Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KERJA ENZIM


KATALASE

Disusun oleh :
NAMA : Upik Putih Suri

KELAS : XII IPA 2

KELOMPOK : 6 (Enam)

ANGGOTA : 1. Fiki Febrian

2. Indah Nurhafidzah

3. Tia Nabila

4. Upik Putih Suri

SMA NEGERI 2 TANJUNG JABUNG BARAT


PROVINSI JAMBI
T.P 2022/2023
1
DAFTAR ISI
COVER 1
DAFTAR ISI 2
KATA PENGANTAR 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1Latar Belakang 4
1.2Tujuan Kegiatan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1Kajian Teori 5
BAB III METODE PRAKTIKUM 7
3.1Alat...............................................................................................................7
3.2Bahan 7
3.3Cara Kerja 7
BAB IV HASIL PENGAMATAN 8
4.1Tabel Pengamatan 8
4.2Pembahasan 8
4.3Pertanyaan...................................................................................................10

BAB V PENUTUP 15
5.1Kesimpulan 15
5.2Saran 15

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Terimakasih pada tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat dan karunia nya kami
dapat menyelesaikan laporan biologi ini. Laporan  ini dibuat sebagai hasil praktkum yang
telah kami lakukan sebelumnya . dalam laporan ini terdapat pembahasan dan data hasil
praktikum yang kami lakukan tentang enzim katalase.

Di dalam laporan  ini, tentu banyak di temukan kekurangan dan kelemahan. Untuk itu
kami mohon kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan  kami di tugas
selanjutnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada pembaca atas kritik dan saran yang anda berikan
dan akhir kata kami meminta maaf atas kesalahan dan kekurangan yang kami lakukan dan
kepada Allah SWT kami mohon ampun, terimakasih.

Waalaikumsalam Wr.Wb

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur –
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat – zat atau senyawa – senyawa baik
yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa –
senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan
dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi


pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis
mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim.Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia didalam tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam
misalnya substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

1.2 Tujuan Kegiatan

1. Untuk megetahui bagaimana mekanisme kerja enzim kaalase di dalam organ hati.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori

A. Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim.Enzim berperan
sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim
tidak ikut bereaksi.

B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut
dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu
bagian protein dan bagain bukan protein.
1.  Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.  Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi,
tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks
disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam
pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

C. Sifat Enzim
1.  Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.  Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang
tinggi dan dipengaruhi pH.
3.  Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim
tersebut substrat.Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang
bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.

5
4.  Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali
selama enzim itu tidak rusak.
5.  Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6.  Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7.  Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa
menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun
senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.

D.Cara Kerja Enzim

1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang
hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif,
seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja
secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi
aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat.
Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung
dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk
sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.

2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif
enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur
substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya
sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok
menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang
selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
EnzimKatalase

6
BAB III

METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat

 Rak dan tabung reaksi 10 buah  Lidi yang dipotong ±25 cm


 Pipet tetes  Kertas tisu
 Gelas beker 2buah  Kertas koran 1 lembar
 Termometer  Lilin dan korek api
 Kertas pH meter

3.2 Bahan

 Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan dengan blender menjadi
seperti bubur
 Air panas
 Es batu
 H2O2 30%
 HCL 5 M dan NaOH 5 M

3.3 Cara Kerja

1. Letakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas.


2. Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-masing
setingi 0,5 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCl sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukur pH
larutan.
4. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C, kemudian ukur pH
larutan.
5. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian ukur
suhunya.
6. Letakkan tabung reaksi E ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian ukur
suhunya.
7. Siapkan larutan H2O2 pada tabung reaksi I, II, III, IV, V (masing-masing setingi 0,5
cm tabung reaksi). ⚠ Hindarkan kulit Anda dari larutan dan busa H 2O2 karena
dapat menyebabkan iritasi dan rasa gatal.
8. Tuangkan H2O2 dari tabung reaksi I ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A dan
segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang membara.
9. Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, III terhadap
C, IV terhadap D, dan V terhadap E.
10. Catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam tabel.
11. Setelah kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun.

7
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

Tabung Perlakuan percobaan Kondisi Gelembung Nyala Keterangan


gas bara api
A Hati + H2O2 Netral ++++ +++
B Hati + HCl + H2O2 Asam + -
(Ph = )
C Hati + NaOH + H2O2 Basa ++ -
(Ph = )
D Hati + H2O2 Panas + -
(dalam air panas) (100˚C)
E Hati + H2O2 Dingin ++ +
(dalam air dingin) (9˚C)

Pengisian data :
++++ = gelembung gas banyak sekali/nyala bara api besar sekali
+++ = gelembung gas banyak/nyala bara api besar
++ = gelembung gas sedang nyala bara api sedang
+ = gelembung gas sedikit/nyala bara api kecil
- = gelembung gas tidak ada/nyala bara api tidak ada

4.2 Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai
contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut :

2H2O22H2O + O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam
digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam kemudian dibuat
ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

8
a. TABUNG A
Pada Hati Mentah + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke
dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan
menjadi oksigen ( O2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung
enzim katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang
sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna
untuk menetralkan racun.

b. TABUNG B
Pada Hati + HCL + H2O2
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan
agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat
bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi
sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu
membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna
dari H2O2 menjadi H2O ( air ) dan nyala api tidak timbul seperti pada tabung A itu
berarti tidak optimalnya penguraian H2O2 menjadi O2.Dan membuktikan bahwa
pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat
bekerja secara optimal.

c. TABUNG C
Pada Hati + NaOH + H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan
NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung
udara yang sedang, itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang
sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) tetapi saat bara api dimasukkan ke
dalamnya tidak terjadi nyala api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

9
d. TABUNG D
Pada Hati ( direbus ) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian
setelah itu ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya
sedikit sekali dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak
timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang
terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan
bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase
akan bekerja pada suhu netral.

e. TABUNG E
Pada Hati (dalam es batu) + H2O2
Pada percobaan yg kelima ekstrak hati direndam terlebih dahulu dengan es batu
kemudian ditambahkan dengan H2O2. Dan yang terjadi gelembung gas yg sedang
dan tidak timbul nyala api sama sekali. Hal ini disebabkan protein dalam enzim
katalase yang terdapat di ekstrak aktivitas enzim berkurang dan tidak dapat
berkerja namun tidak rusak sehingga tidak terjadi penguraian sempurna dari H2O2
menjadi H2O ( air ) dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal
dalam suhu rendah tetapi jika keadaan suhu normal kembali enzim dapat bekerja
lagi.

4.3 Pertanyaan

1. Dari percobaan yang Anda lakukan, tentukan :

a. Variabel manipulasi (bebas) : NaOH, HCl, dan suhu


b. Variabel respons (terikat) : banyaknya gelembung gas dan nyala bara api
c. Variabel kontrol : H2O2, ekstrak hati

2. Bandingkan hasil tabung reaksi A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukkan


gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya.

Jawaban : pada tabung A hati ayam dengan campuran H2O2menghasilkan gelembung gas
paling banyak, karena enzim katalase yang dihasilkan hati akan mereaksikan larutan H2O2
menjadi air dan oksigen. Oksigen inilah yang kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung
10
yang telah diisi hati ayam. Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan gelembung gas
paling banyak adalah karena enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.

3. Bandingkan hasil tabung reaksi A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukkan nyala bara
api paling besar? Jelaskan alasannya.

Jawaban : Tabung A. Hati +H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat hati diberi H2O2  pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?

Jawaban : Gelembung gas oksigen (O2), karena apabila hati di tambah H2O2 lalu di buka,maka akan
timbul gelembung gas O2 pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C, D, dan
E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan jumlah
oksigennya?

Jawaban : Ya, karena semakin banyak gelembung yang terbentuk berarti gas oksigen yang
dihasilkan semakin banyak.

6.    Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?

Jawaban : Fungsi enzim katalase adalah untuk mempercepat reaksi penguraian peroksida
(H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan
timbulnya gelembung.

7.    Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

Jawaban : Berdasarkan praktikum ini yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu
dan pH (derajat keasaman)

1) Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).

11
2) Derajat keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH =
±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.

8. Didalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bio proses apakah zat
tersebut? Apa akibatnya jika didalam tubuh terdapat banyak H2O2?

Jawaban : Pada sistem biologi, hidrogen peroksida terbentuk dari superoksida. Dua molekul
superoksida dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida dan oksigen

2O₂ + 2H → H2O2 + O₂

Bila dalam tubuh tertimbun H2O2 , sel-sel dalam tubuh terutama organ hati dapat rusak
karena H2O2 bersifat racun dalam tubuh.

9. Selain didalam sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan?

Jawaban : Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan
hati. di dalam organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase.

10. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing-masing.

Jawaban :

1) Enzim oksidase. 
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang
pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O. Enzim hidrase.
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase. 

2) Enzim dehidrogenase. 
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang
lain. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan
H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+. 

3) Enzim karboksilase. 
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik.
Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase
piruvat. 

12
4) Enzim desmolase. 
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan
karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan
dehidroksiaseton. 

5) Enzim peroksida. 
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan
oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?

Jawaban : Cara kerja enzim umunya seperti pada 2 teori dibawah yaitu :

1) Teori Lock and Key (Gembok dan kunci)

Substrat masuk ke dalamm sisi aktif enzim, sehingga terbentuk enzim substrat. Setelah

terjadi reaksi, salah satu ikatan dari subrat putus. Setelah putus, molekul hasil reaksi akan

keluar dari sisi aktif.

2) Teori Inducet Fit

Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim dan membentuk kompleks enzim substrat. Sisi

aktif mengubah bentuknya, sehingga molekul akan pas dengan sisi aktif.

12.    Jelaskan sifat-sifat enzim.

Jawaban :

 Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tampa ikut


bereaksi
 Thermolabil. Mudah rusak bila dipanskan lebih dari 60 C
 Merupakan senyawa protein, sehingga sifat protein masih melekat pada enzim
 Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sbg biokatalisator , rekasinya menjadi sangat cepat
dan berulang ulang
 Bekerja didalam sel (endoenzim) dan diluar sel (ektoenzim)
 Umumnya enzim bekerja mengkatalis reaksi satu arah, meskipun ada yang
mengkatalis reaksi dua arah
 Bekerjanya spesifik, karena sisi aktif enzim setangkup dengan permukaan subtrat
tertentu

13
 Umumnya enzim tidak dapat bekerja tampa adanya suatu zat non protein tambahan
yang disebut kofaktor
  Sangat aktif walaupun dalam konsentrasi yang sangat rendah

Molekul enzim biasanya dihasilkan dalam jumlah terbatas oleh tubuh. Namun
molekul tersebut dapat bekerja berulangkali untuk mengolah substrat menjadi produk
dalam tempo yang sangat singkat. Setelah selesai mengolah satu substrat, enzim
tersebut akan langsung mengolah substrat lain yang ada di dekatnya.

 Sangat spesifik terhadap substrat tertentu

Enzim tertetu hanya spesifik mengolah substrat tertentu. Seperti enzim maltase di
atas, hanya spesifik untuk mengolah maltosa menjadi glukosa saja. Enzim lain,
aspartase hanya bekerja untuk mengolah fumarat menjadi aspartat saja. Dengan
adanya ribuan molekul kimia berbeda yang ada di dalam tubuh, menunjukkan adanya
banyak sekali jenis enzim yang dimiliki makhluk hidup.

 Bekerja dalam keadaan reaksi yang ringan

Enzim terbuat dari protein sehingga sangat terpengaruh oleh keadaan lingkungan
sekitarnya. Enzim bekerja dengan optimum pada keadaan tubuh yang biasa dan tanpa
adanya racun-racun dalam bentuk logam berat. Logam berat dapat mendenaturasi
struktur enzim sehingga kehilangan kemampuan untuk mengolah substrat.

 Aktif pada rentang suhu dan pH yang sempit

Enzim bekerja optimal pada suhu dan pH (kaasaman) tertentu. Inilah penyebab suhu
tubuh terlalu tinggi dapat mematikan hewan, dapat merusak enzim dalam tubuh.
Enzim-enzim yang aktif di lambung, akan bekerja optimal pada pH 2 (kondisi yang
sangat asam), sedangkan enzim yang bekerja di dalam usus halus akan bekerja
optimal pada pH yang lebih tinggi.

13.    Jelaskan komponen penyusun enzim.

Jawaban :

a. Komponen utama enzim adalah protein


b. Protein yang sifatnya fungsional, bukan protein struktural
c. Tidak semua protein bertindak sebagai enzim

Contoh koenzim

1. NAD (koenzim 1)
2. NADP (koenzim 2)
3. FMN dan FAD
4. Cytokrom: cytokrom a, a3, b, b6, c, dan f
5. Plastoquinon, plastosianin, feredoksin
6. ATP: senyawa organik berenergi tinggi, mengandung 3 gugus P dan adenin ribose

14
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kerja enzim
katalase sangat berpengaruh terhadap dalam metabolisme makhluk hidup. Katalase memecah
senyawa berbahaya, seperti Hydrogen peroksida (H2O2) di dalam sel hati. Dalam hal ini
Hydrogen peroksida bertindak sebagai substrat. Hydrogen peroksida merupakan senyawa
reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase mendegrasi
Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

5.2 Saran

1. Pada saat proses praktikum sebaiknya dalam kondisi yang sungguh-sungguh


karena akan mempengaruhi hasil praktikum.
2. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada larutan
yang telah dipanaskan.

15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai