Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE

Oleh :
Kelompok 4
SUCI RAMADHANI
WINDA RESTI
GITA PUSPITA SARI
ALIYA JULITA
KIKI HORLANDA
SAHID AGIL ALFAJRI
FARID

Guru Pembimbing :
NOFRI YENTI, S.Pd.

SMA NEGERI 1 BAYANG


2023/2024
ENZIM KATALASE
A. TUJUAN

Mengtahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

B. DASAR TEORI
a.     ENZIM
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim
berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi
enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator
alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein.
Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik)
dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga
memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah
satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam
melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen
peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang
dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim
bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama
persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur
yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai
substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk
menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai
dalam menjelaskan cara kerja enzim (http://fionaangelina.com).

b.      Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang
merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel.
Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H 2O2 menjadi substansi yang tidak
berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu,
enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan
membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-
senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal
bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen
peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk radikal
karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1.  Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat
2.     Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau
donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase  2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati.

c. Derajat Keasaman (pH)


Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar
pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

d.  Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Hal ini disebabkan karena enzim
memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi
bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain
yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah
rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya.

e.      Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi
enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

f.     Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya
peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja,
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

Ciri – Ciri Enzim

1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.

2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak dapat
mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat. Substrat
adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak,
maka macam enzim pun banyak

4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah
pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak
rusak.

5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim
oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.

6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.

7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.

8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan 

Cara Kerja Enzim


1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk
sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh
yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan
kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang
semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang
selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali
pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Ekstrak hati / jantung 9. Tabung reaksi
2. HCl 10. Air Panas
3. NaOH 11. Air Dingin
4. H2O2 12. Bara Lidi
5. Es Batu 13. Pipet Teses
6. Lumpang 14. Penjepit
7. Sendok 15. Gelas Kimia
8. Batang Pengaduk

D. CARA KERJA
1. Ambillah ekstrak dari hati/jantung, kemudian tuangkan ke dalam 5 buah tabung
reaksi masing-masing 0,5ml (tabung 1, 2, 3, 4, 5)
2. Tambahkan HCl pada tabung 2 dan NaOH pada tabung 3, rendamlah tabung 4 pada
air panas dan tabung 5 dalam air dingin.
3. Kemudian tuangkan H2O2 sebanyak 0.5 ml pada masing-masing tabung tersebut dan
lakukan pengamatan apa yang terjadi. Ujilah masing-masing tabung dengan
menggunakan bara lidi.
4. Lakukan analisis terhadap data hasil percobaan tersebut dan buatlah kesimpulannya.

E. HASIL PENGAMATAN

Percobaan Banyak Gelembung Keadaan bara Api


I Cukup Banyak Api Hidup
II SEDIKIT Api padam
Sangat Banyak
III Api Hidup
Cukup Banyak
IV Api Hidup
Cukup Banyak
V Api Hidup

F. PEMBAHASAN

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 → 2H2O +O2

Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati
ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan).  Hati ayam digunakan karena banyak
mengandung enzim katalase.  Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.  Yang
terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini


membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi
H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).

2.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan
bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.

3.      Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedikit, tetapi saat
bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.

4.      Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul gelembung udara dan
saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api.  Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5.      Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2

Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan


gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya, dan juga menimbulkan nyala
api sedikit. Hal ini disebabkan karena pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).
VARIABEL TERIKAT VARIABEL BEBAS VARIABEL KONTROL
Jumlah gelembung Panas dan Dingin Jumlah ekstrak yang
digunakan
Bara api NaOH dan HCl H2O2

a. Yang menghasilkan gelembung gas paling banyak adalah ekstrak hati + H 2O2. Hal ini
membuktikan enzim katalase yang terdapat di dalam hati bekerja, mengubah H 2O2
menjadi H2O. sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara kedalamnya,timbul nyala
api. Hal ini membuktuikan H2O2 juga uraikan menjadi O2.
b. Nyala bara api yang paling besar adalah ekstrak hati H2O2 (netral).Karena enzim katalase
hanya mampu bekerja dalam suhudan keadaan normal, netral. Dan karena H2O di uraikan
menjadi O2.
c. Gas yang dihasilkan adalah oksigen O2.
d. Ya, gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan jumlah oksigennya. Semakin
banyak gelembung maka semakin banyak oksigennya.
e. enzim katalase ini berperan dalam mengurai senyawa peroksida yanga da du dalam
tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama Hidrogen Peroksida atau H2O2. Ia
merupakan hasil peranapasan dan terdapat di dalam sel-sel organisme. H2O2 ini harus
dibuang. Pada posisi inilah enzim katalase dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan
serangkaian proses yang mengurai H2O2 menjadi oksigen dan juga air. 

f. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :


 Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
 Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar
pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
 Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan,
maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim
dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang
ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat
menetukan laju reaksi.
 Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat
kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap
laju reaksi.
g. H2O2 dihasilkan pada proses pencernaan makanan, jika di dalam proses tersebut tidak
ada enzim katalase maka penguraian H2O2 yang bersifatracun dalam tubuh menjadi
lambat dan berdampak dalam tubuh yaitu munumpuknya racun dalam tubuh.
h. Enzim katalase juga terdapat pada jantung, lemak, melinjo, dan daun melinjo.
i. Contoh enzim yang lain adalah enzim enzim pencernaan, misalnya amilase.
Amilase dengan memecah amilum menjadi maltosa. Amilase dihasilkan oleh kelenjar
saliva (ludah) dan dikeluarkan ke rongga mulut untuk melakukan fungsinya.
j. Ada dua teori mengenai cara kerja enzim, yaitu teori lock and key (gombok-anak kunci)
dan induced fit (kecocokan terinduksi).

Teori gembok-anak kunci


sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat
saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak
kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai
bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.

Teori induced fit


Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat
terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi
dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan
dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

k. Sifat- sifat hati


 biokatalisator
di dalam sel juga terdapat katalisator, salah satunya adalah enzim. Enzim hanya
dihasilkan oleh sel sel mahluk hidup sehingga disebut sebagai biokatalisator.
 protein
enzim adalah suatu protein. Dengan demikian, sifat sifat enzim sama dengan protein,
yang dapat rusak pada suhu tinggi dan terpengaruh oleh pH..
 bekerja secara khusus
enzim bekerja secara khusus, artinya enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi
tertentu, tidak dapat mempengaruhi reksi lainnya. Zat yang terpengaruh oleh enzim
disebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi
d dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
 dapat digunakan berulang kali
enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi.
Satu molekul enzim dapat bekerja berkali kali, selama enzim itu sendiri tidak rusak. Jika
molekul enzim rusak, enzim tersebut harus diganti. Oleh karena itu, enzim pun hanya
diperlukan dalam jumlah sedikit.
 rusak oleh panas
Jika telah rusak, enzim tidak dapat berfungsi lagi walaupun pada suhu normalenzim
rusak oleh panas karena enzim adalah suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut
denaturasi. Kebanyakan enzim rusak pada suhu 50
 tidak ikut bereaksi
enzim hanya diperlukan sebagai pemercepat reaksi, namu molekul enzim itu sendiri tidak
ikut bereaksi.
 bekerja dapat balik
umumnya, enzim bekerja secara dapat balik. Artinya, suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa senyawa lain, dan sebaliknya dapat pula
bekerja menyusun senyawa senyawa itu menjdi senyawa semula.
l. Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul
enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif
(active site).
Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar
dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.
Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagian bukan protein
- bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
- Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organic kompleks disebut koenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam
pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam
folat dan kobalamin (vitamin B12)

G. KESIMPULAN

1.      Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :


·   - Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita
ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
·         - Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
2.      Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2H2O2 à 2H2O + O2

3.     Enzim katalase juga terdapat didalam organel selain hati tetapi dalam percobaan hanya jantung
saja yang mengandung enzim tersebut didalam lemak tidak ada enzim katalase.
DAFTAR PUSTAKA

“LAPORAN BIOLOGI KERJA ENZIM KATALASE” by JONI ARISANDI


http://bagongmendem.blogspot.co.id/2011/09/laporan-biologi-kerja-enzim-katalase.html

“LAPORAN BIOLOGI KERJA ENZIM KATALASE” by INEKE HARDIYANTI


http://inekesyanisha.blogspot.co.id/2012/09/laporan-biologi-kerja-enzim-katalase_23.html

“LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM KATALASE” by TUGAS SEKOLAH

http://novleexta.blogspot.co.id/2011/10/laporan-praktikum-biologi-enzim.html

“LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE” by IFRONIA FITRIANI

http://ifronia.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-enzim-katalase.html

Anda mungkin juga menyukai