Anda di halaman 1dari 16

Pengujian Beton

Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Bahrul Anif, M.T.
Dosen Tetap Jurusan Teknik Sipil
Universitas Bung Hatta

1
1. Pengujian Beton
1.1. Pengujian Beton Segar.
Pengujian dilakukan ketika beton masih plastis atau keadaan
beton segar meliputi sifat pengerjaan dan berat isi

1.1.1 Pengukuran Sifat Pengerjaan


Ada tiga cara yang banyak digunakan untuk pengujian beton
segar yang dihubungkan dengan sifat pengerjaan yaitu :
Pengujian Slump

Pengujian Faktor Pemadatan

Pengujian konsistensi dengan alat V – B

2
Disamping itu masih ada cara lain, misalnya dengan meja alir
(German Flow Table), dengan prestasi bola (Kelly Ball) dan
sebagainya.

Diantara cara-cara diatas pengujian slump adalah yang paling


populer, dikenal diseluruh dunia. Percobaan ini dikembangkan
oleh chapman di USA pada tahun 1913.

 Pengujian Slump
Sebuah kerucut terpancung standar dengan ukuran diameter
puncak 10 cm, diameter dasar 20 cm dan tinggi 30 cm,
diisikan beton segar sampai penuh. Setelah disipat, kerucut
diangkat perlahan-lahan, akibatnya terjadi pengendapan dan
permukaan beton menurun
3
4
Pengujian slump tidak cocok dilakukan terhadap campuran yang
sangatkering atau encer.
Untuk mencegah penggunaan adukan beton yang terlalu kental
atau terlalu encer, dianjurkan untuk menggunakan nilai-nilai
slump yang ditunjukan dalam tabel dibawah ini.

5
6
1.1.2 Pengukuran Berat Isi
Tujuan pengukuran berat isi untuk menilai suatu rancangan
campuran beton apakah sudah dipenuhi atau belum.
Pengukuran berat isi segera dilakukan setelah selesai
pengadukan.
Campuran beton segar yang dianggap mewakili diisikan kedalam
silinder logam bervolume 5 atau 10 liter sambil digetarkan.
Tujuan penggetaran untuk menghilangkan udara yang terserap
diantara campuran. Setelah penuh, permukaan silinder disipat
rata. Adukan beton yang menempel pada bagian luar silinder
dibersihkan dengan lap, kemudian ditimbang. Berat bersih
beton dapat dihitung dari berat total dikurangi berat silinder.
Berat isi didefenisikan sebagai berat bersih dibagi dengan volume
silinder.

7
2. Beton Keras
Sifat-sifat beton segar penting artinya hanya beberapa jam setelah
selesai pengadukan. Sifat-sifat penting dari beton keras adalah,
kekuatan tekan, deformasi setelah menerima beban, keawetan,
permeabilitas dan penyusutan. Secara umum, kekuatan tekan
dianggap sifat yang paling penting karenanya mutu beton
seringkali dinilai berdasarkan kekuatan tekanannya.
Akan tetapi pada keadaan tertentu sifat-sifat lainnya merupakan
sifat yang lebih penting. Umpamanya untuk bangunan-
bangunan yang harus menahan air, penyusutan yang rendah dan
permeabilitas yang rendah merupakan sifat-sifat yang
disyaratkan dari beton.
Umumnya, perbaikan kekuatan tekan dapat menghasilkan
perbaikan pada sifat-sifat lainnya. Ada juga pengecualiannya
misalnya dengan menambah kadar semen kekuatan beton
bertambah, akan tetapi penambahan semen mengakibatkan
bertambahnya penyusutan, yang dalam keadaan ekstrim dapat
menyebabkan berkurangnya keawetan dan menambah
kebocoran antara sambungan-sambungannya.
8
2.1 Kekuatan
Kekuatan beton dinyatakan dengan beban (tegangan) maksimum
yang dapat dipikulnya. Oleh karena bertambahnya kekuatan
beton sifat-sifat lainnya bertambah baik pula dan karena
percobaan untuk menentukan kekuatan tekan adalah sangat
mudah, maka kekuatan tekan beton dalam industri konstruksi
biasa dipakai untuk menilai serta untuk mengendalikan mutu
beton dan untuk tujuan persyaratan spesifikasi.
Beton merupakan suatu bahan yang relatif getas dan relatif lemah
dalam memikul tegangan tarik

9
Kekuatan Tekan Beton
Kekuatan tekan beton adalah muatan tekan maksimum yang
dapat dipikul persatuan luas. Kekuatan tekanan beton yang
dapat dicapai misalnya 500 kg/cm2 (50 N/mm2) dengan
menggunakan semen dengan mutu terpilih, perbandingan-
perbandingan bahan campuran dan cara pemadatan yang
seksama serta sarana-sarana perawatan yang menguntungkan.
Bangunan-bangunan beton, kecuali jalan raya, direncanakan
hanya untuk menahan tekanan, tegangan tarik yang bekerja
dipikul oleh tulangan baja.

10
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik beton adalah penting dalam merencanakan jalan
raya beton dan landasan kapal terbang di lapangan udara.
Umpama, kekuatan lenturnya atau “modulus of rupture”
dimanfaatkan untuk menyebarkan beban-beban terpusat pada
perkerasan jalan yang lebih luas.
Komponen-komponen beton disyaratkan pula untuk dapat
menahan tegangan-tegangan tarik yang ditimbulkan oleh
perlawanan beton terhadap kontraksi akibat penyusutan atau
perubahan suhu. Berbeda dengan baja, menentukan kekuatan
tarik dalam beton dengan cara langsung adalah sukar, oleh
karena itu telah dikembangkan cara-cara tidak langsung.

11
Untuk menentukannya ; cara-cara yang telah dikembangkan itu,
cara yang paling mudah dan paling luas penggunaannya
adalah percobaan membelah silinder itu, maka terjadi
pengalihan tegangan-tegangan tarik melalui bidang tempat
kedudukan salah satu diameter silinder dan silinder beton
tersebut terbelah sepanjang diameter yang dibebani itu.

Besarnya tegangan tarik σ ct yang dialihkan pada saat beton itu


belah, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

σ ct = 2 F
‫ ח‬ld

dimana : F = beban maksimum yang dikerjakan


l = panjang silinder
d = diameter silinder

12
Kekuatan Lentur
Kekuatan lentur beton merupakan nilai kekuatan tarik tidak
langsung dari beton yang biasa digunakan. Dalam percobaan
ini sebuah balok beton biasa (tanpa tulangan) diletakkan diatas
dua buah tumpuan dan dibebani di tempat-tempat pada
sepertiga bagian dari bentangnya dan menghasilkan momen-
momen lentur, yang mengalihkan tegangan-tegangan tarik
serta tegangan-tegangan tekan pada bagian bawah dan bagian
atas dari balok tersebut. Balok hancur akibat tegangan tarik
dan kekuatan lentur (modulus of rupture) σ cr dapat dihitung
menurut rumus :

13
σ cr = F L
b d2
dimana : F = beban maksimum yang dikerjakan
L = jarak antara ke dua perletakan
b = lebar balok
d = tinggi balok

Tegangan tarik beton biasanya diambil sebesar 10% dari


kekuatan tekannya.
Tegangan tarik langsung yang diperoleh dari percobaan
pembelahan silinder berbeda antara 5% - 13% dan kekuatan
lentur antara 11% - 23% dari kekuatan tekan kubus beton
14
Dalam tiap - tiap keadaan, apabila kekuatan beton bertambah,
maka persentase-persentase tersebut berkurang.
Sebagai pegangan, dapat diambil :

Kekuatan lentur = 0,7 √(kekuatan tekan kubus) N/mm2


Kekuatan tarik langsung = 0,45 √ (kekuatan tekan kubus) N/
mm2

Namun demikian, bilamana mungkin sebaiknya diambil nilai -


nilai yang diperoleh dari percobaan-percobaan langsung pada
beton yang bersangkutan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai