Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3

BAHAN BETON
Anissafitri Tanjung
Arya Ismullah
Dani Irawan
Denis Maulana
Denis Purta Pratama
Sarwan
DEFINISI BETON
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat
kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang
membentuk massa padat. Dalam pengertian umum beton berarti
campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil atau koral
kemudian diikat semen bercampur air. Sifat beton berubah karena
sifat semen, agregat dan air, maupun perbandingan
pencampurannya. Untuk mendapatkan beton optimum pada
penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan
dicampur secara tepat.
SIFAT - SIFAT BETON
Durability (Keawetan)
Merupakan kemampuan beton untuk bertahan seperti kondisi
yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang
direncanakan. Dalam hal ini perlu pembatasan nialii faktor air
semen maksimum maupun pembatasan dosis semen minimum
yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.
SIFAT - SIFAT BETON
Kuat Tarik
Kuat tarik beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada
waktu umurnya masih muda, dan berkisar seper-sepuluh
sesudahnya.biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan
beton. Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan
retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu. Pengujian kuat
tarik diadakan untuk pembuatan beton konstruksi jalan raya dan
lapangan terbang.
SIFAT - SIFAT BETON
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan
beton dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50%
dari kuat tekan beton.

Rangkak (Creep)
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami
deformasi terus-menerus menurut waktu dibawah beban yang
dipikul.
SIFAT - SIFAT BETON
Susut (Shrinkage)
Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengnan
pembebanan.

Kelecakan (Workability)
Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang
ditentukan oleh kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan,
pengecoran, pemadatan, dan finishing. Atau workability adalah
besarnya kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan kompaksi
penuh.
JENIS - JENIS BETON
1. Beton Mortar
Beton jenis ini dibuat dengan campuran dari material seperti
mortar, pasir dan air. Untuk bagian mortar, beton jenis ini biasa
menggunakan semen, kapur dan lumpur yang dipasangi anyaman
tulangan baja di dalamnya atau disebut dengan ferro cement
dengan kekuatan tarik dan daktilitas yang baik.
JENIS - JENIS BETON
2. Beton Ringan
Seperti dengan namanya, beton jenis menggunakan agregat
yang bobotnya ringan, beberapa orang juga sering menambahkan
zat aditif yang dapat membentuk gelembung – gelembung udara
di dalam beton. Apabila pori – pori dalam beton semakin banyak
maka ukuran beton tersebut juga akan meningkat dan
menghasilkan bobot beton yang lebih ringan dari pada beton lain
dengan ukuran yang sama. Karena kekuatannya yang tidak sekuat
jenis lainnya maka beton ini banyak digunakan pada dinding non-
struktur.
JENIS - JENIS BETON
3. Beton non-Pasir
Beton non-pasir dibuat dengan menggunakan agregat berupa
kerikil, semen dan air yang sama sekali tidak menggunakan pasir di
dalamnya. Dengan begitu juga akan terbentuk rongga – rongga
berukuran kecil diantara kerikil tersebut sehingga memiliki bobot
yang lebih ringan pula. Beton jenis ini juga membutuhkan semen
yang lebih sedikit karena tidak menggunakan pasir di dalamnya.
Pengaplikasian beton jenis ini adalah pada struktur ringan, kolom
dan dinding sederhana, bata beton, serta buis beton.
JENIS - JENIS BETON
4. Beton Hampa
Pembuatan beton ini dilakukan dengan menyedot air
pengencer adukan beton menggunakan alat vacuum khusus
sehingga disebut dengan beton hampa. Beton ini merupakan
beton dengan kekuatan yang sangat tinggi karena air yang tersisa
adalah air yang telah bereaksi dengan semen saja. Oleh karena itu
beton jenis ini banyak diaplikasikan pada bangunan – bangunan
tinggi seperti halnya gedung pencakar langit.
JENIS - JENIS BETON
5. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat dengan paduan atau campuran
beton dan tulangan baja, beton jenis ini mempunyai sifat yaitu
kuat terhadap gaya tekan namun lemah dengan gaya tarik.
Karenanya tulangan baja ditambahkan ke dalam beton untuk
menambah kekuatan beton dalam gaya tariknya. Beton bertulang
ini biasanya dipasang pada bagian pelat lantai, kolom bangunan,
jalan, jembatan dan sebagainya.
JENIS - JENIS BETON
6. Beton Pra-tegang
Secara prinsip, pembuatan beton pra-tegang dengan beton
bertulang hampir sama, perbedaannya hanya terletak pada
tulangan baja yang akan dimasukkan ke beton yang harus
melewati proses penegangan lebih dahulu. Hal ini bertujuan agar
beton dapat menahan beban lenturan yang besar dan tidak
membuatnya retak. Beton jenis ini banyak digunakan untuk
menyangga struktur bangunan bentang lebar.
JENIS - JENIS BETON
7. Beton Pra-cetak
Beton pra-cetak merupakan beton yang dicetak di luar area
pengerjaan proyek pembangunan yang memang sengaja dibuat di
tempat lain agar kualitasnya lebih baik. Beton jenis ini digunakan
untuk proyek yang memeng memiliki lahan yang sempit atau
terbatasnya tenaga di lokasi proyek. Beton jenis ini juga biasanya
dibuat oleh perusahaan yang memang bergerak di bidang
konstruksi.
JENIS - JENIS BETON
8. Beton Massa
Beton massa merupakan beton yang dibuat dalam jumlah
yang cukup banyak dimana penuangan beton ini juga sangat besar
di atas kebutuhan rata – rata. Sama halnya untuk perbandingan
antara volume dan luas permukaannya juga sangat tinggi yang
pada umumnya beton massa memiliki dimensi yang berukuran
lebih dari 60 cm dan banyak digunakan untuk pembuatan pondasi
besar, pilar bangunan dan bendungan.
JENIS - JENIS BETON
9. Beton Siklop
Beton siklop merupakan beton yang menggunakan agregat cukup
besar sebagai bahan pengisi tambahannya dengan besar ukuran
penampang agregat tersebut berkisar antara 15 – 20 cm. Bahan
tersebut kemudian ditambahkan ke adukan beton normal sehingga
dapat meningkatkan kekuatannya yang banyak digunakan pada
bendungan, jembatan dan bangunan air lainnya.
JENIS - JENIS BETON
10. Beton Serat
Beton serat merupakan jenis beton yang menggunakan serat –
serat tambahan ke dalam adukan beton tersebut. Serat yang biasa
ditambahkan ke dalam beton adalah asbestos, plastik, kawat baja
hingga tumbuh – tumbuhan. Penambahan serat bertujuan untuk
menaikkan daktailitas pada beton tersebut sehingga tidak mudah
mengalami keretakan.
PENGUJIAN BETON
1. Beton Serat
Beton serat merupakan jenis beton yang menggunakan serat –
serat tambahan ke dalam adukan beton tersebut. Serat yang biasa
ditambahkan ke dalam beton adalah asbestos, plastik, kawat baja
hingga tumbuh – tumbuhan. Penambahan serat bertujuan untuk
menaikkan daktailitas pada beton tersebut sehingga tidak mudah
mengalami keretakan.
PENGUJIAN BETON
Dalam dunia konstruksi bangunan pasti sudah tidak asing dengan
proses pengecoran. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka
harus dilakukan pencampuran agregat kasar dan agregat halus,
seperti semen Portland, pasir, batu koral, bahan adiktif dan air.
Bahan adiktif akan mempercepat proses keringnya suatu beton
sehingga akan menghemat waktu pengerjaan. Biasanya
pengecoran dilakukan untuk membuat kolom, balok, jalan raya,
jembatan dan lain – lain.
Sebelum melakukan pengecoran akan dilakukan pengujian
berbagai tahap untuk mendapatkan hasil beton yang kokoh dan
tahan lama, pengujian diawali dengan pengujian tekan beton agar
mengetahui tingkat kekuatan pada beton. Dengan menggunakan
mesin khusus beton akan diuji.
BAHAN PEMBUAT BETON
1. Semen Non-Hidrolik adalah semen yang tidak dapat mengikat dan
mengeras di dalam air. Contoh jenis semen ini adalah kapur Semen
Hidrolik, Semen yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mengeras di dalam air. Contoh semen jenis ini antara lain:kapur
hidrolik, semen pozollan, dan semen portland
BAHAN PEMBUAT BETON
2. AGREGAT (BUTIRAN) kandungan agregat dalam campuran beton
sangat tinggi sekitar 60-70% dari berat campuran beton. Agregat yang
dipergunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam dan
agregat buatan (artificial aggregates). Secara umum agregat dapat
dibedakan menurut ukuran butirnya, yaitu Agregat halus adalah pasir
alam sebagai hasil desintegarsi secara alami dari batu atau pasir yang
dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
terbesar 5,0 mm. Agregat kasar, adalah kerikil sebagai hasil
disintergarasi secara “alami” dari batu atau batu pecah yang
diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
antara 540 mm.
BAHAN PEMBUAT BETON
3. AIR Air yang dipakai untuk membuat campuran beton dan
perawatan beton setelah mengeras harus memenuhi syarat sebagai
berikut: Air tawar yang dapat diminum, Air yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali, garam, zat organis atau bahan yang
lain yang dapat merusak beton atau tulangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai