Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERBEDAAN PEMBENTUKAN LOGAM


BERGERAM & NONGERAM

Yang diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Proses Produksi I

Yang disusun oleh :


YAYU SUSENO
1403049

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT


Jalan Mayor Syamsu No.1 Jayaraga Tarogong Kidul Garut
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang
Perbedaan Pembentukan Logam Ber geram dan Non Geram, yang diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Proses Produksi I. Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dari mulai penyusunan sampai
terselesaikannya makalah ini yang tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
orang-orang yang bersangkutan.
Tujuan pembuatan makalah ini dimaksudkan supaya menjadi pegangan bagi para
mahasiswa khususnya bagi Mahasiswa yang mempelajari Mata Kuliah Proses Produksi
untuk dapat memahami dan mengenal apa saja yang terdapat di dalamnya. Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam
isi, susunan maupun dalam penyajian materinya sehingga demi kelengkapan makalah ini,
segala kritik dan saran penulis harapkan dari para pembaca sekalian.

Garut, September 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2

1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

2.1 Proses Pembentukan Logam .............................................................................. 2

2.2 Perbedaan Proses Pembentukan Logam BerGeram & NonGeram .................... 2

2.2.1 Proses Pembentukan Geram ....................................................................... 3

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 4

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 4

3.2 Saran .................................................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses Teknologi Mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari
bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi, dan dengan atau tanpa proses
tambahan. Dari sejarah sejak pertama kali manusia mengenal logam sebagai pembuat
alat-alat yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya, maka manusia kemudian
berusaha untuk mengembangkan cara pembuatan alat-alat tersebut. Pengecoran logam
merupakan proses pembuatan yang pertama kali dikenal manusia, yang kemudian disusul
dengan proses-proses pembuatan, pemotongan dan lain-lain proses yang hingga kini
berkembang menjadi lebih komplek dengan berbagai variasi.
Satu macam barang atau lebih populer disebut produk dapat dibuat dengan berbagai
macam cara, yang pemilihannya tergantung pada jumlah, kualitas dan faktor-faktor
lainnya seperti fasilitas produksi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya
keseragaman dari produk yang dihaslikan (standarisasi).
Kualitas produk ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Sudah barang tentu
produk yang akan dibuat ini kualitas yang dituntut harus mempertimbangkan kemampuan
dari fasilitas produksi yang tersedia. Dengan demikian akan di dapat keseimbangan antara
perencana dan pembuat, yaitu fasilitas produksi yang ada mampu membuat produk
dengan kwalitas yang sesuai dengan fungsi komponen yang bersangkutan.
Penyeragaman (standarisasi) produk, terutama produk yang merupakan komponen
atau elemen umum suatu mesin, merupakan faktor yang penting sekali untuk menjamin
sifat mampu tukar (interchangeable) dari komponen yang bersangkutan. Penyeragaman
ini meliputi geometri (ukuran dan bentuk), fisik dan material, yang sudah dinyatakan
dalam bentuk lembaran standar. Jadi jumlah dan dalam batas-batas tertentu perencanaan
dasar dari produk menentukan pemilihan proses, yang pada gilirannya akan menentukan
ongkos produksi yang paling ekonomis. Untuk dapat mencapai produksi ekonomis yang
sesuai dengan pemilihan proses tadi diperlukan pengetahuan yang luas serta pengalaman
yang cukup didalam produksi, dan dengan pendalaman dalam ilmu-ilmu yang berdekatan
seperti ilmu logam dan pengetahuan material, manajemen, perencanaan dan pengontrolan
produksi, kontrol kualitas dan lain-lain.

1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Proses Pembentukan Logam
2. Mengetahui Perbedaan pembentukan Logam Ber Geram dan Non Geram

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ada pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Proses Pembentukan Logam ?
2. Apa dan Dimana letak perbedaan antara proses pembentukan Logam
BerGeram & NonGeram ?.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembentukan Logam


Proses Pembentukan merupakan bagian dari sebuah Proses Pembuatan. Pada
umumnya, dasar dari Teknologi Mekanik adalah penyelesaian proses logam dan non
logam dari bentuk bijih besi (raw material) menjadi barang yang dapat digunakan. Hampir
semua logam dibuat mula-mula dalam bentuk balok ingot casting hasil proses pemurnian
logam dari bijihnya, yang kemudian merupakan bahan baku untuk proses selanjutnya.
Proses ini menyangkut penyelesaian suatu bahan yang mula-mula dicetak dalam suatu
cetakan kemudian dengan proses lain dibentuk, dipotong, dihaluskan, disambung atau
dirubah sifat phisisnya menjadi produk yang dikehendaki.
Pada dasarnya, proses pembuatan benda kerja logam dapat dikelompokkan menjadi
6 yang terdiri dari :
1. Proses pengecoran.
2. Proses pembentukan.
3. Proses pemotongan.
4. Proses penyambungan atau penyatuan.
5. Proses perlakuan phisis.
6. Proses penyelesaian atau pengerjaan akhir.

2.2 Perbedaan Proses Pembentukan Logam BerGeram & NonGeram


Proses pembentukan logam adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya
dilakukan dengan memberikan gaya luar (menekan, memadatkan, menarik, dsb.) hingga
berubah bentuk secara plastis. Bahan logam sebelumnya dapat dipanaskan terlebih dahulu
sampai mencapai batas tertentu atau logam tetap dingin dalam arti dibawah batas
temperatur tertentu tsb. Kondisi pertama disebut proses pengerjaan panas (Hot Working
Process), sedang yang terakhir disebut proses pengerjaan dingin (Cold Working Process).
Proses pembentukan ini memerlukan mesin-mesin dari jenis ringan sampai berat,
menghasilkan kekuatan tambahan, cocok untuk produksi banyak, tetapi ketelitian bentuk
serta ukuran sulit didapat kecuali dengan teknologi khusus. Dalam proses pembentukan
logam dikenal berbagai proses yang terdiri dari :
1. Pengerolan (Rolling)
2. Tempa (Forging)

2
3. Proses tarik (Drawing)
4. Ekstrusi (Extrusion)
5. Proses putar tekan (Spinning)
6. Proses potong (Piercing) dan lain lain.

Pemotongan logam didasari dengan terbentuknya chip (geram) sebagai akibat dari
proses pemotongan. Terbentuknya geram adalah beberapa proses dari bahan baku (raw
material) sampai mencapai 50%nya. Jika pada proses tidak timbul geram maka prosesnya
disebut dengan pemotongan tanpa perautan atau Chipless Maching Process.

2.2.1 Proses Pembentukan Geram


Pada mulanya diperkirakan bahwa geram terbentuk karena adanya retak
rambut (micro crack) yang timbul pada benda kerja tepat di ujung pahat pada saat
pemotongan dimulai. Dengan bertambahnya tekanan pahat, retak tersebut menjalar
kedepan sehingga terjadilah geram. Anggapan ini sekarang sudah di tinggalkan
berkat hasil penelitian didalam mempelajari mekanisme pembentukan geram.
Logam yang pada umumnya bersifat ulet (ductile) apabila mendapat tekanan
akan timbul tegangan (stress) di daerah sekitar konsentrasi gaya penekanan dari
mata potong pahat. Tegangan pada logam (benda kerja) tersebut mempunyai
orientasi yang kompleks dan pada salah satu arahakan terjadi tegangan geser
(shearing stress) yang maksimum. Apabila tegangan geser ini melebihi kekuatan
logam yang bersangkut maka akan terjadi deformasi plastis (perubahan bentuk)
yang menggeser dan memutuskan material benda kerja diujung pahat pada suatu
bidang geser (share plane).
Pada dasarnya, terbentuknya geram adalah merupakan hasil yang disebabkan
oleh terbentuknya shear deformation (deformasi geser) pada bagian terendah dari
benda kerja yang termakan oleh sisi potong dari pahat. Gerakan relatif antara pahat
dan benda kerja menyebabkan terjadinya daya kompresi di dekat pahat yang
rnengakibatkan terjadinya deformasi geser tersebut diatas.
Akibat gesekan antara geram dan pahat pada pembentukan geram akan timbul
panas yang menurut penyelidikan menyebutkan 75 % terjadinya panas karena
deformasi logam dan geseran dan 25 % karena gesekan (friction), kemudian panas
yang timbul tersebut tersebar ke seluruh bagian yaitu : 60 80 % terbawa oleh
geram, 15 % terserap oleh pahat dan 5 35 % terbawa oleh benda kerja, sehingga
daya yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian tersebut.

3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan proses yang dilakukan dengan cara
memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis. Aplikasi
pembentukan logam ini dapat dilihat pada beberapa contohnya seperti pengerolan
(rolling), pembengkokan (bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding) , penarikan
kawat (wire drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam proses
pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya memberikan
gaya terhadap benda kerja, serta mengarahkan perubahan bentuknya.

3.2 Saran
Hal yang penting dalam teknologi modern mengenai logam adalah mengetahui dan
mempelajari tentang proses pembentukan logam menjadi suatu produk, seperti produk-
produk berbentuk plat, batang dan pipa. Hal yang sama pentingnya untuk diketahui pada
proses pembentukan logam adalah mengontrol sifat-sifat mekanik dari produk agar sesuai
dengan sifat-sifat yang diinginkan. Pada intinya, proses pembentukan logam berGeram
adalah proses yang dilakukan dengan pembubutan, dll yang menghasilkan serbuk logam,
sedangkan proses pembentukan logam nongeram adalah melalui Proses pengelasan yang
tentunya tidak menghasilkan serbuk logam.

4
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Juli. 2010. Proses Pembuatan Logam. http://berbagiinfokuliah.blogspot.com


diakses tanggal 23 September 2015 pukul 14.32 WIB.

Anda mungkin juga menyukai