PRAKTIKUM BIOLOGI
OLEH
Page | 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Pengaruh
Ketersediaan Volume Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kecambah
Kacang Hijau (Vagina Radiata)” dengan lancar tanpa suatu halangan apa pun.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dra.
Fatnati, pada mata pelajaran Biologi. Selain itu laporan ini di dibuat untuk menambah
pengetahuan mengenai intensitas penyiraman air yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecambah kacang hijau serta mengasah kemampuan berpikir kritis
sebagai pelajar.
Sebagai penulis saya menyadari bahwa menyusun makalah ini tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Maka dari itu saya mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dra. Fatnatin, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan saya mengenai mata pelajaran Biologi, teman-teman yang
telah membantu saya dalam berbagai upaya tidak lupa dengan kedua orang tua saya
yang senantiasa mendoakan yang terbaik untuk anaknya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, maka kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi penyempurnaan pada
tugas laporan mendatang. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................................3
Daftar Isi............................................................................................................................................................5
Bab 1 │ PENDAHULUAN
Bab 4 │ PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori Penelitian.....................11
Eksternal..............................................12
Page | 5
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Begitu juga dengan pertumbuhan kecambah kacang-kacangan. Pertumbuhan adalah
peningkatan ukuran yang bersifat permanen, tidak dapat dibalik, dan bersifat kuantitatif. Ciri-
ciri pertumbuhan pada tanaman yang tampak sebagai fenotip utamanya dipengaruhi
oleh faktor genotip, sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga
pertumbuhan merupakan fungsi dari genotip x lingkungan .Sedangkan perkembangan adalah
proses perubahan menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan, tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu genetika dan hormon, sedangkan faktor
eksternal yaitu cahaya, suhu, kelembaban, pH, air, unsur hara, dan oksigen. Air merupakan
bagian esensial selain sinar matahari dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Tanpa air,
tumbuhan tidak bias melakukan berbagai macam proses kehidupan apa pun. Kira-kira
70% daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Peranan air yang sangat
penting menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan
atau kelebihan air pada tanaman akan memengaruhi semua proses metaboliknya
sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman. Seperti halnya pada tumbuhan kacang
hijau, air berperan penting dalam fotosintesis khususnya pada reaksi terang.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak
tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal
seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Berdasarkan standar kompetensi 1 pada Bab Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman, siswa diharapkan mampu melakukan penelitian tentang pertumbuhan tanaman, yang
dalam hal ini saya memutuskan untuk lebih fokus pada salah satu tumbuhan, yaitu kacang hijau.
Hal ini dikarenakan kacang hijau merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan baik suhu, cahaya matahari, maupun media tanam..
Berdasarkan uraian di atas saya sebagai penulis laporan dengan judul “Pengaruh
Ketersediaan Volume Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
(Vagina radiata)” diharapkan mampu menambah wawasan terhadap materi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup khususnya tumbuhan dan mengasah
kemampuan berpikir kritis sebagai pelajar.
Page | 4
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah perbedaan kadar air yang diberikan akan mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau?
1.2.2 Bagaimana tinggi tanaman kacang hijau pada tingkat penyediaan air yang berbeda?
1.2.3 Kadar air berapakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan tanaman kacang hijau?
1.3.1 Mengetahui pengaruh perbedaan ketersediaan intensitas air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau.
1.3.2 Mengetahui proses pertumbuhan biji kecambah pada media tanam dengan perbedaan
intensitas air yang diberikan.
1.3.3 Mengetahui penyebab perbedaan ketersediaan intensitas air terhadap hasil pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau.
1.4 Hipotesis
Ketersediaan volume air mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau. Jika biji
kacang hijau diberikan air dalam volume yang minim, maka pertumbuhannya tidak akan optimal
dan cenderung layu. Jika penyiraman dilakukan dengan intesitas air yang pas, maka biji kacang
hijau dapat tumbuh dengan optimal dari segi ukuran tumbuhan, struktur batang, dan juga
struktur daunnya.
Page | 5
BAB 2
LANDASAN TEORI
simultan atau pada waktu yang bersamaan. Perbedaannya terletak pada faktor
kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat dilihat dan diukur secara kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukuran. Sedangkan
perkembangan hanya bisa dilihat secara kualitatif karena yang terjadi adalah
sebagai ukurannya.
perkecambahan biji, yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan biji atau spora
sel akibat adanya pembelahan sel. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, dapat diukur
dengan suatu alat ukur tertentu, serta dapat terlihat secara fisik dan bersifat
irreversibel atau tidak dapat kembali ke keadaan semula. Pertumbuhan tanaman dapat
Bersifat kualitatif dan tidak dapat diukur dengan suatu alat. Ditandai dengan
5. Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang lain memiliki spesialisasi dalam bentuk dan fungsi
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja,
yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan
meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh
batang.
tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu,
oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat
dormansi biji). Beberapa biji segera mengalami perkembangan jika berada di kondisi
beberapa biji yang lain berada dalam masa dormansi, artinya biji tersebut tidak
tumbuh dan berkembang. Hal ini dikarenakan tidak cocoknya kondisi lingkungan
lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan ini memiliki tiga bagian, yaitu
akar lembaga atau calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga (kaulikulus).
a. Akar Lembaga
Akar lembaga atau radikula akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar. Ujung
akar menghadap ke arah liang biji. Pada saat biji berkecambah, akar tumbuh
b. Daun Lembaga
Daun lembaga atau kotiledon merupakan daun pertama suatu tumbuhan yang
terlihat tebal dengan bentuk umumnya cembung di satu sisi dan rata pada sisi lainnya.
- dan sebagai alat pengisap makanan untuk embrio (skutelum pada monokotil).
c. Batang Lembaga
Epikotil adalah ruas batang di atas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang
dan daun. Hipokotil adalah ruas batang di bawah daun lembaga yang akan tumbuh
menjadi akar.
a. Perkecambahan Epigeal
b. Perkecambahan Hipogeal
tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi atau dorman, yaitu
pertumbuhan tanaman dapat dibagi atas dua faktor, yaitu lingkungan dan genetik.
biotik yang terdiri dari tumbuhan lain, hama, penyakit dan manusia, serta
abiotik yang berupa tanah dan iklim. Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut
1. Faktor Genetik
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam makhluk
tertentu.
2. Faktor Hormon
macam fitorhormon :
a) Auxin banyak ditemukan di bagian ujung tunas dan ujung akar. Jika
monoceus.
sempurna.
4. Ukuran Benih
protein, lemak dan mineral. Unsur- unsur tersebut diperlukan sebagai bahan
baku dan energi pada saat perkecambahan. Benih dengan ukuran yang
dibandingkan yang kecil, dan memiliki embrio yang lebih besar. Ukuran
sorgum, makin besar atau berat ukuran benih maka kandungan proteinnya
makin meningkat pula.
5. Dormansi
dormansi ini dapat berlangsung musiman atau dapat juga selama beberapa
6. Penghambat Perkecambahan
dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan
- mm per tahun yang menyatakan tingginya air hujan yang jatuh tiap
tahun.
- banyaknya hari hujan pertahunnya yang menyatakan distribusi atau
kelembaban udara dan secara tidak langsung juga menentukan jenis tanah
sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan sangat
100 meter dari permukaan laut, suhu akan turun sekitar 0,5 0C.
Kondisi ini tentunnya akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang
kelapa (Cocos nuciferae) pada daerah pantai, kemudian enau (Arenga pinata)
hidup di pegunungan basah, rotan pada daerah hutan hujan tropis, dan
banyak contoh lainnya. Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui masing-
- Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah,
perkembangan tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah
mendapatkan hara dan air. Bahan baku pada proses fotosintesa adalah hara
dan air umumnya diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua kelompok yaitu
hara makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil.
dari salah satu unsur diatas maka tanaman akan mengalami gejala
Suhu udara juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan maupun sifat dan
optimum. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat selsius
sampai dengan 37 derajat selsius. Suhu optimum berkisar antara 25-30 0C.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
tanaman melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya atau
sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyimpan air dan
erat dengan kondisi fisik tanah. Pada tanah gembur benih yang ditanam
dengan tanah yang lebih padat dimana sebaiknya benih ditanam tidak
biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air masuk mengaktifkan embrio
satu sisinya di sinari cahaya matahari maka tumbuhan tunas tersebut akan
Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya,
yaitu berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur hara yang tetrserap. Manfaat yang
begitu besar, sehingga air sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Seperti yang telah kita ketahui, air merupakan salah satu komponen fisik
yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90% dari bobot segar sel-sel dan jaringan
Noggle dan Frizt (1983) menjelaskan fungsi air bagi tanaman yaitu :
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah
yang di tahan oleh butir-butir tanah. Air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang
telah ada sebelum tanaman di tanam dan curah hujan yang turun sebelumnya.
a) Jenis suka air adalah jenis tanaman yang memerlukan air yang cukup banyak
untuk dapat hidup dengan baik. Contohnya seperti jenis Adiantum, Begonia,
pakisan.
b) Jenis suka air dalam jumlah sedang adalah tanaman yang memerlukan yang cukup
tetapi tidak berlebihan untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat sebagai contoh
c) Jenis yang memerlukan sedikit air, merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh
dengan baik dalam keadaan sedikit atau kekurangan air, sebagai contohnya
sebagainya.
Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis, berarti
tanaman tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam
penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi kering.
Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula
diketahui jenis tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak.
yang diikuti oleh peningkatan berat kering. Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari
pembelahan sel, perbesaran sel dan diferensiasi sel. Kekurangan air pada tanaman
terjadi karena ketersediaan air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang
tanah air cukup tersedia, tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini
terjadi jika kecepatan absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui
proses transpirasi.
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat yang
tidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya stomata untuk
masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih besar melalui stomata
daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan
tajuk, sangat peka terhadap cekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam
pembentukan dan perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau
keduanya. Perluasan daun lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan
stomata. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air
cenderung terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam
hasil.
Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) menjelaskan bahwa cekaman air yang
terjadi pada paruh kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan penurunan
nilai LAI (leaf area index) setelah pembungaan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil
biji ercis bila dibandingkan dengan hasil pada musim tanam sebelumnya, dimana
curah hujan selama paruh pertama siklus hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat
menghambat laju fotosintesa, karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun
akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya
faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang
berat. Waktu antara penyebaran benih dan pemasakan dapat diperpendek atau
diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil
penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa
kacang tunggak berbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang,
Pada umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran
yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering.
Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi
dan diameter akar. Peningkatan pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air
ringan sampai sedang mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru
Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa kultivar-
kultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai perkaran yang
lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk lebih tinggi daripada lini-
lini yang rentan kekeringan. Hasil penelitian Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994)
menunjukkan bahwa perakaran tanaman ercis yang mengalami cekaman air pada
paruh kedua dari siklus hidupnya tidak dapat menjelajahi keseluruhan lapisan tanah
pada kedalaman 45-75 cm. Dengan kata lain tanaman ercis tidak dapat mengekstrak
air di bawah kedalaman 70 cm. Akibat lebih lanjut cekaman air akan menurunkan
hasil tanaman, dan bahkan tanaman gagal membentuk hasil. Jika cekaman air terjadi
pada intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanaman
mati.
fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese
pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan
dengan jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan lainnya. Proses-proses
fisiologi yang mengakibatkan perubahan hasil karena cekaman air. Untuk mengetahui
apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala yang ditampakkan
Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air.
Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm.
Jika kering maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman perlu disiram.
Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman
kekurangan air. Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh
Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
Menurut Agung dan Rahayu (2004), air merupakan faktor yang penting bagi
tanaman karena berfungsi sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan
fotosintesis. Pada saat pertumbuhan dibutuhkan air dalam jumlah yang cukup untuk
2009).
akar dan tajuk, akan tetapi dapat juga menghambat perkembangan dan fungsi bintil
akar. Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya kemampuan fiksasi nitrogen
penyerapannya.
kapasitas lapang. Kapasitas lapang adalah keadaan dimana air hanya berada dalam
pori-pori mikro tanah dan disebut sebagai air tersedia, sedangkan pori-pori makro
kandungan klorofil dapat dilakukan salah satunya dengan volume penyiraman yang
sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam (Hendriyani dan Setiani, 2009). Oleh
karena itu perlu diketahui volume penyiraman yang tepat pada suatu tanaman agar
Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan empat metode yang
Metode ini penulis gunakan untuk mencoba secara langsung membuat kecambah dari
tanaman kacang hijau dengan pemberian perlakuan volume air yang berbeda-beda.
Metode ini penulis gunkan untuk mengamati secara langsung pengaruh pemberian
kacang hijau.
Metode ini penulis gunakan untuk meneliti pengaruh volume air yang berbeda-beda
Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan membaca buku-buku
dan mencari informasi dari teknologi internet tentang pertumbuhan dan perkembangan yang
3.2 Variabel
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variable bebas terhadap variable terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
Jenis tanaman
Media penanaman
Jenis air
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan timbulnya variabel terikat. Pada
pengamatan ini, penyiraman air dilakukan sehari sekali dengan intensitas penyiraman :
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena
Alat Bahan
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Agustus 2020, dirawat dan disiram
dengan volume air yang sama selama 7 hari. Mulai diamati pada tanggal 12 Agustus 2020 selama
14 hari. Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu di rumah penulis.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 20 biji kacang hijau yang ditanam di
dalam 5 gelas plastik berisi tanah yang telah di basahi. Setelah hari ke-7 masing-masing gelas
diisi satu tumbuhan kacang hijau. Komposisi masing-masing gelas plastik setelah hari ke-7
adalah sebagai berikut :
a. Wadah A : 1 tumbuhan kacang hijau dengan intensitas penyiraman 5 mL
b. Wadah B : 1 tumbuhan kacang hijau dengan intensitas penyiraman 15 mL
c. Wadah C : 1 tumbuhan kacang hijau dengan intensitas penyiraman 25 mL
d. Wadah D : 1 tumbuhan kacang hijau dengan intensitas penyiraman 35 mL
e. Wadah E : 1 tumbuhan kacang hijau dengan intensitas penyiraman 45 mL
Keterangan: biji kacang hijau diletakkan dalam wadah dan disiram dengan volume air
sesuai dengan variabel bebas.
3.6 Analisis Data
Analisis data yaitu cara mengolah data hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis
yang diajukan. Dala kegiatan ini, analisa datanya yaitu :
1. Mencari nilai kecepatan perubahan biji kacang hijau pada tiap perlakuan
2. Membandingkan hasil antara satu perlakuan dengan perlakuan lainnya hasil yang diukur
antara lain :
Tinggi batang
Jumlah daun
Tempat : di Rumah Penulis (Perumahan Wilis Indah II blok G-11 no. 12)
Penelitian terhadap biji kacang hijau yang telah dilakukan selama kacang hijau telah
tumbuh 7 hari. Data penelitian dapat dilihat pada tabel dan grafik garis analisis data di bawah
ini :
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa ketersediaan
volume air yang berbeda namun dengan tanah yang sejenis, suhu dan cahaya matahari yang
sama, dapat mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
Dari data yang penulis amati, pada umumnya pola perkembangan tanaman kacang hijau
di atas memiliki kesamaan. Proses pertama yaitu terjadi imbibisi yang akhirnya dapat
mengaktifkan enzim untuk melakukan perkecambahan. Setelah itu terjadi pembelahan sel dan
tumbuhlah embrio dari kecambah. Tahap awal perkembangan ditandai dengan munculnya
hipokotil, yaitu ruas batang di bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar. Hipokotil
menjadi tegak dan muncul ke permukaan medium tanam. Batang lembaga pun memanjang.
Selanjutnya, kotiledon akan membelah dan kemudian tumbuh daun sebagai perkecambahan
epigeal. Kotiledon akan terus menempel sebagai kotil. Tanaman kacang hijau terus memanjang
hingga kotil terlepas dan daun semakin lebat.
Dari tabel diatas diketahui bahwa tanaman kacang hijau yang disiram dengan volume air
sebanyak 5 mL sehari akan membuat tanaman menjadi tidak tumbuh dengan baik. Pertumbuhan
tinggi batang maupun jumlah daun sangat lambat serta cenderung kurus. Selain itu, dalam kurun
waktu 14 hari akan semakin mengering.
Pada tanaman kacang hijau yang di siram dengan intensitas air sebanyak 10 mL sehari
akan membuat tanaman menjadi kurang sehat karena pada tengah hari sebelum di siram tanaman
akan layu. Pertumbuhan tinggi batang melambat kurang lebih 0,2 cm dalam sehari dari semula.
Sementara jumlah daun bertambah dengan lambat namun tidak selambat pada intensitas 5 mL.
Pada tanaman kacang hijau yang di siram dengan intensitas 25 mL sehari akan membuat
tanaman tumbuh sehat dan optimal. Tanaman tidak layu saat siang hari, pertambahan tinggi
batang kurang lebih 1 cm dalam dua hari, sementara pertambahan jumlah daun kurang lebih
dalam 6 hari. Penyiraman dengan intensitas ini sudah di anjurkan karena memiliki kelembapan
yang cukup untuk tanaman tumbuh maupun berkembang.
Pada tanaman kacang hijau yang disiram dengan intensitas 35 mL sehari dapat
menunjang kebutuhan air pada tanaman dan kelembapan tanaman. Tanaman tumbuh subur
dengan pertambahan tinggi batang kurang lebih 2 cm dalam dua hari. Hal ini membuat jumlah
daun bertambah dalam kurun waktu 4 hari dengan daun yang lebar dan gemuk.
Pada tanaman kacang hijau dengan intensitas air 45 mL sehari sangat memenuhi
kebutuhan air untuk tanaman. Mineral yang terkandung dalam air cenderung melimpah sehingga
pertumbuhan tinggi batang maupun jumlah daun meningkat sangat pesat dalam kurun waktu dua
hari. Hal ini dapat di buktikan dengan tinggi tanaman yang lebih dari pada yang lain serta jumlah
daun yang terus bertambah selama 14 hari.
Dari pembahasan pada tabel di atas maka dapat diketahui bahwa penyiraman
yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah sebanyak 25 mL
– 45 mL. Hal ini dapat membuat tanaman tumbuh subur, pertambahan tinggi batang dan
jumlah daun meningkat secara konstan serta kebutuhan mineral terpenuhi.
Dengan demikian, maka diperoleh hasil pengamatan secara kuantitatif. Pada tanaman
yang diberi perlakuan dengan volume air lebih banyak mengalami pertumbuhan paling optimal
dibandingkan tanaman dengan perlakuan kadar air sedikit. Tanaman dengan perlakuan diberi
volume air lebih banyak memiliki batang yang lebih tinggi dan daun yang lebih hijau. Tanaman
dengan perlakuan diberi kadar air sedikit juga memiliki batang yang tinggi dan daun yang hijau,
namun lebih rendah bila dibandingkan dengan tanaman yang diberi air.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Air merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan pertumbuhan yang
dipengaruhi oleh perbedaan pemberian perlakuan kadar air yang diberikan pada tumbuhan
kacang hijau. Kadar air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji
tanaman kacang hijau adalah 25—45 mL.
Kekurangan air pada tanaman seperti pada tanaman kacang hijau yang disiram
dengan intensitas air 5 ml hingga 10 ml akan membuat tanaman tidak sehat.
Pertumbuhan tanaman akan terhenti, hal ini dapat dilihat pada batang tanaman yang
kurus. Selain itu, daun pada tanaman kacang hijau tersebut juga cenderung layu dan
mengering.
Sementara itu, dari data yang di peroleh maka intensitas penyiraman air yang
baik dalam sehari untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau adalah 25—45 mL. Hal ini akan membuat tanaman tumbuh secara konstan baik
penambahan tinggi batang maupun jumlah daun karena kebutuhannya telah terpenuhi
dengan baik.
5.2 Saran
Dari hasil pengamatan di atas maka penulis dapat memberikan saran kepada beberapa
pihak seperti :
Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan baik dan
segar.
Pastikan tanaman kacang hijau terdapat pada tempat yang terkena sinar matahari secara
cukup agar air dapat menguap secukupnya dan proses fotosintesis berjalan sempurna.
Dalam penanaman kacang hijau, sebaiknya menggunakan air murni dengan kadar air yang
optimal, yakni kadar air yang tidak terlalu sedikit dan tidak menyebabkan terciptanya
genangan air. Hal ini perlu untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang paling optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Apriawan, Shoma. 2011. Pengaruh Pemberian Volume Penyiraman Air Terhadap Pertumbuhan dan
Aryulina, Diah, dkk. 2006 . Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://asnani-biology.blogspot.com/2009/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://www.scribd.com/
http://www.google.co.id/
http://id.wikipedia.org/
http://cikaciko.blogspot.com/
http://myfolkcreationindonesia.blogspot.com/
LAMPIRAN