Anda di halaman 1dari 3

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia

Generasi unggul menurut saya adalah generasi yang berakhlak mulia, memiliki motivasi
untuk maju, pantang menyerah, kompeten, mandiri, berwawasan global dan dapat memberikan
manfaat bagi orang lain.
Nama saya Syarifa Aminatuz Zuhro, dilahirkan 18 tahun lalu di Desa Kembangsri, salah
satu desa di Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Saya merupakan lulusan SMA Darul
Quran The Islamic Boarding School Kota Mojokerto tahun 2019. Saya memilih jurusan IPA dengan
peminatan kimia dan menyelesaikan masa SMA selama 3 tahun. Selama itu, tidak hanya pelajaran
umum yang saya dapatkan tetapi juga pelajaran agama. Keduanya saling berkaitan dan tak dapat
dipisahkan. Seorang ilmuwan Yahudi, Albert Einstein mengatakan “Ilmu tanpa agama buta dan
agama tanpa ilmu lumpuh”. Kalimat tersebut mengandung dua poin penting. Pertama tentang
pentingnya agama untuk melambari ilmu pengetahuan. Dan yang kedua tentang pentingnya ilmu
dalam pengamalan agama. Sehingga saya menyimpulkan bahwa saya berkewajiban untuk
mempelajari kedua ilmu tersebut.
Selama proses belajar di SMA saya melihat minat siswa dalam mata pelajaran kimia masih
minim yang dibuktikan dengan siswa yang memilih peminatan kimia hanya 30% dari seluruh siswa.
Hal tersebut mengakibatkan potensi yang dimiliki bangsa Indonesia tidak dimanfaatkan secara
optimal. Di sisi lain, ketergantungan bangsa Indonesia pada bahan baku impor yang menyebabkan
penggunaan produk dalam negeri sangat minim. Akibatnya, industri kimia tidak berkembang. Oleh
karena itu, saya tergerak dan termotivasi untuk berkontribusi dalam Prodi Kimia ini sebagai tenaga
pendidik (dosen) yang dapat memberikan dorongan kepada para siswa yang memiliki strengness
dalam bidang kimia agar dapat menggali dan mengembangkan kemampuannya. Juga sebagai ahli
kimia yang bergerak dalam bidang industri kimia dengan melakukan analisis dan eksperimen kimia
kualitatif maupun kuantitatif untuk menciptakan dan mengembangkan produk sehingga dapat
mendatangkan berbagai manfaat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Motivasi dari beberapa
guru di sekolah maupun pondok pesantren mendorong saya untuk maju dan menambah semangat
saya untuk meraih impian saya sebagai dosen dan ahli kimia.
Sebagai generasi unggul, saya memiliki berbagai prestasi dalam bidang akademik maupun
non akademik. Prestasi saya berawal dari peraih peringkat terbaik akademik dengan nilai stabil
setiap tahunnya. Hal ini saya dapatkan karena telah tertanam dalam diri saya bahwa “Barang siapa
mengetahui jauhnya perjalanan maka ia akan mempersiapkan dengan matang”. Dari kalimat itu,
saya benar-benar menyiapkan diri saya dengan belajar keras, cerdas, dan ikhlas. Karena saya
percaya bahwa tidak akan ada yang sia-sia selama keinginan untuk terus bangkit dan maju itu ada.
Prestasi selanjutnya ialah saya meraih juara I dalam lomba Musabaqah Tilawatil Quran
(MTQ) cabang Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) ke IV tahun 2016 tingkat Kota Mojokerto.
Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang saya raih di luar sekolah saat saya duduk di bangku
SMA. Tidak mudah meraih prestasi ini karena harus berkolaborasi dengan dua teman saya untuk
berkompetisi dengan tim lain dengan dasar kompak, saling percaya dan menyatukan visi misi demi
meraih tujuan bersama. Di samping itu, kami harus mengetahui kekuatan dan menghargai
kekurangan satu sama lain agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan kejuaraan tersebut, saya
dan tim diberikan amanah untuk maju mewakili Kota Mojokerto dalam lomba Musabaqah Tilawatil
Quran (MTQ) cabang Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) ke XXVII tingkat provinsi tahun 2017.
Pada tahun 2018 saya mengikuti Olimpiade Sains (OSN) bidang matematika tingkat Kota
Mojokerto dan alhamdulillah berhasil mendapatkan juara III. Saya bersaing dengan siswa SMA lain
se-Kota Mojokerto. Selanjutnya, saya mewakili Kota Mojokerto dalam lomba Olimpiade Sains
Nasional (OSN) bidang matematika tingkat provinsi yang dilaksanakan di Kota Batu. Pada tahun
ini, saya juga menjuarai Lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) 10 juz dengan predikat harapan
II putri dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran Siswa Nasional (MTQSN) IV yang diadakan di
Universitas Negeri Malang (UM).
Selain mengejar prestasi akademik, saya juga menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan
non akademik. Saya bergabung dalam kegiatan organisasi di sekolah maupun pondok untuk dapat
memberikan kebermanfaatan bagi sekitar dan tak kalah penting yaitu untuk mengasah dan
mengembangkan soft skill. Diantaranya pada tahun 2016, saya bergabung dalam Himpunan Pelajar
Santri Penghafal Alquran (IMPARTIAL) SMA Darul Quran. Impartial merupakan suatu organisasi
yang bekerja sama antara kegiatan sekolah dan pondok. Organisasi ini di bawah pimpinan Kepala
Sekolah dan Kepala Pondok. Pada saat itu, saya ditunjuk sebagai Wakil Bendahara, bahu-membahu
bersama pengurus lain untuk menyusun agenda satu tahun ke depan mulai dari kegiatan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB), Festival Rojabiyah, Peringatan Isra’ Mi’raj, Ziarah Wali, Study
Banding, dan Live In dengan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan seperti pengajuan proposal
kegiatan, pemilihan panitia dalam setiap kegiatan, pengumpulan dana, persiapan alat dan bahan
yang dibutuhkan, hingga pelaksanaan di lokasi kegiatan. Dengan adanya tanggung jawab,
komitmen, dan integrasi yang baik dalam menjalankan visi dan misi kegiatan yang telah dirancang
membuahkan hasil yang maksimal.
Pada tahun 2017, saya masih bergabung dalam Himpunan Pelajar Santri Penghafal Alquran
(IMPARTIAL) sebagai pengurus bidang Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT.
Dengan jumlah 200 pelajar santri, saya dan teman-teman bidang Pembinaan Keimanan dan
Ketaqwaan Kepada Allah SWT. berusaha untuk totalitas dan loyalitas dalam menjalankan tugas
mulai dari membangunkan pelajar santri di setiap kamar, mengarahkan pelajar santri untuk
melaksanakan sholat jamaah dan kegiatan tahfidzul quran dengan tepat waktu, memimpin
pembacaan dzikir, hingga mengawasi pelajar santri dalam setiap kegiatan rutin diantaranya
pembacaan diba’, istighotsah, tahlil, dan yasin.
Pada tahun 2019, saat pelaksanaan Wisuda Angkatan Pertama Darul Quran, saya menjadi
Wisudawan Terbaik Penghafal Alquran Pertama 30 juz. Perasaan haru, bahagia, dan syukur yang
tak terhingga kepada Allah SWT dalam melimpahkan karunia yang luar biasa kepada saya dan
keluarga saya. Saya sadar saya tidak akan mampu membalas budi kedua orang tua saya atas jasa-
jasanya selama ini kepada saya. Namun, pencapaian ini sebagai momen persembahan seorang anak
yang senantiasa ingin melihat kedua orang tuanya tersenyum bahagia.
Keinginan untuk belajar tidak berhenti sebatas di bangku SMA saja. Karena sebaik-baik
segala sesuatu adalah ilmu dan ilmu akan selalu bersama saya dimana saja saya berada. Kemauan,
usaha, dan doa adalah kuncinya. Pada April 2019 saya mengikuti tes UTBK pertama di Universitas
Trunojoyo Madura (UTM). Dengan berbekal usaha dan doa saya mengerjakan hingga tuntas.
Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan. Pada Mei 2019 saya mengikuti tes UTBK kedua di
Universitas Airlangga Surabaya. Dan Alhamdulillah ada peningkatan nilai dalam beberapa mata
pelajaran. Alhamdulillah saat ini saya diterima sebagai mahasiswa baru Program Studi Kimia
Universitas Jember dengan jalur SBMPTN. Oleh karena itu, besar harapan saya sebagai awardee
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi ini untuk membantu pembiayaan selama studi dan
memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan sumbangsih lebih untuk Negeri tercinta di
masa depan.
Saya memilih Universitas Negeri Jember dengan prodi Kimia karena tiga alasan utama.
Pertama, Universitas Negeri Jember telah mendapatkan akreditasi A dari BAN PT dan Program
Studi Kimia telah mendapatkan akreditasi B dari BAN PT. Kedua, dosen pengajarnya mempunyai
track record yang baik dalam berbagai penelitian dan memiliki mutu yang tinggi dalam pengajaran
yang disampaikan kepada mahasiswa. Ketiga, laboratorium kimia yang fokus terhadap satu bidang
kimia seperti kimia fisik dan kimia anorganik, kimia organik dan biokimia, kimia analitik,
laboratorium dasar kimia, dan laboratorium instrumentasi kimia. Dengan demikian, saya dapat
mengasah kemampuan saya dalam bidang penelitian. Berbekal kemampuan tersebut, saya ingin
menerapkannya pada siswa/i SMA, MA, maupun SMK bahwa mata pelajaran kimia bukanlah mata
pelajaran yang menekankan pada teori yang banyak sehingga menakutkan dan menyulitkan banyak
siswa tetapi mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang menyenangkan dan memberikan
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Juga sebagai ahli kimia yang bergerak untuk
menciptakan dan mengembangkan produk dalam negeri sehingga penggunaan produk lebih
meningkat hingga produk luar negeri yang digunakan bangsa Indonesia sangat minim. Harapan ke
depannnya agar Program Studi Kimia lebih maju dan mampu melahirkan Generasi Unggul
Kebanggaan Bangsa Indonesia di masa depan. Aamiiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Anda mungkin juga menyukai