Tambaan:
INOVASI BARU
01
DEFINISI BETON
KERAS
Beton keras adalah beton yang
Beton adalah material yang secara harfiah
merupakan bentuk dasar dari kehidupan cukup kaku untuk menahan
sosial modern. Beton sendiri merupakan tekanan.
campuran yang homogen antara semen,
air dan agregat. Karakteristik beton adalah
mempunyai tegangan hancur yang tinggi
serta tegangan hancur yang rendah.
Jika beton yang hendak diuji sudah disiapkan dengan baik, selanjutnya
siapkan alat uji kuat tekan beton. Alat ini secara khusus dirancang untuk
menguji kuat tekan pada beton. Letakkan beton yang akan diuji tepat pada
bagian tengah mesin uji.
Operasikan mesin uji dengan penambahan beban yang konstan antara 2
Kg/cm2 sampai dengan 4 Kg/cm2 per detik. Uji beban ini terus dilakukan
sampai beton uji hancur. Catat dengan baik beban maksimum selama
pengujian dilakukan. Catat pula kondisi beton uji dan gambar bentuk
pecahannya.
Dari data tersebut, selanjutnya bisa dihitung kuat tekan beton dengan
menggunakan rumus P/A(Kg/cm2). Dalam rumus ini, P adalah beban
maksimum dengan satuan Kg. Sedangkan A adalah luas penampang benda
uji dengan satuan Cm2.
PENGUJIAN PADA BETON KERAS
UJI KUAT TARIK BETON
Kuat tarik adalah ukuran kuat beton yang diakibatkan oleh suatu gaya yang
cenderung untuk memisahkan sebagian beton akibat tarikan. Kuat tarik
beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih
muda, dan berkisar seperduapuluh sesudahnya.
Kuat tarik juga merupakan bagian penting didalam menahan retak-retak
akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik biasanya
diadakan untuk pembuatan konstruksi jalan raya dan lapangan terbang (L.
J. Murdock dan K. M. Brook,1991). Beberapa bahan dapat patah begitu saja
tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda tersebut bersifat rapuh
atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan mengalami
deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis (ductile).
Kekuatan tarik umumnya digunakan dalam mendesain bagian dari suatu
struktur yang bersifat ductile dan brittle yang bersifat tidak statis, dalam
arti selalu menerima gaya dalam jumlah besar, meski benda tersebut tidak
bergerak.
PENGUJIAN PADA BETON KERAS
MODULUS ELASTISITAS
Slump test
Slump test adalah pengujian beton yang dilakukan untuk mengetahui kadar air beton untuk mengetahui
mutu beton. Salah satu cara pengujian ini adalah dengan menggunakan kerucut abraham dengan cara :
• Siapkan alat pengujian dengan ukuran diameter bawahnya 20 cm dan atasnya 10 cm dengan tinggi 30 cm.
Alat ini nantinya akan digunakan sebagai penyokong.
• Letakkan kerucut abraham pada bidang yang tidak menyerap air serta rata dan datar.
• Masukkan adukan beton ke dalam kerucut dengan dilakukan penekanan pada penyokongnya.
• Pastikan beton dimasukkan dalam 3 lapisan dengan tebal yang sama serta dilakukan penusukkan sebanyak
25 kali. Penusukkan dilakukan menggunakan tongkat baja yang berdiameter 16 mm dan panjang 600 mm
yang ujungnya bulat. Hal ini agar beton yang masuk ke dalam kerucut nantinya lebih padat.
• Bersihkan adukan yang berceceran kemudian ratakan permukaannya dengan cara menarik kerucut dengan
hati-hati secara vertikal.
• Tunggu beberapa waktu dan buka kerucut.
• Ukurlah penurunan puncak kerucut dari tinggi awalnya.
• Pengujian slump test ini akan menguji kekentalan beton atau dengan kata lain kadar air beton.
• Hasil adukan beton yang tidak memenuhi syarat dalam pengujian tidak boleh digunakan pada bangunan.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN
Hammer test
Hammet test beton dilakukan pada beton yang
sudah dibuat untuk mengukur kekuatan maupun
tegangan karakteristik beton. Pengujian ini
dilakukan menggunakan alat hammer test pada
bagian bangunan seperti kolom, balok hingga plat
lantai. Sebelum pengujian dilakukan, pastikan
permukaan bagian bangunan yang diuji memiliki
permukaan yang rata. Bila belum rata maka
lakukan perataan menggunakan gerinda agar
tingkat akurasi pengujian semakin tinggi / baik.
Lakukan pengujian pada beberapa titik, umumnya
dilakukan hingga 20 titik. Hasil pengujian ini
kemudian akan dianalisa menggunakan standar
deviasi agar dapat mengetahui mutu beton.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN
Granit merupakan jenis batuan beku yang berasal dari dalam perut bumi (muntahan magma) yang
terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar, sedangkan mineral lainnya dalam jumlah kecil seperti biotit,
muskovit, hornblende, dan piroksen.
Dalam bidang industri, pemanfaatan batuan Granit banyak dipakai dalam pembuatan keramik
(Bayrak dan Yilmaz, 2014) dan bahan beku pembuatan batu hias, lantai ataupun ornamen dinding.
Penyebaran batu granit di Indonesia cukup luas, terutama di daerah Indonesia bagian barat (Buku
Ensiklopedia pelajar dan umum). Granit dengan karakteristik memiliki butiran yang kasar dan
mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer. Kepadatan tersebut memungkinkan granit
untuk tahan terhadap erosi dan abrasi, mampu menahan beban yang berat, menjadikan beton
lebih kedap dan awet, serta tahan terhadap pelapukan batuan (Ilmu Geografi.com).
Inovasi dari limbah pecahan granit ini adalah untuk memanfaatkan limbah pecahan granit sebagai
subtituen parsial kerikil sehingga memberi nilai tambah terhadap limbah pecahan granit tersebut,
kelebihan penggunaannya adalah selain mendapat kuat tekan yang besar juga dapat
memanfaatkan limbah untuk mengurangi penggunaan bahan segar serta lebih ekonomis. Limbah
granit memiliki tingkat abrasi yang rendah sehingga limbah granit digunakan sebagai subtituen
parsial agregat kasar. Limbah granit memiliki daya dukung untuk kuat tekan beton sehingga beton
dapat memiliki kuat tekan yang tinggi
INOVASI BARU PEMBUATAN BETON KERAS