Oleh
XI MIA 3
SMA N 7 YOGYAKARTA
2017-2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga modul ini dapat terselesaikan. Tujuan kami
mengerjakan tugas modul kimia ini adalah untuk menyelesaikan tugas kimia dan juga
memberi pengetahuan tambahan bagi pembaca mengenai Termokimia. Atas dukungan
moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan modul ini, maka kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ratnasari Kurniawati P, S.Si. selaku guru kimia yang telah memberikan bimbingan,
saran, serta ide dalam proses pengerjaan modul kimia ini.
2. Orang tua kami yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam proses
pengerjaan modul kimia ini dari awal hingga akhir.
3. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan modul ini bersama-sama
hingga terselesaikannya modul ini.
Kami menyadari bahwa modul kimia ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan agar di tugas selanjutnya,
kami dapat lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Peta Konsep...........................................................................................................................9
Termokimia..........................................................................................................................10
Latihan Soal .......................................................................................................................17
Pembahasan Soal...........................................................................................................................23
Daftar Pustaka .................................................................................................................39
3
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.4. Memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan penggunaannya
dalam persamaan termokimia
3.5. Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan, entalpi pembakaran,
dan lain-lain), hukum Hess dan konsep energi ikatan
4.4 Menggunakan persamaan termokimia untuk mengaitkan perubahan jumlah pereaksi
atau hasil reaksi dengan perubahan energi
4.5 Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri, entalpi pembentukan,
atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess
− energi ikatan
4.4.1 Menggunakan persamaan termokimia yang menyertakan perubahan energi.
4.4.2 Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima
kalor (endoterm) melalui percobaan.
4.5.1 Menjelaskan perubahan entalpi (∆H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap.
4.5.2 Menghitung harga ∆H reaksi melalui percobaan.
4.5.3 Mengkomunikasikan hasil percobaan dengan cara presentasi di depan siswa lain
4
Nilai Pendidikan Karakter
No Nilai Deskripsi
7. Mandiri Sikap dan perilaku oyang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
11. Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
5
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan pada
orang lain dan masyarkat yang membutuhkan bantuan.
18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan ( alam, sosial, dan budaya ),
Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Pendidikan
2. Mengemban perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal
dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa;
a. Energi
b. Entalpi (H) dan Perubahan
Entalpi (∆H)
c. Menentukan ∆H Reaksi
d. Kalor Pembakaran
Total 18 jam pelajaran 9 × pertemuan
6
ILUSTRASI TERMOKIMIA
Contoh aplikasi dari termokimia
a. Reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energiyang dibutuhkan atau
dikeluarkan untuk semua tugas yang kitalakukan.
b. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit
listrik.
c. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkankekuatan yang
menyebabkan mobil berjalan.
d. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan( komponen utama
dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak.
e. Melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan
menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi
Cara Kerja Termokimia Didalam Buli-buli
Prinsip kerja pada buli-buli (kantong air) ini sama halnya seperti prinsip kerja
termokimia pada termos tempat penyimpanan air panas. Buli-buli biasanya digunakan
untuk mengompres. Cairan yang dimasukan kedalam buli-buli ini biasanya H2O bersuhu
tinggi (panas) atau H2O bersuhu rendah (dingin).
Air yang dimasukan kedalam buli-buli biasanya bersuhu 36̊ C sampai 38̊ C jika
panas. Buli-buli ini biasanya dipergunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, gigi,
keram dan pegal dibagian otot kaki.
Secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli kedalam tubuh
sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah, sehingga akan terjadi
penurunan ketegangan otot. Kompres ini dilakukan dengan menggunakan buli-buli panas
yang dibungkus dengan kain, dengan suhu berkisar antara 36̊ C sampai 38̊ C yang
ditempelkan pada sisi kanan atau sisi kiri pada bagian tubuh yang dirasa sakit atau pegal
akibat ketegangan otot.
Air panas yang ada didalam buli-buli ini harus diganti secara berkala sekitar tiap 5
menit sekali. Supaya suhu buli-buli dapat bertahan (tetap). Hal seperti ini dapat kita sebut
dengan reaksi eksoterm, karena suhu di luar buli-buli serta merta mempengaruhi keadaan
suhu didalam buli-buli. Yang pada akhirnya mengakibatkan suhu buli-buli menurun,
karena suhu diluar buli-buli lebih rendah daripada suhu yang ada didalam buli-buli.
7
Jika anda seorang yang mengendarai mobil silakan buka jendela setelah anda
masuk mobil dan jangan terburu-buru menyalakan AC. Hal ini dilakukan agar udara yang
ada di dalam mobil bisa segera keluar dan tergantikan dengan udara yang lebih segar.
Ternyata udara yang ada di dalam mobil (saat diparkir) mengandung Benzene/Bensol.
Dari manakah Benzene ini berasal?
Menurut penelitian yang dilakukan oleh UC; dashboard mobil, sofa, air
freshener akan memancarkan Benzene, hal ini bisa disebabkan oleh suhu
ruangan yang meninggi.
a) Penerapan termokimia dalam kabin
Tingkat Benzene yang dapat diterima dalam ruangan adalah 50mg per sqft.
Sebuah mobil yg parkir di ruangan dengan jendela tertutup akan berisi 400-800mg dari
Benzene. Jika parkir di luar rumah di bawah sinar matahari pada suhu di atas 60̊ F, tingkat
Benzene berjalan sampai 2000-4000mg, 40kali dengan tingkat yang dapat diterima.
Orang-orang di dalam mobil pasti akan menyedot kelebihan jumlah toksin (racun).
b) Bahaya Benzene
Jika korban menghirup toksin ini pada high level benzene dapat mengakibatkan
kematian, sedangkan menghirup low level benzene dapat menyebabkan kantuk, pusing,
mempercepat denyut jantung, sakit kepala, tremors, kebingungan, dan ketidaksadaran.
Long term efeknya bisa menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan dapat
menyebabkan penurunan sel darah merah, yang mengarah ke anemia. Hal ini juga dapat
menyebabkan perdarahan yang berlebihan dan menurunkan sistem kekebalan,
meningkatkan kesempatan infeksi, menyebabkan leukemia dan lainnya yang terkait
dengan kanker darah dan pra-kanker dari darah.
Benzene adalah toksin yang menyerang hati, ginjal, paru-paru, jantung dan otak
dan dapat menyebabkan kerusakan kromosonal. Saat ini sedang diadakan penelitian
tentang pengaruh benzene terhadap tingkat kesuburan pria dan wanita.
Benzene adalah racun yang berbahaya karena tubuh kita kesulitan untuk
mengeluarkan jenis racun ini. Karena itu sangat disarankan agar anda membuka jendela
dan pintu untuk memberikan waktu pada udara yang ada di dalam agar keluar sebelum
Anda masuk
8
PETA KONSEP
TERMOKIMIA
Q = m . C . ∆T ∆H = ∆Hp-∆Hr
9
TERMOKIMIA
Entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Entalpi
(H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W).
H=E+W
dengan:
W=P×V
E = energi (joule)
V = volume (liter)
P = tekanan (atm)
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi
bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur
hanyalah perubahan energi (ΔE). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat
diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH).
ΔH = Hp – Hr
dengan:
ΔH = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
a. Bila H produk > H reaktan, maka ΔH bertanda positif, berarti terjadi penyerapan
kalor dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ΔH bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan
kalor dari sistem ke lingkungan.
Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan kalor (q) yang diserap
atau dilepas (James E. Brady, 1990).
a. Reaksi kimia yang membutuhkan atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm.
Contoh:
10
H2 → 2H ΔH = +a kJ
Contoh:
2H → H2 ΔH = –a kJ
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor, sedang reaksi
endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke
dalam air. CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq). Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah
kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi
berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl. NH4Cl(s) + Air
→ NH4Cl(aq) Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika
wadah reaksi kita raba, terasa dingin.
Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi lebih besar
dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin
contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor
dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya.
Air mendidih mengandung kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari
disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh
adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es,
akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Apa
yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda
11
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor terjadi
karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan
demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan
kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan
kalor dari benda yang satu ke benda lainnya.
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang
berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr.
Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar
dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka
pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+). Berikut diberikan diagram reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-) Reaksi
endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Contoh monoatomik : C(s), Fe(s), H+(aq), Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s), B(s),
Zn(s), P(s). Monoatomik termasuk golonga gas mulia dan logam lainnya.
Contoh poliatomik : O2(g), Cl2(g), P4(s), H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g).
Poliatomiktermasuk halogaen dan gas selain gas mulia.
Semua unsur-unsur yang sudah terdapat dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol.
Misal:
12
2. Perubahan entalpi penguraian (ΔHd)
Adalah ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar.
Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai entalpi pembentukan
standar. Pada reaksi penguraian reaktan berpindah ke kanan dan produk
berpindah ke kiri.
13
PERUBAHAN ENTALPI NETRALISASI
F. PENENTUAN ENTALPI REAKSI
Penentuan ini dilakukan dengan:
Menggunakan kalorimetri
Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan
Menggunakan data tabel entalpi pembentukan
4Menggunakan data energi ikatan
1. Penentuan dengan kalorimetri
Kalorimetri adalah cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter.
Kalorimeter adalah sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau
dibebaskan tetap berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita
dapat menentukan jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus:
14
“Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya
sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan senyawa itu menjadi
unsur-unsurnya”.
Contoh :
H2(g) + ½O2(g) H2O(l)
ΔH = -68,3 kkal/mol
H2O(l) H2(g) + ½ O2(g) ΔH =
68,3 kkal/mol
2. Hukum Hess
Hukum ini dikemukakan
oleh German Hess (1840), yang berbunyi :
“Bila suatu perubahan kimia dapat dibuat menjadi beberapa jalan/cara yang berbeda,
jumlah perubahan energi panas keselurahannya (total) adalah tetap, tidak bergantung
pada jalan/cara yang ditempuh”.
Menurut hukum Hess, suatu reaksi dapat terjadi melalui beberapa tahap reaksi,
dan bagaimanapun tahap atau jalan yang ditempuh tidak akan mempengaruhi entalpi
reaksi. Perubahan entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem.
Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan
penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap.
Dengan demikian hukum Hess dapat digunakan untuk menghitung ΔH reaksi
berdasarkan reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pengertian Reaksi Eksoterm dan endoterm
Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor, CaO(s) dimasukkan ke
dalam air. CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq) Reaksi di atas eksoterm, berarti
sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor
sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl. NH4Cl(s) +
Air → NH4Cl(aq) Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar,
sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin.
Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem setelah reaksi lebih besar
dibanding sebelum reaksi. Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin
15
contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor
dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya.
Air mendidih mengandung kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari
disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh
adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es,
akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Apa
yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor terjadi
karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan
demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan
kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan
kalor dari benda yang satu ke benda lainnya.
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang
berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr.
Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar
dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka
pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+). Berikut diberikan diagram reaksi eksoterm
dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-) Reaksi
endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
2. Persamaan Termokimia
Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa apabila suatu persamaan termokimia eksoterm
dibalik, maka persamaan reaksi itu berubah menjadi endoterm.
16
Latihan Soal
C. 285 kJ/mol
17
D. (2) dan (4) ternyata suhu larutan turun dari
E. (3) dan (4) 270 C menjadi 23,50C . bila kalor
(UN 2015) jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka
4. Beberapa proses/reaksi kimia ΔH pelarutan adalah...
yang terjadi di alam sebagai
berikut: A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
1. 6CO2 (g) + 6H2O (l) →
C6H12O6 (s) + 6O2 (g) C. 365,75 kj/mol
2. 4Fe (s) + 3O2 (g) + xH2O (l) → D. 1463 kj/mol
2Fe2O3.xH2O (s)
3. C6H12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 E. 1494,3 kj/mol
(g) + 6H2O (l)
7. Diketahui
4. H2O (l) → H2O (g)
5. C (s) + H2O (g) → CO (g) + H2 ΔHf0 CH4 = - 75 Kj/mol
(g)
ΔHf0 CO2 = - 393,5 Kj/mol
Pasangan persamaan reaksi yang ΔHf0 H2O = - 242 Kj/mol
merupakan proses eksoterm
adalah …. Reaksi pembakaran metana
A. (1) dan (2) adalah sbb:
B. (1) dan (3)
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4) Besar harga ΔH reaksi
E. (3) dan (4) pembakaran 1 mol gas metana
(UN 2014) adalah....
5. Perhatikan persamaan reaksi
A. – 802,5 Kj
termokimia di bawah ini!
B. – 702,5 Kj
1. ½ N2 (g) + ½ O2 (g) → NO
(g) ΔH = +kJ/mol C. – 602,5 Kj
2. NO2 (g) → ½ N2 (g) + O2 D. – 502,5 Kj
(g) ΔH = −kJ/mol
3. CO2 (g) → C (s) + O2 E. – 402,5 Kj
(g) ΔH = +kJ/mol 8. H2O(l) → H(g) + ½ O2(g)
4. C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + ; ΔH = + 68,3 kkal
3H2O ΔH = −kJ/mol H(g) + ½ O2(g) → H2O(g)
5. Na (s) + ½ Cl2 (g) → ; ΔH = - 57,8 kkal
NaCl ΔH = −kJ/mol H2O(l) → H2O(s)
; ΔH = - 1,4 kkal
Pasangan persamaan reaksi yang Perubahan entalpi dari es menjadi
merupakan ΔHfo, ΔHdo, dan ΔHco uap adalah ...
adalah …. A. -11,9 kkal
A. 3, 4, dan 5 B. +11,9 kkal
B. 2, 4, dan 5 C. -91,0 kkal
C. 1, 3, dan 5 D. +91,0 kkal
D. 1, 2, dan 4 E. +12,47 kkal
E. 1, 2, dan 3
(UAN 2005/2006)
(UN 2012)
18
(SBMPTN)
(UAN 2011/2012)
D. +1650 kJ/mol
E. -1650 kJ/mol
19
15. Perhatikan persamaan reaksi C. Reaksi yang membebaskan
kalor
termokimia berikut! D. Jumlah energi yang diterima
suatu zat
K(s) + 1/2 N2(g) + 3/2 O2(g) → E. Jumlah energi yang dimiliki
suatu zat
Yang dima
20
A. 4C2 H4 (g) 6C (s) + 8H2 (g) H–H = 460 kJ/mol
= -209 kj
Berapakah besarnya energi
B. 8C2 H4 (g) 4C (s) + 6H2 (g)
ikatan O – O !
= +309 kj
C. 4C2H4 (g) 8C (s) + 8H2 (g) A. 155 kJ/mol
= -209,2 kj B. 142 kJ/mol
D. 2C2 H4 (g) 3C (s) + 6H2 (g) C. 196 kJ/mol
= +508,9 kj D. 432 kJ/mol
E. 5C2 H4 (g) 6C (s) + 3H2 (g) E. 123 kJ/mol
= -355,6 kj
24. Diketahui persamaan reaksi :
21. Diketahui persamaan termokimia :
N2 (g) + 2H2 (g) + Cl2 (g) NH4Cl
2C2 H2 + 5O2 4CO2 + 2H2O (g)
= -2512 kj
Jika entalpi, N2 , H2 dan Cl2 lebih
Berapakah perubahan entalpi kecil daripada entalpi NH4Cl,
pada pembakaran sempurna 2,8 reaksi tersebut disebut reaksi . . .
liter C2H2 pada keadaan STP?
A. pembakaran
A. -157,2 kj/mol B. pembentukan
B. -165 kj/mol C. penguraian
C. +166 kj/mol D. eksoterm
D. +223 kj/mol E. endoterm
E. -157 kj/mol
22. Diketahui reaksi : 25. Apabila reaksi :
CH4 (g) + Cl2 (g) CH3 Cl (g) + H2O (l) H2O(g) H = +44 kJ/mol
HCl (g). maka kalor yang diperlukan untuk
menguapkan 5,4 gram air
Jika energi disosiasi ikatan :
sebesar . . . kJ. (Ar O = 16 dan Ar
C–H = 413 kj/mol H=1)
21
E. -552 D. – 1,9 kj
27. Diketahui reaksi-reaksi berikut
E. + 790,1 kj
2H2 + O2 → 2H2O ΔH = a kj
29. Jika diketahui
2Ca + O2 →
H2 + Br2 → 2HBr ΔH = - 72 kj.
2CaO ΔH = b kj
Maka untuk menguraikan 11,2
CaO + dm3 ( pada STP)gas HBr menjadi
H2O → Ca(OH)2 ΔH H2 dan Br2diperlukan kalor
= c kj sebanyak....
Besarnya ΔH pembentukan A. 9 kj
Ca(OH)2 adalah...
B. 18 kj
A. a +b+c
C. 36 kj
B. a – b + 2c
D. 72 kj
C. ½ a + ½ b – c
E. 144 kj
D. a + b – 2c
30. Data energi ikatan rata-
E. ½a+½b+c rata:
C = C : 609 kJ/mol;
28. Jika diketahui
C − Cl : 326 kJ/mol;
C(intan) + C − H : 412 kJ/mol;
O2 → CO2 ΔH = - C − C : 345 kJ/mol;
394,1 kj H − Cl : 426 kJ/mol;
Besarnya entalpi reaksi
C(grafis) + CH2 = CH2 + HCl →
O2 → CO2 ΔH = - CH3CH2Cl adalah...
396,0 kj A. −312 kJ/mol
Maka ΔH untuk reaksi C grafis B. −48 kJ/mol
→ C intan adalah C. + 48 kJ/mol
D. +100 kJ/mol
A. + 1,95 kj E. +312 kJ/mol
(un kimia 2011)
B. + 0,95 kj
C. – 790,1 kj
Essay
1. Sebanyak 75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang,
berapa kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25°C menjadi 90°C?
Kalor jenis air, c = 4,18 J g –1°C–1, massa jenis air 1 g mL–1
2. Diketahui reaksi :
4C + 6H2 + O2 → 2C2H5OH, ΔH = – 13,28 kkal.
Dari reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan 9,2 gram C2H5OH ( Ar
C=12; H=1; O=16) , terjadi ….
3. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 25°C
menjadi 72°C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan kalor jenis air = 4,2 Jg-
1
°C-1, tentukan ∆H reaksi pemanasan tersebut.
22
4. Bila diketahui energi ikatan rata-rata N-H pada NH3 = 391 kJ/mol, H-H = 435
Kj/mol, energi ikatan rata-rata rangkap tiga N= 946 kJ/mol, maka entalpi
pembentukan gas NH3 adalah….
Jawaban : E
Penyelesaian :
∆𝐻℉ : menunjukkan reaksi pembentukan
∆𝐻°𝑑 ∶ menunjukkan reaksi penguraian
∆𝐻℃ ∶ menunjukkan reaksi pembakaran
1. NaCl(s) Na(s) + ½ Cl 2(g); ∆H = + A kJ/mol = penguraian NaCl
2. CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g); ∆H = -B kJ/mol = pembakaran CH4
3. ½ N2(g) + 3/2H2(g) NH2(g); ∆H = -C kJ/mol = Pembentukan NH2
4. H2(g) + ½ O2(g) H2O(l); ∆H = -D kJ/mol = Pembentukan H2O
5. 2C(s) + 3/2 H2(g) + ½ O2(g) C2H5OH(l); ∆H = -E kJ/mol = Pembentukan
C2H5OH
23
(SBMPTN 2013)
Jawaban : A
Penyelesaian :
Jawaban : B
Penyelesaian :
Jawaban : C
Penyelesaian :
1. 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2. Reaksi ini adalah reaksi fotosintesis. Reaksi
fotosintesis membutuhkan energi matahari (endoterm).
24
2.4Fe + 3O2 + xH2O → 2Fe2O3.xH2O adalah reaksi perkaratan pada besi. Reaksi
perkaratan merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm).
3.C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Ini merupakan kebalikan reaksi fotosintesis atau
reaksi pembakaran karbohidrat. Semua reaksi pembakaran menghasilkan energi
(eksoterm).
4.H2O (l) → H2O (g) adalah reaksi perubahan wujud dari air menjadi uap. Reaksi
penguapan membutuhkan energi, misal energi matahari (endoterm).
Pasangan persamaan reaksi yang merupakan ΔHfo, ΔHdo, dan ΔHco adalah ….
A. 3, 4, dan 5
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 2, dan 3
(UN 2012)
Jawaban : D
Penyelesaian :
6) Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu
larutan turun dari 270°C menjadi 23,50°C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1 maka
ΔH pelarutan adalah...
A. 36,575 kj/mol
25
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
Jawaban : B
Penyelesaian :
Q = m.c.∆𝑡
= 1494,31 J = 1,494 kJ
= 2,14/53,5
= 0,04
∆𝐻 = 1/0,04. 1,494
= 37,36 kJ/mol
7) Diketahui
A. – 802,5 kJ
B. – 702,5 kJ
C. – 602,5 kJ
D. – 502,5 kJ
E. – 402,5 kJ
Jawaban :
Penyelesaian :
26
D. +91,0 kkal
E. +12,47 kkal
(UAN 2005/2006)
Jawaban : B
Penyelesain :
Konsep reaksi bersusun
Reaksi perubahan es menjadi uap adalah H2O(s) → H2O(g) oleh karena itu susunlah
sedemikian tiga persamaan yang diketahui agar menghasilkan reaksi yang
diinginkan. Kita menginginkan H2O(s) di bagian kiri dan H2O(g) di bagian kanan,
maka :
Persamaan 1 tetap
Persamaan 2 tetap karena H2O(g) sudah di sebelah kanan
Persamaan 3 dibalik agar H2O(s) berada di sebelah kiri :
9) Jika diketahui :
ΔHfo CH4 = -75 kJ/mol
ΔHfo CO2 = -393 kJ/mol
ΔHfo H2O = -242 kJ/mol
Maka ΔH reaksi pembakaran gas CH4 menurut reaksi CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
adalah ...
A. -1.040 kj/mol
B. -802 kj/mol
C. -445kj/mol
D. +890 kj/mol
E. +1.040 kj/mol
(UAN 2008/2009)
Jawaban : B
Penyelesian :
27
10) Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut!
NaCl(s) → Na(s) + ½Cl2(g) ; ΔH = + A kJ/mol
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ΔH = -B kJ/mol
½N2(g) + 3/2H2(g) → NH3(g) ; ΔH = -C kJ/mol
H2(g) + ½O2(g) → H2O(l) ΔH = -D kJ/mol
2C(s) + 3/2H2(g) + ½O2(g) → C2H5OH(l) ; ΔH = -E kJ/mol
Persamaan reaksi yang merupakan ΔHfo, ΔHdo, dan ΔHco adalah ...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 3, 4 dan 5
E. 3, 1 dan 2
(UAN 2011/2012)
Jawaban E
Menganalisis persamaan termokimia
ΔHfo menunjukkan reaksi pembentukan
ΔHdo menunjukkan reaksi penguraian
ΔHco menunjukkan reaksi pembakaran
1. NaCl(s) → Na(s) + ½Cl2(g) ---> penguraian NaCl.
2. CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ---> pembakaran CH4.
3. ½N2(g)+ 3/2H2(g) → NH3(g) ---> pembentukan NH3
4. H2(g) + ½O2(g) → H2O(l) ---> pembentukan H2O.
5. 2C(s) + 3/2H2(g) + ½O2(g) → C2H5OH(l) ---> pembentukan C2H5OH.
11) Bila 2,30 g dimetileter (Mr = 46) dibakar pada tekanan tetap, kalor yang dilepaskan
adalah 82,5 kJ. Berdasarkan data ini, kalor pembakaran dimetileter adalah ...
A. -413 kJ/mol
B. +825 kJ/mol
C. -825 kJ/mol
D. +1650 kJ/mol
E. -1650 kJ/mol
(SBMPTN)
Jawaban : D
Penyelesaian :
Karena untuk 1 mol dimetileter dilepaskan 82,5 kJ (Q = 82,5 kJ), maka untuk 0,05
mol dimetileter dilepaskan:
⇒ ΔH = -1650 kJ/mol
28
⇒ H = -ΔH
⇒ H =+1650 kJ/mol
12) Jika proses penguraian H2O ke dalam atom-atomnya memerlukan energi sebesar
220 kkal/mol, maka energi ikatan rata-rata O-H adalah ...
A. +220 kJ
B.-220 kJ
C. +110 kJ
D. -110 kJ
E. +55 kJ
Jawaban : C
Penyelesaian :
13) Persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik masing-masing
zat ( pereaksi maupun hasil reaksi ) serta perubahan entalpi untuk pereaksi yang
bersangkutan merupakan pengertian dari ...
A. Kalor reaksi
B. Persamaan termokimia
C. Sistem dan lingkungan
D. Hukum kekekalan energy
E. Perubahan entalpi
Jawaban B
Jawaban D
Penyelesaian :
29
Penguapan adalah perubahan wujud air dari fase cair ke fase gas.
H2O (l) → H2O (g)
Berdasarkan grafik di atas, perubahan entalpinya adalah
ΔH = ΔHhasil − ΔHpereaksi
= −242 − (−285)
= −242 + 285
= 43
Nilai 43 adalah energi yang diperlukan pada penguapan 1 mol air. Untuk
penguapan 2 mol air diperlukan energi dua kalinya.
ΔH = 2 × 43
= 86
Jadi, energi yang diperlukan dalam penguapan 2 mol air adalah 86 kJ .
15) Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut!
K(s) + 1/2 N2(g) + 3/2 O2(g) → KNO3(s) ΔHfo = −495 kJ/mol
Jawaban : A
Penyelesaian :
30
17) Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm di bawah ini adalah ...
A. Sistem melepaskan kalor
B. 0
C. Entalpi produk lebih kecil daripada entalpi reaktan
D. Lingkungan mengalami kenaikan suhu
E. Entalpi sistem bertambah
Jawaban : E
Penyelesaian :
Reaksi endoterm terjadi jika dalam reaksi tersebut terjadi penyerapan panas
dari lingkungan ke system sehingga suhu lingkungan berkurang dan nilai
entalpi sistem bertambah
18) Persamaan reaksi yang menyatakan jumlah mol dan keadaan fisik masing-masing
zat ( pereaksi maupun hasil reaksi ) serta perubahan entalpi ( untuk pereaksi yang
bersangkutan merupakan pengertian dari ...
A. Kalor reaksi
B. Persamaan termokimia
C. Sistem dan lingkungan
D. Hukum kekekalan energy
E. Perubahan entalpi
Jawaban : B
Penyelesaian :
persamaan termokimia harus sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah
mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya.
19) Entalpi pembentukan 14 g etilen ( C2 H4 ) adalah +26,15 kj. Berapakah besar kalor
yang dilepaskan untuk menguraikan 112 g etilen menjadi unsur-unsurnya.
A. -209,2 kj
B. -258,3 kj
C. +350,4 kj
D. -208,1 kj
E. +359,5 kj
Jawaban : A
Penyelesaian :
Mol C2 H4 = mol
Mol C2 H4 = = 4 mol
d x (-52,3kj) = -209,2 kj
31
E. 5 C2 H4 (g) 6 C (s) + 3 H2 (g) = -355,6 kj
Jawaban : C
Berapakah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 2,8 liter C2H2 pada
keadaan STP?
A. -157,2 kj/mol
B. -165 kj/mol
C. +166 kj/mol
D. +233 kj/mol
E. -157 kj/mol
Jawaban : E
Penyelesaian :
Ho c = = -1.256 kj/mol
= 0,125 mol
C – Cl = 328 kj/mol
Cl – Cl = 242 kj/mol
H – Cl = 431 kj/mol
A. 184 kj/mol
B. – 192 kj/mol
C. + 104 kj/mol
D. - 104 kj/mol
E. - 205 kj/mol
Jawaban : D
Penyelesaian :
32
H2 (g) + O2 (g) H2O2 (g) H = -127 kJ
Energi ikatan :
A. 155 kJ/mol
B. 142 kJ/mol
C. 196 kJ/mol
D. 432 kJ/mol
E. 123 kJ/mol
Jawaban : B
Penyelesaian :
H = pemusatan reaktan - penggabungan produk
H = [DH - H + D O = O] – [2 . D H – O -+ D O – O ]
Jika entalpi, N2 , H2 dan Cl2 lebih kecil daripada entalpi NH4Cl, reaksi tersebut
disebut reaksi . . .
A. pembakaran
B. pembentukan
C. penguraian
D. eksoterm
E. endoterm
Jawaban : E
Penyelesaian :
Karena entalpi produk ( NH4Cl (g) ) lebih besar daripada entalpi reaktan ( N2 ,
H2 dan Cl2 )
H2O (l) H2O(g) H = +44 kJ/mol maka kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5,4
gram air sebesar . . . kJ. (Ar O = 16 dan Ar H = 1 )
A. 8,1
B. 13,2
C. 44,0
D. 11,0
E. 17,6
Jawaban : B
Penyelesaian
Diket : Ar O = 16 persamaan reaksi : H2O (l) H2O(g) H = +44 kJ/mol
33
ArM = 1
M = 5,4 gr
= 0,3 mol
= 0,3 x -44
= + 13,2 kJ
Jadi, H = - 13,2
Q=-H
= - ( + 13,2 )
= -13,2 kJ
Jadi, jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan 5,4 gr H2O adalah 13,2
kJ.
26) Apabila koefisien persamaan tersebut digandakan sebesar 1,5 kali, maka harga H-
nya menjadi … kJ
A. +552
B. +276
C. -184
D. -276
E. -552
Jawaban : D
Penyelesaian :
H awal x 1,5 = -184 x 1,5 = -276 kJ.
27) Diketahui reaksi-reaksi berikut
2H2 + O2 → 2H2O ΔH = a kj
2Ca + O2 → 2CaO ΔH = b kj
A. a +b+c
B. a – b + 2c
C. ½ a + ½ b – c
D. a + b – 2c
E. ½a+½b+c
Jawaban : E
34
Penyelesaian :
2H2 + O2 → 2H2O ∆H = a kj
2Ca + O2 → 2CaO ∆H = b kj
∆H = 1⁄2 a + 1⁄2 b + c
A. + 1,95 kj
B. + 0,95 kj
C. – 790,1 kj
D. – 1,9 kj
E. + 790,1 kj
Jawaban : D
H2 + Br2 → 2HBr ΔH = - 72 kj. Maka untuk menguraikan 11,2 dm3 ( pada STP)gas
HBr menjadi H2 dan Br2diperlukan kalor sebanyak....
A. 9 kj
B. 18 kj
C. 36 kj
D. 72 kj
E. 144 kj
Jawaban : B
Penyelesaian :
35
H2 + Br2 → 2HBr ΔH = - 72 kj
2 mol HBr = - 72 kj
1 mol HBr = - 36 kj
11,2
Mol HBr dalam keadaan STP = 22,4 = 0,5 mol
∆Q = mol . ∆H
= 0,5 . – 36 kj
= - 18 kj
Penyelesaian :
Agar lebih mudah gambarkan reaksi di atas menjadi seperti berikut ini
Coret beberapa ikatan yang sama antara ruas kiri dan ruas kanan, ada empat
pasang ikatan C − H yang bisa dicoret, coret H nya saja,
36
ΔH = [1(C = C) + 1(H − Cl) ] − [1(C − H) + 1(C − C) + 1 (C − Cl)]
ΔH = [609 + 426] − [412 + 345 + 326] = 1035 − 1083 = − 48 kJ/mol
Essay
1. Sebanyak 75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang,
berapa kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25°C menjadi 90°C?
Kalor jenis air, c = 4,18 J g –1°C–1, massa jenis air 1 g mL–1
Jawab:
• Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air.
Penyelesaian :
Mr C2H5OH = 46
Mol C2H5OH = = 0,2 mol
Dari persamaan termokimia di atas diketahui untuk pembentukan 2 mol C2H5OH
ΔH = – 13,28 kkal.
Maka untuk 1 mol C2H5OH = = -6,64 kkal
Untuk pembentukan 9,2 gram C2H5OH (0,2 mol) = 0,2 mol x – 6,64 kkal/mol = -
1,328 kkal
3. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 25°C
menjadi 72°C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan kalor jenis air = 4,2 Jg-
1
°C-1, tentukan ∆H reaksi pemanasan tersebut.
Jawab :
p = m.v
= 1 gr/mL x 3000 mL
= 3000 gr
Q = m x c x ∆T
= 3000 x 4,2 x (72℃ – 25℃)
37
= 3000 x 4,2 x 47
= 592200 J
= 592,2 kJ
4. Bila diketahui energi ikatan rata-rata N-H pada NH3 = 391 kJ/mol, H-H = 435
Kj/mol, energi ikatan rata-rata rangkap tiga N= 946 kJ/mol, maka entalpi
pembentukan gas NH3 adalah….
Jawab :
N2 + 3H2 2NH3
ΔH = Σ energi ikatan rata2 reaktan – Σ energi ikatan rata2 produk
= (1 (946 kJ/mol + 3 (435 kJmol) – (2×3 (391 kJ/mol))
= 946 kJ/mol + 1305 kJ/mol – 2346 kJ/mol
= 2251 kJ/mol – 2346 kJ/mol
ΔH = – 95 kJ/mol (ini untuk 2 mol NH3)
ΔH untuk 1 mol = -95 kJ/mol/ 2mol = – 47,5 kJ/mol
Jawab :
38
Daftar Pustaka
http://ezharezitha.blogspot.co.id/2012/02/soal-soal-termokimia-serta.html
http://immafazailma.blogspot.co.id/2014/09/rpp-termokimia-kurikulum-2013.html
file:///E:/termokimia+(12-13).pdf
file:///E:/Termokimia_I_-_Bagian_1_0.pdf
http://ramadhanakurnia.blogspot.co.id/2012/10/materi-kimia-kelas-xi-sma-termokimia.html
https://fransiskasariindah.wordpress.com/2013/10/17/soal-dan-pembahasan-termokimia-
kelas-xi-ipa/
http://aititinblog.blogspot.co.id/
39