x
d(2x2 ) dx
g ′ (2) = f ′ (8) · 8 = 24
Selanjutnya dengan cara yang sama, turunkan h(x) terhadap x sehingga didapat
Halaman 20
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
49. Misalkan f (x) = x2 + xg(x), f (1) = 5, dan g ′ (1) = −2. Taksir nilai f (1.02) dengan
menggunakan hampiran linear.
Solusi. Ide inti dari solusi ini adalah kita mencari persamaan garis yang menyinggung f
di x = 1 karena persamaan garis singgungnya memberikan aproksimasi yang cukup bagus
di sekitarnya.
Oleh karena itu kita harus mencari f ′ (1):
Sehingga diperoleh
f ′ (1) = 2 + (4 − 2) = 4.
y − 5 = 4(x − 1) −→ y = 4x + 1
d2 y
50. Misalkan y = C1 cos(3x)+C2 sin(3x) dengan C1 dan C2 adalah konstanta. Hitung 2 +9y
dx
Solusi. Dengan menggunakan aturan turunan akan didapat
dy
= −3C1 sin(3x) + 3C2 cos(3x)
dx
Lalu dengan menghitung turunan keduanya
d2 y d dy
2
= = −9C1 cos(3x) − 9C2 sin(3x)
dx dx dx
Sedangkan kita dapat memperoleh
d2 y
+ 9y = (−9C1 cos(3x) − 9C2 sin(3x)) + (9C1 cos(3x) + 9C2 sin(3x)) = 0
dx2
Halaman 21
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
51. Misalkan f (x) = ax3 + bx2 + cx = d dengan a, b, c, dan d adalah konstanta. Jika f (0) =
−7, f ′ (0) = 5, f ′′ (0) = −8, f ′′′ (0) = 18, tentukan nilai a, b, c, d.
Solusi.
Substitusikan x = 0 ke dalam f (x) sehingga didapat f (0) = d ⇔ d = −7 . Dengan
menurunkan f (x) terhadap x didapat
dx 3y 2 + 3 dy
Maka nilai dari adalah . Didapat nilai dari di setiap titik (a, b) adalah
dy 2x dx
2a dx 3b2 + 3
dan yaitu . Agar garis singgung di titik P sejajar dengan sumbu-y,
3b2 + 3 dy 2a
dx 3y 2 + 3
maka haruslah = 0, padahal = 0 tidak memiliki solusi real, sehingga grafik
dy 2x
tersebut tidak memiliki garis singgung yang sejajar dengan sumbu-y.
Halaman 22
Solusi Tutorial Matematika 1A Bab 2 Bagian 2 : Turunan
53. (a) Misalkan f (x) = x3 dan misalkan L(x) adalah hampiran linear terhadap fungsi f (x)
di a = 1. Manakah yang lebih besar di antara L(1, 01) dan f (1, 01)
√
(b) Misalkan g(x) = 3 x dan misalkan L(x) adalah hampiran linear terhadap fungsi g(x)
di a = 1. Manakah yang lebih besar di antara L(1, 01) dan g(1, 01)
Solusi. Ingat bahwa untuk suatu fungsi f (x), hampiranya adalah
(a) Untuk menghitung L(1, 01), kita gunakan x = 1 dan ∆x = 0, 01. Maka, akan
diperoleh
L(1, 01) = f (1) + f ′ (1) · 0, 01 = 1 + 3 · 12 · 0, 01 = 1, 03
Sedangkan,
f (1, 01) = (1, 01)3 = 1, 030301
Jadi, bisa disimpulkan bahwa f (1, 01) lebih besar
(b) Kita gunakan x = 1 dan ∆x = 0, 01 untuk menghitung L(1, 01). Dengan menggu-
1
nakan turunan akan diperoleh g ′ (x) = √
3
Akibatnya,
3 x2
1
L(1, 01) = g(1) + g ′ (1) · 0, 01 = 1 + √
3
· 0, 01 = 1, 003333
3 12
Di lain pihak, p
3
f (1, 01) = 1, 01 = 1, 003322
Jadi, kita simpulkan bahwa L(1, 01) lebih besar
Halaman 23