Anda di halaman 1dari 18

Elastisitas dan Hukum Hooke

1. Agung Jayadi (A1E015035)


2. Pensi Asmaleni(A1E015020)
Kelompok : 3. Nurul Auliya(A1E015003)
Bernoulli 4. Muhamad Tabrani(A1E015036)
5. Indah SriWahyuni(A1E015026)
PETA KONSEP
kompetensi dasar
1. Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
2. Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil dan makna
fisisnya

Indikator
1. Mengetahui aplikasi dari hokum hooke dalam kehidupan sehari-hari
2. Mengetahui sifat elastisitas bahan
3. Menganalisis hasil percobaan pada pegas/karet
4. Memahami persamaan pegas
Menurut Robert Hooke benda dibedakan
menjadi dua jenis yaitu benda yang bersifat
plastis dan benda yang bersifat elastis. Benda
plastis adalah benda yang akan mengalami
perubahan ketika dikenai gaya dan benda tersebut
tidak dapat kembali ke posisi semula setelah gaya
dihilangkan. Sementara benda elastis adalah
benda yang akan mengalami perubahan ketika
dikenai gaya dan benda dapat kembali ke
keadaan awal setelah gaya dihilangkan. Contoh
benda elastis disekitar kita ialah karet gelang,
ketapel, busur panah, peer, pegas.
A. Elastisitas
Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk
kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang
mengenai benda tersebut dihilangkan.
Benda yang dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut
benda elastis. Ketika Anda menarik pegas hingga
bertambah panjang, pegas akan segera kembali ke
ukuran semula setelah gaya tarik tersebut
dihilangkan. Sebaliknya, benda yang tidak dapat
kembali ke bentuk semula setelah gaya yang
mengenainya dihilangkan disebut benda plastis.
Contoh benda plastis antara lain plastisin, lumpur,
dan tanah liat
a. Tegangan ()
Tegangan adalah besamya gaya yang bekerja pada suatu benda pada luas
penampang tertentu. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.

=

W Ep

b. Regangan (e)
Regangan adalah perubahan relatif ukuran benda yang mengalami tegangan.
Regangan dihitung dengan cara membanding- kan pertambahan panjang suatu benda
terhadap panjang awalnya. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

=
0
c. Modulus Elastisits (Modulus Young)

Modulus Young adalah besamya gaya yang bekerja pada luas penampang
tertentu untuk meregangkan benda. Dengan kata lain, mddulus Young
merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada benda. Nilai
modulus Young menunjukkan tingkat elastisitas suatu benda. Semakin besar
nilai modulus Young, semakin besar pula tegangan yang diperlukan untuk
meregangkan benda.

F/ A Fl0
Y
e l / l0 Al
Contoh soal
1. Seutas kawat logam berdiameter 1,4 mm dan panjang 60 cm digantungi beban bermassa 100 gram.
Kawat tersebut bertambah panjang 0,3 mm. Apabiia percepatan gravitasi bumi sebesar 9,8m/s2
,hitunglah:
a.tegangan,
b.regangan,dan
c. modulus Young bahan.

Penyelesaian:

Diket : Ditanyakan :
d = 1,4 mm a.
r = 0,7 mm = 7 x 10-4m b.e
m = 100 g = 0,1 kg c. Y
g = 9,8 m/s2
0 = 60 cm = 0,6 m
= 0,3 mm = 3 x 10-4 mm
Jawab.
F mg 0,1kg 9,8ms 2
A.
22
7 x10 m
2
A mr 14 2

7
6, 36 x105 N / m 2

4
l 3x10 m 4
B.
e 5x10
l0 0,6m

6,36 x10 5
C.
Y 4
1, 272 x10 N / m
9 2

e 5 x10
B. Tetapan Gaya pada Benda Elastis
Dari pembahasan sebelumnya diketahui bahwa modulus Young
dirumuskan sebagai berikut
0
=

Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas sebesar F =-k
x atau F = -k Dengan demikian, konstanta gaya pada benda elastis
dapat dirumuskan sebagai berikut

=
0
C. Batas Elastisitas

Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar


gaya tertentu. Apabila gaya yang diberikan lebih kecil daripada batas
elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut
dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk
sem,ula. Benda secara permanen berubah bentuk
B. Hukum Hooke
Pada tahun 1678, Robert Hooke menyatakan apabila pegas ditarik dengan suatu
gaya tanpa melampaui batas elastisitasnya, pada pegas akan bekerja gaya pemulih yang
sebanding dengan simpangan benda dari titik seimbangnya tetapi arahnya berlawanan
dengan arah gerak benda. Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hooke. Menurut Hooke
pegas akan mengalami perubahan panjang sebanding dengan gaya yang diberikan pada
pegas tersebut.
Rumus Hukum Hooke dapat dituliskan :
=
F = gaya (N),
k = konstanta pegas (N/m),
x = Perubahan panjang pegas (m).

Tanda negatif menunjukkan gaya pegas berlawanan arah dengan gaya luar yang diberikan
pada pegas.
B. Rangkaian Pegas

1) Susunan Seri
Saat pegas dirangkai seri, gaya tarik yang
dialami tiap pegas sama besarnya dan gaya tarik
ini = gaya tarik yang dialami pegas pengganti ( F1
= F2 = ....Fn). Pertambahan panjang pegas
pengganti seri = total pertambahan panjang tiap
tiap pegas
( = x1 + x2 + ..... xn) maka nilai konstanta
pengganti = total dari kebalikan tiap tiap tetapan
pegas
( 1/ks = 1/k1 + 1/k2 + ....1/kn ).
2) Susunan Paralel

Saat pegas dirangkai paralel, gaya


tarik pada pegas pengganti F = total
gaya tarik pada tiap pegas ( F = F1 + F2
+ ....F ). Pertambahan panjang tiap
pegas sama besarnya ( xtotal = x1 + x2 +
..... xn ) maka nilai konstanta pengganti
= total dari tetapan tiap tiap pegas (kp
= k1 + k2 + .... kn).
Aplikasi Hukum Hooke
Setelah memahami teori hukum Hooke sekarang dapatkah kamu menyebutkan
contoh aplikasi dari hukum Hooke ?, berikut aplikasi hukum Hooke yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari.

1. Neraca
Neraca yang dalam bahasa sehari hari disebut timbangan .
Neraca terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah neraca pegas yang
memanfaatkan teori hukum Hooke dalam aplikasinya. Neraca pegas
digunakan untuk mengetahui massa tubuh seseorang
Dinamometer
Dinamometer merupakan alat ukur gaya. Di dalam dinamometer
terdapat pegas. Pegas akan bertambaha panjang ketika dinamometer
diberi gaya. Hal ini sesuai dengan
TeorihukumHooke.
.
2. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat ukur gaya. Di
dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas akan
bertambaha panjang ketika dinamometer diberi gaya. Hal
ini sesuai dengan TeorihukumHooke.

3. Ketapel
Ketapel biasa digunakan anak anak untuk
membidik buah ataupun burung yang ada di atas. Cara
penggunaan ketapel ialah batu yang akan digunakan
untuk membidik diletakkan di ujung karet kemudian karet
ditarik sehingga keret bertambah panjang. Setelah gaya
tarik dihilangkan batu akan terlempar dan ketapel aka
kembali pada panjang awal. Hal ini sesuai dengan konsep
hukum Hooke.
C. Kasurpegas.

Ketika tiduran di atas kasur pegas ada gaya


berat yang diberikan ubuh pada kasur. Akibat
gaya berat tersebut pegas pada kasur akan
termampatkan. Karena ada gaya emulih pada
pegas maka pegas akan meregang kembali.
Karena ada gesek anara pegas dan bagian dalam
kasur maka peas akan berhenti bergerak. Sebagai
akibat dari gaya yang diberikan pegas kita akan
merasa empuk saat tiduran di atas kasur pegas.
Latihan

1. Sebuah pegas memiliki panjang 50 cm saat digantung vertikal. Pada


saat diberi beban seberat 30 N, pegas bertambah panjang menjadi 55
cm. Berapakah konstanta pegas dan panjang pegas ketika ditarik
gaya sebesar 45 N?
2. Seutas kawat sepanjang 1 meter ditarik dengan gaya 4 N. Luas
penampang kawat tersebut 2 mm2 dan modulus elastisitasnya 101
N/m2. Hitung pertambahan panjang kawat akibat gaya yang
diberikan!
3. Kawat A dan B terbuat dari bahan yang sama. Kawat A memiliki
diameter tiga kali diameter kawat B dan memiliki panjang dua kali
panjang B. Berapakah perbandingan antara tetapan gaya kawat A dan
B?

Anda mungkin juga menyukai