Anda di halaman 1dari 9

Nama : Anggieta Dianasti Diana Putri

NIM : 121190066

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas III : Mencari aturan mengenai ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan, serta menganalisis kesesuaian dan ketidaksesuaian aturan tersebut, dan juga
menberikan alasan dan solusi alternatifnya.

1. Aturan mengenai ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, pertahanan, dan


keamanan

a. Ekonomi
Pasal 33 UUD 1945 merupakan salah satu undang-undang yang mengatur tentang
Pengertian Perekonomian, Pemanfaatan SDA, dan Prinsip Perekonomian Nasional,
yang bunyinya sebagai berikut:
 Ayat 1
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
 Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
 Ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
 Ayat 4
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
 Ayat 5
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.

b. Politik
 Pasal 27 ayat (1)
UUD 1945 menentukan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.”
 Pasal 28D ayat (1)
UUD 1945 menentukan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan
hukum. Kemudian.
 Pasal 28D ayat (3)
Menentukan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang
sama dalam pemerintahan.”

c. Sosial Budaya
Dalam bidang ini, aturan dapat ditemukan pada Pasal 32 UUD 1945 yang terdiri
atas 2 ayat, yaitu :
 Ayat 1
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.
 Ayat 2
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional
d. Pendidikan
Dalam bidang ini, diatur dalam Pasal 31 UUD 1945. Pasal ini terdiri dari 5 ayat,
yaitu :
 Ayat 1
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
 Ayat 2
Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
 Ayat 3
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
 Ayat 4
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh
persen dari anggaran pendidikan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
 Ayat 5
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.

e. Pertahanan dan keamanan :


Dalam UUD 1945, aturan yang memuat perihal tentang pertahanan dan keamanan
tertulis dalam pasal 30. Pasal ini terdiri dari 5 ayat, yaitu :
 Pasal 30 Ayat 1
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
 Pasal 30 Ayat 2
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
 Pasal 30 Ayat 3
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
 Pasal 30 Ayat 4
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
 Pasal 30 Ayat 5
Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan
warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
2. Analisis aturan dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan,
pertahanan dan keamanan

a. Ekonomi
 Masih banyak terjadi tindakan penyimpangan oleh masyarakat.
 Pada pasal 33 ayat 1 dituliskan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas azas kekeluargaan” tetapi kenyataan pada lapangan, banyak
perekonomian yang dijalankan tidak sesuai dengan azas ini yang kemudian
mengakibatkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial tidak terwujud di tengah
pertumbuhan ekonomi.
 Besarnya investasi dan tingginya pertumbuhan tanpa terkait dengan kesejahteraan
umum seperti yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan ciri-ciri paham
liberalisme, individualisme, dan kapitalisme yang seharusnya paham ini tidak ada di
Indonesia.

b. Politik
 Banyak dari para pelaku politik masih saja membuat penyimpangan yang
merugikan negara dan masyarakat.
 Aturan-aturan yang ada dan telah ditetapkan sering dilanggar oleh pemerintah
hanya untuk kepenting dirinya sendiri.
 Melancarkan tindak KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam dunia politik.

c. Sosial Budaya
 Masih banyak dari kebudayaan Indonesia yang terlupakan dan tidak dilestarikan
dengan baik
 Kurangnya usaha pemerintah dalam memajukan kebudayaan yang ada di
Indonesia
d. Pendidikan
 Pendidikan yang ada di Indonesia masih sangat tertinggal oleh negara lain, masih
terjadi kesenjangan pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. Ini merupakan bukti
ketidaksesuaian pasal 31 ayat 1.
 Masih banyak terjadi, dimana anggaran yang digunakan untuk pendidikan di
Indonesia tidak terlaksana sebagaimana mestinya.
 Masyarakat yang menuntut ilmu di sekolah dasar masih sering kali dipungut biaya
untuk keperluan sekolah, sehingga hal ini tidak sesuai dengan pasal 31 ayat 2

e. Pertahanan dan Keamanan


 Masih sering terjadi kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepolisian pada saat
melakukan penangkapan dan pada saat mengintrogasi pelaku.
 Pada saat demo menolak undang-undang cipta kerja, masih banyak kepolisian
menertibkan demonstran dengan cara yang kasar dan cenderung menyakiti para
demonstran hal ini tidak sesuai dengan pasal 30 ayat 4.

3. Alasan dan solusi alternatif untuk mengatasi ketidaksesuaian aturan

i. Alasan

a. Ekonomi
Dalam pelaksanaan aturan tersebut, nyatanya masih banyak penyimpangan
yang terjadi. Banyak sekali contoh kasus yang terjadi, seperti korupsi dan juga
kasus praktik illegal di beberapa instansi milik negara. Hal ini tentu sangat
menghambat pertumbuhan perekonomian negara. Pendapatan dan uang negara
yang seharusnya digunakan untuk melakukan pembangunan yang merata dan
juga menyejahterakan masyarakat justru disalahgunakan. Lebih parahnya lagi,
pelanggar peraturan ini hanya diberi sanksi dan denda yang ringan. Semua itu
sangat tidak sebanding dengan perbuatan yang mereka lakukan.
b. Politik
Sampai saat ini, pelanggaran di bidang ini masih sering dilakukan. Banyak
kasus – kasus yang dilakukan oleh pemerintah ataupun pelaku politik lainnya.
Contoh yang paling sering dilakukan adalah masih maraknya tindakan KKN
(Korupsi, Kolosi, dan Nepotisme). Walaupun tindakan ini memang sudah
tidak sebanyak orde baru, namun ternyata masih ada saja pratik KKN di
beberapa tempat. Selain itu, banyak pula kejadian bahwa para pemimpin
sering tidak mendengarkan keinginan rakyatnya. Para pemimpin rakyat yang
fungsinya sebagai wakil rakyat justru kebijakan yang dibuat
menyengsengsarakan rakyat kecil. Sering pula para pemimpin juga melanggar
peraturan yang telah ada. Tentu hal ini dapat memicu berbagai konflik dan
kerusuhan di berbagai tempat sehingga dapat mengganggu keamanan dan
ketertiban masyrakat.

c. Sosial Budaya
Masih sangat kuat dalam ingatan kita perihal 'provokasi klaim' Malaysia
atas beberapa kebudayaan asli Indonesia, dan setidaknya tercatat ada 33
kebudayaan kita yang diklaim oleh negara asing (sumber : change.org).
Kemudian perihal adanya 167 kebudayaan Indonesia yang terancam punah
(sumber : Statistik Kebudayaan 2016, Kemendikbud), belum lagi derasnya
arus kebudayaan asing yang masuk ke negara kita melalui beragam media
yang lambat laun akan sangat berpotensi mempengaruhi serta menggerus
eksistensi kebudayaan - kebudayaan asli Indonesia.
d. Pendidikan
Dalam praktiknya, aturan yang telah tercantum masih belum dilaksanakan
secara menyeluruh. Masih banyak terjadi kasus – kasus yang menyimpang
dari pasal yang diatur. Seperti contoh yaitu, masih banyaknya warga negara
yang termasuk dalam usia pelajar kedapatan putus sekolah atau bahkan tidak
pernah mengalami sekolah sama sekali. Berbagai alasan timbul dari kaum ini,
seperti tidak adanya biaya untuk bersekolah ataupun kurangnya fasilitas
pendidikan yang ada di daerah tempat mereka tinggal. Selain itu, anggaran
yang harusnya dialokasikan untuk bidang pendidikan justru dilarikan pada
bidang lain yang mengakibatkan masih banyak sekolah dasar yang meminta
sumbangan dari para orang tua murid untuk kebutuhan sekolah.
Selain itu, banyak juga kasus yang menyebutkan bahwa adanya kekerasan
terhadap tenaga pengajar oleh para murid. Hal ini tentu bertentangan dengan
bunyi ayat 3, yang mana disitu dijelaskan bahwa negara mengusahakan sistem
pendidikan guna meningkatkan iman, taqwa, dan akhlak mulia.

e. Pertahanan dan Keamanan


Dalam praktiknya, para aparat pemerintah yang bertugas untuk menjaga
keamanan serta mengayomi masyarakat justru melanggar aturan-aturan yang
telah ditetapkan, kebanyakan dari mereka menggunakan kekerasan untuk
menertibkan massa, untuk mendapatkan informasi dari pelaku, dan juga dalam
hal penangkapan pelaku.
ii. Solusi Alternatif

a. Tindakan
Hal ini menjadi salah satu cara utama dan pertama untuk menanamkan
kesadaran hukum pada masyarakat. Tindakan bisa dalam bentuk hukuman jika
melanggar hukum, dan penghargaan bagi yang menaati hukum. Jadi hukum
harus ditegakkan sebagaimana mestinya jika ingin terwujud kesadaran hukum
masyarakat.

b. Pendidikan
Segala hal tentang pengetahuan, pemahaman, kesadaran hukum orang
lain, dan menerima hukum, harus disampaikan dengan cara yang tepat.
Pendidikan adalah salah satu cara yang tepat untuk menyampaikannya. Hal ini
tentunya bisa dimulai dari lingkaran keluarga, lalu ke sekolah dan baru kemudian
ke masyarakat secara luas. Untuk meningkatkan pemahaman dan juga
pengetahuan mengenai aturan-aturan yang diatur dalam UUD 1945 juga bisa
disampaikan melalui media pendidikan, harapannya dengan media ini banyak
masyarakat yang mulai berpikir kritis serta memiliki usaha untuk menaati dan
melaksanakan aturan yang ada sehingga penyimpangan-penyimpangan dapat
diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai