DISUSUN OLEH
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat
dan pengikat semen.
Bentuk umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat
mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregrat halus (pasir),
agregrat kasar (kerikil), semen dan air dengan komposisi sebagai berikut :
1. Semen : 15 – 20 %
2. Pasir dan kerikil : 60 – 70 %
3. Air : 8 – 10 %
DESKRIPSI BAHAN
Penjelasan singkat:
1. Semen (cement = c): Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan
durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan
membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar)
sampai yang paling halus. Semen berfungsi sebagai bahan "pengikat".
2. Air (water = w): Penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air
cukup digunakan untuk melarutkan semen secukupnya. Air disini berfungsi sebagai
"Pereaksi", yaitu menciptakan reaksi bagi Semen agar bisa menjadi pasta dan
mengikat Agregat yang ada.
3. Agregat Halus (Pasir): Jika Agregat Halus terlalu banyak maka mutu beton
yang dihasilkan juga cenderung lebih kecil. Pasir ini berfungsi sebagai bahan
"Pengisi".
4. Agregat Kasar (Kerikil atau Split/Batu Pecah): Jika agregat kasar terlalu
banyak, maka kondisi Beton bisa saja menjadi berongga, karena Pasir tidak cukup
volumenya untuk mengisi rongga dicelah masing-masing Kerikil atau Split tersebut.
Kondisi ini jelas-jelas membuat mutu beton menjadi jelek.
Sebagai penutup, kami akan berikan tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil,
serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.
KLASIFIKASI JENIS – JENIS BETON
1. BETON SIKLOP
2. BETON RINGAN
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , hanya menggunakan air,semen, dan
kerikil saja.
Rongga kerikil tidak terisi karena dibuat tanpa pasir.
Beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta – pasta untuk menyelimuti
butir - butir pasir sehingga kebutuhan semen relative lebih sedikit.
4. BETON HAMPA
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik
untuk membantu beton.
Beton yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton
bertulang.
Beton bertulang biasanya dipasang pada struktur bentang lebar seperti pelat
lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya.
Pembuatan beton pra-tegang mirip sekali dengan beton bertulang. Perbedaan tipis
hanyalah terletak pada tulangan baja yang bakal dimasukkan ke beton harus
ditegangkan terlebih dahulu. Tujuannya supaya beton tidak mengalami keretakan
walaupun menahan beban lenturan yang besar.
Penerapan beton pra-tegang juga banyak dilakukan untuk menyangga struktur
bangunan bentang lebar.
Beton biasa dicetak /dituang di tempat, namun dapat pula dicetak di tempat
lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih
baik.
Beton pra-cetak biasanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang pembangunan dan pengadaan material.
Jenis-jenis beton ini biasanya digunakan jika pekerjaan konstruksi yang
dilakukan membutuhkan waktu yang sangat cepat.
Kelebihannya adalah beton ini dapat dicetak di tempat lain lalu tinggal dipasang
di tempat tujuannya.
Kekurangannya daya rekat beton ini tidak sekuat pembuatan beton dengan cara
konvensional.
8. BETON MASSA
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa
serat.
Serat berupa batang – batang 5 - 500mm, panjang 25-100mm.
Serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
KLASIFIKASI BETON
TEKNOLOGI BETON
Beton, Teknologi membuat batu buatan Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, beton adalah bahan yang
didapat dengan mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus,
agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton
adalah hasil teknologi yang sederhana dan pengetahuan sangat komplek: Dua hal ini pada waktu
yang sama akan menyebabkan beton menjadi sempurna dan bisa juga sebaliknya dimana tergantung
keahlian penguasaan pengetahuan yang komplek tersebut.
Dari keempat aspek diatas, yang akan menjadi titik berat pembahasan disini adalah aspek kekuatan
bangunan. Kekuatan bangunan yang dimaksud disini adalah perencanaan konstruksi dan struktur
yang baik agar dapat memikul beban bangunan, baik itu beban bangunan yang membebani maupun
beban dari bangunan itu sendiri sehingga bangunan aman dan nyaman ditempati. Dari berbagai
macam struktur bangunan, beton atau juga disebut batu cair adalah salah satu struktur bangunan
yang penting untuk diperhatikan sehingga nantinya tidak ada kesalahan yang dapat menyebabkan
hal hal yang fatal.
Beton adalah sebuah bahan bangunan yang komposit yang terdiri dari kombinasi agregat mineral
pengisi pasir, kerikil, air dan pengikat semen Portland. Pada saat ini, beton merupakan bahan
bangunan yang paling banyak digunakan dalam struktur bangunan di dunia. Beton digunakan dalam
pembuatan jalan dan perkerasan badan jalan, struktur bangunan, fondasi bangunan, jembatan
jembatan penyeberangan maupun tembok blok.
Jalan Beton
Perkerasan Jalan Beton
Pondasi Beton
Jembatan Beton
Blok Beton
Dalam proses pembuatanya, beton akan menjadi padat dan membatu setelah semen berhidrasi
dengan mengikat komponen lainya sehingga menjadi material keras seperti batu. Pada
perkembanganya, banyak ditemukan beton hasil modofikasi seperti beton ringan, beton semprot
atau shotcrete, beton fiber, beton berkekuatan tinggi sampai beton mampat sendiri atau self
compacted concrete.
Beton Ringan
Beton Fiber
Beton Mampat Sendiri atau Self Compected Concrete
KELEBIHAN BETON
1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen Portland.
2. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan
batu
5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun
dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .
KEKURANGAN BETON
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu
perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar
untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu
4. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan
air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton
5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail,
terutama pada struktur tahan gempa.
MODELING BETON
JEMBATAN BETON
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://ilmu-konstruksi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-beton-jenis-beton-
kelebihan.html
http://arafuru.com/material/macam-macam-jenis-beton-dan-fungsinya.html
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2013/03/jenis-jenis-beton-dalam-
konstruksi.html
http://materialbahanbangunan.net/10-jenis-jenis-beton-yang-sering-digunakan-
dalam-konstruksi-bangunan/
http://cyrilengineering.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-dan-klasifikasi-
beton.html
http://sipilkita.blogspot.co.id/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-beton.html