Anda di halaman 1dari 27

MASSA ATOM RELATIF (Ar)

Perbandingan massa atom antar unsur

Karena 1/12 massa 1 atom C-12 = 1 sma, maka


MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan
dari massa atom unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
KONSEP MOL
Mol menyatakan satuan jumlah zat Massa (m)

Jumlah
JUMLAH Molaritas
Partikel
MOL (M)
(X)

Volume
Gas (V)
HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL

Jumlah partikel = n x L

1 mol = 6,02 x 1023 partikel = L (bilangan Avogadro)

Artinya : Dalam 1 mol zat, terdapat 6,02 x 1023 partikel

Partikel: Atom, molekul, ion


1 mol Cu = 6,02 x 1023 atom Cu
1 mol H2O = 6,02 x 1023 molekul H2O
1 mol Cl- = 6,02 x 1023 ion Cl-
Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH
?

Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L
= 0.5 x 6.023 x 1023
= 3.01 x 1023 molekul.
HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA

Meski jumlah molnya sama, tetapi massanya tentu berbeda, tergantung pada
jenisnya.

Massa Molar (mm) = Massa yang dimiliki oleh 1 mol zat

Untuk partikel berupa atom :

Untuk partikel berupa senyawa/ molekul :


m = n x mm

Maka :
m = n x Ar atau m = n x Mr

Keterangan:
m = massa (gram)
n = jumlah mol (mol)
mm = massa molar = Ar atau Mr (gram/mol)
HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME GAS

Volume tiap mol gas disebut Volume molar (Vm)


Besar Vm tergantung pada suhu dan tekanan

V = n x Vm

Keterangan :
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol (mol)
Vm = volume molar (liter/mol)
1.Keadaan STP (Standard Temperature and Pressure)
Suhu : 0o C Tekanan : 1 atm
Pada keadaan STP, Vm sebesar 22,4 liter/mol

1.Keadaan RTP (Room Temperature and Pressure)


Suhu : 25o C Tekanan : 1 atm
Pada keadaan RTP, Vm sebesar 24 liter/mol
1.Keadaan tertentu dengan P dan T diluar keadaan STP dan RTP,
volume gas ditentukan dengan persamaan :

PV = nRT

Keterangan :
V = volume gas (liter)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L.atm/mol.K
T = suhu mutlak gas (K = 273 + suhu celcius)
P = tekanan gas (atm)
1.Keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain. Pada P dan T yang
sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.

V1 n1

V2 n2

Keterangan :
V1 = volume gas 1 (liter)
n1 = jumlah mol gas 1 (mol)
V2 = volume gas 2 (liter)
n2 = jumlah mol gas 2 (mol)
KONSENTRASI LARUTAN

Kepekatan,yaitu jumlah relatif antara pelaut dan zat terlarut

Larutan yang mengandung sedikit zat terlarut disebut larutan encer

Larutan yang mengandung banyak zat terlarut disebut larutan pekat

Kemolaran (M) Persen Massa

Fraksi Mol (X)

Kemolalan (m) Persen Volume


KEMOLARAN (M)

Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan

Keterangan :
M = molaritas (mol/L)
n = jumlah mol (mol)
V = volume larutan (L)
Mr = Massa molekul relatif (gram/mol)
KEMOLALAN (m)

Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan

Keterangan :
m = molalitas (mol/kg)
n = jumlah mol (mol)
p = massa pelarut (kg)
FRAKSI MOL (X)

Perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan

Xp Xt
Xp + Xt = 1

Keterangan :
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
np = mol pelarut
nt = mol zat terlarut
1.Keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain. Pada P dan T yang
sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.

V1 n1

V2 n2

Keterangan :
V1 = volume gas 1 (liter)
n1 = jumlah mol gas 1 (mol)
V2 = volume gas 2 (liter)
n2 = jumlah mol gas 2 (mol)
PERSEN MASSA

PERSEN VOLUME
Stoikiometri
Senyawa

Kadar unsur dalam Rumus Empiris dan


Stoikiometri
senyawa Rumus Molekul
Reaksi

Stoikiometri
Koefisien sebagai
Reaksi
Dasar Reaksi
Sederhana

Pereaksi Rumus Kimia


Pembatas Hidrat
KADAR UNSUR DALAM SENYAWA

Untuk menghitung perbandingan massa unsur- unsur dalam suatu senyawa


digunakan :

Dimana :
x = jumlah atom unsur X dalma 1 molekul senyawa
= indeks dari unsur X dalam rumus kimia senyawa
KOEFISIEN REAKSI

Perbandingan jumlah mol dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi


Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g) → NO (g) + S (s) + H2O (l)
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah
dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e
sehingga:
a HNO3 + b H2S → c NO + d S + e H2O
Berdasarkan reaksi di atas maka

2 HNO3 + 3 H2S 2 NO + 3 S + 4 H2O


Setarakan reaksi berikut:
PbO2 + Pb + H2SO4  PbSO4 + H2O
BF3 + H2O  B2O3 + HF
KClO3  KCl + O2
CH3COOH + O2  CO2 + H2O
K2O2 + H2O  KOH + O2
PCl5 + AsF3  PF5 + AsCl3
NH3 + O2  NO + H2O
HSbCl4 + H2S  Sb2S3 + HCl
(NH4)2Cr2O7  N2 + Cr2O3 + H2O
NaBH4 + H2O  NaBO2 + H2
PEREAKSI PEMBATAS
Pereaksi yang habis terlebih dahulu
Cara menentukan:

Menentukan jumlah mol zat- zat yang diketahui

Menentukan jumlah mol setiap zat dibagi dengan koefisien


reaksinya masing- masing

Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang hasilnya paling kecil


Reaktan Pembatas (Limiting Reactants)
Reaktan pembatas: reaktan yang habis bereaksi
dalam suatu reaksi kimia.
Reaktan pembatas menentukan jumlah produk
yang dihasilkan
Contoh:
Gas SO2 di atmosfer yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor diubah menjadi asam sulfat,
dengan reaksi:
2SO2 (g) + O2(g) + H2O(l)  2H2SO4(aq)
Berapa banyak asam sulfat yang terbentuk dari
5,0 mol SO2, 2,0 mol O2, dan air berlebih?
Jumlah 2 reaktan diberikan  masalah reaktan pembatas
Jumlah mol O2 yang dibutuhkan untuk konsumsi sempurna 5 mol
SO2 adalah:

O2 yang dibutuhkan > yang tersedia  O2 reaktan pembatas


Jumlah reaktan pembatas dijadikan basis untuk menghitung H2SO4 yang dihasilkan:

Untuk menghasilkan 4 mol H2SO4, 4 mol SO2 dikonsumsi. Tersisa 1 mol SO2  SO2 adalah
reaktan berlebih
SOAL, LAGI...!

Jika 100 gr alumunium dan 50 gr sulfur digabung dan


direaksikan, berapa alumunium sulfida yang terbentuk?
Air dapat terbentuk dari reaksi antara hidrogen dan
oksigen. Jika 10 gr H2 dan 50 gr O2 direaksikan: berapa air
terbentuk? Manakah reaktan yang bersisa?
Seandainya 123,5 gr tembaga ditempatkan di dalam
larutan yang mengandung AgNO3. Berapa perak murni yang
terbentuk?

Anda mungkin juga menyukai