Anda di halaman 1dari 30

FLUIDA DINAMIK

KELOMPOK 5
Anggota Kelompok :

1. Raudhatul Jannah
2. Nurazizah
3. Ruhul Qisti
4. Tengku Hastriad
5. Lucy Yulanda
Fluida Dinamik

Fluida dinamis adalah fluida (bisa


berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Memiliki kecepatan yang konstan
terhadap waktu), tidak mengalami
perubahan volume, tidak kental, tidak
turbulen (tidak mengalami putaran-
putaran).
Dinamika Fluida Ideal
Fluida ideal yaitu fluida yang tidak
kompresibel, berpindah tanpa mengalami
gesekan, dan aliranya stationer
Ciri-ciri Fluida Ideal

 Tidak termampatkan (tidak kompresibel), fluida tidak akan


mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika
memperoleh pengaruh tekanan.
 Tidak kental (non-viskos), fluida tidak akan mengalami
gesekan antara lapisan fluida satu dengan lapisan lainnya
maupun dengan dinding saluran akibat gejala viskositas.
 Aliran tidak bergantung waktu (steady / tunak), kecepatan
fluida pada setiap titik tertentu adalah konstan.
 Tidak bergolak (non-turbulen), aliran fluida memiliki garis
arus (streamline) sehingga tidak ada elemen fluida yang
memiliki kecepatan sudut tertentu; setiap partikel bergerak
secara stabil; aliran fluida tidak bergerak secara acak; tidak
ada perpotongan garis alir antar partikel fluida, yang dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
Jenis – jenis Aliran
Fluida Dinamik
 Aliran Laminer yaitu aliran berlapis. Kecepatan
partikel fluida disetiap titik pada garis arus searah
dengan garis singgung di titik itu.

 Aliran Turbulen terjadi ketika melebihinya kelajuan


suatu fluida tertentu. Ditandai dengan adanya aliran
berputar. Ada partikel-partikel yang memiliki arah
gerak berbeda bahkan berlawanan dengan arah
gerak keseluruhan.
Rumus Fluida Dinamik

Debit Aliran (Q)

Jumlah volume fluida yang mengalir Aliran fluida sering dinyatakan


persatuan waktu, atau: dalam debit aliran

Q = ∆V/ ∆t = Av∆t / ∆t = ∆A Q=V/t

Dimana : Dimana :
Q : Debit ariran (m³/s) Q : Debit aliran (m³/s)
A : Luas penampang (m²) V : Volume (m³)
V : Laju aliran fluida (m/s) t : waktu (s)
Persamaan Kontinuitas

Umumnya fluida yang Umumnya fluida yang


persamaan yang mengalir masuk ke mengalir masuk ke
menghubungkan dalam suatu volume dalam suatu volume
kecepatan fluida dari yang dilingkupi yang dilingkupi
satu tempat ke tempat permukaan di titik permukaan di titik
lain. tertentu akan ke luar tertentu akan ke luar di
di titik lain. titik.
Persamaan Kontinuitas

Pada gambar di samping, fluida mengalir dari kiri


ke kanan dengan:
A1​= luas penampang ujung pipa dengan diameter
besar (m2)
A2​= luas penampang ujung pipa dengan diameter
kecil (m2)
V1​= kecepatan aliran fluida pada bagian pipa
berdiameter besar (m/s2)
V2​= kecepatan aliran fluida pada bagian pipa
berdiameter kecil (m/s2)
L = jarak tempuh fluida (m)
t = waktu tempuh fluida (s)
Persamaan di samping adalah persamaan kontinuitas.
Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa
jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi :

Dengan :
A1= luas penampang 1 (m2)
A2= luas penampang 2 (m2)
v1 = kecepatan aliran pada penampang 1 (m/s)
v2 = kecepatan aliran pada penampang 2 (m/s)

Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas


penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik
sepanjang tabung aliran adalah konstan. Persamaan di
atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang
ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika
melewati pipa sempit.
Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli berhubungan dengan tekanan, kecepatan, dan
ketinggian dari dua titik point (titik 1 dan titik 2) aliran fluida yang
bermassa jenis . Persamaan ini berasal dari keseimbangan energi
mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan tekanan.
Tekanan + E +E = konstan
kinetik potensial
Dimana :

P = tekanan (Pascal)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
v = kecepatan fluida (m/s)
g = percepatan gravitasi (g = 9,8 m/s 2)
h = ketinggian (m)
Dalam bentuk lain, persamaan Bernoulli diatas dapat dituliskan
menjadi:
Angka 1 dan angka 2 menunjukkan titik atau lokasi tempat fluida tersebut
diamati. Misalnya seperti pada gambar di bawah ini : titik 1 memiliki
diameter yang lebih besar dibanding titik 2. Hukum Bernoulli dapat
menyelesaikan untuk setiap dua titik lokasi pada aliran fluida.
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
A. Aplikasi Persamaan Kontinuitas
1. Selang Penyemperotan
Ujung slang ditekan yang berarti memperkecil penampang agar diperoleh laju aliran yang lebih besar.
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
2. Penyempitan Pembuluh Darah
Pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah pada pembuluh yang menyempit
akan lebih besar daripada laju aliran pada pembuluh normal.
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
B. Aplikasi Persamaan Bernoulli
1. Teorema Torricelli
Merupakan fenomena yang terjadi pada air kemudian menyembur keluar dari lubang pada sebuah tangki air.
Pada teorema ini, dinyatakan bahwa besarnya energi kinetik yang dimiliki air pada saat menyembur sama
dengan energi potensialnya. Oleh karena itu, air yang menyembur dari lubang memiliki kecepatan yang sama
dengan air yang jatuh dari batas ketinggian air dengan lubang.
Kecepatan semburan akan semakin besar, jika perbedaan ketinggian lubang dengan batas ketinggian air
semakin besar.

 
x=2

Keterangan :.
h1 = perbedaan ketinggian permukaan fluida dengan lubang.
h2 = perbedaan ketinggian lubang dengan dasar tangki air atau dasar fluida.
x = jarak maksimal fluida menyembur.
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
2. Gaya Angkat Pesawat

Besi kok BISA


terbang??
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
2. Gaya Angkat Pesawat

Gaya
Gaya Jika gaya angkat pesawat lebih besar dibandingkan dengan gaya berat, maka
angkat
angkat pesawat akan tinggal landas. Jika sebaliknya, maka pesawat akan landing
atau mendarat.
Pada saat pesawat mengudara terdapat aliran fluida/udara yang melewati
pesawat. Kecepatan udara di atas sayap akan lebih besar jika dibandingkan
Gaya
Gaya Gaya yang Gaya
Gaya dengan kecepatan udara yang berada di bagian bawah sayap sebuah
gesek
gesek
udara bekerja pada mesin ke
mesin ke pesawat.
udara ke
ke pesawat depan
belakang pesawat depan
belakang
Perbedaan kecepatan udara tersebut menyebabkan pada bagian bawah dan
atas pesawat memiliki tekanan yang berbeda pula. Pesawat dapat terbang di
udara karena tekanan yang ada di bawah sayap pesawat lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di atas sayap pesawat.
Gaya
Gaya
berat
Sehingga hal tersebut dinamakan dengan gaya angkat pesawat.
berat
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
2. Gaya Angkat Pesawat

v1 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)


v2 = kecepatan udara di bawah sayap (m/s)
A = luas penampang sayap (m2)
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
F1 – F2 = gaya angkat pesawat (N)
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
3. Pipa Venturimeter
Venturimeter dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau
minyak yang mengalir melalui pipa.

a. Venturimeter tanpa manometer

v11 : Kecepatan aliran pada permukaan 1  (m/s)


v22 : Kecepatan aliran pada permukaan 2  (m/s)
h : Beda ketinggian permukaan  fluida pd manometer  (m)
g : Kecepatan gravitasi  (m/s22)

  v11 =   v22 =
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
3. Pipa Venturimeter

b. venturimeter yang dipasangi manometer

v11 : Kecepatan aliran pada permukaan 1 (m/s)


v22 : Kecepatan aliran pada permukaan 2 (m/s)
A11 : Luas penampang 1 (m22)
A22 : Luas penampang 2 (m22)
h : Beda ketinggian permukaan  fluida pd manometer  (m)
ρ : Massa jenis fluida pada venturimeter  (kg/m33)
    ρ’ : Massa jenis fluida pada manometer  (kg/m33)
v11 =A22 v22 =A11 g : Kecepatan gravitasi (m/s22)
Aplikasi Persamaan Bernoulli dan Persamaan
Kontinuitas
4. Tabung Pitot
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kelajuan fluida, berupa gas yang berada dalam pipa.
Hukum Stokes
Hukum stokes yaitu sebuah bentuk dari hukum yang akan
melakukan penjelasan terhadap sebuah benda maupun partikel
yang akan mngendap maupun melakukan pelajuan ke dalam
sebuah bentuk dari fluida sehingga benda akan dapat
melakukan perlawanan sehingga akan menjadi sebuah gaya
hambat yang ada.kemudian besar dari gaya hambat itu sendiri
yang dimana akan dialami oleh partikel benda akan terbentuk ke
dalam bola yang menjadi sebuah gaya gesek.
Rumus hukum stokes
Fs = 6 π η r v
keterangan:
Fs adalah gaya hambatan (N)
η adalah koefisien viskositas (kg m-1 s-1)
r adalah jari jari bola (m)
π adalah 22/7
v adalah laju relatif benda pada fluida.
Contoh Soal
1. Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 1 m 3 tiap sekonnya, dan digunakan untuk
mengisi bendungan berukuran ( 100 x 100 x 10 ) m. Hitung waktu yang dibutuhkan
untuk mengisi bendungan sampai penuh !
Penyelesaian :
Diketahui : Ditanya : t ?
Q=1m 3

V = ( 100 x 100 x 10 ) m = 100.000 m3

Jawab :
Q =V/t
t =V/Q
= 100.000 m3 / 1 m3/ s
= 100.000 s
2. Sebuah pipa salah satu bagiannya berdiameter 20 cm dan bagian lainnya berdiameter
10 cm. Jika laju aliran air di bagian pipa berdiameter besar adalah 30 cm/s, maka laju
aliran air di bagian pipa berdiameter lebih kecil adalah
Penyelesaian :
Diketahui :
r1 = 10 cm, r2 = 5 cm
v1 = 30 cm/s Ditanya : v ?
2

  Luas penampang pipa :


A1 = = 3,14 x (10 cm)2 = 3,14 x 100 cm2 = 314 cm2
A2 = = 3,14 x (5 cm)2 = 3,14 x 25 cm2 = 78,5 cm2
Laju aliran air di pipa 2 :

314 cm2 x 30 cm/s = 78,5 cm2 x v2


9420 cm/s = 78,5 x v2
v2 = 9420 cm/s / 78,5
v2 = 120 cm/s
3. Air dialirkan melalui pipa seperti pada gambar
di samping. Pada titik 1 diketahui dari
pengukuran kecepatan air v1 = 3 m/s dan
tekanannya P1 = 12300 Pa. Pada titik 2, pipa
memiliki ketinggian 1,2 meter lebih tinggi dari titik
1 dan mengalir dengan kecepatan v2 = 0,75 m/s.
Dengan menggunakan hukum bernoulli tentukan
besar tekanan pada titik 2.

Pembahasan :
Diketahui :
v1 = 3 m/s
P1 = 12.300 Pa
h2 = 1,2 m
v2 = 0,75 m/s
Ditanya : tekanan pada
Rumus Persamaan titik 2Bernoulli:
(Hukum) ?
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0), sehingga:

Maka, besar P2 dapat dicari dengan :

P2 = (12.300Pa) + 1/2(103 Kg/m3)(32 - 0,752)(m/s)2 - (103 Kg/m3)(9,8 m/s2)(1,2 m)

P2 = 4.080 Pa

Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif, yaitu tekanan yang didapat dari
alat ukur karena kita mendapatkan nilai tekanan pada titik 1 dari alat ukur tekanan
(pressure gauge). Untuk mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal
menambahkannya dengan tekanan atmosfer (Patm = 1,01 x 10 5 Pa).
4.

mmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmm
mmmm
5. Sebuah bola logam berdiameter 200 mm jatuh ke dalam cairan gliserin yang memiliki koefisien viskositas
1,5 Pa.s sehingga memiliki kecepatan 0,2 m/s. Tentukan gaya gesekan Stokes antara bola dan gliserin.

Diketahui:
d = 200 mm = 0,2 m ⇒ R = 0,1 m
η = 1,25 Pa. s
v = 0,2 m/s
Ditanya:
Gaya gesekan Stokes....?

Penyelesaian:

⇔ Gaya gesekan Stokes F = 6πηRv


⇔                                          = 6 x 3,14 x 1,25 x 0,1 x 0,2
⇔                                          = 0,471 N
∴ Gaya gesekan Stokes sebesar 0,471 N
Sekian dari kelompok 5

“TERIMAKASIH“

Anda mungkin juga menyukai