Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2

SIFAT – SIFAT PADA BETON


KERAS DAN PENGUJIAN
PADA BETON KERAS
Nama Kelompok:
1. FARAND ALVYDI MUKTI (22035010028)
2. YOHANES IVAN ADI (22035010052)
3. NABILA HAURA AZALIA (22035010062)
4. JUNIAR MEGAH SILVIA (22035010084)
5. AMRULLAH WAHYU SYAHPUTRA (22035010146)
MATERI:
1. DEFINISI DAN SIFAT
BETON KERAS
2. MACAM-MACAM
PENGUJIAN PADA
BETON KERAS
3. PERLUNYA, ALAT, DAN
WAKTU PENGUJIAN
BETON KERAS
4. METODE JENIS
PENGUJIAN

Tambaan:
INOVASI BARU
01
DEFINISI BETON
KERAS
Beton keras adalah beton yang
Beton adalah material yang secara harfiah
merupakan bentuk dasar dari kehidupan cukup kaku untuk menahan
sosial modern. Beton sendiri merupakan tekanan.
campuran yang homogen antara semen,
air dan agregat. Karakteristik beton adalah
mempunyai tegangan hancur yang tinggi
serta tegangan hancur yang rendah.

Menurut nawy (1985:8)


beton dihasilkan dari sekumpulan
interaksi mekanis dan kimia sejumlah
material pembentunya. beton merupakan
campuran antara semen Portland atau
semen hidrolik yang lainnya , agregat
halus, agregat kasar,dan air dengan atau
tanpa bahan tambahan membentuk
massa padat.
SIFAT – SIFAT BETON
SIFAT-SIFAT BETON
(KHUSUS)
 KEKUATAN
- Kuat tekan
- Kuat lentur
SIFAT-SIFAT BETON - Kuat tarik
(UMUM)  KETAHANAN TERHADAP PENGARUH
 Tekstur permukaan
LINGKUNGAN
 Warna
 KEKEDAPAN TEHADAP REMBESAN
 Ketahanan terhadap
keausan  STABILITAS DIMENSI
 Sifat termal beton - SUSUT
 Sifat elektrik beton  Susut termal (thermal shringkage)
 Dan kepentingan  Susut kering (drying shringkage)
khusus lainnya - RANGKAK (CREEP)
 MODULUS ELASTIS
02
PENGUJIAN PADA BETON KERAS
UJI KUAT TEKAN BETON

 Jika beton yang hendak diuji sudah disiapkan dengan baik, selanjutnya
siapkan alat uji kuat tekan beton. Alat ini secara khusus dirancang untuk
menguji kuat tekan pada beton. Letakkan beton yang akan diuji tepat pada
bagian tengah mesin uji.
 Operasikan mesin uji dengan penambahan beban yang konstan antara 2
Kg/cm2 sampai dengan 4 Kg/cm2 per detik. Uji beban ini terus dilakukan
sampai beton uji hancur. Catat dengan baik beban maksimum selama
pengujian dilakukan. Catat pula kondisi beton uji dan gambar bentuk
pecahannya.
 Dari data tersebut, selanjutnya bisa dihitung kuat tekan beton dengan
menggunakan rumus P/A(Kg/cm2). Dalam rumus ini, P adalah beban
maksimum dengan satuan Kg. Sedangkan A adalah luas penampang benda
uji dengan satuan Cm2.
PENGUJIAN PADA BETON KERAS
UJI KUAT TARIK BETON

 Kuat tarik adalah ukuran kuat beton yang diakibatkan oleh suatu gaya yang
cenderung untuk memisahkan sebagian beton akibat tarikan. Kuat tarik
beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya masih
muda, dan berkisar seperduapuluh sesudahnya.
 Kuat tarik juga merupakan bagian penting didalam menahan retak-retak
akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat tarik biasanya
diadakan untuk pembuatan konstruksi jalan raya dan lapangan terbang (L.
J. Murdock dan K. M. Brook,1991). Beberapa bahan dapat patah begitu saja
tanpa mengalami deformasi, yang berarti benda tersebut bersifat rapuh
atau getas (brittle). Bahan lainnya akan meregang dan mengalami
deformasi sebelum patah, yang disebut dengan benda elastis (ductile).
 Kekuatan tarik umumnya digunakan dalam mendesain bagian dari suatu
struktur yang bersifat ductile dan brittle yang bersifat tidak statis, dalam
arti selalu menerima gaya dalam jumlah besar, meski benda tersebut tidak
bergerak.
PENGUJIAN PADA BETON KERAS
MODULUS ELASTISITAS

Modulus elastisitas beton


merupakan perbandingan dari
tekanan yang diberikan dengan
perubahan bentuk per satuan
panjang (Murdock & Brook,
1991). Beton tidak memiliki
modulus elastisitas yang pasti.
Nilainya bervariasi tergantung
dari kekuatan beton, umur beton,
jenis pembebanan, dan
karakteristik serta perbandingan
semen dan agregat (McCormac,
2003).
03
PERLUNYA PENGUJIAN
TERHADAP BETON KERAS
Pengujian beton perlu dilakukan untuk memastikan beton siap digunakan
untuk berbagai jenis proyek konstruksi.

Pengujian kuat tekan beton selalu dilakukan agar kita


bisa tahu apakah kekuatan beton sesuai dengan
kebutuhan struktur bangunan yang direncanakan

Pengujian kuat tarik beton bertujuan untuk mengevaluasi


ketahanan geser dari komponen struktur yang terbuat dari
beton yang menggunakan agregat ringan

Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk


mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu
WAKTU YANG TEPAT UNTUK MELAKUKAN
PENGUJIAN TERHADAP BETON KERAS

Waktu ideal untuk melakukan uji Kuat tekan beton adalah


saat beton berusia 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan minimal
pengujian pada 2 beton setiap kali pengujian dilakukan.

waktu ideal untuk melakukan Kuat tarik beton berkisar


seper-delapan belas kuat desak pada waktu umurnya
masih muda, dan berkisar seperduapuluh sesudahnya

Waktu ideal untuk melakukan pengujian modulus


elastisitas dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Benda
uji pada pengujian modulus elastisitas mengalami beban
yang sama dengan pengujian kuat tekan beton
ALAT PENGUJIAN BETON KERAS

Compression Machine Sampel beton ditempatkan di


merupakan alat untuk antara plat atas dan bawah.
mengetahui mutu Setelah itu, piston hidrolik
kekuatan beton dengan ditekan untuk memberikan gaya
mode destruktif/ tekan pada sampel beton.
dihancurkan. Tekanan diukur oleh load cell dan
hasilnya ditampilkan pada display
digital. Hasil tersebut kemudian
digunakan untuk menentukan
apakah beton tersebut
memenuhi standar dan
spesifikasi yang diperlukan.
ALAT PENGUJIAN BETON KERAS

Mesin uji kuat tekan beton


memiliki beberapa komponen, seperti:
1. Plat atas: Berfungsi sebagai permukaan yang
menempatkan sampel beton.
2. Plat bawah: Berfungsi sebagai permukaan yang
menahan sampel beton.
3. Piston hidrolik: Berfungsi untuk menerapkan gaya
tekan pada sampel beton.
4. Pompa hidrolik: Berfungsi untuk memberikan
tekanan hidrolik yang diperlukan untuk menggerakkan
piston hidrolik.
5. Load cell: Berfungsi untuk mengukur gaya tekan yang
dihasilkan oleh piston hidrolik.
6. Display digital: Berfungsi untuk menampilkan hasil
uji kuat tekan beton dalam satuan psi atau MPa.
04
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN
Uji Kuat Tekan Beton (Compression test)
Uji kuat tekan beton dilakukan untuk mengukur kekuatan beton dengan cara memberikan
tekanan pada sampel beton hingga beton mengalami kehancuran.
Berikut adalah cara melakukan uji kuat tekan beton :
• Persiapkan silinder dengan tinggi 30 cm dan berdiameter 15 cm, beri pelumas seperlunya
pada sisi bagian dalam untuk memudahkan pelepasan beton. Silinder ini nantinya akan
digunakan sebagai cetakan beton.
• Masukan adukan beton yang nantinya akan diaplikasikan pada bangunan ke dalam cetakan
dan bagi menjadi 3 lapisan yang sama.
• Lakukan penusukkan pada tiap lapisannya hingga 25 kali.
• Ratakan bagian atas adukan, berilah label yang menunjukkan waktu pembuatan beton
(tanggal dan jam).
• Adukan beton dibiarkan selama 24 jam, setelah itu rendam dalam air selama waktu
tertentu barulah dibawa ke laboratorium pengujian.
• Siapkan mesin compressor yang digunakan untuk pengujian, mesin ini akan memberikan
tekanan pada beton untuk pengujian.
• Lakukan pengujian pada hari yang berbeda dan catat setiap hasilnya.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN

Slump test
Slump test adalah pengujian beton yang dilakukan untuk mengetahui kadar air beton untuk mengetahui
mutu beton. Salah satu cara pengujian ini adalah dengan menggunakan kerucut abraham dengan cara :
• Siapkan alat pengujian dengan ukuran diameter bawahnya 20 cm dan atasnya 10 cm dengan tinggi 30 cm.
Alat ini nantinya akan digunakan sebagai penyokong.
• Letakkan kerucut abraham pada bidang yang tidak menyerap air serta rata dan datar.
• Masukkan adukan beton ke dalam kerucut dengan dilakukan penekanan pada penyokongnya.
• Pastikan beton dimasukkan dalam 3 lapisan dengan tebal yang sama serta dilakukan penusukkan sebanyak
25 kali. Penusukkan dilakukan menggunakan tongkat baja yang berdiameter 16 mm dan panjang 600 mm
yang ujungnya bulat. Hal ini agar beton yang masuk ke dalam kerucut nantinya lebih padat.
• Bersihkan adukan yang berceceran kemudian ratakan permukaannya dengan cara menarik kerucut dengan
hati-hati secara vertikal.
• Tunggu beberapa waktu dan buka kerucut.
• Ukurlah penurunan puncak kerucut dari tinggi awalnya.
• Pengujian slump test ini akan menguji kekentalan beton atau dengan kata lain kadar air beton.
• Hasil adukan beton yang tidak memenuhi syarat dalam pengujian tidak boleh digunakan pada bangunan.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN

Uji Core Drill


Uji core drill merupakan pengujian yang dilakukan dengan mengambil
sampel dari beton yang sudah dibuat. Pengambilan ini dilakukan
menggunakan alat core drill seperti nama pengujiannya. Namun
pastikan pengujian ini dilakukan jangan sampai merusak struktur dari
beton tersebut. Sampel beton tersebut kemudian akan diuji crusing
test di laboratorium.
Dapat dikatakan bahwa pengujian ini sangat akurat karena memang
beton yang diambil adalah beton yang sudah jadi pada bangunan.
Akan tetapi pengujian ini juga mempunyai resiko yang tinggi karena
bila pengambilan sampel terlalu dalam akan mengenai tulangan beton.
Hal ini tentu akan sangat membahayakan struktur beton dan bila
terjadi dapat mengurangi kekuatan struktur beton.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN

Hammer test
Hammet test beton dilakukan pada beton yang
sudah dibuat untuk mengukur kekuatan maupun
tegangan karakteristik beton. Pengujian ini
dilakukan menggunakan alat hammer test pada
bagian bangunan seperti kolom, balok hingga plat
lantai. Sebelum pengujian dilakukan, pastikan
permukaan bagian bangunan yang diuji memiliki
permukaan yang rata. Bila belum rata maka
lakukan perataan menggunakan gerinda agar
tingkat akurasi pengujian semakin tinggi / baik.
Lakukan pengujian pada beberapa titik, umumnya
dilakukan hingga 20 titik. Hasil pengujian ini
kemudian akan dianalisa menggunakan standar
deviasi agar dapat mengetahui mutu beton.
BEBERAPA METODE JENIS PENGUJIAN

Pengujian Ultrasonik atau


Ultrasonic non Destructive
Pengujian ini merupakan jenis pengujian baru yang kini banyak digunakan.
Pengujian ini dilakukan menggunakan alat ukur kekerasan yang menerapkan
prinsip gelombang ultrasonik. Di Indonesia sendiri pengujian jenis ini telah
dikenal sejak tahun 1980 silam. Pengujian ini dilakukan dengan merambatkan
gelombang ultrasonik pada beton untuk mengetahui kekuatan beton.
Pengujian ini sendiri kini banyak diminati karena mempunyai keunggulan :
• Dapat mendeteksi keretakan beton beserta kedalamannya.
• Dapat menguji homoginitas beton
• Menguji kekuatan dan kualitas beton tanpa merusaknya.
• Mendeteksi kerusakan permukaan beton dan perubahannya dari masa ke
masa.
• Dapat digunakan untuk mengukut modulus Elastisitas beton.
• Bisa dikatakan sebagai pengujian yang paling mudah untuk dilakukan.
INOVASI BARU PEMBUATAN BETON KERAS

Granit merupakan jenis batuan beku yang berasal dari dalam perut bumi (muntahan magma) yang
terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar, sedangkan mineral lainnya dalam jumlah kecil seperti biotit,
muskovit, hornblende, dan piroksen.
Dalam bidang industri, pemanfaatan batuan Granit banyak dipakai dalam pembuatan keramik
(Bayrak dan Yilmaz, 2014) dan bahan beku pembuatan batu hias, lantai ataupun ornamen dinding.
Penyebaran batu granit di Indonesia cukup luas, terutama di daerah Indonesia bagian barat (Buku
Ensiklopedia pelajar dan umum). Granit dengan karakteristik memiliki butiran yang kasar dan
mempunyai kepadatan yang lebih keras dari marmer. Kepadatan tersebut memungkinkan granit
untuk tahan terhadap erosi dan abrasi, mampu menahan beban yang berat, menjadikan beton
lebih kedap dan awet, serta tahan terhadap pelapukan batuan (Ilmu Geografi.com).
Inovasi dari limbah pecahan granit ini adalah untuk memanfaatkan limbah pecahan granit sebagai
subtituen parsial kerikil sehingga memberi nilai tambah terhadap limbah pecahan granit tersebut,
kelebihan penggunaannya adalah selain mendapat kuat tekan yang besar juga dapat
memanfaatkan limbah untuk mengurangi penggunaan bahan segar serta lebih ekonomis. Limbah
granit memiliki tingkat abrasi yang rendah sehingga limbah granit digunakan sebagai subtituen
parsial agregat kasar. Limbah granit memiliki daya dukung untuk kuat tekan beton sehingga beton
dapat memiliki kuat tekan yang tinggi
INOVASI BARU PEMBUATAN BETON KERAS

Kerang adalah hewan air yang termasuk hewan


bertubuh lunak (moluska) dengan sepasang cangkang
(bivalvia). Mengacu pada data statistic Kementrian
Kelautan dan Perikanan tahun 2012, Indonesia
menghasilkan 50.460 ton per tahun. Dari hasil analisa
senyawa yang terkandung pada serbuk cangkang
kerang juga terdapat pada senyawa semen (Siregar,
2009). Dari hasil analisa senyawa yang terkandung
pada serbuk cangkang kerang juga terdapat senyawa
semen (Siregar, 2009). Limbah cangkang kerang
mengandung CaCO3 sebesar 95,69% sehingga
cangkang kerang dapat digunakan sebagai substisusi
parsial semen. Selain itu, di Surakarta menghasilkan
limbah cangkang kerang yang belum dimanfaatkan
secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai