Anda di halaman 1dari 25

BAHAN STRUKTUR

Anna Maria Anggreni Dapa


(1100190033)
Kelas 02
BETON
  Beton adalah campuran antara semen, agregat
halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa
bahan campuran tambahan yang membentuk
massa padat. . Dalam pengertian umum beton
berarti campuran bahan bangunan berupa pasir
dan kerikil atau koral kemudian diikat semen
bercampur air.
Unsur Unsur Penyusun Beton
• Agregat kasar (batu pecah, split) ukuran 5-40 mm
• Agregat halus (pasir, abu batu) ukuran 0,15-5mm
• Semen (portlang cemen)
• Air (yang bersih)
• Bahan tambahan kimia (ketentuan dan syarat mutu
bahan tambahan kimia sesuai dengan ASTMC 494-81
‘’Standard Specificationfor Chemical Admixture for
Concrete’’.
Proses Pembuatan Beton
Proses pengolahan beton harus dilakukan de
ngan benar agar memperoleh hasil yang berkualitas.
Pengolahan beton meliputi beberapa tahapan yakni
pencampuran atau pengadukan bahan-bahan beton,
pengangkutan atau pemindahan adukan beton,
penuangan adukan beton, memadatkan adukan beton,
meratakan permukaan beton dan perawatan beton.
• Pencampuran atau pengadukan bahan bahan beton
beton dibuat dengan mencampurkan tiga bahan utama
yakni semen, agregat dan air. Untuk agregat, terdapat
dua macam agregat yang umum dipakai yakni kerikil
sebagai agregat kasar dan pasir sebagai agregat halus.
Selain ketiga bahan tersebut, ada kalanya dicampurkan
pula zat aditif, contohnya saja zat aditf untuk mewarnai
beton, zat aditif agar beton tahan air, zat aditif agar
beton cepat kering dan zat-zat aditif sejenis lainnya.
Adapun komposisi material adukan beton dalam setiap
1m3 telah diatur berdasarkan standar SNI 7394: 2008.
Dalam jumlah kecil, pengadukan bahan-bahan beton
bisa dilakukan dengan mengandalkan tenaga kerja yang
ada. Tetapi untuk pengadukan dalam jumlah besar,
tentunya dibutuhkan alat bantu. Alat bantu ini
membuat hasil adukan material beton lebih merata,
sempurna, dan tentunya lebih cepat. Alat pengaduk
beton atau yang dikenal dengan istilah molen ini ada
yang berupa mesin statis, semi mobile dan full mobile
atau mixer truck.
• Pengangkutan atau pemindahan beton. Bila
material-material beton sudah diaduk hingga rata
sempurna, tahapan selanjutnya adalah mengangkut
adukan beton tersebut ke tempat penuangannya.
Proses ini harus dilakukan dengan cepat sebelum
semen bereaksi dengan air. Untuk skala kecil, adukan
beton bisa diangkut dengan menggunakan ember
atau gerobak dorong. Sedangkan untuk skala besar,
adukan beton biasanya diangkut dengan
menggunakan truk aduk beton, pompa atau dengan
menggunakan ban berjalan.
• Penuangan adukan beton.
 Proses penuangan harus dilakukan dengan cepat
sehingga adukan beton selalu dalam kondisi plastis dan
dapat mengalir dengan lancar sampai ke rongga antara
tulangan. 
 Penuangan ini mulai dari sudut-sudut bekisting terendah. 
 Adukan beton tak boleh dimasukkan ke bekisting dengan
jarak lebih dari 2 m. Jika melebihi jarak maksimum 2 m,
maka dapat mengakibatkan segregasi.
 perlu disiapkan peneduh jika proses pengerjaan beton
berlangsung di musim hujan.
 proses ini tidak boleh berhenti hingga selesai penuangan
pada suatu penampang. 
• Memadatkan adunan beton. Pemadatan ini dilakukan
segera setelah proses penuangan selesai dilakukan
dan adukan beton masih dalam keadaan plastis.
Pemadatan bisa dilakukan dengan menusuk-nusuk
tuangan beton atau dengan penggetaran. Tahapan ini
bertujuan untuk menghilangkan udara yang terjebak
di dalam adukan beton. Jika dibiarkan, udara yang
terjebak tersebut akan menyebabkan beton menjadi
keropos.
• Perataan Beton
• Perawatan beton.  Perawatan ini perlu dilakukan agar
proses reaksi semen dan air berlangsung dengan
baik. Adapun perawatan yang dikerjakan adalah
dengan menjaga supaya permukaan beton tetap
lembab hingga proses reaksi mencapai waktu yang
ditentukan yakni kurang lebih 28 hari.
Pengujian Beton
Pengujian sampel beton bertujuan untuk mendapatkan
kekuatan beton yang digunakan pada konstruksi
bangunan. Pengujian ini menggunakan mesin khusus
yang bernama Universal Testing Machine. Sistem
pengujiannya sebagai berikut :
• Beton dimasukan kedalam cetakan silinder dengan
diameter 152 mm dan tinggi 305 mm
• Isi cetakan dengan beton segar dan dipadatkan agar
tidak terjadi lubang pada beton tersebut
• Tutup pinggir cetakan dengan menggunakan bahan
tahan karat dan kedap air untuk menjaga proses
pengeringan
• Tunggu dan diamkan beton tersebut selama 24 jam untuk proses
pengeringan
• Setelah 24 jam, kemudian buka cetakan beton yang telah kering
• Kemudian beton diletakan pada mesin pengujian atau mesin UTM
• Tentukan berat dan ukuran benda uji
• Jalankan mesin dengan kosntan dengan beban 2 kg sampai 4 kg
per detik
• Lakukan pembeban pada beton tersebut sampai beton menjadi
hancur
• Catat tingkat maksimum yang terjadi selama beton diberi
pembebanan.
• Kemudian hitung beton tersebut dengan rumus standart tekanan
beton
Kuat Tekan Beton
Kuat tekan beton ditentukan oleh :
• Tingkat kekerasan agregat kasar, diuji dengan mesin
Los Angeles. Semakin kecil nilai abrasi agregat kasar
menunjukkan bahwa agregat memiliki tingkat
kekerasan yang tinggi. Umumnya nilai abrasi agregat
kasar yang ada di borrow area berkisar antara 30 – 40
%.
• Ukuran maksimum butiran dan gradasi agregat
campuran (kasar dan halus). Gradasi tipe menerus
memberikan interlocking antara butir-butir agregat
sehingga lebih kompak.
• Jumlah semen (pc) yang digunakan.
Kuat Tekan Beton

• Semakin tinggi mutu beton, secara logika


membutuhkan semen makin banyak dan
bidang kontak yang lebih luas. Maka utk
memenuhi hal tersebut agregat kasar harus
dipecah lagi sehingga menambah luas bidang
kontak.
Kuat Tarik Beton
• Kuat tarik beton bisa ditentukan berdasarkan
pengujian pembebanan silinder (the split silinder)
• Kuat tarik beton lebih bervariasi dibandingkan kuat
tekannya, besarnya berkisar 10-15% kuat tekan beton
• Kuat tari dalam lentur yang dikenal sebagai modulus
runtuh (modulus of rupture) penting dalam
menentukan retak dan lendutan balok
• Modulus runtuh fr , yang didapatkan dari rumus
f=Mc/I memberikan nilai kuat tarik yang lebih tinggi
daripada harga yang dihasilkan oleh pengujian
pembelahan silinder
Sifat Beton
• Beton mempunyai sifat antara lain kekuatan,
berat jenis, modulus elastisitas, kerapatan air,
ketahanan terhadap aus, cuaca, zat kimia, dll
Modulus Elastis
• Modulus elastisitas beton berubah-ubah sesuai
kekuatan
• Modulus elastisitas tergantung dari
– Umur beton
– Sifat agregat dan semen
– Kecepatan pembebanan
– Jenis dan ukuran benda uji
• Karena beton memperlihatkan deformasi yang
permanen sekalipun dengan beban kecil
Faktor Faktor Yang Menentukan Kekuatan
Beton
• Kekuatan beton setelah mengeras tergantung
dari banyak faktor antara lain
– Proporsi campuran
– Kondisi temperatur
– Kelembaban udara
– Perawatan (curing)
Macam Macam Beton
• Beton Mortar. Ada tiga ragam mortar yang sering kita
gunakan antara lain semen, kapur, dan lumpur.  Beton
ini memiliki kekuatan tarik dan daktilitas yang baik.
• Beton Ringan. Beton ringan terbuat dengan memakai
agregat yang berbobot ringan. Beton ringan biasanya
aplikasinya pada tembok non-struktur.
• Beton Non-pasir. Proses pembuatan beton non-pasir
sama sekali tidak menggunakan pasir, melainkan
hanya kerikil, semen, dan air. Penggunaan beton non-
pasir misalnya pada struktur ringan, kolom dan
tembok sederhana, bata beton, serta buis beton.
Macam Macam Beton
• Beton Hampa. Pembuatannya kita lakukan
penyedotan air pengencer adukan
beton memakai alat vacuum khusus.
Akibatnya beton pun hanya mengandung air
yang telah bereaksi dengan semen saja
sehingga memiliki kekuatan yang sangat
tinggi.  beton hampa banyak sekali kita
manfaatkan dalam pendirian bangunan-
bangunan pencakar langit.
Macam Macam Beton
• Beton Bertulang. Beton bertulang tercipta dari
perpaduan adukan beton dan tulangan baja.
 mempunyai sifat kuat terhadap gaya tekan,
tetapi lemah dengan gaya tarik. Beton
bertulang biasanya kita pasang pada struktur
bentang lebar seperti pelat lantai, kolom
bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya.
Macam Macam Beton
• Beton Pra-tegang. pembuatan beton pra-tegang
mirip sekali dengan beton bertulang. Perbedaan tipis
hanyalah terletak pada tulangan baja yang bakal kita
masukkan ke beton harus kita tegangkan terlebih
dahulu. Penerapan beton pra-tegang juga banyak kita
lakukan untuk menyangga struktur bangunan
bentang lebar.
• Beton Pra-cetak. Beton yang tercetak pada luar area
pengerjaan proyek pembangunan terkenal dengan
sebutan beton pra-cetak. Beton ini memang sengaja
terbuat pada tempat lain agar kualitasnya lebih baik.
Macam macam Beton
• Beton Masa. Beton massa yaitu beton yang terbuat dalam
jumlah yang cukup banyak. Beton ini banyak
teraplikasikan pada pembuatan pondasi besar, pilar
bangunan, dan bendungan.
• Beton Siklop. Beton siklop merupakan beton yang
menggunakan agregat cukup besar sebagai bahan pengisi
tambahannya. Ukuran penampang agregat tersebut
berkisar antara 15-20 cm. Bahan ini lantas kita tambahkan
ke adukan beton normal sehingga dapat meningkatkan
kekuatannya. Beton siklop seringkali terbangun pada
bendungan, jembatan, dan bangunan air lainnya.
Macam Macam Beton

• Beton Serat. beton serat terbuat dengan


menambahkan serat-serat tertentu ke dalam
adukan beton. Contoh-contoh serat yang
lumrah terpakai antaranya asbestos, plastik,
kawat baja, hingga tumbuh-tumbuhan.
Penambahan serat menjadi maksud untuk
menaikkan daktailitas pada beton tersebut
sehingga tidak mudah mengalami keretakan.
Jembatan Petuk Kupang NTT

Anda mungkin juga menyukai