Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XII/1
Topik : Hereditas pada Manusia
Alokasi Waktu : 6 JP (3 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)


1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.2 Menyadari dan mengangumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data danfakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium
3.7. Menganalisis hereditas pada manusia
4.7. Menyajikan data hereditas pada manusia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menunjukkan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup
2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah, tekun, jujur terhadap data dan fakta
2.1.2. Melakukan berbagai kegiatan dengan serius dan teliti
2.1.3. Bekerjasama dalam melakukan diskusi
2.1.4. Santun dan bertanggungjawab dalam mengemukakan pendapat
Pertemuan 1
3.7.1. Mengidentifikasi sifat dan ciri fisik yang diturunkan pada manusia
3.7.2. Mengidentifikasi ciri dan kelainan berdasarkan peta silsilah keluarga
3.7.3. Mengidentifikasi kelainan pada manusia yang dibawa autosom dan yang terpaut kromosom
kelamin.
Pertemuan 2
3.7.4. Mengidentifikasi macam-macam golongan darah sistem ABO pada manusia
3.7.5. Menjelaskan macam genotipe dan fenotipe gol darah ABO
3.7.6. Mendeskripsikan pola pewarisan sifat golongan darah
Pertemuan 3
4.7.1. Menyajikan data hasil kegiatan pola pewarisan golongan darah sistem ABO
4.7.2. Mengkomunikasikan hasil kegiatan penelurusan genotipe dan fenotipe gol darah
4.7.3. Mengkomunikasikan hasil silsilah keluarga pewarisan sifat golongan darah
D. Materi Pembelajaran
Pola pewarisan penyakit menurun manusia
Jumlah kromosom pada manusia sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom, terdiri dari 22
pasang/44 buah autosom dan 2 gonosom (kromosom penentu jenis kelamin/ kromosom seks). Pada
perempuan kedua gonosom tersebut berjenis X sedangkan pada laki-laki terdiri dari satu gonosom X dan

84
yang lainnya Y, sehingga individu perempuan dituliskan dengan susunan genetik 22 AA XX atau 44 A
XX, sedangkan pada laki-laki dituliskan dengan susunan genetik 22 AA XY atau 44 A XY.
Pada proses pembentukan janin, penentuan jenis kelamin ditentukan saat terjadi pembuahan ovum
oleh sperma. Sel ovum hanya memiliki 1 tipe susunan genetik yaitu 22 AX, sedangkan sel sperma
memiliki 2 tipe susunan genetik yaitu sel sperma yang membawa kromosom X (22 AX) dan sel sperma
yang membawa kromosom Y (22 AY). Sehingga apabila sel ovum (22 AX) dibuahi sel sperma yang
membawa kromosom X (22 AX) maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin perempuan (22 AA
XX). Tetapi jika yang membuahi sel ovum adalah sel sperma yang membawa kromosom Y (22 AY)
maka akan terbentuk individu dengan jenis kelamin pria (22 AA XY). Dengan demikian penentuan jenis
kelamin bergantung pada sperma yang membuahi.
Kromosom adalah meteri genetik yang mengandung sangat banyak informasi sifat keturunan/
genetis. Beberapa sifat keturunan dan penyakit yang diturunkan secara genetis ada yang terdapat dalam
kromosom autosom namun adapula yang terdapat dalam gonosom. Kelainan dan cacat atau sifat tertentu
yang secara genetis terdapat dalam kromosom seks tipe X kemudian dikenal sebagai gen tertaut
kromosom X, sedangkan gen yang terdapat pada kromosom seks tipe Y kemudian dikenal sebagai gen
tertaut kromosom Y. Karena tertaut oleh kromosom seks, maka sifat-sifat gen tertaut kromosom seks
pewarisannya dipengaruhi oleh jenis kelamin keturunannya. Hal itu disebabkan pada anak perempuan
kromosom X didapatkan dari kedua orangtuanya, sedangkan pada anak laki-laki kromosom X berasal
dari ibu sedangkan bapak mewariskan sifat yang terdapat dalam kromosom Y.
Macam gen tertaut kromosom X :
- buta warna (color blind): merupakan sifat genetis tertaut X yang bersifat resesif (X cb). Laki-laki akan
buta warna jika kromosom X membawa gen resesif (XcbY), sedangkan pada perempuan harus dijumpai
dalam kondisi homozigot resesif (XcbXcb) untuk munculnya sifat buta warna, karena dalam kondisi
heterozigot (XXcb) perempuan akan normal (disebut perempuan karier/ pembawa buta warna).
- hemofili (darah sukar membeku): merupakan sifat genetis tertaut X yang bersifat resesif (Xh). Laki-laki
akan menderita hemofili jika kromosom X membawa gen resesif (X hY), sedangkan pada perempuan
jika dijumpai dalam kondisi heterozigot (XXh) maka sifat hemofili tidak akan muncul, sedangkan
dalam kondisi homozigot resesif (XhXh) maka gen ini akan mengakibatkan kematian (disebut gen
lethal). Hal ini mengakibatkan tidak ada penderita hemofili berjenis kelamin perempuan.
- anodontia (tidak bergigi): merupakan sifat genetis tertaut kromosom X resesif (Xa)
- gigi coklat: merupakan sifat genetis yang diturunkan gen dominan tertaut X (XB) sehingga orang
bergigi coklat bisa memiliki susunan gen homozigot (XBXB) maupun heterozigot (XBXb).
Macam gen tertaut kromosom Y:
- Hypertrichosis: merupakan gen resesif yang terdapat pada kromosom Y yang menyebabkan
tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada pria Pakistan.
Cacat dan penyakit menurun pada manusia dapat disebabkan oleh gen yang terdapat pada autosom
atau oleh gen yang terdapat pada kromosom seks (gonosom). Ciri cacat atau penyakit menurun yaitu
tidak menular, sulit atau bahkan tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diusahakan agar tidak terjadi pada
generasi berikutnya, dan umumnya disebabkan oleh gen resesif.
Beberapa cacat dan kelainan menurun yang tidak tertaut kromosom seks atau bersifat autosomal,
antara lain albinisma, polidaktili, fenilketonuria, diabetes melitus, thalassemia, sicklemia, dentinogenesis
imperfecta, retinal aplasial, katarak, dan botak.
a. Albinisma
Albinisma mengakibatkan individu mengalami kelainan kulit tubuh yang disebut albino. Albino
merupakan kelainan genetika yang ditandai adanya abnormalitas pigmentasi kulit dan organ tubuh
lainnya serta penglihatan yang sangat peka terhadap cahaya. Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a
dan gen A menentukan sifat kulit normal. Penderita albino mempunyai genotip aa, sedangkan orang
normal mempunyai fenotip AA atau Aa.
b. Idiot/Imbisil/Fenilketonuria (FKU)
Fenilketonuria adalah kelainan genetika karena tubuh tidak mampu melakukan metabolisme
fenilalanin. Akibatnya, fenilalanin tertimbun dalam darah dan dibuang bersama urine. Tingginya kadar
fenilpiruvat menghambat perkembangan dan fungsi otak. Penderita fenilketonuria mengalami
keterbelakangan mental dan ber-IQ rendah. Secara fisik penderita fenilketonuria bermata biru, berambut
putih, dan kulitnya mirip albino. Fenilketonuria disebabkan oleh gen resesif ph, sedangkan gen Ph
menentukan sifat normal.
c. Polidaktili
Polidaktili adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau jari kaki melebihi
normal, misalnya jari tangan atau jari kaki berjumlah enam buah. Polidaktili dapat terjadi pada kedua jari
tangan (kanan dan kiri) atau salah satu saja. Polidaktili disebabkan oleh gen dominan P sehingga
penderita polidaktili mempunyai genotip PP atau Pp. Genotip orang berjari normal yaitu pp.
d. Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)

85
Phenylthiocarbamida (PTC) yaitu suatu senyawa kimia yang rasanya pahit. Sebagian besar orang
yang dapat merasakan rasa pahit PTC disebut pengecap atau taster, sedangkan sebagian lainnya yang
tidak dapat merasakan pahit disebut nontaster. Gen T menentukan sifat perasa PTC dan alelnya gen t
yang bersifat resesif menentukan seseorang tidak dapat merasakan PTC atau disebut buta kecap.
e. Thalassemia
Thalassemia merupakan kelainan genetika dimana sel darah merah seseorang berbentuk tidak
beraturan, kadar Hb sedikit sehingga penderita sering kekurangan oksigen (hipoksemia). Thalassemia
disebabkan oleh gen dominan Th, sedangkan alelnya menentukan sifat normal. Penderita thalassemia
bergenotip ThTh (thalassemia mayor) atau Thth (thalassemia minor). Penderita thallasemia minor bisa
bertahan hidup dengan melakukan transfusi darah secara reguler. Sedangkan pada Penderita thalassemia
mayor keadaannya lebih parah daripada thalassemia minor. Penderita thalassemia mayor biasanya
bersifat letal (mati).
f. Sicklemia (Sicklecell anemia)
Sicklemia merupakan kelainan genetika dimana sel darah merah seseorang berbentuk bulan sabit.
Sicklemia disebabkan oleh gen resesif Hbs atau s, sedangkan alelnya S menentukan sifat normal.
Penderita sicklemia bergenotip ss, memiliki orangtua yang membawa/karier gen sicklemia Ss. Penderita
sicklemia biasanya bersifat letal (mati).
Ada banyak klasifikasi golongan darah, diantaranya adalah golongan ABO, Rhesus, dan MN. Dua
yang pertama memiliki nilai medis, sedang yang terakhir tidak. Ketiga golongan tersebut ditemukan oleh
K. Landsteiner.
Golongan Darah Sistem ABO
Penggolongan darah sistem ABO didasarkan pada adanya jenis antigen tertentu pada sel darah
yang disebut isoaglutinogen. Secara genetis ditentukan oleh alel ganda yaitu suatu sifat yang dipengaruhi
oleh lebih dari sepasang alel. Selain itu gen penentunya memiliki sifat sebagai alel kodominan yaitu pada
saat dua gen dominan muncul secara bersamaan yang memiliki ekspersi sama kuat, masing-masing tetap
memunculkan fenotipnya sehingga tidak saling menutupi. Gen penentu penggolongan darah sistem ABO
terdiri dari:
IA : gen kodominan terhadap IB yang menentukan dihasilkannya isoaglutinogen A
IB : gen kodominan terhadap IA yang menentukan dihasilkannya isoaglutinogen B
I0/i : gen resesif terhadap IA maupun IB yang menentukan tidak dihasilkannya isoaglutinogen A maupun
B
Penggolongan darah sistem ABO membagi golongan darah menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan
O, Susunan genotif dan kemungkinan gamet yang dibentuk dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Golongan darah sistem ABO
Golongan darah genotip Jenis Jenis gamet
(fenotip) isoaglutinogen
A IAIA A IA
A 0 A
I I /I i IA dan I0
B IBIB B IB
B 0 B
I I /I i IB dan I0
A B
AB I I AB IA dan IB
0 0
O I I / ii - I0

Golongan Rhesus
Golongan darah rhesus dinamakan berdasar nama kera dari India, Macacus rhesus, yang dulu
sering digunakan untuk mengetes darah orang. Golongan darah ini didasarkan adanya faktor Rhesus atau
faktor Rh.Terdapat dua golongan darah yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-). Sifat rhesus
positif ditentukan gen dominan Rh sedangkan sifat rhesus negatif ditentutan gen resesif rh sehingga
orang dengan rhesus positif (Rh+) memiliki kemungkinan susunan genotip homozigot (Rh Rh) dan
heterozigot (Rh rh), sedangkan orang dengan rhesus negatif (Rh-) memiliki susunan genotip homozigot
resesif (rh rh).
Orang dengan golongan darah rhesus positif (Rh+) yaitu orang yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya dan rhesus negatif (Rh-) yaitu orang yang tidak memiliki faktor Rh di
permukaan sel darah merahnya.
Golongan Rhesus ini memiliki arti penting pada perkawinan. Bila seorang pria Rhesus positif
(Rh+) menikah dengan wanita Rhesus negatif (Rh-), kemungkinan anaknya memiliki rhesus positif (Rh+).
Hal ini mengakibatkan ketika darah anak memasuki darah ibunya, maka darah darah anak yang memiliki
rhesus positif (Rh+) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh pada darah ibunya. Ketika
darah ibu masuk ke dalam darah anaknya melalui plasenta maka darah yang telah mengandung antibodi
tersebut akan mengakibatkan hemolisis pada darah anaknya sehingga anak menderita eritroblastosis
fetalis (penyakit kuning bayi).

86
Golongan MN
Golongan ini tidak memiliki nilai medis karena hanya dijumpai antigen penentu golongan dalam
eritrosit dan tidak dijumpai antibodi dalam plasma. Golongan ini dikendalikan oleh gen IM dan IN
kodominan satu sama lain. Tipe golongan darah sistem Mn ada 3 yaitu golongan darah M (IMIM),
golongan darah N (ININ) dan golongan darah MN (IMIN).

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Membuka pelajaran dengan salam 10
Pendahuluan  Menanyakan kehadiran siswa menit
 Mengatur tempat duduk siswa
 Menanyakan tugas dan membahasnya
 Apersepsi : mengingatkan kembali tentang pola
pewarisan sifat pada manusia
 Menyampaikan IPK dan manfaatnya bagi
kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti 1. Orientasi - Mengamati 40


(Model PBL) peserta Siswa mengamati gambar adanya variasi dalam menit
didik pada
satu keluarga yang ditampilkan guru
masalah
- Menanya
Guru memberikan pertanyaan; Apakah ada
perbedaan variasi antar individu dalam satu
keluarga?
Siswa menjawab dan mengajukan pertanyaan
terkait adanya variasi antar individu dalam
keluarga, guru mencatat pertanyaan siswa di
depan kelas.

2. Mengorgani Guru mempersilahkan siswa membentuk


sasikan kelompok kerja
peserta Guru membagi lembar kerja siswa di tiap
didik kelompok

3. Membim
- Mengumpulkan informasi/mencoba
bing
Guru mempersilahkan siswa mencari informasi
penyelidik
terkait pewarisan sifat orang tua kepada anak-
an individu
anaknyadan kelainan yang diturunkannya.
dan
Siswa mengidentifikasi ciri fisik yang diturunkan
kelompok
dari orang tua melalui foto dan sumber lainnnya
Guru mempersilahkan siswa mencermati peta
silsilah keluarga untuk menemukan
kelainan/penyakit yang diwariskan pada anaknya.

4. Mengemban - Menalar/mengasosiasi
gkan dan Siswa menghubungkan data dan informasi yang
menyajikan diperoleh terkait sifat dan ciri fisik yang
hasil karya diturunkan dari orang tua ke anak ke lembar kerja
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam diskusi kelompok
5. Menganalisa - Mengkomunikasikan
dan
Perwakilan kelompok diminta mempresentasikan
mengevalus
hasil diskusi kelompok di depan kelas
asi proses
Siswa memberikan balikan kepada kelompok
pemecahan
yang maju
masalah
Guru memberi penguatan sekaligus

87
menarik simpulan bersama dengan siswa
Kegiatan Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10
Penutup dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang menit
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya tentang penggolongan
darah.

Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 5 menit
salam dari guru.
 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt
semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam
belajar.
 Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
 Guru memberi apersepsi tentang cerita/artikel
yang menggambarkan kalau saudara kandung
tidak bisa mendonorkan darahnya tetapi justru
orang lain bisa.
 Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1  Peserta didik diajak untuk mengenali masalah 10
(Model PBL) Orientasi yang ada disekitar lingkungannya terkait dengan menit
peserta didik penggolongan darah.
kepada  Peserta didik menyebutkan berbagai masalah
masalah yang ada di lingkungannya, sesuai indikator
pencapaian kompetensi.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
Fase 2 Peserta didik mendefinisikan dan 10
Mengorganisa mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan menit
sikan peserta dengan masalah tersebut dibantu dengan kasus dari
didik LK.
Fase 3 Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang 10
Membimbing sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan menit
penyelidikan pemecahan masalah.
individu dan
kelompok
Fase 4 Peserta didik merencanakan dan menyiapkan 30
Mengembang laporan berupa bagan persilangan terkait dengan menit
kan dan golongan darah dan berbagi tugas dengan teman.
menyajikan
hasil karya
Fase 5 Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi hasil 15
Menganalisa belajar tentang materi yang telah dipelajari menit
dan /meminta kelompok presentasi hasil kerja, peserta
mengevaluasi lain diperkenankan bertanya atau menambahkan.
proses

88
pemecahan
masalah
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10
Penutup untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi menit
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya tentang silsilah keluarga
msing-masing terkait dengan golongan darah dan
upaya menghindari kelainan menurun pada
manusia.

Pertemuan 3
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan  Guru memberi salam dan peserta didik menjawab 5 menit
salam dari guru.
 Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt
semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam
belajar.
 Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta
didik menjawab pertanyaan guru.
 Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
seorang anak berbeda golongan darahnya dengan
orang tua.
 Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1  Peserta didik diajak untuk mengenali masalah 10
(Model PBL) Orientasi yang ada disekitar lingkungannya. menit
peserta didik  Peserta didik menyebutkan berbagai masalah
kepada yang ada di lingkungannya, sesuai indikator
masalah pencapaian kompetensi.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
Fase 2 Peserta didik mendefinisikan dan 10
Mengorganisa mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan menit
sikan peserta dengan masalah silsilah keluarga masing-masing
didik terkait dengan golongan darah dan kelainan yang
ada.
Fase 3 Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang 10
Membimbing sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan menit
penyelidikan pemecahan masalah
individu dan
kelompok
Fase 4 Peserta didik merencanakan dan menyiapkan 30
Mengembang laporan, gambar peta silsilah masing-masing dan menit
kan dan berbagi tugas dengan teman.
menyajikan
hasil karya
Fase 5 Bersama Guru, peserta didik mengevaluasi hasil 15
Menganalisa belajar tentang materi yang telah dipelajari menit
dan /meminta kelompok presentasi hasil kerja
mengevaluasi
proses

89
pemecahan
masalah
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10
Penutup untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi menit
yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya ulangan KD Hereditas
pada manusia.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1.Teknik penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
Penilaian antar teman Format penilaian
Observasi sikap Jurnal guru
2 Pengetahuan Tes tertulis Soal Pilihan Ganda
dan uraian
Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi
3 Keterampilan Penilaian presentasi & Format penilaian
Laporan
Portofolio Format penilaian
Penilaian produk Format penilaian

2. Instrumen penilaian
1). Penilaian sikap;
a). Lembar observasi kegiatan diskusi
No Nama Berani Santun Rasa Komunikatif Modus Predikat
Ingin tahu sikap
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom
sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

b). Format penilaian antar peserta didik


Daftar Penilaian Antar Peserta Didik
Topik/Sub. Topik : Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanggal Penilaian : ……………………
Nama peserta didik yang dinilai : …………………...
Nama Penilai : …………………..

Petunjuk;
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi!
- Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu!
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!

Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan

90
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
8 Menerima kesepakatan hasil diskusi
Catatan
a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8) dan ada
yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif: Ya = 2,
Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya =
1.
b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai perilaku/sikap
dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan format
berikut;

Skor perilaku/sikap nomor Juml Skor Kode


skor sikap nilai
No Nama Pengamat 1 2 3 4 5 6 7 8
1 ......
2 ......
3 .......
Dst
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = 16
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua desimal.
Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00.
3. Kode nilai:
4.00 = A (Sangat baik), 3.25 – 3.75 = B (Baik), 2.25 – 3.75 = C (Cukup),
2.00 – 2.75 = D (Kurang)

c). Format Jurnal


Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran
biologi
No Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut

2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian


Soal;
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Dalam penentuan jenis kelamin, Drosophila melanogaster berjenis kelamin betina bergenotip … .
a. AAXXY b. AA XY c. AAXXX d. AAAXX e. AAXYY
2. Tipe determinasi seks pada ayam adalah … .
a. ganti kelamin b. ZW c. ZO d. XO e. XY
3. Pada serangga dari ordo Hymenoptera seperti lebah, hewan jantan dihasilkan dari partenogenesis
ketika telur yang tidak dibuahi menetas menjadi serangga. Susunan kromosom betina dengan jantan
dibedakan berupa ... .
a. Hewan jantan memiliki seks kromosom ZZ, betina ZW

91
b. Hewan jantan memiliki seks kromosom XY, betina XX
c. Hewan jantan memiliki seks kromosom haploid, betina diploid
d. Hewan jantan memiliki seks kromosom XO, betina XX
e. Hewan jantan memiliki seks kromosom ZO, betina ZW
4. Seorang anak wajahnya mirip dengan ayahnya, secara genetis anak tersebut … .
a. mewarisi gen ayah lebih banyak dari gen ibu
b. gen ayah bersifat dominan, gen ibu resesif
c. gamet ayah dominan, gamet ibu resesif
d. sifat ayah lebih baik dari ibu
e. mewarisi gen ayah sama banyak dengan gen ibu
5. Siklemia dikontrol oleh alel resesif yaitu ss untuk yang mengalami siklemia, Ss merupakan sifat
carier, dan SS adalah adalah normal. Jika pasangan normal memiliki keturunan yang menderita
siklemia, dapat diduga genotip kedua orangtuanya adalah ... .
a. SS x ss b. Ss x ss c. Ss x Ss d. Ss x SS
e. ss x ss
6. Perhatikan diagram pewarisan sifat albino berikut!
P1 : ♂ Aa x ♀ Aa
(normal) (normal)
G : A, a A, a
F1 : AA, 2 Aa, aa
Kemungkinan anaknya menderita albino adalah … . (UN 2015)
a. 0% b. 25% c. 50% d. 75%
e. 100%
7. Seorang laki-laki normal menikah dengan wanita karier buta warna.
P1 : XY x XXcb
F1 : XX , XX, XcbY, XY
cb

Jika anak perempuannya yang normal menikah dengan laki-laki buta warna, kemungkinan fenotip
anak yang lahir dari perkawinan tersebut adalah … . (UN 2015)
a. 25% perempuan normal d. 75% laki-laki normal
b. 50% perempuan karier e. 100% laki-laki normal
c. 50% laki-laki buta warna
8. Jika seorang perempuan buta warna menikah dengan laki-laki normal maka keturunannya ... .
a. semua anak buta warna d. Hanya anak perempuan yang
buta warna
b. tidak seorangpun anaknya buta warna e. Hanya anak laki-laki yang buta warna
c. setengah anak laki-lakinya buta warna
9. Lahirnya seorang anak perempuan yang butawarna, kemungkinan genotip orang tuanya adalah
sebagai berikut … .
a. XXcb dan XY c. XXcb dan XcbY
cb
e. XX dan X Y
b. XcbXcb dan XY d. XXcb dan XcbYcb
10. Seorang wanita normal menikah dengan pria buta warna. Anak wanitanya normal menikah dengan
laki-laki buta warna. Persentase cucu yang mengalami buta warna sebanyak … .
a. 0% b. 25% c. 50% d. 75% e. 100%
11. Perempuan butawarna menikah dengan laki-laki normal, maka kemungkingan perbandingan fenotip
keturunannya yaitu ... .
a. ♂ buta warna : ♀ normal = 1 : 1
b. ♂ normal : ♂ buta warna : ♀ normal = 1 : 1 : 2
c. ♂ buta warna : ♀ normal : ♀ buta warna = 2 : 1 : 1
d. ♂ normal : ♂ buta warna :♀ butawarna =1:1: 2
e. ♂ normal : ♂ buta warna : ♀ normal : ♀ buta warna = 1 : 1 : 1 : 1
12. Perhatikan peta silsilah (pedigree) berikut !

Genotip Parental A dan B adalah ... .


a. XcbY dan X X c. X Y dan XcbXcb e.

92
XcbY dan XcbXcb
b. XcbY dan XXcb d. X Y dan XXcb
13. Ani pembawa gen hemofili menikah dengan Andi penderita hemofili. Persentase dari keturunan
yang dilahirkan Ani dan menderita hemofili sebanyak … .
a. 6,25% b. 12,5% c. 25% d. 33,3%
e. 50%
14. Seorang wanita normal bersuami pria hemofili. Anak perempuannya menikah dengan laki-laki
normal, maka kemungkinan cucu yang lahir adalah … .
a. 25% penderita, 50% normal, 25% karier c. 75% penderita, 25% normal
b. 50% penderita, 25% normal, 25% karier d. 25% penderita, 75% normal karier
c. 50% penderita, 50% normal
15. Ridwan seorang penderita hemofilia menikah dengan Siti wanita normal. Kemungkinan anak laki-
laki yang menderita hemofilia adalah ... .
a. 0% b. 12,5% c. 25% d. 50%
e. 75%
16. Seorang penderita haemofili menikah dengan orang normal, ternyata tidak satupun keturunannya
menderita haemofili. Dapat diduga genotip kedua orang tuanya adalah … .
a. XhY x XhXh b. XhY x XXh c. XhY x XX d. XY x X X e. XY x XhX
17. Meskipun silsilah keluarga kerajaan Inggris sangat terkenal dengan pewarisan sifat hemofili, namun
keluarga kerajaan Inggris yang saat ini berkuasa dipastikan tidak memiliki faktor hemofili. Hal itu
disebabkan keluarga kerajaan ... .
a. Dilarang menikah dengan anggota kerajaan lain dari Eropa
b. Berasal dari raja sebelumnya yang normal
c. Ratu yang saat ini memimpin sudah diperiksa genetisnya
d. Hanya boleh menikah dengan pasangan yang telah diselidiki silsilahnya
e. Dilarang menikah dengan pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan
18. Sistem penggolongan darah ABO pada manusia ditentukan oleh alel ganda. Pengertian alel ganda
adalah … .
a. orang bergolongan darah O dapat memiliki orang tua bergolongan darah A dan B
b. orang bergolongan darah AB tidak mungkin memiliki orang tua bergolongan darah O
c. orang bergolongan darah A dapat memiliki anak bergolongan darah selain A
d. Terdapat lebih dari satu sistem penggolongan darah manusia yaitu ABO, Rh dan MN
e. Sistem penggolongan darah ABO ditentukan oleh gen yang memiliki lebih dari satu alel
19. Seorang laki-laki bergolongan darah A heterozigot menikah dengan perempuan bergolongan darah
B heterozigot kemungkinan anaknya mempunyai golongan darah ... .
a. AB semua b. AB dan O c. A, B dan O d. A, B, AB dan O e. A dan
B
20. Jika sepasang suami dan istri semua bergolongan darah B heterozigot maka kemungkinan
keturunannya ... .
a. semua bergolongan darah B homozigot
b. semua bergolongan darah B
c. tidak ada keturunan bergolongan darah B homozigot
d. ada keturunan bergolongan darah O
e. semua jenis golongan darah mungkin
21. Seorang anak bergolongan darah AB tidak mungkin berasal dari perkawinan antara orang
bergolongan darah …..
a. AB x O b. A x B c. AB x A d. AB x
B e. AB x AB
22. Seorang perempuan bergolongan darah AB menikah dengan laki-laki bergolongan darah AB, maka
kemungkinan anaknya … .
a. 100 % AB d. 50 % AB, 50 % O
b. 50 % A, 50 % B e. 25 % AB, 25 % O, 25 % A, 25
%B
c. 50 % AB, 25 % A, 25 % B
23. Perhatikan peta silsilah berikut ini

1 2
Wanita normal

5 Pria normal
3 4 6

7
93
AB B A B Pria hemofili

8 9 10
AB A A B
Dari peta silsilah tersebut, maka nomor 1 dan 2 bergenotip ... .
a. XXh golongan darah O dan XY golongan darah A
b. XXh golongan darah O dan XY golongan darah AB
c. XX golongan darah AB dan XY golongan darah A
d. XX golongan darah B dan XY golongan darah A
e. XXh golongan darah A dan XY golongan darah B
24. Pernikahan antara laki-laki normal dengan perempuan normal yang memiliki ayah menderita
hemofili, akan memiliki kemungkinan fenotip anak-anak yang dilahirkan pasangan tersebut ... .
a. Semua anaknya menderita hemofili
b. 75% kemungkinan anaknya normal
c. Semua anak laki-lakinya menderita hemofili
d. Tidak ada keturunan yang menderita hemofili
e. Semua anak perempuan akan membawa faktor hemofili
25. Perhatikan peta silsilah berikut ini

1 2
Wanita normal

5 Pria normal
3 4 6

Pria hemofili
Berdasarkan peta silsilah tersebut, jika individu nomor 5 bergolongan darah O, maka dapat diduga
genotip kedua orangtuanya adalah ... .
a. XY IBIB dan XXh IAIO d. XY IBIB dan XXh IAIO
B O h A O
b. XY I I dan XX I I e. X Y IBIOdan XX IAIO
h
h B O A O
c. X Y I I dan XX I I
26. Seorang ibu hamil memiliki golongan darah A heterozigot pembawa sifat hemofilia. Jika suaminya
bergolongan darah B heterozigot dan normal. Berapakah kemungkinan anak laki-laki yang lahir
dengan golongan darah O dan hemofilia?
a. 50% b. 25% c. 12,5% d. 6,25%
e. 2,125%
27. Seorang pria bergolongan darah O dan Rh+ homozigot menikah dengan seorang wanita
bergolongan darah A homozigot Rh-, maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah … .
a. Rh+, O b. Rh-, O c. Rh+, A d. Rh-, A
e. Rh+, AB
28. Perhatikan peta silsilah dibawah ini !

Sifat imbisil pada manusia tampak pada silsilah warna hitam, sedangkan normal tampak dalam
silsilah warna putih. Lingkaran = wanita dan segiempat = laki-laki
Dari peta silsilah tersebut maka genotif parental adalah … .
a. Laki-laki AA dan Wanita AA
b. Laki-laki AA dan Wanita Aa
c. Laki-laki Aa dan Wanita AA
d. Laki-laki Aa dan Wanita Aa
e. Laki-laki aa dan Wanita AA
29. Bisu-tuli muncul jika salah satu atau kedua gen resesif d dan e dalam keadaan homozigotik.
Kemungkinan lahir anak bisu-tuli, dari pernikahan orang tua normal bergenotip DDEe x DdEe,
adalah ... .
a. 12,5% b. 25% c. 37,5% d. 50%
e. 75%
30. Perhatikan diagram keluarga penderita Thalasemia berikut:
P1 : ♂ Th th x ♀ Th th

94
(thalasemia minor) (thalasemia minor)

Gamet: Th, th Th, th


F1 : 1 Th Th = Thalasemia mayor
2 Th th = Thalasemia minor
1 th th = normal
Jika wanita thalasemia minor menikah dengan laki-laki normal, berapa persen anak-anaknya akan
memiliki sifat normal? (UN 2015)
a. 100% b. 75% c. 50% d. 25%
e. 0%
Jawablah dengan ringkas dan jelas
1. Seorang anak menangis sedih mengetahui ia memiliki golongan darah O, sedangkan kedua
orangtuanya tidak ada yang bergolongan darah yang sama dengan dirinya. Bagaimana
kemungkingan genotip dan fenotip kedua orangtuanya?
2. Jelaskan perbedaan pewarisan sifat hemofili dengan buta warna, yang keduanya merupakan sifat
genetis tertaut X resesif!
3. Thalasemia dan siklemia adalah penyakit genetis yang mempengaruhi sel darah merah. Jelaskan
perbedaan pewarisan sifat thalasemia dengan siklemia!
4. Bisu-tuli muncul jika salah satu atau kedua gen resesif d dan e dalam keadaan homozigotik. Pada
sebuah perkawinan antara 2 orang bisu tuli, ternyata memiliki anak yang tidak satupun menderita
bisu tuli. Mengapa terjadi hal tersebut?
5. Bagaimanakah cara mencegah munculnya kelainan/gangguan yang disebabkan faktor genetis
manusia?

Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi


Pernyataan
Skor
Pengungkapa Ketepatan
Kebenaran yang
No Nama n gagasan menggunakan
Konsep dicapai
orisinil istilah
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )
Pedoman penilaian;
Skor jawaban ya = 2, tidak = 1
Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian


a). Format penilaian presentasi
Kelompok Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Siswa Materi Penggunaan Keterampilan skor
presentasi Media dalam
mengemukakan
pendapat

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4

95
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam = 1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan pendapat Terampil mengemukaan pendapat =3
Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

b). Format Penilaian Laporan/Tugas


Ketepatan Waktu
Ketepatan Ketepatan Skor yg
No Nama pengumpulan Nilai
materi sistematika dicapai
tugas

Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat = 4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1

Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

c). Format Penilaian Portofolio


Mata Pelajaran : Biologi
Alokasi Waktu : 1 Semester
Sampel yang dikumpulkan : Laporan
Nama Peserta didik : …………
Kelas : ……………
Aspek yang dinilai
Catatan/
No Indikator Periode Kebenaran Kelengkapan Tata
Sistematika Nilai
Konsep gagasan bahasa

Rubrik Penilaian portofolio/laporan praktikum


No Komponen Skor
1 Kebenaran Skor 25 jika seluruh konsep Biologi pada laporan benar
Konsep Skor 15 jika sebagian konsep Biologi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep Biologi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsep
Skor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep
3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakati

96
Skor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang
disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang disepakati
4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan
Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturan
Skor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan

Pedoman penilaian;
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x100
Nilai portofolio = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖=(Jumlah skor yang dicapai/skor maksimal)x3+1

d). Format Penilaian Produk


Materi Pelajaran : Substansi Genetika Nama Peserta didik: ……………..
Nama Produk : Model DNA Kelas : ………….....
Alokasi Waktu : 2 JP

No Tahapan Skor
1 Perencanaan Bahan
Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan.
2
b. Teknik pengolahan/pembuatan
c. K3 (Keselamatan kerja, Keamanan, Krbrrsihan)
3 Hasil Produk
Total Skor

Pedoman penilaian;
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai = 20
Nilai produk = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖=(Jumlah total skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan siswa
yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial pembelajaran
dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.
b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa
yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan
di ruang laboratorium Biologi.

4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/Alat : KTP, Silsilah keluarga Ratu Victoria, Gambar Keluarga, komputer/laptop, LCD
2. Bahan : LKS
3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan
L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.
4. Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013.
Biologi XII, Jakarta: Erlangga.

97
Lampiran : Lembar Kerja

HEREDITAS PADA MANUSIA

Kelas : XII IPA


Topik : Hereditas Pada Manusia
Sub Topik : Sifat, ciri dan kelainan yang diwariskan pada manusia
Hari/Tanggal : ....................................................

Perhatikan peta silsilah keluarga yang telah kamu susun!


1. Apakah dalam peta silsilah terdapat pihak orang tua (parental) dan anak (filial)?
............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. Bagaimana pewarisan jenis kelamin diturunkan ke anaknya?
............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Apa sajakah perbedaan fisik yang kamu temukan diantara anak-anaknya. Galilah informasi dan
lengkapi tabel berikut!
No Ciri Fisik Variasi
1 Rambut
2 Alis mata
3 Warna bola mata
4 Cuping telinga
5 Lesung pipi
6 Dagu
7 Warna kulit
8 Hidung
9
10

4. Penyakit dan kelainan menurun apa sajakah yang diwariskan dari orang tua! Galilah informasi
dan lengkapi tabel berikut!
No Penyakit dan Kelainan pada Manusia
Tidak terpaut seks Terpaut seks
1
2
3
4
5
6
7
8

5. Berilah kesimpulan dari diskusi kelompok yang kamu lakukan!


..................................................................................................................................................

98
Bahan diskusi pertemuan 1
1) Jika terjadi perkawinan antara perempuan buta warna dengan laki-laki normal, bagaimana
kemungkinan genotip dan fenotip keturunannya? Buatlah peta silsilahnya
2) Jika terjadi perkawinan antara perempuan pembawa sifat buta warna dengan laki-laki normal,
bagaimana kemungkinan genotip dan fenotip keturunannya? Buatlah peta silsilahnya.
3) Jika terjadi perkawinan antara perempuan normal dengan laki-laki buta warna, bagaimana
kemungkinan genotip dan fenotip keturunannya? Buatlah peta silsilahnya.
4) Jika terjadi perkawinan antara perempuan pembawa sifat hemofili dengan laki-laki normal,
bagaimana kemungkinan genotip dan fenotip keturunannya? Buatlah peta silsilahnya.
5) Jelaskan mengapa keturunan dari perkawinan yang salah satu orangtuanya albino jarang
memiliki keturunan albino? Bagaimana susunan genetik orangtua yang memungkinkan
munculnya keturunan albino?
6) Jika terjadi perkawinan antara perempuan penderita siklemia dengan laki-laki pembawa sifat
siklemia, bagaimana kemungkinan genotip dan fenotip keturunannya?

99
7) Karena sering bertemu di rumah sakit untuk melakukan transfusi darah, Yanti dan Adi
memutuskan untuk menikah. Namun keluarganya menentang karena mereka memiliki kelainan
thalasemia. Berapakah kemungkinan akan lahir keturunan yang menderita thalasemia mayor
dan minor jika perkawinan tersebut dilangsungkan? Mungkinkah terdapat anak normal pada
pasangan tersebut?
8) Bagaimanakah perbedaan kemungkinan keturunan pada perkawinan sesama pembawa sifat
genetis untuk thalassemia dengan sesama pembawa siklemia? Jelaskan mengapa berbeda!
9) Bagaimana cara mencegah munculnya penyakit menurun? Kaitkan dengan ajaran agama yang
melarang perkawinan dari keluarga dekat!
10) Jika dalam keluarga dan leluhur kita dijumpai penderita diabetes mellitus, bagaimana usaha
eutenik dan eugenetik dalam mencegah munculnya penyakit menurun tersebut?

Bahan Diskusi pertemuan 2


1) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan wanita B heterozigot?
2) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A homozigot dengan wanita B heterozigot?
3) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan wanita B homozigot?
4) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan wanita bergolongan darah O?
5) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
bergolongan darah O dengan wanita B heterozigot?
6) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan AB dengan wanita B heterozigot?
7) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan wanita AB?
8) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan Rh+ homozigot dengan wanita AB dengan Rh-?
9) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan A heterozigot dengan Rh+ heterozigot dengan wanita B heterozigot dengan Rh-?
10) Bagaimanakah kemungkinan genotip dan fenotip keturunan dari perkawinan antara pria
golongan B heterozigot dengan Rh+ heteozigot dengan wanita AB dengan Rh+ heterozigot?

Surakarta, 1 Juli 2015


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi
SMA …………..

………………………………. ……………………………….
NIP. NIP.

100

Anda mungkin juga menyukai