Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI BAHAN

DISUSUN OLEH

1. ALIFAH DINA (20316608)


2. SILVY FAUZZIAH (27316051)
3. VERONICA GRACE (27316521)
4. YUZRIEL IZZA M. (27316891)
DEFINISI BETON

 Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat
dan pengikat semen.

 Bentuk umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat
mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

 Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregrat halus (pasir),
agregrat kasar (kerikil), semen dan air dengan komposisi sebagai berikut :
1. Semen : 15 – 20 %
2. Pasir dan kerikil : 60 – 70 %
3. Air : 8 – 10 %

DESKRIPSI BAHAN

Penjelasan singkat:
1. Semen (cement = c): Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan
durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan
membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar)
sampai yang paling halus. Semen berfungsi sebagai bahan "pengikat".

2. Air (water = w): Penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air
cukup digunakan untuk melarutkan semen secukupnya. Air disini berfungsi sebagai
"Pereaksi", yaitu menciptakan reaksi bagi Semen agar bisa menjadi pasta dan
mengikat Agregat yang ada.

3. Agregat Halus (Pasir): Jika Agregat Halus terlalu banyak maka mutu beton
yang dihasilkan juga cenderung lebih kecil. Pasir ini berfungsi sebagai bahan
"Pengisi".

4. Agregat Kasar (Kerikil atau Split/Batu Pecah): Jika agregat kasar terlalu
banyak, maka kondisi Beton bisa saja menjadi berongga, karena Pasir tidak cukup
volumenya untuk mengisi rongga dicelah masing-masing Kerikil atau Split tersebut.
Kondisi ini jelas-jelas membuat mutu beton menjadi jelek.

Jadi, dapat disimpulkan komposisi campuran Beton memegang peranan penting


untuk dapat menghasilkan mutu beton yang baik, maka sebaiknya komposisi ini
harus dibuat dengat ukuran yang tepat.

Sebagai penutup, kami akan berikan tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil,
serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.
KLASIFIKASI JENIS – JENIS BETON

1. BETON SIKLOP

 Beton siklop merupakan beton yang menggunakan agregat cukup besar


sebagai bahan pengisi tambahannya.
 Ukuran penampang agregat tersebut berkisar antara 15-20 cm.
 Bahan ini lantas ditambahkan ke adukan beton normal sehingga dapat
meningkatkan kekuatannya.
 Beton siklop seringkali dibangun pada bendungan, jembatan, dan
bangunan air lainnya.

2. BETON RINGAN

 Beton ringan dibuat dengan memakai agregat yang berbobot ringan.


 Semakin banyak jumlah gelembung udara yang tersimpan pada beton, maka pori-
porinya pun akan semakin bertambah sehingga ukurannya juga bakal kian
membesar. Hasilnya, bobot beton tersebut lebih ringan daripada beton lain yang
memiliki ukuran sama persis.
 Beton ringan biasanya diaplikasikan pada dinding non-struktur.

3. BETON NON PASIR

 Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , hanya menggunakan air,semen, dan
kerikil saja.
 Rongga kerikil tidak terisi karena dibuat tanpa pasir.
 Beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
 Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta – pasta untuk menyelimuti
butir - butir pasir sehingga kebutuhan semen relative lebih sedikit.

4. BETON HAMPA

 Disebut hampa karena dalam pembuatannya dilakukan penyedotan air pengencer


adukan beton memakai vacuum khusus.
 Beton hampa hanya mengandung air yang telah bereaksi dengan semen saja
sehingga memiliki kekuatan yang sangat tinggi.
 Beton hampa banyak sekali dimanfaatkan dalam pendirian bangunan-bangunan
pencakar langit.
5. BETON BERTULANG

 Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik
untuk membantu beton.
 Beton yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton
bertulang.
 Beton bertulang biasanya dipasang pada struktur bentang lebar seperti pelat
lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya.

6. BETON PRA – TEGANG

 Pembuatan beton pra-tegang mirip sekali dengan beton bertulang. Perbedaan tipis
hanyalah terletak pada tulangan baja yang bakal dimasukkan ke beton harus
ditegangkan terlebih dahulu. Tujuannya supaya beton tidak mengalami keretakan
walaupun menahan beban lenturan yang besar.
 Penerapan beton pra-tegang juga banyak dilakukan untuk menyangga struktur
bangunan bentang lebar.

7. BETON PRA - CETAK

 Beton biasa dicetak /dituang di tempat, namun dapat pula dicetak di tempat
lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih
baik.
 Beton pra-cetak biasanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang pembangunan dan pengadaan material.
 Jenis-jenis beton ini biasanya digunakan jika pekerjaan konstruksi yang
dilakukan membutuhkan waktu yang sangat cepat.
 Kelebihannya adalah beton ini dapat dicetak di tempat lain lalu tinggal dipasang
di tempat tujuannya.
 Kekurangannya daya rekat beton ini tidak sekuat pembuatan beton dengan cara
konvensional.

8. BETON MASSA

 Beton ini biasanya memiliki dimesi ukuran 60 cm atau lebih.


 Beton ini dituang dalam volume besar dengan ukuran perbandingannya
antara volume dan luas permukaannya.
 Digunakan untuk pondasi besar,pilar, bendungan.
 Harus diperhatikan perbedaan temperatur.
9. FERRO SEMEN

 Digunakan untuk pembuatan jalan.


 Beton dibuat dengan anyaman kawat baja dan campuran semen, untuk
memperkuat daya tarik dan daktilitas.

10. BETON SERAT

 Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa
serat.
 Serat berupa batang – batang 5 - 500mm, panjang 25-100mm.
 Serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.

KLASIFIKASI BETON

1. Beton ringan (1200 – 2000 Kg/m3)


Beton biasa ditambah dengan agregrat tambahan seperti :
 Perlit
 Terak halus
 Batu apung
 Sabak
 Vermikulit
 Skali

2. Beton Kerikil (2300 – 2400 Kg/m3)


Beton biasa dengan bahan tambahan seperti :
 Pasir
 Kerikil
 Pecahan batu

3. Beton Berat (2500 Kg/m3)


Beton berat dengan bahan tambahan seperti:
 Batuan berat.
 Bijih besi.
 Buangan logam.
4. Beton bertulang yaitu beton yang mengandung batang tulangan dan rencana
berdasarkan anggapan bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama memikul gaya-gaya.
5. Beton tak bertulang yaitu beton yang tidak mengandung batang tulangan.
6. Beton prategang yaitu beton bertulang dimana didalamnya telah ditimbulkan tegangan-
tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa sehingga tegangan-
tegangan akibat beban luar dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
7. Beton pracetak yaitu bagian-bagian beton bertulang atau tak bertulang yang dicetak
dalam kedudukan akhirnya didalam kontruksi.

TEKNOLOGI BETON
Beton, Teknologi membuat batu buatan Menurut SNI 03 – 2847 – 2002, beton adalah bahan yang
didapat dengan mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus,
agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton
adalah hasil teknologi yang sederhana dan pengetahuan sangat komplek: Dua hal ini pada waktu
yang sama akan menyebabkan beton menjadi sempurna dan bisa juga sebaliknya dimana tergantung
keahlian penguasaan pengetahuan yang komplek tersebut.

APLIKASI BETON TERHADAP STRUKTUR


Sebuah bangunan yang baik, tidak dapat dikatakan sempurna jika belum memenuhi 5 aspek, yakni
aspek estetika atau keindahan dimana hal ini menjadi nilai tambah bagi sebuah bangunan, aspek
kekuatan dimana konstruksi dan struktur dari bangunan menjadi tameng utama untuk memberi rasa
aman bagi pemiliknya, aspek manfaat dimana sebuah bangunan seharusnya mempunya manfaat
dan fungsi yang jelas dikarnakan apalah artinya bangunan jika tidak mempunyai manfaat dan aspek
efisiensi dimana perencanaan suatu bangunan harus benar benar matang serta dibuat semurah dan
seefisien mungkin namun tetap aman dan nyaman digunakan.

Dari keempat aspek diatas, yang akan menjadi titik berat pembahasan disini adalah aspek kekuatan
bangunan. Kekuatan bangunan yang dimaksud disini adalah perencanaan konstruksi dan struktur
yang baik agar dapat memikul beban bangunan, baik itu beban bangunan yang membebani maupun
beban dari bangunan itu sendiri sehingga bangunan aman dan nyaman ditempati. Dari berbagai
macam struktur bangunan, beton atau juga disebut batu cair adalah salah satu struktur bangunan
yang penting untuk diperhatikan sehingga nantinya tidak ada kesalahan yang dapat menyebabkan
hal hal yang fatal.

Beton adalah sebuah bahan bangunan yang komposit yang terdiri dari kombinasi agregat mineral
pengisi pasir, kerikil, air dan pengikat semen Portland. Pada saat ini, beton merupakan bahan
bangunan yang paling banyak digunakan dalam struktur bangunan di dunia. Beton digunakan dalam
pembuatan jalan dan perkerasan badan jalan, struktur bangunan, fondasi bangunan, jembatan
jembatan penyeberangan maupun tembok blok.

Jalan Beton
Perkerasan Jalan Beton

Struktur Bangunan Beton

Pondasi Beton
Jembatan Beton

Blok Beton

Dalam proses pembuatanya, beton akan menjadi padat dan membatu setelah semen berhidrasi
dengan mengikat komponen lainya sehingga menjadi material keras seperti batu. Pada
perkembanganya, banyak ditemukan beton hasil modofikasi seperti beton ringan, beton semprot
atau shotcrete, beton fiber, beton berkekuatan tinggi sampai beton mampat sendiri atau self
compacted concrete.
Beton Ringan

Shotcrete atau Beton Ringan

Beton Fiber
Beton Mampat Sendiri atau Self Compected Concrete

KELEBIHAN BETON
1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen Portland.
2. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan
batu
5. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun
dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .

KEKURANGAN BETON
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu
perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar
untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
3. Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu
4. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan
air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton
5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail,
terutama pada struktur tahan gempa.
MODELING BETON

STRUKTUR BANGUNAN BETON PONDASI BANGUNAN BETON

JEMBATAN BETON
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
 http://ilmu-konstruksi.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-beton-jenis-beton-
kelebihan.html
 http://arafuru.com/material/macam-macam-jenis-beton-dan-fungsinya.html
 http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.co.id/2013/03/jenis-jenis-beton-dalam-
konstruksi.html
 http://materialbahanbangunan.net/10-jenis-jenis-beton-yang-sering-digunakan-
dalam-konstruksi-bangunan/
 http://cyrilengineering.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-dan-klasifikasi-
beton.html
 http://sipilkita.blogspot.co.id/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-beton.html

Anda mungkin juga menyukai